Anda di halaman 1dari 37

KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK

OLEH :

I Gusti Agung Teguh Bhuana


1705541037
A

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Jurnal 1 “Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kV PT.PLN Rayon Lumajang dengan
Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)”

Judul Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kV PT.PLN Rayon


Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects
Analysis)
Jurnal ITS
Volume & Vol.5/No.2 & 462-467
Halaman
Tahun 2016
Penulis Achmad Fatoni, Rony Seto Wibowo, Adi Soeprijanto
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana (1705541037)
Tanggal 2 Desember 2019
Tujuan Penelitian Menghitung indeks keandalan dari sistem distribusi 20 kV Rayon
Lumajang
Subjek Penelitian Sistem distibusi PT. PLN (persero) Rayon Lumajang
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah FMEA (Failure Mode and Effect
Analysis), di mana indeks kegagalan dari setiap peralatan utama
sistem distribusi diperhitungkan dalam mencari indeks keandalan
sistem secara menyeluruh. Sejumlah studi kasus dilakukan guna
melihat pengaruh dari jumlah serta lokasi penempatan
sectionalizer dan juga fuse di sepanjang jaringan terhadap indeks
keandalan sistem. Pada akhirnya, solusi optimal akan memberikan
nilai indeks keandalan sistem distribusi
yang terbaik.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisa, dengan penambahan fuse pada
penyulang sukodono dapat menaikkan Indeks Keandalan SAIFI
yang semula bernilai 6.6088 menjadi bernilai 5.4176, lalu dengan
adanya penambahan sectionalizer pada penyulang sukodono maka
dapat menaikkan indeks keandalan SAIDI yang awalnya bernilai
7.6737 menjadi bernilai 6.4431.
Pembahasan PT. PLN (persero) Rayon Lumajang mempunyai 12 penyulang
yang disalurkan melaui 2 buah trafo penurun tegangan 150/20 kV
dari Gardu Induk Lumajang yang masing-masing trafo 1 terdapat 7
buah penyulang dan pada Trafo 2 terhubung dengan 5 penyulang.
Dilihat dari kondisi kelistrikan kabupaten Lumajang bahwa
konsumen utama kelistrikan adalah rumah tangga yang menempati
sekitar 90% dan terus meningkat. Oleh karena itu keandalan dari
sistim distribusi juga harus semakin ditingkatkan untuk menjaga
kontinuitas dan kepuasan pelanggan. Untuk mengukur suatu
keandalan suatu system maka diperlukan patokan/standar yang
berguna untuk menilai keadaan system dalam kondisi baik ataupun
kurang baik. Maka berdasarkan standart PLN menurut majalah
FOKUS penerbit PT.PLN februari 2011 menetapkan
bahwa system dalam kondisi baik jika telah memenuhi standard :
1. SAIFI : 1,2 kali/pelanggan/tahun. 2. SAIDI : 0,83
jam/pelanggan/tahun.
Sedangkan indeks-indeks keandalan yang digunakan untuk
menghitung performa keandalan sistem secara keseluruhan yaitu :
1. SAIFI (System Average Interruption Frequency Index)
menginformasikan tentang frekuensi pemadaman rata-rata untuk
tiap konsumen dalam kurun waktu setahun pada suatu area yang
dievaluasi, cara menghitungnya yaitu total frekuensi pemadaman
dari konsumen dalam setahun dibagi dengan jumlah total
konsumen yang dilayani. 2. SAIDI (System Average Interruption
Duration Index) menginformasikan tentang durasi pemadaman
rata-rata untuk tiap konsumen dalam kurun waktu setahun pada
suatu area yang dievaluasi, cara menghitungnya yaitu total durasi
pemadaman dari konsumen dalam setahun dibagi dengan jumlah
total konsumen yang dilayani. 3.CAIDI (Customer Average
Interruption Duration Index) menginformasikan tentang durasi
pemadaman rata-rata konsumen untuk setiap gangguan yang
terjadi, cara menghitungnya yaitu SAIDI dibagi dengan SAIFI.
Dari hasil perhitungan FMEA dengan excel didapatkan bahwa
Penyulang Sukodono mempunyai indeks SAIFI sebesar 6.609,
SAIDI sebesar 7.767, dan CAIDI sebesar 1.161. Dari Data Grafik
yang disesuaikan dengan panjang masing-masing penyulang maka
didapat semakin panjang saluran maka frekuensi kegagalan dari
penyulang akan semakin tinggi, dibuktikan dengan nilai SAIFI
yang tertinggi yaitu penyulang klakah, begitu juga dengan durasi
akan semakin panjang diibuktikan dengan nilai SAIDI. Untuk
Durasi juga melibatkan banyaknya sectionalizer, jika sectionalizer
jumlahnyabanyak dan penenpatannya optimal maka durasi akan
bisa diredam.
Upaya Perbaikan Keandalan Penyulang Sukodono. Pada
umumnya ada dua cara untuk memperbaiki keandalan suatu
system tenaga listrik, cara pertama adalah mengurangi frekuensi
terjadinya gangguan, dan kedua adalah mengurangi durasi
gangguan. Dari upaya didapat hasil SAIFI yang awalnya bernilai
6.6088 turun menjadi bernilai 5.4176 hal ini dikarenakan oleh
penambahan fuse yang secara langsung dapat mengurangi lamda
per-Load Point, dan SAIDI yang awalnya bernilai 7.6737 turun
menjadi bernilai 6.4431 hal ini dikarenakan penambahan
sectionalizer sehingga mengurangi durasi akibat perubahan repair
time menjadi waktu switching time pada Load Point yang
terlokalisir
Kekuatan -Topik yang dibahas menarik
-Penjelasan secara menyeluruh mudah dimengerti
Kelemahan -Metode penelitian yang digunakan susah dimengerti
JURNAL 2 “EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN
(Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015”

Judul EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA


LISTRIK
BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI
PADA PT.PLN (PERSERO) RAYON BAGAN BATU TAHUN
2015.
Jurnal ITP (Institut Teknologi Padang)
Volume & Vol.5/No.2 & 120-129
Halaman
Tahun 2016
Penulis Erhaneli
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana (1705541037)
Tanggal 2 Desember 2019
Tujuan Penelitian Mengevalusi keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan
indeks keandalan sistem yakni SAIDI dan SAIFI pada PT.PLN
(Persero) Rayon Bagan Batu Riau dengan menggunakan data
monitoring gangguan yang terjadi selama tahun 2014.
Subjek Penelitian Sistem Distribus PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau
Metode Penelitian Penelitian ini mengevaluasi keandalan sistem distribusi tenaga
listrik berdasarkan indeks keandalan siatem yakni berapa lamanya
pemadaman dan berapa kali /jumlah pemadaman yang diakibatkan
oleh gangguan pada sistem distribusi tenaga listrik di PT.PLN
(Persero) Rayon Bagan Batu yang terdiri dari 4 Feeder. Evaluasi
dilakukan berdasarkan data laporan monitoring gangguan sistem
distribusi PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu. Sesuai dengan
tujuan peneltian mengetahui keandalan sistem distribusi tenaga
listrik berdasarkan durasi atau lamanya gangguan
yang terjadi selama tahun 2014 dan mengetahui keandalan sistem
distribusi tenaga listrik berdasarkan frekuensi atau jumlah
gangguan yang terjadi selama tahun 2014 di PT. PLN (Persero)
Rayon Bagan Batu Riau.
Evaluasi dilakukan berdasarkan perbandingan hasil perhitungan
dengan nilai indeks keandalan yang ditargetkan /ditetapkan oleh
PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu pada Tahun 2014 yakni
SAIDI adalah 68,04 dan SAIFI adalah 0,56.
Hasil Penelitian 1. Berdasarkan durasi /lama gangguan yang terjadi selama tahun
2014 di PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau sebelum
dilakukan evaluasi terhadap keandalannya nilai SAIDI tertinggi
terjadi bulan Agustus 2014 sebesar 88,1295 , dan terendah terjadi
bulan Mei sebesar 0,081. Bila dibandingkan dengan nilai indeks
keandalan sesuai target untuk tahun 2014 yaitu nilai tertinggi pada
bulan Desember 2014 sebesar 68,04 dan
terendah pada bulan Januari 2014 sebesar 5,78 adalah jauh di atas
target/ketetapan PLN Rayon Bagan Batu.
2. Sedangkan untuk nilai SAIFI tertinggi bulan September 2014
sebesar 1,8549 dan terendah bulan Maret sebesar 0,018. Bila
dibandingkan dengan target PLN untuk tahun 2014 masih di atas
target yang telah ditentukan.
3. Setelah dilakukan evaluasi keandalan, maka nilai SAIDI
tertinggi bulan November 2014 sebesar 0.0076 , dan terendah pada
bulan Mei sebesar 0,00011. Bila dibandingkan dengan nilai indeks
keandalan sesuai target untuk tahun 2014 yaitu nilai tertinggi pada
bulan Desember 2014 sebesar 68,04 dan terendah pada bulan
Januari 2014 sebesar 5,78 adalah jauh bawah target/ketetapan PLN
Rayon Bagan Batu.
4. Sedangkan untuk nilai SAIFI tertinggi terjadi bulan September
2014 yakni sebesar 0,11541 dan terendah pada bulan Maret
sebesar 0,01304. Bila dibandingkan dengan target PLN untuk
tahun 2014 masih di bawah target yang telah ditentukan.
5. Ditinjau dari penyebab gangguan selama tahun 2014 maka
penyebab gangguan yang mengakibatkan pemadaman paling
banyak adalah yang disebabkan oleh pemutus tegangan menengah
terbuka, pelebur tegangan menengah putus karena pohon/dahan, di
mana selama selang waktu satu tahun (2014) jumlah gangguan
paling banyak 39 kali dengan lama pemadaman 89.615,383 jam
dan beban yang padam sebesar 161.708, 11 kWh (energi yang
tidak tersalurkan).
Pembahasan Mutu listrik yang disalurkan didasarkan pada sejumlah kriteria
dasar dimana kriteria dasar tersebut menggambarkan ciri-ciri dari
mutu penyalurannya. Mutu listrik yang disalurkan akan mengalami
pengurangan bila terjadi penyimpangan pada tegangan, frekuensi
dan keandalan yakni adanya gangguangangguan atau kejadian-
kejadian yang tidak direncanakan sebelumnya pada jaringan. Pada
sistem distribusi tenaga listrik, tingkat keandalan adalah hal yang
sangat penting dalam menentukan kinerja sistem tersebut.
Keandalan ini dapat ditinjau dari sejauh mana suplai tenaga listrik
dapat mensuplai secara kontinu ke konsumen. Permasalahan yang
paling mendasar pada sistem distribusi tenaga listrik adalah
terletak pada mutu, kontinuitas dan ketersediaan pelayanan daya
listrik pada pelanggan. Struktur jaringan tegangan menengah
memegang peranan penting dalam menentukan keandalan
penyaluran tenaga listrik karena jaringan yang baik
memungkinkan dapat melakukan maneuver tegangan dengan
mengalokasikan tempat gangguan dan beban dapat dipindahkan
melalui jaringan lainnya. Sistem evaluasi keandalan yang
digunakan pada sistem distribusi memiliki parameter-parameter
sebagai berikut yaitu : pemadaman rata-rata ( rs), kegagalan
ratarata (λ), dan waktu pemadaman rata-rata (Us). Kedua indeks
sangat penting, namun tidak dapat memberikan respon sistem
secara lengkap. OIeh karena itu untuk melihat respon dan sifat
sistem diperlukan suatu indeks keandalan tambahan yang bisa
memberikan gambaran perilaku dan tanggapan dari sistem. Indeks
tambahan yang sering digunakan untuk mengevaluasi keandalan
sistem tersebut adalah indeks berorientasi pada pelanggan dan
indeks berorientasi pada beban serta energi.
Berdasarkan Data lapangan pelanggan dan hasil monitoring
gangguan yang terjadi pada PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu
selama tahun 2014 dilakukan perhitungan untuk mengetahui
berapa lama dan jumlah pemadaman yang terjadi selama tahun
2014. Perhitungan yang dilakukan dalam menentukan keandalan
sistem distribusi 20 kV berdasarkan jumlah
gangguan dan lama gangguan yang terjadi selama satu tahun
dengan oreantasi indeks keandalan Setelah dilakukan perhitungan
seperti yang diuraikan pada tabel rekapitulasi hasil perhitungan
Laju Kegagalan dan Lama Gangguan, Rekapitulasi hasil
perhitungan Indeks Keandalan Sistem (SAIDI, SAIFI ), dan
Perbandingan nilai Laju Kegagalan (λ) dan Lama Gangguan (U)
dengan Nilai SAIDI dan SAIFI pada sistem distribusi tenaga
listrik.
Jurnal 3
Judul Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi dengan
Relokasi Penempatan Fuse-Recloser Optimal
karena Injeksi Pembangkit Tersebar
Jurnal EECCIS
Volume dan halaman Vol. 13, Hal 78 - 83
Tahun 2019
Penulis Moch Fahrulrozi, Hadi Suyono, Abraham Lomi
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana (1705541037)
tanggal 3 Desember 2019

Tujuan Penelitian Tujuan dari adanya penelitian ini adalah peningkatan


keandalan dari system distribusi dengan
menggunakan Fuse-recloser yang optimal dengan
adanya injeksi hybrid pembangkit listrik tersebar
yaitu Wind Energy Power (WEP) dan Solar Energy
Power (SEP).
Subjek Penelitian Ketersediaan suplai tenaga listrik merupakan hal
yang sangat vital untuk menunjang kebutuhan hidup
manusia. Karena itu suplai tenaga listrik harus dapat
ditransmisikan dan didistribusikan dengan
memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis.
Keandalan saluran jaringan distribusi dapat dijaga
dengan cara menghindari atau meminimalisasi
gangguan-gangguan yang menyebabkan
pemadaman listrik. Salah satu cara untuk
meningkatkan keandalan sistem adalah dengan
penempatan, penambahan, atau relokasi dari
peralatan fuse-recloser atau sectionalizer yang
optimal. Disamping itu, injeksi pembangkit tersebar
(distributed generation) berbasis energi baru dan
terbarukan pada jaringan sistem distribusi juga
memberikan impak yang baik dalam meningkatkan
keandalan sistem distribusi
Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk meningkatkan indeks
keandalan jaringan sistem distribusi adalah metode
Particle Swarm Optimization (PSO) dan metode
Section Technique (ST). metode Particle Swarm
Optimization (PSO) dan metode Section Technique
(ST) digunakan untuk menentukan penempatan
optimal setelah injeksi pembangkit listrik tersebar
hybrid SEP dan WEP dimasukkan pada sistem
Penyulang Pujon.
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian pada jurnal ini meliputi
;
1. Pengumpulan data
Untuk menguji performasi metode PSO dan
ST yang digunakan dalam meningkatkan
keandalan sistem distribusi digunakan sistem
distibusi riil yaitu sistem Penyulang Pujon
yang merupakan bagian dari sistem Gardu
Induk (GI) Sengkaling, PLN (Persero) APJ
Rayon Malang, Indonesia. Berdasarkan
penelitian sebelumnya, Sistem Penyulang
Pujon mempunya potensi injeksi injeksi
hybrid pembangkit listrik tersebar yaitu
Wind Energy Power (WEP) dan Solar
Energy Power (SEP) dengan kapasitas daya
sebesara 3,3 MVA [10]. Injeksi SEP dan
WEP tersebut akan mempengaruhi
perubahan dari arah aliran daya, arus short
circuit yang akan mungkin terjadi, dan
perubahan nilai keandalan sistem distribusi
secara keseluruhan. Untuk sistem keandalan
adanya pembangkit baru tersebut juga akan
mengalami perubahan jumlah komponen
peralatan yang mempengaruhi laju
kegagalan, waktu pemadaman dan total
waktu pemulihan yang diperlukan.

2. Metode Section Technique (ST)


Metode Section Technique (ST) adalah suatu
metode analisis evaluasi yang dapat
digunakan pada beberapa hal, dimana salah
satunya adalah untuk analisis keandalan
suatu sistem jaringan distribusi tenaga listrik.
Dengan menggunakan metode ini maka
dapat diketahui indeks-indeks keandalan
yang sering mengalami gangguan.

3. Metode Particle Swarm Optimization (PSO)


Particle Swarm Optimization adalah salah
satu dari teknik komputasi evolusioner, yang
mana populasi pada PSO didasarkan pada
penelusuran algoritma dan diawali dengan
suatu populasi random yang disebut dengan
partikel. Berbeda dengan teknik komputasi
evolusi lainnya, setiap partikel pada PSO
berhubungan dengan suatu kecepatan
(velocity) tertentu. Partikel-partikel tersebut
bergerak melalui penelusuran ruang dengan
kecepatan dinamis yang disesuaikan menurut
perilaku sebelumnya atau historisnya.
Hasil Penelitian Analisis dampak injeksi pembangkit tersebar
berbasis energi baru dan terbarukan hybrid SEP dan
WEP telah didiskusikan pada makalah ini. Injeksi
pembangkit tersebar memberikan peningkatan nilai
rugi-rugi daya pada sistem dan juga meningkatkan
arus hubung singkat pada sistem. Arus hubung
singkat mengalami peningkatan sebesar 5,5 kali
dibandingkan dengan sistem tanpa injeksi
pembangkit tersebar (eksisting).
Penempatan sistem fuse-recloser karena adanya
pembangkit tersebar hybrid SEP dan WEP pada
Penyulang Pujon didapat nilai SAIFI 2,4450923
kali/tahun dan nilai SAIDI 106,495942 jam/tahun
eksisting, dengan menggunakan metode section
technique. Menggunakan metode PSO injeksi
pembangkit tersebar SEP dan WEP penempatan
relokasi optimal fuse-recloser adalah pada bus 73
section IV dengan nilai indeks keandalan SAIFI
2,4073 kali/tahun dan nilai SAIDI 104,9991
jam/tahun. Metode PSO telah berhasil menemukan
relokasi optimal fuse-recloser sehingga dapat
meningkatkan keandalan sistem distribusi dengan
menurunkan nilai indeks keanadalan SAIFI dan
SAIDI sebesar 0,014 % dibandingkan dengan
menggunakan metode section technique.
Kekuatan Penelitian Kekuatan yang terdapat pada penelitian ini meliputu;
1. Pengumpulan data yang akurat yang
memudahkan dalam proses analisa.
2. Metode yang dipakai sangat kompleks
namun jelas alur penyelesaiannya.
Kekurangan Penelitian Kekurangan dari peneitian ini adalah tidak
dicantumkannya nilai ekonomis dari tiap komponen
yang dipakai.
Jurnal 4
Judul Peningkatan Keandalan Jaringan Distribusi dengan
Rekonfigurasi
Jurnal Jom FTEKNIK
Volume dan halaman Vol. 5, Hal 1 - 6
Tahun 2018
Penulis Puspita Dewi, Dian Yayan Sukma
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana (1705541037)
tanggal 3 Desember 2019

Tujuan Penelitian Tujuan dari adanya penelitian ini adalah


menganalisa rekonfigurasi jaringan distribusi
dengan menggunakan perbandingan nilai SAIDI
SAIFI sehingga diharapkan dapat mengurangi
dampak gangguan pada sistem yang terganggu
sehingga meningkatkan indeks keandalan jaringan
distribusi tenaga listrik
Subjek Penelitian Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem
tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan
tenaga listrik sampai ke beban. Peningkatan
kebutuhan tenaga listrik menuntut sistem distribusi
untuk mempunyai tingkat keandalan yang baik.
Tingkat keandalan ini dipengaruhi oleh banyaknya
gangguan yang terjadi pada sistem distribusi. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu tindakan untuk
meminimalisasi dampak gangguan pada sistem yang
terganggu dengan menggunakan rekonfigurasi
jaringan distribusi.
Rekonfigurasi jaringan distribusi merupakan suatu
usaha untuk merubah bentuk konfigurasi jaringan
distribusi dengan menutup dan membuka switch
pada jaringan distribusi untuk mengurangi dampak
gangguan pada sistem yang terganggu sehingga
meningkatkan indeks keandalan jaringan distribusi
tenaga listrik.
Metode Penelitian Dalam rekonfigurasi jaringan distribusi untuk
meningkatkan indeks keandalan, penulis
menggunakan metode hybrid yakni metode section
techniqueuntuk menghitung indeks keandalan dan
metode algoritma genetika untuk mengoptimalkan
operasi jaringan distribusi. Dua metode ini yang
membedakan penelitian penulis dengan penelitian
sebelumnya yang hanya menggunakan salah satu
metode saja.
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian pada jurnal ini meliputi
;
1. Pengumpulan data
Pada penelitian ini penulis melakukan
pengujian pada jaringan distribusi standar
ieee 33 bus, Metode hybrid pada penelitian
ini diharapkan mampu memberikan solusi
yang terbaik serta rekomendasi yang valid
dalam konfigurasi jaringan distribusi.
2. Metode Penelitian
Metode optimasi yang digunakan penulis
dalam menganalisis rekonfigurasi jaringan
distribusi pada sistem distribusi adalah
metode algoritma genetika. Sedangkan
dalam menghitung indeks keandalannya
menggunakan metode section technique.
2.1 Representasi Kromosom
Untuk dapat mengaplikasikan algoritma
genetika, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat pengkodean
(encoding) calon solusi ke dalam suatu
representasi kromosom.
2.2 Inisialisasi Populasi
Tujuan dari inisialisasi populasi adalah
membangkitkan sebuah populasi yang
berisi sejumlah kromosom secara acak
untuk dijadikan kromosom induk.
Jumlah kromosom dalam suatu populasi
disebut ukuran populasi.
2.3 Evaluasi
Proses evaluasi merupakan proses untuk
menghitung nilai fitness yang
menyatakan tingkat kualitas kromosom
sebagai representasi penyelesaian
masalah. Suatu individu dievaluasi
berdasarkan suatu fungsi objektif tertentu
sebagai ukuran performansinya. Pada
kasus ini fungsi objektif yang digunakan
adalah tingkat keandalan.
2.4 Seleksi
merupakan proses dalam algoritma
genetika untuk memilih kromosom yang
tetap bertahan dalam populasi.
Kromosom yang terpilih mempunyai
kemungkinan untuk dipasangkan dengan
kromosom lain atau mengalami proses
penyilangan sebanding dengan
probabilitas penyilangan yang
menghasilkan kromosom anak.
2.5 Pindah Silang
Pindah silang (crossover) adalah operator
utama atau operator primer dalam
algoritma genetika. Operator ini bekerja
pada sepasang kromosom induk untuk
menghasilkan dua kromosom anak
dengan cara menukarkan beberapa
elemen (gen) yang dimiliki masing –
masing kromosom induk.
2.6 Mutasi Proses
mutasi ini sangat sederhana. Untuk
semua gen yang ada, apabila bilangan
random yang dibangkitkan kurang dari
probabilitas mutasi (dinotasikan dengan
pm), maka gen tersebut berubah menjadi
nilai kebalikannya dalam hal ini 0
menjadi 1 atau 1 menjadi 0.

Hasil Penelitian Penelitian dilakukan pada konfigurasi jaringan


distribusi ieee 33 bus yang terdiri dari 1 trafo utama
dari gardu induk, 37 saluran, 5 tie switch, 32 switch
dan 4 saluran lateral. Jaringan distribusi ieee 33 bus
sebelum dilakukan rekonfigurasi memiliki nilai
SAIFI sebesar 0,0844 kali/tahun/pelanggan dan
nilai SAIDI sebesar 3,714 jam/tahun/pelanggan.
Pada konfigurasi ini nilai SAIFI yang diperoleh
adalah sebesar 0,0778 kali/tahun/pelanggan dan nilai
SAIDI sebesar 3,417 jam/tahun/pelanggan. Semakin
menurunnya indeks SAIFI dan SAIDI maka semakin
baik tingkat keandalan suatu jaringan distribusi.
Kekuatan Penelitian Kekuatan yang terdapat pada penelitian ini meliputu;
1. Metode yang dipakai sangat kompleks namun
jelas alur penyelesaiannya.
Kekurangan Penelitian Kekurangan dari peneitian ini adalah hasil analisa
belum memenuhi tujuan penelitian.

Jurnal 5
Judul Reliability Improvement Assignment to Distributed
Generation In Distribution Network
Jurnal CIRED
Volume & Halaman Vol. 4, Hal. 1- 4
Tahun 2015
Penulis Mahmoud Reza HAGHIFAM
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana (1705541037)
Tanggal 3 Desember 2019

Tujuan Penelitian Tujuan dari adanya penelitian ini adalah


peningkatan keandalan dari system distribusi
dengan menggunakan Reliability Improvement
Assignment To Distributed Generation In
Distribution Network.
Subjek Penelitian Peningkatan keandalan adalah salah satu manfaat
utama dari pembangkit listrik tersebar (DG) di
jaringan distribusi. Hal ini penting bagi sebuah
perusahaan distribusi (DisCo) untuk menentukan
DG lebih bermanfaat bagi peningkatan keandalan.
Secara umum partisipasi masing-masing DG dalam
peningkatan keandalan mungkin berbeda. Jadi,
dalam makalah ini metode diusulkan untuk alokasi
peningkatan keandalan untuk Dirjen di jaringan
distribusi. Metode yang diusulkan menentukan
partisipasi masing-masing DG dalam indeks
peningkatan kehandalan. Efektivitas metode ini
diverifikasi melalui hasil numerik pada sistem 33-
bus sampel.
Metode Penelitian Sebagaimana dibahas dalam bagian sebelumnya, dalam
makalah ini, metode diwakili untuk alokasi peningkatan
keandalan untuk unit DG yang terletak di microgrid a
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian pada jurnal ini
meliputi :
Langkah 1: penentuan ENS dan biaya interupsi dengan
asumsi tidak adanya Dirjen di pulau: pada langkah ini
ENS dan gangguan biaya ditentukan sebagai berikut:
Langkah 2:

Penentuan
jumlah beban yang tidak dapat diberikan sesuai
kapasitas Dirjen dan melakukan kontrol beban langsung
(DLC (untuk keseimbangan antara beban dan generasi
di Pulau jumlah beban yang tidak dapat diberikan
ditentukan sebagai berikut.:

Langkah 3: Penentuan ENS dan gangguan biaya dengan


asumsi kehadiran Dirjen di pulau. Dalam langkah ini
dengan asumsi kehadiran Dirjen di dibentuk biaya pulau
pelanggan kerusakan ( TD2) dan biaya ENS ( ENS2)
dihitung.
Langkah 4: Penentuan peningkatan keandalan (ENS dan
gangguan biaya pengurangan). Keandalan Indeks
perbaikan ditentukan sebagai berikut:

Langkah 5: Alokasi peningkatan keandalan untuk


generasi didistribusikan. Pada langkah ini kontribusi
masing-masing DG dalam peningkatan indeks
keandalan ditentukan sebagai berikut:
1- Bentuk semua bagian non kosong generasi
didistribusikan di pulau terbentuk. Sebagai
contoh, dengan asumsi adanya tiga Dirjen ( •
1,2,3) di pulau, • bagian berikut dapat dibentuk:

2- Penentuan peningkatan indeks keandalan sesuai


untuk setiap subset.in langkah ini CDF dan ENS
perbaikan yang sesuai untuk setiap bagian
ditentukan sebagai berikut:

3- Penentuan minimum dan maksimum kontribusi


masing-masing DG dalam peningkatan indeks
reliabilitas sebagai berikut:

Hasil Penelitian Metode yang diusulkan diuji menggunakan sistem 33-


bus distribusi menunjukkan pada gambar (4) [12]. Data
baris yang disediakan dalam [12]. Data beban diberikan
pada tabel I. Hal ini diasumsikan bahwa ada
sectionalizing switch di bus (2), (4), (5), (8) (13), (19),
(23), (26), ( 30) biaya kerusakan .customer diwakili
dalam tabel (2). Hal ini diasumsikan bahwa dua Dirjen
dengan kapasitas 500 kW dan 200 kW terletak di bus 30
dan 18 masing-masing. DG pada bus-30 diasumsikan
memiliki kemampuan kontrol frekuensi.
Kekuatan Penelitian Kekuatan yang terdapat pada penelitian ini
meliputu;
1. Metode yang dipakai sangat kompleks
namun jelas alur penyelesaiannya.
Kelemahan Penelitian Dalam kasus terjadinya kesalahan dalam line-6,
daerah termasuk bus 8-18 dan 26-33, dapat
dioperasikan sebagai sebuah pulau. Di pulau ini
terdapat dua Dirjen yang dapat memasok beban
pulau. Jadi, indeks keandalan akan ditingkatkan.
Tabel (3) menunjukkan kontribusi masing-masing
DG dalam peningkatan indeks keandalan. Seperti
dapat dilihat, dampak DG-30 pada pengurangan
biaya kerusakan pelanggan lebih besar dari yang
lain. Karena kapasitas DG-30 lebih besar serta
hanya memiliki kemampuan kontrol frekuensi
Jurnal 6
Judul Analisa Keandalan Sistem Bahan Bakar Motor Induksi
Pada KM Leuser
Jurnal KAPAL
Volume & Halaman Vol. 5, Hal 123 - 135
Tahun 2008
Penulis Eko Sasmito H, Untung B.
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana (1705541037)
Tanggal 3 Desember 2019

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk


menganalisa keandalan sistem bahan
bakar pada kapal penumpang KM.
Leuser dengan menggunakan analisa
kualitatif dan kuantitatif.
Subjek Penelitian Pada kapal-kapal yang telah beroperasi
dengan waktu yang cukup lama perlu
dilakukan ulang evaluasi keandalan
untuk mengetahui keandalan sistem atau
penyebab kegagalan/kerusakan pada
masing-masing komponen sistem,
karena kerusakan pada salah satu
komponen akan menyebabkan
kerusakan yang lebih besar pada
seluruh fungsi kapal, akibatnya dapat
menimbulkan kerusakan pada kapal dan
membahayakan kehidupan manusia
serta muatan yang diangkut. Dengan
melihat kenyataan bahwa banyaknya
sistem yang ada diatas kapal, maka
dalam penilitian ini akan ditekankan
pada salah satu sistem yaitusistem bahan
bakar motor induk dengan jenis bahan
bakar Marine Diesel Fuel.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa
metode evaluasi keandalan baik secara
kualitatif maupun digunakan untuk
mengetahui keandalan suatu sistem.
Lamgkah Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data, dalam hal
ini pengambilan data
berupa jam operasi dan waktu
reparasi tiap komponen sistem
bahan bakar dibatasi dari bulan
Januari 2007 sampai Juni 2008.
Data tersebu diambil dari buku
Laporan Perawatan Harian KM.
Leuser sedangkan untuk data
spesifikasi kapal dan komponen
sistem diambi dari buku
Instruction and Maintenance
Manual dan TSAR Maintenance
System KM. Leuser.
2. Analisa Kualitatif, analisa sistem
sistem bahan bakar KM.
Leuser secara kualitatif
dilakukan dengan metode Fault
Mode and Effect Analysis
(FMEA) dan Fault Tree
Analysis (FTA).
3. Analisa Kuantitatif, evaluasi
sistem sistem bahan bakar KM.
Leuser secara kuantitatif
Dilakukan dengan simulasi
montecarlo dengan sebelumnya
dilakukan analisa data dan
pembuatan Reliability Block
Diagram (RBD).
Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa, sistem bahan
bakar ini memiliki availability yang
sangat baik namun, pada sistem ini
terdapat beberapa komponen yang
kritis. Level kekritisan komponen ini
ditinjau dari peningkatan probability
dan severity kegagalan komponen.
Sistem akan berhenti atau gagal
Menjalankan fungsi jikaterjadi
kegagalan pada salah satu komponen.
Komponen-komponen tersebut berada
dalam first order dan second order.
Ketersediaan sistem terendah dihasilkan
Jika seluruh komponen standby
mengalami kegagalan pada salah satu
komponennya. Hal ini berarti bahwa
ketersediaan sistem akan semakin
berkurang jika semakin banyak
komponen standby mengalami
kegagalan pada salah satu
komponennya.
Kekuatan Penelitian Kekuatan pada penelitian ini terdapat
pada metode yang digunakan, metode
yang digunakan pada penelitian ini
sangat jelas dan rincian untuk
mendapatkan hasil yang akurat.
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini adalah
kurangnya penjelasan dari hasil
penelitian terhadap metode yang
digunakan.

Jurnal 7
Judul Evaluasi Keandalan Sistem Tenaga Listrik Pada
Jaringan Distribusi Primer Tipe Radial Gardu Induk
Blimbing
Jurnal EECCIS
Volume dan halaman Vol. III, No 1, Hal 6 - 12
Tahun 2009
Penulis Wiwied Putra Perdana, Rini Nur Hasanah, Harry S.
Dachlan
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana (1705541037)
tanggal 3 Desember 2019

Tujuan Penelitian Tujuan dari adanya penelitian ini adalah


mengevaluasi keandalan jaringan distribusi tipe
radial Gardu Induk Blimbing khususnya pada
penyulang yang paling sering mengalami gangguan,
berdasarkan indeks keandalan titik beban dan indeks
keandalan system, serta metode peningkatan
keandalan jaringan distribusi dengan melakukan
penambahan beberapa sectionalizer (SSO) berupa
Automatic Vacuum Switch (AVS) pada penyulang
GI Blimbing.
Subjek Penelitian Kualitas energi listrik yang diterima konsumen
sangat dipengaruhi oleh keandalan sistem
pendistribusiannya. Keandalan menggambarkan
suatu ukuran tingkat ketersediaan/pelayanan
penyediaan tenaga listrik dari sistem ke
pemakai/pelanggan. Keandalan sistem distribusi
tenaga listrik sangat dipengaruhi oleh konfigurasi
sistem, alat pengaman yang dipasang, dan sistem
proteksinya. Konfigurasi yang tepat, peralatan yang
handal serta pengoperasian sistem yang otomatis
akan memberikan unjuk kerja sistem distribusi yang
baik.
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada Evaluasi Keandalan
Sistem Tenaga Listrik Pada Jaringan Distribusi
Primer Tipe Radial Gardu Induk Blimbing ini
dimulai dengan survey lapangan, identifikasi
masalah, serta studi literatur. Sumber data berasal
dari data primer yang didapat dari sumber pertama
baik dari perorangan atau dari instansi, serta data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah
lebih lanjut dan disajikan.
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian pada jurnal ini yaitu :
4. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi
langsung, menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain, dengan wawancara,
serta Library Research yang dilakukan dengan
cara membaca buku atau jurnal - jurnal ilmiah
dan laporan yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang dibahas. Variabel-variabel
yang diteliti adalah berupa indeks keandalan yang
dapat mempresentasikan keandalan jaringan
distribusi tipe radial Gardu Induk Blimbing.

5. Indeks Keandalan Titik Beban


a Laju pemutusan beban rata-rata (fs)
b Lama pemutusan beban rata-rata (Us)
c Waktu keluar rata-rata (rs)

6. Indeks Keandalan Sistem


a SAIFI (System Average Interruption
Frequency Index)
b SAIDI (System Average Interruption Duration
Index)
c CAIDI (Customer Average Interruption
Duration Index)
d ASAI (Average Service Availability Index)
e ASUI (Average Service Unavailability Index)
f ENS (Energy Not Supplied)
g AENS (Average Energy Not Supplied)
Hasil Penelitian Berdasarkan perhitungan dan analisis yang
dilakukan dapat diambil hasil sebagai berikut :
Keandalan salah satu penyulang GI Blimbing, yaitu
Penyulang Singosari sebelum penambahan 2 buah
AVS (AVS A dan AVS B) di antara LBS
KARANGLO dan LBS POLWIL, belum andal
berdasarkan standarisasi nilai SAIFI dan SAIDI
IEEE Std. 1366 – 2000.
Keandalan salah satu penyulang GI Blimbing, yaitu
Penyulang Singosari setelah penambahan 2 buah
AVS (AVS A dan AVS B) di antara LBS
KARANGLO dan LBS POLWIL, sudah andal
berdasarkan standarisasi nilai SAIFI dan SAIDI
IEEE Std. 1366 – 2000.
Kekuatan Penelitian Kekuatan yang terdapat pada penelitian ini yaitu
Pengumpulan data yang akurat yang memudahkan
dalam proses analisa.
Kekurangan Penelitian Kekurangan dari peneitian ini adalah Perlu adanya
kajian lebih lanjut tentang keandalan sistem tenaga
pada jaringan distribusi, mengingat terus
bertambahnya kerapatan beban (semakin banyak
pelanggan).
Jurnal 8
Judul Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan
Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode
Section Technique
Jurnal TEKNIK ITS
Volume dan halaman Vol. 1, No 1, Hal 153 – 158
Tahun 2012
Penulis Henki Projo Wicaksono, I.G.N. Satriyadi Hernanda,
dan Ontoseno Penangsang.
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana (1705541037)
tanggal 3 Desember 2019

Tujuan Penelitian Tujuan dari adanya penelitian ini adalah mengetahui


Keandalan Sistem Distribusi 20 KV pada penyulang
yang dianalisis
Subjek Penelitian Peran utama dari sistem distribusi tenaga listrik
adalah menyalurkan energi listrik secara andal dan
terus menerus dari sistem transmisi menuju ke beban
dan pelanggan. Secara umum sistem didefinisikan
sebagai kumpulan sejumlah sub-sistem atau
komponen yang berhubungan satu sama lain guna
menjalankan fungsi tertentu. keandalan sistem
tenaga listrik dapat didefinisikan sebagai suatu
kemampuan sistem untuk memberikan suatu
pasokan tenaga listrik yang cukup dengan kualitas
yang memuaskan. Semakin meningkatnya
kebutuhan akan tenaga listrik, menuntut suatu sistem
tenaga listrik yang mempunyai keandalan dalam
penyediaan dan penyaluran dayanya pada suatu
jaringan distribusi. Dalam proses distribusi listrik
terdapat banyak komponen yang terlibat di
dalamnya. Agar proses penyaluran daya listrik
terhadap konsumen tetap memuaskan, maka tingkat
keandalan dalam penyulang tersebut harus selalu
dijaga. Dengan demikian perlu dilakukan studi
tentang perhitungan tingkat keandalan di suatu
sistem distribusi 20 Kv untuk mengetahui apakah
sistem tersebut sudah memberikan pelayanan yang
memuaskan terhadap konsumen.
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada Analisis Keandalan
Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis
Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique
ini yaitu didasarkan pada bagaimana suatu
kegagalan dari suatu peralatan mempengaruhi
operasi sistem. Efek atau konsekuensi dari gangguan
individual peralatan secara sistematis diidentifikasi
dengan penganalisisan apa yang terjadi jika
gangguan terjadi. Kemudian masing-masing
kegagalan peralatan dianalisis dari semua titik beban
(load point). Pendekatan yang dilakukan dari bawah
ke atas dimana yang dipertimbangkan satu mode
kegagalan pada suatu waktu.
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian pada jurnal ini yaitu :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi
langsung, menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain, dengan wawancara,
serta Library Research yang dilakukan dengan
cara membaca buku atau jurnal - jurnal ilmiah
dan laporan yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang dibahas.

2. Analisis Indeks Keandalan Sistem Menggunakan


Metode Section Technique
Dilakukan analisis evaluasi keandalan
berdasarkan data yang telah didapat pada bab II
dengan menggunakan data panjang line dan data
jumlah pelanggan per load point. Standar yang
digunakan dalam perhitungan menggunakan
SPLN 59 : 1985 untuk laju kegagalan dan waktu
pemulihan peralatan sistem jaringan 20 kV.

3. Analisis Indeks Keandalan Sistem Menggunakan


Program Analisis Kelistrikan Transien
Dari nilai SAIFI dan SAIDI yang sudah diperoleh
dapat dibandingkan dengan standar PLN, dimana
standar yang diguanakan yaitu SPLN 68-2 : 1986
dengan nilai SAIFI 3.2 kali/tahun dan SAIDI 21
jam/tahun. Terlihat bahwa nilai SAIFI dan SAIDI
pada penyulang yang dianalisis dapat dikatakan
handal dan memenuhi standar PLN.
Hasil Penelitian Berdasarkan perhitungan dan analisis yang
dilakukan dapat diambil hasil sebagai berikut :
Dengan menggunakan metode section technique
nilai SAIFI penyulang yang dianalisis adalah 2.4932
kali/tahun dan telah sesuai dengan standar yang
ditentukan PLN yaitu 3.2 kali/tahun. Nilai SAIDI
penyulang yang dianalisis adalah 7.207134172 jam /
tahun juga telah sesuai dengan standar yang
ditentukan PLN yaitu 21 jam/tahun. Nilai CAIDI
penyulang yang dianalisis yaitu 2.890716417
jam/tahun.
Dengan menggunakan program analisis kelistrikan
transien nilai SAIFI penyulang yang dianalisis
adalah 2.9235 kali/tahun dan telah sesuai dengan
standar yang ditentukan PLN yaitu 3.2 kali/tahun.
Nilai SAIDI penyulang yang dianalisis adalah
7.8902 jam / tahun juga telah sesuai dengan standar
yang ditentukan PLN yaitu 21 jam/tahun. Nilai
CAIDI penyulang yang dianalisis yaitu 2.699
jam/tahun.
Kekuatan Penelitian Kekuatan yang terdapat pada penelitian ini yaitu
Pengumpulan data yang akurat yang memudahkan
dalam proses analisa.
Kekurangan Penelitian Kekurangan dari peneitian ini adalah kurangnya
penjelasan dari hasil penelitian terhadap metode
yang digunakan.

REVIEW JURNAL 9

Judul ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI


EKONOMIS DI PENYULANG PUJON
PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG
Jurnal PENYULANG PUJON
Volume & Halaman Vol. 8, Hal. 1-8
Tahun 2008
Penulis Fery Praditama., Ir. Teguh Utomo, MT.,
Ir. Mahfudz Shidiq, MT
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana
(1705541037)
Tanggal 03 Desember 2019

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk Menganalisa keandalan dan


Nilai Ekonomis di Penyulang Pujon malang, dengan
menggunakan Metode Section Technique.
Subjek Penelitian Penyulang Pujon adalah penyulang di area Malang yang rawan
mengalami pemadaman dan sering mengalami gangguan.

Oleh sebab itu PLN berusaha memenuhi kebutuhan daya


yang meningkat dan juga memperbaiki mutu keandalan
pelayanan sehingga suplai daya listrik dan kontinuitas dari
suplai daya listrik tetap terjaga. Agar parameter dari keandalan
peralatan distribusi dapat diketahui maka perlu dikembangkan
suatu cara pengevaluasian terhadap keandalan mutu pelayanan.
Metode Section Technique adalah suatu metode analisis
evaluasi yang dapat digunakan pada beberapa hal, salah satunya
yaitu analisis keandalan suatu sistem jaringan distribusi.
Dengan menggunakan metode ini maka dapat diketahui indeks-
indeks keandalan yang sering mengalami gangguan.
Dengan mengetahui indeks keandalan sistem dapat
dilakukan analisis nilai terhadap peralatan distribusi yang
memiliki dampak terhadap penjualan energi. Analisis nilai
ekonomis dari sisi PLN dilakukan berdasarkan harga penjualan
energi dan biaya investasi serta biaya perawatan distribusi
listrik. Dari hasil analisis nilai ini secara komprehensif dapat
dikorelasikan dengan aspek keandalannya sehingga dapat
dievaluasi kembali tingkat keandalannya untuk memperkecil
kerugian yang terjadi di PLN.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan Metode Section Technique
Section Technique merupakan suatu metode terstruktur untuk
menganalisa suatu sistem. Metode ini dalam mengevaluasi
keandalan sistem distribusi didasarkan pada bagaimana suatu
kegagalan dari suatu peralatan mempengaruhi operasi sistem.
Langkah Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data, dalam hal ini pengambilan data
berupa data angka line diagram penyulang pujon, data
Panjang tiap saluran penyulang pujon, data jumlah
pelanggan tiap load point penyulang pujon.
2. Perhitungan Menggunakan Metode Section Technique
3. Analisis Nilai dari hasil pengambilan data berupa data
angka line diagram penyulang pujon, data Panjang tiap
saluran penyulang pujon, data jumlah pelanggan tiap
load point penyulang pujon.
4. Analisis Hasil Perhitungan Metode Section Technique
Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Section
Technique nilai SAIFI dan SAIDI masih dibawah standar yang
ditetapkan oleh PLN pada SPLN 68-2: 1986, yakni 29.7
kali/tahun dan 194.7 jam/tahun.
Semakin banyak komponen distribusi pada satu area dapat
menurunkan indeks keandalan. Hal ini terlihat pada section III
yang merupakan section dengan peralatan distribusi terbanyak,
dimana nilai SAIFI dan SAIDI diperoleh 2,029775381 dan
0,022059695 terbesar dibanding section lainnya.
Penurunan laju kegagalan dapat digunakan sebagai salah
satu cara untuk meningkatkan indeks keandalan suatu sistem
distribusi. Kondisi tie switch di sistem distribusi listrik
sangatlah penting dan berpengaruh terhadap indeks keandalan
maupun faktor ekonomis dalam perhitungan rugi-rugi yang
dialami PLN berdasarkan energi yang tidak tersalurkan.

Kekuatan Kekuatan pada penelitian ini terdapat pada metode yang


Penelitian digunakan, metode yang digunakan pada penelitian ini sangat
jelas dan rinci untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Kelemahan Kelemahan penelitian ini adalah kurangnya penjelasan dari


Penelitian tindakan pecegahan dan tidak diberi tahu beban apa yang lebih
baik digunakan terlebih dahulu.

REVIEW JURNAL 9

Judul ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI


EKONOMIS DI PENYULANG PUJON
PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG
Jurnal PENYULANG PUJON
Volume & Halaman Vol. 8, Hal. 1-8
Tahun 2008
Penulis Fery Praditama., Ir. Teguh Utomo, MT.,
Ir. Mahfudz Shidiq, MT
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana
(1705541037)
Tanggal 03 Desember 2019

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk Menganalisa keandalan dan


Nilai Ekonomis di Penyulang Pujon malang, dengan
menggunakan Metode Section Technique.

Subjek Penelitian Penyulang Pujon adalah penyulang di area Malang yang rawan
mengalami pemadaman dan sering mengalami gangguan.

Oleh sebab itu PLN berusaha memenuhi kebutuhan daya


yang meningkat dan juga memperbaiki mutu keandalan
pelayanan sehingga suplai daya listrik dan kontinuitas dari
suplai daya listrik tetap terjaga. Agar parameter dari keandalan
peralatan distribusi dapat diketahui maka perlu dikembangkan
suatu cara pengevaluasian terhadap keandalan mutu pelayanan.
Metode Section Technique adalah suatu metode analisis
evaluasi yang dapat digunakan pada beberapa hal, salah satunya
yaitu analisis keandalan suatu sistem jaringan distribusi.
Dengan menggunakan metode ini maka dapat diketahui indeks-
indeks keandalan yang sering mengalami gangguan.
Dengan mengetahui indeks keandalan sistem dapat
dilakukan analisis nilai terhadap peralatan distribusi yang
memiliki dampak terhadap penjualan energi. Analisis nilai
ekonomis dari sisi PLN dilakukan berdasarkan harga penjualan
energi dan biaya investasi serta biaya perawatan distribusi
listrik. Dari hasil analisis nilai ini secara komprehensif dapat
dikorelasikan dengan aspek keandalannya sehingga dapat
dievaluasi kembali tingkat keandalannya untuk memperkecil
kerugian yang terjadi di PLN.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan Metode Section Technique
Section Technique merupakan suatu metode terstruktur untuk
menganalisa suatu sistem. Metode ini dalam mengevaluasi
keandalan sistem distribusi didasarkan pada bagaimana suatu
kegagalan dari suatu peralatan mempengaruhi operasi sistem.
Langkah Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data, dalam hal ini pengambilan data
berupa data angka line diagram penyulang pujon, data
Panjang tiap saluran penyulang pujon, data jumlah
pelanggan tiap load point penyulang pujon.
2. Perhitungan Menggunakan Metode Section Technique
3. Analisis Nilai dari hasil pengambilan data berupa data
angka line diagram penyulang pujon, data Panjang tiap
saluran penyulang pujon, data jumlah pelanggan tiap
load point penyulang pujon.
4. Analisis Hasil Perhitungan Metode Section Technique
Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Section
Technique nilai SAIFI dan SAIDI masih dibawah standar yang
ditetapkan oleh PLN pada SPLN 68-2: 1986, yakni 29.7
kali/tahun dan 194.7 jam/tahun.
Semakin banyak komponen distribusi pada satu area dapat
menurunkan indeks keandalan. Hal ini terlihat pada section III
yang merupakan section dengan peralatan distribusi terbanyak,
dimana nilai SAIFI dan SAIDI diperoleh 2,029775381 dan
0,022059695 terbesar dibanding section lainnya.
Penurunan laju kegagalan dapat digunakan sebagai salah
satu cara untuk meningkatkan indeks keandalan suatu sistem
distribusi. Kondisi tie switch di sistem distribusi listrik
sangatlah penting dan berpengaruh terhadap indeks keandalan
maupun faktor ekonomis dalam perhitungan rugi-rugi yang
dialami PLN berdasarkan energi yang tidak tersalurkan.

Kekuatan Kekuatan pada penelitian ini terdapat pada metode yang


Penelitian digunakan, metode yang digunakan pada penelitian ini sangat
jelas dan rinci untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Kelemahan Kelemahan penelitian ini adalah kurangnya penjelasan dari


Penelitian tindakan pecegahan dan tidak diberi tahu beban apa yang lebih
baik digunakan terlebih dahulu.

Judul ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI


EKONOMIS DI PENYULANG PUJON
PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG
Jurnal PENYULANG PUJON
Volume & Halaman Vol. 8, Hal. 1-8
Tahun 2008
Penulis Fery Praditama., Ir. Teguh Utomo, MT.,
Ir. Mahfudz Shidiq, MT
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana
(1705541037)
Tanggal 03 Desember 2019

Jurnal 9
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk Menganalisa keandalan dan
Nilai Ekonomis di Penyulang Pujon malang, dengan
menggunakan Metode Section Technique.

Subjek Penelitian Penyulang Pujon adalah penyulang di area Malang yang rawan
mengalami pemadaman dan sering mengalami gangguan.

Oleh sebab itu PLN berusaha memenuhi kebutuhan daya


yang meningkat dan juga memperbaiki mutu keandalan
pelayanan sehingga suplai daya listrik dan kontinuitas dari
suplai daya listrik tetap terjaga. Agar parameter dari keandalan
peralatan distribusi dapat diketahui maka perlu dikembangkan
suatu cara pengevaluasian terhadap keandalan mutu pelayanan.
Metode Section Technique adalah suatu metode analisis
evaluasi yang dapat digunakan pada beberapa hal, salah satunya
yaitu analisis keandalan suatu sistem jaringan distribusi.
Dengan menggunakan metode ini maka dapat diketahui indeks-
indeks keandalan yang sering mengalami gangguan.
Dengan mengetahui indeks keandalan sistem dapat
dilakukan analisis nilai terhadap peralatan distribusi yang
memiliki dampak terhadap penjualan energi. Analisis nilai
ekonomis dari sisi PLN dilakukan berdasarkan harga penjualan
energi dan biaya investasi serta biaya perawatan distribusi
listrik. Dari hasil analisis nilai ini secara komprehensif dapat
dikorelasikan dengan aspek keandalannya sehingga dapat
dievaluasi kembali tingkat keandalannya untuk memperkecil
kerugian yang terjadi di PLN.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan Metode Section Technique
Section Technique merupakan suatu metode terstruktur untuk
menganalisa suatu sistem. Metode ini dalam mengevaluasi
keandalan sistem distribusi didasarkan pada bagaimana suatu
kegagalan dari suatu peralatan mempengaruhi operasi sistem.
Langkah Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data, dalam hal ini pengambilan data
berupa data angka line diagram penyulang pujon, data
Panjang tiap saluran penyulang pujon, data jumlah
pelanggan tiap load point penyulang pujon.
2. Perhitungan Menggunakan Metode Section Technique
3. Analisis Nilai dari hasil pengambilan data berupa data
angka line diagram penyulang pujon, data Panjang tiap
saluran penyulang pujon, data jumlah pelanggan tiap
load point penyulang pujon.
4. Analisis Hasil Perhitungan Metode Section Technique
Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Section
Technique nilai SAIFI dan SAIDI masih dibawah standar yang
ditetapkan oleh PLN pada SPLN 68-2: 1986, yakni 29.7
kali/tahun dan 194.7 jam/tahun.
Semakin banyak komponen distribusi pada satu area dapat
menurunkan indeks keandalan. Hal ini terlihat pada section III
yang merupakan section dengan peralatan distribusi terbanyak,
dimana nilai SAIFI dan SAIDI diperoleh 2,029775381 dan
0,022059695 terbesar dibanding section lainnya.
Penurunan laju kegagalan dapat digunakan sebagai salah
satu cara untuk meningkatkan indeks keandalan suatu sistem
distribusi. Kondisi tie switch di sistem distribusi listrik
sangatlah penting dan berpengaruh terhadap indeks keandalan
maupun faktor ekonomis dalam perhitungan rugi-rugi yang
dialami PLN berdasarkan energi yang tidak tersalurkan.

Kekuatan Kekuatan pada penelitian ini terdapat pada metode yang


Penelitian digunakan, metode yang digunakan pada penelitian ini sangat
jelas dan rinci untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Kelemahan Kelemahan penelitian ini adalah kurangnya penjelasan dari


Penelitian tindakan pecegahan dan tidak diberi tahu beban apa yang lebih
baik digunakan terlebih dahulu.

REVIEW JURNAL 10

Judul Analisa Keandalan Sistem Bahan Bakar


Motor Induk Pada KM. Leuser
Jurnal KAPAL
Volume & Halaman Vol. 5, Hal. 123-135
Tahun 2008
Penulis Eko Sasmito H, Untung B.
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana
(1705541037)
Tanggal 16 Oktober 2019

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa keandalan sistem


bahan bakar pada kapal penumpang KM.
Leuser dengan menggunakan analisa kualitatif dan kuantitatif.

Subjek Penelitian Beberapa bagian pada design kapal yang dapat dianalisa
keandalannya adalah :
Konstruksi kapal
Sistem permesinan, dan
Peralatan dikapal (equipment)
Pada kapal-kapal yang telah beroperasi dengan waktu yang
cukup lama perlu dilakukan ulang evaluasi keandalan untuk
mengetahui keandalan sistem atau penyebab
kegagalan/kerusakan pada masing-masing komponen sistem,
karena kerusakan pada salah satu komponen akan menyebabkan
kerusakan yang lebih besar pada seluruh fungsi kapal, akibatnya
dapat menimbulkan kerusakan pada kapal dan membahayakan
kehidupan manusia serta muatan yang diangkut.

Dengan melihat kenyataan bahwa banyaknya sistem yang


ada diatas kapal, maka dalam penilitian ini akan ditekankan
pada salah satu sistem yaitu
sistem bahan bakar motor induk dengan jenis bahan bakar
Marine Diesel Fuel.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis metode yaitu
menggunakan metode evaluasi keandalan secara kualitatif
maupun kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui
keandalan
suatu sistem.
Langkah Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data, dalam hal ini pengambilan data
berupa jam operasi dan waktu reparasi. Mengingat kapal
tersebut telah beroperasi lama, maka perlu adanya
pengambilan data sistem bahan bakar yang sekiranya
bisa mewakili data jam operasional sistem pada saat
sistem mengalami waktu kegagalan dan reparasi atau
perawatan selama periode waktu tertentu guna
pengevaluasian keandalan sistem bahan bakar,
tiap komponen sistem bahan bakar dibatasi dari
bulan Januari 2007 sampai Juni 2008. Data
tersebut diambil dari buku Laporan Perawatan
Harian KM. Leuser sedangkan untuk data
spesifikasi kapal dan komponen sistem diambil
dari buku Instruction and Maintenance Manual
dan TSAR Maintenance System KM. Leuser.

2. Analisa Kualitatif, analisa sistem sistem bahan


bakar KM. Leuser secara kualitatif dilakukan
dengan metode Fault Mode and Effect Analysis
(FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA).

3. Analisa Kuantitatif, evaluasi sistem sistem


bahan bakar KM. Leuser secara kuantitatif
dilakukan dengan simulasi montecarlo dengan
sebelumnya dilakukan analisa data dan
pembuatan Reliability Block
Diagram (RBD).

Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan


bahwa, sistem bahan bakar ini memiliki availability
yang sangat baik namun, pada sistem ini terdapat
beberapa komponen yang kritis. Level kekritisan
komponen ini ditinjau dari peningkatan probability dan
severity kegagalan komponen. Sistem akan berhenti
atau gagal menjalankan fungsi jika terjadi kegagalan
pada salah satu komponen. Komponen-komponen
tersebut berada dalam first order dan second order.

Ketersediaan sistem terendah dihasilkan jika seluruh


komponen standby mengalami kegagalan pada salah
satu komponennya. Hal ini berarti bahwa ketersediaan
sistem akan semakin
berkurang jika semakin banyak
komponen standby mengalami
kegagalan pada salah satu
komponennya.
Kekuatan Penelitian Kekuatan pada penelitian ini terdapat
pada metode yang digunakan, metode
yang digunakan pada penelitian ini
sangat jelas dan rinci untuk
mendapatkan hasil yang akurat.
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini adalah
kurangnya penjelasan dari
tindakan pecegahan dan hasil penelitian
terhadap metode yang
digunakan.
REVIEW JURNAL 10

Judul Analisa Keandalan Sistem Bahan Bakar


Motor Induk Pada KM. Leuser
Jurnal KAPAL
Volume & Halaman Vol. 5, Hal. 123-135
Tahun 2008
Penulis Eko Sasmito H, Untung B.
Reviewer I Gusti Agung Teguh Bhuana
(1705541037)
Tanggal 16 Oktober 2019

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa keandalan sistem


bahan bakar pada kapal penumpang KM.
Leuser dengan menggunakan analisa kualitatif dan kuantitatif.

Subjek Penelitian Beberapa bagian pada design kapal yang dapat dianalisa
keandalannya adalah :
Konstruksi kapal
Sistem permesinan, dan
Peralatan dikapal (equipment)
Pada kapal-kapal yang telah beroperasi dengan waktu yang
cukup lama perlu dilakukan ulang evaluasi keandalan untuk
mengetahui keandalan sistem atau penyebab
kegagalan/kerusakan pada masing-masing komponen sistem,
karena kerusakan pada salah satu komponen akan menyebabkan
kerusakan yang lebih besar pada seluruh fungsi kapal, akibatnya
dapat menimbulkan kerusakan pada kapal dan membahayakan
kehidupan manusia serta muatan yang diangkut.

Dengan melihat kenyataan bahwa banyaknya sistem yang


ada diatas kapal, maka dalam penilitian ini akan ditekankan
pada salah satu sistem yaitu
sistem bahan bakar motor induk dengan jenis bahan bakar
Marine Diesel Fuel.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis metode yaitu
menggunakan metode evaluasi keandalan secara kualitatif
maupun kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui
keandalan
suatu sistem.
Langkah Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data, dalam hal ini pengambilan data
berupa jam operasi dan waktu reparasi. Mengingat kapal
tersebut telah beroperasi lama, maka perlu adanya
pengambilan data sistem bahan bakar yang sekiranya
bisa mewakili data jam operasional sistem pada saat
sistem mengalami waktu kegagalan dan reparasi atau
perawatan selama periode waktu tertentu guna
pengevaluasian keandalan sistem bahan bakar,
tiap komponen sistem bahan bakar dibatasi dari
bulan Januari 2007 sampai Juni 2008. Data
tersebut diambil dari buku Laporan Perawatan
Harian KM. Leuser sedangkan untuk data
spesifikasi kapal dan komponen sistem diambil
dari buku Instruction and Maintenance Manual
dan TSAR Maintenance System KM. Leuser.

4. Analisa Kualitatif, analisa sistem sistem bahan


bakar KM. Leuser secara kualitatif dilakukan
dengan metode Fault Mode and Effect Analysis
(FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA).

5. Analisa Kuantitatif, evaluasi sistem sistem


bahan bakar KM. Leuser secara kuantitatif
dilakukan dengan simulasi montecarlo dengan
sebelumnya dilakukan analisa data dan
pembuatan Reliability Block
Diagram (RBD).

Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan


bahwa, sistem bahan bakar ini memiliki availability
yang sangat baik namun, pada sistem ini terdapat
beberapa komponen yang kritis. Level kekritisan
komponen ini ditinjau dari peningkatan probability dan
severity kegagalan komponen. Sistem akan berhenti
atau gagal menjalankan fungsi jika terjadi kegagalan
pada salah satu komponen. Komponen-komponen
tersebut berada dalam first order dan second order.

Ketersediaan sistem terendah dihasilkan jika seluruh


komponen standby mengalami kegagalan pada salah
satu komponennya. Hal ini berarti bahwa ketersediaan
sistem akan semakin
berkurang jika semakin banyak
komponen standby mengalami
kegagalan pada salah satu
komponennya.
Kekuatan Penelitian Kekuatan pada penelitian ini terdapat
pada metode yang digunakan, metode
yang digunakan pada penelitian ini
sangat jelas dan rinci untuk
mendapatkan hasil yang akurat.
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini adalah
kurangnya penjelasan dari
tindakan pecegahan dan hasil penelitian
terhadap metode yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai