Anda di halaman 1dari 24

MESIN KONVERSI ENERGI

MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

Disusun Oleh :

HAIKAL FERZIAZ ALIF


NIM : 1921402039

Kelas 3A
Teknologi Industri

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
JURUSAN TEKNIK MESIN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................4

1.2 Pembatasan Masalah.........................................................................................4

1.3 Prosedur Pemecahan Masalah...........................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................6

2.1 Motor Bensin 4 Langkah.....................................................................................6

2.1.1 Definisi Motor Bensin 4 Langkah................................................................6

2.1.2 Komponen Kepala Silinder Mesin 4 Langkah..............................................7

2.1.3 Prinsip Kerja Motor 4 Langkah...................................................................7

2.2 Piston/Torak.......................................................................................................9

2.2.1 Pengertian Piston/Torak.............................................................................9

2.2.2 Cara Kerja Piston......................................................................................11

2.3 Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada motor.....................................15

2.3.1 Motor Bensin 4 langkah...........................................................................15

2.4 Perawatan Mesin Motor Bensin 4 Langkah......................................................16

BAB III SIMPULAN............................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................24
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cara Kerja Motor 4 Tak.......................................................................7


Gambar 2.2 Piston motor bensin 4 langkah..........................................................11
Gambar 2.3 Cara Kerja Piston..............................................................................12
Gambar 2.4 Langkah Isap.....................................................................................13
Gambar 2.5 Langkah Kompresi............................................................................14
Gambar 2.6 Langkah kerja....................................................................................14
Gambar 2.7 Langkah Buang.................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Motor bensin adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal
untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari
bahan bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk
melakukan kerja mekanik. Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar
pada mesin itu sendiri. Selaras dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri
terutama dalam bidang permesinan, berbagai alat diciptakan untuk mempermudah
dan menambah kenyamanan manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Salah
satunya adalah di bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri
sangat pesat khususnya pada mesin motor 4 tak.
Dalam motor bensin empat langkah tak ada sebuah komponen Piston atau
torak yaitu komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama-sama dengan
silinder blok dan silinder head. Piston jugalah yang melakukan gerakan naik turun
untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus mampu meneruskan
tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa piston
memiliki fungsi yang sangat penting dalam melakukan siklus kerja mesin dan
dalam menghasilkan tenaga pembakaran.

1.2 Pembatasan Masalah


Dalam makalah ini, pembahasan masalah dibatasi seputar
1 Apa yang dimaksud dengan motor bensin 4 langkah?
2 Bagaimana cara kerja torak di dalam motor bensin 4 langkah?
3 Bagaimana cara pemeriksaan, perawatan motor bensin 4 langkah?

1.3 Prosedur Pemecahan Masalah


1 Untuk mengetahui definisi dari motor bensin 4 langkah kerja
2 Mengetahui penyebab masalah kerusakan pada motor bensin 4 langkah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Motor Bensin 4 Langkah

2.1.1 Definisi Motor Bensin 4 Langkah


Maksud dari langkah pada suatu Motor Bensin 4 Langkah yaitu untuk
melakukan kerja diperlukan 4 langkah, dan hal itu memerlukan proses empat kali
naik turun piston, dua kali rotasi (720 derajat) kruk as atau crankshaft dan satu
putaran (360 derajat) noken as atau chamshaft. Motor bakar 4 langkah (4 Tak)
adalah motor yang menyelesaikan satu siklus dalam empat langkah torak atau dua
kali putaran poros engkol. Jadi dalam empat langkah itu telah mengadakan proses
pengisian, kompresi dan penyalaan, ekspansi serta pembuangan. Dibandingkan
motor 2 tak, motor 4 tak ini lebih sulit dalam pemeliharaannya mengingat lebih
banyaknya onderdil atau bagian mesinnya.

Gambar 2.1 Cara Kerja Motor 4 Tak


2.1.2 Komponen Kepala Silinder Mesin 4 Langkah

a. Kepala Silinder (Cylinder Head)

Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok
silinder.
b. Torak (Piston)

Untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar
ke poros engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road).
c. Cincin Torak (Ring piston)

Mencegah kebocoran gas bahan bakar saat langkah kompresi dan usaha.

 Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang bakar.

 Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.

d. Poros Engkol (crank shaft)

Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya
menggerakkan roda-roda.
e. Poros Bubungan / Poros Nok (chamshaft)

Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu (Timming) yang telah
ditentukan.

2.1.3 Prinsip Kerja Motor 4 Langkah


Berdasarkan konstruksi dan mekanisme mengatasi gesekan, bantalan dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu bantalan luncur (sliding bearing) dan bantalan
gelinding (rolling bearing).

a. Langkah isap
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah).
Gerakan piston ini menyebabkan kehampaan di ruang bakar. Dalam langkah ini,
campuran udara dan bahan bakar diisap ke dalam silinder. Katup isap terbuka
sedangkan katup buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah, menyebabkan
ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran udara dan bahan bakar ke
dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar (atmospheric pressure).
Kruk as berputar 180 derajat dan Camshaft berputar 90 derajat.

b. Langkah kompresi
Klep masukan dan klep keluaran ditutup. Piston terdorong ke atas dari
TMB menuju TMA karena ada momentum dariflywheel. Dorongan piston ini
mendesak campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar yang tadi masuk
ketika langkah hisap. Karena tekanannya sangat tinggi, campuran udara dan bahan
bakar akan sangat mudah terbakar. Piston naik ke atas berarti sudah gerakan
piston kedua, Kruk as berputar 180 derajat, berarti sampai langkah kompresi, kruk
as sudah berputar satu kali putaran atau 360 derajat. Camshaft berputar 90 derajat,
berarti camshaft sudah berputar 180 derajat. Ketika campuran bahan bakar dan
udara selesai dikompresi yang mengakibatkan mereka berdua menjadi sangat
mudah terbakar, busi menghasilkan percikan api dan terjadi ledakan

c. Langkah usaha
Piston terdorong dari TMA ke TMB, dalam hal ini piston melakukan
usaha, maka dinamakan langkah usaha. Piston bergerak ke bawah (gerakan
ketiga). Gerakan usaha yang linier ini diteruskan ke kruk as agar menjadi gerakan
rotasi atau putaran. Energi putaran ini disalurkan ke flywheel yang berfungsi
menyimpan tenaga dan momentum. Flywheel bertugas memberikan energi ketika
piston sedang tidak melakukan langkah usaha. Jadi pada langkah hisap, kompresi
dan buang, flywheellah yang membuat mesin tetap berputar. Kedua katup masih
menutup, Camshaft berputar lagi 90 derajat, maka total sudah berputar 270
derajat. Kruk as berputar lagi 180 derajat, maka total sudah berputar 540 derajat.
d. Langkah buang

Piston bergerak ke atas (gerakan keempat), piston bergerak dari TMB


ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup
buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas bekas
pembakaran ke luar dari silinder. Klep keluaran dibuka, Kruk as berputar 180
derajat, maka total putaran hingga langkah buang ini adalah 720 derajat atau dua
kali rotasi. Camshaft berputar 90 derajat, maka total putaran adalah 1 putaran (360
derajat). Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan
berikutnya, yaitu langkah isap.

2.2 Piston/Torak

2.2.1 Pengertian Piston/Torak

Piston adalah komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama-


sama dengan silinder blok dan silinder head. Piston jugalah yang melakukan
gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus
mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat
bahwa piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam melakukan siklus kerja
mesin dan dalam menghasilkan tenaga pembakaran. Untuknya maka piston harus
memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
 Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika
konstruksi piston terlalu berat , maka sulit bagi mesin untuk mencapai
putaran tinggi, sehingga akselerasi sepeda motor atau mobil menjadi sangat
lambat.. Atau bahasa mudahnya, sepeda motor atau mobil lambat untuk
cepat mencapai kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.
 Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat
langkah usaha , bensin dan udara terbakar oleh percikan bunga api listrik
dari busi. Hasil pembakaran ini akan menimbulkan ledakan dan tekanan
yang sangat kuat di dalam ruang bakar, tak terkecuali piston menerima
ledakan dan tekanan dari hasil pembakaran tersebut.. Karenanya selain
piston harus ringan tapi piston juga harus kuat dalam menahan ledakan dan
tekanan hasil pembakaran untuk diteruskan menggerakkan poros engkol.

 Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran bensin dan udara dalam


ruang bakar akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik
sangat tinggi. Seperti telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka
logam akan mengalami perubahan bentuk atau memuai. Piston yang terbuat
dari logam-logam khusus pun akan mengalami pemuiaan yang tidak sedikit.
Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan membuat piston
terkunci atau ngancing ke dinding silinder blok, sehingga piston akan berhenti
bekerja naik turun dalam silinder , sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah
mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik turun.

Ciri-ciri piston motor bensin 4 langkah dari bentuk fisik ada beberapa
ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai 3 lubang rumah ring

2. Pada permukaan kepala piston terdapat tanda coakan /


lekukan besar dan kecil.

Gambar 2.2 Piston motor bensin 4 langkah


2.2.2 Cara Kerja Piston
Piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau beberapa
ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder
dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut
dengan ring piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja
rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).
Agar menghasilkan tenaga gerak, pada mesin bensin diiakukan tahapan proses
berikut :

1) Pengisapan gas (campuran bensin dan udara) ke dalam silinder ketika


piston bergerak turun.

2) Kompresi di dalam ruang bakar ketika piston bergerak naik. Di akhir


kompresi ini dilakukan penyalaan oleh busi, agar gas terbakar.

3) Kerja yaitu bergeraknya pinton ke bawah karena terdesak oleh gas hasil
pembakaran yang bersuhu dan bertekanan tinggi.

4) Pembungan, yaitu membuang gas sisa pembakaran ke luar silinder.

Gambar 2.3 Cara Kerja Piston


Proses pengisapan gas ke dalam silinder. mengkompresikan,
membakarnya, kerja, dan membuang gas bekas pembakaran ke luar silinder
disebut satu siklus. untuk melaksanakan satu siklus dapat dilakukan dua cara,
yaitu satu siklus dilakukan dalam empat langkah torak. Cara ini ada pada mesin
bensin empat langkah (mesin 4 tak), dan satu siklus dilaksanakan dalam dua
langkah torak. Cara ini ada pada motor bensin dua langkah (mesin 2 tak).

1. Langkah isap
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka
sehingga gas (campuran bensin dan udara) terisap masuk ke silinder. Katup isap
kemudian tertutup ketika torak mencapai TMB.

Gambar 2.4 Langkah Isap

2. Langkah kompresi
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup
buang tertutup, sehingga gas termampatkan (terkompresikan). Akibat kompresi
ini, suhu dan tekanan gas naik, sehingga akan terbakar. Sesaat sebelum terak
mencapai TMA, busi memberi loncatan bunga api dan terjadilah pembakaran.
Gambar 2.5 Langkah Kompresi

3. Langkah kerja
Pada Iangkah ini, torak terdorong dari TMA ke TMB oleh kekuatan
tekanan gas hasil pembakaran. Gerakan torak pada langkah ini disebut melakukan
kerja, yang selanjutnya dijadikan sebagai tenaga gerak dari mesin.

Gambar 2.6 Langkah kerja


4. Langkah buang
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup buang terbuka,
sehingga gas sisa pembakaran terdorong keluar silinder melalui lubang katup
buang dan saluran pembuangan. Setelah torak mencapai TMA, dari sini akan
dimulai lagi siklus berikutnya yang diawali dengan pengisapan gas baru. Gerakan
bolak-balik torak diubah oleh poros engkol menjadi gerak putar. Dalam satu
siklus yang terdiri atas 4 langkah torak (isap, kompresi, usaha, dan buang), poros
engkol telah melakukan 2 putaran penuh.

Gambar 2.7 Langkah Buang

Ketika torak bergerak naik saluran pembilas A tertutup torak dan kompresi
dimulai. Sementara itu saluran pemasukan C membuka dan gas (campuran udara
dan bensin) masuk ke ruang engkol. Penyalaan dan pembakaran terjadi pada
waktu torak mulai bergerak turun, saluran buang B membuka. Ketika saluran
pembilas A membuka gas baru yang berada di ruang engkol terdesak memasuki
silinder sambil mendesak gas bekas pembakaran keluar silinder melalui saluran
buang B
Torak (piston) berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari
hasil pembakaran ke poros engkol. Pada piston terdapat komponen- komponen
pelengkapnya, yaitu :
 Batang penghubung (connecting rod untuk menghubungkan piston dengan
poros engkol.

 Pena torak (piston pin), untuk mengikat piston dengan batang penghubung
melalui lubang bushing Cincin torak (ring piston), berfungsi membentuk
perapat yang kedap terhadap kebocoran gas antara celah torak dan
silinder,sekaligus mengatur pelumasan torak dan dinding silinder. Cincin
torak terdiri atas cincin kompresi dan cincin pelumas.

Poros engkol (crank shaft), berfungsi mengubah gerak bolak-balik torak


menjadi gerak putar yang selanjutnya digunakan untuk memutarkan roda. Poros
engkol dilengkapi bantalan-bantalan yang berfungsi menghindari gesekan-gesekan
yang terjadi antara poros engkol dengan bagian-bagian yang berputar lainnya.
Bagian poros engkol yang menumpu torak disisipi bantalan luncur yang disebut
metal jalan, sedangkan bagian poros engkol yang menopang pada blok mesin
disisipi bantalan luncur yang disebut metal duduk.

Roda gila atau roda penerus, berfungsi menerima sebagian tenaga yang
diperoleh dari langkah kerja dan memberikan tenaga kepada langkah-langkah
lainnya. Di bagian luar roda gila dipasang roda gigi cincin (ring gear), Roda gigi
ini digunakan untuk berkaitan dengan roda gigi pinion pada motor starter pada
saat mesin akan dihidupkan.

2.3 Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada motor

2.3.1 Motor Bensin 4 langkah


Kerusakan yang terjadi pada piston adalah : aus, tergores, mengecil
sehingga terjadi kocak atau longgar di dalam silinder. Dan apabila piston motor
bensin 4 langkah terjadi hal-hal demikian akan berakibat sebagai berikut:
1. Kompresi motor menjadi bocor,
2. Motor sukar untuk dihidupkan,
3. Tenaga motor berkurang,
4. Suara motor pincang / tidak normal,
5. Timbul suara klotok - klotok dari arah silinder pada waktu motor hidup,
6. Ring piston cepat lemah / patah,
7. Kedudukan gap ring piston cepat berubah / segaris,
8. Oli di bak perseneling merembes masuk ke dalam ruang bakar,
9. Oli motor cepat berkurang / habis,
10. Oli motor cepat kotor,
11. Oli motor cepat encer,
12. Ruang bakar cepat kotor dengan arang / karbon,
13. Kepala piston cepat kotor dengan arang / karbon,
14. Busi motor cepat kotor dengan arang / hitam / basah,
15. Busi motor cepat lemah / mati,
16. Knalpot cepat kotor / tersumbat,
17. Knalpot mengeluarkan asap yang tebal dan hitam.

2.4 Perawatan Mesin Motor Bensin 4 Langkah

2.4.1 Cek Kondisi Oli

Oli mesin ini sangat penting peranannya untuk melumas komponen-


komponen mesin, seperti setang seher, seher, dan ring seher, kruk as serta noken
as atau setang klep. Oleh karena itu, jika keberadaan minyak pelumas sudah
berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka
sebaiknya diganti.
Gejala Kerusakan : Jumlah Minyak Pelumas (engine oil) yang tersisa dalam
mesin sedikit.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Seal oli atau gasket mesin bocor. Jika seal oli atau gasket mesin bocor,
ganti seal tersebut.
2. Bosh katup atau seal katup bocor. Jika bosh katup atau seal katup katup
bocor, gantilah bosh dan seal tersebut.

3. Pelumas mesn tidak sesuai. Jika pelumas tidak sesuai, gantilah pelumas
sesuai dengan anjuran produk.
Gejala Kerusakan : Minyak Pelumas Kotor / Pekat

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Minyak pelumas jarang diganti. Gantilah pelumas secara rutin dan


berkala.
2. Mutu atau kualitas minyak pelumas rendah. Gantilah minyak pelumas
sesuai standard anjuran produk.
Gejala Kerusakan : Tekanan Minyak Pelumas Rendah

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Pompa oli tidak bekerja dengan baik. Jika pompa oli tidak bekerja denga
baik, maka perbaiki pompa oli tersebut dan bila gantilah dengan yang
baru.

2. Gigi-gigi penggerak oli rusak / aus. Jika gigi-gigi penggerak oli rusak /
aus maka harus diganti dengan yang baru.
3. Saluran oli tersumbat kotoran. Saringan oli tersumbat karena adanya
kotoran, bersihkan saringan tersebut dari kotoran yang menempel bila
perlu diganti.

2.4.2 Cek Sistem Bahan Bakar

Melakukan pengecekan system kerja bahan bakar adapun gejala kerusakan


pada sistem bahan bakar yaitu :
Gejala Kerusakan : Mesin Berputar Tetapi Tidak Mau Hidup

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Bahan bakar didalam tangki bahan bakar habis. Jika habis isilah bahan
bakar kedalam tangki.
2. Saringan bahan bakar tersumbat. Jika saringan bahan bakar tersumbat,
bersihkan saringan bahan bakar dan bila saringan tersebut terdapat
kerusakan maka gantilah saringan bahan bakar.

3. Bahan bakar tidak mengalir ke karburator. Jika bahan bakar tidak


mengalir ke karburator perbaiki sistem aliran bahan bakar.

4. Saringan udara tersumbat. Jika saringan udara tersumbat, maka


bersihkanlah saringan udara sesuai prosedur.

5. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem
kerja choce sesuai prosedur.

6. Saluran udara pada tutup tangki tersumbat. Jika saluran udara tersumbat
perbaiki atau ganti tutup tangki dengan yang baru.

Gejala Kerusakan : Susah dihidupkan Saat di starter

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Bahan bakar kotor, jika bensin kotor maka gantilah bensin dan jangan
perlu diperhatikan jangan membeli bahan bakar di pedagang eceren.
2. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem
kerja choke sesuai dengan prosedur.
3. Putaran stasioner terlalu rendah. Setel dan tinggikan putaran stasioner
sesuai putaran mesin.
4. Penyetelan skrup udara pada karburator tidak tepat. Ulangi penyetetelan
skrup udara karburator sampai memdapatkan campuran yang tepat.
5. Insulator karburator bocor. Gantilah insulator.
Gejala Kerusakan : Putaran Stasioner tidak rata
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan
1. Penyetelan skrup udara tidak tepat. Lakukan penyetelan skrup udara
hingga tepat.
2. Karburator tidak berfungsi dengan baik. Karburator tidak dapat berfungsi
maka servis, perbaiki atau gantilah karburator.
3. Insulator retak atau bocor. Gantilah insulator jika keadaannya retak.
4. Letak klip jarum tidak tepat. Lakukan penyetelan klip jarum dan perbaiki
klip jarum tersebut.

Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Miskin

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :


1. Penyetelan pelampung tidak tepat. Setelah pelampung karburator dengan
tepat sesuai standard.
2. Katup pelampung tidak bekerja dengan baik. Perbaiki pelampung jika
perlu gantilah.
3. Letak klip jarum tidak tepat. Perbaiki letak klip jarum sesuai standard
4. Spuyer karburator tersumbat. Bersihkan spuyer jika dalam keaddaan
tersumbat dengan udara bertekanan.

Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Kaya

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Saringan udara tersumbat / kotor. Jika saringan udara tersumbat / kotor


buka dan bersihkan saringan udara dari kotoran.
2. Sistem kerja pelampung tidak normal. Jika sistem kerja pelampung tidak
nornal, buka karburator dan setel pelampung sesuai prosedur.
3. Choke tertutup terus. Perbaiki choke jika tertutup terus.
4. Letak klip tidak tepat. Perbaiki letak klip.
5. Spuyer sudah aus. Gantilah spuyer dengan yang baru sesuai standard jika
terdapat keausan.
2.4.3 Pengecekan Pada Silinder dan Piston

Ada beberapa Gejala kerusakan pada kepala silinder, silinder dan piston
diantaranya yaitu :
Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Rendah

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan pembukaan pada katup tidak tepat. Buka tutup katup masuk
dan dan katup buang dan stel pembukaan katup sesuai dengan standard.
2. Katup aus / bengkok. Jika katup aus atau bengkok gantilah katup dengan
yang baru sesuai dengan standard.
3. Pegas katup patah. Jika pegas katup patah, gantilah pegas dengan yang
baru.
4. Kepala silinder berubah bentuk atau rusak. Jika terjadi hal demikian
gantilah kepala silinder.
5. Dinding silinder aus. Perbaiki dengan menambah oversize, ganti piston
dan ring piston sesuai oversize yang baru atau ganti dinding silinder.

6. Piston dan ring piston aus. Jika terjadi hal demikian ganti piston dan ring
piston.

Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Terlalu Tinggi.


Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

Terjadi / terdapat endapan kotoran diruang bakar. Buka kepala silinder dan
bersihkan kepala silinder dari endapan / kotoran.
Gejala Kerusakan : Suara Mesin Berisik.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan katup tidak tepat. Buka tutup katup dan katup buang lalu setel
katup dengan benar.
2. Cam shaft dan rocker arm aus. Perbaiki roker arm dan cam shaft atau ganti
dengan yanng baru.
3. Sistem Tensioner rantai mesin rusak / aus. Gantilah tensioner rantai mesin
dengan yang baru.
4. Gigi sprocket aus. Ganti gigi sprocket dengan yang baru.

5. Dudukan cam shaft dan roker arm aus. Gantilah dudukan tersebut dengan
yang baru.

Gejala Kerusakan : Mesin Tidak Dapat stasioner.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Katup menutup tidak duduk atau rapat. Buka sistem katup dan diskir
katup hingga menutup dengan duduk atau rapat.
2. Penyetelan katup tidak tepat. Setel pembukaan katup sesuai dengan
standard.
3. Insulator bocor. Gantilah insulator atau perbaiki jika masih dapat
diperbaiki.
Gejala Kerusakan : Asap Knalpot (gas sisa pembakaran) Banyak.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Silinder, ring dan piston aus. Perbaiki dengan menambah oversize


silinder, ring dan piston ganti yang baru sesuai oversize.
2. Seal katup rusak. Gantilah seal katup jika terdapat kerusakan.

3. Gasket kepala silinder bocor. Gatilah gasket dengan yang baru dan
pengencangan baut kepala sillinder sesuai dengan standard.
BAB III
SIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dalam langkah kerja motor 4 tak, Pertama Bensin dan Udara dimasukkan
melalui lubang Intake, lalu terjadi Kompresi (Piston naik ketitik mati atas), pada
saat Piston posisi di puncak terjadi pengapian (oleh Spark Plug) terjadi
pembakaran/peledakan, Piston tertekan menuju Titik mati bawah, sisa
pembakaran (asap) dikeluarkan melalui lubang Exhaust.. Cara kerja torak
bergerak naik turun di dalam silinder dalam gerakan reciprocating. Titik tertinggi
yang dicapai oleh torak tersebut disebut titik mati atas (TMA) dan titik terendah
disebut titik mati bawah (TMB). Gerakan dari TMA ke TMB disebut langkah
torak (stroke).
Pada gerak hisap, campuran udara bensin dihisap ke dalam silinder. Bila
jarum dilepas dari sebuah alat suntik dan plunyernya ditarik sedikit sambil
menutup bagian ujung yang terbuka dengan jari (alat suntik akan rusak bila
plunyer ditarik dengan tiba-tiba), dengan membebaskan jari akan menyebabkan
udara masuk ke alat suntik ini dan akan terdengar suara letupan. Hal ini terjadi
sebab tekanan di dalam lebih rendah dari tekanan udara luar. Hal yang sama juga
terjadi di mesin, torak dalam gerakan turun dari TMA ke TMB menyebabkan
kehampaan di dalam silinder, dengan demikian campuran udara bensin dihisap ke
dalam. Selama langkah torak ini, katup hisap akan membuka dan katup buang
menutup.
Dalam gerakan kompresi campuran udara bensin yang di dalam silinder
dimampatkan oleh torak yang bergerak ke atas dari TMB ke TMA. Kedua katup
hisap dan katup buang akan menutup selama gerakan tekanan dan suhu campuran
udara bensin menjadi naik. Bila tekanan campuran udara bensin ini ditambah lagi,
tekanan serta ledakan yang lebih besar lagi dari tenaga yang kuat ini akan
mendorong torak ke bawah. Sekarang torak sudah melakukan dua gerakan atau
satu putaran, dan poros engkol berputar satu putaran

Dalam gerakan kerja, campuran udara bensin yang dihisap telah dibakar
dan menyebabkan terbakar dan menghasilkan tenaga yang mendorong torak ke
bawah meneruskan tenaga penggerak yang nyata. Selama gerak ini katup hisap
dan katup buang masih tertutup. Torak telah melakukan tiga langkah dan poros
engkol berputar satu setengah putaran
Dalam gerak buang, torak terdorong ke bawah, ke TMB dan naik
kembali ke TMA untuk mendorong gas-gas yang telah terbakar dari silinder.
Selama gerak ini kerja katup buang saja yang terbuka. Bila torak mencapai TMA
sesudah melakukan pekerjaan seperti di atas, torak akan kembali pada keadaan
untuk memulai gerak hisap. Sekarang motor telah melakukan 4 gerakan penuh,
hisap-kompresi-kerja-buang. Poros engkol berputar 2 putaran, dan telah
menghasilkan satu tenaga.
DAFTAR PUSTAKA

Gejala-kerusakan-penyebab-dan- perbaikan.html

Cara-menyetel-menyusun-gap-ring- piston-motor-empat-tak.html

Pengertian_Motor_Bakar_Motor
/DASAR-DASAR_MESIN

Anda mungkin juga menyukai