DAYA : 149 Ps
OLEH :
FRANNOTO
NPM : 19013007
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ASAHAN
KISARAN
2021
Nama : FRANNOTO
NPM : 19013007
Daya : 149 PS
Kisaran ,…,..…………,2021
Diketahui : Disetujui :
Ka. Prodi Teknik Mesin UNA Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi dan syukur saya panjatkan kehadiran kepada Allah SWT
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun
sebuah tugas rancangan kopling mobil kendaraan bermotor roda empat dengan
oleh setiap mahasiswa padaprodi teknik mesin yang bertujuan untuk memahami
dan memperdalam pengetahuan tentang mata kuliah elemen mesin dan tugas ini
Penulis menyadari bahwa di dalam rancangan ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk iu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
1. Kepada kedua orang tua penulis, atas semua nasehat dan pengorbanan
3. Ibu Moraida Hasanah, S.Si, M.Si selaku sektaris Prodi Teknik Mesin
Universitas Asahan.
4. Bapak T.Jukdin S, M.Eng sebagai pembimbing akademik dan juga
6. Dan tidak lupa pula Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang tidak dapat disebut satu-persatu namanya yang telah membantu Saya
Akhir kata penulis berharap semoga tugas rancangan ini bisa bermanfaat bagi
(Frannoto)
NPM : 19013007
DAFTAR ISI
GAMBAR ASSEMBLING KOPLING
KETERANGAN GAMBAR :
2. Plat gesek
4. Plat pembawa
5. Bantalan radial
8. Plat penekan
9. Paku keeling untuk penutup kopling dan pegas matahari
13. Poros
14. Naaf
PENDAHULUAN
Kopling merupakan bagian utama yang sangat penting pada kendaraan untukm
memindahkan daya engine ke transmisi secara perlahan-lahan agar tidak terjadi hentakan atau
getaran pada saat pemindahan gigi transmisi, sehingga gerak awal jalannya kendaraan dapat
berlangsung dengan lembut dan nyaman. Bisa dibayangkan ketika kita ingin memindahkan
gigi kendaraan, kemudian terjadi selip atau gigi pada transmisi susah masuk. Hal ini akan
kendaraan akan berhenti secara tiba-tiba, ini terjadi suatu gejala yang tidak normal pada
kopling, maka keamanan kendaraan pada saat dikemudikan akan terganggu. Oleh karena itu,
perawatan dan perbaikan harus dilakukan secara berkala untuk mendapatkan kondisi mobil
Pada umumnya untuk memindahkan daya dan putaran dipakai macam sistem antara
lain :
A. Sistem Kopling
Akan tetapi yang akan dibahas dalam hal ini adalah sistem kopling, jadi pengertian
kopling adalah suatu elemen mesin yang befungsi sebagai alat penyambungan dan pemutusan
daya dan putaran yang berasal dari poros penggerak (mesin) terhadap poros yang digerakkan
(transmisi).
seluruh kendaraan bermotor menggunakan kopling khususnya kopling tidak tetap (kopling
plat tetap).
Hal seperti ini dapat diperhatikan pada semua jenis kendaraan bermotor dengan
menggunakan kopling daya dan putaran dapat ditransmisikan dari poros penggerak keporos
a. Tujuan Umum
sebenarnya dilapangan.
b. Tujuan Khusus
komponen-komponennya.
2. Menguasai sistem penyambungan dan pemutusan putaran dan daya pada kendaraan
bermotor.
Pada sistem kopling ini putaran dan daya dihubungkan melalui suatu
mekanisme penyambungan dan pemutusan putaran poros input ke poros output yang
dioperasikan tanpa mematikan mesin atau putaran poros input dan tidak ada selip
Pada perencanaan ini yang dibahas adalah desain suatu kopling kendaraan bermotor
roda empat yang digunakan untuk memindahkan dan memutuskan putaran dan daya antara
poros input dan poros output dengan daya dan putaran sebagai berikut :
Daya : 149 PS
Dalam hal ini akan dihitung ukuran dari pada komponen kopling tersebut yakni
meliputi : poros, plat gesek, spline, naaf, pegas matahari, baut, paku keling dan bantalan.
b. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca menganai cara kerja kopling
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kopling adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus daya putaran dari poros
penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana kedudukan
kedua poros tersebut terletak pada suatu garis sumbu yang lurus atau dapat sedikit berbeda.
Secara garis besar kegunaan kopling adalah:
a. Untuk menjamin mekanis dan karakteristik akibat bagian mesin yang berputar.
b. Untuk menjamin hubungan antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan.
c. Untuk mengurangi beban lanjut pada waktu melakukan transmisi dari poros yang
Cara kerja kopling plat tunggal ini dapat ditinjau dari dua keadaaan, yaitu:
- Kanvas kopling terjepit diantara fly whell dan plat penekan, putaran mesin
kopling.............(WILLYS,CONECTING)
Berdasarkan fungsi dan cara kerja dapat dibagi atas dua jenis yaitu :
1. Kopling tetap
Kopling tetap adalah penerusan daya dan putaran yang dapat dilakukan pada saat
kopling bekerja denan baut pengikat, pemindahan daya putaran kopling ini adalah secara
pasti atau tidak dan terjadi slip dan kedua sumbunya harus segaris. Kopling tetap mencakup
kopling kaku yang tidak mengizinkan sedikit ketidak lurusan sumbu poros dan kopling
universal digunakan bila kedua poros membentuk sudut yang cukup besar.........(sularso
2008)
b) Pemutusan dan penyambungan kedua poros dapat pada saat kedua poros tidak
bekerja
a. Kopling Kaku
Kopling ini tidak mengijinkan sedikitpun lurusan sumbu kedua poros serta tidak
Contoh :
Kopling bus
Kopling tumpu
Gambar 2.1. Kopling Flens Kaku
b. Kopling Luwes
Bentuk rumah kopling ini sama dengan flens kaku, tetapi pemasangan poros tidak
dapat menonjol ke rumah yang satu lagi. Pada baut pengikat tidak terdapat kejutan yang besar
Contoh :
Kopling rotary
Pada kopling ini penghubung poros kopling ini digunakan kopling silang...........
(Sularso 2008)
Contoh :
Kopling tidak tetap adalah suatu elemen yang menghubungkan poros yang
digerakkan dengan poros penggerak dengan poros penggerak dan putaran yang sama, serta
dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun pada
a. Kopling Cakar
Kopling cakar ini dapat meneruskan momen dengan kontak positif (tanpa perantaraan
kopling cakar persegi ini dapat meneruskan momen dalam dua arah tetap, tidak dapat
tetap.
Baik dalam satu putaran saja karena timbulnya yang besar jika dihubungkan dalam
keadaan berputar, maka cara menghubungkan semacam ini hanya dilakukan jika poros
penggerak mempunyai putaran kurang dari 50 rpm, kopling ini dapat dihubungkan dalam
keadaan berputar.
b. Kopling Plat
Kopling plat adalah suatu kopling yang digunakan satu plat lebih yang dipasang
diantara kedua poros, serta membuat kontak sesamanya, kontruksi sangat sederhana, dimana
Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes
dan logam. Paduan ini dibuat dengan tujuan agar plat kopling dapat memenuhi persyaratan,
yaitu :
a) Tahan terhadap panas. Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan yang
b) Dapat menyerep panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan panas
dan kotoran debu yang aus. Kanvas kopling dilengkapi dengan alur yang berfungsi
c) Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk bergesekan, maka perlu
d) Dapat mencengkeram dengan baik. Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan
kejutan baik dalam bentuk pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga
o Cara elektromagnetik
o Kopling basah apabila dia bekerja dalam keadaan basah atau dilumasi minyak
pelumas, sedangkan.
o Kopling kering yaitu apabila plat-plat bekerja dalam keadaan kering dan ini semua
A. Kopling Kerucut
Kopling kerucut adalah suatu kopling gerak dengan konstruksi sederhana dan
mempunyai keuntungan dimana dengan gaya akial yang kecil dapat ditransmisikan momen
yang besar. Kopling ini tidak banyak lagi dipakai karena daya yang sederhana, meskipun
dalam keadaan diam bentuk plat tidak dikehendaki dan ada kemungkinan kena minyak.
Kopling kerucut ini lebih menguntungkan, gaya dorong aksial 7 kg adalah sama dengan
jumlah dari komponen horizontal. Dari gaya tekan normal Q (kg) dan komponen horizontal
B. Kopling Freewheel
Kopling freewheel adalah kopling yang diperlukan agar dapat dilepas dengan
sendirinya bila poros mulai berputar dengan lambat atau dengan arah yang berlawanan dari
poros yang digerakkan sehingga ke poros penggerak (bagian dalam) berputar searah jarum
ja, maka gesekan yang ditimbulkan akan menyebabkan rol-rol atau bola-bola akan terjepit
diantara poros penggerak dengan cincin luar bersama poros yang digunakan akan berputar
meneruskan daya.
Jika poros penggerak berputar melawan arah jarum jam atau jika poros digerakkan
berputar lebihbcepat maka bola-bola atau rol-rol akan lepas dari jepitan sehingga tidak terjadi
meneruskan momen lagi. Kopling ini sangat banyak digunakan dalam otomatis mekanis........
(Dobro 1984)
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua
mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi
seperti itu di pegang oleh poros.secara istilah poros adalah elemen mesin yang berbentuk
batang dan umumnya berpenampang lingkaran, berfungsi untuk memindahkan putaran atau
mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan daya........(R.S Khurmi, 1982)
roda ban (pulley), roda gesek, dan lain lain. poros hampir terdapat pada setiap konstruksi
2. Poros transmisi : misalnya poros motor listrik, poros gigi transmisi pada gear box
3. Gabungan antara dukung dan transmisi : misalnya poros pada roda mobil
perencanaan poros mengacu pada kekuatan bahan poros. untuk bahan yang liat
(ductile material), ukuran poros dihitung dengan menggunakan teori tegangan geser
meksimal, sedangkan untuk bahan yang getas (brittle material) dihitung dengan teori
tegangan normal maksimal. dimana kedua teori tersebut dikembangkan dari teori
tegangan utama yaitu RANKINE. Rangkine adalah merupakan solusi medan tegangan
yang memprediksi tekanan aktif dan pasif. Dengan mengasumsikan bahwa kegagalan
terjadi bila tegangan utama maksimum pada setiap titik mencapai nilai sama dengan
tegangan tarik. Tegangan pada poros pada umumnya berupa tegangan puntir saja,
Bahan poros pada umumnya menggunakan machinery steels, dimana tegangan bengkok
ijin sebesar 400-800 kg/cm persegi, tegangan geser ijin sebesar 420 kg/cm persegi untuk yang
berpasak dan 560 kg/cm persegi yang tanpa pasak. yang tergolong machinery steels yaitu
high carbon steel dan tensile steel. Dipasaran indonesia yang tergolong kelompok tersebut
1. Spline
Spline berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran dari poros komponen-komponen
lainnya. Fungsi spline pada dasarnya adalah sama dengan fungsi pasak, perbedaannya adalah
bahwa spline merupakan bagian dari poros, atau dengan kata lain menyatu dengan poros,
sedangkan pasak terpisah dari poros dan untuk pemasangannya diperlukan alur pada poros.
Selain itu jumlah spline untuk tiap poros adalah tertentu pada konstruksi yang diambil
berdasarkan standard SAE, sedangkan jumlah pasak ditentukan sesuai dengan kebutuhan
yang dianggap perlu oleh perancangnya. Penggunaan spline adalah lebih beruntung
dibanding pasak, karena spline lebih kuat dan akan mengalami beban puntir yang merata
pada seluruh bagian poros. Sedangkan pada pasak yang akan mengalami tegangan adalah
pasak itu sendiri karena terkonsentrasi pada pasak tersebut, perancangan spline pemilihan
Pasak jenis ini memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan tipe-tipe lainnya.
Karena konstruksi pasaknya dibuat lansung pada bahan poros dan hub yang saling
besar, seperti pada mesin-mesin tenaga dan sistim transmisi kendaraan.Bahan pasak dan
poros yang digunakan biasanya sama. Pasaknya yang berjumlah banyak yakni : 4, 6, 8, 10
sampai 16 buah. Karena hampir menyerupai sehingga sering disebut sebagai pasak bintang
(Spline). Spline pada poros biasanya relatif lebih panjang, terutama bagi hub yang dapat
1. Spline fleauble : dimana bagia yang dihubungkan dengan poros dapat bergeser scara
aksial.
a. Spline Persegi Jenis ini membuat alur dan gigi berbentuk persegi. Poros ini umumnya
b. Seplain Involut, Jenis ini mempunyai gigi (Spline) yang berbentuk sudut-sudut
2. Naaf
Terkadang ukuran spline dan naaf disamakan dalam perancangaan, namun dalam kondisi
yang sebenarnya terdapat perbedaan ukuran yang sangat kecil antara spline dan naaf.
Walaupun perbedaannya adalah kecil tetapi dapat menjadi sangat berpengaruh apabila mesin
tersebut memerlukan ketelitian yang tinggi atau bekerja pada putaran tinggi...........(Sukrisno,
1986)
Standar yang digunakan dalam perencanaan naaf adalah sama dengan yang digunakan
Plat gesek adalah suatu plat yang digunakan sebagai medium gesekan antar plat
penekan dan flywheel dalam meneruskan putaran dan daya pada mekanisme kopling...........(R.S
Khurmi, 1982)
Gambar 3.2 Plat Gesek
2.7 Hal –hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perencanaan Plat Gesek
Bahan plat gesek harus tahan arus dan terhadap suhu yang tinggi.
Pegas adalah suatu elemen yang dapat meredam getaran dan tumbukan dengan
1. Pegas kejut
Pegas kejut disebut juga dengan pegas tekan/kompresi yang berfungsi untuk meredam
kejutan..........(Sibarani, 2018)
Gambar 3.3 Pegas
Keterangan Gambar :
2. Pegas matahari
Gambar 3.5 Pegas Matahari
Pegas matahari adalah pegas yang berfungsi untuk menarik plat penekan dalam arah
menajauhi plat gesek untuk pemutusan hubungan. Hal ini akan menyebabkan plat gesek
dalam keadaan bebas, diantara plat penekan dan flywheel tidak lagi diteruskan ke poros
Keterangan :
L1= 45 mm
L2 = 20
L2 = 20 mm
Pada perencanaan pegas matahari ini, diameter luar pegas matahari (Da) sama dengan
Paku keling dapat di definisikan sebagai pengikat sambungan tetap dari dua buah plat
atau lebih. Dari perhitungan sebelumnya momen puntir (T) = 12,074 kg, bahan yang
digunakan untuk paku keling pada perencanaan ini adalah S45C dengan kekuatan tarik 58
kg/mm2......(Sibarani, 2018)
4. Definisi Baut
mengikat flywheel terhadap poros penggerak dan pengikat tutup kopling dengan
flywheel.........(Sibarani, 2018)
5. Bantalan
Bantalan adalah salah satu elemen mesin yang menumpu poros terbeban. Sehingga
putaran atau gesekkan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus dan aman. Bantalan
harus kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya dapat bekerja dengan
baik..........(Sibarani, 2018)
PERENCANAAN KOPLING