Anda di halaman 1dari 9

KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN

INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) UP3


PEKALONGAN TAHUN 2018
Ismail Hasyim Wibisono*) dan Teguh Prakoso S.T, M.T, Ph.D.
Program Studi Sarjana Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, S.H., Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
*)
E-mail : ismailhasyim11238@gmail.com

Abstrak
Jaringan distribusi tenaga listrik merupakan komponen penting dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu
induk distribusi 150 KV menjadi tegangan 220V yang dapat digunakan sehari-hari oleh masyarakat. Proses distribusi
tenaga listrik tidak bisa lepas dari gangguan. yang salah satu penyebabnya adalah lingkungan. Gangguan
menyebabkan bekerjanya sistem proteksi atau relay sehingga pemutus tenaga (PMT) mengalami trip. Penyaluran
tenaga listrik akan terputus atau lebih dikenal dengan istilah pemadaman. Terputusnya penyaluran listrik ini
mengurangi tingkat keandalan jaringan listrik pada wilayah tersebut. Indeks yang biasa digunakan untuk menyatakan
tingkat keandalan sebuah jaringan distribusi listrik adalah SAIDI (System Average Interruption Duration Index) dan
SAIFI (System Average interruption Frequency Index). Untuk mengetahui keandalan sistem distribusi PT. PLN
(Persero) UP3 Pekalongan pada tahun 2018 maka dilakukan perhitungan nilai SAIDI dan SAIFI kemudian
dibandingkan dengan standard SPLN 68-2 tahun 1986 serta target minimal yang ditetapkan oleh PT. PLN (Persero)
UP3 Pekalongan. Dari perhitungan diketahui nilai SAIDI realisasi tahun 2018 didapatkan hasil sebesar 19,52
jam/pelanggan/tahun sementara standar SPLN 68-2 tahun 1986 sebesar 12,8 jam/pelanggan/tahun, dan target
minimal yang ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) UP3 Pekalongan adalah 17,28 jam/pelanggan/tahun. Nilai SAIFI
realisasi tahun 2018 sebesar 13,06 kali/pelanggan/tahun sementara standar SPLN 68-2 tahun 1986 sebesar 2,4
kali/pelanggan/tahun, dan target minimal yang ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) UP3 Pekalongan adalah 12,28
kali/pelanggan/tahun. Dengan demikian berdasarkan indeks keandalan hasil perhitungan maka jaringan distribusi
listrik pada PT. PLN (Persero) UP3 Pekalongan dikategorikan tidak handal. Hal ini terjadi akibat tingginya angka
gangguan yang diakibatkan oleh pohon tumbuh di sekitar jaringan. Untuk mencapai tingkat keandalan jaringan listrik
yang baik, tentunya perlu dilakukan pemeliharaan yang bersifat korektif maupun preventif terutama mengurangi
dahan pohon yang tumbuh di sekitar jaringan agar memperkecil resiko jaringan terkena gangguan, sehingga dapat
meningkatkan keandalan jaringan distribusi listrik PT. PLN (Persero) UP3 Pekalongan.
Kata kunci : Gangguan, SAIDI dan SAIFI

Abstract
Electrical distribution network is an important components in transmitting power from 150 KV distribution
gate into a 220V of voltage that could be used for everyday life by society. Distributing electricity cannot be separated
from interference, one of them is environment.Interference is causing a protection system or relay works which will
perform circuit breaker to trips. The electrical distribution will be disconnected or better known as blackout.
Disconnection of electrical distribution will decrease the level of the electricity network reliability in that area. The
common index that used to state reliability of electrical distribution network is SAIDI (System Average Interruption
Duration Index) and SAIFI (System Average interruption Frequency Index). To know the distribution system reliability
of PT. PLN (Persero) UP3 Pekalongan we will calculate the value of SAIDI and SAIFI then compare it with the SPLN
68-2 1986 and also the minimum requirements that were set by the PT. PLN (Persero) UP3 Pekalongan. From the
calculation the realization value of SAIDI in 2018 is 19,52 hours/consumer/year in the other side the value set by
SPLN 68-2 1986 standard is 12,8 hours/consumer/year and the minimum requirement that were set by PT. PLN
(Persero) UP3 Pekalongan is 17,28 hours/consumer/year. The realization value of SAIFI in 2018 is 13,06
times/consumer/year in the other side the value set by SPLN 68-2 1986 standard is 2,4 times/consumer/year and the
minimum requirement that were set by PT. PLN (Persero) UP3 Pekalongan is 12,28 times/consumer/year. Therefore
based on the reliability index calculation the electrical distribution network of PT. PLN (Persero) UP3 Pekalongan
is not reliable. This could happened because the number of interference caused by the trees that grow near the network
is pretty high. To reach a good index of electrical network, of course a maintenance which is corrective and preventive
are have to be done especially reducing the branch of trees that grow near the network in order to reduce the risk of
the interference hit the network, so the reliability index of PT. PLN (Persero) UP3 Pekalongan will raise .
Keyword : Interference, SAIDI and SAIFI

1
1. Pendahuluan mengurangi gangguan, dan perhitungan keandalan
1.1. Latar Belakang jaringan distribusi listrik menggunakan index SAIDI
SAIFI.
Keandalan jaringan listrik merupakan komponen penting
dalam sebuah jaringan distribusi listrik. Keandalan ini
2. Landasan Teori
dapat menjadi tolak ukur performa jaringan listrik di 2.1. Sistem Tenaga Listrik
suatu area. Keandalan jaringan distribusi sangat erat
kaitannya dengan gangguan. Gangguan inilah yang akan Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat
menentukan apakah jaringan distribusi tersebut dikatakan besar dan kompleks karena terdiri atas komponen
handal atau kurang handal. peralatan atau mesin listrik seperti generator,
transformator, beban dan alat-alat pengaman dan
Apabila terjadi gangguan pada jaringan distribusi maka pengaturan yang saling dihubungkan membentuk
system proteksi atau relay akan membuat pemutus suatu sistem yang digunakan untuk membangkitkan,
tegangan (PMT) trip. menyalurkan, dan menggunakan energi listrik.

Aktifnya system proteksi pada jaringan distribusi Namun secara mendasar sistem tenaga listrik dapat
menyebabkan sebagian area yang terkena dampak dikelompokkan atas 3 bagian utama yaitu :
gangguan akan mengalami pemadaman. Pemadaman 1. Sistem Pembangkitan
yang terjadi tersebut sangat erat kaitannya dengan tingkat Pusat pembangkit tenaga listrik (electric power
keandalan jaringan distribusi listrik. Semakin lama dan station) biasanya terletak jauh dari pusat-pusat beban
semakin sering suatu jaringan distribusi padam maka dimana energi listrik digunakan.
sudah tentu akan menurunkan tingkat keandalannya. 2. Sistem Transmisi
Tingkat keandalan ini biasa dinyatakan dengan indeks Energi listrik yang dibangkitkan dari pembangkit
SAIDI (System Average Interruption Duration Index) dan listrik yang jauh disalurkan melalui kawat-kawat atau
SAIFI (System Average interruption Frequency Index). saluran transmisi menuju gardu induk (GI).
Indeks keandalan SAIDI dan SAIFI pada PT. PLN 3. Sistem Distribusi
(PERSERO) tercantum dalam SPLN 68-2 tahun 1986 dan Energi listrik dari gardu-gardu induk akan disalurkan
SPLN 59 tahun 1985. oleh sistem distribusi sampai kepada konsumen.
Sehingga untuk menjaga keandalan jaringan distribusi
2.2 Komponen Jaringan Distribusi Listrik
diperlukan kesigapan dari petugas PLN yang bekerja di
lapangan, apabila terjadi gangguan dan gangguan tersebut
dapat segera ditemukan maka frekuensi dan durasi padam Sistem distribusi merupakan keseluruhan komponen
akan dapat terminimalisir yang tentunya hal tersebut dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan secara
dapat meningkatkan tingkat keandalan pada jaringan langsung antara sumber daya yang besar (seperti gardu
distribusi listrik. transmisi) dengan konsumen tenaga listrik. Secara
umum yang termasuk ke dalam sistem distribusi antara
lain, :
1.2. Tujuan
1. Gardu Induk ( GI )
2. Jaringan Distribusi Primer
Adapun tujuan Kerja Praktek yang dilaksanakan di PT. 3. Gardu Distribusi (Transformator)
PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan adalah : 4. Jaringan Distribusi Sekunder
1. Mengetahui perawatan jaringan distribusi pada PT.
PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan agar tetap handal.
2. Mengamati secara langsung langkah-langkah untuk 2.3 Jaringan Distribusi Primer
menjaga jaringan distribusi agar tetap handal.
3. Menganalisa berbagai permasalahan pada keandalan Jaringan distribusi primer merupakan awal penyaluran
jaringan distribusi di PT. PLN (PERSERO) UP3 tenaga listrik dari Gardu Induk ( GI ) ke konsumen
Pekalongan. untuk sistem pendistribusian langsung. Sedangkan
untuk sistem pendistribusian tak langsung merupakan
1.3. Batasan Permasalahan tahap berikutnya dari jaringan transmisi dalam upaya
menyalurkan tenaga listrik ke konsumen. Jaringan
Dalam penulisan laporan kerja praktik ini, penulis distribusi primer atau jaringan distribusi tegangan
menjelaskan tentang penyebab-penyebab gangguan menengah memiliki tegangan sistem sebesar 20 kV.
jaringan distribusi listrik, tindakan pencegahan untuk

2
Sifat pelayanan sistem distribusi sangat luas dan 2.5 SAIDI (System Average Interruption
kompleks, karena konsumen yang harus dilayani Duration Index )
mempunyai lokasi dan karakteristik yang berbeda.
Sistem distribusi harus dapat melayani konsumen yang SAIDI ( System Average Interruption Duration Index )
terkonsentrasi di kota, pinggiran kota dan konsumen di atau indeks lama pemadaman rata-rata adalah jumlah
daerah terpencil. Sedangkan dari karakteristiknya, lamanya pemadaman yang dialami oleh konsumen dalam
terdapat konsumen perumahan dan konsumen dunia satu tahun dibagi dengan jumlah konsumen yang dilayani
industri. Sistem konstruksi saluran distribusi terdiri dengan satuannya adalah jam tiap tahun. Nilai SAIDI
dari saluran udara dan saluran bawah tanah. Pemilihan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
konstruksi tersebut didasarkan pada pertimbangan
sebagai berikut: alasan teknis yaitu berupa persyaratan ∑𝑚
𝑖=1 𝐶𝑖 𝑡𝑖 𝑗𝑎𝑚
teknis, alasan ekonomis, alasan estetika dan alasan = …………………(1)
𝑁 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
pelayanan yaitu kontinuitas pelayanan sesuai jenis
konsumen.
Dimana :
Pada jaringan distribusi primer terdapat 4 jenis dasar m = jumlah pemadaman dalam satu tahun
yaitu : 𝑡𝑖 = lamanya tiap-tiap pemadaman
1. Sistem radial Ci = Jumlah konsumen yang mengalami
2. Sistem hantaran penghubung (tie line) pemadaman
3. Sistem loop N = Jumlah konsumen yang dilayani
4. Sistem spindle
2.6 SAIFI (System Average Interruption
2.4 Gangguan Pada Jaringan Distribusi Frequency Index)
Dalam operasi sistem tenaga listrik sering terjadi SAIFI ( System Average Interruption Frequency Index )
gangguan - gangguan yang dapat mengakibatkan atau indeks frekuensi pemadaman rata-rata adalah jumlah
terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. banyaknya pemadaman yang dialami oleh konsumen
Gangguan adalah penghalang dari suatu sistem yang dalam satu tahun dibagi dengan jumlah konsumen yang
sedang beroperasi atau suatu keadaan dari sistem dilayani dengan satuannya adalah kali tiap tahun atau
penyaluran tenaga listrik yang menyimpang dari kondisi pemadaman tiap tahun. Rumus perhitungan SAIFI dapat
normal. dinyatakan dengan persamaan berikut.

Gangguan hampir selalu ditimbulkan oleh hubung ∑𝑚


𝑖=1 𝐶𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛
singkat antar fase atau hubung singkat fase ke tanah. = ………………..(2)
𝑁 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Gangguan dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Gangguan Permanen Dimana :
Gangguan permanen tidak akan dapat hilang sebelum m = jumlah pemadaman dalam satu tahun
penyebab gangguan dihilangkan terlebih dahulu. Ci = Jumlah konsumen yang mengalami
Contoh gangguan ini yaitu adanya kawat yang putus, pemadaman
terjadinya gangguan hubung singkat, dahan yang N = Jumlah konsumen yang dilayani
menimpa kawat phasa dari saluran udara,
2. Gangguan Temporer
Gangguan ini dapat hilang dengan sendirinya yang 2.7 SCADA (Supervisory Collecting And
disusul dengan penutupan kembali peralatan hubungnya. Data Acquisition)
Apabila ganggguan temporer sering terjadi maka hal
tersebut akan menimbulkan kerusakan pada peralatan dan SCADA merupakan sistem terintegrasi yang memiliki 3
akhirnya menimbulkan gangguan yang bersifat fungsi utama yaitu metering, signaling, dan controlling.
permanen. Sistem SCADA terdiri dari beberapa Remote Terminal
Salah satu contoh gangguan yang bersifat temporer Unit (RTU) yang berguna untuk mengumpulkan data di
adalah gangguan akibat sentuhan pohon yang tumbuh lapangan dan mengirim data tersebut kembali ke
disekitar jaringan, akibat binatang seperti burung operator, sehingga untuk mendapatkan data dari suatu
kelelawar, ular dan layangan. alat tidak perlu langsung menuju ke tempat alat tersebut
berada.

SCADA di lingkup PT. PLN (PERSERO) berfungsi


untuk memonitor dan mengendalikan keberlangsungan

3
kinerja distribusi tenaga listrik serta apabila terdapat • Rekap Dominasi Penyebab Gangguan
gangguan akan langsung terdeteksi oleh sistem sehingga
mempercepat petugas di lapangan untuk mengatasi Tabel 3.1 Rekap Penyebab Gangguan
gangguan tersebut yang akan berdampak pada turunnya Group Klasifikasi PMT RECLOSER
angka SAIDI. TRIP TRIP
I1 Komponen 21 32
3. Analisa Dan Pembahasan I2 Peralatan 9 21
3.1. Pola Sistem Distribusi Pada PT. PLN I3 Gardu 1 4
(PERSERO) UP3 Pekalongan I4 Tiang 0 5
E1 Pohon 6 196
E2 Alam 6 61
Pola sistem distribusi pada PT. PLN (PERSERO) UP3
E3 Pihak 20 67
Pekalongan menganut pola distribusi sistem loop. Pola
III/Binatang
tersebut dapat dilihat pada single line diagram pada
E4 Layang- 2 15
lampiran atau potongan single line diagram berikut.
Layang
Jumlah Gangguan 65 401

Pada Tabel 3.1 dapat disimpulkan bahwa penyebab


gangguan terbanyak yang menyebabkan PMT trip adalah
komponen sejumlah 21, sedangkan penyebab gangguan
yang menyebabkan recloser trip adalah pohon sejumlah
196 gangguan.

Gangguan yang menyebabkan PMT trip yang disebabkan


oleh komponen biasanya karena umur komponen yang
sudah tua, arus lebih yang mengenai komponen, dan
Gambar 1. Potongan Single Line Diagram PT. PLN kualitas komponen yang kurang baik.
(PERSERO) UP3 Pekalongan
Untuk gangguan yang menyebabkan recloser trip yang
Pada Gambar 1. dapat dilihat pada penyulang PKL09 dan diakibatkan oleh pohon sering terjadi pada jaringan yang
PKL07, dimana kedua penyulang tersebut dapat menggunakan konduktor jenis A3C (All Alumunium
menyuplai satu sama lain dengan cara jointing Alloy Conductor) karena pada jenis ini, konduktor pada
menggunakan ABSw (Air Brake Switch) P9-28. Pada jaringan tidak diselubungi oleh isolasi sehingga apabila
ABSw P9-28 yang awalnya bersifat normally open dapat terkena pohon atau ranting pohon dapat menyebabkan
di close sehingga penyulang PKL09 dan PKL07 disuplai hubung singkat fasa dengan tanah atau fasa dengan fasa.
satu sama lain.
3.3. Keandalan Jaringan Distribusi PT. PLN
3.2. Gangguan Pada Sistem Distribusi PT. (PERSERO) UP3 Pekalongan
PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan Berdasarkan Indeks SAIDI dan SAIFI
Pada Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa untuk gangguan Target yang ditetapkan oleh PT.PLN (PERSERO) UP3
internal yang dilambangkan dengan huruf I pada sistem Pekalongan untuk SAIDI 1037,11 menit/pelanggan/tahun
distribusi dapat disebabkan oleh komponen, peralatan, atau 17,28 jam / pelanggan /tahun, untuk SAIFI 12,28
gardu, dan tiang. Sedangkan untuk gangguan yang kali/pelanggan/tahun. Sementara untuk standard yang
disebabkan dari luar atau eksternal yang dilambangkan ditetapkan oleh PLN sesuai SPLN 68-2 tahun 1986
dengan huruf E disebabkan oleh pohon, alam, pihak ke- adalah untuk SAIDI 12,8 jam/pelanggan/tahun dan untuk
3 atau binatang, dan layang-layang. SAIFI 2,4 kali/pelanggan/tahun.

4
3.3.1 SAIDI (System Average Interruption Duration 3.3.2 SAIFI (System Average Interruption Frequency
Index ) Index )

Nilai Index SAIDI PT. PLN (PERSERO) UP3 Nilai Index SAIFI PT. PLN (PERSERO) UP3
Pekalongan dapat dilihat pada tabel 3.2. Pekalongan dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.2 Data SAIDI PT. PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan Tabel 3.3 Data SAIDI PT. PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan
UP3 PEKALONGAN UP3 PEKALONGAN

No Bulan Jam X No Bulan Total Plg


Total SAIDI Jml Plg SAIFI
Plg (TUL
Plg (jam/plg) Padam (kali/plg)
Padam 309)
1 Januari 486.631 928.583 1,91 1 Januari 486.631 713.871 1,47
2 Februari 487.978 1.037.779 2,13 2 Februari 487.978 724.310 1,48
3 Maret 489.480 500.576 1,02 3 Maret 489.480 444.459 0,91
4 April 491.121 493.730 1,01 4 April 491.121 422.923 0,86
5 Mei 492.840 619.588 1,26 5 Mei 492.840 469.897 0,95
6 Juni 494.084 602.767 1,22 6 Juni 494.084 445.357 0,90
7 Juli 495.951 331.437 0,67 7 Juli 495.951 252.024 0,51
8 Agustus 497.969 382.329 0,77 8 Agustus 497.969 285.233 0,57
9 September 500.175 877.629 1,75 9 September 500.175 467.713 0,94
10 Oktober 502.223 1.685.939 3,36 10 Oktober 502.223 840.393 1,67
11 Nopember 504.474 1.084.163 2,15 11 Nopember 504.474 795.056 1,58
12 Desember 506.920 1.351.319 2,67 12 Desember 506.920 760.811 1,50
9.895.839 19,52 6.622.047 13,06
TOTAL TOTAL

∑𝑚𝑖=1 𝐶𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑖
∑𝑚𝑖=1 𝐶𝑖 𝑡𝑖 𝑗𝑎𝑚 𝑆𝐴𝐼𝐹𝐼 =
𝑆𝐴𝐼𝐷𝐼 = 𝑁 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑁 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 6.622.047
9.895.839 𝑆𝐴𝐼𝐹𝐼 =
𝑆𝐴𝐼𝐷𝐼 = 506.920
506.920 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑗𝑎𝑚 𝑆𝐴𝐼𝐹𝐼 = 13,06
𝑆𝐴𝐼𝐷𝐼 = 19,52 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Pada hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai realisasi
SAIFI tahun 2018 yaitu 13,06 kali/pelanggan/tahun
Pada hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai realisasi melebihi target SAIFI tahun 2018 yang ditetapkan oleh
SAIDI tahun 2018 yaitu 19,52 jam/pelanggan/tahun PT.PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan sebesar 12,28
melebihi target SAIDI tahun 2018 yang ditetapkan oleh kali/pelanggan/tahun. Sedangkan apabila nilai realisasi
PT.PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan sebesar 17,28 jam tersebut dibandingkan dengan standar yang ditetapkan
/pelanggan / tahun. Serta nilai realisasi tersebut melebihi SPLN 68-2 tahun 1986 yaitu sebesar 2,4
nilai yang ditetapkan oleh SPLN 68-2 tahun 1986 yaitu kali/pelanggan/tahun maka nilai tersebut masih melebihi
12,8 jam/pelanggan/tahun. target.

Salah satu pemicu nilai realisasi yang melebihi target Salah satu faktor nilai realisasi SAIFI yang melebihi
adalah karena jumlah gangguan yang begitu besar, target yang ditetapkan oleh perusahaan salah satunya
terutama untuk gangguan yang berasal dari luar terutama disebabkan oleh gangguan dari ranting-ranting pohon
pohon yang tumbuh di sekitar jaringan. yang tumbuh di sekitar jaringan distribusi.

5
3.4 Menjaga Keandalan Jaringan Distribusi Gambar 3. merupakan kegiatan pengecekan dan
PT. PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan penggantian modem SCADA. Awalnya status modem
dipantau melalui komputer yang terdapat di ruang
Untuk menjaga jaringan distribusi pada PT. PLN dispatcher. Namun karena pada computer terbaca status
(PERSERO) UP3 Pekalongan agar tetap handal maka fail, maka diluncurkan petugas ke lokasi tempat modem
dilakukan kegiatan pemeliharaan dan manuver pada tersebut berada untuk dilakukan pengecekan dan
jaringan. Pemeliharaan dibagi menjadi 2 yaitu penggantian modem.
pemeliharaan korektif dan pemeliharaan preventif.
3.4.2 Pemeliharaan Preventif
3.4.1 Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan preventif adalah pekerjaan pemeliharaan
Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan yang bertujuan yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi sistem
untuk mempertahankan atau mengembalikan kondisi agar selalu berada dalam keadaan yang baik dan handal,
sistem atau peralatan yang mengalami gangguan atau sehingga proses pendistribusian tenaga listrik tetap dapat
kerusakan sampai kembali pada keadaan semula. tersalurkan dengan baik. Pemeliharaan ini dimaksudkan
untuk mengurangi angka potensi gangguan pada jaringan
Pemeliharaan korektif Contoh kegiatan pemeliharaan distribusi.
korektif yang diikuti selama kerja praktek adalah sebagai
berikut. Contoh pemeliharaan preventif yang diikuti selama
melaksanakan kerja praktek adalah sebagai berikut
a. Pemeliharaan ABSw
a. Pemasangan Lightning Arrester

Pemasangan lightning arrester pada Gambar 4. ini


dilakukan untuk mengurangi dampak gangguan sistem
yang diakibatkan oleh sambaran petir. Pemasangan ini
dilakukan karena pada penyulang tersebut pada bulan
Januari 2019 mengalami trip pada PMT nya sebanyak 23
kali. Setelah dilakukan analisa di lapangan menunjukkan
bahwa arus dan tegangan yang terbaca sangat tinggi
sehingga diindikasikan gangguan yang terjadi adalah
diakibatkan oleh petir. Oleh karena itu dipasang lightning
Gambar 2. Proses Pemeliharaan ABSw arrester yang berfungsi meminimalisir gangguan akibat
arus dan tegangan lebih pada sistem.
Pemeliharaan ABSw ini dilakukan oleh PDKB ini
dilakukan setelah mendapatkan laporan dari tim inspeksi
yang menyebutkan bahwa ABSw tersebut sulit
dioperasikan sehingga dapat mengalami peristiwa gagal
switching. Kegagalan switching pada ABSw tersebut
disebabkan karena debu debu kendaraan yang menumpuk
pada area kontak.

b. Penggantian Modem SCADA

Gambar 4. Proses Pemasangan Lightning Arrester

Gambar 3. Proses Penggantian Modem SCADA

6
b. Pemeriksaan Fuse Cut Out (FCO) ABSw. Dalam melakukan kegiatan manuver jaringan,
operator yang bertugas berkordinasi dengan petugas DCC
( Distribution Control Center ), APD (Area Pengatur
Distribusi), dan pihak ULP (Unit Layanan Pelanggan).
Tujuan dari dilakukannya manuver jaringan salah satunya
untuk menekan angka durasi padam atau biasa disebut
SAIDI.

4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Setelah kegiatan Kerja Praktek yang telah dilakukan


pada PT. PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan dapat
disimpulkan bahwa:
Gambar 5. Proses Pemeriksaan FCO
1. Sistem distribusi pada PT. PLN (PERSERO) UP3
Penmeriksaan FCO pada Gambar 5 bertujuan untuk Pekalongan menggunakan sistem loop, sehingga
melihat kondisi kawat yang terdapat di dalam tabung apabila terdapat sebuah penyulang yang mengalami
pada FCO apakah masih dalam kondisi baik atau tidak, gangguan, penyulang tersebut dapat disuplai dari
sehingga apabila terjadi gangguan arus lebih maka FCO penyulang lain sehingga dapat mengurangi durasi
dapat bekerja dengan baik dan arus gangguan tidak padam.
sampai merusak trafo yang ada dibawahnya. 2. Gangguan yang paling sering ditemukan adalah
gangguan yang disebabkan karena pohon yang
3.4.3 Manuver Jaringan tumbuh di sekitar jaringan. Gangguan ini sering
ditemukan pada jaringan yang menggunakan
Manuver jaringan adalah kegiatan untuk memodifikasi konduktor jenis A3C (All Alumunium Alloy) karena
operasi jaringan dari keadaan normal (karena adanya pada jenis ini konduktornya tidak diselubungi oleh
gangguan atau hal lain), sehingga penyaluran tenaga isolasi sehingga apabila terkena pohon atau ranting
listrik dari Gardu Induk menuju konsumen tetap pohon dapat menyebabkan hubung singkat fasa
tersalurkan secara optimal. dengan tanah atau fasa dengan fasa.
3. Berdasarkan data SAIDI dan SAIFI yang telah
Manuver jaringan dilakukan dengan menutup load break didapat, maka sistem distribusi tenaga listrik pada PT.
switch atau ABSw (Air Brake Switch) yang bersifat PLN (PERSERO) UP3 Pekalongan dikategorikan
normally open yang menghubungkan satu penyulang tidak handal karena berada diatas target PT. PLN
dengan penyulang lainnya sehingga apabila pada salah (PERSERO) UP3 Pekalongan dan diatas standard
satu penyulang terdapat gangguan maka pada penyulang SPLN 68-2 tahun 1986.
tersebut dapat disuplai oleh penyulang lain sehingga 4. Pemeliharaan korektif dan preventif yang tepat
proses distribusi tenaga listrik ke konsumen dapat terus sasaran dapat meningkatkan keandalan pada sistem
tersalurkan. distribusi tenaga listrik karena akan mengurangi
potensi gangguan yang berdampak pada jumlah dan
durasi pemadaman yang semakin kecil.
5. Manuver jaringan yang terintegrasi dengan sistem
SCADA dapat mengurangi angka durasi padam atau
SAIDI, karena apabila terdapat gangguan, sistem
SCADA akan memunculkan event gangguan pada
layar operator di titik yang presisi sehingga petugas
dapat melakukan penanganan dengan lebih cepat.

4.2 Saran
Saran-saran yang dapat diberikan setelah
melakukan kegiatan kerja praktek pada PT. PLN
Gambar 6. Proses Manuver Jaringan (PERSERO) UP3 Pekalongan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan jadwal pemeliharaan jaringan
Manuver jaringan yang dilakukan oleh petugas distribusi dengan mengurangi pohon atau dahan
terintegrasi dengan sistem SCADA sehingga tidak perlu kayu yang sudah tumbuh mendekati jaringan
melakukan switching di lapangan kecuali untuk alat

7
mengingat angka gangguan yang disebabkan oleh BIODATA PENULIS
pohon masih sangat besar.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang Ismail Hasyim Wibisono
terlibat dalam operasional jaringan sistem distribusi (21060116130076) lahir di
dan menambah fasilitas untuk operasional di Bekasi, 7 April 1998. Penulis
lapangan sehingga apabila terdapat gangguan dapat telah menempuh pendidikan
segera bisa terdeteksi dan dapat memperkecil waktu dasar di SD Negeri Srondol
pemulihan. Wetan 06, pendidikan
3. Perlunya penyetelan ulang pada peralatan proteksi menengah pertama di SMP
yang menggunakan relay, bila kondisi sudah tidak Negeri 21 Semarang, dan
memungkinkan untuk digunakan maka dapat pendidikan menengah atas di
diganti sehingga apabila terdapat gangguan alat-alat SMA Negeri 4 Semarang, dan
proteksi dapat beroperasi secara maksimal. saat ini sedang menempuh
studi sarjana di Departemen Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
DAFTAR PUSTAKA konsentrasi Teknik Tenaga Listrik.

[1]. Suswanto, Daman. SISTEM DISTRIBUSI TENAGA Saya menyataan bahwa segala informasi yang
LISTRIK EDISI PERTAMA, Padang, 2009 tersedia di maalah ini adalah benar merupakan hasil
[2]. Anonim. Jaringan Distribusi Tenaga Listrik , Medan karya sendiri, bebas dari plagiat, dan semua karya
[3]. SPLN 59 Keandalan Pada Sistem Distribusi 20 kV dan orang lain telah dikutip dengan benar.
6 kV,SPLN 1985, 1985
[4]. SPLN 68-2 Tingkat jaminan system tenaga listrik Yang Menyatakan,
Bagian dua: Sistem distribusi, SPLN 1986, 1986
[5]. Ir. Wahyudi Sarimun.N.MT. Proteksi Sistem Distribusi
Tenaga Listrik
[6]. IEEE Standard Definitions in Power Operations
Terminology Including Terms for Reporting and
Analyzing Outages of Electrical Transmission and
Distribution Facilities and Interruptions to Customer Ismail Hasyim Wibisono
Service, IEEE Std. 346-1973 NIM 21060116130076
[7]. M.M. Ahmed. Supervisory Control And Data
Acquisition System (SCADA) Based Customized Remote
Terminal Unit (RTU) for Distribution Automation
System, Johor Baharu, Malaysia, 2008
Pengesahan
[8]. Kurniawan, Dede. Studi Pemeliharaan Jaringan
Distribusi Saluran Udara Pada PT. PLN Sektor Muara Makalah ini telah disetujui untuk diajukan pada
Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara. Samarinda, 2018 Seminar Kerja Praktek.
[9]. Nur Hidayat, Surya. Analisis Perbandingan Nilai
Saidi(System Average Interruption Durration Index) Semarang, 15 April 2019
Dan Saifi (System Average Interruption Frequency Mengetahui,
Index) PLN Apj Purwokerto Tahun 2014, 2015 Dan Dosen Pembimbing
2016 Dengan Standar SPLN 1985, TRANSIENT, VOL.
7, NO. 1, MARET 2018, ISSN: 2302-9927, 9
[10]. Wahyudi, Drajad. Evaluasi Keandalan Sistem
Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Saidi Dan Saifi
Pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap Pontianak
[11]. Erhaneli. Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga
Listrik Berdasarkan Indeks Keandalan Saidi Dan Saifi Teguh Prakoso, S.T, M.T, Ph.D.
Pada PT. PLN (PERSERO) Rayon Bagan Batu Tahun NIP 197706222010121001
2015 Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli
2016
[12]. Tri Kurniawan, Hendro. Evaluasi Keandalan Sistem
Jaringan Distribusi Menggunakan Indeks Saidi Dan
Saifi Pada PT. PLN (PERSERO) Area Pontianak,
Pontianak.
[13]. Nurastu, Brecia. Antisipasi Gangguan Dan
Pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah 20kv Di
Pt. PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang
Tengah, Semarang,2009.

8
9

Anda mungkin juga menyukai