NIM : 1705541040 KELAS :A 1) Jurnal “Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kV PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)”
Judul Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kV PT.PLN Rayon Lumajang
dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) Jurnal ITS Volume & Vol.5/No.2 & 462-467 Halaman Tahun 2016 Penulis Achmad Fatoni, Rony Seto Wibowo, Adi Soeprijanto Reviewer Mawadah Wr Febriyani. 1705541040 Tanggal 2 Desember 2019
Tujuan Penelitian Menghitung indeks keandalan dari sistem distribusi 20 kV Rayon
Lumajang Subjek Penelitian Sistem distibusi PT. PLN (persero) Rayon Lumajang Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), di mana indeks kegagalan dari setiap peralatan utama sistem distribusi diperhitungkan dalam mencari indeks keandalan sistem secara menyeluruh. Sejumlah studi kasus dilakukan guna melihat pengaruh dari jumlah serta lokasi penempatan sectionalizer dan juga fuse di sepanjang jaringan terhadap indeks keandalan sistem. Pada akhirnya, solusi optimal akan memberikan nilai indeks keandalan sistem distribusi yang terbaik. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisa, dengan penambahan fuse pada penyulang sukodono dapat menaikkan Indeks Keandalan SAIFI yang semula bernilai 6.6088 menjadi bernilai 5.4176, lalu dengan adanya penambahan sectionalizer pada penyulang sukodono maka dapat menaikkan indeks keandalan SAIDI yang awalnya bernilai 7.6737 menjadi bernilai 6.4431. Pembahasan PT. PLN (persero) Rayon Lumajang mempunyai 12 penyulang yang disalurkan melaui 2 buah trafo penurun tegangan 150/20 kV dari Gardu Induk Lumajang yang masing-masing trafo 1 terdapat 7 buah penyulang dan pada Trafo 2 terhubung dengan 5 penyulang. Dilihat dari kondisi kelistrikan kabupaten Lumajang bahwa konsumen utama kelistrikan adalah rumah tangga yang menempati sekitar 90% dan terus meningkat. Oleh karena itu keandalan dari sistim distribusi juga harus semakin ditingkatkan untuk menjaga kontinuitas dan kepuasan pelanggan. Untuk mengukur suatu keandalan suatu system maka diperlukan patokan/standar yang berguna untuk menilai keadaan system dalam kondisi baik ataupun kurang baik. Maka berdasarkan standart PLN menurut majalah FOKUS penerbit PT.PLN februari 2011 menetapkan bahwa system dalam kondisi baik jika telah memenuhi standard : 1. SAIFI : 1,2 kali/pelanggan/tahun. 2. SAIDI : 0,83 jam/pelanggan/tahun. Sedangkan indeks-indeks keandalan yang digunakan untuk menghitung performa keandalan sistem secara keseluruhan yaitu : 1. SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) menginformasikan tentang frekuensi pemadaman rata-rata untuk tiap konsumen dalam kurun waktu setahun pada suatu area yang dievaluasi, cara menghitungnya yaitu total frekuensi pemadaman dari konsumen dalam setahun dibagi dengan jumlah total konsumen yang dilayani. 2. SAIDI (System Average Interruption Duration Index) menginformasikan tentang durasi pemadaman rata-rata untuk tiap konsumen dalam kurun waktu setahun pada suatu area yang dievaluasi, cara menghitungnya yaitu total durasi pemadaman dari konsumen dalam setahun dibagi dengan jumlah total konsumen yang dilayani. 3.CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index) menginformasikan tentang durasi pemadaman rata-rata konsumen untuk setiap gangguan yang terjadi, cara menghitungnya yaitu SAIDI dibagi dengan SAIFI. Dari hasil perhitungan FMEA dengan excel didapatkan bahwa Penyulang Sukodono mempunyai indeks SAIFI sebesar 6.609, SAIDI sebesar 7.767, dan CAIDI sebesar 1.161. Dari Data Grafik yang disesuaikan dengan panjang masing-masing penyulang maka didapat semakin panjang saluran maka frekuensi kegagalan dari penyulang akan semakin tinggi, dibuktikan dengan nilai SAIFI yang tertinggi yaitu penyulang klakah, begitu juga dengan durasi akan semakin panjang diibuktikan dengan nilai SAIDI. Untuk Durasi juga melibatkan banyaknya sectionalizer, jika sectionalizer jumlahnya banyak dan penenpatannya optimal maka durasi akan bisa diredam. Upaya Perbaikan Keandalan Penyulang Sukodono. Pada umumnya ada dua cara untuk memperbaiki keandalan suatu system tenaga listrik, cara pertama adalah mengurangi frekuensi terjadinya gangguan, dan kedua adalah mengurangi durasi gangguan. Dari upaya didapat hasil SAIFI yang awalnya bernilai 6.6088 turun menjadi bernilai 5.4176 hal ini dikarenakan oleh penambahan fuse yang secara langsung dapat mengurangi lamda per-Load Point, dan SAIDI yang awalnya bernilai 7.6737 turun menjadi bernilai 6.4431 hal ini dikarenakan penambahan sectionalizer sehingga mengurangi durasi akibat perubahan repair time menjadi waktu switching time pada Load Point yang terlokalisir Kekuatan -Topik yang dibahas menarik -Penjelasan secara menyeluruh mudah dimengerti Kelemahan -Metode penelitian yang digunakan susah dimengerti 2) JURNAL “EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015”
Judul EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015. Jurnal ITP (Institut Teknologi Padang) Volume & Vol.5/No.2 & 120-129 Halaman Tahun 2016 Penulis Erhaneli Reviewer Mawadah Wr Febriyani. 1705541040 Tanggal 2 Desember 2019
Tujuan Penelitian Mengevalusi keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan
indeks keandalan sistem yakni SAIDI dan SAIFI pada PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau dengan menggunakan data monitoring gangguan yang terjadi selama tahun 2014. Subjek Penelitian Sistem Distribus PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau Metode Penelitian Penelitian ini mengevaluasi keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan indeks keandalan siatem yakni berapa lamanya pemadaman dan berapa kali /jumlah pemadaman yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem distribusi tenaga listrik di PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu yang terdiri dari 4 Feeder. Evaluasi dilakukan berdasarkan data laporan monitoring gangguan sistem distribusi PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu. Sesuai dengan tujuan peneltian mengetahui keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan durasi atau lamanya gangguan yang terjadi selama tahun 2014 dan mengetahui keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan frekuensi atau jumlah gangguan yang terjadi selama tahun 2014 di PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau. Evaluasi dilakukan berdasarkan perbandingan hasil perhitungan dengan nilai indeks keandalan yang ditargetkan /ditetapkan oleh PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu pada Tahun 2014 yakni SAIDI adalah 68,04 dan SAIFI adalah 0,56. Hasil Penelitian 1. Berdasarkan durasi /lama gangguan yang terjadi selama tahun 2014 di PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau sebelum dilakukan evaluasi terhadap keandalannya nilai SAIDI tertinggi terjadi bulan Agustus 2014 sebesar 88,1295 , dan terendah terjadi bulan Mei sebesar 0,081. Bila dibandingkan dengan nilai indeks keandalan sesuai target untuk tahun 2014 yaitu nilai tertinggi pada bulan Desember 2014 sebesar 68,04 dan terendah pada bulan Januari 2014 sebesar 5,78 adalah jauh di atas target/ketetapan PLN Rayon Bagan Batu. 2. Sedangkan untuk nilai SAIFI tertinggi bulan September 2014 sebesar 1,8549 dan terendah bulan Maret sebesar 0,018. Bila dibandingkan dengan target PLN untuk tahun 2014 masih di atas target yang telah ditentukan. 3. Setelah dilakukan evaluasi keandalan, maka nilai SAIDI tertinggi bulan November 2014 sebesar 0.0076 , dan terendah pada bulan Mei sebesar 0,00011. Bila dibandingkan dengan nilai indeks keandalan sesuai target untuk tahun 2014 yaitu nilai tertinggi pada bulan Desember 2014 sebesar 68,04 dan terendah pada bulan Januari 2014 sebesar 5,78 adalah jauh bawah target/ketetapan PLN Rayon Bagan Batu. 4. Sedangkan untuk nilai SAIFI tertinggi terjadi bulan September 2014 yakni sebesar 0,11541 dan terendah pada bulan Maret sebesar 0,01304. Bila dibandingkan dengan target PLN untuk tahun 2014 masih di bawah target yang telah ditentukan. 5. Ditinjau dari penyebab gangguan selama tahun 2014 maka penyebab gangguan yang mengakibatkan pemadaman paling banyak adalah yang disebabkan oleh pemutus tegangan menengah terbuka, pelebur tegangan menengah putus karena pohon/dahan, di mana selama selang waktu satu tahun (2014) jumlah gangguan paling banyak 39 kali dengan lama pemadaman 89.615,383 jam dan beban yang padam sebesar 161.708, 11 kWh (energi yang tidak tersalurkan). Pembahasan Mutu listrik yang disalurkan didasarkan pada sejumlah kriteria dasar dimana kriteria dasar tersebut menggambarkan ciri-ciri dari mutu penyalurannya. Mutu listrik yang disalurkan akan mengalami pengurangan bila terjadi penyimpangan pada tegangan, frekuensi dan keandalan yakni adanya gangguangangguan atau kejadian-kejadian yang tidak direncanakan sebelumnya pada jaringan. Pada sistem distribusi tenaga listrik, tingkat keandalan adalah hal yang sangat penting dalam menentukan kinerja sistem tersebut. Keandalan ini dapat ditinjau dari sejauh mana suplai tenaga listrik dapat mensuplai secara kontinu ke konsumen. Permasalahan yang paling mendasar pada sistem distribusi tenaga listrik adalah terletak pada mutu, kontinuitas dan ketersediaan pelayanan daya listrik pada pelanggan. Struktur jaringan tegangan menengah memegang peranan penting dalam menentukan keandalan penyaluran tenaga listrik karena jaringan yang baik memungkinkan dapat melakukan maneuver tegangan dengan mengalokasikan tempat gangguan dan beban dapat dipindahkan melalui jaringan lainnya. Sistem evaluasi keandalan yang digunakan pada sistem distribusi memiliki parameter-parameter sebagai berikut yaitu : pemadaman rata-rata ( rs), kegagalan ratarata (λ), dan waktu pemadaman rata-rata (Us). Kedua indeks sangat penting, namun tidak dapat memberikan respon sistem secara lengkap. OIeh karena itu untuk melihat respon dan sifat sistem diperlukan suatu indeks keandalan tambahan yang bisa memberikan gambaran perilaku dan tanggapan dari sistem. Indeks tambahan yang sering digunakan untuk mengevaluasi keandalan sistem tersebut adalah indeks berorientasi pada pelanggan dan indeks berorientasi pada beban serta energi. Berdasarkan Data lapangan pelanggan dan hasil monitoring gangguan yang terjadi pada PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu selama tahun 2014 dilakukan perhitungan untuk mengetahui berapa lama dan jumlah pemadaman yang terjadi selama tahun 2014. Perhitungan yang dilakukan dalam menentukan keandalan sistem distribusi 20 kV berdasarkan jumlah gangguan dan lama gangguan yang terjadi selama satu tahun dengan oreantasi indeks keandalan Setelah dilakukan perhitungan seperti yang diuraikan pada tabel rekapitulasi hasil perhitungan Laju Kegagalan dan Lama Gangguan, Rekapitulasi hasil perhitungan Indeks Keandalan Sistem (SAIDI, SAIFI ), dan Perbandingan nilai Laju Kegagalan (λ) dan Lama Gangguan (U) dengan Nilai SAIDI dan SAIFI pada sistem distribusi tenaga listrik. Kekuatan - Metode penelitian yang digunakan m dimengerti Kelemahan - Topik yang dibahas tidak menarik