Anda di halaman 1dari 28

MATA KULIAH CNC

PENGENALAN MESIN CNC FRAIS


Dosen :ZIKRI S.Pd.,M.Pd.T

Disusun Oleh :
Putra Pratama( 160102054 )
Wahyu Arif Nazhari( 160102056)
April Ilham Sahputra(160102070)

Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Riau
Pekanbaru
2019

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa atas limpah
Rahmat, Hidayahnya penulis dapat meyelesaikan makalah tentang
“Pengenalan Mesin CNC Frais “ terimakasih penulis ucapkan kepada bapak
ZIKRI S.Pd.,M.Pd.T Sebagai dosen pengampu mata kuliah ini.
Terimakasih kepada teman teman semuanya yang telah membantu dan
menberi saran dan masukan kepada penulis sehingga makalah ini selesai
dengan baik.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
2.1 Definisi mesin CNC Frais........................................................................................2
2.2 Macam-macam mesin CNC Frais............................................................................3
2.3 Bagian-bagian utama mesin CNC Frais..................................................................4
2.4 Perlengkapan mesin CNC Frais...............................................................................9
2.5 Penggunaan mesin CNC Frais.................................................................................11
2.6 Syarat Mengoperasikan mesin CNC Frais...............................................................14
2.7 Pemeliharaan Mesin CNC Frais..............................................................................19
2.8 Standar Keselamatan Kerja......................................................................................21
BAB III PENUTUP.......................................................................................................23
3.1Kesimpulan...............................................................................................................23
3.2 Saran........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................24

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Pada tahun 1940, otomatis dengan menggunakan cams, seperti halnya
screw mesin dan percekaman chuck otomatis, telah dikembangkandengan baik
pada dekade ini. Dengan berakhirnya perang dunia ke dua, banyak ide
tambahan pengembangan mesin servo yang dapat digunakan di udara.
Beberapa ide dimana dalam waktu dekat menggabungkan antara teknologi
yang timbul dari digital komputer merubah control mesin tool sangat drastik.
Pengembangan secararinci sangat maju pada setiap decade setelah perang
dunia ke dua.Pada tahun 1950, pembuatan numerical control(NC) telah
muncul.Pada tahun 1960 dan 1970, NC dikembangkanmenjadi CNC,
penyimpanan data dan pemasukanmedia dikembangkan, computer processing
powerdan kapasitas memori terus meningkat, danmesin-mesin NC dan CNC
berangsur-angsurdirubah dari level perusahaan yang besar ke levelperusahaan
yang medium (menengah).Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada
beberapa macam, mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga
pengerjaan logam secara mekanis.Pengerjaan mekanis logam biasanya
digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga
dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya
adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin Frais atau
biasa juga disebut mesin Milling.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Mesin Frais

Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda


kerja menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar.
Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pisau
ini bisa menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang
disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Permukaan
benda kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin
(Gambar 1.) yang digunakan untuk memegang benda kerja, memutar
pisau, dan penyayatannya disebut Mesin Frais (Milling Machine).

Gambar 1. Skematik dari gerakan-gerakan dan komponen-komponen

2
dari (a) Mesin Frais vertical tipe column and knee, dan (b) Mesin Frais
horizontal tipe column and knee. Mesin Frais (Gambar 2) ada yang
dikendalikan secara mekanis (konvensional manual) dan ada yang dengan
bantuan CNC. Mesin konvensional manual posisi spindelnya ada dua macam
yaitu horizontal dan vertical. Sedangkan Mesin Frais dengan kendali CNC
hampir semuanya adalah Mesin Frais vertical.

Gambar 2. Mesin Frais turret vertical horizontal.


2.2. Macam-macam Mesin Frais
Mesin frais dapat dibedakan :
1. Ditinjau dari bentuknya
a. Mesin frais mendatar atau mesin frais rata (horisontal).
Mesin frais ini mempunyai konstruksi perkakas potong (milling
cutter) yang terpasang pada poros spindel dengan posisi
horisontal/mendatar.
b. Mesin frais tegak (vertikal)
Mesin frais ini mempunyai konstruksi perkakas potong (milling
cutter) yang terpasang pada poros spindel dengan posisi tegak lurus
terhadap meja. Mesin frais ini digunakan untuk mengefrais sisi , frais
muka, frais ujung, alur, celah, bentuk melingkar, bentuk bertingkat dan
sebagainya.

3
c. Mesin frais universal
Mesin frais ini dapat dioperasikan sebagai mesin frais horisontal
maupun vertikal, digunakan untuk pekerjaan yang mempunyai keragaman
(kompleksitas) tinggi. Posisi spindel dapat diubah menjadi horisontal
maupun vertikal. Hampir semua pekerjaan dapat dilakukandengan mesin
frais ini. Salah satu kelebihannya adalah meja mesin yang dapat
digerakkan secara manual maupun otomatis.

2. Ditinjau dari cara kerjanya


a. Mesin frais plain (plain type milling machine)

b. Mesin frais universal


3. Ditinjau dari desainnya
a. Mesin frais meja
Mesin frais ini termasuk mesin frais produksi yang dapat
mengerjakan benda kerja dengan hasil yang sama (seragam) dalam jumlah
banyak.
b. Mesin frais lutut dan tiang (column and knee milling machine)
Mesin frais ini paling banyak digunakan, seperti dibengkel, karena
peralatannya lebih fleksibel digunakan pada berbagai kondisi pemotongan.
Bagian utamanya adalah tiang dimana dipasang lutut yang dapat
digerakkan naik turun.
4. Ditinjau dari pekerjaan spesialnya.
a. Mesin frais copy.
b. Mesin frais untuk membuat roda-roda gigi yang besar.

2.3. Bagian-bagian Utama Mesin Frais


1. Head
Merupakan tempat mekanisme motor penggerak terpasang untuk
menggerakkan spindel.
2. Spindel

4
Merupakan bagian yang menggerakkan arbor (tempat mata
pahat/cutter).

3. Arbor (poros tempat cutter/pahat frais)


Arbor digunakan untuk mencekan pahat frais yang terpasng pada
sumbu utama. Arbor juga disebut poros frais, berfungsi sebagai tempat
kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu mesin. Bentuknya
panjang dan sepanjang badannya diberi alur spie (pasak), pada ujungnya
berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir, dilengkapi ring penekan (collar).
Arbor juga dibuat dengan bentuk yang pendek untuk pengikatan pisau-
pisau frais sisi. Ukurannya sesuai dengan standar lubang pisau frais,
misalnya 22, 27, dan 23 mm atau 7/8 inch, 1 inch, dan 11/4 inch. Arbor
dibuat dari baja paduan yang tahan puntiran dan bengkokan.

Gambar 3. Arbor

4. Arbor support
Merupakan bagian dimana mata potong dan arbor terpasang.

5. Column
Column berfungsi untuk menyokong dan menuntun knee saat
bergerak vertikal.

5
6. Knee
Merupakan bagian yang terapsang pada column, tempat
mekanisme (transmisi penggerak) pengaturan pemakanan (feed) dan
menopang saddle.
7. Saddle
Saddle terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arah
operator secara manual dengan mengatur handwheel maupun secara
otomatis.Saddle digunakan untuk menopang meja.
8. Feed dial
Feed dial digunakan untuk mengatur gerakan meja saat
pemakanan.
9. Crossfeed handwhell
Crossfeed handwhell digunakan unruk menggerakkan meja (bed)
secara hroisontal di depan column.
10. Base
Merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai.
Base juga berfungsi sebagai reservoir (penampung fluida pendingin)
11. Kepala pembagi
Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang
dalam lubang dalam spindel kepala pembagi dan senter lainnya dipasang
pada kepala lepas.

Gambar 4. Kepala Pembagi

6
12. Kepala lepas
Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang,
kepala lepas sebagai salah satu senter pada mesin frais.

Gambar 5. kepala lepas


13. Meja putar
Untuk mesin frais tegak, meja putar digunakan sebagai kepala
pembaginya. Pada alat ini dibuat alur T untuk mencekam benda kerja
dengan baut jepit.
14. Ragum (tanggem penjepit/facing fixture vise)
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja. Macam-macam ragum antara
lain :
a. Ragum datar (ragum lurus)
Rangkanya dibuat dari besi tuang dengan rahang pengragum dari baja
perkakas yang disepuh.

b. Ragum pelat (ragum dengan bibir pemegang)


Ragum pelat dibuat lebih kuat dari ragum biasa. Ragum ini sangat cocok
untuk mesin yang besar dan pekerjaan berat.

c. Ragum universal sudut (ragum dapat diputar)

7
Ragum universal sudut dapat diputar dalam arah horizontal dan vertical
sebesar sudut (derajat) tertentu.

d. Ragum busur
Ragum di mana pada alas ragum terdapat skala indeks sudut.

Gambar 6. macam-macam ragum

8
2.4. Perlengkapan mesin cnc Frais
1. Pisau frais aksial (axial)
Pisau frais aksial digunakan unrtuk memotong rata dan sejajar dengan
putaran arbor.

Gambar 7. pisau frais aksial

2. Pisau frais radial


Pisau frais radial digunakan untuk mengefrais permukaan menyudut
terhadap putaran arbor.

Gambar 8. pisau frais radial

3. Pisau frais profil


Pisau frais profil digunakan untuk membuat bentuk yang berjari-jari (concave,
convex, corner rounding).

Gambar 9. pisau frais profil

9
4. Pisau frais special
a. Pisau frais alur T (tee)

Gambar 10. pisau frais alur T (tee)

b. Pisau frais ekor burung

Gambar 11. pisau frais ekor burung

c. Pisau frais alur pasak

Gambar 12. Pisau frais alur pasak

d. Pisau frais bilah

10
e. Pisau frais gergaji (slitting saws)
f. Pisau frais pasangan (inserted tool cutter)
g. Pisau frais jari (end mill cutter)

Gambar 13. pisau frais jari (end mill cutter)

2.5. Penggunaan mesin cnc Frais


Proses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini
berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap
benda kerja (Gambar 14).

Gambar 14. Tiga klasifikasi proses frais : (a) Frais periperal (slab milling), (b)
frais muka (face milling), dan (c) frais jari (end milling).
1. Frais Periperal (Slab Milling)
Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais
dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat
potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang yang sejajar
dengan permukaan benda kerja yang disayat.
2. Frais Muka (Face Milling)
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki
sumbu putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil
proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan selubung
pisau.

11
3. Frais Jari (End Milling)
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang
tegak lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut
untuk menghasilkan permukaan menyudut. Gigi potong pada pisau terletak
pada selubung pisau dan ujung badan pisau.

berdasarkan metode Proses Frais


Metode proses frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak
makan meja Mesin Frais terhadap putaran pisau (Gambar 15.). Metode
proses frais ada dua yaitu frais naik dan frais turun.

Gambar 15. (a)Frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling).
1. Frais Naik (Up Milling)
Frais naik biasanya disebut frais konvensional (conventional
milling). Gerak dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan
meja Mesin Frais (Gambar 15.). Sebagai contoh, pada proses frais naik
apabila pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah
kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik
adalah seperti koma diawali dengan ketebalan minimal kemudian menebal.
Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais konvensional/manual, karena
pada mesin konvensional backlash ulir transportirnya relatif besar dan
tidak dilengkapi backlash compensation.
2. Frais Turun (Down Milling)
Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran
pisau sama dengan arah gerak makan meja Mesin Frais. Sebagai contoh
jika pisau berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja disayat ke
kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik

12
adalah seperti koma diawali dengan ketebalan maksimal kemudian
menipis. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais CNC, karena pada mesin
CNC gerakan meja dipandu oleh ulir dari bola baja, dan dilengkapi
backlash compensation. Untuk Mesin Frais konvensional tidak
direkomendasikan melaksanakan proses frais turun, karena meja Mesin
Frais akan tertekan dan ditarik oleh pisau.
Proses pemesinan dengan Mesin Frais merupakan proses
penyayatan benda kerja yang sangat efektif, karena pisau frais memiliki
sisi potong jamak. Apabila dibandingkan dengan pisau bubut, maka pisau
frais analog dengan beberapa buah pisau bubut (Gambar 5.). Pisau frais
dapat melakukan penyayatan berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan
pisau yang digunakan. Proses meratakan bidang, membuat alur lebar
sampai dengan membentuk alur tipis bisa dilakukan oleh pisau frais
(Gambar 16.).

Gambar 15. Pisau frais identik dengan beberapa pahat bubut.

13
Gambar 16. Berbagai jenis bentuk pisau frais untuk Mesin Frais horizontal
dan vertical.

2.6. Syarat mengoperasikan mesin cnc frais

Prosedur pengoperasian mesin frais pada dasarnya sama untuk


setiap jenis mesin dari pabrikan mesin frais yang berbeda. Pada umunya
perbedaanya hanyalah letak atau posisi handel-handel atau switch/ tombol
untuk pengoperasiannya saja
Prosedur pengoperasian mesin frais tersebut diantaranya bagaimana cara
menghidupkan dan mematikan sumber utama listrik (power suply) pada
panel mesin, menghidupkan dan mematikan (on/off) mesin, mengatur
putaran mesin dan arah putaran mesin, mengoperasikan meja mesin arah
memanjang/ lintang baik secara manual atau otomatis, mengatur feeding
dan arah pemakanan mesin untuk keperluan pengefraisan. Berikut uraian
prosedur pengoperasian mesin frais, dengan mengambil salah satu contoh
mesin frais universal produk dari pabrikan tertentu.  
a. Menghidupkan dan Mematikan Sumber Arus Listrik (power suply) Mesin
Motor penggerak pada setiap mesin, selalu dilengkapi saklar on/off yang
terpasang pada panel kelistrikan. Saklar on/off berfungsi untuk
menghubungkan/ menghidupkan dan memutus/mematikan sumber arus
listrik. Contoh macam-macam saklar on/off yang sering digunakan pada
sebuah panel kelistrikan mesin frais , dapat dilihat pada (Gambar 4.1).

Gambar 4.1 Contoh macam-macam saklar on/off pada panel kelistrikan mesin
frais

14
Menghidupkan sumber utama arus listrik (power suply) pada sebuah panel
kelistrikan mesin frais, merupakan kegiatan paling awal yang dilakukan
sebelum pengoperasikan mesin frais. Karena dengan menghidupkan
sumber utama arus listrik, berarti motor penggerak mesin siap untuk
dioperasikan.
untuk mematikan sumber utama arus listrik (power suply) pada sebuah
panel kelistrikan mesin frais, merupakan kegiatan paling akhir yang
dilakukan setelah pengoperasikan mesin frais. Karena dengan mematikan
sumber utama arus listrik, berarti motor penggerak mesin tidak ada lagi
sumber arus listrik sehingga aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Panel kelistrikan mesin frais yang telah dilengkapi dengan saklar on/off,
pada umunya ditempatkan pada posissi yang aman dan mudah dijangkau
oleh operator. Contoh posisi panel utama switch on/off pada mesin frais,
dapat dilihat pada (Gambar 4.2).
 

 
Gambar 4.2 Contoh posisi panel utama switch on/off pada mesin frais
 
b. Menghidupkan dan Mematikan Mesin

Yang dimaksud menghidupkan mesin adalah, kegiatan


mengaktifkan/ menghidupkan motor penggerak mesin untuk memutar
spindel utama mesin frais untuk proses pengefraisan. Sedangkan yang
dimaksud mematikan mesin adalah, kegiatan mematikan motor penggerak

15
mesin untuk menghentikan spindel utama mesin frais, jika proses
pengefraisan sudah selesai.Untuk melakukan kegiatan menghidupkan dan
mematikan mesin frais, pada umunya dapat dilakukan dengan
menggunakan tombol on/off yang tersedia pada panel kelistrikan untuk
pengoperasian mesin frais. Posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian
mesin frais (tombol on/off dan tombol/ saklar lainnya), pada umumnya
diletakkan pada posisi yang aman dari benturan, bebas dari air dan mudah
dijangkau oleh operator agar mudah untuk mengendalikannya. Cara
menggunakan tombol on/off cukup hanya menekan tombolnya saja,
sedangkan yang berbentuk saklar cukup hanya memutar searah jarum jam
atau sebaliknya. Contoh posisi pane kelistrikan untuk pengoperasian mesin
frais dapat dilihat pada (Gambar 4.3)

Gambar 4.3 Contoh posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin


frais

c. Mengatur Putaran dan Arah Putaran Mesin Frais


Sebagaimana telah dibahas pada bab sebelumnya, untuk
menentukan besaran putaran mesin frais, sangat dipengaruhi oleh jenis dan
diameter alat potong yang akan digunakan untuk menentukan besaran
putaran mesin frais. Untuk mengaplikasikan/ menerapkan putaran pada
mesin frais, dapat dilakukan dengan mengatur handel-handel/ tuas yang
ada pada mesin. Setiap jenis mesin dengan parikan yang berbeda posisi/
letak handel/ tuas bisa berbeda-beda, namun tetap ditempatkan pada lokasi

16
yang praktis agar mudah mengaturnya. Maka dari itu untuk mengatur
putaran mesin, cermati posisi handel/ tuas dan baca petunjuk yang ada
pada tabel mesin. Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais,
dapat dilihat pada (Gambar 4.4)

 
Gambar 4.4 Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais

Hal yang penting diketahui adalah pengaturan posisi handel/ tuas untuk
mengatur putaran mesin tidak boleh dilakukan pada saat mesin sedang
aktif berputar, karena akan berakibat pada rusaknya mekanik dan roda gigi
pada gear box mesin.
d. Mengatur Feeding dan Arah Pemakanan Mesin Frais
Salah satu parameter berpengaruh terhadap keawetan alat potong
dan kahalusan hasil pengefraisan adalah pengaturan feeding, sehingga
pada saat melakukan proses pengefraisan pengaturan feedin g harus
dilakukan. Contoh posisi handel/tuas untuk mengatur feeding mesin frais
dapat dilihat pada (Gambar 4.5)

17
Gambar 4.5 Contoh posisi handel/tuas untuk mengatur feeding mesin
frais

e. Mengoperasikan Meja Mesin Frais


Untuk dapat melakukan berbagai proses pengefraisan, seorang
operator harus dapat mengoperasikan meja mesin arah memanjang dan
melintak baik secara manual maupun otomatis. Dalam mengoperasikan
meja mesin arah memanjang secara manual, dapat dilakukan dengan
memutar handel yang ada pada meja mesin (Gambar 4.6a). sedangkan
untuk mengoperasikan meja arah melintang secara manual, dapat
dilakukan dengan memutar handel yang ada eretan lintang (Gambar 4.6b).
Untuk mengoperasikan meja mesin arah memanjang secara otomatis dapat
dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis memanjang (Gambar
4.6c), dan untuk mengoperasikan meja mesin arah melintang secara
otomatis dapat dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis melintang
(Gambar 4.6d).
 

 
Gambar 4.6 Handel/ tuas untuk pengoperasian secara manual dan otom

18
2.7. Perawatan mesin cnc Frais
adapun beberapa langkah yang diperlukan dalam pemeliharaannya dalam
kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut:
a.Perawatan setiap enam bulan:
1.    Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek
kekencangan baut pengikat bagian bawah.
2.    Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan dengan
pengering silika gel.
3.    Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan catat
hasil pembacaan sebelum tutup kotak terminal dipasang.
4.    Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.
5.    Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.
6.    Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari bantalan.
Periksa gerakan bantalan dan catat hasil yang terbaca sebelum dipasang.
7.    Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hingga batasnya.
Gunakan oli menurut tingkat spesifikasinya.
8.    Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udara yang
terlihat pada semua bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling
motor.

b.Perawatan setiap dua tahun:


1.    Bersihkan bagian bawah motor dan tiup salurannya.
2.    Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarm dan
rangkaiannya serta tandai kabel-kabel untuk mempermudah
pemasangannya. Lindungi kabel-kabel agar tidak rusak.
3.    Lepaskan motor dari unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel untuk
pemeriksaan. Semua bagian harus dilindungi, diberi tanda dan simpan di
tempat aman.
4.    Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros dari
goresan. Cek kopling dan keausannya.
5.    Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan
dan saluran oli, apakah tersumbat.

19
6.    Keluarkan motor dari tutupnya.
7.    Cek bantalan gelindingnya dang anti kalau diperlukan.
8.    Keluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnya mengalami
retak-retak.
9.    Cek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara stator dan
rotor.
10. Bersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering dari kompresor
dan bersihkan lilitan stator dari oli dan kotoran, gunakan fluida yang
bersih.
11. Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan
isolasi dan   balutan-balutan yang merusak.
12.  Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan stator sudah
bersih.
13.  Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.
14.  Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap unit
yang digerakkan dan catat hasilnya.
15.  Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.
16.  Lepas hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk tahanan isolasi
serta   kontinuitasnya.
17.  Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika
perlu perbaiki  dengan pengering silika gel.
18.  Cek bantalan motor yang diisi dengan oli yang ditentukan. Cek motor
dalam  keadaan bebas, putarkan dengan tangan.

19.  Lakukan tindakan keamanan, jalankan motor tanpa kopling untuk


mengecek  putarannya dan dengarkan suara bantalannya. Jika kondisinya
sudah baik,  hubungkan kopling motor dengan unit yang digerakkan.

2.8. Standar Keselamatan Kerja

20
Sebelum mempelajari tentang proses permesinan dengan mesin CNC,
maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindarkan hal-
hal yang akan mengakibatkan kecelakaan kerja maupun kerusakan mesin.
1. Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar,
buang atau rapikan bagian-bagian pakaian yang menjuntai
2. Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)
3. Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan dengan mesin yag
sedang beroperasi
4. Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pergantian Tool
Otomatis (Auto Tool Change) berlangsung.
5. Jangan mengganti tool di magazine tool pada saat mesin beroperasi
6. Jangan membersihkan chip, terutama yang berada di meja mesin pada
saat mesin beroperasi
7. Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin
sedang beroperasi
8. Jangan menggunakan sumber arus yang cepat berubah seperti arus
yang dipakai oleh mesin las di area yang berdekatan dengan mesin
CNC.
9. Apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan pada saat mesin sedang
beroperasi, hentikan mesin segera dengan menekan tombol Emergency
Stop
10. Hentikan putaran mesin dan pergerakan meja maupun spindle sebelum
memasuki mesin untuk penggantian part mesin, pembersihan, ataupun
penyesuaian.
11. Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin
12. Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa pengaman.
13. Bersihkan dinding taper (miring) pada bagian dalam spindle arbor.
Hal ini harus benar benar diperhatikan agar keakurasian pemotongan
cutter dapat terjamin

14. Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda kerja di cekam pada
fixture ataupun pada meja mesin, pastikan pencekamannya kuat.

21
15. Pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol ataupun switch
dengan memakai sarung tangan
16. Jangan menyentuh chips dengan tangan telanjang, gunakan sarung
tangan
17. Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.
18. Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari barang-barang
yang menghalangi.
19. Ingatkan rekan kerja soal keselamatan kerja dan kebersihan area kerja
20. Pastikan hanya operator yang ditunjuk yang boleh mengoperasikan
mesin.
21. Jangan mengoperasikan mesin, kecuali yakin tidak akan
membahayakan diri dan rekan kerja,
22. Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di dalam mesin yang
sedang beroperasi.
23. Kembalikan tool dan alat ke tempat semula setelah dipakai.
24. Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar.
25. Jangan memposisikan anggota badan pada celah mesin pada saat mesin
sedang beroperasi.
26. Jangan membersihkan atau melumasi bagian mesin pada saat mesin
sedang beroperasi.
27. Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar menggunakan kain
lap.
28. Jangan melepas label peringatan yang telah ditempelkan di mesin.
29. Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin,
gelang, kalung maupun sejenisnya.
30. Mengerti, hafal dan paham akan aturan keselamatan kerja
31. Biasakan berdoa sebelum bekerja.

BAB III
PENUTUP

22
3.1.Kesimpulan
Dalam pengoperasian mesin frais/milling kita dapat membuat beberapa
benda yang sesuai dengan kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin frais
dapat diatur sesuai dengan keinginan/kebutuhan dalam membuat sebuah
benda.

3.2.Saran
Saya menyarankan kepada pihak yang bersangkutan agar menyediakan mesin
atau perkakas mesin frais ,agar setiap mahasiswa lebih bisa praktek dan belajar
mengoperasikan mesin frais tersebut. Dan dapat membuat daya kreativitas setiap
mahasiswa tumbuh dengan penuh skill yang mendukung.sehingga dapat
membuat sebuah universitas berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

23
https://sujanayogi.wordpress.com/2010/03/05/cnc-milling-machine-mesin
milling-cnc/
http://belajar-tanpa-henti.blogspot.com/2015/08/cara-mengoperasikan-mesin-cnc-
milling_24.html
Alamsyah, Deny. 2004. Simulation Design of CNC Milling
Machining Process for Emco VMC 200 Machine. Surabaya: Institute Technologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
Sunaryo, Rusnaldy, Daniel. (2010). Optimasi parameter pemesinan proses CNC
freis terhadap hasil kekasaran permukaan dan kehausan pahat menggunakan
metode taguchi.
Fian Druva. 2014. Pengertian Mesin Frais. Diakses pada 26 oktober 2015 dari
http://fiandruva.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-mesin-frais_16.html

24

Anda mungkin juga menyukai