Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sepeda motor merupakan suatu alat tranportasi yang sangat banyak
digunakan, karena praktis dan harganya relatif murah. Banyak bentuk
pengembangan teknologi pada sepeda motor yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan kinerja manusia.setiap tahun jumlah sepeda motor selalu bertambah,
dan model makin variasi, pada perkembangan industri otomotif yang
menghasilkan produk-produk yang semakin canggih untuk pesaingan di dunia
otomotif yang sangat ketat. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri, baik
dengan ilmu pengetahuan, keterampilan maupun wawasan atau pengetahuan
dalam bidang otomotif.
Setiap jenis alat transportasi baik itu konvensional ataupun modern pasti
perlu adanya perawatan, agar menghindari terjadinya kerusakan atau
ketidaknyamanan saat berkendara maka dari pada itu perlu adanya perawatan dan
perbaikan agar saat berkendara selalu dalam keadaan prima.
Sebuah sepeda motor terkecilpun dibuat lebih dari 1000 komponen. Pada
umumnya sepeda motor dikendarai untuk jangka Panjang, karenanya besar
kemungkinan performance nya akan menurun dan kerusakan terjadi lambat atau
cepat, meskipun hal ini tergantung dari pemeliharaan dan kebiasaannya
mengendarai sepeda motor.
Tetapi pada umumnya sebuah sepeda motor tidak akan rusak dengan tiba-
tiba bila digunakan secara normal, kecuali tentunya bila terjadi kecelakaan.
Sebelum kerusakan terjadi, motor tersebut memperlihatkan gejala-gejala
operasional yang tidak normal, misal : suara bunyi yang agak keras pada mesin
sepeda motor. Dan untuk memperpanjang umur kendaraan sepeda motor sesuai
ketentuan pabrik, maka perlu perawatan secara berkala.

Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan tenaga-tenaga ahli dalam


bidang otomotif yang mampu mengatasi masalah-masalah atau keruasakan-
kerusakan yang akan timbul pada kendaraan. dalam menciptakan tenaga-tenaga
ahli dalam bidang otomotif. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis
mengambil topik Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Perawatan dan
Perbaikan Sepada Motor Pada Lab. Otomotif Politeknik Negeri Lhokseumawe.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum:
Adapun tujuan umum dalam penulisan tugas akhir ini sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Diploma III pada
jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe.
2. Sebagai bekal pengetahuan dan pengalaman pribadi sebelum terjun
kedunia industri yang akan dihadapi lulusan Politeknik Negeri
lhokseumawe.
3. Melatih mahasiswa untuk bekerja secara mandiri di lapangan dan
menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan pekerjaan yang nanti akan
ditekuni oleh para lulusan.
1.2.2 Tujuan Khusus:
Adapun tujuan khusus dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Melakukan studi kasus metode identifikasi perawatan dan perbaikan
sepeda motor pada lab otomotif Politeknik Negeri Lhokseumawe.
2. Melakukan perawatan dan perbaikan atau rekondisi komponen-
komponen pada sepeda motor di Lab. Otomotif Politeknik Negeri
Lhokseumawe.

1.3 Batasan Masalah


Agar mendapatkan hasil yang terbaik dalam melakuakan identifikasi
perawatan dan perbaikan sepeda motor pada Lab. Otomotif Politeknik Negeri
Lhokseumawe, maka diperlukan batasan-batasan masalah. Adapun batasan
masalah – masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Proses perawatan dan perbaikan dilakukan atas dasar hasil studi kasus
yang didapat.
2. Mengetahui riwayat perawatan dan perbaikan sebelumnya.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Sepeda Motor


Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah
mesin yang terdiri atas berbagai komponen dalam operasinya mendapatkan
berbagai beban gesekan, tekanan, benturan, pukulan, puntiran, gaya tekan-tarik-
tekuk, beban panas, beban kimia dan sebagainya (Bintoro, 2013). Semakin lama
digunakan komponen kendaraan pasti akan semakin aus, semakin longgar,
semakin lemah, atau semakin menyimpang kepresisiannya dari kondisi semula
yang baik dan standar. Oleh karena itu, maka kendaraan harus mendapatkan
perawatan yang dapat di kerjakan oleh bengkel atau dilakukan sendiri secara
teratur agar selalu dalam kondisi prima.
Menurut Agus Safitri (2015), kepala mekanik AHASS Setia Motor, pada
tiap bengkel pasti memiliki standard operating procedure (SOP) sebagai panduan
mengenai tahapan tune up, di dalam prosedur yang dilakukan untuk membuat
sepeda motor mudah dihidupkan, kerja mesin normal (langsam), serta sistem
pengereman yang bekerja dengan baik. Dari segi perawatan sepeda motor di bagi
menjadi dua, yaitu :
1. Servis Ringan
Servis ringan dilakukan selama berkala utuk mengkontrol kondisi sepeda
motor selalu dalam keadaan prima. Menurut Purwanto (2015), kepala mekanik
AHASS Benjowo Motor setiap bengkel mempunyai standard operating
procedure (SOP), standar pelayanan pemeliharaan dan perbaikan tersebut
meliputi tahap-tahap teknik merawat sepeda motor untuk menjaga kerja mesin
dalam keadaan normal serta pengereman dan yang harus diperhatikan pada
servis ringan yaitu membersihkan karburator, ganti oli, dan sistem
pengereman, memeriksa air aki.
2. Servis Berat
Servis berat adalah mengecek seluruh komponen sepeda motor agar dapat
diketahui komponen apa yang harus diganti karena factor usia dan
mengembalikan kondisi sepeda motor seperti standart pabrik atau melakukan
bore up menaikan tenaga sepeda motor jika perlu dan pemilik menginginkan
hal tersebut. Servis berat dilakukan apaila kendaraan sepeda motor dengan
jangka waktu yang panjang dan telah menempuh perjalanan lebih dari
10.000km biasanya diwajibkan dan harus dilakukan service besar (Purwanto,
2015). 10.

2.2 Tujuan Perawatan


2.3 Prinsip Kerja Motor Bensin
2.3.1 Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah
Proses kerja adalah keseluruhan langkah yang berurutan untuk terjadinya
satu siklus kerja dari motor. Proses ini terjadi berurutan dan berulang – ulang.
Piston motor bergerak bolak balik dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah
(TMB) dan dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) pada selangkah
selanjutnya seperti ditunjukan pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Langkah Kerja motor bensin 4 langkah


( sumber : www.Langkah Kerja motor 4 Langkah.com)

Motor bakar adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengubah energi
kimia (bahan bakar) menjadi energi gerak mekanik yang dilakukan melalui proses
pembakaran.  Motor bakar menggunakan silinder yang didalamnya terdapat piston
atau torak yang bergerak secara bolak-balik (translasi). Di dalam silinder tersebut
terjadi proses pembakaran campuran bahan bakar dengan oksigen. Energi yang
dihasilkan dari proses pembakaran tersebut kemudian akan menggerakkan piston
yang dihubungkan ke poros engkol (Crank Shaft) dengan menggunakan batang
penghubung (Connecting Rod). Gerak translasi yang dihasilkan pada proses
pembakaran akan diubah menjadi gerak rotasi pada poros engkol yang kemudian
akan dihubungkan ke sistem transmisi.

Motor bakar terbagi menjadi beberapa jenis yaitu berdasarkan jenis bahan
bakar yang digunakan dan berdasrakan siklus kerjanya. Berdasarkan jenis bahan
bakar yang digunakan dalam proses pembakaran, motor bakar terdiri atas dua
jenis yaitu motor diesel dan motor bensin. Perbedaan dari kedua jenis motor bakar
tersebut yaitu berdasarkan jenis bahan bakar dan pada sistem pengapian.

Pada motor bensin proses pembakaran menggunakan pemantik berupa


percikan api yang dihasilkan oleh busi. Oleh karena itu pada motor bensin sering
juga dinamai dengan istilah spark ignition engine (SIE). Sedangkan pada motor
bakar dengan bahan bakar diesel proses pengapian dapat terjadi dengan
sendirinya, dimana bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar yang
berisi udara dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Oleh karena itu maka
bahan bakar akan terbakar sendiri oleh udara setelah temperatur dari  campuran
bahan bakar tersebut sudah melampaui temperatur nyala dari bahan bakar. Karena
itu motor diesel sering juga dikenal dengan istilah compression ignition engine
(CIE).

Berdasarkan siklus kerjanya motor bakar terdiri atas motor 4 langkah (4


tak) dan motor 2 langkah (2 tak). Motor 4 langkah adalah motor yang
mendapatkan satu kali proses pembakaran dengan membutuhkan 4 kali gerakan
piston yaitu, 2 kali langkah ke atas dan 2 kali langkah kebawah dengan 2 putaran
poros engkol . Sedangkan motor 2 langkah adalah yang mendapatkan satu kali
proses pembakaran dengan membutuhkan 2 kali gerakan piston yaitu, 1 kali
langkah ke atas & 1 kali langkah kebawah dengan 1 putaran poros engkol. Motor
4 langkah, dalam satu siklus kerja mengalami 4 kali langkah yaitu, langkah hisap,
kompresi, kerja dan langkah buang. Berikut ini merupakan langkah dan siklus
kerja motor bakar 4 langkah (4 tak).

1. Langkah ke 1 (Langkah Hisap)

Piston bergerak dari Titik mati atas (TMA) ke Titik mati bawah (TMB),
posisi katup masuk (intake valve) terbuka sedangkan katup keluar (Exhaust
Valve) tertutup, mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar akan masuk
ke dalam ruang bakar.

2. Langkah ke 2 (Langkah Kompresi)


Piston bergerak dari TMB menuju ke TMA, katup masuk dankatup keluar
tertutup, sehingga mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar di dalam
ruang bakar terkompresi (pemampatan). Beberapa saat sebelum piston sampai
ke posisi TMA akan terjadi waktu penyalaan (timing ignition). Pada mesin
bensin berupa nyala api dihasilkan oleh busi sedangkan pada mesin diesel
dihasilkan oleh tekanan dan temperatur yang tinggi di dalam ruang bakar.

3. Langkah ke 3 (Langkah Kerja)

Campuran bahan bakar dan udara yang terbakar di dalam ruang bakar akan
meningkatkan temperatur dan tekanan di dalam ruang bakar sehingga piston
akan terdorong dari TMA ke TMB. Pada langkah dihasilkan tenaga yang
selanjutnya akan ditransmisikan pada proses selanjutnya.

4. Langkah ke 4 (Langkah Buang)

Piston akan bergerak dari TMB ke TMA, Posisi katup masuk terutup dan
katup keluar akan terbuka. Gas sisa hasil pembakaran akan terdorong keluar
menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk selanjutnya diteruskan
menuju saluran pembuangan pembuangan.

2.3.2 Prinsip Kerja Motor 2 Langkah

Cara kerja mesin 2 tak (two stroke) atau motor 2 langkah terbilang
sederhana. Sebab, dalam proses pembakaran, hanya perlu dua langkah untuk
menggerakkan piston, perangkat yang berperan sebagai inti penggerak mesin
motor. Mesin 2 tak ditemukan pada tahun 1859 oleh ilmuwan Prancis, Etiene
Lenoir. Teknologi ini populer di Indonesia sejak sejumlah produk sepeda motor 2
tak dipasarkan oleh pabrikan Jepang ke tanah air pada dekade 1970-an. Hingga
akhir tahun 1990-an, motor yang laris di pasar Indonesia didominasi kuda besi
dengan mesin 2 tak.

Saat mesin motor bekerja, terjadi 4 proses yaitu hisap (intake), kompresi
(compression), ledak (power), dan buang (exhaust) dalam satu siklus pembakaran.
Di mesin 2 tak, empat proses itu berlangsung dalam 1 putaran poros engkol (kruk
as). Nah, saat 4 proses itu terjadi, pergerakan piston berlangsung 2 kali, yakni ke
atas dan ke bawah. Cara kerja mesin 2 tak, bisa dilihat pada gambar 2.2 di bawah.

Gambar 2.2 Langkah kerja motor bensin 2 langkah


(sumber: https://www.sekolahkami.com/2019/05/pengertian-dan-cara-kerja
mesin-2.html)
Saat piston bergerak ke atas (disebut Tak 1), terjadi proses hisap dan ledak,
dan kemudian pada Tak 2, saat piston bergerak ke bawah, terjadi proses kompresi
dan pembuangan. Mesin 2-tak cenderung lebih kecil dan ringan dibandingkan
mesin 4-tak, sehingga rasio berat terhadap tenaganya (power to weight ratio) lebih
baik dibandingkan mesin 4-tak. Oleh karena itu, akselerasi motor dengan mesin 2-
tak menjadi lebih baik daripada mesin 4 tak. Namun, mesin 2 tak jauh lebih boros
bahan bakar dan menimbulkan polusi lebih banyak daripada mesin 4 tak. Maka
itu, pemakaian motor ini pun dibatasi di tanah air.

1. Langkah piston bergerak naik


Lubang saluran buang dan saluran bilas tertutup piston dan terjadi
pemampatan gas bensin di ruang bakar. Saat piston berada di atas atau titik
mati atas (TMA) terjadi pembakaran karena uap bensin disambut percikan api
busi. Kemudian pada piston berada di atas atau TMA, di bawahnya lubang
saluran masuk terbuka. Gas bensin baru dari karburator kemudian masuk ke
dalam ruang bakar.
2. Langkah piston bergerak turun
Piston turun dari TMA lubang saluran buang hasil pembakaran terbuka,
yang dimana diikuti lubang saluran bilas. Selain itu, pada motor bakar 2 tak
juga terdapat valve yang berfungsi sebagai katup masuk dan katup penahan
campuran bahan bakar dan udara pada ruang engkol. Valve pada ruang engkol
motor bakar 2 tak akan membuka saat piston bergerak dari TMB ke TMA dan
menutup saat piston bergerak dari TMA ke TMB. Pengertian dari Valve
sendiri adalah bagian mesin yang berfungsi sebagai penutup saluran dari ruang
engkol kesaluran intake. Sehingga campuran bahan bakar dan udara pada
ruang engkol akan naik keatas melalui saluran bilas untuk membantu
pembuangan gas buang, serta memasukan campuran bahan bakar dan udara
segar kedalam ruang silinder diatas piston. Apabila tidak diengkapi dengan
valve atau katup pada ruang engkol, maka kemungkinan mesin 2 tak tidak
akan bisa bekerja.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Motor Bensin


2.4.1 Kelebihan Motor Bensin
Adapun kelebihan motor bensin adalah sebagai berikut :

2.4.2 Kekurangan Motor Bensin


Adapun kekurangan motor bensin adalah sebagai berikut :
2.5 Perbedaan Perawatan Pada Sepeda Motor Matic dan Manual
BAB III
METODOLOGI

Pada metode identifikasi perawatan dan perbaikan sepeda motor di Lab.


Otomotif Politeknik Negeri Lhoksumawe perlu ditinjau beberapa hal agar hasil
yang diharapkan sesuai dengan maksud dan tujuan.

3.1 Tempat Dan Waktu


Adapun identifikasi perawatan dan perbaikan pada sepeda motor dilakukan
di lab otomotif Politeknik Negeri Lhoksumawe yang berlokasi di Kec. Blang
Mangat, kota Lhoksumawe, dan waktu yang direncanakan pada 1 Mei 2023
sampai 1 Juli 2023.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat

3.2.2 Bahan

3.3 Identifikasi Masalah

3.4 Tahapan Pengecekan


3.5 Tahapan Perbaikan

3.6 Servis Berkala

Anda mungkin juga menyukai