Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MOTOR BAKAR

Disusun Oleh :

Nama : Yanuar Panggih Subekti

NIM : 3.21.20.5.24

Kelas : ME 3B

Mata Kuliah : Mesin Kalor dan Fluida

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2022
Kata Pengantar

Sejarah motor bakar dimulai pada abad ke-19, ketika para penemu
seperti Nikolaus Otto, Gottlieb Daimler, dan Wilhelm Maybach mulai
mengembangkan mesin pembakaran dalam yang dapat digunakan untuk
menggerakkan kendaraan. Pada tahun 1885, Daimler dan Maybach
berhasil menciptakan motor bakar pertama yang dapat dipasang pada
sepeda, yang kemudian menjadi cikal bakal sepeda motor modern.

Pada awalnya, sepeda motor hanya digunakan sebagai alat


transportasi sederhana, namun seiring waktu, penggunaan sepeda motor
semakin meluas dan berkembang menjadi industri yang besar dan penting.
Dari mesin berkapasitas kecil hingga mesin dengan tenaga besar, motor
bakar telah menjadi teknologi yang penting dan terus berkembang hingga
saat ini.

Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin yang paling banyak
digunakan di dunia saat ini, terutama untuk menggerakkan kendaraan
seperti sepeda motor dan skuter. Teknologi motor bakar telah mengalami
perkembangan pesat selama beberapa dekade terakhir, dan saat ini tersedia
berbagai jenis motor bakar yang berbeda, dari motor dengan kapasitas
kecil hingga mesin dengan tenaga besar.
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
2.1 Tujuan................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Motor Bakar.......................................................................................................5
2.2 Motor Bensin......................................................................................................5
2.1.1 Komponen Motor Bensin...........................................................................8
2.3 Mesin Diesel...........................................................................................................12
2.3.1 Prinsip Kerja Mesin Diesel........................................................................12
2.3.2 Komponen Mesin Diesel...........................................................................14
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................19
3.2 Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor bakar telah menjadi bagian penting dalam kehidupan
modern kita, dan digunakan sebagai alat transportasi yang efisien dan
populer di seluruh dunia. Meskipun ada banyak jenis mesin yang
digunakan untuk menggerakkan kendaraan, motor bakar tetap menjadi
pilihan yang paling populer karena keunggulan yang dimilikinya seperti
daya tahan, keandalan, dan kemampuan untuk menghasilkan tenaga besar
dalam ukuran yang relatif kecil.

Motor bakar terbagi menjadi dua yaitu, motor bakar torak (piston)
yang terbagi menjadi bensin dan diesel lalu motor bakar turbin gas. Motor
bakar bensin dan diesel sangatlah berbeda walau secara prinsip kerja
hamper sama. Motor bensin dan diesel ini masuk dalam motor
pembakaran dalam.

2.1 Tujuan
Berikut adalah beberapa tujuan dari penulisan makalah tentang
motor bakar:

1 Mahasiswa dapat memahami lebih mendalam tentang prinsip


kerja mesin bakar, komponen utama, serta jenis-jenis mesin
bakar yang digunakan dalam kendaraan.

2 Mahasiswa dapat mengerti tentang perbedaan dan keunggulan


dari berbagai jenis mesin bakar yang digunakan dalam
kendaraan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Motor Bakar

Motor bakar adalah mesin yang digunakan untuk mengubah energi


kimia menjadi energi mekanik untuk menggerakkan suatu benda atau
kendaraan. Motor bakar digunakan pada berbagai macam kendaraan seperti
mobil, motor, truk, kapal, pesawat terbang, dan lain-lain. Kendaraan yang
menggunakan motor bakar biasanya memiliki performa yang baik dan
mampu menempuh jarak yang jauh. Namun, penggunaan mesin bakar juga
memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia,
sehingga diperlukan pengembangan teknologi mesin yang lebih ramah
lingkungan.
Motor bakar sendiri bekerja dengan cara membakar bahan bakar di
dalam ruang bakar mesin untuk menghasilkan tenaga yang diubah menjadi
gerakan. Bahan bakar yang umum digunakan pada motor bakar adalah
bensin, diesel, atau gas. Motor bensin menggunakan campuran udara dan
bahan bakar bensin yang dihisap ke dalam silinder kemudian terbakar oleh
api dari busi untuk menghasilkan tenaga mekanik. Sedangkan motor diesel
menggunakan proses pembakaran kompresi dimana udara dihisap ke dalam
silinder dan dikompresi hingga mencapai suhu tinggi sehingga bahan bakar
diesel yang disemprotkan dapat terbakar sendiri.

2.2 Motor Bensin


Motor bensin pertama kali ditemukan pada tahun 1876. Motor
bensin yang ditemukan oleh Otto menggunakan siklus empat langkah.
Dengan penjelasan, setiap empat kali langkah piston menghasilkan satu kali
kerja atau tenaga. Sehingga motor empat langkah seringkali disebut dengan
sebutan motor Otto. Penemuan Otto ini bukanlah penemuan motor bensin
yang pertama, karena sebelumnya, Etiene Lenoir telah menemukan motor
bensin yang bersiklus dua langkah pada tahun 1869. Namun, Otto
memandang bahwa motor bensin dua langkah tersebut memiliki efisiensi
yang rendah, karena memiliki kompresi yang rendah. Untuk itu, Otto
memandang perlu adanya langkah kompresi terlebih dahulu sebelum bahan
bakar dinyalakan. Prinsip kerja motor bakar adalah perubahan dari energi
thermal menjadi energi mekanis. Panas yang dihasilkan oleh pembakaran

bahan bakar yang terjadi di dalam ruang bakar.


2.1 Gambar Siklus Kerja Motor Bensin

Berdasarkan siklus kerjanya motor bakar bensin terdiri atas motor 4


langkah (4 tak) dan motor 2 langkah (2 tak). Motor 4 langkah adalah motor
yang mendapatkan satu kali proses pembakaran dengan membutuhkan 4 kali
gerakan piston yaitu, 2 kali langkah ke atas dan 2 kali langkah kebawah
dengan 2 putaran poros engkol . Sedangkan motor 2 langkah adalah yang
mendapatkan satu kali proses pembakaran dengan membutuhkan 2 kali
gerakan piston yaitu, 1 kali langkah ke atas & 1 kali langkah kebawah dengan
1 putaran poros engkol
Motor 4 langkah, dalam satu siklus kerja mengalami 4 kali langkah
yaitu, langkah hisap, kompresi, kerja dan langkah buang. Berikut ini
merupakan langkah dan siklus kerja motor bakar 4 langkah (4 tak).

1. Langkah ke 1 (Langkah Hisap)


Piston bergerak dari Titik mati atas (TMA) ke Titik mati
bawah (TMB), posisi katup masuk (intake valve) terbuka
sedangkan katup keluar (Exhaust Valve) tertutup, mengakibatkan
campuran udara dan bahan bakar akan masuk ke dalam ruang
bakar.

2. Langkah ke 2 (Langkah Kompresi)


Piston bergerak dari TMB menuju ke TMA, katup masuk
dankatup keluar tertutup, sehingga mengakibatkan campuran
udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar terkompresi
(pemampatan). Beberapa saat sebelum piston sampai ke posisi
TMA akan terjadi waktu penyalaan (timing ignition). Pada mesin
bensin berupa nyala api dihasilkan oleh busi sedangkan pada
mesin diesel dihasilkan oleh tekanan dan temperatur yang tinggi
di dalam ruang bakar.

3. Langkah ke 3 (Langkah Kerja)


Campuran bahan bakar dan udara yang terbakar di dalam
ruang bakar akan meningkatkan temperatur dan tekanan di dalam
ruang bakar sehingga piston akan terdorong dari TMA ke TMB.
Pada langkah dihasilkan tenaga yang selanjutnya akan
ditransmisikan pada proses selanjutnya.

4. Langkah ke 4 (Langkah Buang)


Piston akan bergerak dari TMB ke TMA, Posisi katup
masuk terutup dan katup keluar akan terbuka. Gas sisa hasil
pembakaran akan terdorong keluar menuju ke katup keluar yang
sedang terbuka untuk selanjutnya diteruskan menuju saluran
pembuangan pembuangan.
2.1.1
2.1.2
2.1
2.1.1
2.1.1 Komponen Motor Bensin
Motor bensin juga memiliki berbagai komponen untuk melakukan
pembakaran dalam untuk menghasilkan energi.. Berikut adalah beberapa
komponen utama dari mesin bensin:

1. Kepala Silinder, fungsinya sebagai penutup bagian atas blok


mesin dan sebagai housing bagi mekanisme katup.

Gambar 2.2 Kepala Silinder


2. Katup. Katup ada dua, satu katup hisap yang fungsinya untuk
membuka saluran hisap agar proses intake udara bisa
berlangsung. Lalu ada katup buang yang berfungsi untuk
membuang gas hasil pembakaran

Gambar 2.3 Katup


3. Camshaft, fungsinya untuk mengatur kapan katup akan
membuka melalui nok yang dibuat dengan sudut tertentu

Gambar 2.4 Camshaft


4. Rocker arm, fungsinya sebagai media tempat nok menekan
untuk menekan batang katup secara langsung. Juga berfungsi
mengatur celah katup.

Gambar 2.5 Rocker Arm


5. Busi, berfungsi untuk memercikan bunga api saat langkah
pembakaran pada ruang bakar.

Gambar 2.6 Busi


6. Intake manifold, berfungsi sebagai saluran udara saat akan
memasuki ruang silinder. Selain itu, intake juga berfungsi untuk
menciptakan kevakuman.

Gambar 2.7 Intake Manifold


7. Exhaust manifold, berfungsi sebagai saluran gas sisa
pembakaran ketika selesai melakukan pembakaran.

Gambar 2.8 Exhaust Manifold


8. Karburator, berfungsi untuk mengatur aliran udara dan bahan
bakar saat proses hisap agar RPM bisa diatur

Gambar 2.9 Karburator


9. Crankshaft, fungsinya untuk mengubah energi naik turun piston
menjadi gerakan putar.

Gambar 2.10 Crankshaft


10. Piston, berfungsi sebagai komponen utama untuk mengubah
volume ruang silinder
Gambar 2.11 Piston

11. Sistem bahan bakar. Komponen yang berfungsi untuk


menyimpan, mengalirkan, dan menyemprotkan bahan bakar ke
ruang bakar. Sistem bahan bakar terdiri dari beberapa bagian,
seperti tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, filter bahan
bakar, karburator.

Gambar 2.12 Sistem Bahan Bakar


12. Sistem pendingin. Komponen yang berfungsi mengatur suhu
mesin agar tetap pada suhu yang optimal selama beroperasi.
Sistem pendingin terdiri dari beberapa bagian, seperti radiator,
kipas, dan pipa-pipa pendingin.

Gambar 2.13 Sistem Pendingin


13. Sistem pelumasan. Komponen yang berfungsi memberikan
pelumas pada bagian-bagian mesin yang bergerak. Sistem
pelumasan terdiri dari beberapa bagian, seperti pompa oli,
filter oli, dan saluran oli.
2.3 Mesin Diesel
Sejarah mesin diesel dimulai pada akhir abad ke-19 ketika seorang
insinyur asal Jerman bernama Rudolf Diesel menemukan mesin pembakaran
internal yang menggunakan bahan bakar diesel. Rudolf Diesel
mengembangkan mesin ini sebagai alternatif yang lebih efisien dan hemat
bahan bakar dibandingkan dengan mesin uap yang digunakan pada masa itu.

Mesin diesel adalah sebuah jenis mesin pembakaran dalam yang


menggunakan bahan bakar diesel untuk menghasilkan tenaga mekanik. Mesin
ini dirancang untuk memanfaatkan prinsip pengapian spontan, yang berarti
bahan bakar diesel akan terbakar sendiri ketika terkena suhu dan tekanan
yang cukup tinggi di dalam ruang bakar mesin.

Mesin diesel terdiri dari beberapa komponen, seperti blok silinder,


piston, klep, sistem injeksi bahan bakar, sistem pendingin, dan sistem
pelumasan. Mesin diesel memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan mesin bensin, seperti efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi, torsi
yang lebih besar, dan lebih cocok digunakan untuk kendaraan yang
mengangkut muatan berat. Mesin diesel juga memiliki beberapa kelemahan,
seperti suara yang lebih bising dan emisi gas buang yang lebih tinggi.

2.3.1 Prinsip Kerja Mesin Diesel


Cara kerja mesin diesel didasarkan pada prinsip kompresi
udara yang cukup tinggi sehingga suhu udara di dalam ruang bakar
meningkat dan menyebabkan bahan bakar diesel yang disemprotkan
langsung ke ruang bakar mengalami pengapian spontan. Berikut
adalah tahapan kerja mesin diesel secara detail:
Gambar 2.15 Langkah Kerja Mesin Diesel

1 Langkah Hisap: Siklus dimulai saat piston bergerak ke bawah


selama langkah isi, memungkinkan udara masuk melalui klep
masuk dan mengisi ruang bakar mesin. Klep buang tertutup
selama langkah ini.

2 Langkah Kompresi: Setelah ruang bakar terisi dengan udara,


piston bergerak ke atas selama langkah kompresi. Hal ini
menyebabkan tekanan udara meningkat hingga mencapai tingkat
yang cukup tinggi sehingga suhu di dalam ruang bakar
meningkat.

3 Langkah Pembakaran: Ketika piston berada di puncak langkah


kompresi, bahan bakar diesel disemprotkan ke dalam ruang
bakar dengan tekanan yang sangat tinggi melalui sistem injeksi
bahan bakar. Bahan bakar diesel terbakar secara spontan ketika
terkena suhu dan tekanan tinggi yang ada di dalam ruang bakar,
dan menghasilkan tekanan gas yang menekan piston ke bawah.

4 Langkah Buang: Setelah langkah pembakaran, piston kembali


ke posisi bawah selama langkah buang. Klep buang terbuka,
sehingga gas buang dapat dikeluarkan dari ruang bakar dan
mengalir keluar dari knalpot.
2.3.2 Komponen Mesin Diesel
Komponen mesin diesel terdiri dari Kepala silinder, Ruang bakar,
Torak(Piston), Pena Torak(crank pin), Ring torak (piston ring),
Batang torak (connecting rod), Poros engkol (crank shaft), Bantalan
jurnal (jurnal bearing), Roda penerus (fly wheel), Klep (valve), Gigi
timing (timing gear), Poros nok (cam shaft), Pengatur (governor).
Berikut adalah penjelasan fungsi dari komponen yang ada dimesin
diesel :

1 Kepala silinder. Kepala silinder dipasang pada permukaan blok


silinder dan membentuk sebagian ruang bakar utama. Pada kepala
silinder dipasang nozel untuk menginjeksi bahan bakar, manifold
masuk untuk memasukkan udara yang diperlukan dalam
pembakaran, manifold keluar untuk membuang gas pembakaran
ke udara luar, sistem klep untuk mengatur
pengisapan/pembuangan, system pemanas untuk memanasi udara
dalam ruang bakar pada waktu motor masih dingin untuk

menghidupkan motor.

Gambar 2.16 Kepala Silinder


2 Torak (piston). Torak selalu bergerak bolak-balik di dalam
silinder dan dihubungkan dengan batang torak dan pena
torak.Torak memutar poros engkol melalui batang torak dan
selalu bersinggungan dengan tekanan dan temperatur tinggi.
Gambar 2.17 Piston
3 Pengatur (governor). Kegunaan pengatur (governor) adalah
menjaga putaran mesin pada kecepatan yang diinginkan tanpa
tergantung pada perubahan beban maksimum yang dapat dibawa
oleh mesin.

Gambar 2.18 Governor


4 Gigi timing (timing gear). Gigi timing berfungsi untuk
melaksanakan saat yang tepat penginjeksian bahan bakar dan
pembukaan serta penutupan klep.
Gambar 2.19 Gigi Timing
5 Poros nok (cam shaft). Poros nok mempunyai satu nok untuk isap
dan satu nok untuk buang pada silinder. Bentuk nok dibuat seperti
elips atau telur untuk meningkatkan efisiensi dan agar putaran
motor tenang.

Gambar 2.20 Camshaft


6 Klep (valve). Klep berfungsi untuk memasukkan udara dan
membuang gas hasil pembakaran dengan cara membuka dan
menutup klep pada saat yang tepat.

Gambar 2.21 Klep


7 Poros engkol (crank shaft). Poros engkol berfungsi untuk
mengubah gerak bolak-balik torak menjadi gerak putar melalui
batang torak. Poros engkol terdiri dari pena engkol, jurnal engkol
dan lengan engkol yang ditempa dari baja karbon atau baja
khusus.

Gambar 2.22 Crankshaft


8 Pompa Solar, pompa solar ini bekerja secara mekanis dengan
menggunakan sistem membran yang menggunakan tekanan nok
untuk menimbulkan gerakan maju mundur membran. Lokasi
pompa solar berada diarea pompa injeksi dan digerakan oleh
camshaft pompa injeksi.

Gambar 2.23 Pompa Solar


9 Priming pump, berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari
tangki pada saat mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan
bakar. Priming pump ini digunakan biasanya ketika mesin
mengalami kehabisan solar sementara mesin masih berputar,
ketika bahan bakar telah diisi kembali barulah pompa ini dipakai
untuk mengeluarkan udara palsu pada sistem.

Gambar 2.24 Primming Pump

10 Injektor, Injektor berfungsi mengeluarkan solar bertekanan


tinggi dalam bentuk kabutan. Perlu diketahui juga, kinerja
injektor dipengaruhi oleh tekanan bahan bakar pada pompa
injeksi, karena semakin kuat tekanan injeksi maka semakin kuat
pula solar didalam injektor menekan niple jet.

Gambar 2.25 Injektor


11 Pompa Injeksi Secara umum ada dua jenis pompa injeksi yang
digunakan, yaitu pompa injeksi tipe inline dan tipe distributor.
Keduanya sama-sama berfungsi menaikan tekanan solar sesuai
timming pengapian, perbedaannya terletak pada mekanisme
pengerjaannya.
Pada tipe inline, memiliki jumlah element pompa sesuai jumlah
injektor. Teknik penaikan tekanan dilakukan oleh plunger
melalui camshaft yang diatur pada sudut tertentu. Sementara
pada tipe distributor, hanya memiliki satu element pompa yang
melayani seluruh injektor. Teknik penaikan tekanan dilakukan
oleh poros yang menekan plat nok agar bergerak maju.
Sementara itu, pengaturan RPM dilalukan dengan mengatur
volume solar yang dinjeksikan kedalam ruang bakar melalui
mekanisme governoor.

Gambar 2.26 Pompa Injeksi


BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya, kedua jenis motor bakar memiliki keuntungan dan
kelemahan masing-masing tergantung pada penggunaan dan kebutuhan.
Motor bensin umumnya cocok untuk kendaraan pribadi atau keperluan
ringan, sedangkan motor diesel lebih cocok untuk tugas berat dan
penggunaan industri. Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak
lingkungan dan efisiensi bahan bakar dalam memilih jenis motor bakar
yang tepat untuk digunakan.

3.2 Saran
Saran, untuk penggunaan motor bensin atau motor diesel
tergantung pada kegiatan yang akan dilakukan. Motor bensin biasa
digunakan untuk mobil pribadi atau sesuatu kegiatan yang tidak
membutuhkan power atau torsi lebih dari sebuah mesin. Kalau motor
diesel, biasanya digunakan untuk kegiatan yang membutuhkan tenaga
yang besar, seperti truk ataupun kendaraan berat lainnya. Meskipun
demikian, motor bensin dan diesel selalu diperlukan perawatan agar
kondisi optimal bisa terus terjaga apabila suatu saat digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.autoexpose.org/2017/08/komponen-bahan-bakar-diesel.html

https://www.tneutron.net/blogs/sistem-bahan-bakar-pada-motor-diesel/

https://www.autoexpose.org/2017/08/komponen-mesin-bensin.html

chromeextension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://
eprints.sinus.ac.id/411/2/bab_ii.pdf

Anda mungkin juga menyukai