Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PRAKTIKUM TUNE UP MOTOR DIESEL

Dosen Pengampu :
Sukardi, M.Pd

Disusun oleh :
RABBY AYOENG
( ACE 117 041 )

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat Nya yang diberikan kepada penulis,sehingga penulis bisa
menyelesaikan jobsheet ( Panduan Praktikum ) yang bertemakan “ Pedoman
praktikum Tune up pada motor diesel”. Jobsheet ini sudah selesai penulis susun
dengan sedemikian mungkin penulis berusaha,dan dengan bantuan berbagai pihak
sehingga bisa mempelancar pembuatan Jobsheet ( panduan praktikum) ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna, baik itu dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu penulis bersedia untuk menerima masukan dan kritikan yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga penulis dapat termotivasi untuk memperbaiki
Jobsheet ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata penulis minta jobsheet ini agar dapat diterima dengan segala
kekurangan dan kelebihannya dan juga dapat bermanfaat bagi semua pihak,
penulis ucapkan terima kasih.

Palangka Raya, 6 Juni 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I

DAFTAR ISI..........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1


1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................4
1.3 Tujuan .............................................................................................4
1.4 Manfaat............................................................................................5
BAB II TEORI PENUNJANG..............................................................................5

2.1 Pengertian Tune Up..........................................................................3


2.2 Cara Kerja Motor Diesel..................................................................4
2.3 Prinsip Kerja Motor Diesel..............................................................5
2.4 Langkah-Langkah Melakukan Tune Up Kendaraan........................9

BAB III PROSEDUR PRAKTIKUM.................................................................10


3.1 Langkah-langkah prosedur tune up................................................10
BAB IV PENGAMBILAN DAN ANALISIS DATA.........................................15
4.1 Pertanyaan / Pembahasan...............................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jumlah kendaraan mobil sampai saat ini terus bertambah. Seiring dengan
itu jumlah mobil yang mengalami gangguan juga meningkat. Oleh karena itu jasa
pelayanan servis mobil semakin banyak dibutuhkan. Servis pada kendaraan
banyak ragamnya, dari servis mesin, servis chasis, servis kelistrikan, maupun
servis bodi dan itu masih dapat dibagi – bagi lagi misalnya masalah mesin
macamnya adalah overhaul total, overhaul kepala silinder, overhaul karburator,
overhaul distributor, radiator, tune up dan lain – lain. Salah satu jenis servis yang
telah disebut dan untuk selanjutnya menjadi inti bahasan dalam buku ini adalah
servis dengan istilah Tune Up. Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin
untuk mengembalikan tenaga kendaraan sesuai standartnya. Istilah tune up sudah
menjadi  bahasan sehari – hari pada setiap bengkel kendaraan, bahkan selalu
terpampang dalam jenis servis yang ditawarkan, karena pekerjaan ini sering kali
dibutuhkan dan dilakukan. Setiap  pemilik kendaraan selalu menginginkan
kendaraannya menghasilkan daya kerja yang baik  pada setiap kondisi
pengendaraan, apalagi pada waktu dipakai bepergian jauh atau keluar kota.

1
1.2 Rumusan Masalah
– Apa yang dimaksud dengan Tune Up.?
– Bagaimana cara kerja dan prinsip kerja dari motor diesel.?
– Apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan tune up.?
– Apa saja langkah-langkah melakukan tune up kendaraan.?
1.3 Tujuan
– Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Tune Up.?
– Untuk mengetahui yang harus diperhatikan dalam melakukan tune up.?
– Untuk mengetahui langkah-langkah melakukan tune up kendaraan.?
1.4 Manfaat
– Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian dari tune up.
– Mahasiswa dapat mengetahui apa yang harus diperhatikan dalam
melakukan prosedur tune up.
– Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah melakukan prosedur tune
up pada kendaraan.

2
BAB II
TEORI PENUNJANG
2.1 Pengertian Tune Up

Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk


mendapatkan  performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap
dalam kondisi yang baik dan prima. Karena mesin dioperasikan secara terus
menerus, maka akan memungkinkan terjadinya penurunan peforma mesin. Oleh
karena itu agar motor tetap menghasilkan daya kerja yang maksimum, maka perlu
dilakukan tune up motor secara periodik. Pekerjaan tune up harus dilakukan
sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya, baik urutan pengerjaannya,
pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain – lain. Ini dimaksudkan untuk
efisiensi  proses kerja dan supaya hasilnya sesuai standart yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuatnya. Sebelum kegiatan tune up dilakukan, lebih baiknya kita
memanaskan mesin (menghidupkan mesin) terlebih dahulu untuk
mengidentifikasi keadaan dari mesin itu sendiri, identifikasi dilakukan misalnya
putaran idle terlalu besar ataupun terlalu kecil, mesin  pincang, mbrebet, adanya
suara yang tidak normal pada mesin dan lain sebagainya.

Jadi Secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis ringan
engine/mesin/mobil yang bertujuan agar performa mesin/engine/mobil tersbut
lebih maksimal, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan, pengukuran dan
pencocokan dengan standar pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau
penggantian komponen jika diperlukan.
Oleh karena itu agar motor tetap menghasilkan daya kerja yang maksimum
seperti dalam keadaan standart, maka perlu dilakukan tune up motor secara
periodik. Tune up merupakan servis ringan pada mesin kendaraan yang
pekerjaannya berupa pemeriksaan,  penyetelan, ganti komponen, dan perawatan
mesin. Pekerjaan tune up diperlukan, manakala sebuah kendaraan mengalami
gangguan pada mesinnya sewaktu berjalan, seperti ada bunyi kasar, kurang
tenaga, atau untuk perawatan berkala dan sebagainya. Pekerjaan tune up harus
dilakukan sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya, baik urutan pengerjaannya,
pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain–lain. Ini dimaksudkan untuk

3
efisiensi  proses kerja dan supaya hasilnya sesuai standart yang direkomendasikan
oleh pabrik  pembuatnya.
2.2 Cara Kerja Motor Diesel
Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh
Hukum Charles), motor diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran.
Udara disedot ke dalam ruang bakar motor diesel dan dikompresi oleh piston yang
merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari motor bensin. Beberapa saat
sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead
Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi
melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi.
Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan
bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat)
TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke
ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection)
sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan
langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak
langsung (indirect injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran
mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga
linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke
crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar.
Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.
Untuk meningkatkan kemampuan motor diesel, umumnya ditambahkan
komponen :

 Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang


masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh
turbin pada turbo/supercharger.
 Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar.
Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya,
maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati ruang
bakar bisa lebih banyak.

4
Motor diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa motor menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi
menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar
sebelum penyalaan motor. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam
"intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai motor mencapai
suhu operasi. Setelah motor beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan motor. Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar
diesel mengental dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau
gel. Ini dapat mempengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle,
membuat penyalaan motor dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang
dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar
secara elektronik.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari motor diesel adalah
governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran motor selalu pada
putaran yang diinginkan. Apabila putaran motor turun terlalu banyak kualitas
listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat
berkerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran motor terlalu tinggi
maka bisa mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin
diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai tujuan ini
melalui elektronik kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit (ECU)- yang
merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan
mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi
yang disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu
melalui aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan motor.
2.3 Prinsip Kerja Motor Diesel
Motor bakar ada dua macam yaitu motor pembakaran dalam (internal
combustion engine) dan motor pembakaran luar (external combustion engine),
contoh motor pembakaran luar (external combustion engine) adalah Engine uap,
Engine turbin dan lain sebagainya, contoh motor pembakaran dalam (internal
combustion engine) adalah motor Diesel, motor bensin dan lainya.
Jenis mobil atau kendaraan didasarkan atas mekanisme pembakaran yang
digunakan dibedakan menjadi dua yaitu motor Diesel dan motor bensin (motor

5
pembakaran dalam). Mekanisme pembakaran motor Diesel dikenal dengan
sebutan penyalaan kompresi. Bahan bakar dikompresi sampai tekanan + 25 s/d 32
Kg/cm2 agar mencapai titik nyala dan bahan bakar terbakar dengan sendirinya,
sedangkan motor bensin menggunakan mekanisme penyalaan dengan bunga api.
Bahan bakar ditekan sampai tekanan tertentu yaitu : + 15 s/d 22 Kg/cm2
kemudian diberi percikan bunga api dari busi agar terjadi proses pembakaran.
Motor Diesel menggunakan bahan bakar solar selain pemakaiannya lebih
hemat, bahan bakar solar juga lebih ramah lingkungan karena pada solar
campuran timbel (timah hitam) yang menyebabkan polusi dan mengganggu
saluran pernapasan lebih sedikit dibandingkan motor bensin, namun karena xxi
perbandingan tekanan pada mekanisme penyalaan kompresi yang sangat tinggi
dan memerlukan konstruksi yang lebih kokoh, pada umumnya harga mobil
dengan menggunakan Engine Diesel lebih mahal dari pada mobil dengan
menggunakan motor bensin untuk kelas yang sama. Roda-roda suatu kendaraan
memerlukan adanya tenaga yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta
dapat mengatasi keadaan jalan, udara, dan lain sebagainya. Sumber yang
menghasilkan tenaga disebut Engine.. motor bakar torak merupakan sebutan dari
Engine yang dapat mengubah tenaga panas, listrik, angin atau sumber tenaga
lainnya menjadi tenaga mekanik. Engine yang mengubah tenaga panas menjadi
tenaga mekanik disebut motor bakar.
Engine (engine) yang digunakan pada mobil, merupakan salah satu
rangkaian komponen (sistem) yang sangat penting yaitu sebagai sistem yang
mengubah panas yang dihasilkan dari proses pembakaran kemudian diubah
menjadi kerja melalui mekanisme dengan gerak translasi lurus bolak-balik
(reciprocal) dari torak (piston) menjadi gerak putar (rotasi) pada poros engkol
(cankshaft). Engine yang tenaganya digunakan pada mobil harus kompak, ringan
dan mudah ditempatkan pada ruangan terbatas. Engine harus dapat menghasilkan
kecepatan yang tinggi dan tenaga yang besar, mudah dioperasikan dan sedikit
menimbulkan bunyi, oleh sebab itu Engine bensin dan Engine Diesel umumnya
lebih banyak digunakan pada kendaraan atau mobil

6
Keuntungan Engine Diesel dibandingkan dengan motor bensin secara umum :
1) Engine Diesel mempunyai efisiensi panas yang besar, hal ini berarti bahwa
penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada motor bensin.
2) Engine Diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan penyalaan elektrik
(electrik igniter) untuk membantu pembakaran sehingga kesulitan lebih
kecil dari pada motor bensin.
3) Kecepatannya lebih rendah dibandingkan dengan motor bensin.

Kerugian motor Diesel dibandingkan dengan motor bensin secara umum :


1) Tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali motor bensin 25 s/d 32
Kg/cm2, hal ini menyebabkan getaran dan suara motor Diesel lebih besar.
2) Tekanan pembakaran yang lebih tinggi, maka motor Diesel harus dibuat
dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan struktur bahan yang lebih kuat,
hal ini menyebabkan getaran dan struktur bahan yang lebih kuat, hal ini
menyebabkan pembuatannya menjadi lebih mahal dibandingkan dengan
motor bensin.
3) Motor Diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi yang
menyebabkan harganya mahal dan memerlukan perawatan serta
pemeliharaan yang cermat dibandingkan dengan motor bensin.
2.4 Langkah-Langkah Melakukan Tune Up Kendaraan

Kegiatan tune up meliputi :


– Pemeriksaan sistem pendingin
– Pemeriksaan saringan udara
– Pemeriksaan baterai
– Pemeriksaan sistem pelumas
– Pemeriksaan komponen bahan bakar
– Menyetel katup
– Menyetel injection timing

7
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 Langkah-langkah prosedur tune up

1. Perawatan sistem pendinginan

Gangguan pada sistem pendinginan secara umum akan berakibat


meningkatnya suhu kerja \ mesin yang akhirnya akan mengganggu kinerja mesin.
Gangguan langsung akan dirasakan antara lain: tenaga berkurang, bahan bakar
boros, komponen-komponen engine mengalami kerusakan. Pekerjaan perawatan
berkala pada sistem pendingin meliputi :

– Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin.


Periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada tangki penampung
(reservoir). Jika tinggi air kurang isilah hingga garis FULL.
– Memeriksa Kondisi air pendingin
Periksalah air pendingin dari kemungkinan kotor, terdapat karat atau
tercemar oli.
– Memeriksa sistem pendinginan
Periksalah kemungkinan terjadi :
1) Kerusakan fisik pada radiator atau selang radiator.
2) Kerusakan pada klem selang radiator.
3) Kisi-kisi radiator berkarat atau rusak.
4) Kebocoran pada pompa air, pipa radiator (core) dan penguras.
– Memeriksa kerja tutup radiator
Dengan menggunakan alat test tutup radiator (radiator cap tester)
periksalah kondisi pegas dan katup vacum dari tutup radiator. Tutup perlu diganti
bila tekanan pembukaan dibawah angka spesifikasi pabrik, atau jika secara fisik
telah rusak. Tekanan pembukaan katup (sesuai dengan ketentuan manual).
– Memeriksa tali kipas
1) Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi retak, perubahan
bentuk, aus atau terlalu keras, terkena oli atau paslin/grease.
2) Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

8
– Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas

Dengan tekanan 10 kg/cm2, tekanan tali seperti pada gambar defleksi/ kelenturan
tali :

1) Pompa air – alternator : 7 – 11 mm


2) Engkol – Kompresor : 11 – 14 mm

Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas dengan SST
penyetel tali kipas. Tegangan tali kipas : (sesuaikan dengan ketentuan manual).

2. Membersihkan saringan udara (air filter)

Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenega engine berkurang


dan bahan bakar boros. Adapun prosedur perawatannya seperti berikut :
1) Melepas saringan udara dari engine. Jangan sampai ada benda yang masuk
ke karburator.
2) Hembuskan tekanan udara dari sisi dalam elemen.
3) Jika elemen rusak atau terlalu kotor supaya diganti.

3. Memeriksa baterai
Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan eiring dengan
pemakaian. Kinerja baterai yang kurang baik akan menyebabkan : sulit untuk
menstarter engine, gangguan pada sistem penerangan dan peralatan tambahan
(assesoris).
Perawatan baterai meliputi :
– Pemeriksaan secara visual
Periksa baterai dari kemungkinan :
1) Penyangga baterai berkarat
2) Terminal longgar, berkarat atau rusak
3) Kotak baterai rusak atau bocor

9
– Mengukur berat jenis elektrolit
1) Memeriksa berat jenis elektrolit baterai dengan hydrometer. Berat jenis :
1,25 – 1,27 pada suhu 20o C.
2) Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian elektrolit harus berada
antara garis upper level dan lower level.

4. Memeriksa sistem pelumasan


Sistem pelumasan merupakan bagian vital pada engine. Gangguan pada
sistem pelumasan akan berakibat : suhu engine meningkat berlebihan, komponen
-komponen engine cepat aus, dan tenaga mesin akan terasa berkurang. Perawatan
pada sistem pelumasan meliputi :
– Memeriksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang harus ditambah,
periksalah kemungkinan ada kebocoran, dan perbaikilah.
– Memeriksa kondisi oli
Periksa oli dari kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah berubah warna karena
terbakar.
– Mengganti saringan oli (oil filter)
1) Membuka saringan oli dengan SST
2) Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai kencang
3) Hidupkan mesin dan periksalah kebocoran
4) Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang ditambah

5. Memeriksa komponen sistem bahan bakar


– Memeriksa saringan bahan bakar dan water separator.
Periksa keadaan saringan bahan bakar dari kotoran yang terdapat
didalamnya. Bersihkan saringan bahan tersebut dengan membersihkan dengan
solar dan disemprot dengan udara bertekanan. Jika sudah sangat kotor, ganti
saringan bahan bakar. Periksa juga keadaan water separator.Bersihkan air dari
water separator.

10
– Periksa injection nozzle.
Periksa tekanan pengabutan dari injection nozzle dari masing-masing
silinder dengan injection tester.
6. Menyetel katup
Perubahan pada setelan katup akan berakibat pemasukan gas baru dan
pengeluaran gas bekas terganggu dan akan menyebabkan tenaga engine
berkurang, putaran idel terganggu dan suara berisik. Adapun prosedur
penyetelannya sebagai berikut :
– Menempatkan tanda timing
1) Panaskan engine kemudian matikan.
2) Tepatkan silinder no 1 pada top kompresi.
– Menyetel celah katup
Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan penumbuk
(rocker arm). Celah katup hisap: 0,20 mm dan katup buang: 0,30 mm (sesuaikan
dengan ketentuan manual). Penyetelan katup caranya yaitu :
1) Topkan silinder 1 top akhir kompresi (awal ekspansi/ awal usaha).
2) Setel katup pada Top 1 valve yang distel
Silinder 1: in, ex
Silinder 2 : in
Silinder 3 : ex
– Putar satu kali putaran (3600). Posisikan tanda titik pada puli di tanda yang
terdapat di timing mark
– Setel katup Top 4 valve yang stel
Silinder 2 : ex
Silinder 3 : in
Silinder 4: in, ex

7. Penyetelan injection timing


– Memasang SST dan dial indikator
1) Lepas baut penyumbat (plug bolt) yang berada pada injection pump.

11
2) Pasangkan SST (pengukur langkah plunyer) dan dial indikator pada
lubang baut penyumbat pada injection pump.
3) Set silinder pada top 1, dan posisikan jarum pada 0Putar puli poros engkol
berlawanan arah jarum jam sehingga celah puli bergeser 25 0–300 dari titik
timing.Dan jarum berhenti bergerak.
4) Set dial indikator pada 0 mm.
5) Periksa kembali dan teliti bahwa dial indikator menunjukkan pada 0 mm,
ketika poros engkol diputar perlahan -lahan searah jarum jam atau
berlawanan arah jarum jam.
6) Putarkan perlahan - lahan poros engkol searah jarum jam sampai celah
puli segaris dengan tanda timing.
7) Kendorkan mur dan baut seperti berikut:
– 4 mur union pada pipa injeksi
– Dua baut penahan poros pompa injeksi ke bracketnya.
– Dua mur penahan pompa injeksi ke rumah timing belt
8) Setel langkah plunyer dengan menggeserkan rumah pompan injeksi
perlahan- lahan.
Apabila langkah tersebut kurang dari spesifikasi, geser pompa injeksi ke
arah mesin. Dan apabila langkah tersebut lebih besar dari spesifikasi, geser pompa
menjauhi mesin.
9) Keraskan baut dan murnya.
10) Lepaskan SST dan dial indikator
11) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran

12
BAB IV
PENGAMBILAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Pertanyaan / Pembahasan
1) Jelaskan prinsip kerja pada mesin diesel !
2) Bagaiman prosedur tune up pada mesin diesel !
3) Pekerjaaan apa saja yang di lakuakan pada saat melakukan tune up pada
diesel.
4) Jelaskan apa yang di maksud dengan tune up engine
5) Apa kemungkinan yang bisa terjadi jika jarang melakukan tune up pada
sistem pendingin.

13

Anda mungkin juga menyukai