Dosen Pengampu :
Sukardi, M.Pd
Disusun oleh :
RABBY AYOENG
( ACE 117 041 )
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat Nya yang diberikan kepada penulis,sehingga penulis bisa
menyelesaikan jobsheet ( Panduan Praktikum ) yang bertemakan “ Pedoman
praktikum Tune up pada motor diesel”. Jobsheet ini sudah selesai penulis susun
dengan sedemikian mungkin penulis berusaha,dan dengan bantuan berbagai pihak
sehingga bisa mempelancar pembuatan Jobsheet ( panduan praktikum) ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna, baik itu dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu penulis bersedia untuk menerima masukan dan kritikan yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga penulis dapat termotivasi untuk memperbaiki
Jobsheet ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata penulis minta jobsheet ini agar dapat diterima dengan segala
kekurangan dan kelebihannya dan juga dapat bermanfaat bagi semua pihak,
penulis ucapkan terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
– Apa yang dimaksud dengan Tune Up.?
– Bagaimana cara kerja dan prinsip kerja dari motor diesel.?
– Apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan tune up.?
– Apa saja langkah-langkah melakukan tune up kendaraan.?
1.3 Tujuan
– Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Tune Up.?
– Untuk mengetahui yang harus diperhatikan dalam melakukan tune up.?
– Untuk mengetahui langkah-langkah melakukan tune up kendaraan.?
1.4 Manfaat
– Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian dari tune up.
– Mahasiswa dapat mengetahui apa yang harus diperhatikan dalam
melakukan prosedur tune up.
– Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah melakukan prosedur tune
up pada kendaraan.
2
BAB II
TEORI PENUNJANG
2.1 Pengertian Tune Up
Jadi Secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis ringan
engine/mesin/mobil yang bertujuan agar performa mesin/engine/mobil tersbut
lebih maksimal, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan, pengukuran dan
pencocokan dengan standar pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau
penggantian komponen jika diperlukan.
Oleh karena itu agar motor tetap menghasilkan daya kerja yang maksimum
seperti dalam keadaan standart, maka perlu dilakukan tune up motor secara
periodik. Tune up merupakan servis ringan pada mesin kendaraan yang
pekerjaannya berupa pemeriksaan, penyetelan, ganti komponen, dan perawatan
mesin. Pekerjaan tune up diperlukan, manakala sebuah kendaraan mengalami
gangguan pada mesinnya sewaktu berjalan, seperti ada bunyi kasar, kurang
tenaga, atau untuk perawatan berkala dan sebagainya. Pekerjaan tune up harus
dilakukan sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya, baik urutan pengerjaannya,
pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain–lain. Ini dimaksudkan untuk
3
efisiensi proses kerja dan supaya hasilnya sesuai standart yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuatnya.
2.2 Cara Kerja Motor Diesel
Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh
Hukum Charles), motor diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran.
Udara disedot ke dalam ruang bakar motor diesel dan dikompresi oleh piston yang
merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari motor bensin. Beberapa saat
sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead
Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi
melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi.
Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan
bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat)
TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke
ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection)
sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan
langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak
langsung (indirect injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran
mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga
linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke
crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar.
Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.
Untuk meningkatkan kemampuan motor diesel, umumnya ditambahkan
komponen :
4
Motor diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa motor menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi
menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar
sebelum penyalaan motor. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam
"intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai motor mencapai
suhu operasi. Setelah motor beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan motor. Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar
diesel mengental dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau
gel. Ini dapat mempengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle,
membuat penyalaan motor dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang
dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar
secara elektronik.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari motor diesel adalah
governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran motor selalu pada
putaran yang diinginkan. Apabila putaran motor turun terlalu banyak kualitas
listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat
berkerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran motor terlalu tinggi
maka bisa mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin
diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai tujuan ini
melalui elektronik kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit (ECU)- yang
merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan
mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi
yang disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu
melalui aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan motor.
2.3 Prinsip Kerja Motor Diesel
Motor bakar ada dua macam yaitu motor pembakaran dalam (internal
combustion engine) dan motor pembakaran luar (external combustion engine),
contoh motor pembakaran luar (external combustion engine) adalah Engine uap,
Engine turbin dan lain sebagainya, contoh motor pembakaran dalam (internal
combustion engine) adalah motor Diesel, motor bensin dan lainya.
Jenis mobil atau kendaraan didasarkan atas mekanisme pembakaran yang
digunakan dibedakan menjadi dua yaitu motor Diesel dan motor bensin (motor
5
pembakaran dalam). Mekanisme pembakaran motor Diesel dikenal dengan
sebutan penyalaan kompresi. Bahan bakar dikompresi sampai tekanan + 25 s/d 32
Kg/cm2 agar mencapai titik nyala dan bahan bakar terbakar dengan sendirinya,
sedangkan motor bensin menggunakan mekanisme penyalaan dengan bunga api.
Bahan bakar ditekan sampai tekanan tertentu yaitu : + 15 s/d 22 Kg/cm2
kemudian diberi percikan bunga api dari busi agar terjadi proses pembakaran.
Motor Diesel menggunakan bahan bakar solar selain pemakaiannya lebih
hemat, bahan bakar solar juga lebih ramah lingkungan karena pada solar
campuran timbel (timah hitam) yang menyebabkan polusi dan mengganggu
saluran pernapasan lebih sedikit dibandingkan motor bensin, namun karena xxi
perbandingan tekanan pada mekanisme penyalaan kompresi yang sangat tinggi
dan memerlukan konstruksi yang lebih kokoh, pada umumnya harga mobil
dengan menggunakan Engine Diesel lebih mahal dari pada mobil dengan
menggunakan motor bensin untuk kelas yang sama. Roda-roda suatu kendaraan
memerlukan adanya tenaga yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta
dapat mengatasi keadaan jalan, udara, dan lain sebagainya. Sumber yang
menghasilkan tenaga disebut Engine.. motor bakar torak merupakan sebutan dari
Engine yang dapat mengubah tenaga panas, listrik, angin atau sumber tenaga
lainnya menjadi tenaga mekanik. Engine yang mengubah tenaga panas menjadi
tenaga mekanik disebut motor bakar.
Engine (engine) yang digunakan pada mobil, merupakan salah satu
rangkaian komponen (sistem) yang sangat penting yaitu sebagai sistem yang
mengubah panas yang dihasilkan dari proses pembakaran kemudian diubah
menjadi kerja melalui mekanisme dengan gerak translasi lurus bolak-balik
(reciprocal) dari torak (piston) menjadi gerak putar (rotasi) pada poros engkol
(cankshaft). Engine yang tenaganya digunakan pada mobil harus kompak, ringan
dan mudah ditempatkan pada ruangan terbatas. Engine harus dapat menghasilkan
kecepatan yang tinggi dan tenaga yang besar, mudah dioperasikan dan sedikit
menimbulkan bunyi, oleh sebab itu Engine bensin dan Engine Diesel umumnya
lebih banyak digunakan pada kendaraan atau mobil
6
Keuntungan Engine Diesel dibandingkan dengan motor bensin secara umum :
1) Engine Diesel mempunyai efisiensi panas yang besar, hal ini berarti bahwa
penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada motor bensin.
2) Engine Diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan penyalaan elektrik
(electrik igniter) untuk membantu pembakaran sehingga kesulitan lebih
kecil dari pada motor bensin.
3) Kecepatannya lebih rendah dibandingkan dengan motor bensin.
7
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 Langkah-langkah prosedur tune up
8
– Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas
Dengan tekanan 10 kg/cm2, tekanan tali seperti pada gambar defleksi/ kelenturan
tali :
Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas dengan SST
penyetel tali kipas. Tegangan tali kipas : (sesuaikan dengan ketentuan manual).
3. Memeriksa baterai
Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan eiring dengan
pemakaian. Kinerja baterai yang kurang baik akan menyebabkan : sulit untuk
menstarter engine, gangguan pada sistem penerangan dan peralatan tambahan
(assesoris).
Perawatan baterai meliputi :
– Pemeriksaan secara visual
Periksa baterai dari kemungkinan :
1) Penyangga baterai berkarat
2) Terminal longgar, berkarat atau rusak
3) Kotak baterai rusak atau bocor
9
– Mengukur berat jenis elektrolit
1) Memeriksa berat jenis elektrolit baterai dengan hydrometer. Berat jenis :
1,25 – 1,27 pada suhu 20o C.
2) Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian elektrolit harus berada
antara garis upper level dan lower level.
10
– Periksa injection nozzle.
Periksa tekanan pengabutan dari injection nozzle dari masing-masing
silinder dengan injection tester.
6. Menyetel katup
Perubahan pada setelan katup akan berakibat pemasukan gas baru dan
pengeluaran gas bekas terganggu dan akan menyebabkan tenaga engine
berkurang, putaran idel terganggu dan suara berisik. Adapun prosedur
penyetelannya sebagai berikut :
– Menempatkan tanda timing
1) Panaskan engine kemudian matikan.
2) Tepatkan silinder no 1 pada top kompresi.
– Menyetel celah katup
Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan penumbuk
(rocker arm). Celah katup hisap: 0,20 mm dan katup buang: 0,30 mm (sesuaikan
dengan ketentuan manual). Penyetelan katup caranya yaitu :
1) Topkan silinder 1 top akhir kompresi (awal ekspansi/ awal usaha).
2) Setel katup pada Top 1 valve yang distel
Silinder 1: in, ex
Silinder 2 : in
Silinder 3 : ex
– Putar satu kali putaran (3600). Posisikan tanda titik pada puli di tanda yang
terdapat di timing mark
– Setel katup Top 4 valve yang stel
Silinder 2 : ex
Silinder 3 : in
Silinder 4: in, ex
11
2) Pasangkan SST (pengukur langkah plunyer) dan dial indikator pada
lubang baut penyumbat pada injection pump.
3) Set silinder pada top 1, dan posisikan jarum pada 0Putar puli poros engkol
berlawanan arah jarum jam sehingga celah puli bergeser 25 0–300 dari titik
timing.Dan jarum berhenti bergerak.
4) Set dial indikator pada 0 mm.
5) Periksa kembali dan teliti bahwa dial indikator menunjukkan pada 0 mm,
ketika poros engkol diputar perlahan -lahan searah jarum jam atau
berlawanan arah jarum jam.
6) Putarkan perlahan - lahan poros engkol searah jarum jam sampai celah
puli segaris dengan tanda timing.
7) Kendorkan mur dan baut seperti berikut:
– 4 mur union pada pipa injeksi
– Dua baut penahan poros pompa injeksi ke bracketnya.
– Dua mur penahan pompa injeksi ke rumah timing belt
8) Setel langkah plunyer dengan menggeserkan rumah pompan injeksi
perlahan- lahan.
Apabila langkah tersebut kurang dari spesifikasi, geser pompa injeksi ke
arah mesin. Dan apabila langkah tersebut lebih besar dari spesifikasi, geser pompa
menjauhi mesin.
9) Keraskan baut dan murnya.
10) Lepaskan SST dan dial indikator
11) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran
12
BAB IV
PENGAMBILAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Pertanyaan / Pembahasan
1) Jelaskan prinsip kerja pada mesin diesel !
2) Bagaiman prosedur tune up pada mesin diesel !
3) Pekerjaaan apa saja yang di lakuakan pada saat melakukan tune up pada
diesel.
4) Jelaskan apa yang di maksud dengan tune up engine
5) Apa kemungkinan yang bisa terjadi jika jarang melakukan tune up pada
sistem pendingin.
13