ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan dari suatu sistem distribusi
tenaga listrik. Parameter yang digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan sistem distribusi
tenaga listrik adalah SAIFI, SAIDI dan CAIDI. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman
MATLAB untuk melakukan perhitungan dan analisis tingkat keandalan sistem distribusi tenaga
listrik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari PT.
PLN (Persero) UP3 Yogyakarta. Hasil perhitungan dan analisis nilai keandalan pada seluruh
penyulang di Gardu Induk 150 kV Bantul selama tahun 2018 dapat dikatakan handal untuk nilai
SAIFI menurut standar SPLN No. 68-2: 1986, sedangakan menurut standar IEEE std 1366-2003
dan WCS (World Class Service) dan WCC (World Class Company) dapat dikatakan kurang handal
untuk nilai SAIFI-nya. Selajutnya untuk nilai SAIDI pada Gardu Induk 150 kV Bantul selama
tahun 2018 dapat dikatakan kurang handal sesuai dengan standar IEEE std 1366-2003 dan WCS
(World Class Service) dan WCC (World Class Company), akan tetapi menurut standar SPLN No.
68-2: 1986 dapat dikatakan handal untuk nilai SAIDI-nya. Sedangkan untuk nilai CAIDI pada
Gardu Induk 150 kV Bantul selama tahun 2018 dapat dikatakan kurang handal berdasarkan
standar IEEE std 1366-2003.
PENDAHULUAN
Perkembangan kebutuhan tenaga listrik Sistem keandalan pada jaringan distribusi
sangat besar peranannya untuk memenuhi
dari tahun ke tahun semakin meningkat
kebutuhan tenaga listrik pada setiap konsumen.
diikuti dengan meningkatnya taraf hidup Oleh peranannya yang sangat penting bagi
masyarakat maka sistem distribusi tenaga konsumen, maka penyaluran listrik oleh PT.
listrik juga berkembang. Pada saat ini tenaga PLN (Persero) tidak boleh terputus, artinya 24
listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi jam non stop. Apabila peranan ini gagal, hal ini
seluruh konsumen tenaga listrik. Dengan akan mengakibatkan kerugian yang sangat
semakin pentingnya peranan tenaga listrik besar bagi konsumen. Apalagi bagi konsumen
dalam kehidupan sehari-hari, maka besar yaitu pabrik-pabrik besar yang berskala
kontinyuitas penyediaan tenaga listrik juga nasional bahkan internasional. Oleh karena itu
keandalan jaringan distribusi di PT. PLN
menjadi tuntutan yang semakin besar dari
(Persero) harus menjadi prioritas utama.
konsumen tenaga listrik. Oleh karena hal
tersebut, maka dituntut adanya suatu sistem Untuk mengetahui keandalan suatu
tenaga listrik yang andal. Untuk mengetahui penyulang makaditetapkan suatu indeks
keandalan dalam distribusi tenaga listrik ke keandalan yaitu besaran untuk membandingkan
konsumen, maka perlu dihitung nilai penampilan suatu sistem distribusi. Indeks-
keandalannya. indeks keandalan yang sering dipakai dalam
suatu sistem distribusi adalah SAIFI (System
Average Interruption Frequency Index), SAIDI
(System Average Interruption Duration Index),
CAIDI (Customer Average Interruption
Duration Index). Sebagai acuan penentuan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik
indeks yaitu berdasarkan Standar PLN yang Keandalan merupakan tingkat
nantinya digunakan sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem atau bagian
keandalan system distribusi. dari sistem tenaga listrik, untuk dapat
MATLAB merupakan bahasa memberikan hasil yang lebih baik pada periode
pemrograman yang dikhususkan untuk waktu dan dalam kondisi operasi tertentu.
komputasi numerik, visualisasi, dan Untuk dapat menentukan tingkat keandalan dari
pemrograman. Dengan memanfaatkan suatu sistem, harus diadakan pemeriksaan
MATLAB, pengguna dapat melakukan analisis dengan cara melalui perhitungan maupun
data, mengembangkan algoritma, dan membuat analisa terhadap tingkat keberhasilan kinerja
model maupun aplikasi. atau operasi dari sistem yang ditinjau, pada
periode tertentu kemudian membandingkannya
DASAR TEORI dengan standar yang ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis Company) Gardu Induk 150 kV Bantul
yang sudah dilaksanakan, penulis dapat selama tahun 2018 mempunyai nilai
mengambil beberapa kesimpulan diantaranya SAIDI lebih besar dan dikategorikan
sebagai berikut: kurang handal karena melebihi standar
1. Penyebab terjadinya gangguan/pemadaman WCS dan WCC yakni 1,666
di wilayah Bantul selama tahun 2018 jam/pelanggan/tahun.
4. Nilai CAIDI pada Gardu Induk 150 kV
terdapat 7 indikator/penyebab yaitu
Bantul selama tahun 2018 yaitu sebesar
sambungan tenaga listrik dan APP, 28,85 jam/gangguan, berdasarkan standar
jaringan tegangan rendah, trafo distribusi, IEEE std 1366-2003 nilai keandalan CAIDI
saluran udara, bencana alam, sumber selama tahun 2018 dapat dikategorikan
tenaga, dan pemadaman terencana. kurang handal dikarenakan melebihi standar
2. Nilai SAIFI pada Gardu Induk 150 kV IEEE std 1366-2003 yakni sebesar 1,47
Bantul selama tahun 2018 yaitu sebesar 3,01 jam/tahun.
kali/pelanggan/tahun dapat dikategorikan 5. Total frekuensi pemadaman pada Gardu
handal, hal ini dikarenakan tidak melebihi Induk 150 kV Bantul terhitung selama
standar SPLN No. 68-2: 1986 yakni 3,2 tahun 2018 adalah sebesar 60 kali.
kali/pelanggan/tahun. Akan tetapi, menurut 6. Total durasi lama pemadaman pada Gardu
standar IEEE std 1366-2003 dari Induk 150 kV Bantul terhitung selama tahun
keseluruhan data hasil perhitungan selama 2018 adalah sebsar 86,11 jam.
tahun 2018 dapat dikategorikan kurang 7. Berdasarkan standar IEEE std 1366-2003
handal, dikarenakan melebihi standar yang terhitung selama tahun 2018 terdapat 11
berlaku yaitu sebesar 1,45 penyulang yang dapat dikatakan kurang
kali/palanggan/tahun. Sedangkan menurut handal untuk nilai CAIDI nya yaitu
standar WCS (World Class Service) dan penyulang BNL 03, BNL 04, BNL 06, BNL
WCC (World Class Company) nilai SAIFI 09, BNL 10, BNL 11, BNL 12, BNL 13,
pada Gardu Induk 150 kV Bantul selama BNL 14, BNL 17, BNL 18 dengan durasi
tahun 2018 dikategorikan kurang handal pemadaman pada pelanggan yakni masing-
dikarenakan telah melebihi nilai standar dari masing sebesar 1,5 jam/gangguan, 1,53
WCS dan WCC yakni sebesar 3 jam/gangguan, 1,62 jam/gangguan, 1,75
kali/pelanggan/tahun. jam/gangguan, 1,86 jam/gangguan, 2
3. Nilai SAIDI pada Gardu Induk 150 kV jam/gangguan, 2,25 jam/gangguan, 2,43
Bantul selama tahun 2018 yaitu sebesar jam/gangguan, 2,45 jam/gangguan, 2,53
4,43 jam/pelanggan/tahun, berdasarkan jam/gangguan, dan 3,81 jam/gangguan.
standar SPLN No. 68-2: 1986 nilai 8. Berdasarkan hasil perbandingan perhitungan
manual dan menggunakan aplikasi, dapat
keandalan SAIDI selama tahun 2018 dapat
diketahui bahwa tidak ada perbadaan hasil
dikategorikan handal dikarenakan tidak antara perhitungan manual maupun
melebihi standar SPLN No. 68-2: 1986 menggunakan aplikasi, kedua nya sama-
yakni sebesar 21,09 jam/pelanggan/tahun. sama menunjukan hasil yang akurat.
Akan tetapi, berdasarkan standar IEEE std 9. MATLAB merupakan bahasa pemrograman
1366-2003 pada Gardu Induk 150 kV yang dikhususkan untuk komputasi
Bantul selama tahun 2018 dikategorikan numerik, visualisasi, dan pemrograman.
kurang handal dikarenakan melebihi Dengan memanfaatkan MATLAB,
standar IEEE std 1366-2003 yakni 2,30 pengguna dapat melakukan analisis data,
mengembangkan algoritma, dan membuat
jam/pelanggan/tahun. Selain itu,
model maupun aplikasi.
berdasarkan standar WCS (World Class
Service) dan WCC (World Class
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk 7. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
penelitian selanjutnya mengenai studi indeks melakukan pengembangan aplikasi
keandalan sistem distribusi tenaga listrik
kalkukaltor dengan menambahkan grafik
adalah sebagai berikut:
1. Bagi seluruh penyulang yang memiliki dan database guna media penyimpanan data.
nilai SAIFI, SAIDI, dan CAIDI melebihi
standar maksimal atau dikatakan kurang
handal, perlu melakukan pemeliharaan,
perawatan dan pengecekan secara rutin DAFTAR PUSTAKA
guna memperkecil masalah atau gangguan
yang dihadapi. Suripto, Slamet, 2014. Buku Ajar Dasar Sistem
2. Dari kesimpulan di atas maka Gardu Induk Tenaga Listrik, Yogyakarta: Teknik
150 kV Bantul perlu melakukan perbaikan Elektro Universitas Muhammadiyah
dan pengecekan pada jaringan, hal ini Yogyakarta.
dikarenakan terdapat beberapa penyulang Syahputa, Ramadoni, 2016, Buku Ajar
yang dianggap memiliki tingkat keandalan Transmisi dan Distribusi Tenaga
jaringan distribusi yang tidak memenuhi Listrik, Yogyakarta: LP3M
standar. Universitas Muhammadiyah
3. Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut Yogyakarta.
terhadap SPLN No 52-3 1985 tentang Pola Suswanto, Daman, 2009, Sistem Distribusi
Pengaman Sistem Distribusi 6 KV dan 20 Tenaga Listrik, Edisi Pertama, Juli
KV, SPLN No 59 1985 Tentang 2009 Padang: Universitas Negri
Keandalan Pada Sistem Distribusi 6 KV Padang.
dan 20 KV, SPLN No 68-2 1986 Tentang Rochman, Nur Mukhammad Zaidatur, 2017,
Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik, Analisis Keandalan Sistem Distribusi
mengingat pertumbuhan beban yang 20 Kv Menggunakan Metode
semakin tinggi setiap tahunnya dan terus Reliability Index Assessment Pada
bertambahnya kerapatan beban (semakin Penyulang KTN 4 Gardu Induk
banyak pelanggan) agar lebih efektif jika Kentungan (Skripsi), Yogyakarta:
digunakan untuk penelitian selanjutnya. Universitas Muhammadiyah
4. Penggantian penghantar jaringan A3C Yogyakarta.
dengan penghantar yang berisolasi seperti Faishal, Ibnu, 2017, Analisis Keandalan Sistem
A3CS dan MVTIC untuk mencegah dari Jaringan Distribusi Di Gardu Induk
gangguan eksternal (layang-layang, Kentungan Penyulang KTN-06 PT
pepohonan dan binatang). PLN (Persero) Area Yogyakarta
5. Melakukan pemeliharan, perawatan dan Dengan Metode Section Technique
pengecekan terhadap komponen sistem (Skripsi), Yogyakarta: Universitas
proteksi seperti pemutus tenaga (circuit Muhammadiyah Yogyakarta.
breaker), penutup balik otomatis Yazid, Mukhsin, 2018, Analisis Sistem
(recloser), saklar beban (load break Distribusi Tenaga Listrik (Studi
switch), fuse cut out dan arrester demi Kasus Di Gardu Induk 150 kV
menjamin penyaluran tenaga listrik kepada Bantul) (Skripsi), Yogyakarta:
pelanggan serta untuk meningkatan Universitas Muhammadiyah
keandalan sistem distribusi. Yogyakarta.
6. Penggantian peralatan dilakukan tepat Laksono, Tri Aji Bondan, 2016, Analisis
pada waktunya sebelum peralatan tersebut Keandalan Sistem Distribusi Tenaga
memasuki masa habis usia pakai. Listrik Di PT. PLN (Persero) UPJ
Bantul (Skripsi), Yogyakarta:
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Affandi, S.. 2015. Analisis Keandalan Sistem Suhadi dan Tri Wahatnolo. 2008. Teknik
Distribusi Tenaga Listrik dii Gardu Distribusi Tenaga Listrik Jilid 1.
Induk Indramayu (Tugas Akhir). Jakarta: Direktorat Pembinaan
Yogyakarta: Universitas Sekolah Menengah Kejuruan.
Muhammadiyah Yogyakarta. Tanzil, Fernando. 2007. Evaluasi Pengaruh
Gunaidi Abdia Away. 2010. “The Shortcut of Peralatan Utama Sistem Distribusi
MATLAB Programming”. Tenaga Listrik Terhadap Keandalan
Informatika Bandung. Sistem dengan Metode FMEA
Arigandi, G.P.B., Hartati,R.S. dan Weking, (Failure Mode and Effect Analysis).
A.I.. (2015). “Analisa Keandalan Studi Kasus: Sistem Distribusi Jawa
Sistem Distribusi Penyulang Kampus Timur Penyulang GI Waru. Surabaya:
dengan Menggunakan Penggabungan Universitas Kristen Petra.
Metode Section Teckniquedan RIA”. Wicaksono, H.P., Hernanda, S., Penangsang,
Jurnal Teknologi Elektro. Vol. 14, O. 2012. “Analisis Keandalan Sistem
(2), 1-5. ISSN: 1693 –2951. Distribusi Menggunakan Program
Brown, R.E., Gupta, S., Christie R.D, Venkata, Analisis Kelistrikan Transien dan
S.S. dan Fletcher, R.. 1997. Metode Section Technique”.Jurnal
“Distribution Sistem Reliability Teknik ITS. Vol. 1, No. 1. ISSN:
Assessment: Momentary Interruption 2301-9271.
and Storms”. Jurnal IEEE Xie, K., Zhou, J., &Billinton, R. 2008. Fast
Transactions on Power Delivery. Vol. Algorithm For The Reliability
12, (4), 1569-1575. Evaluation Of Large Scale Electrical
IEEEstd 1366-2003.2003. IEEE Guide for Distribution Networks Using The
Electric Power Distribution Section Technique. IET Gener.
Reliability Indices. USA Transm. Distrib., Vol. 2,
Li, F., . 2005. “Distributed Processing of No.5,pp.701-707
Reliability Index Assessment and Lestari, T., Notosudjono, D., Suhendi, D. 2013.
Reliability Based Network “Evaluasi Pembebanan
Reconfiguration in Power Distributed Transformator III 60 MVA 150/20 KV
System”. Jurnal IEEE Transactions on Gardu Induk Bogor Baru”. Bogor:
Power System. Vol. 28, (1), 230-238. Universitas Pakuan.
Departemen Pertambangan dan Energi. 1985. Thayib, R. (2011). Perhitungan Indeks
SPLN No 68-2 Tentang Tingkat Keandalan Sistem Tenaga Listrik
Jaminan Sistem Tenaga Listrik Interkoneksi Sumatera Bagian
Bagian Dua. Jakarta: Perusahaan Selatan. Prosiding Seminar Nasional
Umum Listrik Negara. AVoER ke-3. ISBN : 979-587-395-4.
PLN (Persero), PT. 1985. SPLN No. 59: Hal. 463-470.
Keandalan pada Sistem Distribusi 20 Wibowo, R., Siswanto W., Samosir, P.,
kV dan 6 kV. Jakarta: Departemen Nugroho H., dan Azis A. B.. Kriteria
Pertambangan dan Energi Perusahaan Disain Enjinering Kontruksi Jaringan
Umun Listrik Negara. Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta
Departemen Pertambangan dan Energi. 1985. Selatan: PT. PLN (Persero).
SPLN No 52-3 Pola Pengaman Syahputra, R.. 2010. Buku Ajar Proteksi.
Sistem Distribusi 6 KV dan 20 Yogyakarta: Teknik Elektro UMY.
KV.Jakarta : Perusahaan Umum Syahputra, R.. 2012. Distributed Generation:
Listrik Negara. State of the Arts dalam Penyediaan
Gonen, Turan. 1986. Electric Power Energi Listrik. Yogyakarta: LP3M
Distribution System Engineering, UMY.
McGraw Hill International Edition.
Marsudi, Djiteng. 2005. Operasi Sistem Tenaga
Listrik. Jakarta: Balai Penerbitdan
Humas ISTN.
Pabla, A.S, dan Abdul Hadi. 1991. Sistem
Distribusi Daya Listrik. Jakarta:
Erlangga.