Anda di halaman 1dari 9

04 PRESS PKS SUNGAI PURUN

JENIS DOKUMEN PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


JUDUL PRESS
TANGGAL CETAK 6 November, 2020
NAMA FILE D:Press station.doc
Halaman 23 dari 9

STASIUN PRESS

I. Tujuan
Tujuan proses di stasiun press adalah sebagai berikut :
a. Untuk menghasilkan crude oil
b. Untuk menghasilkan nut sesuai dengan persyaratan stasiun Kernel.
c. Memastikan bahwa water dillution sesuai dengan persyaratan untuk stasiun
klarifikasi.
Prosentase minyak, air dan sludge sebagai berikut :
Oil : 40%
Air : 35%
Sludge : 25%
d. Untuk mencapai kapasitas pabrik 40 mt/jam/line
e. Untuk menekan kerugian/losses minyak dan Nut di fiber sesuai dengan Standard &
Goal.

Oil in dry basis Goal : Max 6%


Total Broken Nut Goal : Max 12%

II. Mesin-mesin serta peralatan yang dipergunakan


1. MPD conveyor
2. Top fruit Distrib. Conv.
3. Digester
4. Screw press
5. Overflow chute
6. Crude oil gutter
7. Sand trap tank
8. Sand disposal conveyor
9. Oil vibrating screen
10. Screen waste conveyor
11. Crude oil tank
12. Desanding system
13. Process hot water tank

2.1 MPD conveyor


2.1.1 F u n g s i :
MPD conveyor adalah wahana transport buah/berondolan menuju ke top fruit
distributing conveyor. Seluruh buah/ berondolan yang berasal dari under thresher
conveyor diangkat ke atas melalui conveyor ini. Tipe : Scrapper conveyor

23
04 PRESS PKS SUNGAI PURUN

JENIS DOKUMEN PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


JUDUL PRESS
TANGGAL CETAK 6 November, 2020
NAMA FILE D:Press station.doc
Halaman 24 dari 9

2.2 Top fruit Distrib. Conveyor


2.2.1. F u n g s i :
Top fruit distributing conveyor adalah wahana transport buah/ berondolan ex
MPD conveyor. TFDC ini akan mendistribusikan/ membagi buah ke unit-unit
digester yang ada di bawahnya. TFDC mempunyai chute-chute yang mengarah ke
ke inlet digester. Chute-chute tersebut mempunyai sliding door yang berfungsi
untuk menyamaratakan pembagian buah atau brondolan ke setiap digester
sehingga pengisian buah/ brondolan ke digester dapat merata. Di ujung conveyor
ini terdapat overflow chute. Tipe : Full ribbon
2.3 Digester
2.3.1. F u n g s i :
Digester adalah silinder tegak, yang di dalamnya terdapat bilah-bilah atau parang
(arm) yang berpasangan. Fungsinya mengaduk buah/ brondolan yang ada di
dalamnya sehingga buah tersebut terkelupas/ lumat. Dibagian bawah digester
terdapat compartemen yang dipisahkan oleh bottom plate. Bottom plate adalah
pelat yang berlubang-lubang, yang berguna untuk mengalirkan minyak yang
keluar ke oil gutter ketika proses pelumatan terjadi di digester.
Kapasitas : 4000 ltr.
Arm : 3 sets Long arm, 2 sets Short arm, 1 set Expeller arm
Temp. : 90 – 95 oC
2.4. Screw press
2.4.1. F u n g s i :
Screw press berfungsi untuk memeras minyak yang terdapat pada buah/
berondolan. Setelah buah/ berondolan diaduk di dalam digester kemudian massa
yang yang terbentuk didalam digester tersebut dialirkan ke screw press. Screw
press mempunyai dua buah ulir yang bergerak berlawanan, massa yang lewat
diantara dua ulir tersebut akan diperas sambil dialirkan keluar screw press, aliran
keluar massa tersebut diatur dengan adjusting cone yang bergerak maju
(menekan) dan mundur. Adjusting cone juga berfungsi menekan massa yang
hendak keluar sehingga efek pemerasan di screw press akan meningkat.
Kapasitas : 15 MT FFB/h
2.5. Overflow chute
2.5.1. F u n g s i :
Di ujung setiap Top fruit distributing conveyor terdapat chute yang mengarah ke
MPD conveyor. Chute ini akan mengalirkan buah/ berondolan jika digester yang
dipergunakan pada proses pengolahan pada suatu saat penuh.
2.6. Crude oil gutter
2.6.1. F u n g s i :
Minyak yang berhasil diperas oleh screw press (Crude oil), dan minyak yang
keluar melalui bottom plate akan dialirkan menuju oil gutter. Di oil gutter juga
dilakukan penambahan air yang diperlukan selama proses pengolahan. Dengan oil

24
04 PRESS PKS SUNGAI PURUN

JENIS DOKUMEN PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


JUDUL PRESS
TANGGAL CETAK 6 November, 2020
NAMA FILE D:Press station.doc
Halaman 25 dari 9

gutter minyak yang telah berhasil di press oleh screw press diantarkan menuju
sand trap tank
2.7. Sand trap tank
2.7.1. F u n g s i :
Karena minyak yang dipress oleh screw press masih mengandung banyak kotoran
seperti, pasir, fiber, cangkang dll, maka di sand trap minyak tersebut akan
diendapkan sebentar dengan harapan kotoran-kotorannya tidak terikut pada saat
minyak tersebut mengalami proses selanjutnya. Karena perbedaan berat jenis
maka kotoran akan mengendap kebagian dasar sand trap dan minyak yang relatif
bersih dari kotoran akan mengalir kebagian atas sand trap menuju ke crude oil
vibrating screen. Kapasitas : 20 m3.
2.8. Sand disposal conveyor
2.8.1. F u n g s i :
Lumpur, pasir, fiber, cangkang dll yang mengendap didasar sand trap tank lama
kelamaan akan menebal seiring dengan jumlah jam kerja pengolahan. Oleh karena
itu secara berkala sand trap tank harus di drain (flushed out). Sand disposal
conveyor adalah wahana transport hasil drain dari sand trap tank menuju ke sand
bunker. Tipe : Full Ribbon
2.9. Oil vibrating screen
2.9.1. F u n g s i :
Untuk mendapatkan crude oil yang bebas dari kotoran-kotoran dan juga untuk
menghindarkan naiknya kadar FFA di dalam crude oil maka penyaringan
dilakukan di Oil vibrating screen. OVS adalah ayakan/ saringan yang bergetar out
circular. Tipe : single deck ukuran 30
2.10. Screen waste conveyor
2.10.1. F u n g s i :
Kotoran-kotoran yang berhasil disaring oleh OVS akan bergerak memutar ke arah
luar dan kemudian jatuh ke screen waste conveyor. Karena kotoran-kotoran yang
disaring oleh OVS masih mengandung minyak maka screen waste conveyor akan
mengantanya ke MPD conveyor untuk di re-extract. Tipe : Full ribbon.
2.11. Crude oil tank
2.11.1. F u n g s i :
Minyak yang telah disaring di OVS kemudian di kumpulkan sementara di crude
oil tank, (bertujuan juga untuk mengendapkan pasir) sebelum dipompakan ke
continuous settling tank. Karena aliran minyak yang yang dipompa masuk ke CST
diharapkan terjadi secara kontinu dan tidak terputus-putus juga untuk menaikkan
suhu minyak maka crude oil tank didesain memiliki over flow compartemen dan
sistem pipa coil pemanas serta automatic level switch. Kapasitas : 10 m3,
Temperatur : 90 – 95 oC.
2.12. Desanding system
2.12.1. F u n g s i :

25
04 PRESS PKS SUNGAI PURUN

JENIS DOKUMEN PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


JUDUL PRESS
TANGGAL CETAK 6 November, 2020
NAMA FILE D:Press station.doc
Halaman 26 dari 9

Sebelum minyak yang dipompa dari COT sampai ke CST, minyak tersebut
dilewatkan terlebih dahulu ke desanding system. Di desanding system pasir yang
masih terkandung didalam minyak akan dibuang ke dalam sand trap tank.
Kapasitas : 40 m3/ h, Flushing time : T1 = 10 menit, Top valve open time = 50
menit, bottom valve open time = 25 menit
2.13. Process hot water dan V-notch tank
2.13.1. F u n g s i :
Keseluruhan proses di stasiun press membutuhkan air panas. Seperti di VOS air
panas dibutuhkan untuk mengencerkan minyak yang sedang disaring. Untuk
mempermudah proses pemisahan minyak dengan unsur-unsur lain maka minyak
yang berhasil dipress oleh screw press ditambahkan air melalui V-notch tank ke
dalam oil gutter. Kapasitas : 5 m3, Temperatur : 95 – 100 oC

III. Pemeriksaan sebelum operasional


3.1 Semua transport sistem tipe Screw conveyor
a. LAKUKAN PROSEDUR L.O.T.O
b. Periksa baut-baut pengikat motor dan gearbox
c. Periksa ketinggian oli pada gearbox
d. Periksa baut pengikat coupling dan karet coupling
e. Jalankan tanpa beban conveyor dan dengarkan dengan seksama bila ada bunyi
atau suara seperti gesekan logam dengan logam, hentikan dan periksa jika ada
sesuatu yang mencurigakan segera laporkan kepada supervisor atau shift
assistant.
f. Khusus untuk CBC periksa dinding-dinding conveyor, jika di dinding terdapat
fibre yang menempel (tebal) segera hubungi shift assistant untuk
merencanakan pembersihan.
3.2 Semua transport sistem tipe Scrapper conveyor.
a. LAKUKAN PROSEDUR L.O.T.O
b. Periksa baut - baut pengikat motor kemungkinan kendor.
c. Periksa rantai penggerak dan sproket harus sentris, tidak kendor tidak terlalu
kencang.
d. Periksa baut - baut scrapper kemungkinan ada yang kendor
e. Periksa scrapper, jangan ada yang berkurang
f. Periksa ketegangan rantai tarik tidak boleh terlalu kendor atau terlalu kencang
dan ini dapat di periksa secara visual.
g. Periksa dan bersihkah sproket kiri dan kanan dari kotoran/ kotoran brondolan,
empty bunch (terutama sprocket yang berada pada bagian yang lebih tinggi)
dll.
h. Jalankan dengan tidak dibebani dengan cara menekan push button ke arah ON.
Perhatikan amper motor dan sesuaikan pada prangkat over load elektrikal.

26
04 PRESS PKS SUNGAI PURUN

JENIS DOKUMEN PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


JUDUL PRESS
TANGGAL CETAK 6 November, 2020
NAMA FILE D:Press station.doc
Halaman 27 dari 9

i. Amati rantai tarik selama jalan tanpa beban sebab kemungkinan ada mata
rantai yang lepas dari pin nya atau lasan antara scrapper dengan plat rantai ada
yang lepas.
j. Bila selama jalan tanpa beban selama 2 sampai 3 menit tidak terdapat kelainan
dan lancar, maka alat- alat ini sudah siap untuk dioperasikan dan sementara
dapat dihentikan menunggu process dengan cara menekan push button
elektrikal ke arah OFF.
3.3 Empty bunch liquid tank dan gutter
a. Lakukan pembersihan di daerah sekitar tangki.
b. Pastikan kunci valve pompa berada diposisi nya masing-masing.
c. Cek kebocoran di sambungan gutter
d. Secara berkala drain isi tangki
3.4 Digester
a. LAKUKAN PROSEDUR L.O.T.O
b. Lakukan pembersihan di daerah atas digester.
c. Periksa baut-baut elektro motor dan baut gearbox, kemungkinan kendor.
d. Periksa baut pengikat kopling dan karet kopling kemungkinan kendor dan karet
habis.
e. Periksa kondisi oli kemungkinan kurang.
f. Periksa kondisi parang parang degester pengaduk apakah masih lebar dan
tebalnya masih batas normal ( jarak ujung parang parang lebih kurang 10 - 15
mm dari dinding bejana ).
g. Periksa baut kopling dan karet kopling antara gearbox dengan As/shaft
degester kemungkinan kendor dan karet habis.
h. Bila hasil pemeriksaan dalam keadaan baik, jalankan dengan beban kosong
dengan cara menekan tombol push botton ke posisi ON.
i. Perhatikan amper motor dan harus stabil . Pada saat digester sedang jalan agar
didengarkan apakah terdengar suara yang tidak normal dan arah putaran pisau
harus benar.
j. Buka by pass steam trap valve
k. Sesudah jalan lebih kurang 2 - 3 menit dan normal, alat ini telah siap untuk
dioperasikan dan dibebani
3.5 Screw press
a. LAKUKAN PROSEDUR L.O.T.O
b. Bersihkan semua body screw press, sisa-sisa buah dari dalam worm screw,
lantai dibersihkan dari fiber dan nut yang mungkin ada serta minyak yang
menetes.
c. Periksa baut pengikat motor dan baut pengikat kopling dari kemungkinan
kendor
d. Periksa belt dari kemungkinan kendor
e. Periksa oli gearbox kemungkinan oli kurang.
f. Periksa oli pompa hydrolik kemungkinan kurang.

27
04 PRESS PKS SUNGAI PURUN

JENIS DOKUMEN PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


JUDUL PRESS
TANGGAL CETAK 6 November, 2020
NAMA FILE D:Press station.doc
Halaman 28 dari 9

g. Periksa kemungkinan kebocoran-kebocoran pada talang minyak oil gutter.


h. Periksa sistem hydrolik conus apakah bekerja dalam kondisi baik
i. Periksa sistem elektrik over load elektro motor apakah sudah tepat pada posisi
yang di ijinkan.
j. Periksa oil gutter kemungkinan terdapat kotoran
k. Jalankan pada posisi tidak dibebani dan periksa amper motor apakah normal
dan dengarkan apakah terdengar suara tidak normal. Untuk menjalankan screw
press tersebut dapat dilakukan dengan menekan tombol push button pada posisi
ON.
l. Buka by pass steam trap valve
m. Bila screw press dalam uji coba kosong tidak dibebani dalam keadaan normal,
maka alat tersebut telah siap untuk digunakan.
3.6 Sand trap tank
a. Bersihkan daerah sekitar sand trap tank
b. Secara berkala drain sand trap tank sehingga pasir-pasir yang terdapat di dalam
tangki keluar.
c. Jalankan sand disposal conveyor sebelum mulai membuka valve drain sand trap
tank.
d. Perhatikan di area sand bunker, jika terdapat banyak fiber serta cangkang keluar
bersama pasir, segera hubungi shift assistant.
e. Setelah cukup drain pasir, bersihkan sisa-sisa pasir di sand disposal conveyor
dengan menyiram air ke dalam conveyor tersebut.
3.7 Oil vibrating screen
a. LAKUKAN PROSEDUR L.O.T.O
b. Bersihkan secara berkala body serta lantai oil vibrating screen.
c. Cek screen mesh jika ada yang mengalami kerusakan laporkan kepada shift
assistant.
d. Secara berkala bersihkan deck serta screen mesh
3.8 Crude Oil Tank
a. Drain tangki secara berkala, isi form dan mintakan persetujuan
Asst.Mgr.Process
b. Buka air flushed valve untuk mengeluarkan air yang mungkin terjadi karena
pendinginan di jalur pipa pneumatic.
c. Jika diputuskan hanya menjalankan 1 line, pastikan COT mana yang
dipergunakan.
d. Lakukan pembersihan di area COT
3.9 Desanding system
a. Lakukan manual flushed out, cek di sight glass apabila valve tersumbat,
lakukan beberapa kali sampai kondisi normal
b. Buka air flushed valve untuk mengeluarkan air yang mungkin terjadi karena
pendinginan di jalur pipa pneumatic.
c. Bersihkan body serta area sekitar desander.

28
04 PRESS PKS SUNGAI PURUN

JENIS DOKUMEN PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


JUDUL PRESS
TANGGAL CETAK 6 November, 2020
NAMA FILE D:Press station.doc
Halaman 29 dari 9

IV. OPERASIONAL
4.1 Parameter
Beberapa parameter yang harus dicapai pada stasiun press bertujuan untuk
mempermudah atau mempertinggi efek ekstraksi minyak serta nut pada proses
selanjutnya dan menjaga kondisi mesin tetap prima yaitu :
a. Temperatur di Digester : 85 - 95 oC
b. Tekanan hydraulik cone xx
c. Ampere pada elektro motor screw press 30 – 40 Amp
d. Suhu dillution water 90 - 95 oC
e. Pertahankan level buah di dalam silinder digester sebesar ¾ selama proses di
screw press berlangsung (perhatikan juga ampere pada elektro motor jika
menunjukkan angka 40 segera buka pintu sliding di digester dan jalankan
screw press)

4.2 Langkah-langkah operasional

1. Tutup by pass steam trap valve


2. Hidupkan pompa otomatis COT
3. Hidupkan screen waste conveyor
4. Hidupkan oil vibrating screen
5. Buka feed valve oil vibrating screen, adjust valve sehingga umpan dapat terbagi
rata ke tiap-tiap oil vibrating screen
6. Buka steam inlet valve COT
7. Buka valve air panas pengencer di oil vibrating screen
8. Hidupkan MPD conveyor
9. Hidupkan Desander
10. Hidupkan Digester, (tunggu sampai jarum ampere meter normal lalu jalankan
sejumlah digester yang diperlukan)
11. Buka valve steam inlet ke digester
12. Hidupkan Top Fruit Distributing Conveyor
13. Tunggu sehingga suhu di digester mencapai 90 – 95 oC dan digester berisi ¾ penuh
14. Buka valve dillution water tank
15. Hidupkan screw press (pasa saat ini CBC, depricarper, polishing drum, destoner,
auger conveyor, nut elevator dan top nut distributing conveyor (kernel plant) telah
dihidupkan), catat waktu mulai start screw press.
16. Mundurkan secara manual sliding cone, biarkan press cake fibre sisa pengolahan
hari sebelumnya keluar.
17. Buka drain bottom plate digester (adjust valve agar membuka sebahagian sehingga
sebahagian pula minyak yang keluar selama proses pengadukan mengalir keluar,
mengeluarkan semua minyak (secara langsung) yang terbentuk selama proses

29
04 PRESS PKS SUNGAI PURUN

JENIS DOKUMEN PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


JUDUL PRESS
TANGGAL CETAK 6 November, 2020
NAMA FILE D:Press station.doc
Halaman 30 dari 9

pengadukan mengakibatkan kerja elektro motor digester berat (ampere naik)


sehingga elektro motor bisa trip)
18. Buka sliding door digester
19. Pindahkan joystic sliding cone keposisi automatic

V. SELAMA OPERASIONAL
1. Tetap mengadakan pembersihan serta pengamatan di stasiun thresher.
2. Pastikan gutter drain bottom plate digester tidak tersumbat.
3. Jangan menjalankan screw press, jika level buah di digester kurang dari ¾ bagian
silinder digester
4. Pastikan sample boy mengambil sample dari press cake fibre untuk dianalisa
5. Lakukan adjust di hydraulik cone, penambahan air di screw press (jika
diperlukan) sesuai analisa laboratorium, dengan petunjuk shift assistant.
6. Isi log sheet proses dengan sebenarnya dan tepat waktu

VI. PENGHENTIAN OPERASIONAL


Penghentian operasional mesin-mesin serta peralatan di stasiun press berdasarkan
dua hal, yaitu :
A. Tidak ada lagi digested fruit yang keluar melalui chute digester, indikasi ini
terlihat pada sight glass.
B. Tidak ada lagi crude oil yang dipompakan oleh pompa otomatis dari crude oil
tank menuju CST via desander.

Pada saat indikasi di A terjadi maka operator di stasiun press akan melakukan
prosedur penghentian mesin dan peralatan sebagai berikut :
1. Matikan MPD conveyor
2. Matikan Top distributing conveyor
3. Matikan Digester
4. Tutup steam valve digester
5. Tutup valve hot water di screw press
6. Tunggu hingga seluruh press cake fibre keluar dari screw press
7. Tarik joystick press cone mundur (manual)
8. Matikan screw press
9. Kosongkan press cage
10. Lakukan pembersihan di unit screw press dan daerah sekitarnya
11. Tutup valve hot water dillution
12. Selesaikan log sheet dan berikan ke supervisor

Pada saat indikasi di B terjadi maka operator di stasiun press akan melakukan
prosedur penghentian mesin dan peralatan sebagai berikut :
1. Tutup feed valve oil vibrating screen
2. Matikan oil vibrating screen

30
04 PRESS PKS SUNGAI PURUN

JENIS DOKUMEN PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


JUDUL PRESS
TANGGAL CETAK 6 November, 2020
NAMA FILE D:Press station.doc
Halaman 31 dari 9

3. Matikan screen waste conveyor


4. Tutup valve hot water pengencer di VOS
5. Tutup valve inlet steam ke COT
6. Matikan pompa COT
7. Matikan desander
8. Lakukan pembersihan di daerah oil vibrating screen
9. Periksa semua valve air, pastikan semuanya telah tertutup rapat, lapor kepada
supervisor, setelah diizinkan segera tinggalkan stasiun.

31

Anda mungkin juga menyukai