Anda di halaman 1dari 19

Karakteristik Mesin Diesel

Rudoft Diesel, seorang ilmuwan Jerman, menciptakan mesin ini pada 1893. Pada mulanya, mesin diesel digunakan oleh
kendaraan-kendaraan besar seperti truk. Akan tetapi, akhir-akhir ini, sudah banyak mobil-mobil pribadi yang menggunakan
mesin diesel.
Berbeda dengan mesin bensin, mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel seperti Solar dan Biosolar. Mesin diesel disebut
juga diesel engine dalam bahasa Inggris.
Mesin diesel tidak membutuhkan pengapian saat proses pembakaran. Sementara itu, rasio kompresinya cenderung besar,
antara 15:1 sampai 22:1. Diesel engine tidak cocok untuk dioperasikan pada rpm yang tinggi.
Selain itu, akselerasi mesin diesel relatif lemah. Suara yang dihasilkan mesin diesel pun cenderung kasar.

Kelebihan dan Kekurangan

Mesin bensin dan mesin diesel mempunyai kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Mesin bensin, seperti yang sudah
dibahas, dapat dioperasikan pada rpm yang tinggi. Suara yang dihasilkan pun lebih halus.
Selain itu, berat mesin lebih ringan, biaya overhaul mesin juga cenderung murah, dan asap yang dikeluarkan terkesan lebih
bersih walaupun mengandung racun.
Akan tetapi, mesin bensin relatif lebih boros daripada mesin diesel. Mesin bensin juga tidak cocok untuk mengangkat beban
yang berat karena kapasitas torsi yang rendah. Ditambah lagi, Sahabat perlu melakukan pengecekan rutin terhadap komponen
pengapian yang terdapat pada mesin bensin.
Di sisi lain, mesin diesel mampu membawa beban yang berat serta lebih kuat menempuh tanjakan. Mesin diesel pun lebih
kokoh daripada mesin bensin. Penggunaanya, juga lebih irit. Diesel engine tidak mempunyai komponen pengapian sehingga
mengurangi daftar kamu dalam memeriksa bagian-bagian mesin untuk diperiksa.
Selain itu, warna asap yang dikeluarkan mesin diesel relatif gelap, tapi tidak terlalu beracun daripada mesin bensin. Kelebihan
lainnya adalah ketahanan mesin diesel terhadap genangan air.
Namun, mesin diesel bakal menghasilkan suara yang lebih kasar daripada suara mesin bensin. Akselerasinya pun relatif
lambat jika dibandingkan akselerasi mesin bensin. Hal ini mempengaruhi tenaga maksimal yang merendah. Selain itu, mesin
diesel tidak pas untuk dioperasikan pada rpm yang tinggi.
Mesin diesel menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika udara dikompresi maka suhunya akan meningkat. Udara disedot ke
dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat dengan rasio kompresi antara 15:1 dan 22:1 sehingga menghasilkan
tekanan 40-bar (4,0 MPa; 580 psi), dibandingkan dengan mesin bensin yang hanya 8 hingga 14 bar (0,80 hingga 1,40 MPa; 120 hingga 200 psi).
Tekanan tinggi ini akan menaikkan suhu udara sampai 550 °C (1022 °F). Beberapa saat sebelum piston memasuki proses kompresi, bahan
bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar langsung dalam tekanan tinggi melalui nozzle dan injektor supaya bercampur dengan udara panas yang
bertekanan tinggi. Injektor memastikan bahwa bahan bakar terpecah menjadi butiran-butiran kecil dan tersebar merata. Uap bahan bakar
kemudian menyala akibat udara yang terkompresi tinggi di dalam ruang bakar. Awal penguapan bahan bakar ini menyebabkan sebuah waktu
tunggu selagi penyalaan, suara detonasi yang muncul pada mesin diesel adalah ketika uap mencapai suhu nyala dan menyebabkan naiknya
tekanan diatas piston secara mendadak. Oleh karena itu, penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati
(sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi
langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar
utama di mana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan
tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi
tenaga putar.

Tingginya kompresi menyebabkan pembakaran dapat terjadi tanpa dibutuhkan sistem penyala terpisah (pada mesin bensin digunakan busi),
sehingga rasio kompresi yang tinggi meningkatkan efisiensi mesin. Meninggikan rasio kompresi pada mesin bensin hanya terbatas untuk
mencegah kerusakan pra-penyalaan.

Keuntungan utama[sunting | sunting sumber]


Mesin diesel memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mesin pembakaran lain:

 Mesin diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada mesin bensin untuk menghasilkan kerja yang sama karena suhu pembakaran
dan rasio kompresi yang lebih tinggi.[1] Mesin bensin umumnya hanya memiliki tingkat efisiensi 30%, sedangkan mesin diesel bisa
mencapai 45% (mengubah energi bahan bakar menjadi energi mekanik [7] (lihat siklus Carnot untuk penjelasan lebih lanjut).
 Tidak ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan, sehingga tahan lama dan mudah digunakan pada lingkungan yang keras. Tidak
adanya koil, kawat spark plug, dsb juga menghilangkan sumber gangguan frekuensi radio yang dapat mengganggu peralatan navigasi dan
komunikasi, sehingga penting pada pesawat terbang dan kapal.
 Daya tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada mesin bensin[8][butuh sumber yang lebih baik] karena suku cadang yang digunakan
telah diperkuat..

Bus yang menggunakan biodiesel

 Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari minyak bumi. Distilasi memang menghasilkan bensin, namun hasilnya tak akan cukup
tanpa adanya catalytic reforming, yang berarti memerlukan ongkos tambahan.
 Bahan bakar diesel umumnya dianggap lebih aman daripada bensin. Meskipun bahan bakar diesel dapat terbakar pada udara bebas jika
disulut dengan sumbu, namun tidak akan meledak dan tidak menghasilkan uap yang mudah terbakar dalam jumlah besar. Tekanan uap
yang rendah sangat menguntungkan untuk aplikasi kapal laut, di mana campuran bahan bakar dengan udara yang dapat meledak
sangatlah berbahaya. Dengan alasan yang sama, mesin diesel tahan terhadap vapor lock.
 Untuk beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa yang dibakar per energi yang dihasilkan) hampir konstan untuk mesin
diesel, sedangkan pada mesin bensin akan proporsional.[9][10][11][12]
 Mesin diesel menghasilkan panas yang terbuang lebih sedikit.[1]
 Mesin diesel dapat menerima tekanan dari supercharger atau turbocharger tanpa batasan (tergantung dari kekuatan komponen mesinnya
saja). Tidak seperti mesin bensin yang dapat menimbulkan detonasi/ketukan pada tekanan tinggi.
 Kandungan karbon monoksida pada gas buangnya minimal, oleh karena itu mesin diesel digunakan pada tambang bawah tanah.[13]
 Biodiesel mudah disintesis, bahan bakar berbasis non-minyak bumi (melalui proses transesterifikasi) dan dapat langsung digunakan di
banyak mesin diesel, sedangkan mesin bensin membutuhkan banyak ubahan untuk dapat menggunakan bahan bakar sintetis untuk dapat
digunakan (misalnya etanol ditambahkan ke gasohol).

Tipe mesin diesel[sunting | sunting sumber]


Ada dua kelas mesin diesel: dua-tak dan empat-tak.

Biasanya jumlah silinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun jumlah silinder dapat digunakan selama poros engkol dapat diseimbangkan
untuk mencegah getaran yang berlebihan. Mesin 6 segaris paling banyak diproduksi dalam mesin tugas-medium ke tugas-berat,
meskipun V8 dan 4 segaris juga banyak diproduksi.

Mesin diesel bekerja dengan kompresi udara yang cukup tinggi, sehingga pada mesin disel besar perlu ditambahkan sejumlah udara yang lebih
banyak. Maka digunakan Supercharger atau turbocharger pada intake manifold, dengan tujuan memenuhi kebutuhan udara kompresi.

Keefisienan mesin diesel disebabkan karena bahan bakar diesel lebih padat dan kandungan energinya lebih banyak 15% berdasarkan volume.
Meskipun nilai kalornya sedikit lebih rendah daripada bensin (diesel 45,3 MJ/kg (megajoule per kilogram, bensin 45.8 MJ/kg), namun karena
densitasnya lebih tinggi, maka massanya lebih besar.

Selain itu, mesin diesel juga lebih irit karena rasio kompresi yang lebih tinggi, terutama pada putaran rendah dan kondisi mesin diam. Tidak
seperti mesin bensin, mesin diesel tidak memiliki butterfly valve/throttle pada sistem inlet yang menutup pada kondisi mesin diam. Hal ini
menimbulkan kerugian dan menurunkan adanya udara masuk, sehingga efisiensi mesin bensin menurun. Di banyak penggunaan, seperti kapal
laut, pertanian, dan kereta, mesin diesel dibiarkan menyala diam berjam-jam. Kuntungan ini banyak digunakan pada lokomotif kereta
(liat dieselisasi).

1. Cylinder Block Asyembly

Blok silinder adalah komponen utama motor bakar baik 2 tak maupun 4 tak. Komponen ini menjadi sebuah komponen primer
untuk meletakan berbagai engine compartement yang mendukung proses kerja mesin

2. Cylinder Head Asyembly


Unit komponen kedua terletak pada bagian atas mesin. Sama halnya dengan blok silinder, komponen ini juga terbuat dari
material tuang. Saat ini head cylinder berbahan aluminium nampaknya menjadi pilihan, karena lebih ringan dan kuat. Unit ini
terdiri dari valve & spring, camshaft, rocker arm, ruang bakar.

 Valve & spring. Komponen ini menjadi pintu yang akan membuka dan menutup saluran intake serta exhaust pada

mesin. Sementara spring akan menahan katup agar tetap tertutup.

 Camshaft. Komponen ini juga disebut poros nok, fungsinya untuk mengatur pembukaan tiap katup melalui sebuah

nok.

 Rocker arm. Komponen ini akan menekan katup saat nok menyentuh bagian atas rocker arm. Sehingga saluran

in/ex dapat terbuka. Umumnya rocker arm memiliki sistem penyetelan celah katup, baik manua atau otomatis

(Hydrolic Lash Adjuster).

 Combustion chamber. Ruang bakar adalah sebuah ruang kecil yang digunakan melakukan pembakaran. hasilnya

berupa semburan api yang digunakan untuk mendorong piston. Biasanya ruang bakar ini terdapat pada mesin diesel

indirect injection.
3, Piston & Connecting Rod

Advertisement

Piston atau torak berfungsi untuk mengatur volume didalam silinder. mengapa volume silinder perlu diatur ? hal ini agar proses
kerja mesin dapat berlangsung. Dalam hal ini saat piston bergerak ke bawah maka volume silinder akan membesar,
sedangkan saat piston bergerak ke atas volume silinder akan mengecil. Sementara connecting rod berfungsi untuk
meneruskan gerak naik turun piston menuju flywheel. Secara umum ada tiga bagian inti pada piston yaitu ;

 Ring kompressi. Ring ini bersifat elastis yang fungsinya untuk mencegah terjadinya kebocoran udara saat langkah

kompresi. Cara kerja ring ini yaitu dengan menutup celah antara dinding piston dan main linner.

 Ring oli. Ring yang teretak dibawah ring kompresi ini berfungsi untuk mencegah oli mesin masuk ke dalam ruang

bakar.
 Pin piston. Sebuah pin yang terletak didalam piston untuk menghubungkan piston dengan connecting rod. Pin ini

berbentuk tabung, ketika terhubung dengan small end maka akan berfungsi layaknya sebuah engsel.
 4. Crankshaft

 Crankshaft atau posros engkol adalah sebuah komponen yang terbuat dari besi tuang yang digunakan untuk
mengubah gerak naik turun piston menjadi sebuah gerakan puta
 5. Oil Pan

 Oil pan (Carter) adalah sebuah bak khusus yang berfungsi untuk menampung oli mesin. Meski hanya bertugas
sebagai penampung oli mesin, komponen ini juga tidak bisa dibuat sembarangan. Umumnya komponen ini terbuat
dari besi tipis seperti seng, namun beberapa mobil telah mengkombinasikan dengan bahan yang lebih tebal.
 6. Timming Chain Asyembly


 Timming chain termasuk ke dalam sistem mekanisme katup, fungsinya untuk menghubungkan putaran engkol dan
camshaft dengan sudut tertentu. Komponen berupa rantai ini terletak pada mesin bagian depan.
 7. Fly Wheel



 Flywheel atau biasa disebut roda gila pada awalnya berfungsi untuk menyeimbangkan putaran mesin. Komponen ini
terbuat dari besi padat yang dapat menyimpan torsi, itulah mengapa komponen ini dapat menyeimbangkan putaran
mesin.

 Selain itu flywheel juga berfungsi untuk menyalakan mesin
8. Fuel System Asyembly

Komponen ini terdiri dari tanki hingga injector. Sistem bahan bakar diesel berfungsi untuk mensuplai sejumlah bahan bakar
solar ke dalam ruang bakar saat langkah usaha. Ada dua macam sistem bahan bakar pada mesin diesel, yaitu konvensional
dan sistem common rail. Kelebihan mesin diesel yang menggunakan common rail yaitu lebih hemat dan efisien. Hal ini
dikarenakan sistem common rail telah mengusung computerized control, sehingga perhitungan dapat dilakukan secara akurat.

Selengkapnya simak :

 Begini Cara Sistem Commonrail Bekerja

 Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel Konvensional

 Bagaimana Cara Motor Starter Menghidupkan Mesin Diesel ?

Komponen – komponen diatas sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan siklus kerja mesin diesel. Apabila terdapat
kerusakan pada salah satu komponen diatas, maka proses kerja diesel akan terganggu.
Prinsip Kerja Mesin Bensin
Perhatikan gambar skema mesin bensin (Gambar 1.2). Untuk menghasilkan tenaga gerak, pada mesin bensin dilakukan tahapan proses
sebagai berikut :

 pengisian gas (campuran bensin dan udara) ke dalam silinder, pada saat piston bergerak, turun;

 kompresi atau pemampatan gas kedalam ruang sempit (ruang bakar), pada saat piston bergerak naik. Pada akhir kompresi ini,
dilakukan penyalaan oleh busi sehingga gas terbakar;

 kerja, yaitu bergeraknya piston ke bawah karena terdesak oleh gas hasil pembakaran yang bersuhu dan bertekanan tinggi;

 pembuangan, yaitu membuang gas sisa pembakaran ke luar silinder.

Gambar 1.2 Skema mesin bensin

Keterangan:

TMA = titik mati atas

TMB = titik mati bawah

S = langkah piston (stroke)

Proses pengisapan gas kedalam silinder, mengkompresikan, membakarnya, kerja, dan membuang gas pembakaran ke luar silinder disebut
satu siklus. Untuk melaksanakan satu siklus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
 satu siklus dilaksanakan dalam empat langkah piston. Cara ini terdapat pada mesin bensin emapat langkah (mesin 4 tak);
 satu siklus dilaksanakan dalam dua langkah piston. Cara ini terdapat pada mesin bensin dua langkah (mesin 2 tak);

Prinsip Kerja Mesin Bensin 4 Langkah

1. Langkah hisap (Intake Stroke) ( a ). langakah pertama


Ciri-ciri khususnya sebagai berikut:

1. Piston bergerak turun dari TMA ke TMB


2. Katup hisap membuka dan katup buang menutup
3. Akibat turunnya piston maka sejumlah kabut bensin/gas bensin terhisap masuk kedalam silinder melalui saluran katup
kedalam silinder melalui saluran katup hisap

2. Langkah kompresi (Compression Stroke) ( b ). langkah kedua


Ciri-ciri khususnya sebagai berikut:

1. Piston bergerak naik dari TMB ke TMA


2. Katup hisap dan katup buang sama-sama tertutup
3. Akibat gerakan piston naik, gas bensin/kabut bensin dalam silinder dimanfaatkan/dikompresi/ditekan tinggi diruang bakar
3. Langkah usaha/kerja (Expansion Stroke) ( c ). langkah ketiga
Ciri-ciri khususnya sebagai berikut:

1. Saat piston hampir mencapai TMA maka busi memercikan bunga api listrik
2. Gas bensin/kabut bensin yang dipampatkan dan bersuhu tinggi menjadi bunyi/ledakan dan menghasilkan tenaga yang
dapat mendorong piston dari TMA ke TMB.
4. Langkah buang (Exhaust Stroke) ( d ). langkah keempat
Ciri-ciri khususnya sebagai berikut:

1. Piston bergerak naik kembali dari TMB ke TMA


2. Katup buang membuka dan katup hisap menutup
3. Akibat gerakan piston ini, maka gas bekas pembakaran tertekan/terdorong keluar melalui saluran buang lalu menuju ke
knalpot.

Siklus Kerja Mesin 4 Langkah ( 4 tak )

Kesimpulan:

1. gerakan piston dalam silinder = 4x


2. gerakan poros engkol dalam ruang engkol = 2x
3. kerja berada diatas piston
4. mesin menggunakan katup (katup hisap katup buang)

Prinsip Kerja Mesin Bensin 2 Langkah


Mesin bensin 2 langkah
 Pada saat ini siklus kerjanya berlangsung 2 kali gerakan piston/1 kali putaran poros engkol.

 Pemasukan dan pembuangan gas diatur melalui saluran-saluran yang terdapat didinding silinder. Lubang-lubang ini dapat menutup
dan membuka karena gerakan piston dalam ruang silinder.

 Pemilasan mesin ini berlangsung dari atas artinya minyak pelumas datangnya gas bensin/kabut bensin oleh karena itu bensin untuk
mesin 2 langkah adalah bensin yang sudah di campur oleh oli di ruang engkol tidak terdapat oli/minyak.
Prosesnya sebagai berikut :

A. Langkah pertama
1. piston bergerak naik
2. pintu saluran pembilas dan saluran buang tertutup piston
3. terjadi pemampatan/penekanan gas bensin di ruang bakar
4. sedangkan di bawah piston, pintu saluran masuk/hisap terbuka sehingga gas bensin/kabut bensin dari karburator masuk
kedalam ruang engkol
5. pada akhirnya pemampatan, diatas piston terjadi proses pembakaran oleh percikan bunga api dari busi

B. Langkah kedua
1. Piston bergerak turun maka terjadi proses : 1.1 pintu saluran buang terbuka kemudian disusun oleh pintu saluran
pembilas. Akibatnya gas bekas pembakaran yang memuai segera keluar melalui saluran buang dan didesak hembusan gas bensin
atau kabut bensin dari pintu saluran pembilas 1.2 . Dalam waktu singkat, ruang bakar telah ditinggalkan gas bekas dan digantikan gas
bensin atau kabut bensin baru yang datang ruang engkol
2. Selanjutya, bila piston melalui bergerak ke atas maka mulai langkah pertama
Komponen mesin mobil - Konstruksi mesin bensin disusun dari ratusan komponen yang saling berkaitan dan berhubungan
untuk mencapai satu tujuan utama, yaitu membuat output berupa putaran pada flywheel.

Jika sebelumnya kita telah membahas prinsip kerja mesin bensin, maka kali ini kita akan membahas semua komponen utama
mesin bensin beserta fungsinya. Apa saja ? simak artikel dibawah ;

1. Kepala Silinder

Pada bagian atas mesin kita akan menemui komponen bernama cylinder head atau kepala silinder. Fungsinya sebagai ruang
bakar atau tempat terjasdinya pembakaran sekaligus sebagai housing bagi beberapa komponen.

Kepala silinder umumnya berbentuk persegi panjang dengan beberapa lubang. Lubang-lubang itu fungsinya sebagai saluran
oli dan water jacket. Sehingga sistem pendinginan dan pelumasan bisa di transfer ke atas mesin.

Didalam Cylinder head juga terdapat beberapa komponen antara lain ;

 Busi, fungsinya untuk memercikan bunga api saat langkah usaha.

 In/Ex Valve, berfungsi sebagai pintu keluar masuk udara dari dalam mesin.

 Pegas katup, fungsinya untuk menjaga katup tetap tertutup.

 Camshaft, berfungsi untuk mengatur pembukaan katup pada setiap silinder. Camshaft ini terdapat pada mesin tipe

OHC/DOHC.
 Camshaft Sprocket gear, komponen ini berupa roda gigi yang akan menerima moment putaran dari crankshaft dan

diteruskan camshaft.

 Intake manifold, komponen ini berfungsi sebagai lorong udara yangnakan dimasukan ke mesin,

 Exhaust manifold, komponen yang berfungsi sebagai lorong gas sisa pembakaran dari mesin.
Selengkapnya simak Nama Komponen Didalam Kepala Silinder + Fungsinya
2. Blok Silinder

Komponen ini juga berbentuk kubis, namun terdapat banyak penyesuaian sehingga terdapat banyak coakan dan lekukan.
Fungsi blok silinder bermacam-macam, komponen ini berfungsi sebagai tempat piston melakukan pergerakan. Selain itu blok
silinder juga berfungsi sebagai penopang seluruh bagian mesin.

Komponen ini umumnya terbuat dari baja tuang, yang dapat bertahan pada suhu tinggi tanpa memuai. Kita tahu ketika
mesin bekerja maka suhunya bisa mencapai 100°C. Sehingga logam yang digunakan juga harus memiliki titik pemuaian yang
tinggi. untuk itu biasanya blok silimder tidak dibuat murni dari baja namun terdapat campuran logam lain.

Komponen yang menempel pada blok mesin antara lain ;

 Linner, komponen yang terbuat dari aluminium yang terletak pada dinding silinder. Fungsinya sebagai lapisan untuk

pergerakan piston.

 Water jacket, sebuah lubang yang saling terhubung didalam blok mesin. Bertujuan sebagai tempat sirkulasi air

pendingin.

 Timing Chain Asy, fungsinya sebagai rangkaian roda gigi yang akan menghubungkan putaran engkol dengan

camshaft.

 Crankshaft Pulley, fungsinya sebagai pemutar komponen lain seperti waterpump atau kipas pendingin.

 Water pump, berfungsi untuk memompa aliran air pendingin didalam water jacket.

3. Piston dan Connecting rod


Piston adalah komponen utama dalam motor pembakaran dalam, karena fungsinya sebagai pengatur volume ruang bakar.
Piston hanyalah komponen berbentuk tabung yang bergerak naik turun didalam silinder.

Gerakan naik turun piston ini akan mempengaruhi volume didalam ruang bakar, sehingga bisa terjadi tahapan proses
pembakaran pada mesin.

Untuk memaksimalkan tekanan kompresi, dibuatlah tiga buah ring antara lain ;

 Ring Kompressi, pada sebuah piton terdapat dua ring kompresi yang akan merapatkan gap antara piston dengan linner.

 Ring oli, ring ini akan menyapu oil film yang menempel pada oermukaan linner, sehingga tidak ada oli yang masuk ke ruang

bakar.

4. Connecting rod

Advertisement

Sementara Connecting rod adalah sebuah logam batangan yang akan menghubungkan gerakan piston ke poros engkol.
Connecting rod terbuat dari baja khusus yang tahan terhadap tekanan yang tinggi.

5. Poros engkol

Crankshaft berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan putaran. Prinsip kerjanya seperti anda
mengayuh sepeda. Kaki anda diibaratkan sebagai connecting rod. Sementara pedal kayuhan, diibaratkan crankshaft. Dari
situlah gerakan putar mesin terjadi.

Crankshaft pada mesin multiple cylinder, umumnya dilengkapi dengan komponen weight balance. Komponen ini berfungsi
sebagai pemberat agar putaran mesin stabil dan juga sebagai alat untuk menyebarkan oli dari dalam carter.
Bahan penyusun poros engkol sama seperti connecting rod, namun terdapat lapisan aluminium pada pin engkol. Lapisan ini
akan berhubungan langsung dengan dudukan dan big end connecting rod.

5. Carter/Oil pan

Komponen ini terletak pada bagian bawah mesin. Fungsinya tentusaja sebagai bak oli atau tempat menampung oli mesin.
Ketika mesin bekerja, pompa oli akan menyalurkan oli dari dalam carter ke seluruh bagian mesin.

Sehingga fungsi carter juga cukup penting. Namun permasalahan yang sering terjadi adalah kebocoran pada persambungan
antara blok mesin dan oil pan. Hal ini terjadi karena umumnya carter terbuat dari seng, sehingga permukaannya pun bisa
tidak rata.

Penggunaan lem jenis sealant atau threebond akan mengatasi hal seoerti ini.

6. Flywheel

Komponen terakhir, terletak pada bagian belakang mesin. Fungsinya cukup penting khususnya pada mesin silinder ganjil (1
atau 3). Komponen ini akan menstabilkan putaran mesin dengan cara menyimpan sebagian energi mesin ketika langkah
usaha.
Prinsip kerjanya, ketika mesin berputar maka flywheel ikut berputar. Flywheel terbuat dari besi, sehingga mirip pemberat.
Namun pada pemberat ini justru timbul gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini akan terus mendorong flywheel tetap berputar.
Sehingga akan timbul momentum putaran. Moment ini digunakan ketika mesin masuk langkah kompresi.

Selain itu, flywheel juga berfungsi untuk menghidupkan mesin. Alasanya, motor starter akan menghidupkan mesin melalui
roda gigi flywheel. Keberadaan flywheel memang sangat penting pada mesin. Namun flywheel yang memiliki pemberat
umumnya hanya terdapat pada mesin silinder ganjil dan bertransmisi manual.

Sementara pada mesin 4 silinder bertransmisi otomatis, putaran mesin telah stabil karena memiliki jumlah silinder sesuai
dengan langkah kerja mesin. Sehingga tidak memerlukan pemberat.

8. Busi

Busi adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi percikan api. Percikan api ini digunakan untuk menyulut
atau memantik gas yang sudah dalam kondisi tekanan tinggi didalam ruang bakar.

Untuk mempelajari tentang busi dan pengapian, bisa anda baca pada artikel berikut Materi sistem pengapian mesin bensin.

Selain komponen diatas, masih terdapat banyak komponen pada mesin bensin yang tidak disebutkan. Namun komponen
diatas merupakan komponen utama yang berhubungan langsung dengan kinerja mesin. Nama komponen tambahan pada
mesin bensin antara lain ;

 Cylinder head cover

 Cylinder head seal to cover

 Gasket

 Seal busi

 Timing chain cover

 Engine mounting

 Throtle body

 Selang intake

 Air filter

 Catalytic converter

 1. Jenis Bahan Bakar


 Bahan bakar mesin bensin mudah
menguap dan memiliki titik nyala
api yang rendah (-43 derajat
Celcius).
 Jadi ia mudah terbakar bila
terkena percikan api kecil saja.
 Sementara itu bahan bakar diesel
sulit menguap dan memiliki titik
nyala api antara 52-96 derajat
Celcius.
 2. Langkah Isap
 Pada langkah isap di mesin
diesel, katup masuk (intake valve)
mengalirkan udara bersih ke
dalam ruang bakar.
 Sementara pada langkah isap di
mesin bensin, katup masuk
mengalirkan campuran udara dan
bensin.
 (BACA JUGA: Tips Mobil Sehat
#1: Filter Udara Yang Bersih)
 3. Langkah Kompresi
 Pada langkah ini di mesin diesel
yang dikompresi adalah udara
saja.
 Sementara pada mesin bensin
yang dipadatkan adalah campuran
udara dan bahan bakar.
 4. Rasio Kompresi
 Rasio kompresi mesin diesel lebih
tinggi dibanding mesin bensin.
 Contohnya Suzuki Ertiga Bensin
kompresinya 10:1 sedang Suzuki
Ertiga Diesel kompresinya 16:1.
 (BACA JUGA: Setiap berapa
Kilometer Busi Mobil Harus
Diganti? Jangan Dicuekin, Bisa
Fatal)
 5. Langkah Tenaga
 Pada mesin bensin, proses
pembakaran menggunakan busi.
 Campuran udara dan bensin yang
dikompresi ini dibakar
menggunakan percikan api
dari busi.
 Nah, pada mesin diesel proses
pembakaran tidak
menggunakan busi.
 Udara terkompresi yang suhu dan
tekanannya sangat tinggi ini
kemudian disemprotkan
kabut bahan bakar diesel melalui
injektor.
 Pertemuan keduanya ini
menimbulkan ledakan yang
mendorong piston ke bawah yang
menghasilkan tenaga untuk
memutar kruk as.
 Makanya mesin diesel sering juga
disebut compression ignition
engine sedang mesin
bensin dipanggil spark ignition
engin

Anda mungkin juga menyukai