Pertemuan 7-14
D
I
S
U
S
U
N
Dosen Pengampu :
Oleh :
FRANNOTO
NPM :19013007
SEMESTER III B
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS ASAHAN
2020/2021
PERTEMUAN 1 : ORIENTASI PERKULIAHAN
Perkenalan diri dengan dosen dan pembicaran tentang jadwal kuliah, juga kesepakan masuk
perkuliahan.
Bagian-bagian Utama
Perlengkapan lain :
• Penjepit 4 ( empat ) rahang ( independent chuck ),
=>untuk menjepit benda kerja yang bulat ( silindris ) atau bentuk yang tidak teratur.
1. Keuntungannya , rahang-rahangnya dapat diatur untuk tujuan tertentu.
2. Kerugiannya , penyetelannya lama
• Penjepit 3 ( tiga ) rahang ( universal chuck )
=>Digunakan untuk menjepit benda kerja yang silindris , segi enam dengan cepat.
• Steady Rest
=>adalah alat penahan benda kerja yang panjang, ditempatkan di atas bed sesuai dengan
keperluannya
• Follower rest
=>fungsinya sama dengan steady rest, ditempatkan pada eretan. Follower rest selalu
bergerak bersama-sama
• Collet
=>alat penjepit benda kerja atau alat iris yang kecil ( pengerjaannya teliti )
KARTEL
Fungsinya untuk membuat kasar permukaan benda silindris dengan teratur agar tidak licin ketika
dipegang.
Kartel mempunyai macam-macam bentuk antara lain
* beralur lurus
* beralur melintang tunggal
* beralur melintang
ganda Cara
mengkartel :
1.) Dilakukan dengan menggunakan mesin bubut putaran mesin diatur lambat
2.) Alat kartel dipasang hingga ke dua rolnya menekan sama rata pada permukaan benda
kerja
3.) Setelah mesin dihidupkan , tekan kartel ke benda kerja
4.) Periksa bekas kartel mungkin kedalamannya tidak sama
5.) Jalankan mesin secara otomatis dan beri minyak lumas
ULIR
Ulir berfungsi sebagai pengikat sementara dan pemindah gerakan.
Bentuk Ulir
1.) Segi tiga , standard BSW ( British Standard Whitworth ) Metris, ANC (American
National Coarse) ,ANF ( American National Fine )
2.) Segi empat
3.) Trapesium
PERTEMUAN KE 3 MESIN FRAIS (MILLING)
Milling adalah suatu proses pengirisan pada permukaan suatu benda kerja yang dikerjakan
oleh suatu kumpulan sisi iris yang berbentuk gigi-gigi yang banyak , dan disebut pisau fris (
milling cutter ) Bentuk dasar dari masing-masing gigi sama dengan pahat bubut ( alat iris yang
lain ) . Benda Kerja Meja Hal yang khusus pada milling cutter adalah bertemunya gigi-gigi
tersebut secara bergantian dengan permukaan benda kerja. Keadaan seperti ini akan memberi
kesempatan pada gigi-giginya untuk mendingin lebih baik., bila gigi-gigi tersebut diberi minyak
pelumas. Kontak yang tidak terus menerus ini menyebabkan proses pengirisan menjadi tidak
sama rata dan halus seperti pada pengirisan yang alat irisnya selalu berhubungan dengan benda
kerja. Untuk bisa menghasilkan permukaan yang baik diperlukan pemilihan “cutting speed” yang
tepat.
Berdasarkan pada designnya maka Mesin Fris bisa di bedakan
A. Column and knee Type
*Hand Milling machine
=>Mesin Fris ini dioperasikan dengan tangan/manual. Digunakan pada umumnya dalam produksi
ringan dan operasi fris yang mudah misalnya memotong alur(cutting grooves), short keyways, dan
slotting(lubang). Mesin ini memiliki horisontal arbor sebagai pemegang alat iris dan meja kerja
yang biasanya disediakan untuk tiga arah gerakan. Cara kerja pemakanan adalah dengan
berputarnya alat iris secara manual oleh tangan.
atau kepala pembagi (dividing head) yang diletakkan pada akhir meja.
pergerakan longitudinal. Penyetelan vertikal disediakan pada kepala spindle dan sebuah
penyetelan transversal dipasang ke dalam quill atau ram. Fixed-bed type dibedakan menjadi 3
yaitu:
*Simplex milling machine ->Tipe ini hanya memiliki sebuah alat iris.
*Duplex milling machine ->Tipe ini memiliki dua buah alat iris.
*Triplex milling machine ->Tipe ini memiliki tiga buah alat iris.
D. Machining center machine
E. Special Types
*Rotary table machine
*Planetary machine
*Profiling machine
*Duplicating machine
*Pantograph milling machine
PLANER =>Mesin perkakas yang menghasilkan tatal dengan menggerakkan benda kerja
pada alat iris yang diam. Rancangan seperti mesin sekrap tetapi untuk benda kerja yang besar.
Mesin ini sekarang menjadi tidak begitu penting karena pekerjaan perataan permukaan sudah
bias dilakukan dengan mesin perkakas yang lain dengan lebih baik seperti dengan mesin frais ,
broaching , dan “abrasive machining”.
MESIN SLOTTER (Mesin Stik – Mesin TUSUKO) =>Mesin digunakan untuk
memperoleh bidang rata dengan gerak utama vertikal oleh alat irisnya. Penggunaan mesin sering
dijumpai pada pengerjaan cetakan ( die ) , cetakan logam , dan pembentukan logam. Mesin ini
bisa mempunyai arah gerak voeding yang Sejajar dengan sisi iris dari alat iris, Tegak lurus
dengan sisi iris dari alat iris,Melingkar.
Pertemuan ke 5 MESIN (DRILLING MACHINE)
Proses Drilling
1. Bertujuan untuk membuat lubang pada benda kerja dengan gerak berputar
2. Benda kerja biasanya diam sedangkan alat irisnya melakukan gerak utama dan gerak
voeding
3. Proses drilling dengan menggunakan mesin bubut,benda kerja melakukan gerak utama
berputar dan alat iris melakukan gerak voeding.
Macam-Macam Mesin Drilling
1. Ringan. berputar tinggi,dan dirancang untuk diletakkan di meja atau lantai
2. Mempunyai mekanisme penggerak voeding dengan tangan
3. Operator bisa merasakan proses pemakanan dan dapat mengontrol
pemakanannya. Macam-macam Alat Iris
1. Twist Drill
Jenis yang paling banyak digunakan
Bahan-bahan pembuat twist
a. Carbon Stile
Bahan ini murah tapi kurang baik digunakan sebagai alat iris
b. HSS
Dengan bahan ini, pemakanannya benda kerja akan lebih cepat
c. Carbil Drill
Bahan ini lebih banyak digunakan karena lebih efektif dari HSS
2. Gun Drill
Untuk membuat lubang yang dalam maksimal 6,1 m
Kecepatan feeding lebih kecil dibandingkan dengan Twist Drill namun memiliki
kecepatan pemotongan yang lebih tinggi
Keuntungan: Pengganti mata drill relatif cepat seama pengerjaan.
3. Center Drill
Untuk membuat lubang yang center
4. Special Drill
Digunakan untuk tingkat produksi yang tinggi dan tertentu:
Tipe Special drill yang umum digunakan
PERTEMUAN 6 MESIN GRINDA
Batu Gerinda merupakan kumpulan dari butiran-2 batu gerinda yang diikat oleh suatu bahan
pengikat.
Digunakan untuk :
• Menghilangkan bagian-2 benda dengan caragesekan yang akan menghasilkan
permukaan yang halus.
• Memotong, sebagai alat iris yang dipergunakan keping-2 batu gerinda.
• Proses pembentukan (forming) adalah proses mengubah bentuk logam dengan suatu gaya pada
arah tertentu tanpa menyisakan serpih
• Proses pembentukan tergantung pada sifat plasticity (plastisitas), yakni kemampuan mengalir
sebagai padatan tanpa merusak sifat-sifatnya.
• Proses pembentukan logam: proses dimana deformasi plastis digunakan untuk merubah
bentuk dari benda kerja
• Die digunakan untuk merubah bentuk sehingga sesuai dengan yang diinginkan
• Agar terjadi deformasi plastik, tegangan yang diberikan oleh die lebih besar dari tegangan
luluh (yield) material benda kerja
- material yang tegangan yieldnya rendah
- material yang keuletannya tinggi
• Pengaruh temperatur pada pembentukan logam:
- Kekuatan dan pengerasan regangan akan menurun dengan naiknya temperatur
- Keuletan akan naik dengan meningkatnya temperaturPengaruh temperatur pada
pembentukan logam:
- Kekuatan dan pengerasan regangan akan menurun dengan naiknya temperatur
- Keuletan akan naik dengan meningkatnya temperatur
• Pengerjaan Panas
Logam mengalami deformasi plastis
Pengerjaan panas logam: dilakukan di atas suhu rekristalisasi
( 500oC – 700oC untuk baja)
Keuntungan:
- Porositas dalam logam dapat dikurangi
- Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam
- Butir yang kasar diperhalus
- Sifat fisis meningkat, terutama disebabkan penghalusan butir. Keuletan dan ketahanan
terhadap impak meningkat, kekuatan bertambah
- Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk baja dalam keadaan plastis
jauh lebih rendah dibandingkan energi yang dibutuhkan untuk pengerjaan dingin
Kerugian:
- Pada suhu tinggi terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan logam
sehingga penyelesaian permukaan tidak bagus
- Akibat pengerakan tidak dapat dipertahankan toleransi yang ketat
- Alat dan peralatan serta pemeliharaan biayanya tinggi
Pengoralan
- Mengurangi ketebalan dengan gaya tekan yang diberikan oleh dua buah rol atau lebih
yang berputar
- Bahan ingot, temperatur rolling 1200oC
- Dibentuk menjadi produk lanjutan: bilet, slab, bloom. Selanjutnya diproses menjadi
pelat, lembaran, batangan, profil, foil
- Terjadi penghalusan butir yang disebabkan reskritalisasi
Penempahan
- Pada proses penempaan. Logam yang dipanaskan ditempa dengan mesin tempa diantara
perkakas tangan atau die
- Sifat fisis meningkat, lubang-lubang tertutup tetapi timbul inklusi kerak dan die mahal
(tidak ekonomis untuk membentuk benda dalam jumlah kecil)
- Penempaan timpa menggunakan die tertutup, dan benda kerja terbentuk akibat impak
atau tekanan yang memaksa logam panas yang plastis memenuhi dan mengisi bentuk die
- Suhu tempa baja 1100oC-1250oC, tembaga dan paduannya 750oC-925oC, alumunium
370oC-450oC
- Batang bulat yang pendek dikecilkan penampangnya atau dibentuk tirus dengan mesin
tempa rol
- Untuk membentuk gandar, baling-baling pesawat, linggis, roda, dll
Ekstrusi
- Logam didesak melalui cetakan yang mempunyai bentuk tertentu
- Ekstruksi langsung dan tak langsung
- Pada ekstruksi tak lansung langsung gaya yang dibutuhkan rendah karena tidak ada
gesekan antara bilet dan dinding kontainer. Kelemahan: ram kurang kokoh, benda kerja
hasil ekstruksi tidak mungkin ditopang dengan baik
Pertemuan 8 : MID SEMESTER
Pertemuan 9 : Pengelasan
PENGELASAN • Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan 2
buah logam atau lebih dengan pemanasan sampai logam induk mencair dan menyatu dalam
keadaan dingin.
Beberapa Persyaratan yang Harus Dienuhi untuk Berhasilnya Penyambungan Pengelasan.
• Bahwa benda padat tersebut dapat mencair/lebur oleh panas.
• Bahwa antara benda-benda padat yang disambung tersebut terdapat kesesuaian sifat lasnya
sehingga tidak melemahkan atau menggagalkan sambungan tersebut.
• Bahwa cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan tujuan penyambungan.
Secara konvensional cara-cara pengelasa dapat dibagi menjdi dua golongan, yaitu :
Berdasarkan klasifikasi kerja pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu :
pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
• Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai
mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
• pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan
kemudian ditekan hingga menjadi satu.
• pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini
logam induk tidak turut mencair.
Kelemahan
a). Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku
kelingnya di samping kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku
keling dipasang. Adapun pemasangan paku keling bisa dilakukan dengan tenaga manusia,
tenaga mesin dan bisa dengan peledak (dinamit) khususnya untuk jenis-jenis yang besar.
b). Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua
komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah
tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll
Pertemuan 12 : Sambungan keling 2
JENIS PEMBEBANAN DALAM PAKU KELING
Bila dilihat dari bentuk pembebanannya, sambungan paku keling ini dibedakan yaitu :
a). Pembebanan Tangensial.
Pada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak pada garis kerja resultannya,
sehingga pembebanannya terdistribusi secara merata kesetiap paku keling yang digunakan.
b). Pembebanan Eksentrik
JENIS KERUSAKAN
Kerusakan yang biasanya terjadi paku keling adalah :
1. Tearing of the plate at ende : robek pada bagian pinggir dari plat yang dapat terjadi jika
margin (m) kurang dari 1.5 d, dengan d ialah diameter paku keling.
2. Tearing of the plate a cross a row of rivets : robek pada garis sumbu lubang paku keling dan
bersilangan dengan garis gaya.