Klasifikasi Engine
A. Klasifikasi Mesin Berdasarkan Sistem Pembakaran
Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sistem pembakaran dalam atau ICE (internal
combustion engines) dan sistem pembakaran luar (external combustion engines).
Gambar 2. Turbin
Kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:
a) Beberapa tingkat diatur berturutan satu sama lain. Tiap tingkat menjalankan proses yang
berturutan
b) Turbin terdiri dari bagian-bagian berputar yang diseimbangkan sempurna.
c) Turbin dapat diputar dengan kecepatan tinggi kira-kira mencapai 100.000 rpm.
d) Turbin kecil yang menghasilkan daya besar.
e) Turbin memiliki efisiensi thermisnya rendah, khusus yang ukuran kecil kurang dari
100kW mempunyai banyak persoalan.
f) Kegaduhan pada pemasukan dan pembuangan pada frekuensi tinggi adalah besar.
Mesin yang menghasilkan tenaga dari gerakan naik turunnya piston akibat dari proses
pembakaran di ruang bakar, diubah menjadi gerak putar. Secara umum tipe ini memiliki 2
siklus operasi mesin yaitu dua langkah dan 4 langkah kerja. Bentuk ini diterapkan pada
kendaraan saat ini, yaitu mesin dan mobil.
keuntungan bentuk ini ialah
a) Ringan, ukuran kecil, daya besar sangat praktis untuk kendaraan
b) Dapat dioperasikan dimana saja asal ada udara dan bahan bakar.
c) Efesiensi therminya tinggi, menghasilkan daya besar namun bahan bakar relative
sedikit.
d) Mudah dihidupkan, kecepatan mudah diubah dan tahan lama.
Sedangkan kekurangannya sebagai berikut:
a) Proses pembakaran menghasilkan getaran dan kebisingan.
b) Mengoperasikan dalam waktu yang lama tidak memungkinkan timbulnya polusi.
c) Bahan bakar terbatas dari solar, bensin dan gas.
1. Langkah isap
Pada saat langkah isap, katup masuk terbuka dan katup buang tertutup. Torak
bergerak dari TMA (titik mati atas) dan berakhir di TMB (titik mati bawah).
Gerakan torak mengakibatkan pembesaran volume silinder, maka menyebabkan
kevakuman yang terjadi didalam silinder dan akan mengakibatkan masuknya
campuran bahan bakar dan udara ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi
Pada langkah kompresi. Kedua katup tertutup dan campuran di dalam silinder
dikompresikan sehingga tekanan dan temperatur naik. Sesaat sebelum akhir
langkah kompresi, busi meletikkan bunga api untuk membakar gas akibatnya
tekanan gas dalam silinder naik dengan cepat.
3. Langkah usaha/kerja
Pada langkah usaha atau kerja, torak bergerak dari titik mati atas menuju titik
mati bawah. Kedua katup dalam posisi tertutup. Gas bertekanan tinggi hasil dari
terjadinya proses pembakaran menekan torak bergerak turun dan memaksa
engkol berputar. Oleh karena itu maka langkah ini disebut langkah usaha atau
langkah kerja.
4. Langkah buang
Langkah terakhir dari siklus 4 langkah adalah langkah pembuangan, terjadi ketika
torak bergerak dari TMB ke TMA, katup buang terbuka dan katup masuk
tertutup. Gas sisa pembakaran akan terdorong torak bergerak keluar. Bila torak
mencapai titik mati atas, maka mulailah siklus baru lagi yang dimulai dengan
langkah pemasukan atau pengisapan.
.
Gambar 10. SOHC (Single Over Head Camhaft)
2. Mesin Model V
Mesin Model V adalah mesin yang posisi pistonnya disusun dalam bentuk huruf V.
Poros engkol dibuat lebih pendek dan lebih kompak. Ketika penyalaan (firing) terjadi
pada setiap bank (deretan piston dalam satu baris), membuat piston menyeimbangkan
satu sama lain dan menjadikan tenaga lebih opimal.
Gambar 13. Mesin Model V
Model ini konstruksi pendek untuk silinder banyak, poros engkol sederhana (dua batang
torak pada satu pena), perlu 2 kolektor gas buang, dan keseimbangan getaran lebih
buruk dari mesin sebaris. Model mesin ini diterapkan pada mobil Mitsubishi Lancer
2008 dan Mesin Lancer generasi terbaru ini mengusung mesin 2.0 liter DOHC MIVEC
(Mitsubishi Innovative Valve Timing Electronic Control) 4 silinder.
3. Mesin Model Datar (boxer)
Mesin yang posisi pistonya disusun mendatar disisi samping poros engkol. Mesin model
ini menyediakan pusat gravitasi rendah dan pergerakan poros relative lebih singkat
karena hanya ada dua piston berdampingan jika mesin empat silinder.
Model tipe ini konstruksinya pendek dan rendah, keseimbangan getaran lebih baik dari
lainnya, perlu 2 kolektor gas buang, saluran isap panjang jika hanya satu karburator
karena sudut antar silinder berlawanan adalah 180 derajat. Model mesin ini diterapkan pada
mobil VW, Subaru atau Porsche.
4. Mesin Model W
Mesin W adalah piston biasa berbasis mesin pembakaran internal empat langkah
dengan W menggambarkan konfigurasi piston. Tujuan dari mesin W adalah untuk
membuat mesin yang besar lebih kompak dan mesin W populer adalah mesin yang
sangat besar.
Gambar 15. Mesin Model W
5. Mesin Radial
Mesin radial adalah jenis reciprocating konfigurasi mesin pembakaran internal di
manatiap-tiap silinder keluar dari poros engkol (crankshaft). Konfigurasi mesin ini
memiliki lebih dari dua silinder dengan mengelilingi sebuah poros engkol dibagian
tengahnya. Konfigurasi ini sangat umum digunakan dalam mesin pesawat besar
sebelum pesawat paling besar mulai menggunakan mesin turbin.