Abstrak
Suatu sistem jaringan distribusi dituntut memiliki keandalan dalam penyediaan dan penyaluran energi
listrik. Kualitas keandalan pelayanan energi listrik dapat dilihat dari seberapa sering terjadi pemadaman
dan lamanya pemadaman yang terjadi dalam selang waktu tertentu. Pada Tugas Akhir ini akan di bahas
tentang keadalan sistem distribusi 20 kV di PT. PLN Rayon Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui indeks keandalan sistem jaringan distribusi pada beberapa penyulang di PT. PLN Rayon
Mojokerto dengan menggunakan metode RNEA dan software ETAP sebagai referensi. Dari hasil penelitian
4 penyulang didapatkan hasil perhitungan indeks keandalan dengan menggunakan metode RNEA, nilai
SAIFI penyulang Bangsal adalah sebesar 5,3 (padam/pelanggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 14
(jam/pelanggan/tahun). Pada penyulang Residen Pamuji nilai SAIFI sebesar 3,1 (padam/pelanggan/tahun),
dan nilai SAIDI sebesar 8,4 (jam/pelanggan/tahun). Penyulang Empunala nilai SAIFI sebesar 7,8
(padam/pelangggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 18 (jam/pelanggan/tahun). Penyulang Gading nilai
SAIFI sebesar 1,47 (padam/pelangggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 4,96 (jam/pelanggan/tahun).
Sedangkan hasil simulasi dengan software ETAP pada penyulang Bangsal nilai SAIFI sebesar 6,2
(padam/pelanggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 13,5 (jam/pelanggan/tahun). Pada penyulang Residen
Pamuji nilai SAIFI sebesar 5,4 (padam/pelanggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 10,1
(jam/pelanggan/tahun). Penyulang Empunala nilai SAIFI sebesar 9,7 (padam/pelangggan/tahun), dan nilai
SAIDI sebesar 21,7 (jam/pelanggan/tahun). Penyulang Gading nilai SAIFI sebesar 1,47
(padam/pelangggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 5,1 (jam/ pelanggan/tahun).
Kata Kunci: ETAP, Indeks Keandalan, Jaringan Distribusi 20 kV, RNEA.
Abstract
Distribution network system is required to have reliability in the supply and distribution of electrical energy.
The reliability of electrical energy services can be seen from how often the blackout and duration of
blackouts that occur within a certain time interval. This study will be discussed about the integrity of
distribution system 20 kV in PT. PLN Rayon Mojokerto. This study aims to determine the reliability index
of distribution network system on some repeater in PT. PLN Rayon Mojokerto by using RNEA method and
ETAP software as reference. From the result of the 4 feeders research, it is found that the reliability index
calculation using RNEA method, the SAIFI value of Bangsal feeder is 5.3 (outages/customer/year), and
SAIDI value is 14 (hour/customer/year). In Resident Pamuji feeder SAIFI value is 3.1
(outages/customer/year), and SAIDI value is 8.4 (hours/customer/year). In Empunala feeder SAIFI value is
7.8 (outages/customers/year), and SAIDI value is 18 (hours/customer/year). In Gading feeder SAIFI value
is 1.47 (outages/customers/year), and SAIDI value is 4.96 (hours/customers/year). While the simulation
results with ETAP software on Bangsal feeder SAIFI value is 6.2 (outages/customer/year), and SAIDI value
is 13.5 (hours/customer/year). In Resident Pamuji feeder SAIFI value is 5.4 (outages/customer/year), and
SAIDI value is 10.1 (hours/customer/year). In Empunala feeder SAIFI value is 9.7 (outages/customers/year),
and SAIDI value is 21.7 (hours/customer/year). In Gading feeder SAIFI value is 1.47
(outages/customers/year), and SAIDI value is 5.1 (hours/customers/year).
Keywords: ETAP, Reliability Index, Distribution Network 20 kV, RNEA.
111
Jurnal Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 111 - 119
b. Lama pemadaman (Outage Duration) mengganti bagian jaringan distribusi dan menyusun
Periode dari satu permulaan komponen kembali sistem distribusi yang besar ke dalam bentuk seri
mengalami keluar sampai saat komponen dapat dan sederhana. Metode ini merupakan metode pendekatan
dioperasikan kembali sesuai dengan fungsinya (SPLN untuk mengevaluasi sistem distribusi yang menggunakan
59, 1985). Untuk menghitung lama pemadaman proses berulang dan berurutan untuk mengevaluasi indeks
digunakan persamaan berikut: keandalan per load point. Metode Reliability Network
Equivalent Approach merupakan penyederhanaan dari
𝑈𝐿𝑃 = ∑𝑖=𝐾 𝑈𝑖 ∑𝑖=𝐾 λ𝑖 x r𝑗 (2)
metode FMEA, dan merupakan solusi dari masalah yang
Dengan keterangan, dihadapi metode FMEA Metode FMEA menggunakan
𝑈𝐿𝑃 = rata – rata gangguan tahunan perhitungan yang sangat banyak, sehingga membutuhkan
r𝑗 = waktu perbaikan (repairing time) waktu perhitungan yang lama (Billinton & Wang, 1998).
Berdasarkan indeks-indeks load point, diperoleh Metode Reliability Network Equivalent Approach
sejumlah indeks keandalan untuk mengetahui indeks digunakan untuk menganalisis sistem distribusi radial
keandalan sistem secara keseluruhan yang dapat yang kompleks secara sederhana. Sistem distribusi radial
dievaluasi dan bisa didapatkan dengan lengkap mengenai terdiri dari Transformator, Saluran, Breaker, Fuse, dan
kinerja sistem. Indeks-indeks ini adalah SAIFI dan SAIDI. Disconnecting Switch. Seperti yang ditunjukkan pada
a. SAIFI (System Average Interruption Frequency Gambar 1.
Lp2
Index) lp4
SAIFI adalah indeks keandalan yang merupakan l6
113
Jurnal Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 111 - 119
𝜆𝑘𝑗 = laju kegagalan seksi cabang k terhadap load HASIL DAN PEMBAHASAN
point j Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
𝑃𝑘𝑗 = parameter kontrol seksi cabang k pada load keandalan sistem distribusi 20 kV serta mengetahui
point j perbandingan perhitungan indeks keandalan menggunakan
𝑟𝑖𝑗 = waktu switching atau waktu perbaikan load
metode RNEA dengan electrical
point j pada main section.
transient analysis program (ETAP) pada PT. PLN Rayon
𝑟𝑠𝑗 = waktu perbaikan untuk elemen seri terhadap
load point j Mojokerto yaitu penyulang Bangsal, Residen Pamuji,
𝑟𝑘𝑗 = waktu switching atau waktu perbaikan load Empunala dan Gading. Data penelitian yang diambil dari
point j pada lateral section PT. PLN APJ Mojokerto akan disimulasikan menggunakan
software ETAP 12.6 kemudian hasilnya dibandingkan
METODE dengan hasil perhitungan menggunakan metode RNEA.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Perhitungan Metode RNEA
yaitu penelitian sistematis dengan melakukan pengamatan Perhitungan dimulai dengan menganalisis single line
terhadap bagian-bagian objek untuk mengumpulkan data radial dari 4 penyulang untuk menentukan jumlah
yang disajikan dalam bentuk angka yang digunakan dalam penyulang cabang di kedua penyulang tersebut. Penentuan
penelitian. Penelitian ini menfokuskan pada keandalan penyulang cabang dengan menggunakan parameter letak
sistem jaringan distribusi 20 kV dengan menggunakan dari pemisah. Jadi pemisah digunakan untuk memisahkan
perbandingan perhitungan metode RNEA dan software antara penyulang cabang dengan penyulang utama.
ETAP 12.6. Sistem jaringan yang digunakan sebagai objek Diambil penyulang Residen Pamuji sebagai sampel degan
penelitian yaitu sistem jaringan distribusi 20 kV yang single line yang dijelaskan pada Gambar 3 berikut.
berada pada Rayon Mojokerto
HB501
0 MVA
L64
0 M VA
LP64
HB0 69
0 M VA
L63
0 MVA
LP63
HB592
0 MVA
L62
LP6 2
0 MVA
Tempat dan Waktu Penelitian
HB012
0 MVA
L61
0 MVA
LP61
HB 222
0 MVA
Penelitian dilaksanakan di PT. PLN Area Pelayanan
L60
0 MVA
LP60
HB444
0 MVA
L59
LP59
0 MVA
dan Jaringan (APJ) Mojokerto di Jl. R. A Basuni No. 69
HB4 99
0 M VA
L58
0 MVA
LP58
HB411
0 MVA
L57
Sooko Mojokerto, Jawa Timur. Waktu penelitian dimulai
LP5 7
0 MVA
HB580
0 MVA
L5 6
0 M VA
LP56
HB 512
0 MVA
0 MVA
LP55
HB095
0 MVA
L54
LP54
0 MVA
HB039
0 MVA
CABANG 7
L66
HB079
0 MVA
L53
0 MVA
LP66
0 MVA
LP53
HB362
0 MVA
L 65
HB410
0 MVA
Analisis Data
L52
LP65
0 MVA
Bus283
20 kV
0 MVA
LP52
HB425
0 MVA
L51
0 M VA
LP51
53x0 MVA
LP50
L65
HB180
0 MVA
L69
326x0 MVA
Bus271
20 kV
Bus212
20 kV
HB015
0 MVA
L68
L 34
0 MVA
LP68
0 MVA
LP34
HB256
0 MVA
HB622
0 MVA
L 67
L33
58x 0 MVA
LP67
0 MVA
LP33
HB624
0 MVA
HB050
0 MVA
L 49
L32
130 x0 MVA
0 MVA
LP49
LP32
Bus206
20 kV
HB486
0 MVA
L67
HB556
0 MVA
L48
L31
0 MVA
LP48
0 MVA
LP31
HB681
0 MVA
HB112
0 MVA
L47
L30
LP47
0 MVA
0 MVA
LP30
HB672
0 MVA
HB589
0 MVA
L46
L29
0 MVA
LP46
0 MVA
LP29
HB428
0 MVA
HB6 02
0 M VA
L45
L28
HB0 02
0 M VA
L44
0 MVA
LP45
0 MVA
LP28
349x0 MVA
CABANG 5
LP44
HB407
0 MVA
L27
HB570
0 MVA
170x0 MVA
L 43
LP2 7
CABANG 3
0 M VA
LP 43
HB092
0 MVA
284x0 MVA
L26
LP42
HB305
0 MVA
0 MVA
LP26
L42
Bus 179
20 kV
HB4 87
0 M VA
L25
L43
500x0 MV A
20 kV
LP 42
Bus161
0 MVA
LP25
HB456
0 MVA
LBS PERUM. PUSKOPA D
L24
58x 0 MVA
L P24
HB484
0 MVA
L23
HB2 54
0 M VA
HB141
0 MVA
0 MVA
LP23
L41
L39
234x0 MVA
45x0 MVA
CABANG 4
LP41
HB118
0 MVA
LP39
L22
140x0 MV A
H B140
0 MVA
LP22
HB 166
0 MVA
L38
127x0 MVA
L40
LP3 8
276x0 MVA
HB542
0 MVA
LP40
L21
0 MVA
LP21
L 38
HB608
0 MVA
HB146
0 MVA
Bus155
L37
20 kV
L20
33x0 MVA
LP3 7
0 MVA
LP20
HB038
0 MVA
HB396
0 MVA
L36
L19
254 x0 MVA
LP36
LP1 9
0 MVA
HB0 48
0 M VA
HB110
0 MVA
67x0 MVA
L 35
L18
LP35
0 MVA
LP18
HB676
0 MVA
Bus138
20 kV
500x0 MVA
Bus72
20 kV
L16
LP 35
L35
CABANG 2
HB 005
0 MVA
L15
0 MVA
LP15
HB262
0 MVA
33x 0 MVA
L 17
L17
LP 17
HB472
0 MVA
L14
Bus73
20 kV
500 x0 MVA
LP14
0 MVA
LP17
Bus57
20 kV
HB035
0 MVA
L13
37 0x0 MVA
LP13
HB418
0 MVA
L 14
L12
438x0 MVA
LP12
HB115
0 MVA
HB036
0 MVA
L11
L8
413x0 MVA
CABANG 1
0 MVA
LP11
LP8
HB07 5
0 MV A
HB08 3
0 MV A
L10
L7
238x0 MVA
283x0 MVA
LP10
LP7
HB480
0 MVA
HB437
0 MVA
L6
L9
180x0 MVA
0 MVA
LP6
LP9
HB488
0 MVA
L5
23x0 MVA
LP5
L6
0 M VA
HB5 03
L4
2x0 MVA
LP4
HB379
0 MVA
L3
0 M VA
L P3
HB1 45
0 M VA
L2
8x0 MVA
LP2
LBS KE DUNGSARI BARAT
HB497
0 MVA
PENY ULANG RESPAM
L1
DS BYP ASS
0 MVA
L P1
0 MVAsc
20 kV
20 kV
Bus4
Bus1
115
Jurnal Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 111 - 119
117
Jurnal Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 111 - 119
Perbandingan Hasil Perhitungan Indeks keandalan sedangkan perhitungan dengan ETAP tidak
Metode RNEA dengan Software ETAP memenuhi standar PLN, pada penyulang Empunala
Perhitungan indeks keandalan sistem dengan indeks keandalan belum memenuhi standar PLN
menggunakan metode RNEA dan software ETAP baik perhitungan metode RNEA maupun ETAP
didapatkan hasil diuraikan pada Tabel 7 berikut. sedangkan pada penyulang Gading perhitungan
Tabel 7. Hasil perhitungan Indeks Keandalan Metode menggunakan metode RNEA dan ETAP sudah
RNEA dan Software ETAP memenuhi standar PLN. Perlu dilakukan upaya
RNEA ETAP peningkatan keandalan untuk memenuhi standar
Penyulang
SAIFI SAIDI SAIFI SAIDI
PLN pada semua penyulang.
Bangsal 5,394 11,69 6,211 13,538
Residen pamuji 3,173 8,453 5,429 10,114 Sedangkan perbandingan indeks keandalan
Empunala 7,886 18,074 9,718 21,745 SAIDI pada penyulang Bangsal sudah memenuhi
Gading 1,4702 4,96 1,48 5,108 standar PLN baik perhitungan menggunakan
metode RNEA maupun ETAP. Pada penyulang
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa terdapat
Residen Pamuji indeks keandalan SAIDI sudah
selisih hasil perhitungan antara metode RNEA dan ETAP.
Perbedaan perhitungan ini dikarenakan perbedaan metode memenuhi standar PLN baik perhitungan
yang digunakan sehingga menimbulkan selisih. Pada menggunakan metode RNEA maupun ETAP. Pada
evaluasi keandalan menggunakan software ETAP penyulang Empunala indeks keandalan pada metode
diketahui bahwa ada perbedaan aturan pengambilan nilai RNEA sudah memenuhi standar PLN yaitu sebesar 18,074
switching time sehingga mempengaruhi hasil terutama dan pada perhitungan menggunakan simulasi ETAP belum
pada nilai SAIDI. Sedangkan pada metode RNEA memenuhi standar PLN yaitu sebesar 21,746 maka perlu
diketahui hasilnya cukup jauh dari program ETAP karena dilakukan upaya peningkatan keandalan pada penyulang
dilakukan penyederhanaan jaringan dan dalam Empunala agar sistem memenuhi standar PLN. Sedangkan
perhitungan banyak hal-hal yang diabaikan. Grafik pada Penyulang Gading indeks keandalan pada metode
perbandingan antara metode RNEA dan ETAP dapat RNEA dan ETAP sudah memenuhi standar PLN.
dilihat pada Gambar 4 berikut.
PENUTUP
Bangsal Residen pamuji Empunala Gading
Simpulan
21,7456
18,07485
4,96
3,173
1,4702
Saran
Pada penyulang Bangsal dan Empunala indeks
keandalan SAIFI masih dibawah Standar PLN, maka perlu
dilakukan upaya perbaikan guna mencapai keandalan
sistem distribusi yang baik.
Pada Penyulang Residen Pamuji dan Gading indeks
keandalan sistem sudah memenuhi standar dari PLN,
maka perlu di pertahankan dan di tingkatkan guna
mencapai keandalan sistem distribusi yang baik.
Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terhadap SPLN
No 52-3 1985 tentang Pola Pengaman Sistem Distribusi 6
KV dan 20 KV, SPLN No 59 1985 Tentang Keandalan
Pada Sistem Distribusi 6 KV dan 20 KV, SPLN No 68-2
1986 Tentang Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik,
mengingat pertumbuhan beban yang semakin tinggi setiap
tahunnya dan terus bertambahnya kerapatan beban
(semakin banyak pelanggan) agar lebih efektif jika
digunakan untuk penelitian selanjutnya..
DAFTAR PUSTAKA
Billinton. R & Allan. R.N, 1996. Reliability Evaluation
of Power System. Plenum press, New York.
119