Anda di halaman 1dari 1

Nama : Laili Asdiyan Salsabila Ayu

NIM : 2381711010
Mata Kuliah : Teknologi Kendaraan Listrik

Jelaskan bagaimana proses konversi BBM menjadi tenaga penggerak kendaraan, dan
upaya menurunkan emisi gas buang dari teknologi ICE, mengacu pada standar emisi.

Proses konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi tenaga penggerak kendaraan
melalui mesin pembakaran dalam melibatkan beberapa komponen utama dan prinsip kerja
yang terkoordinasi. Pertama, sistem injeksi bahan bakar menyemprotkan BBM ke dalam ruang
bakar mesin, di mana BBM tersebut bercampur dengan udara yang disedot melalui intake
manifold (hisapan). Selanjutnya, langkah compression (kompresi) piston di dalam silinder
meningkatkan tekanan dan suhu campuran tersebut. Pada titik tertentu selama langkah
kompresi, busi menyebabkan percikan api yang menginisiasi proses combustion
(pembakaran) bahan bakar dan udara. Pembakaran ini menghasilkan ekspansi gas yang
mendorong piston turun dalam langkah pembangkit tenaga. Gerakan turun piston mendorong
crankshaft, mengubah gerakan linier menjadi gerakan putaran yang disalurkan ke transmisi.
Dari sini, transmisi memodifikasi torsi dan putaran mesin untuk memenuhi kebutuhan
kendaraan dalam berbagai kondisi. Akhirnya, pada proses exhaust (buang) tenaga yang
dihasilkan disalurkan melalui sistem transmisi untuk menggerakkan roda kendaraan. Proses ini
berlangsung secara terus-menerus selama mesin beroperasi, menghasilkan gerakan yang
memungkinkan kendaraan bergerak maju, yang pada akhirnya ditransmisikan ke roda
kendaraan untuk sebagai energi mekanik.
Upaya menurunkan emisi gas buang dari teknologi Internal Combustion Engine (ICE)
melibatkan implementasi standar emisi yang lebih ketat dan pengembangan teknologi mesin
yang lebih efisien. Standar emisi merupakan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
membatasi jumlah emisi gas buang yang diperbolehkan dari kendaraan bermotor. Hal ini
termasuk batasan terhadap emisi seperti nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), karbon
monoksida (CO), dan partikulat. Beberapa upaya diantaranya:
1. Pengembangan teknologi mesin: Produsen kendaraan terus melakukan pengembangan
untuk meningkatkan efisiensi mesin ICE, mencakup pengoptimalan pembakaran,
peningkatan sistem pendinginan, dan peningkatan sistem injeksi bahan bakar
2. Penerapan katalis konverter: Katalis konverter adalah perangkat yang digunakan untuk
mengubah polutan berbahaya dalam gas buang menjadi senyawa yang lebih aman. Ini
termasuk pengurangan NOx, CO, dan HC.
3. Penggunaan bahan bakar rendah emisi: Pemakaian bahan bakar dengan kandungan
sulfur rendah merupakan langkah penting dalam mengurangi emisi gas buang.
4. Penerapan teknologi pengendalian emisi: Teknologi pengendalian emisi yang lebih
canggih, seperti sistem pengawasan tekanan ban (TPMS) dan sistem pengontrol emisi
evaporatif (EVAP), dapat membantu mengurangi kebocoran dan mengoptimalkan
penggunaan bahan bakar.
5. Ketentuan standar emisi yang ketat: Pemerintah menetapkan standar emisi yang lebih
ketat untuk kendaraan bermotor. Implementasi standar ini mendorong industri otomotif
untuk terus melakukan inovasi dalam menghasilkan kendaraan yang lebih ramah
lingkungan dan mematuhi regulasi emisi yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai