Anda di halaman 1dari 29

1

MESIN FRAIS
A. Definisi Mesin Frais
Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda
kerja menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar.
Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pisau ini
bisa menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang disayat
bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Permukaan benda kerja
bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin (Gambar 1.) yang
digunakan untuk memegang benda kerja, memutar pisau, dan penyayatannya
disebut Mesin Frais (Milling Machine).

Gambar 1. Skematik dari gerakan-gerakan dan komponen-komponen


dari (a) Mesin Frais vertical tipe column and knee, dan (b) Mesin
Frais horizontal tipe column and knee.
Mesin Frais (Gambar 2) ada yang dikendalikan secara mekanis
(konvensional manual) dan ada yang dengan bantuan CNC. Mesin
konvensional manual posisi spindelnya ada dua macam yaitu horizontal dan
vertical. Sedangkan Mesin Frais dengan kendali CNC hampir semuanya
adalah Mesin Frais vertical.
2

Gambar 2. Mesin Frais turret vertical horizontal.

B. Jenis Mesin Frais


Mesin frais dapat dibedakan :
1. Ditinjau dari bentuknya
a. Mesin frais mendatar atau mesin frais rata (horisontal).
Mesin frais ini mempunyai konstruksi perkakas potong (milling
cutter) yang terpasang pada poros spindel dengan posisi
horisontal/mendatar.
b. Mesin frais tegak (vertikal)
Mesin frais ini mempunyai konstruksi perkakas potong (milling
cutter) yang terpasang pada poros spindel dengan posisi tegak lurus
terhadap meja. Mesin frais ini digunakan untuk mengefrais sisi , frais
muka, frais ujung, alur, celah, bentuk melingkar, bentuk bertingkat
dan sebagainya.
3

c. Mesin frais universal


Mesin frais ini dapat dioperasikan sebagai mesin frais horisontal
maupun vertikal, digunakan untuk pekerjaan yang mempunyai
keragaman (kompleksitas) tinggi. Posisi spindel dapat diubah menjadi
horisontal maupun vertikal. Hampir semua pekerjaan dapat
dilakukandengan mesin frais ini. Salah satu kelebihannya adalah meja
mesin yang dapat digerakkan secara manual maupun otomatis.
2. Ditinjau dari cara kerjanya
a. Mesin frais plain (plain type milling machine)
b. Mesin frais unuversal
3. Ditinjau dari desainnya
a. Mesin frais meja
Mesin frais ini termasuk mesin frais produksi yang dapat mengerjakan
benda kerja dengan hasil yang sama (seragam) dalam jumlah banyak.
b. Mesin frais lutut dan tiang (column and knee milling machine)
Mesin frais ini paling banyak digunakan, seperti dibengkel, karena
peralatannya lebih fleksibel digunakan pada berbagai kondisi
pemotongan. Bagian utamanya adalah tiang dimana dipasang lutut yang
dapat digerakkan naik turun.
4. Ditinjau dari pekerjaan spesialnya.
a. Mesin frais copy.
b. Mesin frais untuk membuat roda-roda gigi yang besar.

C. Bagian-bagian Utama Mesin Frais


1. Head
Merupakan tempat mekanisme motor penggerak terpasang untuk
menggerakkan spindel.
2. Spindel
Merupakan bagian yang menggerakkan arbor (tempat mata pahat/cutter).
4

3. Arbor (poros tempat cutter/pahat frais)


Arbor digunakan untuk mencekan pahat frais yang terpasng pada sumbu
utama. Arbor juga disebut poros frais, berfungsi sebagai tempat kedudukan
pisau frais dan ditempatkan pada sumbu mesin. Bentuknya panjang dan
sepanjang badannya diberi alur spie (pasak), pada ujungnya berbentuk
tirus dan ujung lainnya berulir, dilengkapi ring penekan (collar). Arbor
juga dibuat dengan bentuk yang pendek untuk pengikatan pisau-pisau frais
sisi. Ukurannya sesuai dengan standar lubang pisau frais, misalnya 22, 27,
dan 23 mm atau 7/8 inch, 1 inch, dan 11/4 inch. Arbor dibuat dari baja
paduan yang tahan puntiran dan bengkokan.

Gambar 3. Arbor

4. Arbor support
Merupakan bagian dimana mata potong dan arbor terpasang.
5. Column
Column berfungsi untuk menyokong dan menuntun knee saat bergerak
vertikal.
5

6. Knee
Merupakan bagian yang terapsang pada column, tempat mekanisme
(transmisi penggerak) pengaturan pemakanan (feed) dan menopang saddle.
7. Saddle
Saddle terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arah operator
secara manual dengan mengatur handwheel maupun secara otomatis.
Saddle digunakan untuk menopang meja.
8. Feed dial
Feed dial digunakan untuk mengatur gerakan meja saat pemakanan.
9. Crossfeed handwhell
Crossfeed handwhell digunakan unruk menggerakkan meja (bed) secara
hroisontal di depan column.
10. Base
Merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai. Base juga
berfungsi sebagai reservoir (penampung fluida pendingin)
11. Kepala pembagi
Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang dalam
lubang dalam spindel kepala pembagi dan senter lainnya dipasang pada
kepala lepas.

Gambar 4. Kepala Pembagi


12. Kepala lepas
Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang, kepala
lepas sebagai salah satu senter pada mesin frais.
6

Gambar 5. kepala lepas


13. Meja putar
Untuk mesin frais tegak, meja putar digunakan sebagai kepala
pembaginya. Pada alat ini dibuat alur T untuk mencekam benda kerja
dengan baut jepit.
14. Ragum (tanggem penjepit/facing fixture vise)
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja. Macam-macam ragum
antara lain :
a. Ragum datar (ragum lurus)
Rangkanya dibuat dari besi tuang dengan rahang pengragum dari baja
perkakas yang disepuh.
b. Ragum pelat (ragum dengan bibir pemegang)
Ragum pelat dibuat lebih kuat dari ragum biasa. Ragum ini sangat
cocok untuk mesin yang besar dan pekerjaan berat.
c. Ragum universal sudut (ragum dapat diputar)
Ragum universal sudut dapat diputar dalam arah horizontal dan
vertical sebesar sudut (derajat) tertentu.
d. Ragum busur
Ragum di mana pada alas ragum terdapat skala indeks sudut.
7

Gambar 6. macam-macam ragum


D. Macam-Macam Pisau Frais
1. Pisau frais aksial (axial)
Pisau frais aksial digunakan unrtuk memotong rata dan sejajar dengan putaran
arbor.

Gambar 7. pisau frais aksial


2. Pisau frais radial
Pisau frais radial digunakan untuk mengefrais permukaan menyudut terhadap
putaran arbor.

Gambar 8. pisau frais radial


3. Pisau frais profil
Pisau frais profil digunakan untuk membuat bentuk yang berjari-jari (concave,
convex, corner rounding).
8

Gambar 9. pisau frais profil


4. Pisau frais special
a. Pisau frais alur T (tee)

Gambar 10. pisau frais alur T (tee)


b. Pisau frais ekor burung

Gambar 11. pisau frais ekor burung


c. Pisau frais alur pasak

Gambar 12. Pisau frais alur pasak


d. Pisau frais bilah
e. Pisau frais gergaji (slitting saws)
f. Pisau frais pasangan (inserted tool cutter)
g. Pisau frais jari (end mill cutter)

Gambar 13. pisau frais jari (end mill cutter)


9

E. Pemasangan Pisau Frais


1. Perbedaan putaran pisau
Ada dua jenis pisau frais berdasarkan putarannya. Pisau kanan jika
pemakanan pisau searah jarum jam. Pisau kiri jika pemakanan pisau
berlawanan arah jarum jam.
2. Penyetelan
a. Pisau frais
Pisau frais mempunyai lubang ditengahnya untuk penyetelan pada arbor
atau pemegang lainnya yang akan mengikat langsung ke sumbu mesin.
Untuk itu, sumbu utama mesin dibuat berlibang tirus (sebagai pengikat
yang tidak mudah lepas dan mudah dikeluarkan kembali).
b. Cara pemasangan pisau yang lain
1) Tangkai tirus pisau jari dan beberapa pisau lainnya sering dibuat
dengan standar tangkai tirus, umumnya menggunakan seri ketirusan
Morse, Brown dan Sharpe.
2) Tangkai lurus biasanya pada pisau-pisau berukuran kecil,
pengikatnya pada mesin frais menggunakan alat pemegang bor
kepala lurus dan alat pemegang bagian tirusnya diikatkan pada
sumbu mesin.
3. Pemegang pisau sisi
Pemegang pisau sisi telah distandarisasi. Pisau sisi dapat diikatkan pada
bagian belakangnya kemudian diikat dengan mengencangkan mur
pengunci.
4. Quick Taper
Merupakan pengembangan alat pemegang pisau dengan ketirusan besar
untuk memudahkan melepas kembali pisau frais.
5. Spring Collet Chuck
Digunakan untuk mencekam pahat frais, khususnya pada pembuatan
lubang dan taper.
10

F. Klasifikasi Proses Frais


Proses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini
berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap
benda kerja (Gambar 14).

Gambar 14. Tiga klasifikasi proses frais : (a) Frais periperal (slab
milling), (b) frais muka (face milling), dan (c) frais jari (end milling).

1. Frais Periperal (Slab Milling)


Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang
difrais dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar
badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang
yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.

2. Frais Muka (Face Milling)


Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki
sumbu putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan
hasil proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan
selubung pisau.

3. Frais Jari (End Milling)


Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang
tegak lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut
untuk menghasilkan permukaan menyudut. Gigi potong pada pisau
terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau.
11

G. Metode Proses Frais


Metode proses frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan
meja Mesin Frais terhadap putaran pisau (Gambar 15.). Metode proses frais
ada dua yaitu frais naik dan frais turun.

Gambar 15. (a)Frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling).

1. Frais Naik (Up Milling)


Frais naik biasanya disebut frais konvensional (conventional
milling). Gerak dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan
meja Mesin Frais (Gambar 15.). Sebagai contoh, pada proses frais naik
apabila pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah
kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais
naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan minimal kemudian
menebal. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais konvensional/manual,
karena pada mesin konvensional backlash ulir transportirnya relatif besar
dan tidak dilengkapi backlash compensation.

2. Frais Turun (Down Milling)


Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah dari
putaran pisau sama dengan arah gerak makan meja Mesin Frais. Sebagai
contoh jika pisau berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja
disayat ke kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk
proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan maksimal
kemudian menipis. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais CNC, karena
pada mesin CNC gerakan meja dipandu oleh ulir dari bola baja, dan
dilengkapi backlash compensation. Untuk Mesin Frais konvensional
12

tidak direkomendasikan melaksanakan proses frais turun, karena meja


Mesin Frais akan tertekan dan ditarik oleh pisau.
Proses pemesinan dengan Mesin Frais merupakan proses
penyayatan benda kerja yang sangat efektif, karena pisau frais memiliki
sisi potong jamak. Apabila dibandingkan dengan pisau bubut, maka pisau
frais analog dengan beberapa buah pisau bubut (Gambar 5.). Pisau frais
dapat melakukan penyayatan berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan
pisau yang digunakan. Proses meratakan bidang, membuat alur lebar
sampai dengan membentuk alur tipis bisa dilakukan oleh pisau frais
(Gambar 16.).

Gambar 15. Pisau frais identik dengan beberapa pahat bubut.

Gambar 16. Berbagai jenis bentuk pisau frais untuk Mesin Frais
horizontal dan vertical.
H. Jenis Mesin Frais
Mesin Frais yang digunakan dalam proses pemesinan ada tiga jenis,
yaitu :
13

1. Column and knee milling machines


2. Bed type milling machines
3. Special purposes
Mesin jenis column and knee dibuat dalam bentuk Mesin Frais
vertical dan horizontal (lihat Gambar 17.). Kemampuan melakukan berbagai
jenis pemesinan adalah keuntungan utama pada mesin jenis ini. Pada
dasarnya pada mesin jenis ini meja (bed), sadel, dan lutut (knee) dapat
digerakkan. Beberapa asesoris seperti cekam, meja putar, kepala pembagi
menambah kemampuan dari Mesin Frais jenis ini. Walaupun demikian mesin
ini memiliki kekurangan dalam hal kekakuan dan kekuatan penyayatannya.
Mesin Frais tipe bed (bed type) memiliki produktivitas yang lebih tinggi dari
pada jenis Mesin Frais yang pertama. Kekakuan mesin yang baik, serta tenaga
mesin yang biasanya relatif besar, menjadikan mesin ini banyak digunakan
pada perusahaan manufaktur (Gambar 17.). Mesin Frais tersebut pada saat ini
telah banyak yang dilengkapi dengan pengendali CNC untuk meningkatkan
produktivitas dan fleksibilitasnya.

Gambar 17. Mesin Frais tipe bed. Gambar 18. Mesin Frais tipe
column and knee

Produk pemesinan di industri pemesinan semakin kompleks, maka


Mesin Frais jenis baru dengan bentuk yang tidak biasa telah dibuat. Mesin
Frais tipe khusus ini (contoh pada Gambar 19.), biasanya digunakan untuk
keperluan mengerjakan satu jenis penyayatan dengan produktivitas/duplikasi
14

yang sangat tinggi. Mesin tersebut misalnya Mesin Frais profil, Mesin Frais
dengan spindel ganda (dua, tiga, sampai lima spindel), dan Mesin Frais
planer. Dengan menggunakan Mesin Frais khusus ini maka produktivitas
mesin sangat tinggi, sehingga ongkos produksi menjadi rendah, karena mesin
jenis ini tidak memerlukan setting yang rumit.

Gambar 19. Mesin Frais tipe khusus (special purposes). Mesin Frais dengan dua
buah spindel.

Gambar 20. Mesin Frais CNC tipe bed (bed type CNC milling machine).

Selain Mesin Frais manual, pada saat ini telah dibuat Mesin Frais
dengan jenis yang sama dengan mesin konvensional tetapi menggunakan
kendali CNC (Computer Numerically Controlled). Dengan bantuan kendali
15

CNC (Gambar 20.), maka Mesin Frais menjadi sangat fleksibel dalam
mengerjakan berbagai bentuk benda kerja, efisien waktu dan biaya yang
diperlukan, dan produk yang dihasilkan memiliki ketelitian tinggi

I. Parameter yang Dapat Diatur pada Mesin Frais


Maksud dari parameter yang dapat diatur adalah parameter yang
dapat langsung diatur oleh operator mesin ketika sedang mengoperasikan
Mesin Frais. Seperti pada Mesin Bubut, maka parameter yang dimaksud
adalah putaran spindel (n), gerak makan (f), dan kedalaman potong (a).
Putaran spindel bisa langsung diatur dengan cara mengubah posisi handle
pengatur putaran mesin. Gerak makan bisa diatur dengan cara mengatur
handle gerak makan sesuai dengan tabel f yang ada di mesin. Gerak makan
(Gambar 21) ini pada proses frais ada dua macam yaitu gerak makan per gigi
(mm/gigi), dan gerak makan per putaran (mm/putaran). Kedalaman potong
diatur dengan cara menaikkan benda kerja, atau dengan cara menurunkan
pisau.
Putaran spindel (n) ditentukan berdasarkan kecepatan potong.
Kecepatan potong ditentukan oleh kombinasi material pisau dan material
benda kerja. Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh oleh satu titik
(dalam satuan meter) pada selubung pisau dalam waktu satu menit. Rumus
kecepatan potong identik dengan rumus kecepatan potong pada mesin bubut.
Pada proses frais besarnya diameter yang digunakan adalah diameter pisau.
Rumus kecepatan potong :

Di mana :
v = kecepatan potong (m/menit)
d = diameter pisau (mm)
n = putaran benda kerja (putaran/menit)
Setelah kecepatan potong diketahui, maka gerak makan harus
ditentukan. Gerak makan (f) adalah jarak lurus yang ditempuh pisau dengan
16

laju konstan relatif terhadap benda kerja dalam satuan waktu, biasanya satuan
gerak makan yang digunakan adalah mm/menit.
Kedalaman potong (a) ditentukan berdasarkan selisih tebal benda
kerja awal terhadap tebal benda kerja akhir. Untuk kedalaman potong yang
relatif besar diperlukan perhitungan daya potong yang diperlukan untuk
proses penyayatan. Apabila daya potong yang diperlukan masih lebih rendah
dari daya yang disediakan oleh mesin (terutama motor listrik), maka
kedalaman potong yang telah ditentukan bisa digunakan.

Gambar 21. Gambar jalur pisau frais menunjukkan perbedaan antara gerak makan
per gigi (ft) dan gerak makan per putaran (fr).

J. Peralatan dan Asesoris untuk Memegang Pisau Frais


Proses penyayatan menggunakan Mesin Frais memerlukan alat bantu
untuk memegang pisau dan benda kerja. Pisau harus dicekam cukup kuat
sehingga proses penyayatan menjadi efektif, agar pisau tidak mengalami selip
pada pemegangnya. Pada Mesin Frais konvensional horizontal pemegang
pisau adalah arbor dan poros arbor (lihat kembali Gambar 1). Gambar
skematik arbor yang digunakan pada Mesin Frais horizontal dapat dilihat
pada Gambar 22. Arbor ini pada porosnya diberi alur untuk menempatkan
pasak sesuai dengan ukuran alur pasak pada pisau frais. Pasak yang dipasang
mencegah terjadinya selip ketika pisau

Gambar 22. Gambar skematik arbor Mesin Frais.


17

menahan gaya potong yang relatif besar dan tidak kontinyu ketika gigigigi
pisau melakukan penyayatan benda kerja. Pemegang pisau untuk Mesin Frais
vertical yaitu kolet (collet, lihat Gambar 23. Kolet ini berfungsi mencekam
bagian pemegang (shank) pisau. Bentuk kolet adalah silinder lurus di bagian
dalam dan tirus di bagian luarnya. Pada sisi kolet dibuat alur tipis beberapa
buah, sehingga ketika kolet dimasuki pisau bisa dengan mudah memegang
pisau.

Gambar 23. (a) Kolet pegas yang memiliki variasi ukuran diameter,
(b) kolet solid pemasangan pisau dengan baut.

Sesudah pisau dimasukkan ke kolet kemudian kolet tersebut


dimasukkan ke dalam pemegang pisau (tool holder). Karena bentuk luar kolet
tirus maka pemegang pisau akan menekan kolet dan benda kerja dengan
sangat kencang, sehingga tidak akan terjadi selip ketika pisau menerima gaya
potong.
Pemegang pisau (tool holder) standar bisa digunakan untuk
memegang pisau frais ujung (end mill). Beberapa proses frais juga
memerlukan sebuah cekam (chuck) untuk memegang pisau frais. Pemegang
pisau ini ada dua jenis yaitu dengan ujung tirus Morse (Morse taper) dan
lurus (Gambar 24). Pemegang pisau yang lain adalah kepala bor (Gambar 25).
Kepala bor ini jarak antara ujung pisau terhadap sumbu bisa diubah-ubah,
sehingga dinamakan offset boring heads. Pemegang pisau ini biasanya
digunakan untuk proses bor (boring), perataan permukaan (facing), dan
pembuatan champer (chamfering).
18

Gambar 24. (a) Pemegang pisau frais ujung (end mill) (b) pemegang pisau shell
end mill.

Gambar 25. Kepala bor (offset boring head).

K. Alat Pencekam dan Pemegang Benda Kerja pada Mesin Frais


Alat pemegang benda kerja pada Mesin Frais berfungsi untuk
memegang benda kerja yang sedang disayat oleh pisau frais. Pemegang benda
kerja ini biasanya dinamakan ragum. Ragum tersebut diikat pada meja Mesin
Frais dengan menggunakan baut T. Jenis ragum cukup banyak,
penggunaannya disesuaikan dengan bentuk benda kerja yang dikerjakan di
mesin. Untuk benda kerja berbentuk balok atau kubus ragum yang digunakan
adalah ragum sederhana atau ragum universal (Gambar 26.). Ragum
sederhana digunakan bila benda kerja yang dibuat bidang-bidangnya saling
tegak lurus dan paralel satu sama lain (kubus, balok, balok bertingkat).
Apabila digunakan untuk membuat bentuk sudut digunakan ragum universal
(Gambar 26.), atau bila menggunakan ragum sederhana bentuk pisau yang
dipakai menyesuaikan bentuk sudut yang dibuat.
19

Apabila bentuk benda kerja silindris, maka untuk memegang benda


kerja digunakan kepala pembagi (dividing head). Kepala pembagi (Gambar
27.) ini biasanya digunakan untuk memegang benda kerja silindris, terutama
untuk keperluan :
1. Membuat segi banyak
2. Membuat alur pasak
3. Membuat roda gigi (lurus, helix, payung)
4. Membuat roda gigi cacing.

Gambar 26. (a) Ragum sederhana (plain vise), (b) Ragum universal yang biasa
digunakan pada ruang alat.

Gambar 27. Meja yang dapat diatur sudutnya dalam beberapa arah, digunakan
untuk alat bantu pengerjaan benda kerja yang memiliki sudut lebih dari satu arah.

Gambar 28. Kepala pembagi (dividing head) untuk membuat segi banyak, roda
gigi, atau helix.
20

Ragum biasa yang dipasang langsung pada meja Mesin Frais hanya
dapat digunakan untuk mengerjakan benda kerja lurus atau bertingkat dengan
bidang datar atau tegak lurus. Apabila benda kerja yang dibuat ada bentuk
sudutnya, maka ragum diletakkan pada meja yang dapat diatur sudutnya
(identik dengan meja sinus). Meja tersebut (Gambar 27), diikat pada meja
Mesin Frais.
Alat bantu pemegang benda kerja di Mesin Frais yang lain yaitu
meja putar (rotary table). Meja putar, (Gambar 29) ini diletakkan di atas meja
Mesin Frais, kemudian ragum atau cekam rahang tiga bisa diletakkan di
atasnya. Dengan bantuan meja putar ini proses penyayatan bidang-bidang
benda kerja bisa lebih cepat, karena untuk menyayat sisisisi benda kerja tidak
usah melepas benda kerja, cukup memutar handle meja putar dengan sudut
yang dikekendaki. Selain itu dengan meja putar ini bisa dibuat bentuk
melingkar, baik satu lingkaran penuh (360o) atau kurang dari 360o.
Benda kerja yang dikerjakan di Mesin Frais tidak hanya benda kerja
yang bentuknya teratur. Benda kerja yang berbentuk plat lebar, piringan
dengan diameter besar dan tipis, dan benda hasil tuangan sulit dicekam
dengan ragum. Untuk keperluan pemegangan benda kerja seperti itu, maka
benda kerja bisa langsung diletakkan di meja Mesin Frais kemudian diikat
dengan menggunakan bantuan klem (clamp). Berbagai bentuk klem dan baut
pengikatnya biasanya digunakan untuk satu benda kerja yang relatif besar.

Gambar 29. (a) Meja putar (rotary table) yang bisa digunakan untuk Mesin Frais
vertical maupun horizontal, (b) Meja putar yang dapat diatur sudutnya.

Selain pemegang benda kerja, pada Mesin Frais juga ada beberapa
macam asesoris yang berguna untuk membantu pengaturan Mesin Frais,
maupun penempatan benda kerja. Asesoris tersebut misalnya (a) parallel
21

yang berguna untuk meninggikan posisi benda kerja pada ragum, (b) line
finder untuk membantu mencari posisi garis pinggir benda kerja, (c) line
finder dipasang pada kolet, (d) edge finder yang digunakan untuk mencari
posisi pojok benda kerja, (e) pembatas ragum (vise stop) yang berguna untuk
batas peletakan benda kerja di ragum, (f) pembatas ragum, (g) blok V untuk
membantu memegang benda kerja berbentuk silindris, dan (h) klem (clamp)
untuk membantu memegang benda kerja. Gambar perlengkapan Mesin Frais
tersebut dapat dilihat pada Gambar 30.

Gambar 30. Berbagai macam asesoris yang digunakan pada Mesin Frais.
22

L. Pekerjaan mengefrais
Pada mesin frais, umumnya terdapat tiga kemungkinan gerakan
meja, yaitu gerakan horisontal, gerakan menyilang, dan geraka vertikal.
Tetapi pada beberapa meja juga memiliki geraka putar, sehingga juga
memiliki beberapa proses pengerjaan terhadap benda kerja.
Gerakan mesin frais ada dua, yaitu :
1. Gerakan potong dilakukan oleh pahat yang berputar dan bergerak.
2. Gerakan makan dilakukan oleh benda kerja yang bergerak terhadap
pahat yang berputar.
Sesuai dengan pahat yang digunakan, maka ada dua macam cara
mengefrais, yaitu :
1. Mengefrais datar (slab milling) dengan sumber putar pahat frais
selubung sejajar permukaan benda kerja. Ada dua macam cara
mengefrais datar, yaitu :
a. Mengefrais naik atau pemakanan ke atas (up cut milling)
pemotongan dilakukan oleh gigi pahat yang bergerak ke atas, di
mana arah dan tekanan pemotongan belawanan arah dengan
gerakan benda kerja. Penyayatan dimulai dari gerakan tipis ke
gerakan mtebal. Umumnya digunakan sebagai proses
penghalusan (finishing)
b. Mengefrais turun atau pemakanan kebawah (down cut milling)
pemotongan dilakukan oleh gigi pahat yang bergerak keatas, di
mana arah pemotongan berlawanan arah dengan gerakan benda
kerja. Penyayatan dimulai dari gerakan tebal ke gerakan tipis.
Umumnya digunakan sebagai proses pengasaran (pekerjaan
dengan kecepatan menghasilkan geram tinggi).
2. Mengefrais tegak (face milling) dengan sumbu putar pahat
frais muka tegak lurus permukaan benda kerja.
:
23

Gambar 31. Gambar skematis proses frais tegak dan mendatar


Di dalam suatu pengerjaan, gigi – gigi suatu pisau frais dapat risak. Pisau
frais yang tumpul akan menghasilkan permukaan benda kerja yang tidak bersih
dan ukuran yang tidak teliti, sehingga pisau frais perlu diasah. Pisau frais
digerinda pada bagia permukaan bebasnya. Sebagai contoh pada waktu
pengerjaan pisau frais ditekan ke penyangga gigi dengan tangan, tangan yang lain
menggerakan meja pada pisau yang diasah sepanjang roda gerinda, satu demi satu
gigi – gigi giasah dengan kasar, kemudian digerinda halus. Batu gerinda
berbentuk cawang. Oleh karena itu, hanya satu sisi dari batu gerinda yang harus
miring terhadap sumbu pisau yang diasah kira – kira 3o. Agar didapatkan sudut
bebas yang baik, penyangga gigi di letakkan di bawah pusat pisau dengan suatu
jarak tertentu.

Gambar 32. Mengasah Pisau Frais


Cara pemasangan benda kerja
Untuk memasang benda kerja pada mesin frais ada 4 cara, yaitu :
1. Benda kerja diikatkan pada ragum yang dipasang dengan baut pada meja
mesin.
24

2. Benda kerja langsung diikatkan pada meja mesin


3. Benda kerja dipasang pada alat spesial yang nantinya dapat diikatkan
pada ragum atau langsung diikatkan pada meja mesin.
4. Benda kerja diikatkan pada pelat cekam atau di antar dua senter seperti
pada mesin bubut.
M. Parameter proses pengefraisan
1. Feed
Ukuran feed dapat dihitung dengan satuan feet tiap putaran, yang
besarnya tergantung pada bahan apa yang akan disayat oleh tiap gigi pisau
frais.

Putaran yang diperlukan dapat dihitung dari kecepatan potong :


a. Feed tiap putaran = feed tiap gigi x jumlah gigi
b. Jarak pergeseran tiap menit = feed tiap putaran x RPM
c. Waktu pengefraisan = panjang benda kerja/jarak pergeseran tiap
menit.
2. Kecepatan potong (cutting speed)
Kecepatan potong tergantung dari :
a. Keadaan pisau : putaran pisau jari yang kecil harus lebih cepat, dan
sebaliknya pisau yang diameternya besar akan berputar lebih lambat.
b. Kekerasan bahan : macam bahan yang akan dipotong berlainan, maka
cutting speed-nya juga berbeda.
25

Putaran per menit (RPM) pisau frais akan berputar menurut besar
kecilnya diameter pisau, misalnya pisau yang diameternya kecil lebih
cepat putarannya daripada pisau frais yang besar.
cutting speed (feet per menit)
𝑅𝑃𝑀 = 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑠𝑎𝑢 (𝑓𝑒𝑒𝑡)

3. Waktu pengefraisan
4. Kecepatan penghasilan geram (metal removal rate)
Tabel Parameter pemotongan proses pengefraisan

Contoh :
1. Mesin frais dengan putaran 120 put/menit digunakan untuk
mengefrais besi tuang dengan pisau yang memiliki 20 gigi.
Hitunglah waktu yang diperlukan untuk pengefraisan sepanjang 8 inch?
26

Jawab :
a. Feed tiap putaran = 0,015 x 20 =0,30 inch
b. Jarak pergeseran tiap menit = 0,30 x 120 = 36 inch
c. Waktu pengefraisan = 8 inch/30 = 0,267 menit =16 detik
Mengefrais untuk pekerjaan akhir biasanya digunakan feed 0,30 s/d
0,050 inch tiap putaran pisau, dan ini juga masih tergantung keadaan
bahan yang difrais. Pada pemotongan akhir tidak ada getaran antara
benda kerja dan pisau.
2. Berapakah putaran pisau frais HSS yang berdiameter 6 inch dengan 20
gigi yang digunakan untuk mengefrais baja linak ?
Jawab
Dari tabel cutting speed, feed pisau frais HSS untuk mengefrais baja
lunak = 80 feet per menit.
Keliling pisau = π x D = 3,14 x 6 inch= 18,84 inch = 1,5 ft.
cutting speed (feer per menit) 80
𝑅𝑃𝑀 = = = 80 RPM
keliling pisau (feef) 1

3. Mesin frais dengan pisau silinder berdiameter D = 2 inch dengan


jumlah gigi lurus n = 20 buah digunakan untuk mengefrais material
balok baja lunak dengan panjang 15 inch dan lebar 6 inch. Pemakanan
diatur f1=0.015 inch/gigi dengan kedalaman pemotongan d= 1/8 inch.
Pisau frais yang digunakan lebih lebar daripada balok yang difrais.
Jika putaran spidel N = 130 rpm, hitunglah kecepatan penghasilan
geram (MRR) dan waktu pemesinan!
Jawab :
Kecepatan penghasilan geram (MRR)
f = f1.N.n = 0.015 x 130 x 20 = 39 inch/menit
MRR = w.d.f = 6 x 1/8 x 20 = 15 inch3/menit
Waktu pemesinan (untuk D>d)
1
𝐴 = √𝐷. 𝑑 = √2𝑥(8) = 0,5 inch

𝑇 = ( 𝐿 + 𝐴)/𝑓 = (15 + 0,5)/39 = 39,75 detik


N. Penghitungan
27

1. Kepala pembagi (dividing head)


Kebanyakan roda cacing yang terdapat pada kepala pembagi bergigi 40 dan
poros cacing berulir tunggal. Misalnya poros cacing diputar sekali, maka
benda kerja (roda cacing) berputar 1/40 kali. Dengan kata lain, untuk satu
putaran roda cacing, kita harus memutar poros cacing sebanyak 40 putaran.
Untuk pengefreisan suatu benda, maka banyaknya putaran engkol pembagi
untuk satu bagian sama dengan banyaknya putaran engkol pembagi untuk
satu putaran penuh benda kerja di bagi dengan jumlah bagian yang akan
dibuat.

Gambar 33. Penampang Kepala Pembagi


28

Contoh :
a. Hendak difrais benda kerja dalam 10 bagian yang sama, dengan roda
cacing pada kepala pembagi 40 gigi. Berapa banyaknya putaran engkol
pembagi untuk tiap bagiannya ?
40
Banyaknya putaran engkol = 10 = 4 kali putaran

Supaya engkol pembagi dapat berputar dengan benar, maka dipasang suatu
keping pembagi dengan lubang – lubang yang jaraknya sama di lingkaran
yang mempunyai satu titik pusatnya. Umumnya mesin frais memiliki keeping
pembagi yang berlubang.
Keping I : 15 – 16 – 17 – 18 – 19 – 20
Keping II : 21 – 23 – 27 – 29 – 31 – 33
Keping III : 37 – 39 – 41 – 43 – 47 – 49
Untuk mesin frais Hero (di bengkel bagian logam), keping pembagiannya:
Keping I : 20 – 27 – 31 – 37 – 41 – 43 – 49 – 53
Keping II : 23 – 29 – 33 – 39 – 42 – 47 – 51 – 57
Untuk mesin frais Sajo, keping pembagian :
Keping I : 38 – 42 – 47 – 49 – 53 – 59 – 77 – 87 – 93 – 111 – 119
Keping II : 30 – 41 – 43 – 48 – 51 – 57 – 69 – 81 – 91 – 99 – 117
1
Untuk contoh 2, kita memutar engkol pembagi 33 putaran disesuaikan dengan

adanya keping pembagi, sehingga engkol pembagi diputar sebanyak 3 kali


1
putaran ditambah putaran atau 5 bagian (6 lubang) untuk keping I dengan
3

lubang 15.
2. Mengefrais roda gigi biasa
Untuk mengefrais roda gigi, roda dijepit pada sumbu yang sebelumnya telah
dibubut dan telah dijepit pada sumbu kecil dengan tidak melepaskannya
sebelum difrais. Untuk mengefrais gigi – gigi, sumbu kecil dengan roda itu
dipasang di antara senter – senter kepala pembagi dan kepala lepas. Pada
sumbu utama dipasang roda gigi ulir (roda cacing/worm wheel) yang
biasanya mempunyai 40 gigi dan terdiri dari dua bagian. Roda cacing
digerakkan oleh sumbu batang berulir (cacing) yang dipasangi tangkai untuk
29

memutarkan cacing tersebut, di depan tangkai dipasang pelat pembagi (index


plate) dengan roda gigi payung. Roda gigi payung digerakkan oleh as
pembantu dengan roda gigi yang sama. Pelat pembagi dapat ikut berputar
atau berhenti oleh suatu pal (index crank). Saat sumbu cacing berputar satu
putaran, maka index crank berputar satu putaran juga. Index crank pada
sumbu cacing berputar di sepanjang index plate yang diam.

Contoh :
a. Sebuah roda gigi dengan 20 gigi akan difrais. Worm wheel dengan 40
gigi. Hitunglah banyaknya putaran engkol kecil untuk mengefrais tiap
lekuk gigi!
Jawab :
40
Jumlah putaran index crank = 20 = 2 putaran

Index crank diputar 2 kali untuk mengefrais tiap lekuk gigi.

Anda mungkin juga menyukai