Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motor diesel adalah motor pembakaran dalam yang beroprasi dengan
menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar. Dengan suat
prinsip bahan bakar tersebut diinjeksikan ke dalam silinder yang didalamnya terdapat
udara dengan tekanan dan suhu yang cukup tinggi sehingga bahan bakar tersebut
secara spontan tebakar. Motor diesel merupakan motor yang langkah pertamanya
menghisap udara murni dari saringan udara, sedangkan pemasukan bahan bakar di
injeksikan pada akhir langkah kompresi yang memiliki tekanan dan temperature
tinggi. Dalam proses kerja tersebut motor diesel banyak diunakan dalam berbagai
fungsi di industry ataupun di peralatan lainnya, untuk itu dalam penggunaanya motor
diesel merupakan peralatan yang vital atau memiliki tingkat kritis yang tinggi, hal ini
berarti bahwa jika mengalami kerusakan motor diesel dalam sistem maka sistem
tersebut akan mengalami gangguan dan bias menyebabkan sistem shutdown. Untuk
menjaga motor diesel dapat berjalan dengan baik maka perlu dilakukan pemeliharaan
dan perawatan.

Perawatan adalah serangkaian proses memelihara dan memperbaiki suatu


peralatan/ mesin yang bertujuan untuk menjaga kinerja suatu peralatan tetap dalam
kondisi prima dalam waktu yang di tentukan. Pentingnya perawatan pada motor
diesel bertujuan untuk menjaga motor diesel tetap dalam kondisi prima dalam waktu
yang di tentukan sehingga sistem berjalan sesuai yang diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


Setelah mengetahuibeberapa hal tentang Engine diesel terdapat beberapa
masalah yang harus di bahas dalam praktikum kali ini untuk mengetahui lebih lanjut
bagaimana cara perawatan engine diesel, permasalahan tersebut diantaranya:

1
1. Bagaimana prosedur disassembly dan assembly engine Diesel Toyota
Dyna?

2. Bagaimana tatacara Air Bleeding pada Engine Diesel Komatsu?

3. Bagaimana prosedur disassembly dan assembly Pompa Injeksi

4. Bagaimana cara merawat injector/ nozel?.

1.3 Tujuan Praktikum


Dalam pelaksanaan praktikum mata kuliah Perawatan Mesin Bensin dan
Diesel dalam sesi Perawatan Mesin Diesel kali ini mahasiswa bertujuan untuk;

1. Untuk mengetahui prosedur disassembly dan assembly Engine Diesel

Toyota Dyna

2. Untuk mengetahui prosedur air bleeding pada Engine Diesel Komatsu

3. Untuk mengetahui prosedur disassembly dan assembly pompa injeksi

4. Untuk mengetahui cara merawat injector/ nozel

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Mesin Diesel

Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin
pemicu kompresi). Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin
bensin atau mesin gas. Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel,
yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin
untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu
bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia)
tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin ini
kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin


pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio
kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin
kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%. Berikut sistem yang
mendukung mesin diesel.

A. Sistem Aliran Bahan Bakar

3
Bahan bakar yang digunakan harus memenuhi syarat terjadinya pembakaran
di ruang bakar. Bahan bakar harus mempunyai titik nyala (autoignition) sedikit lebih
rendah dari temperature yang dihasilkan dari langkah kompresi. Hal ini dimaksudkan
supaya bahan bakar dapat teroksidasi dengan baik, sehingga menghasilkan tenaga
ekspansi yang besar. Sistem aliran bahan bakar ini dimulai dari storage tank
penampung bahan bakar, kemudian dipompa tentunya sebelum masuk pompa harus
difilter terlebih dahulu. Setelah itu bahan bakar akan masuk ke injection
pump (pompa injeksi), untuk ditekan dengan besaran tekanan tertentu sehingga
masuk ke injektor (injector). Injektor berfungsi sebagai atomizer (pengkabut) bahan
bakar, yaitu mengubah bahan bakar menjadi butiran-butiran sangat kecil sehingga
secara visual akan terlihat seperti kabut. Sehingga memudahkan bahan bakar
meledak. Apa yang terjadi bila bahan bakar tidak mengkabut diruang bakar? Jika
mesin diesel ini terdiri lebih dari satu silinder maka akan menyebabkan gas buang
menjadi sangat panas, dikarenakan sebagian atau seluruh bahan bakar terbakar setelah
masuk ke dalam ekshaus manifol (exhaust manifold).

B. Sistem Pelumasan

Minyak pelumas atau oli merupakan komponen dalam sistem ini. Oli
merupakan komponen utama yang sangat vital digunakan pada sistem yang bergerak.
Fungsi utamanya adalah mengurangi gesekan yang terjadi pada komponen yang
bergesekan dan juga mengurangi panas yang terjadi pada saat gesekan itu sendiri.
Pada mesin diesel pelumasan diperlukan pada posisi bearing terutama main bearing
dan crank pin bearing or big end bearing , pada gerakan rocker arm juga
memerlukan pelumasan. Untuk memastikan komponen-komponen yang bergesekan
terlumasi maka diperlukan pompa untuk mengalirkan oli ke seluruh permukaan yang
bergesekan. Biasanya jenis pompa yang digunakan adalah pompa roda gigi (gear
pump). Karena jenis ini merupakan pompa yang mempunyai hasil tekanan kerja yang
tinggi serta aliran yang stabil. Tekanan yang dihasilkan dapat mencapai 3 bar lebih,

4
tekanan yang cukup dipergunakan untuk membuat lapisan film oli terutama pada
main bearing mesin diesel dengan ukuran sangat besar.

C. Sistem Pendinginan

Sistem yang digunakan oleh mesin diesel adalah sistem tertutup (close loop).
Air merupakan media pendingin dari sistem ini. Tujuan dari sistem ini adalah
mengurangi panas berlebih yang dihasilkan oleh kerja mesin diesel. Sehingga
material komponen mesin diesel tidak terjadi overheating, penyebab komponen atau
spare part tertentu menjadi rusak.Contoh komponen yang memerlukan pendinginan
yaitu silinder liner dan silinder head. Silinder liner merupakan komponen tempat
terjadi gesekan antara silinder liner dengan piston. Gerakan translasi piston
menyebabkan panas ditambah dengan panas hasil pembakaran menyebabkan silinder
liner menjadi sangat panas. Untuk melindungi panas yang berlebih dilakukan
pendinginan silinder liner pada sisi luar dari ruang bakar dengan cara mengalirkan air
secara kontinyu. Silinder head memerlukan pendingin karena pada bagian bawahnya
adalah ruang bakar dan juga tempat pertama keluarnya gas buang sebelum ke exhaust
manifold. Dalam silinder head juga terdapat banyak komponen yang bergerak seperti
gerakan rocker arm juga menambah panas yang terjadi sehingga sangat memerlukan
pendinginan. Starting system Ada banyak cara yang digunakan sebagai penggerak
awal mesin diesel. Mesin diesel memerlukan penggerak awal untuk membantu
langkah kompres sehingga dapat memicu timbulnya tenaga awal dari mesin diesel.
Cara yang paling banyak adalah dengan menggunakan motor dc sebagai penggerak
awalnya. Tetapi untuk mesin diesel yang lebih besar dapat menggunakan motor bakar
yang lebih kecil atau juga dapat menggunakan udara yang bertekanan atau air
starting or pneumatic starting.

D. Sistem Pengaturan

Sistem ini biasa digunakan untuk mesin diesel yang mengharuskan untuk
bekerja pada putaran tetap misalnya pada PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Listrik).

5
Alat yang digunakan biasa disebut dengan governor. Fungsi utama
dari governor adalah mempertahankan putaran mesin diesel pada putaran sinkronnya,
walaupun bebannya berubah-ubah. Demikian semua sistem dari mesin diesel, mohon
Anda dapat memberi kritik dan saran di blog ini. Terimakasih.

Mesin diesel memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mesin pembakaran


lain:

 Mesin diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada mesin bensin
untuk menghasilkan kerja yang sama karena suhu pembakaran dan rasio
kompresi yang lebih tinggi. Mesin bensin umumnya hanya memiliki
tingkat efisiensi 30%, sedangkan mesin diesel bisa mencapai 45%
(mengubah energi bahan bakar menjadi energi mekanik (lihat siklus
Carnot untuk penjelasan lebih lanjut).
 Tidak ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan, sehingga tahan
lama dan mudah digunakan pada lingkungan yang keras. Tidak adanya
koil, kawat spark plug, dsb juga menghilangkan sumber gangguan
frekuensi radio yang dapat mengganggu peralatan navigasi dan
komunikasi, sehingga penting pada pesawat terbang dan kapal.
 Daya tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada mesin
bensin karena suku cadang yang digunakan telah diperkuat..
 Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari minyak bumi. Distilasi
memang menghasilkan bensin, namun hasilnya tak akan cukup tanpa
adanya catalytic reforming, yang berarti memerlukan ongkos tambahan.
 Bahan bakar diesel umumnya dianggap lebih aman daripada bensin.
Meskipun bahan bakar diesel dapat terbakar pada udara bebas jika disulut
dengan sumbu, namun tidak akan meledak dan tidak menghasilkan uap
yang mudah terbakar dalam jumlah besar. Tekanan uap yang rendah
sangat menguntungkan untuk aplikasi kapal laut, di mana campuran

6
bahan bakar dengan udara yang dapat meledak sangatlah berbahaya.
Dengan alasan yang sama, mesin diesel tahan terhadap vapor lock.
 Untuk beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa yang
dibakar per energi yang dihasilkan) hampir konstan untuk mesin diesel,
sedangkan pada mesin bensin akan proporsional.
 Mesin diesel menghasilkan panas yang terbuang lebih sedikit.
 Mesin diesel dapat menerima tekanan dari supercharger atau turbocharger
tanpa batasan (tergantung dari kekuatan komponen mesinnya saja). Tidak
seperti mesin bensin yang dapat menimbulkan detonasi/ketukan pada
tekanan tinggi.
 Kandungan karbon monoksida pada gas buangnya minimal, oleh karena
itu mesin diesel digunakan pada tambang bawah tanah.
 Biodiesel mudah disintesis, bahan bakar berbasis non-minyak bumi
(melalui proses transesterifikasi) dan dapat langsung digunakan di banyak
mesin diesel, sedangkan mesin bensin membutuhkan banyak ubahan
untuk dapat menggunakan bahan bakar sintetis untuk dapat digunakan
(misalnya etanol ditambahkan ke gasohol).

2.2 Air Bleeding Engine Diesel


Air Bleeding adalah proses pembuangan udara yang terdapat dalam sistem
bahan bakar. Udara yang terjebak dalam sistem bahan bakar bisa terjadi karena
berbagai hal diantaranya, pada saat bahan bakar kosong tidak terisi solar atau
terlambat dalam pengisian bahan bakar, pembersihan filter solar, dan pembersihan
atau penggantian injector bahan bakar.Proses Air Bleeding perlu dilakukan agar
sistem dapat melakukan pembakaran secara merata.

2.3 Pompa Injeksi In-Line


Pompa injeksi secara umum bisa diartikan sebagai alat khusus pada mesin
diesel yang digunakan untuk menciptakan tekanan tinggi pada solar.

7
Tekanan yang tinggi ini digunakan pada injektor agar bisa mengabutkan solar,
sesuai dengan prinsip injektor yang memiliki noozle dengan lubang cukup kecil.
Nozzle ini memiliki niple jet yang bisa terbuka jika terdapat solar bertekanan.
Meski saat ini teknologi commonrail sudah sangat merebak pada mesin diesel,
namun kehadiran sistem pompa injeksi konvensional seperti ini masih digunakan.
Alasannya lebih awet dan lebih bandel serta lebih mudah perawatannya.

1. Komponen Didalam Pompa Injeksi Tipe In line


Secara umum, letak pompa injeksi ada di samping mesin. Komponen yang
berbentuk kesatuan pompa dengan ukuran memanjang ini bisa anda lihat dengan
mencari pangkal selang injektor. Jika dibongkar, maka akan terdapat beberapa
komponen

 Cam shaft
 Plunger
 Input feed
 Rack adjuster
 Plunger barel

8
 Delivery valve
 Delivery valve holder
 Sentrifugal advancer
2. Cara kerja pompa injeksi tipe In-Line
Prinsip kerja pada pompa ini, memanfaatkan tonjolan pada camshaft pompa
yang menekan plunger secara tiba-tiba. Smentara penekanan cam diatur oleh sebuah
timming chain yang terhubung dengan poros engkol mesin

 Langkah awal, solar mengalir dari tanki masuk ke input feed pompa
injeksi.
 Saat memasuki pompa, solar akan diarahkan ke komponen plunger barel.
Plunger barel merupakan ruang tempat solar akan disalurkan ke sistem
injeksi.
 Ketika mesin dihidupkan, otomatis camshaft pompa berputar. Sehingga
camshaft menenakan plunger kearah atas.

9
 Sementara utu dibagian atas plunger terdapat plunger barel yang terisi
dengan solar. Sehingga gerakan plunger akan menekan solar kearah atas,
 Dibagian atas plunger terdapat delivery pipe yang bisa terbuka saat ada
tekanan dari arah pompa namun akan tetap tertutup saat ada tekanan pada
selang injektor.
 Sehingga solar tertekan masuk kesaluran selang injektor dengan tekanan
tinggi,
 Hal itu, akan mendorong solar yang sebelumnya sudah memenuhi saluran
selang injektor, akibatnya pada ujung nozzle akan terbuka.
 Hal itu menyebabkan solar keluar dengan metode mengabut.
 Ketika kabel gas ditarik, maka rack adjuster akan memperbesar volume
plunger barel. Sehingga suplai solar ketika plunger menekan akan lebih
banyak.
 Akhirnya RPM mesin bisa meningkat.
 Sementara komponen sentrifugal advancer digunakan untuk mengatur
timming penginjeksian dengan mengatur sudut camshaf pompa.

2.4 Injektor/ Nozel


Injektor adalah komponen pada motor diesel yang berfungsi untuk
mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Prinsip kerja injektor adalah pada
saat plunyer memompakan bahan bakar karena tekanan dari nok (cam). Nok akan
meneruskan ke plunyer dan plunyer tersebut menekan bahan bakar ke dalam ruang
pipa tekanan tinggi (injection pipe) melalui katup pengiriman (delivery valve).
Di dalam pipa tekanan tinggi (injection pipe), bahan bakar bertekanan tinggi
tersebut menekan jarum nosel (nozzle) mundur sehingga lubang pengabutan (hole)
terbuka dan bahan bakar akan keluar ke dalam ruang bakar dalam bentuk partikel
yang sangat kecil (kabut).

10
 Locking Nut
 Return Pipe
 Ring
 Body
 Shim
 Spring
 Plat Injektor
 Spindel
 Nozzle needle
 Nozzle Body
 Retaining nut

Pada komponen injektor antara nozzle body (badan nosel) dan nozzle needle
(jarum nosel) dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm (1/4 in). Karena
itu, jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen, keduannya harus diganti secara
bersama-sama.

11
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Disassembly dan Assembly Engine Diesel Dyna

A. Perlatan yang digunakan dalam proses assembly dan disassembly


 Kunci pas
 Kunci shock
 Obeng
 Adjustable wrench
B. Tata Cara Disassembly Engine
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan dalam disassembly engine
2. Buka baut pengikat pada saluran di filter bahan bakar menggunakan
kunci pas
3. buka baut pengikat pada pompa injeksi dan injektor menggunakan
kunci pas, dan lepas injektor dan sistem perpipaannya.
4. buka baut pengikat yang berada pada kawat glow plug dan lepaskan
kawat tersebut.

12
5. Buka baut pengikat pada saluran inlet engine menggunakan kunci
shock
6. Buka baut pengikat pada saluran exhaust menggunakan kunci shock
7. buka baut pengikat pada cover di bagian atas head yang berisi katup
menggunakan kunci pas lalu gunakan obeng minus untuk membuka
cover
8. Buka baut pengikat yang berada pada head menggunakan kunci pas.
9. Buka baut pengikat di bagian samping head dan lepas kan gasket.
10. Ambil push rod yang berfungsi sebagai pengatur buka tutup katup.
11. Angkat head silinder dari blok silinder hingga sililnder piston dapat
terlihat dan dapat diamati
C. Tata Cara Assembly Engine
1. Siapkan peralatan dalam proses assembly engine
2. Pasangkan head silinder ke blok silinder dan kencangkan bautnya
3. Pasangkan pushrod pada lubang-lubang yang terdapat pada engine
block
4. Pasangkan mekanisme katup pada engine
5. Pasangkan cover engine lalu ikat dengan baut pengikat
6. Pasangkat saluran inlet manifold engine lalu kencangkan baut
pengikatnya
7. Pasangkan exhaust manifold lalu kencangkan bautnya
8. Pasangkan kawat glow plug lalu kencangkan menggunkan baut
9. Pasangkan injector pada engine dan pipa saluran injector pada pompa
injeksi
10. Pasangkan filter bahan bakar dan kecangkan dengan baut.

13
3.2 Tata Cara Air Bleeding Engine Komatsu

A. Peralatan yang digunakan untuk Air Bleeing


 Kunci pas 2 buah
B. Tata cara Air Bleeding dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Nyalakan diesel engine
2. Siapkan peralatan seperti kunci pas
3. Proses Air Bleeding bisa dilakukan pada pipa saluran bahan bakar
dari Pompa injeksi,
4. Dengan cara merasakan getaran pada pipa saluran dapat terasa
perbedaan mana yang terdapat kandungan udara dalam bahan bakar
dan mana yang tidak tercampur bahan bakar
5. Dengan getaran yang tidak biasa pada pipa saluran menunjukan
terdapat udara yang terjebak dalam pipa saluran
6. Untuk membuang udara dari pipa saluran bias dilakukan dengan cara
melonggarkan baut pengikat pipa ke injeksi lalu tunggu beberapa
detik hingga gelembung sudah tidak ada
7. Kencangkan kembali baut pengikat pipa saluran
8. Jika terdapat di saluran yang lain maka lakukan hal yang sama seperti
No 7.

14
3.3 Disassembly dan Assembly Pompa Injeksi In-Line

A. Peralatan yang digunakan


 Kunci pas
 Kunci shock
 Obeng
 majun
B. Dissasembly Pompa Injeksi
1. Siapkan peralatan
2. Lepaskan baut pengikat injector dan lepaskan injector
3. Lepaskan baut pengikat rumah governor
4. Lepaskan baut pengikat cover camshaft pada bagian bawah housing
injection pump.
C. Assembly Pompa Injeksi
1. Pasangkan cover camshaft pada housing injection pump
2. Pasangkan governor pada housing pump
3. Pasangkan injector dan kencangkan baut pengikat injector
4. Periksa kembali jika ada part yang belum terpasang.

15
3.4 Perawatan Injektor
A. Peralatan Perawatan Injektor
 Injection Nozzle Tester
 Screwdriver
 Kunci Pas
 Kertas
B. Tata cara Pengujian Injektor menggunakan Injection Nozzle Tester
1. Pasang injektor pada injection nozzle tester.
2. Buang udara dari mur sambungan union.
3. Periksa tekanan injeksi dengan memompa injection nozzle tester 50-
60 kali permenit.
4. Baca tekanan permukaan injeksi, tekanan 115-125 kg/cm², sedangkan
injektor lama 105-125 kg/cm².
5. Suara injektor yang baik terdengar mendesis saat pengetesan.
6. Untuk injektor yang baru diperbaiki tekanan permulaan yang
digunakan 110-125 kg/cm².
7. Setel tekanan injeksi dengan shim (perapat).
8. Shim tersedia dalam 20 ukuran dengan penambahan 0,05 mm dari
1,00-1,95 mm.
9. Penambahan shim 0,05 mm akan mengubah tekanan injeksi kurang
lebih 5 kg/cm².
10. Periksa pola-pola semprotan injektor. Bentuk semprotan menyebar
rata dengan sudut 4⁰.
11. Pola semprotan berbentuk lingkaran (caranya letakkan kertas putih
berjarak 30 cm).
12. Tidak boleh ada tetesan setelah injeksi.
13. Tes kebocoran (gunakanlah tekanan bahan bakar sebesar 60 kg/cm²
dan periksa kebocoran pada dudukan katup injektor dan baut
penahan).

16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Dalam praktikum kali ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa;

A. Motor diesel adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas
kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang
telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar
B. Pompa injeksi berfungsi untuk memompa bahan bakar dari tangki ke ruang
bakar.
C. Disassembly dan assembly merupakan salah satu cara perawatan motor diesel
yang bertujuan untuk merawat komponen-komponen mesin dan mengetahui
berbagai kerusakan dalam engine tersebut.
D. Dalam praktikum kali ini kami dapat mengetahui tata cara dalm melakukan
assembly dan assembly engine diesel Toyota Dyna, Pompa Injeksi, dan
Pengujian Injektor

4.2 SARAN
A. Dalam pelaksanaan praktikum harus lebih memahami dan mengikuti aturan
dan tugas dari Dosen yang berupa jobsheet
B. Dalam pembagian sesi mahasiswa diharapkan saling berbagi sarana praktikum
dikarenakan terbatasnya sarana pembelajaran

17
DAFTAR PUSTAKA
https://belajardiesel.wordpress.com/2011/06/19/12/

http://mesincad.blogspot.co.id/2017/07/pengertian-injektor-dan-langkah.html

http://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-pompa-injeksi-in-line.html

18
LAMPIRAN

PERTANYAAN & JAWABAN SEPUTAR PRAKTIKUM MESIN DIESEL :

1. Sebutkan komponen-komponen system bahan bakar mesin diesel, jelaskan


fungsi dari masing2 komponen tersebut.
 Tangki Bahan Bakar : berfungsi untuk menampung/ menyimpan
bahan bakar
 Fuel Pump : untuk memompakan bahan bakar dari tangki
bahan bakar ke pompa injeksi
 Fuel filter : untuk menyaring bahan bakar agar bahan bakar yang
masuk ke dalam ruang bakar bersih
 Injection Pump : Untuk memompakan bahan bakar ke injector
 Injector :menginjeksikan bahan bakar berbentuk kabut
bertekanan tinggi
2. Sebut dan jelaskan langkah-langkah melakukan air bleeding dan bagian mana
saja yang harus diperiksa.
 Siapkan peralatan seperti kunci pas
 Nyalakan Diesel Engine Komatsu
 Proses Air Bleeding bisa dilakukan pada pipa saluran bahan bakar dari
Pompa injeksi,
 Dengan cara merasakan getaran pada pipa saluran dapat terasa perbedaan
mana yang terdapat kandungan udara dalam bahan bakar dan mana yang
tidak tercampur bahan bakar
 Dengan getaran yang tidak biasa pada pipa saluran menunjukan terdapat
udara yang terjebak dalam pipa saluran
 Untuk membuang udara dari pipa saluran bias dilakukan dengan cara
melonggarkan baut pengikat pipa ke injeksi lalu tunggu beberapa detik
hingga gelembung sudah tidak ada
 Kencangkan kembali baut pengikat pipa saluran
 Jika terdapat di saluran yang lain, lakukan hal yang sama seperti No 7.

19
3. Jelaskan langkah-langkah melakukan overhaul (pembongkaran & perakitan)
mesin Yanmar Model TS/AS-10
-
4. Jelaskan fungsi pompa transfer, cara kerja, dan bagaimana cara anda
memeriksa apakah pompa transfer tersebut measih dapat bekerja dengan
bagus atau tidak
 Memompa bahan bakar dari tangki ke fuel filter.
Cara kerja pompa transfer
 Ketika
5. Kenapa kita perlu melakukan uji kompresi pada masing2 silinder mesin
diesel, jelaskan
 Untuk mengetahui nilai kompresi suatu silinder apakah sesuai spesifikasi
atau mengalami kebocoran kompresi
6. Kenapa kita perlu melakukan penyetelan katup isap dan katup buang secara
berkala pada mesin diesel
 Untuk menjaga efisiensi bahan bakar saat proses pembakaran
7. Jelaskan apa yang terjadi jika tekanan kompreso mesin diesel kurang dari data
spesifikasi
 Mesin akan mengalami kehilangan power karena campuran bahan bakar
dan udara tidak terakar secara sempurna akibat kurang terkompresi
8. Jelaskan hubungan antara uji kompresi dengan proses pembakaran
 Pengujian kompresi perlu dilakukan agar di ketahui apakah kompresi
sesuai spesifikasi atau tidak sesuai spesifikasi, proses pembakaran akan
optimal jika kompresi engine sesuai spesifikasi
9. Apa manfaat dilakukannya uji kompresi
 Mencegah terjadinya kehilangan kompresi secara dini
 Mengetahui bagian silinder yang mengalami kehilangan kompresi
10. Bagaimana prosedur/langkah2 membongkar dan merakit injector, jelaskan

20
 Siapkan alat seperti kunci pas dan screwdriver
 Lepaskan injector dari sistem
 Lepaskan locking nut injector
 Lepaskan body injector dari retaining nut
 Setelah terlepas maka susunlah komponen-komponen di dalamnya
dengan rapi agar tidak berceceran dan mudah untuk di pasang seperti,
shim, ring, spring, nozzle, spindle, dan pelat injektor
11. Hal2 apa sajakah yang perlu diperhatikan saat melakukan pengujian injector
 Tekanan bahan bakar yang di injeksikan saat pengujian
 Bentuk bahan bakar yang di injeksikan
 Penyetelan injektor
 Kebocoran injektor
12. Mengapa pompa injeksi secara berkala harus dikalibrasi
 Karena pompa injeksi merupakan peralatan yang vital dalam
menyalurkan bahan bakar sehingga bahan bakar yang di injeksikan
merupakan jumlah bahan bakar yang efisien
13. Apa yang terjadi jika setelan pompa injeksi tidak sesuai dengan data
spesifikasi misalnya volume penyemprotan pada salah satu silinder melibihi
dan yang lain kurang volume penyemprotannya, jelaskan
 Jika melebihi spesifikasi akan menurunkan efisiensi engine dan jika
kekurangan suplai bahan bakar bias terjadi kekurangan power yang di
hasilkan engine
14. Jelaska langkah2/prosedur pengujian pompa injeksi
 Terdapat pada BAB III poin 3.4
15. Sebutkan jenis2 pompa injeksi dan jelaskan cara kerjanya
A. Pompa Injeksi In-Line

Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar dan
menekan bahan bakar yang telah disaring ole filter ke pompa injeksi. Pompa

21
injeksi tipe in-line mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama
dengan jumlah silinder pada engine. Cara menggerakkan plunger sesuai
dengan firing order engine. Gerak lurus bolak-balik dari plunger ini menekan
bahan bakar dan mengalirkannya ke injection nozzle melalui delivery valve.
Delivery valve memegang dua peranan penting yaitu : mencegah aliran bahan
bakar balik dari saluran bahan bakar balik dari saluran bahan bakar ke daerah
plunger dan menghisap bahan bakar dari injection nozzle untuk menghentikan
injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi oleh bahan bakar diesel dan camshafft
oleh minyak pelumas engine. Governor mengatur banyaknya bahan bakar
yang disemprotkan oleh injection nozzle dengan menggeser control rack.
Governor dibedakan dalam dua tipe yaitu : Simple mechanical centrifugal
governor dan combined governor yang merupakan kombinasi antara
pneumatic governor dengan mechanical centrifugal governor. Timing injeksi
bahan bakar diatur oleh automatic centrifugal timer. Timer mengatur putaran
camshaft. Engine akan mati jika control rack digerakkan kearah akhir bahan
bakar.

B. Pompa Injeksi Distributor


Bahan bakar diesel dibersihkan oleh water sedimenter dan fuel filter
dan ditekan ke rumah pompa injeksi oleh vane type feed pump yang
mempunyai empat buah vane.
Bahan bakar melumasi komponen pompa pada saat mengalir ke pump
plunger. Sebagian bahan bakar kembali ke tangki melalui overflow screw
sambil mendinginkan bagian-bagian pompa yang dilewatinya.
Pump plunger bergerak lurus bolak-balik sambil berputar karena
bergeraknya drive shafft, camlate, tappet rollers, plunger spring dan bagian-
bagian lain. Gerakkan bolak-balik plunger menaikkkan tekanan bahan bakar
dan menekan bahan bakar melalui delivery valve ke injection nozzle.
Mechanical governor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan

22
dari nozzle dengan menggerakkan spill ring sehingga merubah saat akhir
langkah efektif plunger. Fuel injection timing diatur oleh tekanan pengiriman
dari feed pump. Posisi tapped roller diubah-ubah oleh timer untuk mengatur
injection timing. Engine mati bila injeksi bahan bakar berakhir, pada saat
starter switch off, arus yang mengalir ke fuel cut-off solenoid terputus dan
saluran bahan bakar tertutup oleh solenoid plunger, akibatnya penginjeksian
bahan bakar akan berhenti dan engine akan mati.

23

Anda mungkin juga menyukai