Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PENDAHULUAN
“PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR”

Disusun Oleh :
M. Hebby Syauki
210101020

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
TA. 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi di seluruh dunia telah membuat
hidup manusia menjadi semakin lebih mudah. Terutama sejak diciptakannya jaringan
internet, komunikasi menjadi semakin tidak terbatas. Teknologi informasi merupakan hal
yang sangat penting pada saat ini karena sudah banyak organisasi yang menerapkan
teknologi informasi untuk mendukung kegiatan kerja organisasi. Perkembangan teknologi
informasi dapat kita manfaatkan untuk membangun sebuah sistem informasi yang bertujuan
untuk membantu meningkatkan pekerjaan, salah satunya pada bidang pemerintahan yaitu
sistem informasi pengujian kendaraan pada UPTD Dinas Perhubungan. UPTD Pengujian
Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan merupakan instansi pemerintahan yang bertugas
memberikan pelayanan kepada masyarakat, salah satu tugas UPTD Pengujian Kendaraan
Bermotor yaitu melakukan pengujian pada kendaraan angkutan darat. Keberadaan sistem
informasi sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan pelayanan terhadap masyarakat yang
ingin melakukan pengujian kendaraan baik dalam proses pendaftaran, proses pembayaran,
proses pengujian dan proses pengarsipan. Pada saat ini dalam proses pendaftaran, konsumen
harus datang langsung ke kantor UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor kemudian
melakukan pendaftaran pengujian kendaraan, setelah proses pendaftaran selesai konsumen
harus menyerahkan beberapa berkas dokumen persyaratan. Jika dokumen persyaratan tidak
lengkap maka dokumen akan dikembalikan lagi untuk dilengkapi dan jika dokumen sudah
lengkap maka konsumen harus meminta atau mengajukan permohonan nomor pengujian
kendaraan kepada Kepala UPTD PKB. Setelah konsumen mendapatkan nomor uji kendaraan
maka petugas akan membuat surat pendaftaran obyek retribusi daerah yang akan diberikan
kepada petugas pembayaran. Setelah melakukan pembayaran barulah proses uji kendaraan
akan dilakukan, setelah proses uji kendaraan dilakukan maka hasil pengujian kendaraan akan
diarsipkan sebagai media informasi. Masalah yang ada saat konsumen harus menunggu
dalam waktu yang cukup lama karena proses pendaftaran masih dilakukan secara
konvensional kemudian kurangnya informasi yang dapat diakses oleh masyarakat juga
menjadi masalah dimana konsumen tidak mengetahui prosedur dan persyaratan pengujian,
sehingga konsumen harus datang dan menanyakan langsung ke kantor UPTD Pengujian
Kendaraan yang berdampak terhadap lambatnya pelayanan pengujian kendaraan. Selain dari
pada itu, dalam proses pengarsipan, setiap pengujian yang dilakukan terhadap satu kendaraan
akan menghasilkan berkas uji kendaraan. Berkas uji tersebut akan disimpan dan diarsipkan
dalam satu wadah tanpa melalui proses pencatatan terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan
penyimpanan berkasberkas uji menjadi tidak terstruktur dan menumpuk yang menyebabkan
proses pencarian data menjadi sulit dan lambat. Berdasarkan latar belakang di atas maka
dibuat dan dibangun sebuah sistem informasi dengan judul “Sistem Informasi Pengujian
Kendaraan Bermotor
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem pengujian motor bakar bensin


Motor bakar adalah jenis mesin kalor yang termasuk Mesin Pembakaran Dalam (Internal
Combustion Engine). Internal Combustion Engine (I.C. Engine) adalah mesin kalor yang
mengubah energi kimia bahan bakar menjadi kerja mekanis, yaitu dalam bentuk putaran poros.
Energi kimia bahan bakar pertama diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran atau
oksidasi dengan udara dalam mesin. Energi panas ini meningkatkan temperatur dan tekanan gas
pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi ini kemudian berekspansi melawan mekanisme mekanik
mesin. Ekspansi ini diubah oleh mekanisme link menjadi putaran crankshaft, yang merupakan
output dari mesin tersebut. Crankshaft selanjutnya dihubungkan ke sistem transmisi oleh sebuah
poros untuk mentransmisikan daya atau energi putaran mekanis yang selanjutnya energi ini
dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.
Siklus Otto pada mesin bensin disebut juga dengan siklus volume konstan, dimana
pembakaran terjadi pada saat volume konstan. Pada mesin bensin dengan siklus Otto dikenal dua
jenis mesin, yaitu mesin 4 langkah (four stroke) dan 2 langkah (two stroke). Untuk mesin 4
langkah terdapat 4 kali gerakan piston atau 2 kali putaran poros engkol (crank shaft) untuk tiap
siklus pembakaran, sedangkan untuk mesin 2 langkah terdapat 2 kali gerakan piston atau 1 kali
putaran poros engkol untuk tiap siklus pembakaran. Sementara yang dimaksud langkah adalah
gerakan piston dari TMA (Titik Mati Atas) atau TDC (Top Death Center) sampai TMB (Titik
Mati Bawah) atau BDC (Bottom Death Center) maupun sebaliknya dari TMB ke TMA.
Mesin empat langkah mempunyai empat gerakan piston yaitu :
1. Langkah hisap (suction stroke) Pada langkah ini bahan bakar yang telah bercampur dengan
udara dihisap oleh mesin. Pada langkah ini katup hisap (intake valve) membuka sedang katup
buang (exhaust valve) tertutup, sedangkan piston bergerak menuju TMB sehingga tekanan dalam
6 silinder lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dengan demikian maka campuran udara dan bahan
bakar akan terhisap ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi (compression stroke) Pada langkah ini kedua katup baik intake
maupun exhaust tertutup dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Karena itulah maka campuran
udara dan bahan bakar akan terkompresi, sehingga tekanan dan suhunya akan meningkat.
Beberapa saat sebelum piston mencapai TMA terjadi proses penyalaan campuran udara dan
bahan bakar yang telah terkompresi oleh busi (spark plug). Pada proses pembakaran ini terjadi
perubahan energi dari energi kimia menjadi energi panas dan gerak.
3. Langkah Ekspansi (expansion stroke) Karena terjadi perubahan energi dari energi kimia
menjadi energi gerak dan panas menimbulkan langkah ekspansi yang menyebabkan piston
bergerak dari TMA ke TMB. Gerakan piston ini akan mengakibatkan berputarnya poros engkol
sehingga menghasilkan tenaga. Pada saat langkah ini kedua katup dalam kondisi tertutup.
4. Langkah Buang (exhaust stroke) Pada langkah ini piston bergerak dari TMB ke TMA,
sedangkan katup buang terbuka dan katup isap tertutup, sehingga gas sisa pembakaran akan
terdorong keluar melalui saluran buang (exhaust manifold) menuju udara luar.

B. Sistem pengujian bahan bakar bensin 4 piston

Prinsip utama pada proses pembakaran mesin adalah jika ada sejumlah energi, seperti bensin,
maka akan terjadi proses pembakaran dan energi tersebut akan dilepaskan. Energi itulah yang
akan menggerakkan mesin.
Berikut ini beberapa hal terkait proses pembakaran :
– Posisi piston siap bekerja. Katup terbuka. Piston bergerak ke bawah sehingga mesin pada
silinder dipenuhi oleh udara dan bahan bakar. Piston kemudian bergerak untuk melakukan proses
compress pada kombinasi udara dan bahan bakar. Proses kompresi inilah yang menghasilkan
ledakan energi.
– Ketika piston mencapai proses puncak gesekan, maka busi memancarkan percikan api,
kemudian terjadilah proses pembakaran bahan bakar. Proses ini menimbulkan lontaran energi
pada silinder.
– Ketika piston melakukan proses gesekan, maka katup pada sistem pembuangan akan terbuka.
Hasil pembuangan tersebut akan keluar melalui knalpot.
– Mesin telah siap untuk berfungsi secara terus menerus setelah melalui berbagai proses
pembakaran tersebut.
Emisi pada Proses Pembakaran
Untuk mengurangi emisi (gas buang) pada mesin mobil modern, proses pembakaran bahan bakar
dikendalikan dengan rasio ideal antara udara dan bahan bakar.
Dengan rasio tersebut, proses pembakaran bahan bakar berlangsung sempurna dengan sokongan
oksigen di udara. Rasio ideal tersebut adalah 14,7 :1. Kombinasi bahan bakar ini akan bervariasi
tergantung cara berkendara atau lintasan yang dilewati.
Berikut ini beberapa emisi pada mesin mobil :
– Nitrogen : Udara terdiri dari 78% gas nitrogen dan sebagian besar gas tersebut melewati mesin
mobil.
– Karbondioksida : Zat ini dihasilkan dari proses pembakaran. Emisi dari karbondioksida ini
merupakan zat yang berperan penting terhadap terjadinya pemanasan global. - Mesin bagian
tengah, yang berisikan gear rasio atau gear transmisi dan juga poros engkol.
- Mesin bagian atas atau depan , pada bagian ini berisikan banyak komponen dari blok silinder
sampai dengan kepala silinder
-Mesin bagian kiri, di bagian ini terdapat sistem pengisian kelistrikan dan pengapian untuk
mesin.
- Mesin bagian kanan, pada mesin bagian ini terdiri dari mekanisme kopling baik kopling manual
dan kopling sentrifugal.
Jika dibahas secara tuntas tentu saja mesin yang satu ini terdiri dari mesin utama sampai dengan
output transmisinya. Apa saja komponen tersebut?
1.Head cylinder ( Kepala Silinder)
Kepala silinder terletak pada bagian atas mesin yang berfungsi sebagai tempat pembakaran dan
juga tempat mekanisme katup berjalan. 
Bentuk kepala silinder ini menyesuaikan bentuk dari blok silinder yang memiliki bentuk
silinder. 
Namun, karena di bagian silinder ini terdapat mekanisme katup dan saluran udara, bentuk dari
kepalas silinder lebih cenderung menyerupai kotak. 
Terlebih pada mesin yang masih memiliki sistem pendingin udara dengan dipenuhi sirip-sirip
yang berfungsi melepaskan panas mesin ke udara yang bebas.
2.Cylinder Body ( Blok Silinder )
Blok silinder ini  memiliki bentuk yang menyerupai kepala silinder apalagi jika masih
menggunakan pendingin udara, bedanya blok silinder ini memiliki ruangan didalam yang
berbentuk tabung yang berisikan piston.
Blok silinder pada mesin motor berbeda dengan mesin mobil karena pada mesin motor blok
silinder dirancang terpisah dari crankcase yang bertujuan untuk memudahkan penggantian
komponen tanpa harus menurunkan mesin dari rangkanya.
3.Bak transmisi
Pada bagian ini terdapat komponen-komponen penting lainnya contohnya gear rasio atau gear
transmisi dan juga poros engkol.
Bak transmisi juga berfungsi sebagai housing dari sebagian besar komponen pada mesin.
4.Piston
Piston berfungsi sebagai pengatur volume di dalam silinder. Volume yang diubah piston
menimbulkan efek vakum dan kompresi yang digunakan untuk proses pembakaran.
Piston hanya bekerja naik turun didalam silinder yang diatur oleh Gerakan poros engkol. Piston
yang bergerak naik akan menimbulkan efek kompresi. Piston yang bergerak turun menimbulkan
efek hisapan.
5.Ring piston
Ring piston pada mesin 4 tak berfungsi sebagai pencegah kebocoran kompresi dan mencegah oli
yang masuk pada ruang bakar.
Ring piston ini diperlukan karena diameter piston dibuat sedikit lebih kecil dari diameter silinder.
6.Stang piston (connecting rod)
Stang piston adalah komponen yang terbuat dari batang logam yang terletak di bagian bawah
piston. Fungsinya untuk menyalurkan Gerakan poros engkol ke piston.
Stang piston ini memiliki memiliki engsel karena posisi poros engkol yang berputar sehingga
stang piston harus bergerak menyesuaikan putaran dari poros engkol.
7.Klep/katup (valve)
Pada mesin 4 tak katup berfungsi sebagai pintu keluar masuknya campuran udara dengan bahan
bakar dan keluarnya sisa pembakaran mesin.
Katup di mesin ini terdiri dari 2 jenis katup intake dan katup exhaust.
8.Mekanisme penggerak katup
Mekanisme penggerak katup berfungsi untuk mengatur buka tutup katup agar sesuai dengan
timing berputarnya poros engkol.
Mekanisme dari katup ada beberapa tipe, tipe SOHC, DOHC, OHV. Tetapi yang paling umum
digunakan adalah mekanisme berjeni SOHC.
9.Poros engkol
Poros engkol adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun piston
menjadi gerak putar. Poros engkol ini memiliki 2 beban melingkar yang terletak di samping.
10.   Intake manifold
Intake manifold berfungsi sebagai saluran bahan bakar yang masuk menuju ruang bakar. Bentuk
intake manifold ini seperti selang yang dipasangkan di kepala silinder.
11.   Knalpot
Knalpot atau muffler adalah salah satu komponen pada mesin yang berfungsi menyalurkan gas
sisa pembakaran dari mesin.
Knalpot berfungsi juga sebagai peredam suara mesin agar mesin lebih halus dan tenang.
Itulah komponen utama dari mesin 4 tak, semoga bermanfaat
C. Sistem pengujian bahan bakar diesel 1 piston

Cara kerja mesin diesel yang pertama adalah fase hisap. Sistem kerja mesin diesel pada fase
ini adalah dengan masuknya udara ke dalam ruang bakar yang melalui bagian katup. Pada fase
ini, piston bergerak dari TDC (Top Dead Center) ke BDC (Bottom Dead Center) untuk
menghasilkan pembesaran volume pada ruang silinder. Selain itu, fase ini juga berperan untuk
menghisap udara luar ke dalam ruang silinder tanpa menggunakan bahan bakar.

1. Fase Kompresi
Setelah melewati fase hisap, cara kerja mesin diesel yang berikutnya adalah fase kompresi.
Setelah udara dari luar telah terkumpul dalam ruang silinder pada fase hisap, maka BDC (Bottom
Dead Center) dan ruang silinder akan menyimpan udara tersebut, kemudian piston akan mulai
melakukan kompresi udara hingga tekanan dan suhunya menjadi cukup tinggi.
2. Proses Kerja
Udara yang telah dikompresi biasanya mencapai suhu 5.500 derajat celcius, sedangkan titik
didih bahan bakar diesel berada di suhu 3.00 derajat celcius. Setelah udara terkompresi dan
mencapai suhu tersebut, cara kerja mesin diesel yang berikutnya adalah komponen injektor akan
mulai menyemprotkan bahan bakar diesel untuk menggerakkan mesin mobil.
3. Fase Pembuangan
Setelah melewati proses kerja, sistem kerja mesin diesel berikutnya masuk ke fase
pembuangan. Hasil pembakaran yang telah terbentuk dari gas kemudian akan mengalir ke dalam
ruang silinder. Dalam fase ini, posisi BDC (Bottom Dead Center) ke TDC (Top Dead Center)
berperan untuk mendorong gas agar keluar melalui katup exhaust hingga menjadi tenaga gerak.
Itulah tadi empat fase utama pada prinsip kerja mesin diesel yang perlu Anda ketahui. Setelah
memahami fase-fase tersebut, Anda bisa menjadikan mobil dengan mesin diesel sebagai pilihan
berkendara karena berbagai keuntungan yang ditawarkan. Salah satunya adalah irit bahan bakar,
karena mesin diesel tidak menggunakan komponen busi yang menjadikan penggunaan bahan
bakar menjadi lebih efisien dan perawatan yang tidak rumit.
Untuk menentukan bahan bakar yang tepat dan sesuai dengan cara kerja mesin diesel, Dexlite
dari Pertamina bisa Anda jadikan pilihan. Dexlite Pertamina sendiri merupakan varian bahan
bakar diesel dengan angka cetane minimal 51 dan mengandung sulfur maksimal 1200 ppm. Hal
ini berarti Dexlite merupakan jenis bahan bakar untuk mesin diesel yang bisa menghasilkan
emisi ramah lingkungan serta pemakaian yang lebih irit.

D. Sistem pengujian gas analyzer

Gas analyzer adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi gas tertentu di dalam
sebuah sistem. Pada bidang otomotif, gas analyzer berfungsi untuk mengukur kadar emisi gas
buang kendaraan yang selanjutnya digunakan sebagai informasi apakah kendaraan tersebut
masih ramah lingkungan atau perlu dilakukan perbaikan pada sistem tertentu. Pada perangkat gas
analyzer terdapat beberapa komponen penting, salah satunya adalah sensor. Sensor merupakan
sebuah perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur kadar gas tertentu sesuai
dengan jenis sensornya. Agar sensor dapat bekerja secara optimal, maka terdapat beberapa syarat
yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut seperti kondisi lingkungan tempat alat tersebut
digunakan dan suhu operasi sensor. Apabila kondisi tersebut tidak dipenuhi maka yang akan
terjadi adalah kinerja sensor tidak optimal, pengurangan umur kerja sensor hingga kerusakan
sensor. Untuk mencari dan mengetahui kondisi optimal agar sensor dapat bekerja maka
dilakukan penelitian ini dengan cara merubah panjang selang yang digunakan pada alat.
Alat pengujian gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO
(Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO
(Nitrogen Oksida). Setelah mobil Anda selesai dites, mesin uji gas buang akan mengeluarkan
cetakan data hasil pengujian.
Parameter utama di kertas hasil uji emisi yang wajib diketahui adalah kandungan CO dan
HC. Pasalnya, mereka adalah emisi gas yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Kalau
untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang
sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Jadi kalau CO angkanya
semakin kecil maka semakin bagus.
Kalau buat HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC kalau semakin kecil
maka semakin baik. Selain CO dan HC, data lain yang tercantum biasanya adalah kandungan
O2.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil
pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Terakhir adalah lambda. Lambda ini adalah angka perbandingan ideal campuran bahan bakar
dan udara di mesin. Nilai ideal dari lambda adalah 1. Umumnya Lamda yang diukur 0,980
sampai 1,2, kalau lebih atau kurang dari angka itu berarti campurannya tidak ideal.
Berikut merupakan penjelasan dari letak komponen pada gas analyzer
a. Tombol power Berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran arus dari sumber
catu daya.
b. Saluran inlet Berfungsi sebagai saluran masuk emisi gas buang ke dalam alat gas
analyzer.
c. Saluran outlet Berfungsi sebagai saluran keluar gas setelah dilakukan pengukuran oleh
sensor.
d. Dudukan sensor oksigen Berfungsi sebagai tempat sensor oksigen agar dapat membaca
kadar oksigen pada emisi gas buang.
e. Tombol reset Berfungsi sebagai masukan mikrokontroler agar dapat mengeksekusi
program reset.
f. LCD Berfungsi sebagai penampil hasil pembacaan sensor.
g. Tombol start Berfungsi sebagai masukan mikrokontroler agar dapat mengeksekusi
program pembacaan sensor.
h. Filter udara Berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat pada emisi gas buang agar
tidak mempengaruhi kinerja sensor dan saluran gas tidak tersumbat kotoran.
i. Dudukan sensor gas Berfungsi sebagai tempat sensor hidrokarbon (MQ-2), karbon
dioksida (MG-811) dan karbon monoksida (MQ-7).
j. Lubang kipas pendingin Berfungsi sebagai ventilasi agar udara luar dapat mendinginkan
komponen-komponen yang berada pada gas analyzer, seperti mikrokontroler, regulator
tegangan LM7805A dan lain sebagainya.

E. Sistem pengujian rem

Rem merupakan salah satu komponen yang paling penting penting pada sebuah mobil.
Selain faktor kenyamanan, faktor keselamatan yang paling berpengaruh besar pada kendaran
adalah sistem rem.Rem berfungsi memperlambat lajunya kendaraan sesuai dengan keinginan
pengemudi. Dengan adanya rem, maka kendaraan dapat behenti dimana saja dan kapan saja.
Rem-rem yang digunakan pada mobil menggunakan sistem hidrolik, dimana piston-piston rem
akan menekan drum dan juga piringan rem karena tekanan minyak yang diakibatkan oleh
tertekanannya pedal rem oleh pengemudi.
Master cylinder adalah peralatan yang digunakan untuk merubah tenaga pengoperasian pedal
rem menjadi tekanan hidraulik. Sekarang ini, tandem master cylinder, yang memiliki dua piston,
menghasilkan tekanan hidraulik pada sistem rem dua saluran.Tekanan hidraulik kemudian
disalurkan ke disc brake calipers atau wheel cylinder pada tromol rem. Reservoir berfungsi untuk
menyerap perubahan volume minyak rem yang disebabkan oleh perubahan pada temperatur
minyak rem.Reservoir juga memiliki pembatas di bagian dalam untuk membagi tabung menjadi
bagian depan dan belakang seperti yang terlihat pada gambar di atas. Dengan desain dua bagian
tabung ini memberikan kepastian penghentian kendaraan saat salah satu sirkuit gagalbekerja
karena kebocoran minyak rem.
Bila pedal rem ditekan, master cylinder mengubah tenaga tekan menjadi tekanan hidraulis.
Kerja pedal rem berdasarkan prinsip tuas, untuk merubah tenaga pedal yang kecil menjadi tenaga
besar yang bekerja pada master cylinder.Berdasarkan hukum Pascal, tenaga hidrolis yang
dihasilkan di dalam master cylinder ditransmisikan melalui saluran rem ke masing-masing
master cylinder. Tenaga itu bekerja pada kanvas rem dan disc pad rem untuk menghasilkan
tenagapengereman.
Komponen – kompenen sistem rem
a. Kaliper Rem (Caliper)
Merupakan part atau komponen penting pada rem cakram, karena kaliper rem sendiri
nantinya bakal bergerak secara mekanis untuk menjepit kampas rem pada piringan
cakram.
b. Kampas Rem (Brake Pads)
Dalam bekerjanya, kampas rem inilah yang berfungsi menekan piringan cakram untuk
memberikan daya gesek untuk menghentikan putaran dari rem cakram.
c. Piringan Cakram (Disc)
Piringan cakram atau disebut sebagai disc brake merupakan bagian yang langsung
terhubung dengan poros as roda, yang berputar mengikuti putaran dari roda.
d. Caliper Bracket (Brake Support Caliper)
Caliper bracket tidak bisa lepas dari bagian rem cakram mobil, pasalnya caliper bracket
ini berfungsi sebagai tempat guna memasang caliper, supaya caliper tetap berada pada
tempatnya atau tidak bergerak
e. Piston Brake
Adapun fungsi dari piston brake untuk menekan atau mendorong kampas rem ke piringan
cakram agar putaran roda dapat berkurang atau pun berhenti.
f. Seal piston
seal piston juga berfungsi menarik piston agar kembali mundur setelah terjadinya
pengereman.
g. Master Silinder
Berfungsi atau tidaknya rem cakram mobil bergantung pada master silinder rem, dimana
disini master silinder rem akan mengubah gerakan mekanis pada pedal rem menjadi
tekanan hidrolik.
h. Reservoir Tank
Reservoir menjadi tempat menampung minyak rem cadangan, yang biasanya terpasang
menyatu dengan bagian master silinder, dan didalam tabung ini terpasang sebuah sensor
untuk menditeksi level dari ketinggial volume minyak rem, jadi nantinya jika posisi
fluida / minyak rem itu berkurang atau berada dibawah batasminimum, maka indikator
pada dashboard bakal menyala.
i. Pedal rem
Pedal rem merupakan komponen rem cakram mobil utama untuk mengaktifkan sistem
pengereman. Umumnya pedal rem dibuat dengan tuas / lengan yang panjang, gunanya
untuk menyesuaikan kebutuhan pengereman dari si pengemudi, karena prinsip kerja
pedal rem sama dengan prinsip tuas sederhan, karena hanya perlu di injak untuk
menghasilkan gaya penekanan yang besar. Jarak bebas pedal rem belakang adalah 20
sampai 30 mm diukur dari ujung pedal.

F. Sistem pengujian lampu penerang


Kamu pasti sudah tahu apa saja sistem penerangan yang ada pada motor karena memang
sering kamu gunakan. Simak penjelasan lebih lengkap sistem penerangan pada motor berikut ini!
Komponen dan fungsinya pada sistem penerangan sepeda motor
- Ilustrasi lampu motor.
- Sistem penerangan bekerja karena adanya komponen-komponen yang berkaitan
mendukung kinerja sistem penerangan agar optimal.
Komponen-komponen tersebut terdiri dari saklar, kabel-kabel, power source, lampu kepala,
lampu sein, lampu stop, lampu dashboard, dan lampu DRL. Setiap komponen tersebut memiliki
fungsinya masing-masing.
- Saklar berguna sebagai penghubung dan pemutus arus listrik dari power source ke bagian
tertentu yang tersambung. 
- Kabel-kabel berguna sebagai jalur arus listrik disalurkan dari baterai atau aki motor ke
beban.
- Lampu kepala jelas berfungsi sebagai penerangan yang cukup tinggi dan digunakan di
malam hari yang gelap atau kondisi minim cahaya. 
- Lampu sein berguna sebagai tanda ketika kamu ingin berbelok ke kanan atau ke kiri bagi
pengendara di belakang maupun depan.
- Lampu stop jadi isyarat bagi pengendara di belakang bahwa kamu akan berhenti atau
melakukan pengereman (biasanya karena kendaraan di depanmu juga berhenti atau
terjadi sesuatu di depanmu).
- Lampu dashboard berguna sebagai penanda bagi pengendara bahwa mereka sudah
menyalakan lampu sein, lampu dekat atau jauh, dll.
- Lampu DRL atau lampu tambahan berfungsi untuk digunakan pada siang hari sebagai
tanda kamu menyalakan lampu mengikuti aturan berkendara dari kepolisian.

BAB III
PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan laporan yang berisi tentang hasil dari
kesimpulan berdasarkan analisa yang telah dilakukan. Bab ini juga berisi saran-saran secara
keseluruhan sehingga sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan menjadi sistem yang lebih
baik bagisistem Pengujian kendaraan bermotor adapun serangkaian kegiatan menguji dan
memeriksa bagian atau komponen kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan
dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan naik jalan. Tujuan dari Pengujian
Kendaraan Bermotor, yaitu: Pertama, memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap
penggunaan kendaraan bermotor. Kedua, mendukung terwujudnya kelestarian lingkungan dari
kemungkinan pencemaran udara yang diakibatkan penggunaan kendaraan bermotor.

Anda mungkin juga menyukai