Anda di halaman 1dari 30

PENDAHULUAN

Perkembangan IPTEK dewasa ini sangat maju, khususnya dunia otomotif


selalu berubah, kadang kadang sulit diikuti perkembangannya. Mengacu pada
permasalahan tersebut, maka tamatan SMK sangat di tuntut

peningkatan

kompetensi nya melalui pola pembelajaran Competency Based Traning ( CBT )


Guna meningkatkan kompetensinya, penulis mencoba membuat modul /
Bahan ajar dengan judul : Dasar Dasar Engine . Diharapkan modul ini dapat
digunakan sebagai penuntut teori maupun prakteknya.
Sasaran modul ini dapat mengembangkan pembelajaran secara mandiri pada
system mesin serta dapat digunakan nbagi guru SMK Jurusan otomotif untuk
mengembangkan kompetensinya atau keterampilannya dibidang otomotif.
A. DESKRIPSI JUDUL MODUL
Modul ini

bagaimana cara kerja 2 tak ( Langkah ), 4 Tak ( Langkah ),

Mekanisme katup , dan komponen mesin sepeda motor. Khusus untuk praktek
modul ini menggunakan buku panduan dan Website internet
B. PRASYARAT
Sebelum menggunakan modul ini di harapkan sudah memiliki kemampuan:
1. Memahami prinsip kerja 2 Tak dan 4 Tak
2. Mengenal secara umum mekanisme katup.
3. Memahami konsep konsep keselamatan kerja dan alat
C. TUJUAN AKHIR PEMBELAJARAN ( TAP )
Setelah Pembelajaran ini , diharapkan peserta diklat mampu memahami
Dasar dasar engine pada sepeda motor dan dapat memperbaiki
kerusakan pada komponen Dasar dasar engine.

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

KEGIATAN
1

DASAR DASAR ENGINE

[1] kontruksi dasar mesin dan keistimewaan mesin 2 langkah dan 4


langkah
1. kontruksi dasar dan keistimewaan mesin 2 langkah dan 4 langkah
mesin 2 langkah hanya memerlukan satu kali putaran poros engkol, untuk
menyelesaikan satu siklus kerja karena itu disebut mesin 2 langkah. Usaha
(langkah tenaga) dihasilkan setiap putaran poros engkol.
piston bergerak keatas dan kebawah, sehingga membuka dan menutup
lubang pemasukkan dan lubang pembuangan, dan transfer yang berada
didalam cylinder. Piston berfungsi sebagai klep. Tipe ini disebut piston valve
engine.
untuk menyelesaikan satu siklus diperlukan 1 putaran poros engkol, 2 kali
gerakan piston. Peristiwa ini diselesaikan diates piston dan dibawah
piston(didalam ruangan cank case).
campuran udara dan bahan baker, dikompresi 2kali setiap putaran
kompresi pertama/Primary (berlangsung diruangan crankcase).Campuran
ditarik kedalam carankcase, dikompresi selanjutnya ditransfer keruang
pembakaran.
kompresi kedua/ secondary (kompresi didalam cylinder dan ruang bakar)
dalam hal ini, campuran yang telah dikompresi akan mudah terbakar,
sehingga menghasilkan tekanan yang tinggi.
Langkah transfer

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

campuran yang dikompresi didalam crankcase mengalir kedalam cylinder,


diatas piston melalui lubang transfer mendorong gas sisa pembakaran
keluar dari cylinder.
Keuntungan dan kerugian mesin 2 langkah
Keuntungan :
proses pembakaran terjadi setiap putaran poros engkol sehingga

putaran lebih halus


tidak memerlukan klep, komponen lebih sedikit, perawatan lebih mudah dan
relatif lebih murah.
Momen puntir untuk putaran lanjutan poros, lebih kecil. tidak
menimbulkan getaran
dibandingkan dengan mesin 4 langkah dengan kapasitas yang sama,
tenaga mesin lebih besar.
Dibandingkan dengan mesin 4 langah, dalam putaran yang sama, proses
pembakaran terjadi dua kali sehingga tenaga lebih besar.(actual 1.7
kali)pemakaian bahan bakar PS/liter lebih banyak.
Sehingga PS/besar.g/PS kecil.
Kerugian :
langkah masuk dan buang lebih pendek, terjadi kerugian langkah, tekanan
kembali (blowby)lebih tinggi.
karena bagian cylinder terdapat lubang, terjadi gesekan ring dengan sudut
lubang, sehingga ring cepat aus
Karena lubang buang terdapat pada cylinder, sehingga akan mudah timbul
panas
Putaran yang rendah sulit diperoleh
Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

Konsumsi pelumas lebih banyak (oil samping)


[2] Cara kerja mesin 2 langkah

Langkah pemasukan dan kedua


Sewaktu piston bergerak keatas, didalam crankcase terjadi
kevacuman/hisapan. Dan sewaktu piston mulai membuka lubang
pemasukan, campuran udara dan bahan bakar dari karburator terhisap
masuk kedalamcrankcase.
Bersamaan dengan itu, lubang transfer dan lubang buang tertutup oleh
piston, dan campuran udara dan bahan bakar terkompresi didalam ruang
bakar (gerakan piston hampir mencapai TMA).
Kerja/langkah usaha dan kompresi pertama
ketika piston mencapai titik mati atas, campuran gas segar yang
dikompresi dinyalakan oleh busi.
Tekanan pembakaran mendorong piston, memutar poros engkol, melalui
Connecting rod, saat piston bergerak kebawah, piston menutup lubang
Pemasukan, dan mengkompresi campuran gas yang telah masuk
keruang crankcase. (Kompresi pertama)
Langkah pembuangan dan kompresi pertama
sewaktu piston bergerak terus kebawah, piston mulai membuka lubang
buang, sehingga gas sisa pembakaran akan keluar dari cylinder Bersamaan
dengan itu, campuran gas di dalam crankcase dikompresi(dengan setengah
langkah piston kebawah).
Langkah buang dan langkah pembilasan
ketika piston setengah membuka lubang buang segara disusul dengan
Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

terbukanya lubang transfer, sehingga campuran yang dikompresi didalam


crank case akan ditransfer keatas piston. Ini mendorong gas sisa
pembakaran keluar dari cylinder, sehingga gas sisa pembakaran diganti
atau dibilas dengan gas baru.
(dalam setengah gerakan)
2. Waktu buka dan tutup lubang (Port Timming)
Mesin dua langkah, bekerja dengan membuka dan menutup lubang-lubang
didalam cylinder, oleh neik-turunnya piston. Oleh karena itu.Port Timming
(waktu buka dan tutup lubang) ditentukan oleh posisi dan ukuran lubang itu.
Seperti diuaraikan diatas, por t timming ini tidak sama dengan system
pemasukkan dan oleh karena itu, dengan merubah system pemasukan
efisiensi pemasukkan dapat ditingkatkan.
Port Timming dapat dinyatakan dalam dua penjelasan.
(1)Dilihat dari sudut crank shaft
Saat buka dan tutup lubang dijelaskan dengan posisi sudut poros
engkol.
Berpedoman berdasarkan garis lurus melalui titik mati atas (TMA)atau
(TMB) dan disebut dengan
Port Timing Diagram.
gambar dibawah ini menjelaskan posisi piston dengan melihat posisi
piston Pin.
Lingkaran pada bagian luar menunjukkan kerja yang dilakukan diatas
piston (dalam ruang bakar) dan lingkaran bagian dalam menggambarkan
kerja dibawah piston (dalam crankcase)

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

(2) Dilihat dari posisi lubang


Posisi tiap-tiap lubang ditunjukkan dengan jarak (dalam mm) diukur dari
bagian teratas cylinder dengan bagian teratas tiap-tiap lubang.
Gambar diagram disamping, menunjukan posisi lubang dengan ganbar
panampang cylinder mesin 2 tak yang dibuka.
(3) Prinsip system pembilasan
Jika system pembilasan terjadi sempurna, ini dikarenakan campuran gas
segar bercampur dengan gas-gas sisa pembakaran dan terbawa keluar
sehingga efisiensi pembakaran menurun.
Untuk memoerbaiki efisiensi pembakaran ada bermacam-mcam
perbaikan system pembilasan di perkenalkan. Dasar dari system
pembilasan adalah pembilasan berputar/loop scavenging.
Pembilasan berputar/Loop scavenging(Schnuerle scavenging)
dimana lubang transfer berada dikanan kiri lubang buang (exhaust port),
Gas segar masuk bersamaan melalui kedua tersebut yang berada
berlawanan didinding cylinder, dan membelok keatas. Kemudian aliran
berputar kebawah kelubang pengeluaran, dan mendorong gas sisa
pembakaran keluar dari cylinder.

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

[4]

Tipe dan cara kerja mesin 4 langkah


1. Cara kerja empat langkah
(1) Langkah pemasukan
Saat piston turun kebawah, tekanan diruang cylinder menjadi klep
pemasukan pada posisi terbuka sehingga campuran gas segar mengalir
dari karburator kecylinde.
Untuk menambah efisiensi pemasukan, klep pemasukan terbuka terlebih
dahulu, sebelum piston mencapai TMA (sebelum piston turun) dan
ditutup, ketika piston telah bergerak keatas (setelah TMB), sehingga klep
terbuka lebih lama. Dan campuran gas lebih banyak masuk.
(2) Langkah kompresi
Pada saat piston bergerak keatas, klep pemasukan tertutup, dan pada
saat bersamaan klep pembuangan juga pada posisi tertutup. Maka
campuran bahan-bakar dan udara terkompresi sampai TMA. Sehingga
dengan demikian mudah dinyalakan dan cepat terbakar.
(3) Langkah kerja(power/tenaga)
Sebelum akhir langkah kompresi, busi memercikan bunga api, dan
membakar campuran yang dikompresi. Campuran terbakar sangat cepat
dan tekanan sangat cepat dan tekanan pembakaran mendorong piston
kebawah, yang selanjutnya memutar poros engkol melalui conneting
rod.
(4) Langkah Pembuangan
Sebelum piston bergerak kebawah keTMB, klep pengeluaran mulai
terbuka dan gas sisa pembakaran mengalir keluar,. Dan sewaktu piston
mulai naik dari TMB,akan mendorong gas sisa pembakaran yang masih

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

tertinggal. Dan setelah piston turun dari TMA, klep pengeluaran tertutup.
Dan campuran gas segar mengalir kedalam cylinder.
2. Waktu buka tutup klep/Valve timing
Saat buka dan tutup klep pemasukan dan klep pengeluaran, yang
berhubung dengan posisi piston disebut Valve Timing.
Seperti yang telah dijelaskan, untuk menambah efisinsi pemasukan dan
pengeluaran, klep pemasukan sengaja dibuka sebelum piston
mencapai TMA. Dan tertutup setelah piston bergerak keatas dari TMB.
Disisi lain, klep pengeluaran membuka sebelum piston mencapai TMB,
dan menutup setelah piston mulai turun dari TMA.
Diagram yang berpedoman dari TMA dan TMB, disebut dengan
Diagram valve timing
*Apakah yang dimaksud dengan valve overlap?
Kedua klep pemasukan dan pengeluaran dalam posisi sama-sama
terbuka, sebelum mencapai TMA, pada langkah pengeluaran. Ini
disebut Valve Overlap dimana campuran gas segar mendorong keluar
gas sisa pembakaran yang masih tertinggal, sehingga menambah
efisiensi pengeluaran. Dan pada waktu yang sama, gaya inersia gas
buang menambah efisiensi pemasukan.
* Valve Timing sangat bervariasi tergantung dari daya guna dan fungsi
tiap sepeda motor.
3. Tipe dan kelebihan tiap-tiap posisi klep
Ada 4 tipe kontruksi klep yang bergerak keatas dan kebawah
(membuka dan menutup) dimana tiap-tiap jenisnya berbeda dalam
kontruksi dan fungsinya.
Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

(1) Tipe Side Valve (SV)/ Kep samping.


Campuran terpasang pada poros engkol dan mendorong keatas
untuk menggerakkan klep.
Klep-klep ditempatkan disamping piston dan oleh karena itu, ruang
pembakaran dapat lebih besar. Ini memungkinkan menghasilkan
perbandingan kompresi yang lebih besar dan dapat mengurangi
bobot mesin.
Tipe ini cocok untuk tipe mesin putaran rendah yang banyak dipakai
pada mesin industri.
(2) Over Head Valve type (O.H.P) Klep berada diatas
Perbedaan dari tipe ini, adalah klep berada diatas piston. Dan
digerakan oleh rocker arm sehingga ruangan kompresi dapat
dibuat lebih kecil sehingga menghasilkan perbandingan kompresi
yang tinggi. Menyebabkan tenaga mesin dapat lebih besar.
DIlengkapi dengan batang penekan (pushrod) yang panjang serta
rocker arms yang menyebabkan jarak cam yang jauh dan
gerakkan balik (reciprocating)yang lebih besar, sehingga putaran
tinggi kurang kurang stabil.
Tipe ini dipakai untuk mesin tipevdan mesin horizontal, tipe
mesin opposed piston.

(3) Single Over Head Camshaft type(S.O.H.C)singlecam berada


diatas.
Batang penekan dapat ditiadakan, sehingga gerakkan balik dapat
dinetralisir. Posisi cam berada diatas dan ditengah cylinder. Dan
Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

gerakkan oleh rantai penggerak yang langsung memutar cam, dimana


cam memutar rocker arm.
Komponen yang sedikit membuat stabil pada putaran tinggi.
Karena hanya menggunakan satu Cam, maka disebut single
overhead camshaft engine.
(4) Tipe Double Over Head Camshaft (D.O.H.C)
Untuk tipe ini, roker arm ditiadakan. Klep masuk dan klep buang
dioperasikan tersendiri oleh dua buah cam (Direct push type)
Hambatan gerak hanya terdapat dibagian klep dibandungkan
dengan tipe SOHC, valve respon (dipergerakan klep secara
spontan)lebih cepat dan akurat.
Ada juga beberapa tipe mesin DOHC yang menggunakan rocker
arm, untuk mempermudah penyetelan kelonggaran klep dan
merubah langkah buka klep.
Untuk tipe mesin S.O.H.C, penempatan posisi klep tidak terbatas
sehingga bentuk ruang baker dapat didesain lebih baik.
Tipe mesin D.O.H.C dapat mengurangi kerugian yang ada pada
mesin S.O.H.C, tapi dalam perawatan lebih rumit. Berat mesin dan
biaya pembuatan lebih tinggi.
Dan yang satu ini disebut twin cam enginedipakai pada mesinmesin sport kecepatan tinggi.

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

10

PADA MOTOR 4 TAK :


0

180
ISAP

KOMPRESI

360
USAHA

540

720

BUANG

PADA MOTOR 2 TAK :


0

180

360

540

720
ISAP KOMPRESI USAHA BUANG ISAP KOMPRESI USAHA BUANG

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

11

Katup atau klep merupakan salah bagian terpenting dari mesin, utamanya yang bekerja
dengan prinsip empat langkah (4-tak). Fungsinya sama dengan klep pada jantung manusia.
Klep inilah yang mengatur jumlah bahan bakar dan udara yang dapat masuk ke dalam
mesin dan setelah itu dikonversi menjadi tenaga.
Selanjutnya, klep juga bertugas mengatur ampas pembakaran untuk dibuang sehingga
campuran bahan bakar dan udara yang masih segar dapat masuk dengan lancar ke mesin.
Untuk mengatur, energi baru yang akan dibakar dan ampas dibuang, dilakukan oleh klep
yang berbeda. Namanya, klep isap dan buang.

Karena klep sangat menentukan kinerja dan performa mesin, jumlahya dijadikan sebagai
senjata andalan untuk dijual. Karena itulah muncul istilah, mesin multiklep. Maksudnya,
mesin yang punya klep lebih dari dua atau sepasang. Kini, sudah biasa mesin menggunakan
4 atau 5 klep untuk setiap silindernya.

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

12

Nok

Dari segi kerja, tugas katup tampak sederhana: buka dan tutup. Namun untuk
membuka dan menutup silinder, katup harus dilengkapi mekanisme lainnya.
Sebagai contoh, untuk mendorong katup, digunakan mekanisme yang disebut
bubungan, nok atau kem. Sebaliknya agar klep kembali ke posisi semula setelah
disundul oleh nok, harus digunakan pegas. Nah, kedua komponen inilah yang
berkembang teknologinya pada mesin-mesin modern, termasuk di arena adu cepat
Nok yang berbentuk gunungan - bila dilihat dari sisi penampangnya - menentukan
tinggi dan lamanya katup membuka. Bagian ini pula yang kemudian memunculkan
nama-nama seperti VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control), VVTi (variable valve timing with -inteligent), Vanos dan sebagainya.
Pengembangan lebih lanjut dari cari kerja nok itu bertujuan untuk memperoleh
efisiensi maksimal mesin. Misalnya, dari putaran terendah (stasioner) sampai
paling tinggi (gas ditekan habis), tidak jauh berbeda. Tepatnya mesin harus luwes
dan dapat mengikuti perubahan tanpa masalah berarti.

Ujud nok yang tetap dan bekerja secara mekanis, tidak dapat mengikuti
perubahan. Meski begitu, dengan mengubah atau mengeser bagian tertentu dari
komponen tambahan untuk mengatur kerja nok, tinggi dan lamanya menyundul
juga bisa berubah (adjustable). Masalahnya, dengan teknologi ini, konstruksi
mesin jadi rumit. Bila digunakan di arena balap yang keras, akan menimbulkan
masalah baru.

Sebenarnya, pada mesin sekarang, dengan sistem SOHC (single overhead


Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

13

camshaft) atau DOHC (double overhead camshaft), kerja poros bubungan atau
nokken as lebih gampang. Komponen langsung berhubungan dengan katup atau
pengatur katup, misalnya, mangkok (bucket) dan pelatuk (rocker arm).
Sebelumnya, poros bubungan berada di tengah silinder.

Akibatnya, birokrasi kerja komponen katup bertelel-tele. Karena antara nok dan
pelatuk ada lagi tangkai pendorong (push rod). Pada mesin moderen yang bekerja
dengan putaran tinggi, cara tersebut tidak cocok karena akan menimbulkan
berbagai masalah. Salah satunya, tangkai pendorong katup akan bengkok.

Bagian-bagian mekanisme katup


1. katup (valve), berfungsi membuka dan menutup saluran isap dan buang.
Diameter katup isap dibuat lebih besar daripada diameter katup buang.
2. Dudukan katup, sebagai tempat duduknya kepala katup.
3. Pegas katup, berfungsi mengembalikan katup pada dudukan semula setelah
katup bekerja (membuka).
4. Taper (valve lifter), berfungsi memindahka gerakan bubungan (nok) ke tuas
katup {rocker arm) melalui batang penekan (push rod)
5. Batang penekan (push rod), berfungsi meneruskan gerakan tapet ke ujung tuas
katup. Batang penekan hanya terdapat mekanisme katup yang poros noknya di
blok silinder dan
katup-katupnya terdapat pada kepala silinder
6. Tuas katup (rocker arm), berfungsi menekan batang katup, sehingga katup
Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

14

dapat membuka. Celah (kerenggangan) antara rocker arm dan push rod disebut
celah katup.
Beberapa model mekanisme katup
Ada beberapa model dalam pemindahan putaran dari poros engkol ke poros nok,
antara lain:
1) Model timing gear
Model ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC (Over Head Valve}, di
mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model ini sudah jarang dipakai,
karena timing geanya menimbulkan bunyi yang berisik dibanding model Iain.

Gambar 10. Model Timing Gear

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

15

2) Model timing chain .


Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual
Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di atas kepala silinder. Poros
nok digerakkan oleh poros engkol melalui rantai (timing chain).

Gambar 11. Model Timing Chain

3) Model timing belt


Model ini poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk bergerigi(belt).
Penggunaan sabuk bergigi ini tidak menimbulkan bunyi berisik, tidak memerlukan
pelumasan, tidak memerlukan penyetelan tegangan,
dan lebih ringan. Olch karena kelebihan itu,
model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

16

Gambar 12. Model Timing Belt

LATIHA
N
1

DASAR DASAR ENGINE

Pertanyaan
1. Apa pengertian 2 Tak/ Langkah dan 4 Tak/ Langkah?
2. Sebutkan cara kerja 2 Tak / Langkah ?
3. Sebutkan cara kerja 4 tak / Langkah ?
4. Sebutkan kerugian dan keuntungan 2 Tak dan 4 tak ?
5. Apa Fungsi Taper (valve lifter)?
6. Apa fungsi Katup ( valve )
7. Sebutkan beberapa model dalam pemindahan poros engkol dan poros
nok ?

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

17

PERSIAPAN PRAKTEK

Pp

Sebelum Praktek alat dan bahan yang akan di gunakan untuk Praktek adapun Alat dan bahan
yang digunakan untuk Praktek Dasar dasar engine adalah:
A. Alat :

1. Obeng (-) besar


2. Kunci T 17 (untuk motor Supra X 125/Kharisma)
3. Kunci T 14 (untuk motor Supra Fit, Tiger)
4. Ring 8-9 (untuk motor tipe bebek)
5. Ring 10-11 (untuk motor tipe Sport)
6. Ring 17 (untuk motor tipe Sport)
7. Ring 24 (untuk motor tipe bebek)
8. Fuller gauge 1set
Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

18

9. Valve Adjusting wrech (kunci klep)


10. Mesin sepeda motor

B. Bahan :
1. Mesin sepeda motor
2. Bensin
3. Majun / Lap

P
R

PRAKTEK
DASAR DASAR ENGINE

LANGKAH KERJA 1:
MELEPASKAN KOMPONEN ENGINE
JENIS SPORT
Buka penutup lubang poros engkol dan penutup lubang pemeriksaan waktu
pengapian
Buka tutup samping kiri kepala silinder (tutup sprocket poros bubungan.
Putar rotor generator dala arah berlawanan dengan putaran jarum jam ,
hingga tanda O pada sprocket poros bubungan tepat dengan tanda pada
tutup kepala silinder
Longgarkan baut penyetel rocker arm ( Pelatuk )
Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

19

Lepaskan sprocket poros bubungan


Longgarkkan rantai mesin dengan mendorong tangkai penegang rantai ke
bawah
Lepaskan poros bubungan

Gambar. Melonggarkan Rantai

Gambar. Melepas Sprocket

Gambar. Melepas Poros Bubungan

Gambar. Poros Bubungan

B. MELEPAS KEPALA SILINDER


Lepaskan tutup kepala silinder
Lepaskan pin dowel
Lepaskan sekerup dan plat pemasangan poros pelatuk
Lepaskan poros pelatuk dengan menyekerup ke dalam sebuah baut 8 mm ,
kemudian menariknya
Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

20

Lepaskan poros bubungan


Lepaskan baut pemasangan kepala silinder
Lepaskan kepala silinder
Lepaskan penahan rantai mesin, pin dowel dan gasket
Lepaskan pengunci katup
Lepaskan penahan pegas , pegas , seal batang katup , dudukan pegas katup
Lepaskan katup
Bersihkan komponen - komponen dengan cairan pembersih
Identifikasi nama - nama komponen
Merakit kembali

Gambar Tutup Kepala Silinder

Gambar. Melepas Poros Pelatuk

Gambar. Melepas Pin Dowel

Gambar . Poros Pelatuk

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

21

Gambar. Melepas Penegang Rantai mesin

Gambar. Melepas Penahan Rantai mesin


Pin Dowel dan Gasket

Gambar. Melepas Pengunci Katup

Gambar . Pegas & Katup

C. MELEPAS BLOK SILINDER


Lepaskan blok silinder

Lepaskan dowel pin dan gasket

Lepaskan klip pin torak

Dorong torak keluar dan lepaskan torak

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

22

Lepaskan cincin torak

Bersihkan semua komponen dan tempat kerja

Gambar. Melepas blok silinder

Gambar. Melepas Torak

Gambar . Melepas gasket dan dowel pin

Gambar. Melepas Cincin Torak

Kalau mesin sudah di bongkar dan dibersih lakukan memasang mesin


kembali.

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

23

JENIS CUB
MELEPAS KEPALA SILINDER, POROS BUBUNGAN DAN MEKANISME
KATUP.
Lepaskan tutup depan sepeda motor

Lepaskan tutup kepala busi dan busi

Melepas tutup samping kiri

Lepaskan knalpot

Lepaskan pipa pemasukan

Lepaskan tutup kiri bak mesin

Lepaskan tutup lubang poros engkol dan tanda timing

Lepaskan tutup samping kiri dan gasket

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

24

Lepaskan baut sil penegang rantai mesin , cincin perapat , pegas dan poros
penegang rantai
Lepaskan tutup - tutup lubang penyetelan katup
Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam sampai tanda O pada
sprocket poros bubungan bertepatan dengan tanda penyesuai pada kepala
silinder
Lepaskan baut - baut pemasangan sprocket poros bubungan dan keluarkan
sprocket
Longgarkan baut - baut pemasangan silinder
Lepaskan baut yang mengikat kepala silinder dengan silinder
Lepaskan 4 buah mur dan cincin pemasangan tutup kepala silinder
Lepaskan tutup kepala silinder
Lepaskan gasket tutup kepala silinder
Lepaskan kepala silinder
Lepaskan gasket kepala silinder , cincin O , collar dan dowel pin
Sekerup sebuah baut pada ujung poros pelatuk dan tarik keluar dari dalam
kepala silinder
Lepaskan pelatuk , plat stoper dan poros bubungan
Lepaskan kuku katup , pegas dan katup
Amati dan identifikasi komponen - komponen
Rakit kembali komponen dengan langkah kebalikan melepas.

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

25

Gambar . Penempatan tanda Sprocket

Gambar. Melepas tutup kepala silinder Gambar. Melepas silinder dan


komponennya

Gambar . Melepas poros pelatuk

Gambar. Melepas pelatuk dan poros bubungan

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

26

Gambar. Blok silinder dan torak

Gambar. Melepas Roller

Gambar . Melepas blok silinder dan pin


dowel

Setelah melakukan Pembongkaran dan Pemasangan , lakukan lah penyetelan


Katup, yang mana syarat penyetelan sebagai berikut :

Pelatuk klep harus bebas

Pemeriksaan dilakukan dalam kondisi mesin dingin

Piston berada pada posisi TMA pada langkah kompresi

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

27

CARA MENCARI LANGKAH KOMPRESI

CARA PENYETELAN KATUP

1. Longgarkan mur pengikat


2. Putar adjusting screw ke arah merenggang
3. Masukkan feller gauge
4. Kencangkan kembali mur pengikat
HASIL PENYETELAN YANG TEPAT
Pada saat fuller di tarik terasa agak seret
Permukaan fuller tidak tergores

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

28

Jika langkah diatas sudah benar, maka lakukan penyetelan valve dengan ukuran
untuk tiap-tiap motor sbb;

Tipe Sport (Tiger,Mega Pro,GL Pro,Phantom) ukuran = 0,10mm (0,01mm).

Tipe Bebek (Supra Fit, Grand, Legenda, Supra X, Win, GL 100) ukuran
celah klep = 0,05mm (0,01mm).

Tipe Bebek (Supra X 125, Kharisma, Kirana) ukuran celah klep = 0,03mm
(0,01mm)

Tipe Matik (Vario) ukuran celah klep ( Klep In : 0,15mm (0,01mm) Klep Ex :
0,26mm (0,01mm) )

Tutup kembali semua komponen yang tadi dibuka kemudian rasakan hasilnya

DP

DAFTAR PUSTAKA

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

29

1.

Boentarto. 1993. Cara Pemeriksaan Penyetelan dan Perawatan


Sepeda Motor Yogyakarta : Penerbit Andi

2.

AHM ____. Buku Pedoman reparasi Honda Astrea Prima. Jakarta:


PT. Astra Honda motor.

3.

AHM _____ . Buku pedoman traning Jakarta PT.Astra Honda Motor

4.

Training Center (1995). New Step 1 Training manual. Jakarta: PT.


Toyota Astra Motor

5.

AHM ____. Buku Pedoman reparasi Honda Mega Pro. Jakarta: PT.
Astra Honda Motor

Diklat Komp Sepeda Motor Maret 2010 Dasar Dasar Engine Sepeda Motor di P4TK Medan

Drs. Sukir

30

Anda mungkin juga menyukai