Anda di halaman 1dari 12

POROS PENGGERAK RODA

Poros Penggerak Roda (Axle Shaft)


Axle shaft atau poros penggerak roda adalah merupakan poros pemutar roda-roda
penggerak yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential  ke roda-roda. Axle
shaft pada kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front axle shaft (poros penggerak
roda
depan) dan rear axle shaft (poros penggerak roda belakang). Pada kendaraan FF,fr ont
axle shafts ebagai driving axle shaft, sedangkan pada kendaraan tipe FR, rear axle shaft
sebagai  driving axle shaft. Pada kendaraan 4WD atau AWD, front axle shaft maupun
rear axle shaftsebagai  driving axle shaft.
Roda belakang umumnya menumpu beban lebih berat daripada roda
depan,sehingga konstruksi poros penggerak rodanya juga relatif lebih kuat. Pemasangan
porosakan dipengaruhi oleh tipe/ jenis suspensi yang digunakan. Secara umum tipe
suspensiyang digunakan ada dua kelompok yaitu suspensi bebas (independent) dan
suspensi kaku(rigid). Pada tipe suspensi independent, jenis axle shaft yang digunakan
umumnya adalahtipe melayang (floating shaft type), dimana poros bebas dari menumpu
beban dan bebasbergerak mengikuti pergerakan roda akibat suspensi kendaraan.

Konstruksi poros melayang

Penggerak 4 roda (Inggris: four-wheel drive disingkat 4WD atau 4X4) adalah istilah


yang dipakai pada kendaraan yang memiliki tenaga penggerak pada keempat rodanya.
Kendaraan yang memiliki kemampuan 4x4 bertujuan untuk mendapatkan traksi yang
memadai dalam segala kondisi jalan, misalnya :

 untuk digunakan di medan yang berat seperti tanjakan terjal, jalan licin ataupun
jalan yang berlumpur, umumnya kendaraan jenis ini bertipe jeep atau SUV.
 untuk digunakan pada kendaraan berkecepatan tinggi dengan kondisi permukaan
jalan yang tidak sama, umumnya kendaraan jenis ini bertipe sport mewah
seperti Audi'squattro, DaimlerChrysler 4Matic yang digunakan pada
produk Mercedes-Benz, BMWdengan xDrive, dan Volkswagen 4motion.
 untuk digunakan pada versi produksi dari mobil rally, seperti Audi Quattro,
Lancia Delta Integrale, Toyota Celica GT-Four, WRX, Mitsubishi
Lancer Evolution. Mobil-mobil sport berukuran kompak ini memiliki Full-Time
4WD atau All Wheel Drive yang memberikan traksi lebih pada segala macam
permukaan jalan.

Cara kerja

Pada kendaraan dengan penggerak 4 roda, mesin dihubungkan dengan diferensial tengah


(transfer case) yang membagi tenaga ke roda belakang dan roda depan. Karena pada saat
menggunakan penggerak 4 roda, penggunaan energi lebih tinggi, biasanya penggerak 4
roda hanya digunakan pada saat dibutuhkan saja, dengan mengaktipkan melalui tombol
atau tuas tertentu.

Model dan jenis

Berdasarkan model dan jenisnya, dapat dikelompokan sebagai berikut :

 Part time, pengoperasian 4WD hanya pada saat tertentu sesuai kondisi jalan.
 Full time, 4WD selalu terpasang dalam segala kondisi jalan.
 Manual, pengaktifan 4WD dilakukan secara mekanis dengan mengerakan tuas
tertentu. Pada beberapa jenis kendaraan bahkan perlu diputar as pada poros
rodanya.
 Otomatis, pengaktifan 4WD dilakukan dengan tombol (semi automatic) atau
sensor tertentu (full automatic).

Dalam aplikasinya, berbagai kendaraan mengkombinasikan keempat model atau jenis


tersebut di atas.
Ban Mobil

Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting


darikendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan
ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta
memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan
mempermudah pergerakan.

Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan
bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain
seperti baja.
Sejarah ban

Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet.


Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama
orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama
vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear
diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear
Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898.
Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri di tahun 1898 ketika Frank Seiberling
membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari
salah seorang iparnya.[1]

Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban


hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban.
Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam,
sementaraWilliam Erskine Bartlett menemukan ban luar.

Jenis-jenis Ban
Ban Bias
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak lembar
cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag
membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.

Ban Radial

Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap
keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial
terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan
permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau
"Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya
sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling
Resistance" yang kecil.[4]
Ban Tubeless

Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in
diciptakan sekitar tahun 1990

Bagian-bagian ban

 Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari
benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola
yang disebut Pattern.
 Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari
tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara tread
dan casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada
Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.
 Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban
yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
 Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi
seperti angkur yang melekat pada Pelek.

Kode ban

Coba perhatikan sisi ban. Pada setiap jenis ban akan tertulis sejumlah angkat atau huruf
yang sebenarnya telah menjelaskan secara mendetil karakteristik ban. Misalnya, pada di
ban mobil Anda tertulis 215/65R15 89H.

Angka 215

merupakan petunjuk lebar penampang ban. Semakin besar ukuran penampang ban,
semakin besar pula telapak ban.
Angka 65 R

merupakan petunjuk mengenai ketinggian ban diukur mulai dari pelek hingga penampang
ban yang menempel pada jalan. Semakin besar angkanya maka semakin tebal pula
dinding ban jika dilihat dari samping luar (jika diukur dari pelek).

Angka 89 H

menunjukkan kecepatan minimum dan juga maksimum ban. Semakin besar tingkatakn
angka yang ditunjukan maka semakin besar pula kekuatan ban terhadap kecepatan
tertentu.
Untuk angka terakhir yang disebutkan ada sedikit penjelasannya. Dalam dunia ban, pihak
produsen biasa mencantumkan kode standarisasi kecepatan ban.

Angka 15

dalam diameter velg.

Ada beberapa klasifikasi kecepatan yang dicantumkan pada setiap jenis ban.Klasifikasi
tersebut adalah :

1. TR, Ban jenis ini mampu digunakan untuk kecepatan kendaraan sekitar 100
Km/jam.

2. HR, Ban jenis ini mampu digunakan untuk kendaraan yang melaju dengan
kecepatan 210 Km/jam.

3. VR, Ban jenis ini dapat digunakan pada kendaraan yang mampu melaju
pada kecepatan 260 km/jam.
4. ZR, kode tersebut menunjukkan bahwa ban jenis ini mampu digunakan
pada kendaraan yang mampu melaju pada keceparan 340 km/jam.
Kode kecepatan ban

Kode Kecepatan (Km/Jam)

P 150

Q 160

R 170

S 180

T 190

H 210

V 240

W 270

Y >300
Kode[9] Beban Maksimum (Kg)

62 265

63 272

64 280

66 300

68 315

70 335

73 365

75 387

80-89 450-580

90-100 600-800

Indeks Ban
Keamanan

Batas keausan

Ban seperti bagian kendaraan yang lainnya pasti akan mengalami kerusakan maupun
keausan. Pertama yang harus diperhatikan adalah kedalaman alur di setiap telapak ban.
Seandainya kedalaman alurnya kurang dari 1,6 milimeter dari permukaan atas baris TWI,
itu tandanya ban kendaraan sudah harus diganti.[10] Selain itu ban yang kempes akan
membahayakan keamanan pengendara, karena bisa menyebabkan kehilangan kontrol
serta mengakibatkan kecelakaan fatal. Menjaga tekanan udara ban bukan hanya untuk
keamanan berkendaraan saja, tetapi juga membuat kendaraan lebih bersahabat dengan
alam karena mengurangi biaya dan konsumsi bahan bakar. Kendaraan dengan ban yang
kempes menyebabkan mesin harus bekerja keras, sehingga semakin besar pula gas
buangan yang dihasilkan.

Kerusakan Ban
Shock CBU

Ban yang mengalami kerusakan

Shock CBU adalah peristiwa terputusnya benang - benang konstruksi ban pada posisi
samping ban yang disebabkan oleh terbenturnya ban dengan keras. Shock CBU paling
potensial terjadi akibat jalan yang rusak, cara mengemudi yang kasar dan ceroboh.
Velg Mobil
Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah
terpasang pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi
lingkaran yang besar menempel pada ujung luar dari jari-jari roda yang memegang ban
dan tabung.

Karakteristik

Velg besi

 Diameter (efektif): jarak antara bekel (untuk ban), yang diukur pada bidang rim
dan melalui sumbu pusat yang sedang atau akan dipasang, atau yang merupakan
bagian integral dengan tepi.
 Lebar (efektif): pemisahan jarak antara tepi flensa.
 Tipe: Tergantung pada jenis kendaraan dan ban. Ada berbagai rim (velg), serta
jumlah komponen rim.

Kendaraan penumpang modern dan ban tubeless biasanya menggunakan one-


piece rimsdengan "keamanan" pada rim. Fitur keamanan membantu menjaga
berpegang pada tepi bawah kondisi buruk dengan memiliki sepasang rasas
memperluas keselamatan dari pinggiran menuju kursi ban lain dari luar
permukaan berkontur pinggirannya.
Kendaraan berat dan beberapa truk mungkin memiliki multi-piece dilepas dan tepi
terdiri dari basis yang mount ke roda. Komponen-komponen ini dilepas dari satu
sisi untuk pemasangan ban, sementara sisi berlawanan yang melekat pada basis
tetap mengarah.

 Performa kendaraan: Karena rim adalah tempat ban berada di kemudi dan
pinggiran ban mendukung bentuk, dimensi dari pinggiran adalah faktor dalam
penanganan karakteristik dari sebuah mobil.

Rim yang terlalu luas dalam kaitannya dengan lebar ban untuk mobil tertentu
dapat menghasilkan lebih banyak getaran dan kurang nyaman karena dinding
samping ban tidak cukup kelengkungan yang fleksibel mengemudi dengan benar
di atas permukaan kasar. Rim besar akan menyebabkan ban untuk mengesek
ketika berputar.

Produksi

Standar stel roda baja dibuat dari pelat logam persegi panjang. Pelat logam
dilengkungkan untuk menghasilkan silinder dua lengan dengan tepi bebas
lengan dilas bersama-sama. Setidaknya satu silinder berputar siklus operasi
dilakukan untuk mendapatkan ketebalan tertentu.

Untuk mendukung struktur tepi silinder, disc dibuat dari pelat logam. Median
permukaan luar dari roda disk memiliki silinder geometri untuk pas di rim.
Pinggirnya dan roda disk dirakit dengan memasang bersama di bawah kursi
luar rim dan dilas bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai