Anda di halaman 1dari 9

EEICT e - ISSN: 2615 – 2169

https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 - 4296

PENGARUH MANUVER JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV


TERHADAP INDEKS KEANDALAN PENYULANG BT07
BATULICIN
Alif Karnandi Ode1 , Moethia Faridha2

Prodi Teknik elektro, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan1,2

Alifkarnandi8@gmail.com1, bariethia@gmail.com2

Abstrak - Keandalan suatu sistem tenaga Recloser pertama padam, urutan altenatif
listrik berkaitan dengan kualitas, manuvernya melalui penyulang BTL01
kontinuitas penyaluran dayanya. dan BTL05. Sedangkan jika zona 2 padam,
Penyaluran daya listrik ditandai dengan urutan altenatif manuvernya melalui
pasokan daya yang terus menerus atau penyulang PLJ01 dan PLJ02. Sehingga
meminimalisir pemadaman. Salah satu diperlukan proses backup penyulang
yang berpengaruh di dalam kontinyuitas BTL07 terhadap penyulang lain dan
penyaluran daya listrik adalah pemilihan pengaruh manuver penyulang BTL07 pada
jenis konfigurasi jaringan. Konfigurasi perkembangan jaringan distribusi 20 kV
Radial yang sederhana diangap tidak dapat dan keandalan jaringan distribusi terhadap
memenuhi keandalan suatu sistem gangguan yang dihitung dari Indeks saidi
distribusi oleh karena itu dibuat bentuk saifi, losses maupun ENS (Energy Not
variasinya berupa Konfigurasi Loop Served).
(SPLN No.59 Tahun 1985). Konfigurasi Sistem loop sebagai uji coba yang
Loop merupakan gabungan dari dua buah mempertemukan beberapa penyulang
struktur jaringan radial, dimana pada ujung melalui titik key point Motorized maupun
dari dua buah jaringan di pasang sebuah Recloser dengan penyulang BTL07 saat
saklar (switch) berupa Motorized atau dilakukan simulasi dapat menanggung
LBS. pelimpahan beban yang diberikan oleh
Manuver jaringan kegiatan rekayasa penyulang BTL07 yang mencapai hingga
jaringan terhadap operasi normal dari 8.6 MW meyebabkan kenaikan jarak
akibat gangguan/pekerjaan jaringan penyuplaian dari 41.6 kms menjadi 66.7
sehingga tercapainya kondisi penyaluran Kms dengan drop tegangan yang terjadi
tenaga listrik yang maksimal. Di dalam maksimal penurunan 1 KV dengan
melakukan manuver jaringan perlu tegangan supplai dari GI Batulicin telah
diperhatikan kapasitas peralatan jaringan dinaikan menjadi 21 KV, hal ini dilakukan
berkaitan dengan beban maksimal yang untuk menjaga standar kestabilan tegangan
dapat dipikul, seperti PMT dan Recloser. ujung.
Untuk melakukan manuver
direkomendasikan memilih penyulang Kata Kunci: Konfiurasi Jaringan, Indeks
dengan rugi saluran paling kecil sehingga Keandalan
daerah padam dapat diminimalisir namun
kualitas listrik tetap dapat dipertahankan. I. PENDAHULUAN
Bagi penyulang BTL07 terdapat alternatif Perkembangan perekonomian yang
berbeda untuk setiap kondisi section yang semakin maju menyebabkan meningkatnya
padam. Jika section yang berada pada zona kebutuhan pasokan tenaga listrik yang
1 atau daerah sepanjang PMT hingga
mencukupi bagi seluruh konsumen

Vol 3. No.2 Tahun 2020 Page | 19


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 - 4296

masyarakat baik umum, industri, perkembangan pelanggan dan kerapatan


pemerintahan maupun gedung-gedung beban pada penyulang maka keandalan
perkantoran. Khususnya di daerah provinsi jaringan perlu diperhatikan, salah satunya
Kalimantan selatan, dimana hasil alam adalah penyulang BTL07 dengan jumlah
yang terkandung di Kalimantan selatan pelanggan sebanyak 13.478 pelanggan,
melimpah, mulai dari sektor perkebunan beban puncak rata-rata 6 MW sampai 8
dan pertambangan. MW dan panjang penyulang 41,6 Kms
Menurut data UP2D Kalselteng dari yang merupakan penyulang kota di
16 Gardu Induk yang melayani kelistrikan Batulicin dari 7 Penyulang yang ada di
Provinsi Kalimantan selatan tahun 2019, Gardu Induk Batulicin.
pemakaian energi listrik mengalami Apabila terjadi gangguan, kerugian
peningkatan dengan total beban yang telah disisi penyedia listrik dalam hal ini PT
disalurkan dari Gardu Induk ke pelanggan PLN Unit Layanan Pelanggan Batulicin
sebesar 4.351,29 GWh sepanjang tahun tak dapat dihindari, maka akan berakibat
2019, data ini mengalami peningkatan dari pada indeks keandalan saidi dan saifi
tahun-tahun sebelumnya sebesar 41%, maupun ENS (Energy Not Served).
dimana tahun 2018 sebelumnya sebesar Ditahun 2019 telah terjadi gangguan
2174,04 GWh dan tahun 2017 sebesar jaringan 20 kV secara komulatif sebanyak
1272,61 GWh. Salah satunya didaerah 190 kali dengan durasi padam selama
Batulicin, jumlah pelanggan telah 1.728,79 menit di Batulicin. Untuk
mencapai 83.426 pelanggan dan panjang penyulang BTL07 telah terjadi gangguan
jaringan distribusi 20 kV sepanjang 1.005 sebanyak 17 kali dengan durasi padam
Kms dengan total energi listrik yang terus selama 7 jam 43 menit (463 menit) dengan
berkembang dari tahun sebelumnya 77 total beban terakhir sebesar 43,4 mW jika
GWh tahun 2017, 126 GWh tahun 2018 akumulasikan maka ENS dari padamnya
dan 299 GWh tahun 2019 telah disalurkan penyulang ini adalah 20.094,2 mW dalam
oleh Gardu Induk Batulicin. nilai uang sebesar Rp 491.396.963, -.
Dari data terakhir bulan maret 2020, Gangguan yang terjadi dipenyulang
energi listrik yang telah disalurkan tersebut dapat disebabkan dari faktor
sebanyak 91 GWh, maka permintaan internal dan eksternal, salah satunya yang
beban dan pasokan daya listrik semakin mendominasi adalah faktor eksternal yaitu
meningkat sehingga dibutuhkan sistem alam/petir. Gangguan ini tidak dapat
tenaga listrik yang handal, saat ini total diprediksi lokasi terjadinya, namun akibat
beban puncak Batulicin sebesar 29,6 MW. terparah dari gangguan ini adalah putusnya
Untuk mengatasi Persebaran jaringan distribusi 20 kV ke gardu-gardu
pelanggan yang meluas, maka jaringan distribusi mengakibatkan padam pada
distribusi dipecah menjadi beberapa pelanggan serta saat gangguan ini terjadi,
jurusan sebelum keluar dari gardu induk perbaikan harus segera dilakukan
menuju gardu penghubung dan gardu secepatnya oleh petugas karena tidak
distribusi, yang biasa disebut dengan adanya backup tegangan yang dapat
feeder atau penyulang. Masing-masing mensupply.
mempunyai besar beban dan jumlah Dengan konfigurasi jaringan
pelanggan yang bervariasi, seiring dengan distribusi penyulang BTL07 tanpa backup

Vol 3. No.2 Tahun 2020 Page | 20


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 - 4296

jaringan, maka saat terjadi gangguan Penelitian ini merupakan penelitian


dilokasi tertentu daerah lain yang disupply eksperimen pada sistem distribusi pada
oleh penyulang BTL07 akan ikut padam wilayah kerja PLN ULP Batulicin,
yang akan berpengaruh pada keandalan tepatnya data primer dari pengukuran
jaringan distribusi penyulang BTL07. beban penyulang BTL07. Penelitian
Salah satu cara untuk meningkatkan dilakukan dengan membandingkan losses
kontinuitas pasokan listrik adalah dengan dan drop tegangan terkecil menggunakan 4
mengoptimalkan kemampuan suatu (empat) data untuk menentukan titik
penyulang dalam melakukan pelimpahan perpotongan rekonfigurasi manuver
beban dijaringan, sehingga kondisi jaringan. Data yang digunakan dalam
penyaluran tenaga listrik yang maksimal analisa penelitian.
akan tetap tercapai dan mampu 1. Single line diagram Penyulang
meminimalisir tingkat pemadaman. BTL07
Kemampuan penyulang yang dimaksud 2. Data beban puncak penyulang
ialah kemampuan sistem jaringan dalam 3. Data tiap titik beban
mengatasi gangguan ataupun 4. Data panjang penyulang
pemeliharaan, dengan cara menyediakan
minimal dua penyulang yang siaga B. Tahapan Penelitian
sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi 1. Studi Literatur
pemadaman pada salah satu penyulang, Pengolahan data dengan membaca
maka penyulang lainnya dapat menjadi literatur-literatur dan mempelajari
backup dengan masih memperhatikan mengenai jaringan ditribusi 20 kV,
kualitas tegangan pelayanan sehingga struktur jaringan radial dan loop,
tidak terjadi drop tegangan yang akan analisis aliran daya, manuver jaringan
mengakibatkan kerusakan pada sisi distribusi.
peralatan pendistribusian dan juga 2. Pengambilan Data
peralatan pelanggan serta beban maksimal Pengumpulan data berupa parameter
yang feeder pembantu dalam hal ini untuk jaringan, single line diagram dan
kerja feeder BTL07 dalam mengatasi beban penyulang untuk data PSS
pembebanan yang semakin berkembang. Sincal untuk simulasi jaringan.
Adapun alasan penulis mengambil
judul tersebut untuk memaksimalkan C. Analisa Data dan Hasil
pemakaian beban pada pelanggan dan Mengolah data hasil dilapangan untuk data
meningkatkan keandalan pada jaringan posisi manuver rekonfigurasi jaringan
dsitribusi, serta supplai tenaga listrik penyulang BTL07.
cadangan yang dapat mensuplai tegangan Hasil dari titik perpotongan opsi untuk
tanpa adanya drop tegangan apabila terjadi rekonfigurasi manuver menentukan baik
gangguan pada penyulang dalam hal ini tidaknya BTL07 dalam melakukan
adalah penyulang BTL07 maka perlu konfigurasi jaringan terhadap penyulang
dilakukan simulasi metode manuver lain, sehingga pada saat terjadi gangguan
jaringan distribusi 20 KV. atau pemeliharaan proses manuver yang
telah dibuat tidak menyebabkan
II. METODE PENELITIAN mengalami drop tegang dan losses yang
A. Jenis Penelitian
Vol 3. No.2 Tahun 2020 Page | 21
EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 - 4296

tinggi. Data gangguan penyulang 7 bulan posisi tegangan trafo gardu induk Batulicin
sebelumnya juga ikut disinkronkan dengan belum mengalami kenaikan, dengan jarak
proses manuver sehingga dapat nilai yang pengiriman tegangan sejauh 13.5 Kms.
akan menjadi acuan kondisi yang Penyulang ini terjadi penurunan tegangan
seharusnya dilakukan manuver jaringan sebesar 1,3 KV.
apabila terjadi gangguan sehingga Saidi, 4. Simulasi BTL07 – MTRZ Polsek
Saifi dan ENS (Energy Not Served) dapat Pada kondisi ini posisi tegangan
diminimalkan. Penyulang BTL07 sebelum melakukan
III. HASIL ANALISA manuver jaringan, tegangan ujung pada
A. Simulasi Sebelum Manuver MTRZ Polsek dari kondisi normal 20 KV
1. Simulasi BTL07 – MTRZ Big turun menjadi 17,42 KV sebelumnya
Coffie posisi TAP Trafo GI Batulicin belum
Pada kondisi ini posisi tegangan kenaikan, dengan jarak pengiriman
Penyulang BTL07 sebelum melakukan tegangan sejauh 23.6 Kms. Penyulang ini
manuver jaringan, tegangan ujung pada terjadi penurunan tegangan sebesar 2,58
MTRZ Big Coffie dari kondisi normal 20 KV.
KV turun menjadi 17.6 KV dikarenakan
jarak pengiriman tegangan mencapai 21,3 B. Simulasi Setelah Manuver
Kms, pengiriman tegangan yang 1. Simulasi BTL07 – MTRZ Big
menanggung beban sebesar 2.4 MW, Coffie Manuver
berdampak pada Penyulang ini, dimana Pada kondisi ini posisi tegangan
terjadi penurunan tegangan sebesar 2.4 Penyulang BTL07 telah melakukan
KV. Sebelumnya posisi tegangan trafo manuver jaringan, tegangan ujung pada
gardu induk Batulicin belum mengalami MTRZ Big Coffie dengan penyuplaian
kenaikan disebabkan kondisi normal pada penyulang PLJ01 beban eksisting 0,5 MW
outgoing trafo gardu induk Batulicin dengan adanya penambahan beban dari
menuju penyulang. sebagain penyulang BTL07. Dari kondisi
2. Simulasi BTL07 – MTRZ 5 OKT normal 20 KV turun menjadi 19.4 KV
Pada kondisi ini posisi tegangan sebelumnya posisi tegangan trafo gardu
Penyulang BTL07 sebelum melakukan induk Batulicin belum mengalami
manuver jaringan, tegangan ujung pada kenaikan dengan jarak pengiriman
MTRZ 5 OKT kondisi normal 20 KV tegangan sejauh 9.4 Kms
turun menjadi 17.7 KV sebelumnya posisi
tegangan trafo gardu induk Batulicin 2. Simulasi BTL07 – MTRZ 5 OKT
belum kenaikan, dengan jarak pengiriman Manuver
tegangan sejauh 22 Kms terjadi penurunan Pada kondisi ini posisi tegangan Penyulang
tegangan sebesar 2.3 KV. BTL07 telah melakukan manuver jaringan,
3. Simulasi BTL07 – MTRZ Kompi 1 tegangan ujung pada MTRZ 5 OKT
Pada kondisi ini posisi tegangan dengan penyuplaian penyulang BTL01
Penyulang BTL07 sebelum melakukan beban eksisting 3 MW dengan jarak
manuver jaringan, tegangan ujung pada pengiriman tegangan sejauh 32 Kms dan
MTRZ Kompi 1 dari kondisi normal 20 posisi tegangan trafo gardu induk Batulicin
KV turun menjadi 18.7 KV sebelumnya belum mengalami kenaikan. Kondisi

Vol 3. No.2 Tahun 2020 Page | 22


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 - 4296

normal 20 KV mengalami penurunan tegangan 400 V pada jaringan JTR 3 phase


sebesar 3.6 KV menjadi 16.4 KV. sesuai dengan spesifikasi trafo distribusi
dilapangan. Losses pada jaringan SUTM
3 Simulasi BTL07 – MTRZ Kompi 1 juga mengalami peningkatan dari kondisi
Pada kondisi posisi tegangan Penyulang awal 267 kWh sebelum manuver menjadi
BTL07 telah melakukan manuver jaringan, 341 kWh dalam waktu berjalan, dari hasil
tegangan ujung pada MTRZ Kompi 1 simulasi ini apabila dilakukan manuver
dengan penyuplaian penyulang BTL05 dalam waktu lama tidak akan
beban eksisting 1 MW dengan jarak memperburuk kondisi di jaringan.
pengiriman tegangan sejauh 15,7 Kms Manuver yang terjadi pada penyulang
dengan tegangan kirim sampai ujung BTL07 dapat menyesuikan dengan trafo
jaringan 18.4 KV. distribusi pelanggan untuk perkembangan
beban kedepannya karena apabila terjadi
4 Simulasi BTL07 – MTRZ Polsek gangguan, penyulang ini siap melakukan
Pada kondisi ini posisi tegangan manuver pelimpahan beban ke penyulang
Penyulang BTL07 telah melakukan lainnya.
manuver jaringan, tegangan ujung pada Dalam operasi backup ini, peran LBS dan
MTRZ Polsek dengan penyuplaian Motorized dapat dioptimalisasi dalam
penyulang PLJ02, PLJ02 tidak mempunyai membentuk sistem loop pendukung
beban eksisting dengan jarak pengiriman penyulang BTL07. Apabila terjadi
tegangan sejauh 9,6 Kms namun jika gangguan bersifat sementara maka
dicoba dengan kondisi tegangan normal 20 jaringan akan kembali normal kembali.
KV dengan mengambil beban manuver Tetapi apabila gangguan bersifat
sebagian daerah maka terjadi penurunan permanent maka recloser Sampurna akan
tegangan menjadi 19 KV. Lock Out apabila gangguan setelah
recloser dan jika sebelum recloser, maka
C. Analisa Hasil Simulasi Penyulang BTL07 akan Lock Out
sehingga terjadi pemadan total pada
Hasil simulasi manuver penyulang BTL07, penyulang.
beban penyulang yang menerima
pelimpahan beban dari penyulang BTL07
terjadi beberapa penurunan pada beberapa
titik manuver. Sedangkan pada drop
tegangan terendah sebesar 18.2 KV pada
ujung jaringan, penerunan ini tidak
berlangsung lama karena hanya terjadi
pada jam beban puncak 20.00 berpengaruh
signifikan sehingga disisi gardu distribusi
namun dapat disesuaikan posisi tap trafo,
pada tap trafo 6 untuk menerima tegangan Gambar 1. Simulasi maneuver penyulang
400 V pada jaringan JTR 3 phase BT07
sedangkan untuk tegangan 20 KV dan 20.5
KV pada tap 3 atau 2 untuk penyesuain

Vol 3. No.2 Tahun 2020 Page | 23


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 - 4296

20404
Dalam simulasi sebelumnya e) 𝑓(𝑗𝑢𝑙𝑖) = 2 𝑥 = 0.477
85898
titik gangguan berada pada 3. ENS (Energy Not Saved)
BTL07 dengan asumsi pada 𝐸𝑛𝑠 (𝐾𝑤ℎ) = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 ×
keadaan tertentu akibat adanya 𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚
gangnguan maka BTL07 tidak 𝐸𝑛𝑠 (𝑅𝑝) = 𝐸𝑛𝑠 (𝐾𝑤𝐻) × 1128
dapat melakukan suplai tegangan, 38
a) Ens BTL07 Jan = 9.57 𝑥 60 𝑥 1000 =
mengakibatkan semua key point
2654 Kwh
terjadi pemadaman. Apabila
Ens Rp = 2654 x 1128 = 2.993.336,-
bersifat sementara maka jaringan 40
akan normal kembali. Tetapi b) Ens BTL07 Maret = 8.14 𝑥 60 𝑥 1000
karena gangguan bersifat = 2960 Kwh
permanen maka penyulang Ens Rp = 2960 x 1128 = 3.338.880
BTL07 akan lock out. Langkah c) Ens BTL07 Mei = 0 Kwh / Rp 0
74
yang dapat dilakukan terhadap d) Ens BTL07 Juni = 7.6 𝑥 60 𝑥 1000 =
gangguan yang terjadi dengan 4687 Kwh
melokalisir titik gangguan dan Ens Rp = 4687 x 1128 = 5.286.560,-
92
mengevakuasi daya, dengan e) Ens BTL07 Juli = 4.8 𝑥 60 𝑥 1000 =
melimpahakan beban BTL07 2913 Kwh
pada titik manuver. Ens Rp = 2913 x 1128 = 3.286.240,-

D. Analisa Saidi dan Saifi (Energy Untuk gangguan bulan juli pada Recloser
Not Saved) Sampurna diketahui titik gangguan berada
dekat dengan Recloser sampurna pada
1. Saidi percabangan dan hanya memadamkan 2
a) 𝑑(𝑗𝑎𝑛) = gardu sehingga posisi ini dapat dimanuver
38 43920
(60) 𝑥 𝑑= ke Mtrz Polsek dengan sumber tegangan
85898
0.63 𝑥 0.511 = 0.32 pada penyulang PLJ02, manuver ini akan
40 29280 menyelamatkan 11 gardu mejadi 98 gardu
b) 𝑑(𝑚𝑎𝑟𝑒𝑡) = (60) 𝑥 𝑑=
85898 padam dari jumlah dan sisanya dapat
0.66 𝑥 0.340 = 0.22 dimanuver melalui Mtrz Big Coffie
0 14640
c) 𝑑(𝑚𝑒𝑖) = (60) 𝑥 𝑑= dengan sumber tegangan melalui PLJ01
85898
0 𝑥 1.170 = 0 sampai berada dekat titik gangguan,
74 20404 manuver ini akan menyelamatkan 107
d) 𝑑(𝑗𝑢𝑛𝑖) = (60) 𝑥 𝑑=
85898
gardu.
1.23 𝑥 0.237 = 0.29
92 20404
e) 𝑑(𝑗𝑢𝑙𝑖) = (60) 𝑥 𝑑= E. Perbandingan saidi, saifi, dan
85898
1.53 𝑥 0.237 = 0.364 ENS (Energy Not Saved) sebelum dan
2. Saifi sesudah manuver.
43920
a) 𝑓(𝑗𝑎𝑛) = 3 𝑥 = 1.53 Berikut ini perbandingan data sebelum dan
85898
b) 𝑓(𝑚𝑎𝑟𝑒𝑡) = 2 𝑥
29280
= 0.68
setelah manuver dari perhitungan data
85898
14640
gangguan penyulang dan key point bulan
c) 𝑓(𝑚𝑒𝑖) = 1 𝑥 85898
= 0.170 januari sampai juli, apabila peran
20404
d) 𝑓(𝑗𝑢𝑛𝑖) = 2 𝑥 = 0.474 Motorized dioptimalkan sebagai berikut.
85898

Vol 3. No.2 Tahun 2020 Page | 24


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 - 4296

serta drop tegangan yang terjadi maksimal


Tabel 2 tabel perbandingan data sebelum adalah sebesar 1 KV pada posisi tegangan
dan sesudah manuver 18.2 KV dari posisi tegangan sebelumnya
19.2 KV yang terjadi pada titik manuver
BTL07 ke Mtrz 5 OKT sedangkan terjadi
kenaikan tegangan tertinggi terjadi pada
titik BTL07 ke Mtrz Kompi 1 dari
tegangan 20 KV menjadi 20.4 KV.
2. Optimalisasi titik manuver pada jaringan
SUTM di penyulang BTL07 dapat
mempercepat proses lokalisir lokasi padam
dan evakuasi daya sedangkan beban serta
tegangan kirim dapat ditanggung dari
pelimpahan beban penyulang BTL07
sehingga saidi saifi dan potensi kehilangan
ENS dapat ditekan, dengan
membandingkan data gangguan bulan
Januari sampai Juni dari nilai rata rata,
maka saidi sebelum manuver sebesar
0.298 Jam dapat turun menjadi 0.001 jam
dan nilai ENS kwh serta rupiah mengalami
Dari data diatas, dapat dilihat terjadi penurunan dari 3.304 kWh menjadi 32,4
penurunan durasi saidi dan ENS kWh dan kWh atau Rp 3.726.348,- menjadi Rp
ENS Rupiah pada penyulang dan recloser, 36.507,- namun pada saifi mengalami
namun adanya kenaikan pada kali padam kenaikan dari 0.789 kali perpelanggan
saidi disebabkan karena adanya buka tutup menjadi 0.877 kali perpelanggan
mororized yang menyebabkan pelanggan dikarenakan proses manuver yang
merasakan padam sesaat selama proses berlangsung.
manuver berlangsung.
B. Saran
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Adapun saran yang dapat penulis berikan
A. Kesimpulan adalah sebagai berikut
1. Sistem loop sebagai uji coba yang 1. Memperhatikan beban mampu
mempertemukan beberapa penyulang pada penyulang yang menerima beban
melalui titik key point Motorized maupun agar tidak melebihi daya mampu
Recloser dengan penyulang BTL07 saat penyulang yang akan menyebabkan trip
dilakukan simulasi dapat menanggung apabila melebihi daya mampu.
pelimpahan beban yang diberikan oleh 2. Selain dibantu dengan menaikan
penyulang BTL07 yang mencapai hingga tegangan pada trafo GI Batulicin, adanya
8.6 MW. Beban puncak penyulang dipecah perencanaan rekonduktor penghantar juga
menjadi 6 titik pendistribusian energi baik dalam menjaga perkembangan beban
listrik dengan panjang jaringan mengalami sehingga tidak melampaui kemampuan
kenaikan dari 41.6 kms menjadi 66.7 kms

Vol 3. No.2 Tahun 2020 Page | 25


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 - 4296

kawat penghantar dan menurunankan Penangsang, O., Hernandi, I. G. N. S., &


energy losses. Wicaksono, P. H. (2012). Analisa
Keandalan Sistem Distribusi
V. DAFTAR PUSTAKA Menggunakan Program Analisis
Alfianto, (2015). Evaluasi Penggunaan Kelitrikan Transien dan Metode
Pemutus Tenaga (PMT) Pada Section Technnique. Jurnal
Gardu Induk Sungai Juaro Teknik ITS Vol. 1. No 1. ISSN:
Palembang. Politeknik Negeri 2301-9271.
Sriwijaya. Palembang. P Indra, G. T., Arjana, I. G. D., & Wigun,
Afianto, (2019). Rancang Bangun I. G. N. (2019). Analisa
Simulator Manuver Beban Ratio Rekonfigurasi Jaringan Distribusi
4 Keypoint Berbasis Arduino 20 kV Pada Penyulang Berawa
Mega 2560 Dengan Tampilan Untuk Menurunkan Losses dan
Human Machine Interdace (HMI) Drop Tegangan Penyaluran
Pada Jaringan Tegangan Tenaga Listrik. Jurnal Spektrum
Menengah 20KV. Sekolah Vokasi Vol 6. No 2.
Universitas Diponegoro. PT PLN (Persero). (2010). Kriteria Disain
Semarang. Enjinering Konstruksi Jaringan
Gunawan, M., S. (2013). Analisa Distribusi Tenaga Listrik. Hal 20.
Perancangan Gardu Induk Sistem Jakarta Selatan.
Outdoor 150 KV di Tallasa, Rokhmawati, R, I., Ramdani, F., Hawi, F.,
Kabupaten Takalar, Sulawesi H. (2018). Evaluasi Tampilan
Selatan. Jurnal Dimensi Teknik ANtarmuka QGIS Dan ArcGIS
Elektro Vol. 1, No. 1, 37-42. Menggunakan Pendekatan User-
Jamaah. (2013). Analisa Beban Section Centered Desigh (UCD): Studi
Untuk Menentukan Alternatif Kasus Fungsi Geoprocessing
Manuver Jaringan Distribusi 20 Tools. Jurnal Pengembangan
KV Penyulang BRG-3 PT PLN Teknologi Informasi dan Ilmu
(Persero) Untul Layanan Salatiga. Komputer Vol.2, No.9.
JTET ISSN: 2252-4908 Vol. 2 Universitas Brawijaya.
No. 3. Sari, P., S. (2019). Pengembangan Trainer-
Hay, S., Wijaya, R., Mustamin. (2018). Kit Transmision Line Model TM
Analisa Daya Pada Instalasi 199 Sebagai Medi Pembelajaran
Pemanfaatan Tenaga Listrik Pada Mata Kuliah Transmisi Dan
Menggunakan ETAP 12.6. Distribusi Tenaga Listrik.
Seminar Nasional. Teknologi Universitas Negeri Yogyakarta.
Terapan Berbasis Kearifan Lokal. Yogyakarta
ISSBN: 978-602-71928-1-2. Unit Induk Wilayah Kalselteng, Unit
Universitas Halu Oleo. Sulawesi Pelaksana Pengatur Distribusi
Tenggara. Banjarbaru. (2017). Laporan
Kadir. (2006). Distribusi dan Utilisasi Pengukuran Beban dan Tegangan
Tenaga Listrik. Jakarta: UI Press. Penyulang. Retrieved from
Hal 5 http://103.78.140.243/apdkalselte

Vol 3. No.2 Tahun 2020 Page | 26


EEICT e - ISSN: 2615 – 2169
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/eeict p - ISSN: 2654 - 4296

ng/opdistbeban/beban_penyulang
_2017 /index.html
Unit Induk Wilayah Kalselteng, Unit
Pelaksana Pengatur Distribusi
Banjarbaru. (2018). Laporan
Pengukuran Beban dan Tegangan
Penyulang. Retrieved from
http://103.78.140.243/apdkalselte
ng/opdistbeban/beban_penyulang
_2018 /index.html
Unit Induk Wilayah Kalselteng, Unit
Pelaksana Pengatur Distribusi
Banjarbaru. (2019). Laporan
Pengukuran Beban dan Tegangan
Penyulang. Retrieved from
http://103.78.140.243/apdkalselte
ng/opdistbeban/beban_penyulang
_2019 /index.html
Unit Induk Wilayah Kalselteng, Unit
Pelaksana Pengatur Distribusi
Banjarbaru. (2020). Laporan
Pengukuran Beban dan Tegangan
Penyulang. Retrieved from
http://103.78.140.243/apdkalselte
ng/opdistbeban/beban_penyulang
_2020 /index.html

Vol 3. No.2 Tahun 2020 Page | 27

Anda mungkin juga menyukai