Anda di halaman 1dari 16

PANEL HUBUNG BAGI

(PHB)

Oleh :
• I Made Agus Artha Putra
• I Putu Juliawan
PENJELASAN
 PHB (Panel Hubung Bagi), merupakan tempat
percabangan suatu sirkit yang ada pada sebuah intalasi
listrik yang dilengkapai dengan proteksi arus dan
indikator lampu serta indikator pengukuran. Panel
hubung bagi dapat digunakan sebagai pengaman segala
kecelakaan di rangkaian instalasi listrik yang berupa
hubung singkat atau pun beban lebih, yang dapat
dibedakan sebagai berikut :
I. Panel Utama/MDP : Main Distribution Panel
II. Panel Cabang/SDP : Sub-Distribution Panel
III. Panel Beban/SSDP : Subsub-Distribution Panel
I. Panel Utama/MDP
Panel ini adalah panel utama pembagi dari feeder
(sumber tegangan utama) di bagi ke pengguna bawahnya
yaitu SDP (Sub-Distribution Panel).
II. Panel Cabang/SDP
Panel ini adalah panel yang berfungsi untuk
menerima daya listrik yang berasal dari MDP yang
kemudian di distribusikan kembali menuju panel beban.
III. Panel Beban/SSDP
Panel ini adalah panel distribusi yang langsung
tersambung dengan beban listrik seperti, lampu, kotak
kontak, AC, dan lain-lain.
 PHB (Panel Hubung Bagi), juga merupakan bagian dari
suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada
umumnya terdiri atas :
I. Pembangkitan (Generator)
II. Transmisi (Penghantar),
III. Pemindahan Daya (Transformator).
Sebelum tenaga listrik sampai keperalatan konsumen seperti
motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu
penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB
terlebih dahulu.
Komponen utama yang terdapat pada PHB
diantaranya adalah sekering, pemutus tenaga, sakelar
isolasi, alat dan instrument ukur (ampere meter dll), rel
(bus-bar). Dalam PHB juga terdapat alat bantu berupa
lampu indicator, tombol-tombol operasi, rangkaian dan
komponen kontrol.
Di dalam panel biasanya busbar/rel dibagi menjadi
dua segmen yang saling berhubungan dengan sakelar
pemisah, yang satu mendapat saluran masuk dari APP
(pengusaha ketenagalistrikan) dan satunya lagi dari
sumber listrik sendiri (genset). Dari kedua busbar
didistribusikan ke beban secara langsung atau melalui
SDP dan atau SSDP.
BENTUK KONSTRUKSI
PHB (Panel Hubung Bagi), jika ditinjau dari segi bentuk
konstruksinya, dapat dibedakan sebagai berikut :
o Konstruksi Terbuka
PHB dengan konstruksi terbuka ini pada bagian-
bagian yang aktif atau bertegangan seperti rel beberapa
peralatan, terminal dan penghantar dapat terlihat dan
terjangkau dari segala sisi.
 Konstruksi Semi-Tertutup
PHB jenis ini berupa panel yang dilengkapi
dengan pengaman yang pada umumnya dipasang pada
bagian sakelar/tombol operasi muka, sehingga operator
tidak mempunyai akses menyentuh bagian-bagian yang
bertegangan pada PHB dari arah muka. Namun pada
panel jenis ini tidak semua sisi tertutup seperti contohnya
pada bagian belakang dan sampingnya.
 Konstruksi Lemari
PHB konstruksi jenis cubicle ini adalah tertutup
pada semua sisinya, sehingga tidak ada akses untuk
kontak dengan bagian yang bertegangan selama
pengoperasian, karena konstruksi tertutup pada setiap
sisinya, maka pemasangan PHB jenis ini tidak harus di
tempat yang tertutup dan terkunci ,atau dengan kata lain
dapat dipasang pada tempat-tempat umum pengoperasian
listrik.
 Konstruksi Kotak
PHB jenis kotak (Box) ini ada yang terbuat dari
bahan isolasi, plat logam, baja tuang, dan sebagainya. Di
dalam kotak tersebut sudah dilengkapi dengan tempat
untuk pengikat pemasangan rel, sekering, sakelar
kontraktor dan yang lainnya.
JENIS PEMASANGAN BAGIAN PHB
Setiap PHB dibuat satu atau beberapa bagian yang
mana untuk mengakomodasi jumlah item dari peralatan.
Beberapa bagian PHB itu dibuat untuk memudahkan
dalam perencanaan, dan rancang bangun.
Berikut merupakan contoh dari tiga macam
metode pemasangan perlengkapan bagian PHB, yaitu :
I. Pemasangan dengan cara tetap (Fix)
II. Mudah dipindah-pindah (Removable)
III. Sistem laci (Withdrawable)
I. Cara Tetap (Fix )
Pada pemasangan dengan sistem tetap (fix) unit
saluran keluar secara permanen dihubungkan ke rel
melalui kabel atau penghantar rel. Untuk mengganti
perlengkapan maka perlu diisolasi terhadap rel, kabel
yang menuju ke motor dan kabel untuk kontrol, dan
pengukuran yang dihubungkan secara langsung maupun
melalui terminal harus diputuskan.
II. Mudah Dipindah (Removable )
Untuk sistem yang dapat dipindah-pindah input
diperoleh melalui sebuah kotak isolasi 3 fasa yang
memberikan daya listrik dari rel ke perlengkapan dengan
menggunakan tusuk kontak 3 fasa.
III. Sistem Laci
Pada sistem ini baik untuk saluran masuk dan
keluar penyambungannya dengan sistem kontak tusuk,
sehingga kita tidak perlu melepas kabel yang menuju ke
motor.
SYARAT PEMASANGAN PHB
Berikut adalah syarat-syarat dalam pemasangan PHB :
 Komponen yang dipasang pada PHB harus dari jenis yang sesuai dengan syarat
penggunaannya.
 Kemampuan komponen yang dipasang pada PHB harus sesuai dengan keperluan.
 Komponen yang dipasang pada PHB harus memenuhi ketentuan.
 Lorong yang di sisi kanan kirinya terdapat instalasi listrik tanpa dinding pengaman,
lebarnya harus sekurang-kurangnya 1,5 meter.
 Secara umum sebuah PHB harus disusun dan dipasang sedemikian rupa sehingga
terlihat rapi dan teratur, selain itu keberadaan PHB juga menentukan bahwa
pemeliharaan, pemeriksaan dan pelayanan harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan
aman.
 Di sekitar PHB tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu kebebasan bergerak.
 Untuk pemasangan pada dinding di tempat umum lemari dan kotak PHB harus
dipasang pada ketinggian sekurang-kurangnya 1,2 meter dari lantai. Pada instalasi
perumahan ketinggian ini ditetapkan 1,5 meter dari lantai.
 Sehubungan dengan itu syarat PHB juga menentukan bahwa di bagian depan, lorong
dan sisi kiri kanan PHB harus terdapat ruang bebas selebar sekurang-kurangnya 0,75
meter untuk tegangan rendah atau 1 meter pada tegangan menengah dan tinggi PHB
sekurang-kurangnya 2 meter.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai