Disusun Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga tugas UAS makalah pada mata kuliah Pengendalian Biaya Hotel yang berjudul
“PENENTUAN HPP KAMAR PADA HOTEL WHIZ PRIME MALANG” ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mufarrohah,
SE., Ak,. MSA., CA selaku Dosen pengampu mata kuliah Pengendalian Biaya Hotel.
Saya menyadari adanya kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih dan semoga makalah ini mampu memberikan
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................6
2.1 Harga Pokok Penjualan.................................................................................................6
2.2 Tujuan dan Manfaat Harga Pokok Penjualan...............................................................7
2.3 Komponen-komponen Untuk Menghitung Harga Pokok Penjualan............................8
2.4 Metode Penetapan Harga Pokok Penjualan..................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................................11
3.1 Jenis Penelitian............................................................................................................11
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................................11
3.3 Teknis Pengumpulan Data..........................................................................................11
3.4 Teknis Analisis Data...................................................................................................12
BAB IV......................................................................................................................................13
HASIL & PEMBAHASAN.......................................................................................................13
4.1 Deskripsi Data.............................................................................................................13
4.1.1 Latar Belakang Hotel Whiz Prime Malang.........................................................13
4.1.2 Visi dan Misi Hotel Whiz Prime Malang............................................................13
Tabel V.I.............................................................................................................................14
Tabel IV.2...........................................................................................................................15
Tabel IV.3...........................................................................................................................15
Tabel IV.4...........................................................................................................................16
4.2 Analisis Data...............................................................................................................16
BAB V.......................................................................................................................................17
KESIMPULAN & SARAN.......................................................................................................17
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................17
5.2 Saran............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan yang terjadi di semua lini usaha pada era perdagangan bebas membawa
berbagai macam dampak bagi perekonomian Indonesia. Adapun dampak positifnya adalah
memberikan peluang bagi Indonesia untuk mengekspor produk yang semakin luas.
Sedangkan dampak negatifnya adalah persaingan yang terjadi bukan hanya antar pelaku
bisnis domestik, tetapi melibatkan pula pelaku bisnis dari luar negeri yang semakin bebas
memasarkan produk di Indonesia.
Hotel adalah salah satu contoh organisasi berorientasi profit. Hotel adalah suatu bentuk
bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan
pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya
dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang
bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu
yang dimiliki hotel itu (Fauzijah, Ami., Zain, M. Yasir, 2005:12).
Menurut USAH tahun 1996, ada tiga kelompok biaya yang mengurangi total
pendapatan, hingga menghasilkan laba/rugi sebelum pajak sebuah usaha perhotelan, yaitu
biaya departemental, biaya yang tidak didistribusikan (Undistributed Expenses) dan biaya
tetap. Dalam biaya departemen (department expenses), umumnya terkandung dua
kelompok biaya, yaitu harga pokok (cost of sales) dan biaya operasi. Khusus pada
departemen kamar, tidak terdapat unsur harga pokok, tetapi hanya biaya operasi y a n g
terdiri dari dua kelompok biaya, yaitu biaya tenaga kerja (gaji dan biaya lainnya yang
terkait), serta biaya operasional lainnya.
1.3 Tujuan
Tujuan yang diharapkan tercapai setelah membaca makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengelompokan kategori biaya pada industri perhotelan
2. Untuk mengetahui komponen biaya pada perhitungan HPP kamar hotel
3. Untuk mengetahui harga pokok penjualan kamar tanpa breakfast
4. Untuk mengetahui harga pokok penjualan kamar include breakfast
5. Untuk mengetahui penentuan tarif hotel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Harga Pokok Penjualan
Bagi sebuah perusahaan dagang, penghitungan dan penyusunan harga pokok adalah
suatu hal yang penting. Pengertian harga pokok penjualan sendiri, menurut prinsip
akuntansi indonesia dapat dijelaskan sebagai jumlah pengeluaran dan beban yang
diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak langsung untukmenghasilkan barang
atau jasa di dalam kondisi dan tempat di mana barang itu dapat dijual atau digunakan.
Menurut Lestari dan Permana (2018:28), “bagian penting dalam laporan keuangan
adalah laporan laba rugi (income statement) yang memuat laporan tentang penjualan yang
telah dilakukan dan dibandingkan dengan biaya pembuatan barang jadi tersebut atau
diistilahkan harga pokok penjualan (Cost of good sold)” .
Menurut Soemarso (2009:234), “harga pokok penjualan(cost of goods sold) adalah
harga beli (perolehan) dari barang yang dijual”. Dalam sebuah perusahaan dagang harga
pokok penjualan dicari dengan :persediaan barang dagang pada awal periode ditambah
pembelian bersih selama periode dikurangi persediaan barang dagang pada akhir periode.
Menurut J.Sudarsono (2009:172), “hasil perhitungan dari pengorbanan pengorbanan
nilai tersebut akan menghasilkan angka yang disebut harga pokok suatu barang.
Menurut Hery (2016:21), “ketika barang dagangan di jual, nilai dari transaksi
penjualan ini akan dilaporkan sebagai pendapatan penjualan dan harga pokok dari barang
yang di jual akan diakui sebagai beban yang dinakaman harga pokok penjualan”.
Menurut Wiratna (2016:97), “harga pokok penjualan adalah semua biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang
dijual”.
Untuk dapat meninjau lebih terinci tentang harga pokok, perlu diketahui elemen-
elemen yang membentuk harga pokok. Setiap elemen merupakan salah satu faktor yang
menambah tingginya harga pokok setiap produk yang dihasilkan suatu proses produksi.
Masalah penentuan harga pokok merupakan masalah yang sangat penting, sebab
menyangkut kelangsungan hidup atau kontinuitas perusahaan, oleh karena itu perlu
dilakukan perhitungan yang tepat dan teliti. Sekalipun penetapan harga pokok cukup sulit,
namun perusahaan harus tetap menentukan.Produsen harus mengetahui besar pengorbanan
yang dilakukan pada saat penjualan barangnya.Hal ini berguna untuk dasar penetapan harga
penawaran di pasar, maupun untuk menetapkan pendapatan yang di peroleh dari penjualan.
Dengan demikian dapat diketahui apakah penjualan menghasilkan laba atau tidak.
Menurut Matz Curry dan Frank, dalam J. Sudarsono (2009:174), “harga pokok
penjualan mempunyai manfaat dan tujuan sebagai berikut :
Menurut Wiratna (2016:97), “tujuan harga pokok penjualan yaitu : sebagai tolak ukur
untuk menentukan harga jual dan untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan”.
Dengan demikian, apabila diketahui harga pokok penjualan suatu barang yang
diproduksikan, maka penentuan harga pokok penjualan dapat pula ditentukan. Demikian
pula dengan diketahuinya harga pokok produksi dalam suatu barang, maka untuk
kepentingan pengendalian efisiensi dalam proses produksi dengan mudah dapat dilakukan
pengontrolan dan pengawasan. Efisiensi yang dimaksud tersebut adalah penawaran prinsip-
prinsip ekonomi dalam perusahaan, yaitu dengan pengorbanan yang seminisial akan
mencapai hasil yang maksimak mungkin. Harga pokok penjualan merupakan metode yang
digunakan perusahaan untuk menentukan harga pokok dari produk yang dijual oleh
perusahaan dagang. Harga pokok penjualan setidaknya memiliki dua manfaat diantaranya
yaitu : sebagai patokan untuk menentukan harga jual dan untuk mengetahui laba yang
diinginkan perusahaan. Harga jual yang lebih besar dari harga pokok penjualannya akan
memperoleh laba, dan sebaliknya harga jual yang lebih rendah dari harga pokok penjualan
akan mengalami kerugian.
Tabel V.I
Pengelompokan Biaya
Berdasarkan data biaya pada tabel IV.I biaya yang dikeluarkan untuk 10 kamar
jenis Junior Suite untuk September sebesar Rp. 6.589.353, Oktober Rp. 7.271.113
dan November Rp. 8.982.613.
Tabel IV.2
Berdasarkan data biaya pada tabel IV.2 biaya yang dikeluarkan untuk 10 kamar
jenis Junior Suite untuk September sebesar Rp. Rp 2.596.451, Oktober Rp. 2.823.704
dan November Rp. 3.394.204.
Tabel IV.3
Harga Pokok Penjualan Kamar
Berdasarkan tabel IV.3 hotel menetukan harga pokok penjualan kamar nya
cenderung tinggi dari harga yang seharusnya, hal ini mungkin disebabkan oleh distorsi
biaya yang dialami oleh pihak hotel. Dengan harga pokok yang besar pihak hotel sudah
memperoleh keuntungan akan tetapi biaya-biaya yang dikeluarkan tidak dapat
dikendalikan dengan tepat.
Tabel IV.4
5.2 Saran
Adapun saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pihak hotel dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui
dengan menggunakan metode Activity Based Costing perusahaan
dapat memperoleh informasi yang akurat tentang biaya karena metode
ini merupakan sistem analisis biaya berbasis aktivitas. Saran saya agar
pihak manajemen hotel bisa mempertimbangkan penerapan metode
Activity Based Costing dalam menghitung harga pokok penjualan
agar dapat memperoleh informasi yang tepat dan sebaiknya setiap
bulannya harus dihitung kembali harga pokok untuk setiap jenis
kamar hotel agar tidak hanya berpatok pada satu harga saja serta jika
pihak hotel menerapkan Activity Based Costing pihak hotel akan
dapat mengendalikan biaya nya dengan lebih baik sehingga harga
yang ditawarkan tidak terlalu tinggi.
2. Bagi Peneliti selanjutnya disarankan menggunakan data biaya satu
tahun serta data biaya yang digunakan lengkap dalam penentuan harga
pokok penjualan kamar, sehingga hasilnya penelitiannya lebih optimal
dan pembahasan lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Fueqoni, R. (2020). Penentuan Tarif Sewa Kamar Hotel Saat Low Season Menggunakan Metode
Cost Plus Pricing Pendekatan Full Costing. Malang.
Dr. BAMBANG HARIADI, M. A. (t.thn.). Penerapan Target Costing dalam Penentuan Tarif Kamar untuk
Mengoptimalkan Perencanaan Laba. Malang.