TRANSFORMATOR
OLEH
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018
TRANSFORMATOR
Transformator atau Trafo adalah suatu alat listrik yang terdiri dari rangkaian
magnetik dan dua jenis atau lebih belitan yang mampu mentransformasikan daya
(arus dan tengangan) yang tinggi rendahnya tegangan/arus dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan, dapat dinaikkan maupun diturunkan.
C. Transformator 1 Phasa
Trafo satu phasa sama seperti trafo pada umumnya, namun hanya
penggunaannya untuk kapasitas lebih kecil. Prinsip kerja trafo 1 phasa ketika
kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan
arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah.
Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti
besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan
timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance)
D. Transformator 3 phasa
Tiga fasa, juga ditulis sebagai supply 3-fasa atau 3φ digunakan untuk
pembangkit tenaga listrik, transmisi, dan distribusi, serta untuk semua keperluan
industri. Transformator tiga fase (3-phase) sebenarnya adalah tiga transformator
yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya
dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).
Secara umum sebuah transformator tiga fasa mempunyai konstruksi hampir sama
dengan trafo pada umumnya, yang membedakannya adalah alat bantu dan sistem
pengamannya, tergantung pada letak pemasangan, sistem pendinginan,
pengoperasian, fungsi dan pemakaiannya.
E. Rangkaian Ekivalen
Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan untuk
mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level tegangan ke level tegangan yang
lain. Dapat menaikkan, menurunkan atau hanya untuk mengisolasi sistem satu
dengan yang lainnya. Transformator terdiri atas sisi primer dan sisi sekunder.
Keduanya terhubung dengan inti besi. Dalam kondisi ideal, tanpa rugi-rugi,
perbandingan lilitan antara keduanya merupakan perbandingan tegangan antara
kedua sisinya.
Namun pada kenyataannya, daya masukkan tidak pernah sama dengan daya
keluaran. Terdapat rugi-rugi yang terjadi di inti besi dan lilitan. Rugi-rugi tersebut
terjadi akibat resistansi belitan dan fluks bocor. Dari pengetahuan tersebut,
transformator dapat dimodelkan dengan rangkaian elektrik seperti di bawah ini:
Gambar 1.10 Rangkaian Ekivalen Transformator
Disimplifikasi menjadi :
Dimana,
Rek = Rp + (Np/Ns)2 . Rs
Xek = Xp + (Np/Ns)2 . Xs
Setelah mendapatkan rangkaian pengganti ini, dapat ditentukan nilai Rek, Xek, Rc
dan Xm dengan melakukan pengujian rangkaian tanpa beban dan hubung singkat.
Dengan demikian, dari pengukuran beban nol dapat diketahui Harga Rc dan XM.
2. Pengukuran Hubungan Singkat
Hubung singkat berarti impedansi ZL deiperkecil menjadi nol, sehingga
impedansi Zek = Rek + jXek. Yang membatasi arus. Karena harga Rek dan
Xek ini relatif kecil, harus dijaga tegangan yang masuk (Vhs) cukup kecil
sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus normal. Harga Io akan
relatif kecil jika dibandingkan dengan arus nominal,sehingga pada
pengukuran ini dapat diabaikan. Dengan mengukur tegangan Vhs, arus Ihs,
dan daya Phs, akan dapat dihitung parameter:
Untuk rangkaian :
Gambar 1.13 Rangkaian hubungan singkat
G. Efisiensi Transformator
Keterangan :
n = Efisiensi Trafo