Anda di halaman 1dari 7

SainETIn (Jurnal Sain, Energi, Teknologi & Industri), Vol. 6 No. 1, Desember 2021, pp.

1 – 7
ISSN 2548-6888 print, ISSN 2548-9445 online

Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kV dengan Metode FMEA pada


Penyulang Akasia dan Lele PT PLN (Persero) ULP Kota Barat
Citra Afri Lestari1, Zulfahri2, Usaha Situmeang3
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning
1,2,3

Jl. Yos Sudarso km. 8 Rumbai, Pekanbaru, Telp. (0761) 52324


Email: citrapln2012@gmail.com1, zulfahri@unilak.ac.id2, usaha.situmeang@unilak.ac.id3
Submited : 20 September 2021, Accepted: 28 Desember 2021
DOI: 10.31849/sainetin.v6i1.7408

ABSTRAK

Sistem distribusi tenaga listrik merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin kontuinitas suplai
tenaga listrik ke konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung indeks keandalan dengan menggunakan
Metode Failure Modes And Effect Analysis (FMEA). Penelitian ini dilakukan pada Penyulang Akasia dan
Penyulang Lele di PT. PLN (Persero) ULP Kota Barat Pekanbaru. Kondisi eksisting Penyulang Akasia Tahun
2019 didapatkan hasil SAIFI sebesar 6,419 gangguan/pelanggan dan di Tahun 2020 sebesar 2,814
gangguan/pelanggan. Sementara pada Penyulang Lele Tahun 2019 didapatkan hasil SAIFI sebesar 5,005
gangguan/plg dan di Tahun 2020 sebesar 2,196 gangguan/pelanggan. Sedangkan hasil SAIDI Penyulang
Akasia Tahun 2019 sebesar 353,329 menit/pelanggan dan di Tahun 2020 sebesar 105,080 menit/pelanggan.
Sementara pada Penyulang Lele Tahun 2019 didapatkan hasil SAIDI sebesar 270,191 menit/pelanggan dan di
Tahun 2020 sebesar 111,424 menit/pelanggan. Penghematan yang cukup besar setelah di lakukan pemeliharaan
di Penyulang Akasia dan Penyulang Lele. Dari perhitungan didapat penghematan sebesar Rp. 41.215.943,94
pada Penyulang Akasia dan Rp. 10.806.099,21 pada Penyulang Lele selama satu tahun. Hasil yang diperoleh
setelah upaya perbaikan dengan melakukan perampalan pohon sampai jarak yang aman bagi jaringan
melakukan infeksi jaringan secara rutin, sehingga bisa lebih cepat memetakan gangguan pada penyulang.
Membatasi jumlah pelanggan yang padam dengan cara memasang recloser, LBS dan sectionalizers.
Berdasarkan hasil evaluasi kedua penyulang ini terkategori handal, karena berada dibawah standar nilai yang
telah ditentukan.

Kata Kunci: Keandalan, FMEA, Penyulang, PSS Sincal , Sistem Distribusi

ABSTRACT

The electric power distribution system is very important to ensure the continuity of electricity supply to
consumers. This final project aims to calculate the reliability index using the Failure Modes and Effects
Analysis (FMEA) method. This research was conducted on Akasia Feeders and Lele Feeders at PT. PLN
(Persero) ULP Kota Barat Pekanbaru.The existing condition of the Akasia Feeder in 2019 obtained SAIFI
results of 6,419 disturbances/customers and in 2020 it was 2,814 disturbances/customers. While the 2019 Lele
Feeder obtained SAIFI results of 5,005 disturbances/customers and in 2020 it was 2,196
disturbances/customers. While the SAIDI Akasia Feeder results in 2019 were 353,329 minutes/customer and
in 2020 it was 105,080 minutes/customer. While the 2019 Lele Feeder obtained SAIDI results of 270,191
minutes/customer in 2020 of 111.424 minutes/customer. Considerable savings after maintenance at the Akasia
Feeder and Lele Feeder. From the calculation obtained savings of Rp. 41,215,943.94 on Akasia Feeder and
Rp. 10,806,099.21 on Lele Feeder for one year. The results obtained after repair efforts by scrounging trees
to a safe distance for the network carry out routine network infections, so that they can more quickly map out
disturbances to feeders. Limiting the number of customer outages by installing reclosers, LBS and
sectionalizers. Based on the evaluation results, these two feeders are categorized as reliable, because they are
below the standard value that has been determined

Keywords: Reliability, FMEA, Feeders, PSS Sincal, Distribution System

1. PENDAHULUAN Pelanggan Pekanbaru (UP3 Pekanbaru) terletak di


Jalan Labuh Baru Timur Kecamatan Payung Sekaki.
PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan PT. PLN (Persero) ULP Kota Barat disuplai oleh dua
Kota Barat (ULP Kobar) adalah bagian sub unit dari Gardu Induk (GI) yang berkapasitas 3 x 60 MVA
PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan yaitu Gardu Induk Teluk Lembu (GITL) dan Gardu

Journal homepage: https://journal.unilak.ac.id/index.php/SainETIn/index 1


SainETIn (Jurnal Sain, Energi, Teknologi & Industri), Vol. 6 No. 1, Desember 2021, pp. 1 – 7
ISSN 2548-6888 print, ISSN 2548-9445 online

Induk Garuda Sakti (GIGS). GITL terletak di Jalan Tenaga Diesel (PLTD) dan Tenaga Panas Bumi
Sungai Duku mempunyai penyulang yang mensuplai (PLTP).
ke ULP Kota Barat sebanyak lima belas Penyulang. Transmisi berfungsi sebagai penyalur tenaga
Sedangkan dari GIGS mensuplai sebanyak enam listrik dari GI ke GI lainnya dalam jarak tertentu.
penyulang. Karena tegangan keluaran dari generator sebesar 6 kV
Gardu Induk dibangun untuk meningkatkan menjadi 24 kV, tegangan ini ditransformasikan ke
pelayanan kepada pelanggan, dan dari sisi penjualan tingkat tegangan yang lebih tinggi dari 150 kV hingga
listrik, ULP Kota Barat merupakan kawasan yang 500 kV [6]. Tingkat tegangan yang lebih tinggi ini,
berpotensi dengan perkembangan industri besar. selain meningkatkan konduktivitas saluran, juga
Selama proses distribusi, banyak terjadi gangguan di meminimalkan kehilangan daya dan penurunan
PLN ULP Kota Barat. Gangguan tersebut antara lain tegangan saluran [7].
PMT terbuka (sekring tegangan putus karena Bagian distribusi berfungsi untuk melakukan
binatang, pohon dan ranting, hujan atau petir, distribusi dan menyalurkan listrik dari GI sampai ke
komponen SUTM terbakar, konektor rusak, SUTM konsumen. Tegangan menengah 20 kV
putus, jumper rusak, Fuse Cut Out rusak, isolator ditransformasikan melalui transformator distribusi
rusak dan penangkal petir rusak. Dari data banyaknya menjadi 380/220 Volt. Distribusi tenaga listrik dari
gangguan dan durasi gangguan pada PLN ULP Kota pembangkit hingga konsumen dapat dilihat pada
Barat pada Tahun 2019 Penyulang Akasia terdapat 86 Gambar 1.
kali gangguan dan lama gangguan 4.734 jam
sedangkan Penyulang Lele terdapat 50 kali gangguan
dan lama gangguan 2.699 jam. Pemadaman listrik
yang terjadi perlu segera ditanggulangi karena
menyulitkan penyaluran listrik secara lancar ke
konsumen. Hal ini menyebabkan terganggunya
distribusi daya karena terputusnya pasokan listrik ke
konsumen. Gangguan jaringan distribusi
mempengaruhi nilai keandalan sistem, yang
Gambar 1. Penyaluran Energi Listrik
berpengaruh untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi
seluruh konsumen.
2.2. Jaringan Distribusi Primer
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
Distribusi primer merupakan jaringan distribusi
tingkat keandalan sistem distribusi [1]–[5]. Oleh
daya listrik dengan tegangan 20 kV atau tegangan
karena itu diperlukan perhitungan indikator
menengah. Listrik yang disalurkan secara radial
keandalan sistem seperti System Average
melalui GI ke konsumen dilakukan secara terpisah
Interruption Frequency Index (SAIFI), System
satu sama lain. Saluran ini berjalan secara radial dari
Average Interruption Duration Index (SAIDI),
titik yang menjadi sumber jaringan dan bercabang ke
Customer Average Interruption Frequency Index
titik beban yang dilayani, dapat dilihat pada Gambar
(CAIFI), Customer Average Interruptiom Duration
2 [8]–[10].
Index (CAIDI), Service Availability Index (ASAI),
Average Service Unvailability Index (ASUI) dan
Momentary Average Interruption Frequency Index
(MAIFI) agar bisa diketahui dan diperhitungkan
tingkat keandalannya. Guna meningkatkan nilai
keandalan suatu sistem tenaga listrik digunakan
Metode Failure Mode Impact Analysis (FMEA) yang Gambar 2. Sistem Jaringan Radial
terlebih dahulu memecah sebuah sistem menjadi
menjadi lebih komplek untuk meminimalkan Sistem loop adalah sistem dengan bentuk yang
kesalahan tertutup. Rangkaian sistem saluran membentuk cincin
yang memungkinkan beban dilayani oleh dua arah
2. METODE PENELITIAN saluran, terjaminnya kontinuitas daya dan kepuasan
pelanggan meningkat.
2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Sebuah sistem tenaga listrik meliputi
pembangkitan, transmisi (penyaluran) dan
pendistribusian. Listrik dibangkitkan oleh pusat
tenaga listrik dengan berbagai sumber energinya Gambar 3. Sistem Jaringan Loop
seperti: Tenaga Uap (PLTU), Tenaga Air (PLTA),
Tenaga Gas (PLTG), Tenaga Gas Uap (PLTGU), Sistem spindel adalah saluran kabel bawah
tanah (SKTM) cocok digunakan di kota-kota besar.

Journal homepage: https://journal.unilak.ac.id/index.php/SainETIn/index 2


SainETIn (Jurnal Sain, Energi, Teknologi & Industri), Vol. 6 No. 1, Desember 2021, pp. 1 – 7
ISSN 2548-6888 print, ISSN 2548-9445 online

Sistem spindel terdiri dari maksimal 6 penyulang


(feeder) dalam keadaan berbeban dan satu penyulang Keterangan :
(feeder) dalam keadaan tidak berbeban. Saluran Ni = Jumlah pelanggan pada satu titik
penyulang yang beroperasi di bawah beban disebut N = Jumlah total pelanggan
working feeder dan saluran yang beroperasi tanpa Ui = Lama gangguan rata-rata
beban disebut express feeder [2].
c. Customer Average Interruptiom Duration Index
(CAIDI)
CAIDI adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menyalakan kembali daya listrik pada tiap
gangguan.
Jumlah Durasi Gangguan Pelanggan
CAIDI =
Gambar 4. Sistem Jaringan Spindel Jumlah Pelanggan Terganggu
Ui x Ni
CAIDI = (6)

2.3. Indeks Keandalan ∑


λi x Ni
Indeks keandalan adalah kemungkinan bahwa
sistem bisa melakukan fungsinya dengan benar d. Customer Average Interruption Frequency
selama periode waktu tertentu dan di bawah kondisi Index (CAIFI)
operasi tertentu [11] CAIFI adalah frekuensi rata-rata gangguan
1. Untuk menghitung indeks keandalan dasar pelanggan yang terkena gangguan pasokan
λ1+λ2+...+λn (kali) daya.
λsys = (1)
31 (hari) Jumlah Gangguan Pelanggan
CAIFI =
Jumlah Jam Padam Jumlah Pelanggan Terganggu
r = (2)
Jumlah Gangguan ∑ λi x Ni
CAIFI = (7)
∑ Ui x N
U = λsys (kali/hari) * r (menit/kali) (3)
e. Average Service Availability Index (ASAI)
Keterangan : ASAI merupakan indeks tingkat ketersediaan
λsys = Kegagalan (kali/hari) energi listrik (suplai daya) yang diterima oleh
r = Durasi padam rata-rata (menit/kali) pelanggan.
U = Durasi padam harian rata-rata Jumlah Jam Pelanggan Terpenuhi
ASAI =
Jumlah Jam Seharusnya
2. Menghitung indeks keandalan sistem dari
indicator [12] ASAI =
∑ Ni x 8760 - ∑ Ui x N (8)
a. System Average Interrupton Frequency Index ∑ Ni x 8760
(SAIFI) Keterangan : Satuan jam selama 1 tahun
SAIFI adalah frekuensi banyaknya gangguan
pelanggan rata-rata dalam satu area.
f. Average Service Unavailability Index (ASUI)
Jumlah Gangguan Pelanggan ASUI merupakan indeks ketidaktersediaan
SAIFI = energi listrik yang diterima konsumen.
Jumlah Pelanggan
ASUI =
∑ Ui x N
SAIFI =
∑ λi x Ni (4) ∑ Ni x 8760
∑N
ASUI =1 - ASAI (9)
Keterangan :λi = Laju kegagalan unit
g. Momentary Average Interruption Frequency
b. Sistem Average Interruption Duration Index Index (MAIFI)
(SAIDI) MAIFI merupakan frekuensi pemadaman untuk
SAIDI adalah durasi gangguan rata-rata tenaga tiap pelanggan dalam jangka waktu satu tahun
listrik [13] yang disebabkan oleh gangguan sesaat.
Jumlah Durasi Gangguan Pelanggan Jumlah Durasi Gangguan Pelanggan
SAIDI = MAIFI =
Jumlah Pelanggan Jumlah Pelanggan

SAIDI =
∑ Ui x Ni (5) ∑ λi x Ni
MAIFI = (10)
∑N ∑N

Journal homepage: https://journal.unilak.ac.id/index.php/SainETIn/index 3


SainETIn (Jurnal Sain, Energi, Teknologi & Industri), Vol. 6 No. 1, Desember 2021, pp. 1 – 7
ISSN 2548-6888 print, ISSN 2548-9445 online

Keterangan : 2.6. Istilah Pada Keandalan Distribusi Tenaga


λi = Laju Gagal unit Listrik
Ni = Jumlah pelanggan terdampak Dalam hal keandalan distribusi, ada banyak
N = Jumlah seluruh pelanggan istilah yang perlu diketahui dan diperhatikan [16].
Outage adalah suatu keadaan komponen pada
h. Perhitungan Nilai Ekonomis Akibat Nilai jaringan distribusi tidak bisa melakukan fungsinya
Keandalan karena beberapa hal yang berhubungan dengan
Kerugian ekonomis sistem distribusi dapat komponen yang ada pada distribusi tenaga listrik.
diketahui berdasarkan keandalan sistem yakni Forced outage adalah suatu keadaan darurat yang
indeks SAIDI. berhubungan dengan sebuah komponen, diperlu
melepas komponen tersebut dari sistem dengan
P penyulang = √3 x V x I x Cos segera mungkin karena kesalahan operasi atau
ENS = SAIDI x Daya Penyulang kelalaian manusia. Scheduled outage adalah suatu
kerugian = ENS x Rp/kWh (11) keadaan ketika komponen listrik atau peralatan listrik
yang disengaja untuk dilepaskan dari sistem pada
Keterangan : waktu tertentu yang telah terjadwal untuk
V = Tegangan Penyulang (V) pemeliharaan dan perbaikan berkala. Interruption
I = Beban Penyulang (A) ialah putusnya suplai pada satu konsumen atau lebih
akibat outage pada sebuah komponen. Forced
2.4. Gangguan Pada Sistem Distribusi interruption, suatu akibat padam pada penyaluran
Gangguan sebuah sistem distribusi yaitu energi listrik yang disebabkan dari kondisi forced
terjadinya gangguan sistem tenaga listrik sehingga outage. Scheduled interruption merupakan suatu
mengakibatkan rele pengaman bekerja dengan akibat pemadaman pada penyaluran energi listrik
membuka circuit breaker di GI sehingga yang disebabkan dari kondisi scheduled outage.
menyebabkan terputusnya tenaga listrik [14]. Faiulur rate adalah jumlah rata-rata kegagalan yang
Gangguan Temporer merupakan gangguan yang terjadi. Outage time adalah waktu yang dipakai untuk
terjadi sesaat kemudian sistem kembali bekerja memperbaiki peralatan listrik yang diakibatkan oleh
normal. Gangguan Permanen merupakan gangguan gagalnya peralatan dari waktu gagal hingga
yang disebabkan dengan adanya gangguan pada dioperasikan kembali. Annual outage time
peralatan listrik sehingga gangguan bisa diatasi merupakan lama waktu terputusnya energi listrik
apabila kerusakan diperbaiki. dalam periode waktu tertentu dinyatakan dalam
hours/year.
2.5. Pengaman Atau Proteksi SUTM
Faktor teknis yang diperlukan untuk penyaluran 2.7. Failure Modes and Effect Analysis (FMEA)
dan penyediaan daya listrik meliputi keandalan A. Definisi Dan Konsep Dasar Keandalan
pengaman, stabilitas tegangan, kontinuitas pelayanan Failure Modes And Effect Analysis (FMEA)
dan kapasitas daya [15]. Fuse Cut Out (FCO) adalah sebuah pendekatan yang mengikutsertakan
merupakan alat yang berfungsi sebagai pelebur analisa bottom-up untuk mengidentifikasi penyebab
tegangan menengah juga sebagai pemutus (switch) kegagalan dan dampak kegagalan yang timbul pada
tegangan atau arus. Load Breaker Switch Remote setiap komponen terhadap sebuah sistem [17].
(LBS) merupakan sebuah peralatan yang untuk
memisah dan menghubungkan jaringan listrik B. Prosedur Metode FMEA
tegangan menengah atau antara penyulang satu Flowchart metode FMEA terlihat pada gambar 6
dengan penyulang lainnya. Disconnecting Switch dan 7 [11], [18].
(DS) merupakan sebuah peralatan yang terpasang
pada sisi sumber Circuit Breaker dengan fungsi untuk
meyakinkan terisolasinya Circuit Breaker dari bagian
bertegangan pada saat dilakukan pemeliharaan.
Lightning Arrester (LA) berfungsi sebagai
pelindungi terhadap tegangan surja atau tegangan
lebih yang diakibatkan oleh induksi. Recloser
Control adalah peralatan yang bisa membuka dan
menutup kembali pada saat setelah terjadi gangguan
sementara/temporer. Transformator Distribusi
adalah komponen dalam penyaluran tenaga listrik
yang mentransformasikan tegangan menengah Gambar 6. Skema FMEA
menjadi tegangan rendah dan kemudian dialirkan ke
konsumen [14].

Journal homepage: https://journal.unilak.ac.id/index.php/SainETIn/index 4


SainETIn (Jurnal Sain, Energi, Teknologi & Industri), Vol. 6 No. 1, Desember 2021, pp. 1 – 7
ISSN 2548-6888 print, ISSN 2548-9445 online

FMEA WORK SHEET


Indeks Keandalan Dasar Indeks Keandaan Sistem
Tahun PENYULANG
λsys r u = λsys*r SAIFI SAIDI CAIDI CAIFI ASAI ASUI MAIFI
(kali/hari) (menit/kali) (menit/hari) (gangguan/plg) (menit/plg) (menit/plg) (kali/plg) % % (kali/plg)
AKASIA 2,774 55,047 152,710 6,419 353,329 55,047 2,314 99,98% 0,02% 5,186
2019
LELE 1,613 53,980 87,065 5,005 270,191 53,980 3,103 99,97% 0,03% 2,256

AKASIA 1,677 37,346 62,645 2,814 105,080 37,346 1,677 99,99% 0,01% 4,173
2020
LELE 0,968 50,733 49,097 2,196 111,424 50,733 2,269 99,98% 0,02% 1,763
Gambar 7. Flowchart FMEA
2. Perbandingan Nilai SAIFI Dengan IEEE P1366-
2.9 Software PSS Sincal Platform 16 2003
Software PSS Sincal merupakan perangkat luak Tabel 4. Perbandingan Nilai SAIFI
(software) yang digunakan untuk menganalisa system Dengan IEEE P1366-2003
sebuah tenaga listrik. Software digunakan dalam Tahun 2019 2020 IEEE
kondisi offline untuk melakukan simulasi tenaga Penyulang kali/plg kali/plg kali/plg
listrik maupun dalam kondisi online untuk mengolah Akasia 6,419 2,814 1,26
Lele 5,005 2,196 1,26
data secara real time [19].
Spesifikasi hardware dan software yang
Penyulang Akasia dan Penyulang Lele
diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi PSS
Sincal : Rekomendasi Hardware, PC atau Notebook, terkategori Handal. Nilai SAIFI masing-masing yang
ditetapkan oleh IEEE ialah 1,26 kali/plg dan pada
CPU >= 2GHz ( Multicore), RAM : 8 GB, Harddisk
>= 20 GB, Grapics card >= 1920 x 1200 True Color. Penyulang Akasia ditahun 2020 ialah 2,814 kali/plg
sedangkan Penyulang Lele 2,196 kali/plg.
Rekomendasi Operating System Windows 7,
Windows 8, Windows 10.
3. Perbandingan Nilai SAIDI Dengan IEEE P1366-
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 2003
Tabel 5. Perbandingan Nilai SAIDI Dengan IEEE P1366-
2003
Data gangguan kedua penyulang pada tahun
Tahun 2019 2020 IEEE
2019 dan 2020 adalah seperti Tabel 1 dan 2. Penyulang jam/plg jam/plg jam/plg
Akasia 353,329 105,080 1,9
Tabel 1. Data Gangguan Penyulang Akasia dan Penyulang Lele 270,191 111,424 1,9
Lele Bulan Desember Tahun 2019
Nama Total Lama Padam Jumlah ULP Kota Barat dapat meningkatkan
Penyulang Pelanggan (Menit) Gangguan (kali)
kehandalan pada Penyulang Akasia dan Penyulang
Akasia 8689 4734 86 Lele di Tahun 2020. Nilai keandalan berdasarkan dari
Lele 7896 2699 50 penyebab pemadaman, dilihat dari frekuensi pada
Sumber : Data Gangguan Penyulang Akasia dan Penyulang Lele
PT. PLN (Persero) ULP Pekanbaru Kota Barat Tahun 2020 pada Penyulang Akasia dan Penyulang
Lele dinyatakan handal karena nilai SAIDI lebih kecil
Tabel 2. Data Gangguan Penyulang Akasia dan Penyulang dari ketentuan yang di tetapkan di Unit Layanan
Lele Bulan Desember Tahun 2020 Pelanggan Kota Barat.
Nama Total Lama Padam Jumlah
Penyulang Pelanggan (menit) Gangguan (kali) 4. Perbandingan CAIDI dan CAIFI
Akasia 8831 642 52 Tabel 6. Perbandingan Nilai CAIDI dan CAIFI
Lele 7986 622 30
Sumber : Data Gangguan Penyulang Akasia dan Penyulang Lele Tahun 2019 2020
PT. PLN (Persero) ULP Pekanbaru Kota Barat Penyulang CAIDI CAIFI CAIDI CAIFI
Akasia 55,047 2,314 37,346 1,677
1. Analisis perhitungan FMEA Penyulang Akasia
Lele 53,980 3,103 50,733 2,269
dan Penyulang Lele
Tabel 3. Analisis Perhitungan FMEA Penyulang Akasia
dan Penyulang Lele Nilai CAIDI dan CAIFI pada Penyulang Akasia
dan Penyulang Lele pada Tahun 2019 mengalami
penurunan di Tahun 2020.

5. Perbandingan Nilai ASAI dan ASUI


Tabel 7. Perbandingan Nilai ASAI dan ASUI

Journal homepage: https://journal.unilak.ac.id/index.php/SainETIn/index 5


SainETIn (Jurnal Sain, Energi, Teknologi & Industri), Vol. 6 No. 1, Desember 2021, pp. 1 – 7
ISSN 2548-6888 print, ISSN 2548-9445 online

Tahun 2019 2020 Rp.55.632.593,23 dan pada Penyulang Lele sebesar


Penyulang ASAI ASUI ASAI ASUI 14.457,78 kWh atau setelah dikonversikan ke Rupiah
sebesar Rp.18.474.902,32.
Akasia 99,98% 0,02% 99,99% 0,01%
Lele 99,97% 0,03% 99,98% 0,02% Tabel 9. Kerugian Ekonomis Penyulang Akasia dan
Penyulang Lele Tahun 2020
2020
Keterangan
Nilai ASAI rata-rata lebih dari 0,99 atau 99 % Akasia Lele
untuk tiap-tiap penyulang. Menandakan bahwa ENS (kWh) 11.654,84 6.199,15
Penyulang Akasia dan Penyulang Lele sudah Kerugian Ekonomis (Rp) 14.416.649,28 7.668.803,10
mencapai pelayanan yang baik.
Kerugian ekonomis di Tahun 2020 pada
Tegangan Jatuh Pada Software PSS Sincal Penyulang Akasia sebesar 11.653,84 kWh atau
Merupakan besar tegangan listrik yang hilang setelah dikonversikan ke Rupiah sebesar
pada sebuah penyaluran energi listrik dan dinyatakan Rp.14.416.649,28 dan pada Penyulang Lele sebesar
dalam persen atau volt. Panjang jaringan didesain 6.199,15 kWh atau setelah dikonversikan ke Rupiah
dengan mempertimbangkan besaran jatuh tegangan. sebesar Rp7.668.803,10.
Dari hasil running software Sincal pada Penyulang Hasil perhitungan sebagaimana terlihat pada
Akasia didapatkan hasil tegangan ujung sebesar 20,13 Gambar 9, bahwa jumlah kerugian pada Penyulang
kV. Disimpulkan bahwa kondisi tegangan masih Akasia sebesar Rp.55.632.593,23 dan Penyulang
sangat baik. Nilai Ekonomis Penyulang Tahun 2019 Lele sebesar Rp.18.474.902,32 selama satu periode
dan 2020 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 8 (Januari-Desember 2019). Sedangkan jumlah
dan 9. kerugian pada Penyulang Akasia sebesar
Rp.14.416.649,28 dan Penyulang Lele sebesar
Rp.7.668.803,10 selama satu periode (Januari-
Desember 2020).

Gambar 9. Nilai Ekonomis dari Penyulang Lele dan


Akasia

Terjadi sebuah penghematan besar setelah di


lakukan pemeliharaan di Penyulang Akasia dan
Penyulang Lele. Dari perhitungan didapat
Gambar 8. Hasil Tegangan Ujung Pada Software PSS penghematan sebesar Rp.41.215.943,94 pada
Sincal Penyulang Akasia dan Rp.10.806.099,21 pada
Penyulang Lele. Terjadi peningkatkan keandalan
Tabel 8. Kerugian Ekonomis Penyulang Akasia dan sistem distribusi pada Penyulang Akasia dan
Penyulang Lele Tahun 2019 Penyulang Lele dan menekan kerugian PLN sekitar
2019
Keterangan
Akasia Lele 69,22 %.
ENS (kWh) 43.536,02 14.457,78
4. KESIMPULAN
Kerugian Ekonomis (Rp) 55.632.593,23 18.474.902,32

4.1 Kesimpulan
Kerugian ekonomis di Tahun 2019 pada Kondisi eksisting Penyulang Akasia tahun 2019
Penyulang Akasia sebesar 43.536,02 kWh atau didapatkan hasil SAIFI sebesar 6,419
setelah dikonversikan ke Rupiah sebesar gangguan/pelanggan dan di Tahun 2020 sebesar

Journal homepage: https://journal.unilak.ac.id/index.php/SainETIn/index 6


SainETIn (Jurnal Sain, Energi, Teknologi & Industri), Vol. 6 No. 1, Desember 2021, pp. 1 – 7
ISSN 2548-6888 print, ISSN 2548-9445 online

2,814 gangguan/ pelanggan. Sementara pada pp. 27–36, 2018.


Penyulang Lele Tahun 2019 didapatkan hasil SAIFI [7] W. Octary, H. Eteruddin, and A. Tanjung,
sebesar 5,005 gangguan/pelanggan dan di Tahun “Susut Tegangan pada Penghantar ACCC di
2020 sebesar 2,196 gangguan/pelanggan. Sedangkan Saluran Transmisi 150 kV di PT. PLN (Persero)
hasil SAIDI Penyulang Akasia Tahun 2019 sebesar Unit Pelayanan Transmisi Pekanbaru,”
353,329 menit/pelanggan dan di Tahun 2020 sebesar SainETIn, vol. 5, no. 1, pp. 1–7, 2020.
105,080 menit/pelanggan. Sementara pada Penyulang [8] Syufrijal and R. Monatun, Jaringan Distribusi
Lele Tahun 2019 didapatkan hasil SAIDI sebesar Tenaga Listrik. 1. Jakarta: Kementerian
270,191 menit/pelanggan dan di Tahun 2020 sebesar Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
111,424 menit/pelanggan. Terjadi penghematan yang [9] H. Eteruddin and A. A. M. Zin, “Kompensasi
cukup besar setelah di lakukan pemeliharaan di Daya Reaktif pada Saluran Distribusi Kabel
Penyulang Akasia dan Penyulang Lele. Dimana dari bawah Tanah,” in Seminar Nasional Pengkajian
perhitungan didapat penghematan sebesar Rp. dan Penerapan Teknologi Industri, 2012.
41.215.943,94 pada Penyulang Akasia dan [10] R. Berlianti, R. Fauzi, and M. Monice, “Analisis
Rp.10.806.099,21 pada Penyulang Lele selama satu Penerapan Tindakan Pemeliharaan Sistem
tahun. Distribusi 20 kV Dalam Pengoptimalan ENS
dan FGTM,” SainETIn, vol. 5, no. 2, pp. 44–50,
4.2 Saran 2021.
Agar Dapat meningkatkan keandalan suatu [11] F. Li, “Distributed Processing of Reliability
system distribusi menurut SPLN Tahun 1985 dan Index Assessment and Reliability–Based
Standart IEEE P1366-2003 maka perlu dilakukan Network Reconfiguration in Power Distribution
pemeliharaan secara berkala dan inspeksi gardu Systems,” IEEE Trans. Power Syst., vol. 20, no.
distribusi sehingga gangguan yang terjadi di PT. PLN 1, pp. 230–238, 2005.
(Persero) ULP Kota Barat bisa diminimalisir. [12] H. L. Willis, Power Distribution Planning
Reference Book, 2nd ed. CRC Press, 2004.
5. DAFTAR PUSTAKA [13] SPLN-59, Keandalan Pada Sistem Distribusi 20
kV dan 6 kV. Indonesia, 1985.
[1] H. Eteruddin, M. Mutamalikin, and A. Arlenny, [14] I. Buyung and Syafriyudin, “Perhitungan Lama
“Perencanaan Sistem Distribusi 20 kV Di Waktu Pakai Transformator Jaringan Distribusi
Sungai Guntung Kabupaten Indragiri Hilir- 20 kV di APJ Yogyakarta,” J. Teknol., vol. 4,
Riau,” Jurnal Inovasi Penelitian, vol. 2, no. 6, no. 1, pp. 88–95, 2011.
pp. 1863–1872, 2021. [15] M. U. K. NM, “Analisa Keandalan Sistem
[2] A. Van Anugrah, H. Eteruddin, and A. Arlenny, Distribusi 20 kV di PT. PLN Rayon Blora
“Studi Pemasangan Express Feeder Jaringan dengan Metode FMEA,” Skripsi Program Studi
Distribusi 20 kV Untuk Mengatasi Drop Teknik Elektro, ITS Surabaya, 2017.
Tegangan Pada Feeder Sorek PT. PLN (Persero) [16] A. Fatoni, R. S. Wibowo, and A. Soeprijanto,
Rayon Pangkalan Kerinci,” SainETIn, vol. 4, “Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kV
no. 2, pp. 65–71, 2020. PT. PLN Rayon Lumajang dengan Metode
[3] H. Eteruddin, D. Setiawan, and P. P. P. FMEA (Failure Modes and Effects Analysis),”
Hutagalung, “Evaluasi Jaringan Tegangan J. Tek. ITS, vol. 5, no. 2, pp. 462–467, 2016.
Menengah 20 kV Pada Feeder 7 Peranap PT. [17] A. M. Syafar, Penentuan Indeks Keandalan
PLN Persero Rayon Taluk Kuantan,” in Sistem Distribusi 20kV Dengan Metode FMEA
Seminar Nasional Pakar, 2020, pp. 1.4.1-1.4.6. (Failure Mode Effect Analysis). Makassar:
[4] L. L. Grigsby, Power Systems, 3rd ed. Boca Rizky Artha Mulia, 2018.
Raton: CRC Press, 2016. [18] R. Anshori, S. Tato, and A. AR, “Studi
[5] T. D. D. Bobo, W. F. Galla, and E. R. Mauboy, Keandalan Sistem Jaringan Distribusi
“Analisis Keandalan Pada Jaringan Distribusi Penyulang 20 kV pada PT. PLN (Persero)
Penyulang Oesao, Camplong Dan Buraen,” J. Rayon Daya Dengan Metode Failure Modes and
Media Elektro, vol. VIII, no. 1, pp. 63–71, 2019. Effects Analysis (FMEA),” in Seminar Nasional
[6] H. Asman, H. Eteruddin, and A. Arlenny, Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI), 2020,
“Analisis Proteksi Rele Jarak Pada Saluran pp. 47–52.
Transmisi 150 kV Garuda Sakti – Pasir Putih [19] P. S. S. Sincal and P. S. S. Netomac, “Release
Menggunakan PSCAD,” SainETIn, vol. 2, no. 1, Information – PSS ® SINCAL Platform 10.0,”
no. October. Siemens, pp. 1–29, 2013.

Journal homepage: https://journal.unilak.ac.id/index.php/SainETIn/index 7

Anda mungkin juga menyukai