Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PERBAIKAN BODI KENDARAAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perbaikan Bodi Kendaraan

Yang dibimbing oleh Bapak Agus Sholah

Disusun Oleh :

AUFAL MAROM (160513609648)

S1 PTO B1 2016

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

Maret 2018
A. STANDAR KOMPETENSI:
Mengetahui proses perbaikan pada panel bodi kendaraan meliputi perbaikan panel
berbahan aluminium dalam proses praktek. Secara umum bahan yang digunakan sudah
terbuat dari bahan plastic, maupun carbon untuk mobil sport saat ini.

B. KOMPETENSI DASAR:
Setelah melaksanakan praktikum diharapkan dapat:
Mampu mengidentifikasi dan mengkaji proses perbaikan panel bodi kendaraan.
Mengidentifikasi peralatan dan bahan yang akan digunakan.
Memeriksa berbagai kerusakan pada panel dengan cermat.
Memperbaiki panel yang rusak sesuai SOP dan dengan hasil yang baik.
Menerapkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam bekerja.

C. ALAT YANG DIPERLUKAN:


Palu
Dolly
Body Spoon
Penggores
Kape Dempul
Vacuum Cup
Sander
Penggaris
Amplas
Gunting
Sebatang Kayu
Spon
Kain/Majun
Kompresor
Sofgun Udara
Sekrap
D. BAHAN YANG DIPERLUKAN:
Hardener
Thinner
Epoxy Filler
Dempul

E. TINDAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA:


Selalu menjunjung K3
Berhati-hati dalam proses penyekraban dan sejenisnya.
Membaca prosedur penggunaan alat yang baik dan benar.
Tidak bermain atau bercanda pada saat proses perbaikan.
Selalu tanyakan pada pembimbing agar terhindar dari kesalahan.
Jika terjadi kecelakaan sikap tenang diperlukan.
F. Teori

Body otomotif adalah bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian rupa sebagai
pelindung penumpang ataupun barang yang ada didalam kendaraan dari terpaan angin dan hujan
dan panas matahari, pada umumnya body otomotif terbuat dari bahan plat logam (steel plate)
yang tebalnya antara 0,6 mm sampai dengan 0,9 mm yang didalamnya terdapat rangka sebagai
penguat atau penahan plat tersebut. Selain aspek keamanan dan kenyamanan bagi pengemudi
atas penumpang body kendaraan juga mengandung nilai seni yang tinggi. Bodi kendaraan
merupakan bagian terluar dari sebuah kendaraan yang berfungsi utamanya adalah sebagai
pengaman kendaraan pertama dari segala kecelakaan. Bodi kendaraan akan sangat rentan
dengan kerusakan karena merupakan komponen utama yang terhubung dengan area luar,
oleh karena itu bahan yang digunakan dalam pembuatan bodi akan sangat berpengaruh.
Setiap bahan memiliki sifat mekanis masing-masing menurut jenisnya. Sifat mekanis dari
suatu bahan adalah kemampuannya dalam menahan suatu beban, baik beban statis atau beban
dinamis, pada keadaan suhu rendah dan tinggi. Beban statis adalah beban yang tetap, berat atau
ringan dalam arah tertentu pada setiap saat. Termasuk beban statis adalah tarikan, tekanan,
lengkungan, puntiran, geseran dan kombinasi diantara keduanya. Sedangkan beban dinamis
adalah beban yang arahnya berubah-ubah menurut waktu, diantaranya beban secara tiba-tiba atau
mengejut, beban secara berubah-ubah, dan beban bergetar.
Apabila terjadi kerusakan plat bodi kendaraan akibat benturan yang menyebabkan
mulurnya plat bodi, namun tidak melebihi batas elastisitas, dapat diperbaiki dengan
menggunakan vacuum cup. Namun apabila pada plat bodi mengalami kerusakan melebihi
batas elastisitasnya (misalnya plat bodi mengalami kerusakan membentuk sudut-sudut dan
lainnya) kemungkinan perbaikan dengan vacuum cup sulit untuk mencapai hasil yang
maksimal. Ada juga teknik batang pengungkit / pry bar. Perbaikan dengan menggunakan
teknik ini dilakukan dengan menyelipkan pry bar melalui celah sempit yang ada pada
bagian bawah dari pintu, atau jika perlu bisa membuat lubang pada pintu yang nanti akan ditutup
dengan door trim.
Teknik perbaikan selanjutnya adalah dengan palu on dolly, Teknik palu-on-dolly
dilakukan dengan cara memukulkan palu pada bagian plat yang terjadi kerusakan,
sedangkan pada bagian bawahnya dilandasi dengan dolly Untuk permukaan dengan
kerusakaan yang lebar, maka menggunakan dolly yang hampir rata. Sedangkan untuk
kerusakan pada lengkungan bodi yang tajam, menggunakan dolly yang semakin cekung. Ada
juga palu off dolly, Kalau pada teknik palu-on-dolly yang dipalu adalah bagian yang terdapat
dollynya, maka pada teknik palu-offdolly, yang dipalu adalah bagian diantara atau
disekeliling dari dolly yang ditempatkan pada pusat plat yang penyok.

G. OBSERVASI DI BENGKEL PERBAIKAN BODY


Saya melakukan observasi dibengkel perbaikan body yaitu :
Nama Bengkel : REJO AGUNG
Alamat : JL. B. S. RIADI 75 MALANG

Gambar 1 : Tempat Bengkel Rejo Agung.


Gambar 2 : Contoh mobil yang telah direnovasi.

Gambar 3 : Bengkel Rejo Agung.


Gambar 4 : Hasil foto dengan pemilik bengkel Rejo Agung.

Gambar 5 : Proses pengamplasan untuk menghilangkan karat.


Gambar 6 : Hasil setelah proses pendempulan.
Gambar 7: Proses setelah expoxy.
Gambar 8 : Mobil yang asalnya model Jeap 4x4 di modifikasi menjadi Jeap pick up 4x4.
Di Bengkel Rejo Agung terdapat berbagai macam perbaikan dan teknik atau cara
memperbaiki kerusakan body interior maupun eksterior. Setelah melakukan wawancara dan
penggalian informasi, bengkel tersebut menerima perbaikan body mobil apapun. Sesuai
dengan pemaparan, jika mobil tersebut masih bisa diperbaiki interior maupun eksteriornya
bisa di akal atau masih bisa diperbaiki. Jika seumpama mobil yang telah terjadi kecelakaan
cukup parah pada bagian depan yaitu bumper yang tidak bisa di perbaiki, maka pemilik
bengkel menginfokan ke pada pemilik mobil bahwa solusinya harus membeli baru atau
second yang masih bagus. Di bengkel juga memperbaiki mobil modifikas.
Bengkel ini untuk masalah kualitas pemilihan bahan untuk proses perbaikan sangat
diperhitungkan matang - matang. Pemilik juga berbicara bahwa setiap bengkel memiliki
karakteristik yang berbeda – beda dalam pemilihan bahan. Setiap pemgerjaan berbeda –
beda waktu penyelesaian dikarenakan faktor kerusakan parah atau tidaknya. Yang paling
lama dikarenakan menunggu barang dari mobil tersebut yang belum terkirim.

H. HASIL PRAKTEK PERBAIKAN BODY


Di dalam praktek perbaikan body, disini saya telah dibimbing serta diarahkan dari dosen
bapak Agus Sholah yang mana di dalam memperbaiki body membutuhkan keterampilan dan
ketekunan di dalam mengenali dan menangani kerusakan-kerusakan yang timbul. Entah itu
bisa dari tabrakan, srempetan, atau yang lain.
Langkah-langkah perbaikan body :

Mempersiapkan Alat dan Bahan


Gambar 9 : Satu set palu dan dolly.
Melakukan pekerjaan sesuai dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Menandai bagian panel yang rusak dengan jarak 3 cm dengan melingkarinya.
Melakukan pengamatan terhadap pintu yang rusak dan menentukan cara yang tepat di dalam
perbaikan.
Mengembalikan pintu seperti semula dengan menggunakan palu dan dolly agar panel tidak
lagi terlihat penyok.
Jika dirasa masih penyok, maka diperlukan pendempulan di area panel yang penyok. Akan
tetapi sebelum itu harus melakukan pengamplasan di area panel tersebut. Setelah dirasa
sudah halus, dan dibersihkan dari debu, minyak, dan kotoran lainnya.
Campurkan cat Epoxy Filler : Hardener : Thinner dengan perbandingan 5:1:1
Gambar 10 : Proses pencampuran

Gambar 11 : Proses memasukan campuran kedalam Spray Gun.

Aplikasi menggunakan kompresor dan spray untuk menghilangkan resiko kurang merata.
Aplikasi disarankan secara tipis untuk menghindari cat sagging (meleleh). Dan jika
sudah selesai tunggu hingga 4 jam sampai kering.
Setelah itu lakukan pendempulan pada bagian panel yang penyok secara merata. Dan tunggu
5-6 jam hingga kering.
Setelah kering lakukan pengamplasan dengan amplas kasar hingga dirasa halus dan sesuai
tekstur panel body. Dan lakukan juga pengamplasan dengan amplas halus dengan air
supaya terlihat halus.
Gambar 12: Proses pengamplasan hasil pendempulan

Gambar 13 : Setelah pengamplasan


Jika sudah halus dan dirasa sudah baik maka lakukan Campurkan cat Epoxy Filler :
Hardener : Thinner dengan perbandingan 5:1:1, dan aplikasikan lagi di bidang panel
secara merata. Tunggu hingga kering.
Gambar 14 : Proses pembersihan bagian panel yang rusak
Setelah itu jemur hingga 4-5 jam agar proses pengeringan mendapatkan hasil yang baik.
Dalam hal ini harus mempertimbangkan hasil, jika masih dirasa kurang halus dan masih
ada pori-pori di dalam dempulan maka perlu diamplas lagi agar menjadi halus.

Gambar 15 : Proses penyemprotan epoxy


Gambar 16 : Hasil dari pengecatan dengan epoxy

Anda mungkin juga menyukai