Anda di halaman 1dari 14

Nama : I Made Agus Artha Putra

NIM : 1705541018
Kelas : A

TRANSMISI DAN DISTRIBUSI


 FCO (Fuse Cut Out)

Penjelasan :
FCO adalah alat pengaman yang melindungi jaringan terhadap arus
beban lebih (Over Load Current) yang mengalir melebihi dari batas
maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat (Short Circuit) atau
beban lebih (Over Load).
Prinsip kerjanya adalah ketika terjadi gangguan arus maka fuse
pada cut out akan putus, seperti yang ada pada gambar tabung ini akan
lepas dari pegangan atas, dan menggantung di udara, sehingga tidak ada
arus yang mengalir ke sistem.

(Jl. Taman Pancing, Denpasar Selatan)


 LBS (Load Break Switch)

Penjelasan :
LBS merupakan saklar pemutus arus tiga untuk membuka dan
menutup aliran listrik dalam keadaan berbeban atau tidak berbeban,
termasuk memutus pada saat terjadi gangguan hubung singkat.
LBS juga merupakan sebuah sistem penginterupsi hampa yang
terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki baja anti karat dan disegel.
Sistem pengendalian elektroniknya ditempatkan pada sebuah kotak
pengendali yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat digunakan
dalam berbagai kondisi lingkungan.

(Jl. By Pass Ngurah Rai, Denpasar Selatan)


 AAAC (All Alumunium Alloy Conductor)

Penjelasan :
AAAC merupakan konduktor kawat stranded yang seluruhnya
terbuat dari Stranded Alumunium Alloy dan digunakan untuk transmisi
tenaga saluran udara. Biasanya terdiri dari Silicon(0,5%-0,9%),
Magnesium(0,6%-0,9%), Fe(Max 0,5%), Tembaga(max 0,1%),
Mn(0,03%), Cr(0,03%), Zn(0,1%), B(0,06%). Biasanya AAAC memiliki
minyak pelumas di tiap lapisan kawatnya. Suhu titik jenuh dari minyak
pelumasnya tidak kurang dari 120⁰C.
Biasanya, kabel AAAC diaplikasikan pada jaringan transmisi
menengah dan jaringan distribusi daya listrik. Di mana kabel ini dipakai
dalam sistem grounding dan sistem proteksi petir. Kabel ini sebagai
penghantar anti petir ke grounding.

(Jl. Taman Pancing, Denpasar Selatan)


 AAACS (All Alumunium Alloy Conductor Shielded)

Penjelasan :
AAACS adalah jenis konduktor kawat yang sama dengan AAAC
hanya saja perbedaan berada pada isolasinya, pada konduktor AAAC tidak
terdapat isolasi, karena konduktor ini merupakan kawat telanjang,
walaupun tidak dilingkupi oleh isolasi konduktor ini tahan terhadap karat
karena dilapis vaselin. Kabel AAACS biasanya dipakai sebagai
penghantar anti petirke ground, dan sebagai pengganti konduktor AAAC
jika sedang mengalami masalah.
Pada suatu kasus, jika kabel AAAC terlilit oleh benang layang -
layang, maka jaringan yang menggunakan kabel ini akan padam. sehingga
untuk melakukan perbaikan sistem jaringan dilakukan pergantian jaringan
SUTM konduktor AAAC dengan kabel AAACS. Dengan tujuan menjaga
kontiunitas pasokan energi listrik.

(Jl. Taman Pancing, Denpasar Selatan)


 RECLOSER

Penjelasan :
Recloser adalah pemutus tenaga (Circuit Breaker) yang dilengkapi
dengan peralatan control (Control Device). Peralatan ini dapat merasakan
arus gangguan dan memerintahkan operasi buka tutup kepada pemutus
tenaga (Circuit Breaker). Recloser merupakan sebuah alat berwadah
sendiri, berisi sarana yang diperlukan untuk mengindera arus lebih,
mengatur waktu, dan memutus arus lebih serta untuk menutup balik secara
otomatis dan memberikan tegangan kembali pada saluran.

(Jl. Taman Pancing, Denpasar Selatan)


 PT (Potential Transformer)

Penjelasan :
PT adalah trafo instrument yang berfungsi untuk merubah tegangan
tinggi menjadi tegangan rendah sehingga dapat diukur dengan Volt meter.
Prinsip kerja PT, kumparan primernya dihubungkan paralel dengan
jaringan yang akan diukur tegangannya. Voltmeter atau kumparan
tegangan wattmeter langsung dihubungkan pada sekundernya. Jadi
rangkaian sekunder hampir pada kondisi open circuit. Besar arus
primernya tergantung pada beban disisi sekunder. Rancangan trafo
tegangan ini sama dengan trafo daya step-down tetapi dengan beban yang
sangat ringan.

(Jl. Taman Pancing, Denpasar Selatan)


 CT (Current Transformer)

Penjelasan :
CT adalah trafo yang menghasilkan arus di sekunder dimana
besarnya sesuai dengan ratio dan arus primernya. CT umumnya terdiri dari
sebuah inti besi yang dililiti oleh konduktor kawat tembaga.

(Gardu Induk Sanur Kaja - Jl. Hang Tuah, Denpasar Selatan)


 LIGHTNING ARRESTER

Penjelasan :
Lightning Arrester adalah suatu alat pengaman yang melindungi
jaringan dan peralatannya terhadap tegangan lebih abnormal yang terjadi
karena sambaran petir (Flash Over) dan karena surja hubung (Switching
Surge) di suatu jaringan. Lightning Arrester ini memberi kesempatan yang
lebih besar terhadap tegangan lebih abnormal untuk dilewatkan ke tanah
sebelum alat pengaman ini merusak peralatan jaringan seperti tansformator
dan isolator. Oleh karena itu lightning arrester merupakan alat yang peka
terhadap tegangan, maka pemakaiannya harus disesuaikan dengan
tegangan sistem.
Arrester juga sebagai alat pelindung bagi peralatan system tenaga
listrik terhadap surya petir. Alat pelindung terhadap gangguan surya ini
berfungsi melindungi peralatan system tenaga listrik dengan cara
membatasi surja tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ketanah.

(Jl. By Pass Ngurah Rai, Denpasar Selatan)


 MVTIC (Medium Voltage Twisted Insulated Conductor)

Penjelasan :
MVTIC merupakan jenis kabel berisolasi yang digunakan untuk
mengalirkan tegangan menengah yaitu biasanya dipasang pada tegangan
20 KV dengan ciri – ciri bentuk kabel ini adalah terdapat 3 kabel yang
dililit menjadi 1 dan membentang di sepanjang saluran distrifusi tegangan
menengah. Dibandingkan dengan kabel AAAC, MVTIC cendrung lebih
aman digunakan karena terdapat lapisan pelindung pada kabel tersebut.

(Jl. Taman Pancing, Denpasar Selatan)


 TIANG I

Penjelasan :
Jika dilihat dari konstruksinya tiang ini termasuk kedalam jenis
Konstruksi TM-1. Konstruksi TM-1 ini termasuk tiang penyangga yang
merupakan tiang yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya
berfungsi sebagai penyangga kawat penghantar dimana gaya yang
ditanggung oleh tiang adalah gaya karena beban kawat.
Konstruksi SUTT dengan tiang beton bentuk I ( tunggal)
pemanfaatannya digunakan pada perluasan SUTT dalam kota yang padat
penduduk dan memerlukan lahan relatif sempit. Dimana tiang ini
memebentangkan 6 kawat yaitu 3 kawat disebelah kiri dan 3 kawat di
sebelah kanan, dimana urutan peletakannya secara horizontal. Tiang
adalah bagian utama dari tiang pole yang berfungsi sebagai penopang dari
palang dan insulator.

(Jl. Taman Pancing, Denpasar Selatan)


 TIANG H

Penjelasan :
Konstruksi SUTT dengan tiang beton bentuk H (Ganda)
pemanfaatannya digunakan pada perluasan SUTT dalam kota yang padat
penduduk dan memerlukan lahan relatif sempit. Tiang ini membentangkan
kawat secara vertical, dimana tersiri dati 3 fase kawat dan 2 kawat tanah.
Tiang adalah bagian utama dari tiang pole yang berfungsi sebagai
penopang dari palang dan insulator. Untuk pemakaian pada saluran dengan
jarak rentang yang panjang (menyeberang sungai, lembah dan
sebagainya), digunakan tiang khusus yang konstruksi dan dimensinya
dibuat lebih besar serta lebih kuat dari pada jenis tiang yang standar. Dan
menggunakan Traverse davit (palang pligonal lengkung) dan Traverse
poligonal lurus (Palang Poligonal lurus).

(Jl. Taman Pancing, Denpasar Selatan)


 MCA (Multi Chamber Arrester)

Penjelasan :
MCA merupakan jenis lain dari Arrester dimana MCA ini
digunakan sebagai pengganti dari Arrester jenis biasanya. Karena MCA
dapat menangani masalah yang tidak dapat ditangani Arrester jenis
biasanya, dimana untuk Arrester biasa harus dihubungkan ke ground
dimana syarat untuk pembumiannya itu adalah tahanan dari tanah tersebut
tidak boleh lebih dari 5 Ohm. Oleh karena itu jika tahanan tanah melebihi
5 Ohm maka Arrester jenis ini merupakan solusi terbaik. MCA ini
memiliki prinsip kerja menangkap petir dan membuang tegangannya yang
berupa loncatan bunga api pada sekeliling.

(Jl. Raya Uluwatu Pecatu, Badung)


 ARCING HORN

Penjelasan :
Arcing Horn merupakan alat pengaman yang diletakkan dikedua
ujung isolator gantung atau isolator batang panjang. Tanduk api dipasang
pada ujung kawat penghantar dan ujung isolator yang berhubungan
langsung dengan ground (tanah) yang dibentuk sedemikian rupa, sehingga
busur api tidak akan mengenai isolator saat terjadi loncatan api. Jarak
antara tanduk atas dan bawah diatur sekitar 75-85 % dari panjang isolator
keseluruhan. Tegangan loncatan api untuk isolator gandengan dengan
tanduk api ditentukan oleh jarak tanduk tersebut.

(Jl. Taman Pancing, Denpasar Selatan)


 KAWAT TANAH

Penjelasan :
Kawat Tanah atau Earth Wire (kawat petir/kawat tanah) adalah
media untuk melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini
dipasang di atas kawat fasa dengan sudut perlindungan yang sekecil
mungkin, karena dianggap petir menyambar dari atas kawat. Namun jika
petir menyambar dari samping maka dapat mengakibatkan kawat fasa
tersambar dan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan.

(Jl. By Pass Ngurah Rai, Denpasar Selatan)

Anda mungkin juga menyukai