PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Praktikum
1. Melatih mahasiswa agar terampil dan teliti dalam mengerjakan benda
kerja dengan mesin frais.
2. Mahasiswa dapat mempergunakan alat alat-alat yang berhubungan
dengan mesin frais dengan benar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta
fungsinya.
4. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar .
5. Mahasiswa dapat melaksanakan kerja dengan efisien (apa yang
dikerjakan terlebih dahulu.
6. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubut dan menguasai cara
pembubutan dengan benar.
Mesin frais adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya
dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata
banyak yang berputar. Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang
didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila
arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan
banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais (Rasum, 2006).
Mesin bubut adalah sebuah mesin yang mencangkup segala mesin perkakas
yang memproduksi bentuk silindris dan digunakan untuk menghasilkan benda-benda
putar, membuat ulir, pengeboran, dan meratakan permukaan benda putar
Mesin bor adalah alat yang berfungsi untuk membuat lubang sesuai
dengan mata bor yang digunakan. Pada dasarnya, mata bor terdiri dari dua gerakan
untuk melubangi, yaitu gerakan rotasi (putaran) dan gerakan ingsutan yang lurus ke
bawah. Ada dua macam mesin bor, yaitu bir tangan dan bor duduk.
2
Tap adalah alat yang berfungsi untuk membuat alur pada benda hasil
pengeboran atau membuat ulir sekrup dalam. Pekerjaan ini disebut pengetapan ulir
sekrup karena adanya ulir-ulir sekrup, tap menjadi lemah maka pemotongan ulir
sekrup tidak dapat dikerjakan dalam satu kali, sebab itu sepasang tap terdiri dari 3
buah, yaitu:
tap yang pertama untuk membuka jalur ulir,
tap kedua untuk memperdalam ulir, dan
tap ketiga sebagai tahap finishing.
Tangkai tap bebentuk bujur sangkar, sehingga tab-tab dapat diputar dengan
besi puntir. Supaya sisi-sisi dari ulir sekrup pada baja dapat dipotong licin dan selama
pengetapan harus dipakai minyak potong. Logam-logam biasanya dapat dipotong
secara kering. Supaya ulir tetap rapi bentuknya, maka secara teratur tap harus diputar
kembali seperempat putaran. Untuk mengulir dengan baik, bahan yang akan dibuat
untuk menjadi mur harus memiliki diameter lubang yang besarnya pas atau fit dengan
tap tersebut atau disesuaikan, sehingga ulir yang terbentuk sempurna dan fit dengan
baut.
Snai adalah alat yang berfungsi untuk membuat ulir luar. Cara kerjanya hampir
sama dengan tap, namun pada snai, benda kerja dijepit pada snai, dan snai diputar
mengelilingi benda kerja tersebut. Pada saat benda kerja dijepit oleh snai, benda kerja
harus dipastikan benar-benar terjepit karena jika tidak ulir tidak akan terbentuk
sempurna atau alat mengalami patah.
3
1.4 Alat dan bahan
Bahan:
1. Besi 30 mm
2. Besi 16 mm
3. Besi persegi panjang 30 mm
4
BAB II
PROSES KERJA
5
2.2 Langkah Kerja
4. setelah selesai bor kedua ujung nya sedalam 12 mm menggunakan mata bor
6.
5. Sekrap benda kerja tersebut agar menjadi permukaan rata pada 2 sisi nya.
6. Gunakan mesin frais untuk meratakan agar lebih halus dengan ketinggian 17
mm.
6
7. Setelah benda kerja rata lubangibenda kerja dengan jarak panjang dan
lebar 51x21mm
8. Kikir untuk penghalusan dan bentuk segitiga pada ujung dengan
menggunakan kikir segitiga
9. Setelah itu tap lubang yang ada pada kedua ujung dengan tap 10x1.5mm
7
Membuat Gagang Tap
7. Setelah proses mengulir selesai pada gagang yang panjang bubut ujungnya
sepanjang 12 mm dengan 7 5.
8. Setelah semua selesai pasang untuk mencoba ulir berfungsi atau tidak .
8
Membuat Kotak Segitiga :
1. ratakan benda kerja sesuai panjang dan lebar serta tinggi yang iperintahkan
sesuai job sheet.
2. Kikir halus bagian pada benda kerja tersebut.
3. Buat segitiga pada salah satu ujungnya.
9
5. Lubangi bagian belakang benda kerja dengan mesin bor sedalam 12 mm
dengan 7mm.
10
7. Lalu tap lubang tersebut dengan tap M6x1 mm.
3. Assembly semua komponen menjadi satu sehingga terbentuk hand tap ulir
dalam .
11
4. Setelah semua pengerjaan telah selesai laporkan hasil pekerjaan pada dosen
.Sebagai penilaian hasil kerja
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini, yaitu :
1. Dalam pembuatan benda kerja, diperlukan ketelitian dalam pengukuran.
Untuk memenuhi kriteria ini, benda kerja perlu diukur menggunakan jangka
sorong. Jika perlu, pengukuran dilakukan lebih dari satu kali.
2. Selain ketelitian, juga harus hati-hati dalam melakukan pekerjaan ini, terutama
ketika pemotongan dengan gergaji mesin.
3. Tahapan pembuatan benda kerja yaitu pemotongan besi, mengebor, mengetap,
dan mengikir.
12
4. Tahapan pembuatan kotak snai yaitu pemotongan besi, membubut, mengikir
dan membuat ulir dengan menggunakan snay.
5. Untuk memperoleh hasil yang baik dan halus, benda kerja perlu dikikir
6. Alat pisau bubut harus cukup kuat konstruksinya untuk dapat mengatasi gaya
mekanis
7. Dalam membubut, harus memperhatikan kekuatan pisau bubut untuk
memotong dan menghitung secara teliti berapa bagian dari silinder pejal yang
akan dipotong. Selain itu, pisau bubut harus diairi agar menimbulkan panas
akibat bergesekan dengan benda kerja. Bila terlalu panas pisau bubut bisa
patah.
8. Pada proses pengetapan, perlu diperhatikan posisi tap saat masuk ke dalam
mur/ baut. Posisi tap harus lurus sehingga jalur ulir yang dibuat bagus dan
rapi.
9. Perlu ditambahkan sedikit oli sebagai pelumas ketika melakukan pengetapan
5.2 Saran
Sebaiknya jumlah alat diperbanyak dan dalam kondisi yang baik sehingga dapat
praktikum berlangsung dengan baik, tertib dan cepat.
13