PENDAHULUAN
Pada dasarnya proses produksi mesin perkakas bertujuan untuk memotong material ke
dalam ukuran yang diinginkan. Pada proses milling sendiri memiliki jenis-jenis cutter yang
berbeda-beda sesuai dengan material yang akan dikerjakan. Dimana proses pengerjaan benda
kerja pada mesin milling terjadi karena adanya gesekan antara alat potong yang berputar pada
spindle utama dengan benda kerja yang dicekam di ragum pada meja mesin. Proses milling
membutuhkan cairan pendingin (coolant) untuk menjaga mata pisau tidak cepat haus karena
panas yang dihasilkan oleh gesekan selama pengerjaan.
1.2 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Mesin milling adalah mesin perkakas yang gerak utamanya berputar. Mesin milling
mampu mengerjakan penyayatan permukaan dan sisi tegak. Pada mesin milling vertikal
sumbu utama spindlenya tegak lurus dengan meja mesin.
Mesin milling merupakan mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila
dibandingkan dengan mesin perkakas lainnya. Hal ini disebabkan karena selain mampu
membentuk permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian
istimewa,juga berguna untuk menghaluskan /meratakan permukaan benda kerja sesuai
dengan dimensi yang diinginkan
Proses milling membutuhkan pelumas yang berguna untuk pendingin mata pisau agar
tidak cepat aus dan dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus.
2
2.2 Gambar Kerja
3
2.3 Peralatan dan Bahan
A. Peralatan :
B. Bahan :
1. Besi ST-37 Ukuran 32 x 32 x 32
1. Pasang ragum diatas meja mesin milling dengan menggunakan baut T hitung
seluruh bagian yang akan dipotong
4
2. Setting kesejajaran ragum,rahang tetap ragum harus diset sejajar dengan arah
pergerakan meja mesin (arah sumbu X)
3. Pasang cutter pada adaptor menggunakan collet dengan diameter lobang sama
dengan diameter kepala cutter.
ո=
Setting putaran mesin sesuai hasil perhitungan
5
5. Pasang benda kerja pada ragum,pergunakan plat parallel sebagai ganjal bila ukuran
benda lebih kecil dari tinggi rahang ragum
6
8. Buat step yang pertama (I) dengan beberapa kali pemakanan (kedalaman
pemakanan maksimal 2 mm, tergantung kondisi mesin), dan lanjutkan dengan
pembuatan step berikutnya (II).
9. Buka cutter beserta adaptornya, dan pasangkan atau ganti dengan adaptor yang
disertai chuck bor
7
11. Pasangkan touch point sensor pada chuck, kemudian hidupkan mesin gerakkan
meja sehingga ujung touch point sensor menyentuh sisi samping benda, gerakkan
pelan-pelan kemudian amati sampai sensor berputar sesumbu, apabila putarannya
telah sesumbu maka itulah referensi untuk menentukan jarak ke titik pusat, nolkan
skala tuas spindle pada kondisi tersebut, kemudian lakukan hal yang sama pada sisi
benda yang lainnya.
Jarak ketitik pusat dari titik sentuh L= jari-jari (R) ujung touch point sensor
+ 10 mm
12. Buat titik pusat lobang menggunakan center drill, kemudian lakukan pengeboran
secara bertahap menggunakan mata bor diameter 6 mm dengan kedalaman 30 mm
(sampai tembus), kemudian diameter 10 mm dengan kedalaman 15 mm
8
2.5 Keselamatan Kerja
Hal yang harus dilakukan setelah praktek adalah melepaskan dan membersihkan
mesin,lalu letakan pada tempatnya. Bersihkan mesin dari bram dan kototan lainnya. Berikan
pelumas dan oli supaya mesin tahan lama dan memberi keamanan pada orang yang
menggunakan mesin selamjutnya.
9
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Jangan lupa melakukan perawatan dan penyimpanan yang baik setelah menggunakan
mesin dan peralatan.
3.2 Saran
10
PUSTAKA
1. Buku Pemesinan
11