Oleh:
Hafis Manaf Ashsidddiqi
A1C020050
HALAMAN UTAMA
i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................2
III.METODE/PROSEDUR......................................................................................4
A. Alat Dan Bahan............................................................................................4
B. Prosedur Kerja..............................................................................................4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................6
A. Hasil.............................................................................................................6
B. Pembahasan..................................................................................................9
V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
LAMPIRAN...........................................................................................................17
1
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
langkah pembuangan, dimana, gas bekas dikeluarkan dari dalam silinder,
pembuangan gas berlangsung selama langkah buang (torak bergerak ke atas dan
katup buang terbuka) (Nova et al., 2018).
Motor 2 Tak (2 Langkah) Sepeda motor 2 tak merupakan sepeda motor
yang bermesin 2 langkah, artinya dalam satu siklus kerja dibutuhkan dua langkah,
yaitu langkah isap dan langkah buang. Dengan kata lain, mesin 2 tak adalah mesin
yang memiliki siklus kerja dua gerakan piston dalam satu kali putaran poros
engkol. Titik tertinggi yang di capai piston disebut titik mati atas (TMA). Dan
titik terendah yang dicapai piston disebut titik mati bawah (TMB). Gerakan seher
dari TMB ke TMA disebut satu langkah piston (stroke) atau sama dengan
setengah putaran poros engkol (Nova et al., 2018).
Komponen utama motor bakar torak terdiri dari: piston, silinder, poros
engkol, rumah engkol, kepala silinder, sistem katup, sistem listrik, sistem
pelumasan, dan sistem pendinginan. (Bahan Ajar IPB ,2012)
4
III. METODE/PROSEDUR
Motor diesel
1. Siapkan traktor roda dua dan roda empat yang akan digunakan.
2. Isi solar ke dalam tangka bahan bakar dan oli ke dalam karter.
3. Nyalakan traktor roda dua dan traktor roda empat.
4. Amati kontruksi roda dua dan roda empat.
5. Gambar dan beri keterangan bagian-bagian traktor roda dua dan roda empat.
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Gambar alat
6
13) Ruang engkol : Ruang pelumasan dan penggerak sumbu engkol
d. Prinsip kerja
a. Gambar alat
Gambar 2. Transplanter.
b.
7
c. Fungsi dan bagian
Piston bergerak ke TMA dan campuran udara dan bahan bakar akan
basuk daan pelumas akan masuk. Kemudian busi akan memercikkan api
dan terjadi pembakaran antara campuran udara dan bahan bakaryang
telah dikompresi
8
lubang masuk maka gas yang ada di ruang bilas akan terpompa ke ruang
bakar sekaligus mendorong gas sisa pembakaran keluar.
e. Prinsip kerja
Satu kali putaran poros dan engkol menghasilkan Langkah usaha.
Langkahg isap dan kompresi terjadi Ketika piston bergerak dari TMB ke
TMA. Langkah usaha dan buang terjadi Ketika piston bergerak dari TMA ke
TMB.
B. Pembahasan
Motor bakar merupakan salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang
mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik dan mengubah tenaga
kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Energi yang diperoleh dari proses
pembakaran, proses pembakaran juga mengubah energi tersebut yang terjadi
didalam dan diluar mesin kalor (Aprizal, 2018).
Motor bakar merupakan motor penggerak mula yang pada prinsipnya yaitu
sebuah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke
energi mekanis. Saat ini motor bakar masih menjadi pilihan utama untuk dijadikan
sebagai penggerak mula. Karena itu, usaha untuk menciptakan motor bakar yang
menghasilkan kemampuan tinggi terus dikembangkan oleh manusia. Kemampuan
tinggi untuk mesin ditandai dengan adanya daya dan torsi yang dihasilkan tinggi
tetapi kebutuhan bahan bakar rendah (Nova et al., 2018).
Pembakaran merupakan reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen
diiringi kenaikan panas dan nyala. Pada pembakaran dalam silinder motor,
pembentukan panas itulah yang dibutuhkan. Hasil reaksi kimia dibuang sebagai
asap, dan tenaga panas itu selanjutnya akan diubah menjadi tenaga mekanis
(Mardiansyah, 2015)
Mesin atau engine dapat dibagi menjadi 2, berdasarkan sistem
pembakarannya sistem pembakaran dalam (internal combustion engines) dan
sistem pembakaran luar (external combustion engines). Pembagian mesin menurut
sistem pembakarannya didasarkan pada tempat proses pembakaran yang terjadi.
9
Contohnya pada mesin sepeda motor. Agar sebuah sepeda motor dapat berjalan
dengan normal, diperlukan suatu proses pembakaran untuk menghasilkan energi
yang nantinya akan menggerakkan sepeda motor tersebut. Suatu sistem
pembakaran memerlukan 3 hal agar dapat menghasilkan energi yang diperlukan
oleh mesin, yaitu bahan bakar, media pembakarannya, dan tempat terjadi
pembakarannya. Pada sepeda motor, bahan bakar yang dimaksud yaitu bensin dan
udara yang mengandung oksigen. Media pembakarannya berupa busi (sparkplug)
untuk menghasilkan api dan sistem silinder sebagai alat kompresinya, sedangkan
tempat terjadinya proses pembakaran ada didalam suatu ruang bakar (combustion
chamber). Dikarenakan proses pembakarannya didalam combustion chamber
(termasuk ruang tertutup) maka mesin sepeda motor termasuk sistem pembakaran
dalam (Srini, 2012).
Motor 4 tak (4 Langkah) Motor 4 tak (4 langkah) dibedakan menjadi 2 yaitu
untuk motor bensin dan diesel. Prinsip kerjanya hampir sama, yakni melalui 4
langkah yaitu langkah pemasukan, kompresi, usaha, dan langkah pembuangan.
Dalam melakukan usahanya memerlukan dua kali putaran poros engkol untuk 4
kali langkah torak. Langkah pertama yaitu langkah pemasukan, torak bergerak ke
bawah, katup masuk membuka, katup buang tertutup, terjadilah kevacuman pada
waktu torak bergerak ke bawah, campuran bahan bakar udara mengalir ke dalam
silinder melalui lubang katup masuk, campuran bahan bakar udara datang dari
karbuarator. Kemudian, apabila torak berada di titik mati bawah, katup masuk
tertutup dan torak bergerak ke atas, katup buang tertutup waktu torak bergerak ke
atas. Campuran bahan bakar udara dikompresikan dan bilamana torak telah
mencapai titik mati atas campuran dikompresikan sekitar seperdelapan isinya
(langkah kompresi). Bilamana torak telah mencapai titik mati atas campuran
minyak bakar udara dibakar dengan bunga api (dari busi), sehingga
mengakibatkan tekanan naik hingga mencapai 30-40 kg/cm2 dan torak didorong
ke bawah (langkah usaha). Selanjutnya yaitu langkah pembuangan, dimana, gas
bekas dikeluarkan dari dalam silinder, pembuangan gas berlangsung selama
langkah buang (torak bergerak ke atas dan katup buang terbuka) (Nova et al.,
2018).
10
Motor 2 Tak (2 Langkah) Sepeda motor 2 tak merupakan sepeda motor yang
bermesin 2 langkah, artinya dalam satu siklus kerja dibutuhkan dua langkah, yaitu
langkah isap dan langkah buang. Dengan kata lain, mesin 2 tak merupakan mesin
yang memiliki siklus kerja dua gerakan piston dalam satu kali putaran poros
engkol. Titik tertinggi yang di capai piston disebut titik mati atas (TMA). Dan
titik terendah yang dicapai piston disebut titik mati bawah (TMB). Gerakan seher
dari TMB ke TMA disebut satu langkah piston (stroke) atau sama dengan
setengah putaran poros engkol (Nova et al., 2018).
Komponen utama motor bakar torak terdiri dari: piston, silinder, poros
engkol, rumah engkol, kepala silinder, sistem katup, sistem listrik, sistem
pelumasan, dan sistem pendinginan. (Bahan Ajar IPB ,2012)
Menurut Nova et al., (2017) Komponen utama pada mesin motor yaitu:
1. Kepala silinder
Kepala silinder pada bagian atas dari blok silinder ditahan oleh 4 buah
baut, sebuah sil penyekat yang efektif dipasang di antara dua komponen itu.
Untuk itu digunakan gasket khusus yang mampu untuk menahan tekanan dan
suhu tinggi yang terjadi di ruang pembakaran
2. Blok silinder mesin (cylinder block)
Blok silinder (cylinder block) merupakan bentuk dasar dari pada suatu
mesin. Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian utama motor bakar.
Bagianbagian lain dari motor dipasangkan di dalam atau pada blok
silinder,sehingga terbentuk susunan motor yang lengkap.
3. Bak engkol mesin (crankcase)
Crankcase (bak engkol) biasanya terbuat dari aluminium die casting
dengan sedikit campuran logam. Bak engkol berfungsi sebagai rumah dari
komponen yang ada di bagian dalamnya, yaitu komponen Generator atau
alternator untuk pembangkit daya tenaga listriknya sepeda motor, pompa oli,
kopling, poros engkol dan bantalan peluru (Bearing) , Gigi persneling atau
gigi transmisi dan Sebagai penampung oli pelumas.
Campuran bahan bakar dan udara dihisap kedalam silinder, kemudian
dikompresikan oleh torak saat bergerak ke titik mati atas. Karena adanya proses
11
pembakaran yang disebabkan oleh percikan bunga api dari busi, maka akan
menghasikan temperatur dan tekanan gas yang besar, yang mendorong torak
untuk berekspansi menuju titik mati bawah. Gerak bolak balik torak dirubah
menjadi gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak putar inilah
yang menghasilkan tenaga pada kendaraan. Posisi tertinggi yang dicapai oleh
torak didalam silinder disebut titik mati atas, dan posisi paling terendah yang
dicapai torak disebut titik mati bawah (Mardiansyah, 2015).
Jadi pada motor 4 langkah, piston bergerak dari BDC ke TDC atau
sebaliknya sebanyak 4 kali. Busi atau sparkplug memercikkan bunga api sebanyak
sekali setiap piston bergerak sebanyak 4 langkah. Sedangkan pada mesin 2
langkah, sparkplug memercikkan bunga api sekali tiap 2 langkah piston. Mesin 4
langkah memiliki sistem camshaft yang tidak dimiliki mesin 2 langkah. Sistem
camshaft terdiri dari intake dan exhaust valve, rocker arm dan spring, dan batang
camshaft. Sistem camshaft ini berguna untuk mengatur ketepatan dan sinkronisasi
antara intake/exhaust valve dengan pergerakan piston. Jadi saat busi memercikkan
bunga api harus tepat saat piston beberapa derajat sebelum TDC dan kedua valve
atau katup pada posisi menutup. (Srini, 2012)
Menurut Mardiansyah (2018) Motor bensin empat langkah (4-tak)
mengalami satu proses disetiap langkahnya.
1. Langkah isap diawali dengan pergerakan piston dari titik mati atas (TMA)
menuju titik mati bawah (TMB), katup isap terbuka dan katup buang tertutup.
Melalui katup isap, campuran bahan bakar(bensin)-udara masuk ke dalam
ruang bakar.
2. Langkah kompresi Poros engkol berputar menggerakan torak ke TMA setelah
mencapai TMB. Katup masuk dan katup buang tertutup. Campuran udara
bahan-bakar dikompresikan, tekanan dan temperatur di dalam silinder
meningkat, sehingga campuran ini mudah terbakar. Proses pemampatan ini di
sebut juga langkah tekan, yaitu ketika torak bergerak dari TMB menuju TMA
dan kedua katup tertutup.
3. Langkah kerja Dikala berlangsungnya langkah kerja ini, kedua katup tertutup.
Pada waktu torak mencapai TMA, timbulah loncatan bunga api listrik dari
12
busi dan membakar campuran udara-bahan bakar yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi sehingga timbul ledakan, akibatnya torak terdorong
menuju TMB sekaligus menggerakkan poros engkol sehingga diperoleh kerja
mekanik.
2. Langkah buang
Pada motor bensin 2 langkah, terjadi siklus kerja yang sama, tetapi piston
hanya bergerak dari TDC ke BDC atau sebaliknya sebanyak 2 langkah. Disini
tidak melibatkan katup buang dan katup masuk. Namun melibatkan crankcase,
ruang bilas, saluran masuk, dan saluran buang. (Srini, 2012)
1. Langkah kerja, Pada saat piston mencapai titik mati atas (TMA), loncatan
bunga api listrik dari busi yang membakar campuran udara-bahan bakar yang
bertekanan tinggi sehingga terjadilah ledakan akibatnya piston akan terdorong
kebawah maka dimulailah langkah expansi atau langkah tenaga, sekaligus
terjadinya langkah isap dimana campuran bahan bakar-udara masuk melalui
saluran isap.
2. Langkah kompresi, Setelah piston mencapai titik mati bawah (TMB), maka
piston akan kembali menuju titik mati atas, gerakan ini akan mengompresi
campuran bahan bakar-udara yang telah berada di dalam silinder, langkah ini
sekaligus merupakan langkah buang sisa pembakaran yang akan terdorong
keluar melalui saluran buang, dan selanjutnya akan kembali ke siklus langkah
semula.
Ciri-ciri motor bakar 4 langkah :
1. Menggunakan dua buah katup yaitu katup masuk dan katup buang.
2. Suara yang ditimbulkan relatif lebih halus
3. Menggunakan satu macam pelumas yaitu pelumas pada bak engkol
4. Menggunakan bahan bakar murni/tidak campur.
Secara umum kelebihan motor bakar 4 langkah dibandingkan dengan motor bakar
2 langkah adalah :
1. Pembakaran bahan bakar pada motor bakar 4 langkah lebih sempurna
dibandingkan dengan motor bakar 2 langkah sehingga lebih hemat dalam
pemakaian bahan bakar.
13
2. Polusi gas buang motor bakar 4 langkah lebih kecil dibandingkan dengan
motor bakar 2 langkah karena pada proses pembakaran olit tidak ikut terbakar.
3. Tenaga yang dihasilkan motor bakar 4 langkah lebih besar dibandingkan
dengan motor bakar 2 langkah pada kondisi temperatur kerja.
Sedangkan kekurangan motor bakar 4 langkah dibandingkan dengan motor bakar
2 langkah adalah :
1. Secara umum sistem pemakayan kelistrikan mesin motor 4 langkah lebih
minim di gunakan di banding motor 2 langkah.
2. Komponen mesin motor 4 langkah lebih banyak dibandingkan dengan motor
2 langkah .
3. Konstruksi motor bakar 4 langkah lebih rumit dari pada motor bakar 2
langkah sehingga perlu perawatan yang lebih sulit dibandingkan dengan
motor bakar 2 langkah.
14
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Aprizal. 2018. Uji Prestasi Motor Bakar Bensin Merk Honda Astrea 100 CC. Vol.
10 No. 2 (2018): Jurnal APTEK Edisi X No 2 2018
Srini. 2012. Analisa Dinamik Connecting Rod Motor 4 Langkah Satu Silinder.
Tugas Akhir. Universitas Diponegoro.
16
Lampiran
17