Abstrak - Sistem yang digunakan PLTD cara Analisis Simulasi ETAP 12.6 dan
Bakau yaitu sistem isolated yang masih Analisis Ekonomi untuk Grid PLTD Bakau
menggunakan mesin diesel untuk – GI Kerang ada beberapa hasil yang
mencukupi kebutuhan listrik di daerah didapat yaitu untuk analisis dengan ETAP
Bakau. Namun dikarenakan semakin tahun 12.6 mendapatkan hasil losses tegangan
semakin mahal Biaya Pokok Produksi (BPP) menurun jika disupply dengan GI dan losses
maka PT PLN (Persero) mulai memikirkan daya meningkat. Dan hasil losses daya
penghematan BPP dengan cara membangun mengalami peningkatan sebesar 157,4 Kw
Jaringan SUTM baru untuk di dikarenakan beban Grogot dan Panjang
Interkoneksikan dengan GI terdekat dalam jaringan grogot namun untuk losses
hal ini GI yang terdekat dari PLTD Bakau tegangan mengalami penurunan sebesar
adalah GI Kerang, sehingga dilakukan 272,7 jika di supply dengan GI. Dari
pembangunan Jaringan SUTM baru untuk Analisis Ekonomi, mengalami keuntungan
interkoneksi dengan GI Kerang. Pada saat jika interkoneksi dengan Sistem Kaltim
pembangunan SUTM baru tersebut, perlu karena sudah tidak memakai mesin diesel
diperhatikan Losses daya dan tegangan lagi
ujung dihasilkan jika sudah interkoneksi
dengan GI Kerang. Rugi – rugi daya atau Kata Kunci : Interkoneksi, Losses, ETAP
Losses adalah energi yang terbuang selama 12.6
perjalanan dari sumber menuju ke
pelanggan. Semakin rendah nilai losses
suatu jaringan maka jaringan tersebut I. PENDAHULUAN
dinyatakan handal dan bisa menyuplai
pelanggan tanpa ada keluhan redup di PT PLN (Persero) kini telah
pelanggan. Sehingga PLN selalu mencanangkan program Didieselisasi, yaitu
memperhatikan tegangan ujung yang ada program penonaktifan mesin mesin diesel
sekarang, dan juga menjalankan program untuk menghemat BPP PLN dan menaikkan
untuk menonaktifkan mesin diesel. Sehingga rasio elektrifikasi dengan cara membangun
diharapkan suplai GI tersebut membuat Gardu Induk ataupun membangun jaringan
tegangan menjadi lebih baik ketimbang SUTM baru yang nantinya akan
suplai dari mesin diesel.Penelitian ini interkoneksi dengan Gardu Induk terdekat.
bertujuan untuk menganalisa sistem Dengan cara tersebut diharapkan tegangan
distribusi 20 kv pada sistem grid PLTD ujung SUTM selalu mencapai standar
Bakau – GI Kerang analisa sistem distribusi dikisaran 19 Kv dan rasio elektrifikasi
20 Kv dengan simulasi ETAP 12.6. Metode meningkat.
penelitian ini adalah metode untuk Berdasarkan data Kemen SDM, rasio
menganalisa losses yang dihasilkan.Dengan elektrifikasi Kalimantan Selatan mencapai
92,12 %. Dari data tersebut, berati masih ada ketahanan Isolasi jika menggunakan Kabel
masyarakat yang belum merasakan listrik di Udara Pilin Tegangan Menengah atau Kabel
daerah pelosok seperti di daerah Bawah Tanah Tegangan Menengah serta
sawit,hutan,dan daerah lain yang belum kemudahan dalam hal pengoperasian atau
terjamah oleh manusia. Sehingga diharapkan pemeliharaan Jaringan Dalam Keadaan
dengan adanya Grid PLTD Bakau – GI Bertegangan (PDKB) pada jaringan utama.
Kerang yang jalur SUTM nya melewati Hal ini dimaksudkan sebagai usaha
jalan setapak yang jarang dilewati oleh menjaga keandalan kontinyuitas pelayanan
kendaraan umum dan menaikkan rasio konsumen. Ukuran dimensi konstruksi
elektrifikasi wilayah Kalimantan Selatan selain untuk pemenuhan syarat
sesuai yang di targetkan oleh pemerintah pendistribusian daya, juga wajib
sebesar 100. memperhatikan syarat ketahanan isolasi
Tujuan penelian ini adalah Mengetahui penghantar untuk keamanan pada tegangan
analisa sistem distribusi 20 Kv dengan 20 kV.
simulasi ETAP 12.6 Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM). Saluran Udara Tegangan
II. TINJAUAN PUSTAKA Menengah (SUTM) adalah sebagai
konstruksi termurah untuk penyaluran
Sistem distribusi adalah sistem yang tenaga listrik pada daya yang sama.
berfungsi mendistribusikan tenaga listrik Konstruksi ini terbanyak digunakan untuk
kepada para pemanfaat. Sistem distribusi konsumen jaringan Tegangan Menengah
terbagi 2 yaitu: sistem distribusi tegangan yang digunakan di Indonesia. Ciri utama
menengah dan sistem distribusi tegangan jaringan ini adalah penggunaan penghantar
rendah telanjang yang ditopang dengan isolator
Pengertian JTM, Menurut Standar pada tiang besi/beton.
Konstruksi Buku 5 yang berjudul “Jaringan
Tegangan Menengah Tenaga Listrik “ Pada
pendistribusian tenaga listrik ke pengguna
tenaga listrik disuatu kawasan, penggunaan
sistem Tegangan Menengah sebagai
jaringan utama adalah upaya utama
menghindarkan rugi-rugi penyaluran
(losses) dengan kwalitas persyaratan
tegangan yang harus dipenuhi oleh PT PLN Gambar 1: Kabel SUTM
Persero selaku pemegang Kuasa Usaha
Utama sebagaimana diatur dalam UU Pengertian Gardu. Menurut Buku
ketenagalistrikan No 30 tahun 2009. Standar Konstruksi Buku 4 yang berjudul
Dengan ditetapkannya standar Tegangan “Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan
Menengah sebagai tegangan operasi yang Gardu Hubung Tenaga” , Pengertian umum
digunakan di Indonesia adalah 20 kV, Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling
konstruksi JTM wajib memenuhi kriteria dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik
enjinering keamanan ketenagalistrikan, berisi atau terdiri dari instalasi
termasuk didalamnya adalah jarak aman Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
minimal antara Fase dengan lingkungan dan Menengah (PHB-TM), Transformator
antara Fase dengan tanah, bila jaringan Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung
tersebut menggunakan Saluran Udara atau Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk