PENDAHULUAN
PENGUJIAN KENDARAN BERMOTOR
Disusun Oleh :
SUJEFRI 210101033
Falkutas Teknik
Universitas Muhammadiyah Riau
TA. 2023/2024
BAB 1
PENDAHPULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pengujian Kendaraan Bermotor yang disebut juga dengan uji kir merupakan suatu serangkaian
kegiatan menguji dan atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan,
kereta tempelan dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan
laik jalan (PP Nomor 55 Tahun 2012). Pengujian kendaraan Bermotor dilakukan oleh seorang
Penguji yang memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Unit Pelaksana
Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor dilakukan oleh unit pelaksana yang memiliki sarana dan
prasarana. Guna mewujudkan sarana dan prasarana yang baik pasti perlu adanya manajemen
aset. Manajemen merupakan seni untuk melaksanakan, mengelola dan mengatur agar tersusun
secara rapi, sedangkan aset adalah sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi yang dimiliki oleh
orang,perusahaan, atau pemerintah. Aset disebut juga dengan sesuatu barang.Jadi manajemenaset
yaitu kegiatan pengelolaan aset milik seseorang atauperusahaan secara optimal guna tercapai
sebuah tujuan. Tujuanmanajemen aset yaitu untuk mengoptimalisasikan fungsi aset dengan
caramelakukan pemeliharaan dan perawatan.Implementasi manajemen aset secara umum yaitu
pelaksanaa manajemen yang berpengaruh terhadap kualitas manajemen suatuinstansi. Lemahnya
pengelolaan aset atau barang milik negara termasuksalah satu kendala yang paling sulit.
Penyebab masalah pengelolaan asset yaitu tidak dirawatnya aset tersebut. Jika tidak dilakukan
perawatan asettidak menutup kemungkinan umur ekonomis aset tersebut akan menurun,dan jika
kondisi aset sudah rusak sebelum jangka waktu aset tersebut habis akan sangat membebani bagi
instansi pengelola, karena apabila dilakukanpembelian ulang aset semua pasti akan memerlukan
biaya sangat banyak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Madiun.
PEMBAHANSAN
Motor bakar adalah jenis mesin kalor yang termasuk Mesin Pembakaran Dalam
(Internal Combustion Engine). Internal Combustion Engine (I.C. Engine) adalah mesin
kalor yang mengubah energi kimia bahan bakar menjadi kerja mekanis, yaitu dalam
bentuk putaran poros. Energi kimia bahan bakar pertama diubah menjadi energi panas
melalui proses pembakaran atau oksidasi dengan udara dalam mesin. Energi panas ini
meningkatkan temperatur dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi ini
kemudian berekspansi melawan mekanisme mekanik mesin. Ekspansi ini diubah oleh
mekanisme link menjadi putaran crankshaft, yang merupakan output dari mesin
untuk mentransmisikan daya atau energi putaran mekanis yang selanjutnya energi ini
Siklus Otto pada mesin bensin disebut juga dengan siklus volume konstan, dimana
pembakaran terjadi pada saat volume konstan. Pada mesin bensin dengan siklus Otto
dikenal dua jenis mesin, yaitu mesin 4 langkah (four stroke) dan 2 langkah (two stroke).
Untuk mesin 4 langkah terdapat 4 kali gerakan piston atau 2 kali putaran poros engkol
(crank shaft) untuk tiap siklus pembakaran, sedangkan untuk mesin 2 langkah terdapat 2
kali gerakan piston atau 1 kali putaran poros engkol untuk tiap siklus pembakaran.
Sementara yang dimaksud langkah adalah gerakan piston dari TMA (Titik Mati Atas)
atau TDC (Top Death Center) sampai TMB (Titik Mati Bawah) atau BDC (Bottom
Pada langkah ini bahan bakar yang telah bercampur dengan udara dihisap oleh mesin.
Pada langkah ini katup hisap (intake valve) membuka sedang katup buang (exhaust
valve) tertutup, sedangkan piston bergerak menuju TMB sehingga tekanan dalam
silinder lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dengan demikian maka campuran udara dan
Pada langkah ini kedua katup baik intake maupun exhaust tertutup dan piston bergerak
dari TMB ke TMA. Karena itulah maka campuran udara dan bahan bakar akan
terkompresi, sehingga tekanan dan suhunya akan meningkat. Beberapa saat sebelum
piston mencapai TMA terjadi proses penyalaan campuran udara dan bahan bakar yang
telah terkompresi oleh busi (spark plug). Pada proses pembakaran ini terjadi perubahan
Karena terjadi perubahan energi dari energi kimia menjadi energi gerak dan panas
menimbulkan langkah ekspansi yang menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB.
menghasilkan tenaga. Pada saat langkah ini kedua katup dalam kondisi tertutup.
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB ke TMA, sedangkan katup buang terbuka
dan katup isap tertutup, sehingga gas sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui
saluran buang (exhaust manifold) menuju udara luar. Seperti terlihat pada Gambar 2.1.
7
2.2 Siklus Ideal
Proses termodinamika dan kimia yang terjadi dalam motor bakar torak sangat
membayangkan suatu keadaan yang ideal. Makin ideal suatu keadaan makin mudah
untuk dianalisa, akan tetapi dengan sendirinya semakin jauh menyimpang dari keadaan
sebenarnya.
Pada umumnya untuk menganalisa motor bakar torak dipergunakan siklus udara
sebagai siklus yang ideal. Siklus udara menggunakan beberapa keadaan yang sama
a. Urutan proses
b. Perbandingan kompresi
Siklus udara volume konstan atau siklus otto adalah proses yang ideal. Dalam
kenyataannya baik siklus volume konstan, siklus tekanan konstan dan siklus gabungan
tidak mungkin dilaksanakan, karena adanya beberapa hal sebagai berikut [Ref.2]:
1. Fluida kerja bukanlah udara yang bisa dianggap sebagai gas ideal, karena
fluida kerja di sini adalah campuran bahan bakar (premium) dan udara,
sehingga tentu saja sifatnya pun berbeda dengan sifat gas ideal.
2. Kebocoran fluida kerja pada katup (valve), baik katup masuk maupun
katup buang, juga kebocoran pada piston dan dinding silinder, yang
3. Baik katup masuk maupun katup buang tidak dibuka dan ditutup tepat pada
saat piston berada pada posisi TMA dan atau TMB, karena pertimbangan
4. Pada motor bakar torak yang sebenarnya, saat torak berada di TMA tidak
mencapai TMA dan berakhir beberapa derajat sudut engkol sesudah TMA
karena ada perbedaan temperatur antara fluida kerja dan fluida pendingin.
7. Adanya kerugian energi akibat adanya gesekan antara fluida kerja dengan
untuk kerja mekanik. Siklus aktual motor bensin ditunjukan pada Gambar
2.2
Berdasarkan kondisi seperti tersebut di atas, maka grafik tekanan (P) vs volume
(V) mempunyai bentuk yang sedikit berbeda dengan grafik P-V siklus ideal.
Motor bensin adalah jenis motor bakar torak yang bekerja berdasarkan siklus
volume konstan, karena saat pemasukan kalor (langkah pembakaran) dan pengeluaran
kalor terjadi pada volume konstan. Siklus ini adalah siklus yang ideal. Seperti yang
1. Langkah 0 – 1 adalah langkah hisap, yang terjadi pada tekanan (P) konstan.
konstan.
Prinsip utama pada proses pembakaran mesin adalah jika ada sejumlah energi, seperti bensin,
maka akan terjadi proses pembakaran dan energi tersebut akan dilepaskan. Energi itulah yang
akan menggerakkan mesin.
– Posisi piston siap bekerja. Katup terbuka. Piston bergerak ke bawah sehingga mesin pada
silinder dipenuhi oleh udara dan bahan bakar. Piston kemudian bergerak untuk melakukan proses
compress pada kombinasi udara dan bahan bakar. Proses kompresi inilah yang menghasilkan
ledakan energi.
– Ketika piston mencapai proses puncak gesekan, maka busi memancarkan percikan api,
kemudian terjadilah proses pembakaran bahan bakar. Proses ini menimbulkan lontaran energi
pada silinder.
– Ketika piston melakukan proses gesekan, maka katup pada sistem pembuangan akan terbuka.
Hasil pembuangan tersebut akan keluar melalui knalpot.
– Mesin telah siap untuk berfungsi secara terus menerus setelah melalui berbagai proses
pembakaran tersebut.
Untuk mengurangi emisi (gas buang) pada mesin mobil modern, proses pembakaran bahan bakar
dikendalikan dengan rasio ideal antara udara dan bahan bakar.
Dengan rasio tersebut, proses pembakaran bahan bakar berlangsung sempurna dengan sokongan
oksigen di udara. Rasio ideal tersebut adalah 14,7 :1. Kombinasi bahan bakar ini akan bervariasi
tergantung cara berkendara atau lintasan yang dilewati.
Berikut ini beberapa emisi pada mesin mobil :
– Nitrogen : Udara terdiri dari 78% gas nitrogen dan sebagian besar gas tersebut melewati mesin
mobil.
– Karbondioksida : Zat ini dihasilkan dari proses pembakaran. Emisi dari karbondioksida ini
merupakan zat yang berperan penting terhadap terjadinya pemanasan global.
Semua emisi yang dihasilkan mesin mobil dapat tereduksi oleh catalytic converter. Komponen
catalytic converter ini akan mereduksi zat-zat berbahaya, seperti karbonmonoksida (zat yang
tidak berbau dan tidak berwarna), hidrokarbon, dan nitrogen oksida.
- Mesin bagian atas atau depan , pada bagian ini berisikan banyak komponen dari blok silinder
sampai dengan kepala silinder
-Mesin bagian kiri, di bagian ini terdapat sistem pengisian kelistrikan dan pengapian untuk
mesin.
- Mesin bagian kanan, pada mesin bagian ini terdiri dari mekanisme kopling baik kopling manual
dan kopling sentrifugal.
Jika dibahas secara tuntas tentu saja mesin yang satu ini terdiri dari mesin utama sampai dengan
output transmisinya. Apa saja komponen tersebut?
Kepala silinder terletak pada bagian atas mesin yang berfungsi sebagai tempat pembakaran dan
juga tempat mekanisme katup berjalan.
Bentuk kepala silinder ini menyesuaikan bentuk dari blok silinder yang memiliki bentuk
silinder.
Namun, karena di bagian silinder ini terdapat mekanisme katup dan saluran udara, bentuk dari
kepalas silinder lebih cenderung menyerupai kotak.
Terlebih pada mesin yang masih memiliki sistem pendingin udara dengan dipenuhi sirip-sirip
yang berfungsi melepaskan panas mesin ke udara yang bebas.
Blok silinder ini memiliki bentuk yang menyerupai kepala silinder apalagi jika masih
menggunakan pendingin udara, bedanya blok silinder ini memiliki ruangan didalam yang
berbentuk tabung yang berisikan piston.
Blok silinder pada mesin motor berbeda dengan mesin mobil karena pada mesin motor blok
silinder dirancang terpisah dari crankcase yang bertujuan untuk memudahkan penggantian
komponen tanpa harus menurunkan mesin dari rangkanya.
3.Bak transmisi
Pada bagian ini terdapat komponen-komponen penting lainnya contohnya gear rasio atau gear
transmisi dan juga poros engkol.
Bak transmisi juga berfungsi sebagai housing dari sebagian besar komponen pada mesin.
4.Piston
Piston berfungsi sebagai pengatur volume di dalam silinder. Volume yang diubah piston
menimbulkan efek vakum dan kompresi yang digunakan untuk proses pembakaran.
Piston hanya bekerja naik turun didalam silinder yang diatur oleh Gerakan poros engkol. Piston
yang bergerak naik akan menimbulkan efek kompresi. Piston yang bergerak turun menimbulkan
efek hisapan.
5.Ring piston
Ring piston pada mesin 4 tak berfungsi sebagai pencegah kebocoran kompresi dan mencegah oli
yang masuk pada ruang bakar.
Ring piston ini diperlukan karena diameter piston dibuat sedikit lebih kecil dari diameter silinder.
Stang piston adalah komponen yang terbuat dari batang logam yang terletak di bagian bawah
piston. Fungsinya untuk menyalurkan Gerakan poros engkol ke piston.
Stang piston ini memiliki memiliki engsel karena posisi poros engkol yang berputar sehingga
stang piston harus bergerak menyesuaikan putaran dari poros engkol.
7.Klep/katup (valve)
Pada mesin 4 tak katup berfungsi sebagai pintu keluar masuknya campuran udara dengan bahan
bakar dan keluarnya sisa pembakaran mesin.
Katup di mesin ini terdiri dari 2 jenis katup intake dan katup exhaust.
Mekanisme penggerak katup berfungsi untuk mengatur buka tutup katup agar sesuai dengan
timing berputarnya poros engkol.
Mekanisme dari katup ada beberapa tipe, tipe SOHC, DOHC, OHV. Tetapi yang paling umum
digunakan adalah mekanisme berjeni SOHC.
9.Poros engkol
Poros engkol adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun piston
menjadi gerak putar. Poros engkol ini memiliki 2 beban melingkar yang terletak di samping.
Intake manifold berfungsi sebagai saluran bahan bakar yang masuk menuju ruang bakar. Bentuk
intake manifold ini seperti selang yang dipasangkan di kepala silinder.
11. Knalpot
Knalpot atau muffler adalah salah satu komponen pada mesin yang berfungsi menyalurkan gas
sisa pembakaran dari mesin.
Knalpot berfungsi juga sebagai peredam suara mesin agar mesin lebih halus dan tenang.
Di negara lain seperti Eropa dan Amerika, mobil dengan tenaga mesin diesel sudah banyak
ditemukan. Namun, di Indonesia sendiri belum terlalu banyak. Biasanya, kendaraan yang
menggunakan mesin diesel adalah jenis truk, SUV, dan MVP.
Untuk cara kerja mesin diesel sendiri pun berbeda jika dibandingkan dengan kendaraan bermesin
bensin. Seperti apa cara kerja mesin yang dipercaya bisa menghasilkan torsi yang lebih besar ini?
Simak penjelasannya berikut ini!
Fase Hisap
Cara kerja mesin diesel yang pertama adalah fase hisap. Sistem kerja mesin diesel pada fase ini
adalah dengan masuknya udara ke dalam ruang bakar yang melalui bagian katup. Pada fase ini,
piston bergerak dari TDC (Top Dead Center) ke BDC (Bottom Dead Center) untuk
menghasilkan pembesaran volume pada ruang silinder. Selain itu, fase ini juga berperan untuk
menghisap udara luar ke dalam ruang silinder tanpa menggunakan bahan bakar.
Fase Kompresi
Setelah melewati fase hisap, cara kerja mesin diesel yang berikutnya adalah fase kompresi.
Setelah udara dari luar telah terkumpul dalam ruang silinder pada fase hisap, maka BDC (Bottom
Dead Center) dan ruang silinder akan menyimpan udara tersebut, kemudian piston akan mulai
melakukan kompresi udara hingga tekanan dan suhunya menjadi cukup tinggi.
Proses Kerja
Udara yang telah dikompresi biasanya mencapai suhu 5.500 derajat celcius, sedangkan titik didih
bahan bakar diesel berada di suhu 3.00 derajat celcius. Setelah udara terkompresi dan mencapai
suhu tersebut, cara kerja mesin diesel yang berikutnya adalah komponen injektor akan mulai
menyemprotkan bahan bakar diesel untuk menggerakkan mesin mobil.
Fase Pembuangan
Setelah melewati proses kerja, sistem kerja mesin diesel berikutnya masuk ke fase pembuangan.
Hasil pembakaran yang telah terbentuk dari gas kemudian akan mengalir ke dalam ruang
silinder. Dalam fase ini, posisi BDC (Bottom Dead Center) ke TDC (Top Dead Center) berperan
untuk mendorong gas agar keluar melalui katup exhaust hingga menjadi tenaga gerak.
Itulah tadi empat fase utama pada prinsip kerja mesin diesel yang perlu Anda ketahui. Setelah
memahami fase-fase tersebut, Anda bisa menjadikan mobil dengan mesin diesel sebagai pilihan
berkendara karena berbagai keuntungan yang ditawarkan. Salah satunya adalah irit bahan bakar,
karena mesin diesel tidak menggunakan komponen busi yang menjadikan penggunaan bahan
bakar menjadi lebih efisien dan perawatan yang tidak rumit.
Untuk menentukan bahan bakar yang tepat dan sesuai dengan cara kerja mesin diesel, Dexlite
dari Pertamina bisa Anda jadikan pilihan. Dexlite Pertamina sendiri merupakan varian bahan
bakar diesel dengan angka cetane minimal 51 dan mengandung sulfur maksimal 1200 ppm. Hal
ini berarti Dexlite merupakan jenis bahan bakar untuk mesin diesel yang bisa menghasilkan
emisi ramah lingkungan serta pemakaian yang lebih irit.
Tidak hanya itu, Dexlite juga mengandung zat aditif yang bisa membersihkan dan melindungi
mesin dari endapan, sehingga performa kendaraan tetap optimal. Untuk informasi lebih lengkap
seputar jenis bahan bakar dan lokasi SPBU terdekat, kunjungi laman resmi Pertamina atau
dengan mengunduh aplikasi MyPertamina melalui smartphone Anda.
Gas Analyzer - Kondisi dari kerja mesin dapat dianalisis dari sisa gas buang diujung knalpot.
Dari hasil perhitungan dapat dipastikan kondisi mesin sesuai dengan spesifikasi atau tidak. Cara
memeriksa ini dengan menggunakan alat yang disebut gas analyzer. Alat ini dapat membaca
setiap partikel gas buang secara presisi.
Gas analyzer adalah instument / alat yang digunakan dalam mengukur proporsi dan komposisi
dari gabungan gas buang pada mesin kendaraan bensin. Pada gas analyzer terdapat beberapa
komponen penting dalam memastikan kinerjanya, salah satunya adalah sensor. Sensor pada gas
analyzer berfungsi dalam mendeteksi dan mengukur dari kadar gas sesuai dengan jenis
sensornya.
Seperti yang kita tahu bahwa kelayakan dari emisi gas buang kendaraan telah diatur pada
peraturan, oleh karena itu kendaraan agar dapat digunakan berkendara di jalan raya salah satunya
adalah harus lolos dari uji emisi gas buang. Uji emisi berguna supaya supaya tidak terjadi
pencemaran udara yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon. Salah satu pencegahan
itu, kita bisa mengurangi emisi gas buang dari kendaraan menggunakan gas analyzer.
1. Mengetahui efektivitas dalam proses pembakaran mesin dengan cara menganalisis dari
kandungan karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang terkandung dalam gas
buang apah sesuai dengan ambang spesifikasi atau tidak.
2. Memperoleh kepastian dalam kinerja mesin apakah dalam kondisi prima dan dapat
diandalkan.
3. Menjaga agar tenaga mesin tepat optimal dan irit bahan bakar serta bisa menciptakan
lingkungan dengan udara yang bersih.
4. Dengan melihat tingginya kandungan dari hidrokarbon (HC) dapat mengetahui adanya
kerusakan pada bagian mesin kendaraan,
5. Mengetahui kadar emisi gas buang dari kendaraan, dari hasil pengukuran digunakan
untuk informasi mengenai kendaraan ramah lingkungan atau perlu dilakukan perbaikan
pada sistem tertentu agar didapatkan hasil yang sesuai.
2. Display digital, berfungsi dalam menampilkan hasil pengukuran yang terdiri dari : CO
(%) menampilkan hasil kadar dari karbon monoksida, HC (ppm) menampilkan hasil dari
hidrokarbon, CO² menampilkan kadar presentase dari gas karbon dioksida, AFR (Air
Fuel Ratio) menampilkan campuran bahan bakar yang terkandung dalam kendaraan.
3. Tombol Hold/Print, jika tombol ini ditekan 1 kali makan akan menahan dari hasil
pengukuran (mengunci), dan tekan 2 kali masuk ke menu print hasil.
5. Tombol Zero (tombol panah ke bawah), tombol ini digunakan untuk menetralkan atau
mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
6. Tombol Purge (tombol panah ke atas), tombol ini digunakan untuk memasukkan angka
pada display.
7. Tombol ENT / MEAS, tombol ini digunakan untuk mengukur (measuring) gas emisi
buang ketika sudah ready.
8. Tombol ESC / Stand By, tombol ini digunakan untuk menolkan kembali angka yang
terdapat pada display setelah digunakan pengukuran agar standby.
Bagian Belakang Gas Analyzer :
1. Tombol Power, terdiri dari tombol on (untuk menghidupkan alat) dan off (untuk
mematikan alat).
2. Socket Daya, sebagai daya dari alat yang dihubungkan ke listrik PLN.
3. Probe, bagian dari selang probe yang dimasukkan ke dalam knalpot kendaraan yang
diuji.
4. Selang Probe, sebagai penghubung antara gas analyzer dengan kenalpot kendaraan yang
akan diuji gas buang.
5. Main Filter, Dust Filter, dan Zero Filter, berfungsi untuk menyaring kotoran yang
terdapat pada emisi gas buang agar tidak mempengaruhi kinerja sensor dan saluran gas
tidak tersumbat kotoran.
Prinsip kerja dari gas analyzer adalah dengan mengambil gas sample kendaraan melalui probe,
kemudian gas akan masuk ke masing-masing sample cell, lalu, gas sample akan dikomparasikan
atau dibandingkan dengan gas standar melewati pemancaran sistem.
Setelah itu, akan dihasilkan perbedaan panjang gelombang dan diubah menjadi sinyal analog
oleh receiver. Jika ada penyimpangan (error) maka gas analyzer kembali di adjust melalui panel
control. Untuk hasil pengukuran gas emisi udara (analyzer) pada mesin kendaraan bensin yakni
CO², O², CO dan HC.
3. Tekan tombol ON pada tombol power (letak tombol power dibagian belakang).
4. Kemudian alat akan menimbulkan bunyi dan tunggu sampai bagian AFR menampilkan
AUTO ZERO pada display.
5. Ke - 6 display segmen akan menunjukkan angka yang berubah-ubah, tunggu sampai
angka di display AFR menunjukkan angka 0 (nol) dan ready (pada segmen akan terlihat
rdy).
6. Sambil menunggu AFR menjadi nol (0), hidupkan kendaraan dan gas sampai
kecepatannya menjadi 2000 rpm selama 1-2 menit.
7. Saat AFR sudah menunjukkan angka 0 (nol) dan "rdy" berarti alat sudah siap digunakan.
8. Sambungkan selang probe ke probe, lalu masukkan probe ke dalam knalpot kendaraan
yang diuji.
11. Setelah angka stabil, kemudian menekan tombol HOLD/PRINT sebanyak dua kali.
12. Masukkan nomor polisi kendaraan yang akan diuji sebagai identitas dari kendaraan yang
diuji pada display O² yang berkedip
13. Tekan tombol HOLD PRINT sebanyak 1 kali lagi untuk mencetak hasil.
14. Apabila sudah, lepas probe dan kalibrasi alat tekan tombol ESC/ Stand by.
Secara umum hasil analisis gas buang kendaraan bensin terdiri dari :CO (karbon monoksida),
CO² (karbon dioksida), HC (hidrokarbon), O² (oksigen), dan e (lambda).
Mesin dinyalakan stasioner dan kemudian hasilnya dapat dilihat di layer monitor, dan dapat di
print out.
Setiap hasil pengukuran mempunyai pengertian dan angka ideal yang berbeda, berikut ini
merupakan hasil dan spesifikasi dari pengukuran menggunakan alat gas analyzer:
CO (karbon monoksida)
CO menunjukkan efisiensi pembakaran di dalam silinder. Pada pembakaran mesin injeksi yang
efisien berkisar antara 0,2-1,5% dengan nilai ideal 0,5%. Sedangkan karburator 1-3,5% dengan
nilai ideal 1-2%.
Jika hasil angka CO dikuar nilai ideal, maka perlu dilakukan beberapa pemeriksanaan. Penyebab
kemungkinan bisa beragam, mulai dari karburator/injector/filter udara yang kotor, pada
choke menutup apabila mesin karburator, hingga sampai kebocoran kompresi akibat klep.
CO² (karbon dioksida)
CO² menunjukkan hasil dari pembakaran dalam mesin. Angka ideal harus diatas 12%. Apabila
semakin tinggi nilainya, maka makin baik pembakaran yang terjadi. Artinya, energi yang dibakar
pun makin banyak. Sedangkan apabila nilai CO² di bawah 12%, maka ada beberapa hal yang
harus diperbaiki, seperti campuran bahan bakar dengan udara kurang tepat atau ruang bakar yang
kotor.
HC (hidrokarbon)
HC menunjujan sisa bahan bakar yang terbuang bersama asap knalpot. Nilai ideal HC tidak
boleh melebihi 300 ppm. Apabila melenceng dari nilai tersebut maka dapat berakibat tenaga
mesin loyo dan boros dalam konsumsi bahan bakar. Cara memperbaikinya adalah dengan
memeriksa kompresi di ruang bakar dan sistem pengapian.
O²(oksigen)
O² yang terlalu banyak keluar dari sisa gas buang menandakan proses pembakaran di mesin tidak
efisien dan sempurna. Nilai dari O² tidak boleh lebih dari 2%. Apabila lebih 2%, artinya terdapat
kebocoran di sistem gas buang atau setelan bahan bakar terlalu irit. Jika semakin dekat nilai
O² ke angka 0, maka semakin baik proses pembakaran yang terjadi.
e (Lambda)
Nilai Lambda berkaitan dengan perbandingan antara campuran udara dan bahan bakar yang
terbuang lewat asap knalpot. Nilai ideal lambda adalah 1. Apabila lebih besar dari 1, artinya
setelan bahan bakar irit. Jika lebih dari 1,1, berarti bahan bakar terlalu irit.
Semakin dekat nilai O² ke angka 0, maka semakin baik proses pembakaran yang terjadi. Nilai
Lambda berkaitan dengan perbandingan antara campuran udara dan bahan bakar yang terbuang
lewat asap knalpot. Nilai idealnya 1. Jika lebih besar dari 1, artinya setelan bahan bakar irit. Jika
lebih dari 1,1, berarti bahan bakar terlalu irit.
Sedangkan saat lambda kurang dari 0,95 menandakan bahan bakar boros, dan saat kurang dari
0,85, artinya bahan bakar terlalu boros.
Demikian pembahasan kali ini mengenai gas analyzer dari fungsi, bagian, dan cara membaca
dari hasil pengukuran apakah sesuai dengan standar emisi atau tidak. Semoga dapat bermanfaat
dalam mempelajari alat gas analyzer.
F.SISTEM PENGUJIAN REM
Banyaknya pengendara motor berasal dari berbagai macam faktor, seperti murahnya biaya DP,
izin yang mudah, pajak yang cukup terjangkau, dan moda transportasi umum yang belum
memadai.
Meski demikian, banyaknya motor memberikan efek positif bagi para pengendara agar lebih
paham dan mengerti tentang sepeda motor. Baik dari cara kerja, komponen, perawatan, hingga
fungsi utama Satu hal yang sangat penting dari sepeda motor adalah rem. Fungsi satu ini wajib
ada dan perlu perawatan yang sangat terperinci.
Hal ini diperlukan agar pengalaman berkendara kamu tetap aman dan sesuai protokol
keselamatan.
Rem merupakan salah satu komponen yang berguna untuk menahan laju gerak kendaraan dengan
menahan melalui mekanisme jepitan.
Rotasi roda dan laju kendaraan akan turun secara perlahan guna menjawab situasi kondisional di
perjalanan.
Biasanya sistem rem sepeda motor dilakukan dengan menginjak pedal rem yang terletak di
bawah kaki atau bagian kanan tuas sepeda motor.
Sepeda motor juga memiliki beragam rem, namun kerap menggunakan rem cakram karena
memiliki komponen yang lebih kecil dan ringan untuk laju kendaraan di dimensi sepeda motor.
Seperti yang sudah dibahas di atas, rem memiliki dua jenis besar secara umum yaitu cakram dan
tromol. Meski demikian, ada beberapa opsi mengapa rem cakram lebih banyak digunakan di
sepeda motor.
Selain karena komponen yang lebih kecil, rem juga memiliki daya tarik yang cukup untuk
dimensi dan kecepatan sepeda motor.
Gesekan terjadi dari disc brake antara dua buah kampas rem membuat laju kendaraan menjadi
lebih pelan.
Hasil mula dari tekanan pedal rem dialirkan melalui kapiler yang mengubah daya tekan hidrolik
menjadi gerakan penjepitan. Tekanan minyak rem juga diandalkan untuk tipe pengereman rem
cakram.
Tipe rem berikutnya yang juga berada di rem motor-motor terdahulu. Memang rem tromol
memiliki mekanisme yang cukup klasik atau ‘jadul’ dibandingkan cakram.
Karena ada dua komponen utama yaitu drum brake dan kampas rem yang berguna sebagai
mekanisme dasar pengereman.
Drum brake sendiri berbentuk loyan dengan area samping sebagai media gesek. Sedangkan,
kampas rem membentuk setengah lingkaran mengikut permukaan yang dibentuk drum brake.
Sistem pengereman yang terjadi di tromol berlaku ketika kedua kampas rem menekan area drum
brake ke arah luar.
Gesekan antara drum brake membuat kampas rem menahan laju gerak kendaraan atau roda.
Perbedaan mencolok dari sistem cakram adalah arah tekanan kampas rem. Bila sistem kampas
rem cakram saling menjepit, maka sistem rem tromol menekan ke satu arah, bagian luar.
Ciri-ciri rem tromol pada sepeda motor biasanya sangat mudah dijumpai, yaitu adanya
komponen drum brake yang menyatu dengan velg sepeda motor.
Biasanya rem belakang motor memiliki desain yang monoton menyesuaikan drum brake di velg.
- Sistem tuas yang panjang membuat daya tahan rem memakan waktu
Nah, itulah sedikit pengetahuan bagi kamu yang ingin paham mengenai sistem rem yang ada di
sepeda motor.
Berbagai kendaraan membutuhkan perawatan dan sistem rem sendiri disesuaikan dengan skala
motor.
Pada umumnya, kendaraan di jalanan menggunakan sistem rem cakram karena lebih simpel dan
enteng untuk sepeda motor. Namun, minyak rem menjadi salah satu hal yang vital di sistem rem
cakram.
Sistem penerangan sepeda motor masing-masing punya cara kerja dan fungsinya sendiri.
Kamu pasti sudah tahu apa saja sistem penerangan yang ada pada motor karena memang sering
kamu gunakan. Simak penjelasan lebih lengkap sistem penerangan pada motor berikut ini!
1. Komponen dan fungsinya pada sistem penerangan sepeda motor
Saklar berguna sebagai penghubung dan pemutus arus listrik dari power source ke bagian
tertentu yang tersambung.
Kabel-kabel berguna sebagai jalur arus listrik disalurkan dari baterai atau aki motor ke beban.
Lampu kepala jelas berfungsi sebagai penerangan yang cukup tinggi dan digunakan di malam
hari yang gelap atau kondisi minim cahaya.
Lampu sein berguna sebagai tanda ketika kamu ingin berbelok ke kanan atau ke kiri bagi
pengendara di belakang maupun depan.
Lampu stop jadi isyarat bagi pengendara di belakang bahwa kamu akan berhenti atau melakukan
pengereman (biasanya karena kendaraan di depanmu juga berhenti atau terjadi sesuatu di
depanmu).
Lampu DRL atau lampu tambahan berfungsi untuk digunakan pada siang hari sebagai tanda
kamu menyalakan lampu mengikuti aturan berkendara dari kepolisian.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian
atau komponen kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan dalam rangka
pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. 8. Tujuan dari Pengujian Kendaraan
Bermotor, yaitu: Pertama, memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan
kendaraan bermotor. Kedua, mendukung terwujudnya kelestarian lingkungan dari kemungkinan
pencemaran udara yang diakibatkan penggunaan kendaraan bermotor.