Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH CRANKSHAFT

Disusun Oleh :
Bayu Asta Tarossa (2202411050)
Zahran Pratama Zain (2202411051)
Alifsyah Akbar (2202411052)
Hanandira Wistikhirana (2202411053)
Elroy Kalvin (2202411054)
Cahyo Tirto Suwargo (2202411055)
Raden Dafa Shena Wijaya (2202411056)
Aryasatya Wicaksono (2202411057)

JURUSAN TEKNIK MESIN


PRODI MANUFAKTUR D4
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah serta nikmat sehat sehingga sampai saat ini penulis dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang transmisi ini. Penulis juga berterimakasih
kepada rekan-rekan yang telah memberikan dukungan serta motivasi, serta
orangtua penulis yang terus memberikan do’a, dan tidak luput teman teman
seperjuangan yang memberikan semagat kepada penulis.

Dengan ditulisnya makalah ini, penulis berharap untuk dapat memberikan


sedikit pengetahuan penulis kepada pembaca tentang poros engkol dan roda
penerus yang akan kita bahas. Pada makalah ini penulis akan menyinggung
beberapa hal seperti pengertian, fungsi, komponen, dan jenis.

Tak lupa penulis juga memohon maaf bila ada kesalahan dalam tuturan
kata maupun tulisan, karena itu saya mohon saran dan kritikan pembaca untuk
lebih baik. karena itu saya sangat menghargai kritik dan saran pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakng Masalah 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Crankshaft 3

B. Tipe Crankshaft 4

C. Konstruksi Crankshaft 6

D. Komponen Crankshaft 8

BAB III : PENUTUP

A. Simpulan 11

B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah kendaraan tentu memiliki sumber daya gerak sebagai sumber


tenaga untuk memberikan daya putar terhadap roda dan memberikan gaya untuk
dapat bergerak maju maupun mundur. Banyak sekali contoh penggunaan sumber
tenaga bagi kendaraan.
Mesin torak merupakan salah satu sumber tenaga bagi kendaraan dengan
gerakan torak translasi yang perlu diubah menjadi gerak rotasi, serta
membutuhkan sebuah komponen yang menyimpan gaya putar yang diberikan saat
langkah usaha, dengan begitu, pentingnya kinerja dari komponen poros engkol
yang mengubah gerak translasi menjadi gerak rotasi

B. Rumusan Masalah

Dari dasar permasalahan diatas, maka ada beberapa permasalahan yang


akan dibahas selanjutnya yaitu:
1. Apa pengertian, dan fungsi dari poros engkol

2. Dimana letak poros engkol

3. Apa pentingnya poros engkol

C. Tujuan Penulisan

Dari permasalah-permasalahan diatas, maka terdapat tujuan penulisan


makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui penegertian dan fungsi dari poros engkol
2. Untuk mengetahui letak dari poros engkol dan pentingnya poros engko
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Metal Casting


Pengecoran Logam/Metal Casting merupakan suatu proses manufaktur
dimana logam cair dituangkan ke dalam cetakan (mold) yang kemudian menjadi
padat(solid). Pengecoran logam merupakan teknologi prasejarah seperti
pembakaran kapur untuk dijadikan pelster, pengapian tanah liat untuk dijadikan
keramik. Proses pengecoran logam merupakan proses yang unik diantara proses-
proses pembentukan logam yang lainnya, karena dapat digunakan untuk
komponen yang komplek untuk sembarang logam mulai dari ukuran yang kecil
sampai yang besar.
B. Macam-Macam Jenis Metal Casting
1. Sand Casting
Sand casting merupakan metode pengecoran dengan memakai media pasir
silika. Cara kerja dari pengecoran pasir ialah menuangkan logam panas pada
cetakan dan tunggu hingga dingin. Kemudian ambil hasil coran yang sudah jadi
serta membersihkan sisa-sisa coran.
2. Investment Casting
Investment casting merupakan jenis pengecoran menggunakan cangkang
yang terbuat dari keramik atua plastik yang mengitari pola lilin. Nantinya pola
lilin dileburkan dan dihilangkan dalam tungku, dan logam dituangkan ke dalam
cangkang sebagia proses pengecoran. Umumnya jenis pengecoran ini
digunakan apabila memerlukan kompeksitas tinggi.
3. Die Casting
Pengecoran dengan melibatkan cetakan di bawah tekanan tinggi ke dalam
cetakan disebut sebagai die casting. Cetakan logam mengunakan bahan utama
berupa baja. Material tuang umumnya terbuat dari logam non-besi.
4. Low Pressure Casting
Jenis pengecoran ini memakai tekanan rendah dengan kisaran (0,02 –
0,06Mpa). Pengaplikasian jenis pengecoran ini pada benda aksial seperti ban
mobil.
5. Centrifugal Casting
Pengecoran ini dilakukan dengan cara memutar cetakan dengan memakai
gaya sentifugal. Umumnya dipakai untuk membuat benda silinder seperti
barrel. Jenis pengecoran ini memiliki kepadatan tinggi, beberapa defeksi
seperti pori dan terak, dan punya sifat mekanis tinggi.
6. Plaster Casting
Pengecoran ini serupa dengan sand casting. Bedanya adalah memakai
campuran air, gypsum, dan senyawa penguat lainnya. Campuran plaster dapat
mengalir karena konsistensi fluida. Pola yang digunakan biasanya terbuat dari
plastik atau logam. Pengaplikasian plaster casting adalah dalam pembuatan
sudu pompa dan turbin.
Toleransi dimensi jauh lebih baik daripada sand casting dengan biaya
produksi lebih tinggi. Hasil akhir penegcoran sangat halus. Dalam
pengunaannya, plaster casting butuh minimal draft 1 derajat. Serta harus sering
dilakukan penggantian bahan cetakan.

C. Pengertian Crankshaft
Poros engkol merupakan sebauh komponen yang sangat vital dalam sebuah
motor bakar torak translasi. Dimana penggunaan poros engkol dan roda penerus
1. Crankshaft ( Poros Engkol )

Crankshaft atau Poros engkol ( atau sering disebut kruk as ) adalah


sebuah komponen yang berada pada bagian crankcase dan diatas carter oli.
komponen ini selalu terendam oleh oli mengingat vitalnya peran poros
engkol dalam kehidupan mesin itu sendiri.

Gambar 2.1 : Crankshaft

Crankshaft atau poros engkol berfungsi mengubah gerak translatasi


piston atau torak menjadi gerak putar yang akan diteruskan menuju roda
penerus. Lalu bagaimanakah cara poros engkol merubah gerak translatasi
menjadi gerak putar?, yaitu dengan adanya perbedaan offset atau sumbu
terhadap sumbu lain. sehingga menimbulkan efek pedal yang saling
memberikan gaya satu sama lain

D. Tipe Crankshaft
1. Crankshaft ( Poros engkol )
Tipe pada crankshaft sebenarnya tergantung dari spek mesin itu
sendiri. seperti jumlah silinder, konstruksi mesin, proses pembuatan, dan
lainya.
a. Berdasarkan jumlah silinder

Semakin banyak jumlah silinder, maka bentuk poros engkol akan


semakin panjang dikaerenakan banyaknya connecting rod journal
sesuai jumlah silinder.

b. Berdasarkan konstruksi mesin

Crankshaft mesin in-line akan berbeda dengan crankshaft mesin V.


walau keduanya memiliki jumlah silinder yang sama.

c. Berdasarkan proses pembuatan


ada berbagai proses pembuatan crankshaft, antara lain yaitu cetak
dan CNC. Pada proses cetak, bahan pembuat crankshaft dipalu
hingga menjadi lunak, setelah itu, bahan akan ditekan dengan
cetakan sehingga membentuk sebuah poros engkol. Sedangkan pada
proses CNC, bahan crankshaft memiliki ukuran yang clebih besar
dari ukuran crankshaft itu sendiri. bahan kemudian akan di bubut
dan di mill sesuai desain awal crankshaft.

d. berdasarkan firing order

Firing order suatu mesin juga mempengaruhi bentuk dari crankshaft


itu sendiri. Misalnya mesin dengan FO 1-3-4-2 akan berbeda
dengan crankshaft mesin dengan FO 1-4-2-3. karena posisi saat top
piston yang berbeda.
Gambar : perbedaan antara crankshaft dengan FO 1342 dan FO 1423

Teknik Pembuatan Crankshaft

Karena memerlukan daya tahan yang baik, biasanya komponen


crankshaft terbuat dari bahan baja karbon dengan serat tinggi yang bisa
menangkap setiap momen inersia dengan akurat.

Momen inersia sendiri merupakan pengukuran benda terhadap


kemampuannya berotasi pada porosnya, sehingga bisa mempertahankan
gerakan rotasinya agar tetap konstan secara seimbang.

Berikut ini berbagai metode pembuatan crankshaft :

A. Sand Casting

Sand casting menggunakan metode pengecoran logam untuk


mendapatkan tingkat kekerasan dan daya tahan yang baik pada crankshaft.

B. Forging

Teknik forging memanfaatkan tingkat kepanasan pada tingkat suhu


tertentu, lalu diberikan pada bahan baju agar bisa bisa dibentuk sesuai
kebutuhan.

C. Billet Machine

Pembuatan crankshaft dengan billet machine menggunakan


mesin khusus untuk memaksimalkan proses pemadatan baja agar
menjadi lebih kuat.

E. Konstruksi Crankshaft
1. Konstruksi Crankshaft

Konstruksi dari Crankshaft sebenarnya tergantung dari beberapa hal


pada mesin tersebut, seperti jenis mesin ( diesel atau bensin ), panjang
langkah, jumlah dan konstruksi silinder.
a. konstruksi berdasarkan jenis mesin

Pada mesin bensin, kompresi yang terjadi pada silinder tidak


terlalu besar seperti mesin diesel, sehingga konstruksi poros
engkol tidak dibuat sekuat poros engkol mesin diesel.

b. konstruksi berdasarkan panjang langkah

Semakin panjang langkah piston, maka semakin besar pula jarak


antara poros jurnal dengan poros engkol. sehingga bentuk dan
konstruksi poros engkol langkah pendek akan berbeda dengan
poros engkol langkah panjang.

c. konstruksi berdasarkan jumlah dan konstruksi silinder

Jumlah silinder sangat mempengaruhi konstruksi poros engkol,


semakin banyak jumlah silinder, maka akan semakin banyak pula
jumlah poros jurnal pada poros engkol.
Selain itu, konstruksi silinder juga akan merubah posisi poros
jurnal pada poros engkol, misalnya pada mesin 4 silinder segaris

(in-line), posisi poros jurnal akan saling bertolak belakang 180o


terhadap poros jurnal yang lain.
Gambar : Konstruksi In-line 6

Gambar : Konstruksi V6

F. Komponen Crankshaft
1. Crankshaft

Komponen pada crankshaft atau poros engkol adalah :

a. Main journal

Main journal atau sering disebut metal duduk, adalah bagian dimana
sumbu poros engkol berada. sehingga pada main journal inilah
poros engkol berputar.

b. Connecting rod journal

Connecting rod journal atau sering disebut metal jalan, adalah


bagian dimana big-end batang torak bertumpu. sehingga
connectring rod journal berfungsi sebagai “pedal” untuk
“mengayuh” poros engkol.
pada bagian ini pula , jarak antara main journal dengan connectring
rod yang menentukan panjang stroke.

c. Saluran pelumas
Sesuai dengan namanya, saluran ini berfungsi sebagai tempat
pelumas mengalir untuk melumasi bagian bagian yang bergesakan
akibat gerakan antar metal
BAB III : PENUTUP

A. Simpulan

Dari uraian tentang crankshaft

1. Pengertian Crankshaft adalah sebuah komponen yang berfungsi


mengubah gerak translatasi piston atau torak menjadi gerak putar yang
terletak pada bagian crankcase dan diatas carter oli.

2. Tipe crankshaft terbagi menjadi : sesusai dengan jumlah silinder,


konstruksi silinder, proses pembuatan, dan FO mesin itu sendiri.
3. Konstruksi dari crankshaft bergantung pada jenis motor bakar, tipe
konfigurasi, dan bahan pembuatan.

B. Saran
Saran yang dapat kami berikan dari penulisan makalah ini ialah jika ingin
melakukan modifikasi crankshaft ada beberapa hal yang harus di perhatikan
salah satunya untuk disesuaikan buat kebutuhan kita dan efek dari
modifikasi crankshaft adalah suhu meningkat, perawatan harus lebih ekstra,
dan getaran mesin lebih terasa.
DAFTAR PUSTAKA

Khovak .M . 1979, Motor Vehicles Engine. MockBa (Moscva) : Mir


Publisher.

Basuki & Daryanto. 2017. Panduan Praktis Perawatan Mobil. Yogyakarta :


Gava Media.

Anonim. 2015, How Crankshaft Work. dari :


https://www.howacarworks.com/crankshaft. ( Diakses pada 21/10/2018
pukul 03.03 WIB ).

Fernie. Miechel. 2017, Why flywheel are important and different types of
flywheel. dari : https://www.carthrottle.com/post/why-are-flywheels-
important-and-what-different-types-are-there/ ( Diakses pada
20/10/2018 pukul 16.45 WIB )

Anda mungkin juga menyukai