Anda di halaman 1dari 10

1. Else Fernanda: Kenapa HR dan GA seringkali dipasangkan Pak secara unit?

Kedua dept tersebut memang memiliki bagian kerja yang berbeda satu sama lain. Tentunya
berdasarkan pembagian tugas yang telah diberikan. TAPI Seringkali dianggap sama, padahal
perbedaan HR dan GA terlihat jelas dari tanggungjawab serta tugas yang diemban oleh mereka.
sering di anggap sama karena ada pekerjaan GA yg sebenarnya berhubungan erat sekali
dengan HR contoh
 Saat recruitment, pada masa pra recruitment spt interview, test HR wajib dibantu GA terkait
penerimaan tamu (kandidat) pelayanan hospitality GA diperlukan mulai dari menyiapkan
ruangan untuk menunggu, air minum, ruang interview, ruang test, kebersihan toilet, dll
dimana sebagian tersebut sebenarnya juga bisa disiapkan oleh team recruitment atau HR.
 Saat onboarding karyawan baru, perusahaan yg baik biasanya di hari pertama karyawan
masuk wajib menyiapkan alat kerja spt ruang kerja, meja, atk bahkan souvenir welcome on
board dan ini bisa disiapkan sendiri oleh team recruitment namun karena barang kebutuhan
welcome on borad untuk karyawan baru ada di GA otomatis ini membutuhkan
komunikasi yg baik.
 dan masih banyak hal lain yg dapat dikategorikan HR dan GA sering seriring Bersama dan
saling melengkapi seperti jika ada pelatihan, kebutuhan training butuh support GA mulai
dari ruangan, peralatan, dll meski bisa disiapkan team training sendiri. ATK untuk seluruh
karyawan, kadang ada sebagian besar perusahaan mempercayakan claim JKK dan JKM
melalui GA atau GA yg urus, berkordinasi dengan pihak luar ini bisa HR atau juga GA, dan
terakhir adalah Memelihara aset milik perusahaan karena GA memelihara asset dlm bentuk
asset, HR memelihara asset dalam bentuk SDM
2. Asep Hendra STIH : mau tanya apabila di dalam kampus tugas GA itu seperti apa ?
izin pak pakah ada form baku untuk stok barang ?
Tugas Kampus nya seperti apa ? apakah membuat paper ? membuat JOBDES ? membuat
Presentasi atau apa ? tergantung dari apa yg di inginkan oleh dosen nya dan untuk itu Asep
nanti bisa menggunakan bahan materi GA. apakah nanti akan membahas sebua atau hanya
mengambail 1 bagian saja. kl terkait form stock barang baku atau standard tidak ada yg baku
karena masing masing perusahaan bisa berkreasi sesuai dengan yg di inginkan, yang terpenting
adalah stock awal, pengambilan/distribusi sampai dengan stock akhir harus dapat dibaca dan
dibuktikan dengan jelas. untuk salah sato form nya bisa dilihat nanti di folder bonus
(Folder ATK Mgt)
3. Eha Musliha : mau tanya jika GA di perusahaan ISP bagaimana langkah kerja nya?
Apakah yg dimaksud dengan ISP = Internet Service Provider jika benar ISP bukan nya sama
seperti perusahaan pada umum nya, ada Gedung Kantor, Gedung wajib di bersihkan dan di
amankan, maka perlu ada Cleaning Service dan security, Gedung kantor ISP ada nya bekerja
bukan, dan pasti itu butuh ATK, ISP semua perusahaan kan pasti butuh perizinan dll, otomatis
Langkah kerja GA nya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
4. Ibrahim : Bagaimana Cara Monitoring Kebersihan Ruangan, Toilet, Pekarangan, Kantin
 Pastikan standart kebersihan nya terlebih dahulu, sebagai contoh
o Ruangan tidak boleh berdebu apalagi kotor
o Toilet tidak boleh becek atau basah, wastapel kering dan kaca bersih cerah
o Halaman rumput tidak boleh tinggi apalagi banyak rumput liat serta tanaman
nya wajib rapi dan enak dilihat, ranting pohong tidak boleh menutupi cctv,
sampah daun wajib bersih.
o Kantin bersih dari sisa makanan, tidak ada lalat banyak berterbangan, lantai,
wastapel wajib bersih. Tidak ada aroma menyengat dari sisa makanan
 Jika standart nya sudah ada buat checklist kebersihan/pengecheckan sesuai dengan
standar yang kita inginkan
 Buat SOP kebersihan untuk karyawan CS agar dapat mencapai standar kebersihan
tersebut
 Jadikan hal tersebut juga sebagai standar untuk menilai kinerja dari karyawan CS
5. Mahfud Junaidi : Report GA dalam Management Building Apartemen itu meliputi apa saja ya
pak? Ada nggak sih pak SOP yang menjadi Lingkup GA ini... terima kasih.
Mengurus Gedung Apartment hampir sama seperti mengurus Gedung kantor, hanya bedanya
TENANT. Gedung kantor Tenant bisa perusahaan sendiri tapi juga bisa banyak perusahaan.
Maka pendekatannya lebih ke Gedung yg tenant nya adalah banyak perusahaan, yakni
kebersihan masing2 kantor atau kamar adalah tanggungjawab dari masing masing tenant.
Kita sebagai Building Management bertanggungjawab terhadap yang Namanya FASUM
(FASILITAS UMUM) seperti Toilet Bersama (jika kantor) Lorong atau Koridor, AC (Central),
Electrical & Genset, AIR, Plumbing/Mechanikal, Taman, dan Fasum2 lain nya. Itu sebab nya
tenant wajib membayar biaya pemeliharaan/perawatan sebagai IURAN bulanan.

Untuk SOP artinya wajib disesuaikan dengan kebutuhan perawatan dan pemeliharaan FASUM
dari Gedung itu sendiri, bisa SOP perawatan Listrik, penangannan keluhan tenant terkait
fasilitas, SOP kebersihan FASUM, dll.
6. Julia Petra : bagaimana GA mengawasi cleaner, untuk perusahaan yang mempunyai beberapa
cabang
Apakah cleaner nya outsource atau organic ?
Jika outsource maka mereka memiliki standart kebersihan dan laporan sampai dengan foto,
dari sisi GA cukup melakukan monitoring dan mereview laporan yg mereka berikan selain
melakukan sidak sbg monitoring yg paling efektif, jika di cabang tidak ada orang GA nya maka
kantor pusat wajib menunjuk PIC cabang bertanggungjawab terhadap masalah kebersihan
kantor cabang masing masing. Kompetensi 5R dapat membantu untuk terkait masalah
kebersihan.
Jika organic maka masing masing cabang sebaiknya ada peran GA untuk mengawasi dan
bertanggung jawab terkait hal ini. Kadang memang banyak kantor cabang yg kecil kecil
mengabaikan peran ini, maka kantor pusat wajib menunjuk PIC cabang/kepala cabang untuk
mengatur wilayah/area nya masing masing, apalagi jika dibuatkan kompetisi seperti 5R untuk
memacu semangat masing2 cabang maka akan lebih baik

7. Ryan: GA di gedung ruko sewa 2 lantai apakah efektif?


Tergantung jenis kegiatan dan kebutuhan nya, jika dirasa belum perlu maka PIC GA bisa
diberikan pada PIC Kepala kantor untuk mengatur siapa yg support GA mulai dari kebersihan,
Receptionis, parkir, dll. Bukan berarti PIC kepala kantor yg jadi GA nya tapi PIC tersebut lah yg
dapat mengatur tugas dan tanggungjawab GA untuk ruka 2 lantai itu diberikan atau dibagikan
kepada siapa saja agar peran dan support nya tetap berjalan dan tiding mengganggu
operasional.
Sama seperti saat lebaran semua ART pulang, apakah karena pulang nya ART semua hal yg
barusan denga operasional rumah jadi kacau dan tidak berjalan, pasti penanggungjawab
rumah akan membagi tugas siapa yg membersihkan halaman, siapa yg cuci piring siapa yg cuci
baju, dll kepada semua anggota rumah.
Dan bukankah tidak setiap rumah memerlukan ART apalagi kl rumah nya kecil dan segala
sesuatu bisa dikerjakan sendiri ?
8. Nadih Firdaus : Apakah ada SOP untuk pemeriksaan gedung seperti Talang, atap dll yg

berhubungan dengan gedung? 🙏🙏

SOP adalah sekumpulan peraturan, pedoman, atau acuan yang dibuat oleh suatu perusahaan.
Tujuannya, untuk menjadi acuan melaksanakan proses kerja sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing sumber daya manusia yang ada di perusahaan. SOP juga menjadi indikator
penilaian kinerja baik itu bagi instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Hal ini karena
SOP telah dibuat sesuai dengan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural yang
telah disesuaikan dengan proses kerja dan unit kerja yang terlibat. Ditambah lagi, SOP sudah
dibuat dengan urutan kronologis. Sehingga, sudah menjadi suatu prosedur acuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cara yang paling efektif
Terkait pertanyaan Nadih, maka bisa ada bisa tidak tergantung perusahaan mau membuat SOP
nya atau tidak. Jika di tanyakan kepada saya kl khusus tentang pemeriksaan ATAP, Talang, maka
sy belum pernah membuat nya. Tp kami punya standart perbaikan nya jika terlepas, bocor
karena berkarat dan bisa merusak fasilitas yg lain akibat kebocoran.
Jika ingin paham cara membuat SOP Kelas HR ada pelatihan Penyusunan SOP yg Effektif pada
Tanggal 23-34 Agustus 2023 dan nadih bisa belajar disana.

9. Yordi Filsa : Hal apa yang pertama harus dilakukan untuk membuat sebuah strategi pekerjaan di
GA ya pak ?
Berbicara mengenai Strategic, maka yg pertama GA dan semua dept pahami adalah Visi – Misi
perusahaan mau dibawah kemana? karena semua dept bekerja untuk mencapai tujuan atau
visi dan misi tersebut. Berdasarkan visi dan misi itulah kita berperan sesuai dengan masing-
masing fungsi nya kita, GA berperan mensupport semua bagian untuk mencapai visi dan misi
tersebut. Yang kedua sebagai GA ubah mindset nya GA untuk lebih professional khususnya
meribah persepsi yg tadi nya reaktif menjadi proaktif, yang tadi nya cost center menjadi
productive dan menjadi solutif. (lihat slide 8)

10. Indra :
- Cara membuat penilaian untuk pemilihan vendor2 untuk support pekerjaan GA .
Sebenarnya cara memilih vendor yang baik masuk dalam pembahasan kita di malam ini, tp
gpp tetep sy jawab ya,
o Pastikan kita mengechek Kredibilitas VENDOR
o Jangan hanya memilih vendor berdasarkan harga, tapi pastikan kualitas layanan dan
produk/jasa yang ditawarkan.
o Jadwalkan meeting dengan calon vendor agar lebih memahami apakah kebutuhan
kita apakah bisa di akomodasi oleh vendor tersebut.
o Pertimbangkan bagaimana vendor mengelola risiko (manajemen risiko) untuk
menjamin pasokan/layanan tetap baik dan konsisten.
o Pastikan kemampuan teknis vendor
o Perhatikan kebijakan vendor terkait refund/garansi/claim, dll
o Perhatikan jangka waktu kerjasama
- form inventaris kantor itemnya apa saja?
Tidak ada aturan baku terkait form tergantung perusahaan mau seperti apa, yg pasti adalah
pastikan bahwa informasi harus lengkap dan detail seperti kode barang, jenis barang,
merek, ukuran, no certifikat/mesin/chasis/pabrikan, bahan, asal usul perolehan barang,
tahun perolehan, kondisi/keadaan barang saat ini (B/KB/RB).
- Kuwalahan untuk ngecek check list kebersihan Gedung, gimana caranya ya agar efektif?
soalnya kerjaan lain jadi keteteran, kerjaan bisa cm muter2in Gedung
o Punya planning dan schedule
o Libatkan org unit atau dept terkait untuk memonitoring dan membuat laporan
periodic (weekly atau monthly), check kondisi lapangan sesuai dengan laporan jika
ada kerusakan yg perlu segera di follow up
o Muter2 / GEMBA System tidak diperlukan dan menghabiskan waktu jika 2 hal diatas
dilaksanakan. GEMBA bisa juga dilakukan bersamaan dengan pengecheckan 5R, dan
budayakan 5R1SQu untuk meringankan kerja GA

11. Sylvia dewi : Untuk data aset, setiap berapa lama sebaiknya kt memperbarui datanya?
Siang pak Me Chan, mau tny pak, untuk update data aset, itu idealnya berapa lama kt bs

melakukan stock opname aset pak?🙏🏼☺

12. Lutvi : Kira² checking asset (asset opname) efektifnya berapa periode sekali pak?
Idealnya wajib setiap tahun, sehingga kita bisa monitoring pergerakan asset meski asset tidak
bertambah tapi minimal kondisi asset dapat terpantau apakah dalan kondisi baik, kurang baik
atau kah hilang/rusak.
Update secara insidentil bisa juga dilakukan saat terjadi karyawan penanggungjawab asset
resign/mutasi/rotasi maka perludilakukan stockopname dokumen maupun fisik untuk dibuatkan
BA agar menghindari hal-hal yg tidak diinginkan akibat dari perubahan pic penanggungjawab
asset.

13. Tri Widodo : Untuk membedakan asset dan barang habis pakai itu gimana ya pak?
Seperti yang saya jelaskan semalam pada pertanyaan kedua maka hal ini biasa kita sebut CAPEX
(Capital Expenditur) dan OPEX (Operational Expenditur). Terkait Capex dan opex ini SOP nya
tergantung dari SOP Finance & Accounting dalam mengkategorikan Capex pada nilai berapa ?
rata-rata perusahaan menetapkan >=2juta akan menjadi CAPEX. Sedangkan asset yang nilai nya
dibawah 2 juta masuk dalam catatan OPEX untuk alokasi biaya, namun tetap tercatat sebagai
Inventaris (contoh Printer, laptop, meja kursi, dll, karena masa pakai nya ada umur nya).
Sedangkan barang yang habis pakai itu sudah pasti masuk dalam OPEX, contoh kerjas, tinya, atk,
dll

14. Robert T Prambada : apakah bisa GA gabung dengan departemen Operation?


Selama tidak menimbulkan conflik of interest bisa saja, tp pastikan dulu bisnis proses usahanya
agar conflik of interest bisa dihindari

15. Silvi Mahdalena : melanjutkan pertanyaan terkait capex dan opex asset.....apakah common jika
depresiasi terdapat di dalam system asset yg dikelola oleh GA ? dan biasanya untuk barang
elektronik seperti Handphone, laptop, printer (>= 2juta) di depre berapa tahun ??
Untuk Depresiasi (Penyusutan) ini tergantung Finance Accounting perusahaan kita menerapkan
system Fiskal atau Commercial, jika Fiskal ya ikut aturan pajak.
- Inventaris < 2 juta : 4 tahun
- Mesin : 8 tahun
- Kendaraan : 10 tahun
- Bangunan : 15-20 tahun

16. Indah Purnama : Bagaimana cara pencatatan atk keluar supaya pencatatannya lebih rapi dan
lebih mudah dalam melihat stocknya? Apakah saat mengajukan permintaan atk ke GA, lebih
baik melalui perorangan atau per devisi?
Sudah menggunakan E-ATK atau belum jika sudah sebenarnya mau perseorangan atau per divisi
sama sj karena reportnya tetep bisa ditampilkan dengan mudah, efektif dan efesien. Dan akan
menjadi alatnya kita untuk menganalisa untuk membuat keputusan atau program
penghemantan dan monitoring.
Yang menjadi masalah adalah jika masih manual, maka jika masih manula yg memudahkan
monitoring adalan pencatatan nya by divisi, dan jika terjadi pemborosan maka kepala divisi yg
wajib mempertanggungjawabkan dan membuat bagaimana cara nya bisa dilakukan efesiansi.
Dan ini juga agar kepala divisi aware terhadap divisi nya.

17. Fahmi : Bagimana mengukur umur pemakaian benda elektronik seperti AC dan sejenisnya
sebelum terjadi, apakah ada acuannya
Jika sebelum terjadi maka, data inventaris saat barang datang/dibeli itu wajib tercatat dengan
baik terutama data yg ada di BUKU GARASI barang elektronik, karena setiap barang elektronik
biasanya tercatat umur ekonomis/pemakaian nya.
Namun jika hal ini tidak tercatat/terecord maka wajib ada catatan historis maintence/
perawatan dari alat elektronik tersebut kapan di maintenance, maintenance nya berupa apa,
apa saja sparepart yang sdh diganti, dst. Jika ada dept engineering maka hal ini biasanya wajib
tercatat dengan baik sehingga kitab isa prediksi kapan peralatan tersebut wajib diganti atau
tetap dipertahankan sampai dengan umur ekonomisnya.

18. M Taufan Gautama :


- Sebagai seorang GA apakah yang bisa dikembangkan dalam setiap melaksanakan tugas?
Mengingat Scope kerja nya yang luas, maka kita membutuhkan GA yang tidak gampang
mengeluh dan memiliki pola pikir yang positif, karena akan percuma dikembangkan
apapun apabila GA tidak mau berpikir positif dan untuk berkembang terganuung pola pikir
atau mindset dari team GA itu sendiri jika positif maka akan mudah dikembangkan apapun
dan jika negatife maka akan sulit untuk berkembang menjadi apapun.
- Apakah ada hitungan ideal berapa orang GA pada perusahaan? atau perbandingan banyak
nya GA dengan Jumlah karyawan di perusahaan? Terimakasih
19. Awan : Mf bertanya dlm 1 pabrik Ideal helper yg di bawah staf GA ada brp orag ya.?
Berapa jumlah TK GA yang ideal baik staff atau pun helper tergantung dari kebutuhan dan beban
kerja dimasing-masing perusahaan, oleh sebab itu HR nya wajib memiliki skill untuk
menghitung WLA (Work Load Analysis)/Analisa Beban Kerja. Karena masih banyak sekali
perusahaan di Indonesia dalam menentukan MPP (Man Power Planning) kebutuhan karyawan
yg seharus nya tidak dikalkulasi berdasarkan WLA/ABK melainkan menggunakan filling semata.
Disaat gaji naik/ umk naik ramai-ramai melakukan efesiensi pengurangan karyawan dan
mengakibatkan pekerjaan banyak delay karena kurang orang atau akan mengakibat kan biaya
lembur membesar karena orang. Oleh sebab itu sebaiknya HR saat membuat MPP wajib
menghitung/menganalisa beban kerja dari masing-masing jabatan dan pekerjaan nya sehingga
dapat ditentukan untuk jobdes pekerjaan tersebut membutuhkan tenaga kerja berapa jika
bekerja 7-8 jam sehari dengan waktu 5/6 hari dalam seminggu. Sehingga perekrutan TK sesuai
dengan kebutuhan yg sebenarnya bukan berdasarkan kebutuhan user atau kepentingan sesaat.

20. Lusi : Sistem manajemen K3 yang seperti apa yg harus dilakukan oleh seorang GA terhadap
kejadian bencana untuk menekan korban dan kerugian dalam perusahaan ?
dan tambahan pertanyaannya apakah ada SOP untuk kejadian insidentil yang merugikan jiwa
maupun non jiwa.
Sistem managemen K3 merupakan Domain nya HSE Dept, namun terkadang dept ini pun
menyatu dengan Divisi HR, oleh sebab itu karena GA juga bagian dari HR maka Kerjasama
dengan tim GA sangat dibutuhkan sebagai Support. Khususnya support dlm penyedian atau
bantuan fasilitas transportasi, Keamanan, dll. Jika HSE nya sdh memiliki SOP maka SOP ini masuk
dalam ranah HSE, namun jika HSE belum ada maka SOP nya di GA akan masuk di ranah nya
security management. Kelebihan dan kekurangan nya jika ada dlm ranah security maka nuasa
pengamanan asset, orang, daln lain nya akan lebih kental. Contoh SOP penanganan hal ini oleh
security ada di folder security management nantinya

21. Arif Yulianto : Selamat siang Pak @Mechan dan Kak @Risa W Admin KelasHR , Maaf langsung
bertanya di grup ini. 1. GA/ GS kan scope nya sangat luas, seperti superman (disampaikan
pelatihan semalam), bagaimana menentukan jumlah GA / GS yang ideal agar tidak over work
load nya, dan apa yang menjadi acuan nya?
Berapa jumlah TK GA yang ideal baik staff atau pun helper tergantung dari kebutuhan dan beban
kerja dimasing-masing perusahaan, oleh sebab itu HR nya wajib memiliki skill untuk
menghitung WLA (Work Load Analysis)/Analisa Beban Kerja. Karena masih banyak sekali
perusahaan di Indonesia dalam menentukan MPP (Man Power Planning) kebutuhan karyawan
yg seharus nya tidak dikalkulasi berdasarkan WLA/ABK melainkan menggunakan filling semata.
Disaat gaji naik/ umk naik ramai-ramai melakukan efesiensi pengurangan karyawan dan
mengakibatkan pekerjaan banyak delay karena kurang orang atau akan mengakibat kan biaya
lembur membesar karena orang. Oleh sebab itu sebaiknya HR saat membuat MPP wajib
menghitung/menganalisa beban kerja dari masing-masing jabatan dan pekerjaan nya sehingga
dapat ditentukan untuk jobdes pekerjaan tersebut membutuhkan tenaga kerja berapa jika
bekerja 7-8 jam sehari dengan waktu 5/6 hari dalam seminggu. Sehingga perekrutan TK sesuai
dengan kebutuhan yg sebenarnya bukan berdasarkan kebutuhan user atau kepentingan sesaat.

2. study kasus : dibawah GA disampaikan ada Outsourching, diperusahaan tersebut baik pihak
outsourching dan GA/ GS paham betul bahwa adanya kelebihan SOW untuk tim Outsourching
nya, tetapi saat pengajuan penambahan tidak disetujui oleh head, bahkan minta diefisiensikan/
dikurangi, bagaimana trik meyakinkan head untuk approval penambahan apakah ada metode
perhitungannya yang baku, karena biasanya head itu melihat diatas kertas, jika penjelasan
meyakinkan bisa di approval.
WLA bisa menjadi alat untuk menjelaskan hal ini kepada management, namun jika management
tetep bersikeras dengan efesiensi maka opsi menggati MAN with MACHINE biasanya menjadi
salah satu Opsi nya jika memang disetujui. Jika tidak mau tidak mau GA tetap harus berpikir
KREATIF untuk mencari solusi terbaik dan ini salah satu Challenge bekerja di GA

22. Bagaimana melakukan Analisa sehingga dapat menimbulkan effesiensi khususnya di


penggunaan dan distribusi ATK.
Untuk melakukan Analisa seperti yg saya jelaskan semalam kelengkapan data yang akurat
meruapakan hal utama untuk melakukan Analisa. Data data yg ad akita bisa melihat dan
mengambil kesimpulan mana reduce/pengurangan yang bis akita lakukan. Langkah selanjutnya
adalah dari data yang mana man yg bisa kita lakukan subtitusi/mengganti sebagai Langkah
improvement, karena improvement yang dapat kita lakukan tujuan akhirnya adalah COST
EFFECTIVE atau ADDED VALUE (Blue Ocean Strategy).
Improvement yang terkait dengan COST = Reduce atau Eleminate
Improvement yang terkait VALUE = Raise atau Create

23. Diah Nursanty : Ijin bertanya Pak Me Chan, Sebagai GA, kita mungkin tidak asing dengan istilah
"tidak ada budget / cost untuk maintenance", Menurut bapak, idealnya untuk pengajuan capex
dan opex dilakukan GA setiap tahun atau per-6 bulan? Kira-kira cost apa yang wajib dimasukkan
di setiap CAPEX dan OPEX? Jika pada saat pengajuan budget, tidak tercantum biaya renovasi
namun krn bencana alam, membutuhkan renovasi bangunan/ maintenance asset segera,
apakah kita bisa mengajukan budget tambahan atau mengalokasikan budget capex yg ada untuk
urgensi yg lain?
Budget biasa nya per tahun included Capex dan Opex. Dan jika pertanyaan nada terkait force
Majuer sehingga mengakibatkan WAJIB melakukan renovasi maka Ini ranah nya sdh STRATEGIC
ya. Artinya level C nya kita memiliki sense of aware yang tinggi atau tidak dan focus nya apa
pada saat bencana itu terjadi. Dan disini juga kita akan melihat kedewasaan leadersip semua lini
terkait hal ini. Dan kita juga bisa melihat dan bercermin dari case 2020 dimana banyak
perusahaan dan level c ternyata tidak siap dengan Contigency Plan sehingga saat bencana covid
terjadi banyak perusahaan level C nya tiap siap membuat keputusan strategis yang mau g mau
harus di putuskan, kecuali renovasi nya / kerusakan nya masih bisa di postpone dan tidak akan
menimbulkan kerugian sampai dengan korban jiwa. Maka pengajuan budget tambahkan sah-sah
saja asal sejalan visi misi perusahaan yg melibatkan pembuat kebijakan secara strategic.

Anda mungkin juga menyukai