ENGINE DIESEL
OLEH :
Ahmad Ikbal
DAFTAR ISI
I.2. Tujuan
Tujuan umum
- Untuk memenuhi dan melengkapi nilai mata kuliah praktikum bengkel di
Politeknik Universitas Andalas Padang.
- Sebagai pengembangan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti
perkuliahan secara teori maupun praktek.
Tujuan Khusus
- Agar mengetahui sistem-sistem yang terdapat pada Engine Diesel
Hyundai.
- Agar berpengetahuan dan dapat melakukan pengoperasian Engine Diesel
Hyundai sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh manufacture.
- Agar berpengetahuan dan dapat melakukan perawatan terhadap Engine
Diesel Hyundai sesuai dengan manual service yang dikeluarkan oleh
manufacture.
BAB II
TEORI DASAR
Dalam perkembangannya yang pesat hingga saat ini. motor diesel telah
dikelompokkan ke dalam beberapa kelas dan tipe berdasarkan ciri – cirri tertentu,
antara lain:
Motor diesel berdasarkan langkah (stroke) dalam satu kali siklus kerja dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
a. 4 langkah (4 stroke)
Dalam motor 4 langkah untuk menghasilkan tenaga dibutuhkan dua kali
putaran poros engkol. Jadi piston melakukan empat kali langkah kerja yaitu, langkah
hisap, langkah kompresi, langkah kerja dan langkah buang.
b. 2 langkah (2 stroke)
Dalam motor dua langkah, dalam satu kali putaran poros engkol menghasilkan
satu kali kerja.
c. Outboard camshaft (camshaft diletakkan pada sisi cylinder block motor diesel)
Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran.
Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang
merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat
sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead
Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui
nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil
pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar
ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk
menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di
atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan
bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar
utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).
Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin. Beberapa
mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi menyala (spark/glow
plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin.
Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk
menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin
beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan
mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan
viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat mempengaruhi sistem bahan
bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin
menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan
bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah
governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu para putaran
yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang
dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat berkerja
sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka bisa
mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin diesel modern
menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai tujuan ini melalui
elektronik kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit (ECU) - yang
merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin
melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang
disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui
aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan mesin.
Sebuah siklus dua langkah diselesaikan dalam dua langkah, atau satu putaran
crankshaft, sedangkan siklus empat langkah memerlukan dua putaran. Perbedaan
utama antara motor diesel dua langkah dengan motor diesel empat langkah adalah
pada metode pengeluaran gas yang telah terbakar dan pengisian silinder dengan udara
segar. Dalam mesin dua langkah operasi ini dilakukan di dekat TMB (titik mati
bawah) oleh pompa atau penghembus udara terpisah.
1. Pengisian
Piston bergerak dari TMB ke TMA, saluran hisap terbuka dan udara masuk ke
ruang bakar sementara di lain pihak piston melakukan kompresi. Sebelum piston
sampai pada titik mati atas, bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar melalui
nozzle. Udara yang dikompresi bercampur dengan bahan bakar sehingga terbakar.
Hal ini mengakibatkan piston bergerak dari TMA ke TMB.
2. Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA dan terjadi kompresi karena kedua saluran
tertutup oleh piston. Gerakan naik piston menyebabkan udara terkompresi kemudian
disemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran. Demikian siklus ini berulang
terus-menerus.
3. Ekspansi
Piston bergerak dari TMA ke TMB sebagai akibat ekspansi dan beberapa saat
kemudian saluran buang terbuka maka gas buang akan keluar bersamaan kemudian
itu udara dalam ruang bakar akan terdesak dan keluar untuk masuk ke ruang bakar.
Sering juga disebut sebagai langkah pembilasan.
2.4. Sistem Penunjang Motor Diesel
Sistem bahan bakar
Sistem pemasukan dan pengeluaran udara
Sistem pelumasan
Sistem pendinginan
BAB III
PROSES PENGERJAAN
d) Jangka Sorong
f) Palu Plastik
g) Palu Karet
h) Kompresor
i) Katrol
j) Kunci Moment
k) Tang
l) Pelumas
m) Oli Mesin
n) Solar
o) Kain Lap
p) Kabel
3.2 Langkah Kerja
1. Persiapan
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Proses Pembongkaran
a. Kepala Silinder
Lepaskan kabel-kabel kelistrikan yang berhubungan dengan mesin (kabel
baterai, system pengapian, system pengisian, dll).
Keluarkan air pendingin yang ada dalam radiator dengan membuka saluran
pembuangannya.
Buka cup kepala silinder dengna membuka dua buah baut penguncinya.
Buka saluran masuk (intake manifold) dan saluran buang (exhause manifold)
dari bagian sisi samping kepala silinder.
Buka baut-baut pengunci atau pengikat kepala silinder dengan blok silinder
secara bertahap dengan urutan yang benar, dimulai dengan membuka baut
Buka puly yang ada pada poros engkol (kranksaft) dengan membuka
baut nya terlebih dahulu menggunakan kunci shock 18 mm, lalu
lepaskan puly mengunakan dua belah tangan dengan hati-hati atau
menggunakan treker apabila sulit dilepaskan.
Buka timing belt bagian luar (A) terlebih dahulu dengan melonggarkan
baut penyetel timing belt tensioner.
Setelah semua timing belt di buka, selanjutnya buka Pompa bahan bakar
(fuel pump) dan pompa air (water pump).
c. Blok Silinder
Tempatkan semua komponen yang dilepas tadi pada tempat yang aman.
Untuk penyetelan katup, perhatikan saat piston pada top kompresi silinder 1,
seperti dalam table berikut.
Keterangan:
K = Kompresi
U = Usaha
I = Isap
B = Buang
T = Tutup
BK = Buka
1. Silinder 1
2. Silinder 2
Katup IN baik disetel, tetapi katup EX nya tidak baik disetel meskipun
katupnya juga menutup. Hal ini disebabkan celah katup EX sudah mulai
menyempit untuk persiapan membuka katup buang.
3. Silinder 3
4. Silinder 4
5.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya praktek, pengetahuan dan wawasan mahasiswa menjadi
bertambah.
3. Kerja sama yang baik antara peserta praktek dengan instruktur sangat
diharapkan supaya praktek bisa berjalan dengan baik.
5. Pengaliran arus listrik dari sumber arus dipengaruhi oleh kabel yang
digunakan.
5.2 Saran
4. Gunakan manual bool sebagai acuan dalam perawatan dan perbaikan Engine
tersebut.
5. Kepada yang berwenang menyediakan spartpart, supaya kebutuhan ketika
akan praktek sudah dipenuhi sebelum atau ketika praktek.