12
13
1. Lokomotif uap merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang
dihasilkan dari pemanasan air yang ada di ketel uap digunakan untuk
menggerakan mesin dan selanjutnya menggerakan roda. Bahan bakar dari
kayu atau batu bara.
2. Lokomotif diesel mekanis menggunakan mesin diesel sebagai tenaga yang
kemudian disalurkan ke roda melalui transmisi mekanis. Lokomotif ini
biasanya bertenaga kecil dan sangat jarang karena keterbatasan
kemampuan dari transmisi mekanis untuk dapat menyalurkan tenaga.
3. Lokomotif diesel elektrik pada lokomotif ini mesin diesel digunakan untuk
memutar generator agar dapat menghasilkan listrik, listrik digunakan untuk
menggerakkan motor listrik besar yang langsung digunakan untuk
menggerakan roda.
4. Lokomotif diesel hidraulik lokomotif ini menggunakan tenaga mesin diesel
untuk memompa oli dan selanjutnya disalurkan ke perangkat hidraulik
untuk menggerakkan roda, lokomotif ini tidak sepopuler dengan lokomotif
diesel elektrik karena perawatan dan kemungkinan terjadi masalah yang
besar.
5. Lokomotif listrik prinsip kerjanya hampir sama dengan lokomotif diesel
elektrik, tapi tidak bisa menghasilkan listrik sendiri, listriknya didapat dari
kabel transmisi diatas jalur kereta api.
Digit ke-1 dan ke-2 berupa huruf besar yang menyatakan jumlah
gandar penggerak.
B = dua gandar penggerak
C = tiga gandar penggerak
D= empat gandar penggerak
Digit ke-3 ini berupa angka yang menunjukkan jenis transmisi daya.
1= diesel mekanik
2= diesel elektrik
3= diesel hidrolik
Digit ke-4 dan ke-5 ini berupa angka yang menunjukkan nomor urut
tipe atau kelompok produk lokomotif dengan daya tertentu 00= tipe
pertama
01= tipe kedua
a. CC 201
b. CC 202
Lokomotif tipe ini dibuat pada tahun 1986-2008. Lokomotif ini
memiliki dimensi panjang 17.678mm, lebar 2.642mm, tinggi 3.683mm,
dan berat 108ton. Engine 2 langkah dengan seri EMD8-645E
menghasilkan 3000 horse power (HP) mampu melaju hingga kecepatan
90km/h. Lokomotif ini digunakan khusus untuk mengangkut batubara di
Pulau Sumatera.
e. CC 205
Lokomotif tipe ini dibuat pada tahun 2011. Lokomotif ini
memiliki dimensi panjang 17.678mm, lebar 2.740mm, tinggi 3.765mm,
dan berat 108ton. Engine 2 langkah dengan seri EMD8-710G
menghasilkan 2200 horse power (HP) mampu melaju hingga kecepatan
100km/h. Lokomotif ini sama dengan CC202 yang digunakan khusus
untuk mengangkut batubara di Pulau Sumatera.
f. CC 206
Lokomotif tipe ini diuat pada tahun 2013 hingga sekarang.
Lokomotif ini memiliki dimensi panjang 15.500mm, lebar 2.642mm,
tinggi 3.700mm, dan berat 90ton. Engine yang digunakan masih sama
dengan tipe lokomotif pengangkut penumpang dan petikemas lainnya
yaitu GE-7FDL-8 dengan jumlah silinder 8 menghasilkan 2250 horse
power (HP) sehingga mampu melaju hingga kecepatan 120km/h.
Lokomotif ini memiliki dua kabin sehingga dapat memudahkan pergantian
arah tanpa memutarkan lokomotif.
19
Perpindahan panas adalah salah satu dari displin ilmu teknik termal
yang mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah
panas, dan menukarkan panas di antara sistem fisik. Perpindahan panas
diklasifikasikan menjadi konduktivitas termal, konveksi termal, radiasi termal,
dan perpindahan panas melalui perubahan fasa.
Konduksi
Konveksi
Radiasi
Suhu mesin diesel dibatasi pada tingkat maksimal dan minimum maka
suhu air pendingin diusahakan agar tidak melampaui tingkat yang diinginkan.
Dengan demikian sistem pengingin mempunyai peranan yang penting dalam
menjaga suhu kerja mesin diesel (dampaknya pada tenaga dan usia pakai
komponennya).
Air dari water pump ditekan melalui pipa utama ke dalam water
coller kemudian masuk ke dalam turbo supercharger. Selain
mendinginkan udara pada water coller kemudian air ditekan ke masing-
masing cylinder dari sisi kanan dan sisi kiri, setelah selesai
mendinginkan cylinder maka air tersebut ditekan terus keluar melalui
(menjadi satu pipa) untuk bersama-sama menuju elemen radiator.
air. Air pendingin pada tangki air harus di cek harian dan volume
mesti di tambahkan jika levelnya menurun pada batas yang di
tentukan.
4. Radiator
Radiator air pendingin mesin diesel, dirancang khusus untuk
memaksimalkan pengurangan temperatur air pendingin. Akibat
panas yang diambil dari komponen-komponen mesin diesel.
Posisi radiator adalah posisi mendatar terletak pada posisi
lebih tinggi dari komponen-komponen lain yang didinginkan. Hal
ini akan membantu lancarnya sirkulasi air pendingin dari radiator
keseluruh bagian yang didinginkan.
Radiator terletak di atas fan radiator pada posisi mendatar
dan dengan kedudukan yang kuat untuk menahan guncangan dan
hembusan dari fan radiator dan lokasi letak radiator pada ujung
panjang bagian akhir lokomotif.
26
6. Mesin Diesel
Lokomotif Jenis CC 201, CC 202, CC 203 dan CC 204
menggunakan mesin diesel dengan bahan bakar solar, buatan
General Electric, USA.
Tipe ini memiliki 8 cylinder yang terpasang dengan
konfigurasi V bersudut 450, 4 cylinder pada masing sisinya. 4
langkah, putaran minimum 400 rpm dan putaran maksimum 1050
rpm.
9. Kompresor
10. Turbosupercharger
Turbosuperharger merupakan peralatan tambahan pada
mesin diesel yang fungsinya menghasilkan udara murni yang
bertekanan akan di kirimkan ke cylinder untuk proses pembakaran
dan agar diperoleh tenaga yang optimal pada mesin diesel, tenaga
putar turbosupercharger memanfaatkan gas bekas pembakaran.
30
Dalam sistem pendingin pada mesin diesel lokomotif, ada berbagai hal
yang menyebabkan kerusakan, kerusakan pada sistem pendingin mesin diesel
yang dapat mengakibatkan terganggunya sistem pendingin. Jika kerusakan itu
terus dibiarkan, maka akan memperparah dan memperluas daerah kerusakan.
Kerusakan yang sering terjadi selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan :