PRAKTEK MAINTENANCE
ENGINE BENSIN
Oleh :
NO.BP : 2101012054
KELAS :2D
PEMBIMBING : RAKIMAN,ST., MT
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas dilimpahkan rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan praktek Maintenance Engine Bensin dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Penyusunan laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang tujuan yang
hendak dicapai dari praktek maintenance. Dalam pembuatan laporan ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing dalam
pembelajaran ini. Selain itu, ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada kedua orang tua
dan teman-teman kami yang telah mendoakan penulis, dan dorongan serta bantuan kepada
penulis sehingga tugas ini dapat kami selesaikan.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan masih sangat jauh jika dikatakan sempurna. Untuk itu penulis dengan senang
hati sangat mengharapkan adanya kritik atau saran-saran yang mendukung tentunya demi
tercapainya kesempurnaan laporan ini. Dan semoga bisa berguna dimasa yang akan datang.
SALSABILA NOVIASAFITRI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Motor bensin terbagi menjadi dua yaitu, 2 tak dan 4 tak berikut prinsip
kerjanya :
2. Langkah kompresi
3. Langkah usaha
4. Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang
terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup buang terbuka, piston bergerak
dari TMB ke TMA mendorong gas bekas pembakaran ke luar dari silinder.
Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan
berikutnya, yaitu langkah isap.
Sebagai rumah bagi mekanisme engkel (poros engkol, connecting rod, pistond
dll)
2. Kepala Silinder
kepala silinder
Kepala silinder (cylinder head) terbuat dari besi tuang dengan paduan
alumunium yang disyaratkan dapat tahan terhadap temperatur dan tekanan
tinggi selam mesin bekerja. Pada kepala silinder juga terdapat water jacket
sebagai saluran air pendingin untuk mendinginkan komponen mesin.
Perpak kop atau gasket kepala silinder berfungsi sebagai perapat antara
blok silinder dan kepala silinder, sehingga tidak terjadi kebocoran gas
pembakaran, kebocoran air dan oli. Perpak kop terbuat dari bahan carbon clad
sheet stel yang tahan terhadap panas dan tekanan tinggi.
Pada saat langkah hisap, piston akan turun dan intake valve akan
membuka sehingga campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam ruang
bakar. Ketika langkah kompresi, piston bergerak naik untuk memampatkan
campuran udara dan bahan bakar.
Ring Piston
Ring piston adalah komponen yang terdiri dari dua buah ring kompresi
dan satu ring oli, ring kompresi berfungsi sebagai perapat agar pada saat
kompresi campuran udara dan bahan bakar tidak lolos ke-bak engkol.
Sedangkan ring oli berfungsi untuk melumasi dinding-dinding silinder dan
mengikisnya kembali ketika piston turun.
fungsi ring kompresi sebagai perapat antara piston dengan dinding silinder
– Mencegah oli masuk ke ruang bakar
– Mengikis kelebihan oli pada dinding silinder
– Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder (membantu
mendinginkan piston).
fungsi ring oli : Membentuk lapisan oli yang tipis pada dinding silinder,
dengan kata lain memberi pelumasan antara piston dengan dinding silinder.
Piston Pin
Piston PIn
Ada beberapa tipe piston pin yang digunakan untuk piston yaitu tipe
fixed. tipe semi floating dan tipe full floating. Tipe fixed dibaut dengan piston,
sedangkan tipe full floating dikunci dengan menggunakan snap ring pada
bagian ujungnya. Kendaraan-kendaraan saat ini lebih banyak yang
menggunakan tipe full floating.
5. Connecting Rod\
Connecting rod atau setang seker merupakan bagian mesin bensin yang
berfungsi untuk meneruskan tenaga hasil pembakaran ke poros engkol,
sehingga connecting rod ini merupakan penghubung antara piston dengan
poros engkol.
Bagian atas setang seker disebut sebagai small end, bagian ini
berfungsi sebagai tempat piston pin yang berhubungan dengan piston (torak).
Kemudian pada bagian bawah disebut sebagai big end, bagian ini
dihubungkan dengan crank pin pada poros engkol. Dipasang juga bantalan
poros engkol untuk mencegah gesekan yang berlebihan dan keausan pada
poros engkol maupun pada connecting rodnya. Connecting rod cap merupakan
komponen yang berfungsi untuk mengikat connecting rod dengan poros
engkol, bautnya dikencangkan sesuai dengan momen spesifikasi yang ada.
Selain crank pin, poros engkol juga terdapat crank journal yang akan
dihubungkan dengan block silinder, dibagian tengah ada crank journal yang
disebut sebagai main journal. Crank journal dan main jornal ini juga ditopang
oleh bantalan poros engkol (metal duduk). Bagian-bagian poros engkol dapat
dilihat pada gambar di atas, ada crank pin, crank journal, crank arm, oil hole
dan balance weight.
8. Mekanisme Katup
Valve lifter : Menerima tekanan dari poros nok dan melanjutkan tekanan ke
push rod.
Push rod : Menerima tekanan dari valve lifter dan melanjutkan tekanan ke
rocker arm.
Rocker arm : Berfungsi untuk menekan katup agar membuka ketika menerima
tekanan dari push rod.
Overhaul tidak hanya sebatas pada mesin saja, tetapi over haul juga
ada pada komponen lainnya seperti OH Rem, OH Karburator, OH, Transmisi,
OH Distributor dan lain sebagainya. Kembali ke topik utama yakni tentang
pengertian engine over haul, di atas sudah di jelaskan tentang definisi dari
over haul itu sendiri.
25. Melepas penutup seal crankshafts 26. Melepas main bearing cap
1. Kunci Pas
Kunci pas adalah sebuah kunci yang memiliki bentuk setengah segi
enam.Ukuran, besaran sudut ataupun diameter ujungnya bervariasi, mulai dari ukuran
6mm sampai 36mm. Pada umumnya setiap ujung kunci pas memiliki diameter
berbeda, misalnya ujung kiri 10mm, kanan 11mm dst.
Ada beberapa kelebihan yang bisa kita dapatkan dari pemakaian kunci pas ini.
Pertama, kita bisa mengendurkan baut dari sisi yang tak akan bisa dicapai oleh kunci
ring atau kunci shock. Karena, beberapa bagian sudut kunci biasanya ditutupi oleh
suatu lapisan tertentu. Selain itu, apabila ada baut yang letaknya ada di tengah batang
besi (torsi), kunci pas tetap dapat menanganinya berkat fleksibilitas pemakaiannya.
Jadi, secara umum fungsi kunci pas adalah untuk membuka atau mengencangkan
baut/mur pada sebuah mesin atau benda kerja lainnya.
2. Kunci Ring
Dalam kunci kombinasi, Anda akan menemukan dua jenis kunci yang terdapat
pada satu gagang alat. Di satu ujung adalah kunci pas sedangkan di bagian ujung lain
adalah kunciring. Oleh karena itu, sering pula disebut kunci ring pas. Lazimnya, kunci
kombinasi punya kurang lebih sebesar 15 derajat offset terhadap tangkai alat dan
dilengkapi dengan satu macam ukuran dalam satu contoh kunci. Misalnya, kunci pas
berukuran 10 mm ini di sisi lain tangkainya juga dilengkapi dengan kunci ring dengan
diameter berukuran 10 mm.
4. Kunci Pipa
Secara umum, fungsi kunci pipa adalah untuk melepas dan memasang pipa
dari sambungan ulirnya. Tanpa menggunakan kunci ini, maka akan sangat sulit untuk
membuka maupun mengunci pipa karena putaran sudut pipa yang sangat kuat dan tak
terjangkau tanpa kunci pipa.
5. Kunci Busi
Kunci busi adalah alat yang berfungsi untuk memasang, mengencangkan,
mengendurkan, serta melepas busi kendaraan. Alat ini harus tersedia di kendaraan
sebagai langkah pencegahan apabila ada keadaan darurat. Ukuran dan bentuknya
dapat berbeda-beda antara satu dan lainnya karena dibuat khusus untuk setiap
kendaraan. Kunci ini dibuat untuk memudahkan kita supaya tidak perlu mengeluarkan
tenaga saat mengencangkan dengan sangat kuat pada busi. Sehingga, ulir yang ada
pada lubang busi dan kepala busitak berisiko patahkarenatekanandalam pengencangan
yang terlalukuat. Kelebihan kunci busi daripada kunci sok atau kunci ring adalah pada
bagian dalamnya. Kunci busi dilengkapi karet dan magnet yang berfungsi untuk
mengambil busi yang sudah lepas dari kepala silinder mesin kendaraan. Apabila letak
busi terlalu menjorok ke dalam, maka busi akan mudah untuk diambil.
6. Kunci Roda Palang
Kunci roda yang banyak ditemui di hampir seluruh bengkel, ia memiliki empat
jari-jari. Ujung dari masing jari-jari tersebut menyatu pada suatu titik pusatdan
membentuk seperti palang atau silang. Di bagian ujung luar masing masing palang
terdapat satu soket yang memiliki perbedaan ukuran. Kunci roda palang ini
dimanfaatkan guna melepas dan mengganti baut roda pada kendaraan bermotor.
Material pembuat kunci roda adalah batang baja yang di bagian ujung-ujungnya
memiliki kepala soket berbentuk segi enam.
7. Kunci Shock/Sok
Kunci shock adalah alat multifungsi yang bisa dipakai untuk mengungkit.
Fungsinya, yaitu untuk melepas atau memasang baut dan mur yang ada di mesin.
8. Kunci Inggris
Kunci inggris adalah kunci yang dipakai untuk mengencangkan atau melepas
baut dan mur, terutama apabila usaha tersebut tak bisa diselesaikan dengan memakai
kunci pas dan kunci ring. Cara pakainya tergolong sangat sederhana. Putar terlebih
dahulu sekrup pengatur sehingga Anda dapat mengubah ukuran rahang kunci menjadi
lebih sempit atau lebih lebar. Barulah setelah itu Anda dapat menggunakannya pada
mur yang akan dipasang atau dilepas.
8. Kunci L
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari materi atau tugas engine bensin ini adalah :
1. Mengetahui prinsip kerja dari motor besin dan mengetahui jenis jenis motor
bensin yaitu 2 tak dan 4 tak.
2. Mengetahui fungsi dan komponen utama motor bensin
3. Mengetahui kriteria overhul motor bensin
4. Mengetahui bagaimana cara melepas dan memasang engine bensin
B. Saran
1. Berdoa sebelum melakukan praktek.
2. Perhatikan lingkugan praktek agar tidak terjadi kecelakaan kerja
3. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
4. Perhatikan baut atau mur agar tidak lecet atau rusak
DAFTAR PUSTAKA
https://gamaautoservice.com/artikel-207-cara-dan-langkah-overhaul-mesin-mobil
https://www.bisaotomotif.com/komponen-mesin-bensin-dari-a-sampai-z-fungsinya/
https://www.autoexpose.org/2017/05/komponen-mesin-
bensin.html#:~:text=Komponen%20mesin%20mobil%20%2D%20Konstruksi
%20mesin,output%20berupa%20putaran%20pada%20flywheel.&text=Pada
%20bagian%20atas%20mesin%20kita,cylinder%20head%20atau%20kepala
%20silinder.
Karyanto, E.,(1994). Pedoman reparasi motor bensin. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya