Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA

SELURUH PENYULANG DI GARDU INDUK 150 KV BANTUL DENGAN


MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN MATLAB

Amrisal Kamal Fajri


Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
e-mail: amrisalkamalfajri@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan dari suatu sistem distribusi
tenaga listrik. Parameter yang digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan sistem distribusi
tenaga listrik adalah SAIFI, SAIDI dan CAIDI. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman
MATLAB untuk melakukan perhitungan dan analisis tingkat keandalan sistem distribusi tenaga
listrik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari PT.
PLN (Persero) UP3 Yogyakarta. Hasil perhitungan dan analisis nilai keandalan pada seluruh
penyulang di Gardu Induk 150 kV Bantul selama tahun 2018 dapat dikatakan handal untuk nilai
SAIFI menurut standar SPLN No. 68-2: 1986, sedangakan menurut standar IEEE std 1366-2003
dan WCS (World Class Service) dan WCC (World Class Company) dapat dikatakan kurang handal
untuk nilai SAIFI-nya. Selajutnya untuk nilai SAIDI pada Gardu Induk 150 kV Bantul selama
tahun 2018 dapat dikatakan kurang handal sesuai dengan standar IEEE std 1366-2003 dan WCS
(World Class Service) dan WCC (World Class Company), akan tetapi menurut standar SPLN No.
68-2: 1986 dapat dikatakan handal untuk nilai SAIDI-nya. Sedangkan untuk nilai CAIDI pada
Gardu Induk 150 kV Bantul selama tahun 2018 dapat dikatakan kurang handal berdasarkan
standar IEEE std 1366-2003.

Kata Kunci: Keandalan, Gangguan, SAIFI, SAIDI, CAIDI, MATLAB

PENDAHULUAN
Perkembangan kebutuhan tenaga listrik Sistem keandalan pada jaringan distribusi
sangat besar peranannya untuk memenuhi
dari tahun ke tahun semakin meningkat
kebutuhan tenaga listrik pada setiap konsumen.
diikuti dengan meningkatnya taraf hidup Oleh peranannya yang sangat penting bagi
masyarakat maka sistem distribusi tenaga konsumen, maka penyaluran listrik oleh PT.
listrik juga berkembang. Pada saat ini tenaga PLN (Persero) tidak boleh terputus, artinya 24
listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi jam non stop. Apabila peranan ini gagal, hal ini
seluruh konsumen tenaga listrik. Dengan akan mengakibatkan kerugian yang sangat
semakin pentingnya peranan tenaga listrik besar bagi konsumen. Apalagi bagi konsumen
dalam kehidupan sehari-hari, maka besar yaitu pabrik-pabrik besar yang berskala
kontinyuitas penyediaan tenaga listrik juga nasional bahkan internasional. Oleh karena itu
keandalan jaringan distribusi di PT. PLN
menjadi tuntutan yang semakin besar dari
(Persero) harus menjadi prioritas utama.
konsumen tenaga listrik. Oleh karena hal
tersebut, maka dituntut adanya suatu sistem Untuk mengetahui keandalan suatu
tenaga listrik yang andal. Untuk mengetahui penyulang makaditetapkan suatu indeks
keandalan dalam distribusi tenaga listrik ke keandalan yaitu besaran untuk membandingkan
konsumen, maka perlu dihitung nilai penampilan suatu sistem distribusi. Indeks-
keandalannya. indeks keandalan yang sering dipakai dalam
suatu sistem distribusi adalah SAIFI (System
Average Interruption Frequency Index), SAIDI
(System Average Interruption Duration Index),
CAIDI (Customer Average Interruption
Duration Index). Sebagai acuan penentuan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik
indeks yaitu berdasarkan Standar PLN yang Keandalan merupakan tingkat
nantinya digunakan sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem atau bagian
keandalan system distribusi. dari sistem tenaga listrik, untuk dapat
MATLAB merupakan bahasa memberikan hasil yang lebih baik pada periode
pemrograman yang dikhususkan untuk waktu dan dalam kondisi operasi tertentu.
komputasi numerik, visualisasi, dan Untuk dapat menentukan tingkat keandalan dari
pemrograman. Dengan memanfaatkan suatu sistem, harus diadakan pemeriksaan
MATLAB, pengguna dapat melakukan analisis dengan cara melalui perhitungan maupun
data, mengembangkan algoritma, dan membuat analisa terhadap tingkat keberhasilan kinerja
model maupun aplikasi. atau operasi dari sistem yang ditinjau, pada
periode tertentu kemudian membandingkannya
DASAR TEORI dengan standar yang ditetapkan sebelumnya.

Sistem Distribusi Tenaga Listrik Keandalan tenaga listrik adalah menjaga


Sistem distribusi merupakan bagian dari kontinuitas terutama pelanggan daya besar
sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini yang membutuhkan kontinuitas penyaluran
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari tenaga listrik secara mutlak. Apabila tenaga
sumber daya listrik besar (bulk power source) listrik tersebut putus atau tidak tersalurkan akan
sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi mengakibatkan proses produksi dari pelanggan
tenaga listrik adalah sebagai pembagian atau besar tersebut terganggu. Struktur jaringan
penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat tegangan menengah memegang peranan
(pelanggan), dan merupakan sub sistem tenaga penting dalam menentukan keandalan
listrik yang langsung berhubungan dengan penyaluran tenaga listrik karena jaringan yang
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat baik memungkinkan dapat melakukan manuver
beban (pelanggan) dilayani langsung melalui tegangan dengan mengalokasikan tempat
jaringan distribusi. gangguan dan beban dapat dipindahkan melalui
Tingkat keandalan pada sistem distribusi jaringan lainnya.
tenaga listrik adalah hal yang sangat penting
dalam menentukan kinerja sistem tersebut. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks
Keandalan ini dapat ditinjau dari sejauh mana Keandalan
suplai tenaga listrik dapat mensuplai secara Pada suatu sistem distribusi tenaga listrik,
kontinyu ke konsumen. Permasalahan yang tingkat keandalan adalah hal yang sangat
paling mendasar pada sistem distribusi tenaga penting dalam menentukan kinerja sistem
listrik adalah terletak pada mutu, kontinuitas tersebut. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana
dan ketersediaan daya pelayanan daya listrik suplai tenaga lstrik dilaksanakan secara
pada pelanggan. Prakiraan keandalan kontinyu dalam satu tahun ke konsumen.
didasarkan pada sejumlah faktor diantaranya Definisi ini diberikan untuk memahami faktor-
adalah karakteristik operasinya, kondisi operasi faktor yang mempengaruhi indeks keandalan
dan distribusi kegagalannya. Jadi langkah dalam suatu sistem distribusi sesuai standar
pertama untuk memperkirakan keandalan IEEE 1366 antara lain sebagai berikut:
sistem distribusi adalah menentukan 1. Pemadaman/interruption of supply.
Terhentinya pelayanan pada satu atau lebih
karakteriksitik operasi dari komponen-
konsumen, akibat dari salah satu atau lebih
komponennya. komponen mendapatkan gangguan.
2. Keluar/outage. Keadaan dimana suatu
komponen tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, diakibatkan karena
beberapa peristiwa yang berhubungan
dengan komponen tersebut. Suatu outage
dapat atau tidak dapat menyebabkan 3. CAIDI (Customer Average Interruption
pemadaman, hal ini masih tergantung pada Duration Index)
konfigurasi sistem. Indeks keandalan hasil pengukuran dari
3. Lama keluar/outage duration. Periode dari durasi gangguan konsumen rata-rata tiap
saat permulaan komponen mengalami tahun.
outage sampai saat dapat dioperasikan C𝐴𝐼DI = CAIDI jam/gangguan
kembali sesuai dengan fungsinya. SAIFI
4. Lama pemadaman/interruption duration.
Waktu dari saat permulaan terjadinya Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN)
pemadaman sampai saat menyala kembali. SPLN adalah standar perusahaan PT PLN
5. Jumlah total konsumen terlayani/total (Persero) yang ditetapkan oleh Direksi yang
number of costume served. Jumlah total bersifat wajib. Itu bisa dalam bentuk aturan,
pedoman, instruksi, metode pengujian dan
konsumen yang terlayani sesuai dengan
spesifikasi teknis. Sejak 1976, lebih dari 264
periode laporan terakhir. standar telah berhasil diselesaikan. Ini termasuk
6. Periode laporan, diasumsikan sebagai satu 61 standar di bidang distribusi dan 33 standar
tahun. di bidang umum (Nashirul Haq, 2016).
Standar ini dimaksudkan untuk menjelaskan
Indeks Keandalan dan menentukan tingkat keandalan sistem
Indeks keandalan dari pelayanan distribusi listrik. Tujuannya adalah untuk
pelanggan/konsumen dapat dinyatakan dalam memberikan arahan untuk menilai penampilan
beberapa indeks. Adapun indeks tersebut, dan menentukan tingkat keandalan sistem
diantaranya sebagai berikut: distribusi dan juga sebagai titik acuan untuk
1. SAIFI (System Average Interruption kemajuan dalam menentukan proyeksi yang
Frequency Index) akan dicapai PLN.
Indeks ini didefinisikan sebagai jumlah rata-
rata kegagalan yang terjadi per pelanggan MATLAB
yang dilayani oleh sistem per satuan waktu MATLAB merupakan bahasa
(umumnya per tahun). Nilai SAIFI dapat pemrograman tingkat tinggi yang
diperoleh dikembangkan oleh MathWorks dan
dengan menggunakan persamaan berikut: dikhususkan untuk komputasi numerik,
𝑆𝐴𝐼𝐹𝐼= 𝑁𝑖 × 𝜆𝑖 kali/pelanggan/tahun visualisasi, dan pemrograman. Dengan
𝑁𝑡 memanfaatkan MATLAB, pengguna dapat
Dimana: melakukan analisis data, mengembangkan
Ni = pelanggan padam/gangguan algoritma, dan membuat model maupun
λi = pemadaman/gangguan aplikasi. Bahasa, tools, dan fungsi-fungsi built-
Nt = total pelanggan yang dilayani in akan memudahkan pengguna untuk
mengeksplorasi berbagai pendekatan dan
2. SAIDI (System Average Interruption memperoleh solusi dengan lebih cepat
Duration Index) dibandingkan apabila menggunakan
spreadsheets atau bahasa pemrograman
Indeks ini didefinisikan sebagai nilai rata- tradisional, seperti C/C++ atau Java™.
rata dari lamanya kegagalan untuk setiap MATLAB menggunakan konsep array/matrik
konsumen selama satu tahun. Persamaan sebagai standar variabel elemennya tanpa
SAIDI didefinisikan sebagai berikut: memerlukan pendeklarasian array seperti pada
𝑆𝐴𝐼DI = 𝑈𝑖 × 𝑁𝑖 jam/pelanggan/tahun bahasa lainnya. Selain itu juga dapat
𝑁𝑡
Dimana: diintegrasikan dengan aplikasi dan bahasa
Ni = pelanggan padam/gangguan pemrograman eksternal seperti C, Java, .NET,
dan Microsoft Excel.
Ui = lama padam/gangguan
Nt = total pelanggan yang dilayani
METODE PENELITIAN dirangkum dalam Tabel 4, Tabel 5, Tabel 6
yakni rekapitulasi hasil perhitungan Indeks
Studi Literatur Keandalan yang terdiri dari SAIFI, SAIDI dan
Studi literatur dilakukan untuk mempelajari CAIDI selama tahun 2018 pada sistem
penelitian terdahulu yang berhubungan dengan distribusi tenaga listrik di Gardu Induk 150
permasalahan penelitian sehingga nantinya dapat
kV Bantul.
digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian
ini.

Pengambilan Data Tabel 1. Data Pelanggan Tahun 2018


Data yang diperlukan pada penelitian
Jumlah
berupa data jumlah pelanggan seluruh No Penyulang Rayon
penyulang, single line diagram seluruh Pelanggan
penyulang, data ganguan penyulang selama satu 1. BNL.01 Bantul 19.435
tahun terakhir. 2. BNL.02 Bantul 9.645
3. BNL.03 Bantul 19.614
Pengolahan Data 4. BNL.04 Kalasan 10.838
5. BNL.05 Yogyakarta Kota 26.967
Berdasarkan data pada penelitian yang
6. BNL.06 Bantul 39.697
telah dikumpulkan sebelumnya yang 7. BNL.07 Bantul 21.564
berhubungan dengan keandalan sistem 8. BNL.08 Bantul 20.336
distribusi, langkah selanjutnya melakukan 9. BNL.09 Yogyakarta Kota 5.536
perhitungan indeks keandalan di wilayah 10. BNL.10 Bantul 612
Bantul menggunakan MATLAB 11. BNL.11 Bantul 32.504
12. BNL.12 Bantul 38.383
Analisis Hasil Perhitungan 13. BNL.13 Yogyakarta Kota 1
Adalah analisis hasil perhitungan untuk 14. BNL.14 Yogyakarta Kota 28.189
15. BNL.15 Yogyakarta Kota 2.535
mencari seberapa andal indeks keandalan yang
16. BNL.16 Kalasan 27.467
ada di wilayah Bantul. 17. BNL.17 Bantul 9.547
18. BNL.18 Bantul 16.641
Kesimpulan Total Pelanggan 329.056
Dimana kesimpulan ini bisa digunakan
sebagai pertimbangan dalam menyelesaikan
permasalahan yang diangkat dalam penelitian Tabel 2. Data Frekuensi Pemadaman Tahun 2018
ini. NO Penyulang Frekuensi
Pemadaman
1 BNL 01 6
2 BNL 02 10
HASIL DAN PEMBAHASAN 3 BNL 03 3
4 BNL 04 3
5 BNL 05 1
Data-data lapangan dirangkum kedalam Tabel 6 BNL 06 3
1 yang merupakan data pelanggan tahun 2018, 7 BNL 07 3
8 BNL 08 7
Tabel 2 adalah data frekuensi gangguan yang 9 BNL 09 5
terjadi pada Gardu Induk 150 kV Bantul 10 BNL 10 2
11 BNL 11 6
selama tahun 2018 dan Tebel 3 adalah data 12 BNL 12 1
durasi gangguan pada Gardu Induk 150 kV 13 BNL 13 2
14 BNL 14 1
Bantul selama tahun 2018. Berdasarkan data- 15 BNL 15 3
data inilah dilakukan perhitungan untuk 16 BNL 16 0
mengetahui indeks keandalan yang terdiri dari 17 BNL 17 1
18 BNL 18 3
SAIFI, SAIDI dan CAIDI selama tahun 2018 Total Frekuensi
Pemadaman 60 kali/tahun
dimana ketiga indeks tersebut adalah
parameter dasar dalam keandalan yang bisa
digunakan untuk mengevaluasi sistem
distribusi. Seperti yang diuraikan diatas maka
hasil-hasil perhitungan berturut-turut
Tabel 3. Data Durasii Pemadaman Tahun 2018 Tabel 5 Hasil Perhitungan SAIDI Tahun 2018
NO Penyulang Frekuensi
Pemadaman Parameter
No Penyulang
1 BNL 01 5,33 SAIFI
Ui Ni N
2 BNL 02 7,34 1 BNL 01 5,33 19.435 329.056 0,31
3 BNL 03 6,77
2 BNL 02 7,34 9.645 329.056 0,21
4 BNL 04 4,86
5 BNL 05 0,03 3 BNL 03 6,77 19.614 329.056 0,40
6 BNL 06 5,99 4 BNL 04 4,86 10.383 329.056 0,15
7 BNL 07 2,63 5 BNL 05 26.967 329.056
0,03 0,002
8 BNL 08 8,14
9 BNL 09 6 BNL 06 5,99 39.697 329.056 0,72
7,51
10 BNL 10 3,51 7 BNL 07 2,63 21.564 329.056 0,17
11 BNL 11 9,23 8 BNL 08 8,14 20.336 329.056 0,50
12 BNL 12 2,53
13 BNL 13 9 BNL 09 7,51 5.536 329.056 0,12
4,91
14 BNL 14 1,86 10 BNL 10 3,51 612 329.056 0,006
15 BNL 15 4,37 11 BNL 11 9,23 32.504 329.056 0,91
16 BNL 16 0
17 BNL 17 12 BNL 12 2,53 38.383 329.056 0,29
3,81
18 BNL 18 7,29 13 BNL 13 4,91 1 329.056 0,0000149
Total Frekuensi 86,11 jam/tahun
Pemadaman 14 BNL 14 1,86 28.189 329.056 0,15
15 BNL 15 4,37 2.535 329.056 0,03
16 BNL 16 0 27.467 329.056 0
Tabel 4 Hasil Perhitungan SAIFI Tahun 2018 17 BNL 17 3,81 9.547 329.056 0,11
Parameter 18 BNL 18 7,29 16.641 329.056 0,36
No Penyulang SAIFI
Ni N Total SAIDI 4,43 jam/pelanggan/tahun
1 BNL 01 6 19.435 329.056 0,35
2 BNL 02 10 9.645 329.056 0,29
Tabel 6 Hasil Perhitungan CAIDI Tahun 2018
3 BNL 03 3 19.614 329.056 0,17
4 BNL 04 10.383 329.056 0,09
Parameter
3 No Penyulang CAIDI
5 BNL 05 1 26.967 329.056 0,08 Ui Ni
1 BNL 01 5,33 19.435 6 0,88
6 BNL 06 3 39.697 329.056 0,36
2 BNL 02 7,34 9.645 10 0,73
7 BNL 07 3 21.564 329.056 0,19
3 BNL 03 6,77 19.614 3 2,25
8 BNL 08 7 20.336 329.056 0,43
4 BNL 04 4,86 10.383 3 1,62
9 BNL 09 5 5.536 329.056 0,08
5 BNL 05 0,03 26.967 1 0,03
10 BNL 10 2 612 329.056 0,003
6 BNL 06 5,99 39.697 3 2
11 BNL 11 6 32.504 329.056 0,59
7 BNL 07 2,63 21.564 3 0,87
12 BNL 12 1 38.383 329.056 0,11
8 BNL 08 8,14 20.336 7 1,16
13 BNL 13 2 1 329.056 0,000006078
9 BNL 09 7,51 5.536 5 1,5
14 BNL 14 1 28.189 329.056 0,08
10 BNL 10 3,51 612 2 1,75
15 BNL 15 3 2.535 329.056 0,02
11 BNL 11 9,23 32.504 6 1,53
16 BNL 16 0 27.467 329.056 0
12 BNL 12 2,53 38.383 1 2,53
17 BNL 17 1 9.547 329.056 0,02
13 BNL 13 4,91 1 2 2,45
18 BNL 18 3 16.641 329.056 0,15
14 BNL 14 1,86 28.189 1 1,86
Total SAIFI 3,01 kali/pelanggan/tahun 15 BNL 15 2.535 1,45
4,37 3
16 BNL 16 0 27.467 0 0
17 BNL 17 3,81 9.547 1 3,81
18 BNL 18 7,29 16.641 3 2,43

Total CAIDI 28,85 jam/gangguan


PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis Company) Gardu Induk 150 kV Bantul
yang sudah dilaksanakan, penulis dapat selama tahun 2018 mempunyai nilai
mengambil beberapa kesimpulan diantaranya SAIDI lebih besar dan dikategorikan
sebagai berikut: kurang handal karena melebihi standar
1. Penyebab terjadinya gangguan/pemadaman WCS dan WCC yakni 1,666
di wilayah Bantul selama tahun 2018 jam/pelanggan/tahun.
4. Nilai CAIDI pada Gardu Induk 150 kV
terdapat 7 indikator/penyebab yaitu
Bantul selama tahun 2018 yaitu sebesar
sambungan tenaga listrik dan APP, 28,85 jam/gangguan, berdasarkan standar
jaringan tegangan rendah, trafo distribusi, IEEE std 1366-2003 nilai keandalan CAIDI
saluran udara, bencana alam, sumber selama tahun 2018 dapat dikategorikan
tenaga, dan pemadaman terencana. kurang handal dikarenakan melebihi standar
2. Nilai SAIFI pada Gardu Induk 150 kV IEEE std 1366-2003 yakni sebesar 1,47
Bantul selama tahun 2018 yaitu sebesar 3,01 jam/tahun.
kali/pelanggan/tahun dapat dikategorikan 5. Total frekuensi pemadaman pada Gardu
handal, hal ini dikarenakan tidak melebihi Induk 150 kV Bantul terhitung selama
standar SPLN No. 68-2: 1986 yakni 3,2 tahun 2018 adalah sebesar 60 kali.
kali/pelanggan/tahun. Akan tetapi, menurut 6. Total durasi lama pemadaman pada Gardu
standar IEEE std 1366-2003 dari Induk 150 kV Bantul terhitung selama tahun
keseluruhan data hasil perhitungan selama 2018 adalah sebsar 86,11 jam.
tahun 2018 dapat dikategorikan kurang 7. Berdasarkan standar IEEE std 1366-2003
handal, dikarenakan melebihi standar yang terhitung selama tahun 2018 terdapat 11
berlaku yaitu sebesar 1,45 penyulang yang dapat dikatakan kurang
kali/palanggan/tahun. Sedangkan menurut handal untuk nilai CAIDI nya yaitu
standar WCS (World Class Service) dan penyulang BNL 03, BNL 04, BNL 06, BNL
WCC (World Class Company) nilai SAIFI 09, BNL 10, BNL 11, BNL 12, BNL 13,
pada Gardu Induk 150 kV Bantul selama BNL 14, BNL 17, BNL 18 dengan durasi
tahun 2018 dikategorikan kurang handal pemadaman pada pelanggan yakni masing-
dikarenakan telah melebihi nilai standar dari masing sebesar 1,5 jam/gangguan, 1,53
WCS dan WCC yakni sebesar 3 jam/gangguan, 1,62 jam/gangguan, 1,75
kali/pelanggan/tahun. jam/gangguan, 1,86 jam/gangguan, 2
3. Nilai SAIDI pada Gardu Induk 150 kV jam/gangguan, 2,25 jam/gangguan, 2,43
Bantul selama tahun 2018 yaitu sebesar jam/gangguan, 2,45 jam/gangguan, 2,53
4,43 jam/pelanggan/tahun, berdasarkan jam/gangguan, dan 3,81 jam/gangguan.
standar SPLN No. 68-2: 1986 nilai 8. Berdasarkan hasil perbandingan perhitungan
manual dan menggunakan aplikasi, dapat
keandalan SAIDI selama tahun 2018 dapat
diketahui bahwa tidak ada perbadaan hasil
dikategorikan handal dikarenakan tidak antara perhitungan manual maupun
melebihi standar SPLN No. 68-2: 1986 menggunakan aplikasi, kedua nya sama-
yakni sebesar 21,09 jam/pelanggan/tahun. sama menunjukan hasil yang akurat.
Akan tetapi, berdasarkan standar IEEE std 9. MATLAB merupakan bahasa pemrograman
1366-2003 pada Gardu Induk 150 kV yang dikhususkan untuk komputasi
Bantul selama tahun 2018 dikategorikan numerik, visualisasi, dan pemrograman.
kurang handal dikarenakan melebihi Dengan memanfaatkan MATLAB,
standar IEEE std 1366-2003 yakni 2,30 pengguna dapat melakukan analisis data,
mengembangkan algoritma, dan membuat
jam/pelanggan/tahun. Selain itu,
model maupun aplikasi.
berdasarkan standar WCS (World Class
Service) dan WCC (World Class
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk 7. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
penelitian selanjutnya mengenai studi indeks melakukan pengembangan aplikasi
keandalan sistem distribusi tenaga listrik
kalkukaltor dengan menambahkan grafik
adalah sebagai berikut:
1. Bagi seluruh penyulang yang memiliki dan database guna media penyimpanan data.
nilai SAIFI, SAIDI, dan CAIDI melebihi
standar maksimal atau dikatakan kurang
handal, perlu melakukan pemeliharaan,
perawatan dan pengecekan secara rutin DAFTAR PUSTAKA
guna memperkecil masalah atau gangguan
yang dihadapi. Suripto, Slamet, 2014. Buku Ajar Dasar Sistem
2. Dari kesimpulan di atas maka Gardu Induk Tenaga Listrik, Yogyakarta: Teknik
150 kV Bantul perlu melakukan perbaikan Elektro Universitas Muhammadiyah
dan pengecekan pada jaringan, hal ini Yogyakarta.
dikarenakan terdapat beberapa penyulang Syahputa, Ramadoni, 2016, Buku Ajar
yang dianggap memiliki tingkat keandalan Transmisi dan Distribusi Tenaga
jaringan distribusi yang tidak memenuhi Listrik, Yogyakarta: LP3M
standar. Universitas Muhammadiyah
3. Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut Yogyakarta.
terhadap SPLN No 52-3 1985 tentang Pola Suswanto, Daman, 2009, Sistem Distribusi
Pengaman Sistem Distribusi 6 KV dan 20 Tenaga Listrik, Edisi Pertama, Juli
KV, SPLN No 59 1985 Tentang 2009 Padang: Universitas Negri
Keandalan Pada Sistem Distribusi 6 KV Padang.
dan 20 KV, SPLN No 68-2 1986 Tentang Rochman, Nur Mukhammad Zaidatur, 2017,
Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik, Analisis Keandalan Sistem Distribusi
mengingat pertumbuhan beban yang 20 Kv Menggunakan Metode
semakin tinggi setiap tahunnya dan terus Reliability Index Assessment Pada
bertambahnya kerapatan beban (semakin Penyulang KTN 4 Gardu Induk
banyak pelanggan) agar lebih efektif jika Kentungan (Skripsi), Yogyakarta:
digunakan untuk penelitian selanjutnya. Universitas Muhammadiyah
4. Penggantian penghantar jaringan A3C Yogyakarta.
dengan penghantar yang berisolasi seperti Faishal, Ibnu, 2017, Analisis Keandalan Sistem
A3CS dan MVTIC untuk mencegah dari Jaringan Distribusi Di Gardu Induk
gangguan eksternal (layang-layang, Kentungan Penyulang KTN-06 PT
pepohonan dan binatang). PLN (Persero) Area Yogyakarta
5. Melakukan pemeliharan, perawatan dan Dengan Metode Section Technique
pengecekan terhadap komponen sistem (Skripsi), Yogyakarta: Universitas
proteksi seperti pemutus tenaga (circuit Muhammadiyah Yogyakarta.
breaker), penutup balik otomatis Yazid, Mukhsin, 2018, Analisis Sistem
(recloser), saklar beban (load break Distribusi Tenaga Listrik (Studi
switch), fuse cut out dan arrester demi Kasus Di Gardu Induk 150 kV
menjamin penyaluran tenaga listrik kepada Bantul) (Skripsi), Yogyakarta:
pelanggan serta untuk meningkatan Universitas Muhammadiyah
keandalan sistem distribusi. Yogyakarta.
6. Penggantian peralatan dilakukan tepat Laksono, Tri Aji Bondan, 2016, Analisis
pada waktunya sebelum peralatan tersebut Keandalan Sistem Distribusi Tenaga
memasuki masa habis usia pakai. Listrik Di PT. PLN (Persero) UPJ
Bantul (Skripsi), Yogyakarta:
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Affandi, S.. 2015. Analisis Keandalan Sistem Suhadi dan Tri Wahatnolo. 2008. Teknik
Distribusi Tenaga Listrik dii Gardu Distribusi Tenaga Listrik Jilid 1.
Induk Indramayu (Tugas Akhir). Jakarta: Direktorat Pembinaan
Yogyakarta: Universitas Sekolah Menengah Kejuruan.
Muhammadiyah Yogyakarta. Tanzil, Fernando. 2007. Evaluasi Pengaruh
Gunaidi Abdia Away. 2010. “The Shortcut of Peralatan Utama Sistem Distribusi
MATLAB Programming”. Tenaga Listrik Terhadap Keandalan
Informatika Bandung. Sistem dengan Metode FMEA
Arigandi, G.P.B., Hartati,R.S. dan Weking, (Failure Mode and Effect Analysis).
A.I.. (2015). “Analisa Keandalan Studi Kasus: Sistem Distribusi Jawa
Sistem Distribusi Penyulang Kampus Timur Penyulang GI Waru. Surabaya:
dengan Menggunakan Penggabungan Universitas Kristen Petra.
Metode Section Teckniquedan RIA”. Wicaksono, H.P., Hernanda, S., Penangsang,
Jurnal Teknologi Elektro. Vol. 14, O. 2012. “Analisis Keandalan Sistem
(2), 1-5. ISSN: 1693 –2951. Distribusi Menggunakan Program
Brown, R.E., Gupta, S., Christie R.D, Venkata, Analisis Kelistrikan Transien dan
S.S. dan Fletcher, R.. 1997. Metode Section Technique”.Jurnal
“Distribution Sistem Reliability Teknik ITS. Vol. 1, No. 1. ISSN:
Assessment: Momentary Interruption 2301-9271.
and Storms”. Jurnal IEEE Xie, K., Zhou, J., &Billinton, R. 2008. Fast
Transactions on Power Delivery. Vol. Algorithm For The Reliability
12, (4), 1569-1575. Evaluation Of Large Scale Electrical
IEEEstd 1366-2003.2003. IEEE Guide for Distribution Networks Using The
Electric Power Distribution Section Technique. IET Gener.
Reliability Indices. USA Transm. Distrib., Vol. 2,
Li, F., . 2005. “Distributed Processing of No.5,pp.701-707
Reliability Index Assessment and Lestari, T., Notosudjono, D., Suhendi, D. 2013.
Reliability Based Network “Evaluasi Pembebanan
Reconfiguration in Power Distributed Transformator III 60 MVA 150/20 KV
System”. Jurnal IEEE Transactions on Gardu Induk Bogor Baru”. Bogor:
Power System. Vol. 28, (1), 230-238. Universitas Pakuan.
Departemen Pertambangan dan Energi. 1985. Thayib, R. (2011). Perhitungan Indeks
SPLN No 68-2 Tentang Tingkat Keandalan Sistem Tenaga Listrik
Jaminan Sistem Tenaga Listrik Interkoneksi Sumatera Bagian
Bagian Dua. Jakarta: Perusahaan Selatan. Prosiding Seminar Nasional
Umum Listrik Negara. AVoER ke-3. ISBN : 979-587-395-4.
PLN (Persero), PT. 1985. SPLN No. 59: Hal. 463-470.
Keandalan pada Sistem Distribusi 20 Wibowo, R., Siswanto W., Samosir, P.,
kV dan 6 kV. Jakarta: Departemen Nugroho H., dan Azis A. B.. Kriteria
Pertambangan dan Energi Perusahaan Disain Enjinering Kontruksi Jaringan
Umun Listrik Negara. Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta
Departemen Pertambangan dan Energi. 1985. Selatan: PT. PLN (Persero).
SPLN No 52-3 Pola Pengaman Syahputra, R.. 2010. Buku Ajar Proteksi.
Sistem Distribusi 6 KV dan 20 Yogyakarta: Teknik Elektro UMY.
KV.Jakarta : Perusahaan Umum Syahputra, R.. 2012. Distributed Generation:
Listrik Negara. State of the Arts dalam Penyediaan
Gonen, Turan. 1986. Electric Power Energi Listrik. Yogyakarta: LP3M
Distribution System Engineering, UMY.
McGraw Hill International Edition.
Marsudi, Djiteng. 2005. Operasi Sistem Tenaga
Listrik. Jakarta: Balai Penerbitdan
Humas ISTN.
Pabla, A.S, dan Abdul Hadi. 1991. Sistem
Distribusi Daya Listrik. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai