Anda di halaman 1dari 9

MOTOR BAKAR

TORAK
Nama Kelompok:
Akbar Frayoga (203310488)
Ansharullah (203310780)
Lutfia Adinda (203310227)
Ulya Widana Sheri (203310644)
DEFINISI MOTOR BAKAR
TORAK
Motor bakar torak mempergunakan beberapa silinder didalamnya terdapat torak yang
bergerak translasi (bolak balik). Didalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar
dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut mampu
menggerakkan torak yang oleh batang penghubung (batang penggerak) dihunungkan dengan
poros engkol.
Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi pada poros engkon dan sebaliknya
gerak rotasi poros engkol menimbulkan gerak translasi pada torak. Pada motor bakar tidak
terdapat proses perpindahan kalor dari gas pembakaran ke fluida kerja karena itulah komponen
motor bakar lebih sedikit daripada komponen mesin uap. (Arismunandar. W, 1988
PRINSIP KERJA MOTOR
BAKAR TORAK
Motor bakar torak menggunakan beberapa silinder yang didalamnya terdapat torak yang bergerak translasi bolak-
balik ( reciprocating engine ). Didalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara.
Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut mampu menggerakkan torak yang dihubungkan dengan poros
engkol oleh batang penghubung (batang penggerak). Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi pada poros
engkol dan sebaliknya. Berdasarkan langkah kerjanya, motor bakar torak dibedakan menjadi motor bakar 4 langkah dan
motor bakar dua langkah.
 Motor Bakar 4 Langkah

Pada motor bakar 4 langkah, setiap 1 siklus kerja memerlukan 4 kali langkah torak atau 2 kali putaran poros engkol, yaitu:
 Langkah Isap (Suction Stroke)

Torak bergerak dari posisi TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah), dengan katup KI (katup isap) terbuka dan
katup KB (katup buang) tertutup. Karena gerakan torak tersebut maka campuran udara dengan bahan bakar pada motor
bensin atau udara saja pada motor diesel akan terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
 Langkah Kompresi (Compression Stroke)

Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI dan KB tertutup.Sehingga terjadi proses kompresi yang
mengakibatkan tekanan dan temperatur di silinder naik.
 Langkah Ekspansi (Expansion Stroke)

Sebelum posisi torak mencapai TMA pada langkah kompresi, pada motor bensin busi dinyalakan, atau pada
motor diesel bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar sehingga terjadi proses pembakaran. Akibatnya
tekanan dan temperatur di ruang bakar naik lebih tinggi. Sehingga torak mampu melakukan langkah kerja atau
langkah ekspansi. Langkah kerja dimulai dari posisi torak pada TMA dan berakhir pada posisi TMB saat KB
mulai terbuka pada langkah buang. Langkah ekspansi pada proses ini sering disebut dengan power stroke atau
langkah kerja.
 Langkah Buang

Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI dan KB terbuka. Sehingga gas hasil pembakaran terbuang
ke atmosfer.
 Motor Bakar 2 Langkah
Pada motor bakar 2 langkah, setiap satu siklus kerja memerlukan dua kali langkah torak atau satu kali
putaran poros engkol. Motor bakar 2 langkah juga tidak memiliki katup isap (KI) atau katup buang (KB), dan
digantikan oleh lubang isap dan lubang buang yang dibuat pada sisi-sisi silinder (cylinder liner). Secara teoritis,
pada berat dan displacement yang sama, motor bakar 2 langkah menghasilkan daya sekitar dua kali lipat dari
motor bakar 4 langkah, tetapi pada kenyataanya tidak demikian karena efisiensinya lebih rendah akibat
pembuangan gas buang yang tidak kompit dan pembuangan sebagian bahan bakar bersama gas buang akibat
panggunaan sistem lubang. Tetapi melihat konstruksinya yang lebih simpel dan murah serta memiliki rasio daya –
berat dan daya – volume yang tinggi maka motor bakar 2 langkah cocok untuk sepeda motor dan alat-alat
pemotong. Dua langkah kerja motor bakar 2 langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut :
 Langkah Torak dari TMA ke TMB

Sebelum torak mencapai TMA, busi dinyalakan pada motor bensin (atau bahan bakar dikompresikan pada motor
diesel) sehingga terjadi proses pembakaran, karena proses ini torak terdorong dari TMA menuju TMB, langkah ini
merupakan langkah kerja dari motor bakar 2 langkah. Saat menuju TMB, piston lebih dulu membuka lubang
buang sehingga gas sisa pembakaran terbuang , setelah itu dengan gerakan piston yang menuju TMB, lubang isap
terbuka, dan campuran udara bahan bakar pada motor bensin atau udara pada motor diesel akan masuk ke dalam
silinder.
 Langkah Torak dari TMB ke TMA

Setelah torak mencapai TMB maka torak kembali menuju TMA. Dengan gerakan ini, sebagian gas sisa yang belum
terbuang akan didorong keluar sepenuhnya. Selain itu, gerakan piston yang turun menuju TMA menyebabkan terjadinya
kompresi yang kemudian akan dilanjutkan dengan pembakaran setelah lubang isap tertutup oleh torak.
Skema masing-masing langkah gerakan torak di dalam silinder motor bakar 2 langkah tersebut ditunjukkan dalam
gambar berikut.
KLASIFIKASI MOTOR BAKAR
Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2, berdasarkan sistem pembakarannya yaitu sistem
pembakaran dalam atau ICE (internal combustion engines) dan sistem pembakaran luar (external combustion
engines). Pembagian mesin menurut sistem pembakarannya didasarkan pada tempat proses pembakaran yang
terjadi.
ICE dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, seperti berdasarkan :
1. Aplikasinya. Automobile, truk, lokomotif, light aircraft, kapal, sistem daya portabel, pembangkit listrik.
2. Desain mesin dasar. Mesin reciprocating (dapat dibagi berdasarkan pengaturan silinder: in-line, V, radial,
berlawanan), mesin rotary (Wankel dan bentuk lain).
3. Siklus kerjanya. Siklus 4 langkah: naturally aspirated (menggunakan udara atmosfer), supercharged
(menggunakan campuran udara segar yg belum terkompresi), dan turbo-charged (menggunakan campuran
segar yang terkompresi pada kompresor yang digerakkan oleh turbin pembuangan), siklus 2 langkah:
crankcase scavenged, supercharged, dan turbocharged
4. Desain dan posisi katup atau saluran. Katup overhead (atau I-head), katup underhead (atau L-head), katup rotari,
saluran cross-scavenged (saluran masuk dan buang pada arah yang berlawanan pada salah satu ujung silinder),
saluran loop-scavenged (saluran masuk dan buang ada disisi yang sama pada ujung silinder), uniflow-scavenged
(saluran atau katup masuk dan buang berada diujung yang berbeda pada sebuah silinder)
5. Bahan bakar. Bensin (atau petrol), bahan bakar minyak (atau minyak diesel), gas alami, liquid petroleum gas,
alcohol (methanol, etanol), hydrogen, bahan bakar campuran.
6. Metode persiapan campuran. Karburator, injeksi bahan bakar kedalam saluran intake atau intake manifold, injeksi
bahan bakar kedalam silinder mesin .
7. Metode pengapian. Pengapian busi (pada mesin biasa dimana campurannya seragam dan pada mesin bertingkat
dimana campurannya tidak seragam), pengapian kompresi (pada mesin disel, dan juga pengapian di mesin gas
dengan injeksi minyak bahan bakar).
8. Desain ruang bakar. Ruang terbuka (banyak desain seperti: piringan, baji, hemisphere, bowl-in-piston), ruang
terpisah (besar dan kecil ruang bantu; banyak desain seperti: ruang lingkar, prechamber).
9. Metode kontrol beban. Saluran bahan bakar dan udara mengalir bersama jadi komposisi campuran tidak berubah,
control untuk aliran bahan bakar saja, kombonasi dari semuanya
10. Metode pendinginan. Pendinginan air, pendinginan udara, tanpa pendinginan (selain dengan konveksi dan radiasi
biasa).
CONTOH SOAL MOTOR
BAKAR TORAK

Anda mungkin juga menyukai