Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Rabby Ayoeng

NIM : ACE 117 041


M.K : Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

LANGKAH-LANGKAH TNA :
 Mengidentifikasi dan menggambarkan kesenjangan pelaksanaan kerja atau kesenjangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap dibandingkan dengan standar
 SMK merupakan tempat pelatihan keterampilan/kecakapan yang membantu
mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja. Berdasarkan konsep ini maka
diperlukan pelaku kurikulum SMK terutama guru produktif SMK yang kompeten
menjadi keniscayaan. Guru SMK yang mengajar kelompok mata pelajaran yang
dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Keahlian dan Kompetensi Keahlian.
Pengembangan kompetensi secara berkelanjutan guru produktif SMK berbasis industri
ini menyangkut beberapa masalah penting, yaitu peningkatan kompetensi guru produktif
agar sesuai dengan kebutuhan (Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), pola kerjasama
sekolah dengan DUDI, dan magang guru ke industri. Posisi guru produktif SMK sangat
strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini mengandung makna bahwa
ketersediaan jumlah dan kualitas guru produktif yang kompeten akan berdampak sinergis
dalam memujudkan pendidikan SMK yang bermutu.

 Menentukan penyebab kesenjangan tersebut

 Data BPS Tahun 2015 mencatat beberapa masalah yang harus mendapat
penyelesaian, yaitu: 1) hanya 22,3% guru SMK yang mengajar sesuai bidang
kompetensinya (guru produktif); dan 2) Pendidikan kejuruan (SMK) belum link-and-
match dengan DUDI. Disisi lain bahwa pemberlakuan UU Nomor 23 Tahun 2014
memunculkan bebarapa permasalahan penting, antara lain sulitnya mendapatkan guru
yang kompeten, khususnya kompetensi keterampilan pada guru produktif
 Mengidentifikasi kesenjangan pelaksanaan kerja yang di dasarkan kepada kurangnya
pengetahuan, keterampilan dan sikap

 Kesulitan SMK dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas serta relevan


dengan kebutuhan DU/DI, adalah kurangnya dukungan jumlah dan kulaitas guru
produktif. Profesionalitas guru produktif merupakan komponen yang sangat penting
dalam penjaminan kualitas pendidikan yang selaras dengan tuntutan perkembangan sains
dan teknologi (Sainstek), namun demikian ketersediaan jumlah dan kualitas profesi ini
nampaknya saat ini belum ditangani secara tuntas, karena begitu kompleksnya masalah
yang dihadapi baik oleh lembaga pendidikan, masyarakat maupun pemerintah sendiri.

 Merekomendasikan solusi

 Diadakan diklat/pelatihan disekolah dengan mendatangkan instruktur dari luar,


atau dilakukan Tim Teaching dalam mengajar yang kurang mampu didampingi guru yang
kompeten sambil belajar bersama (Pembelajaran Model Koligeal). Pelatihan dilakukan
dengan sungguhsungguh dan memang guru yang berminat secara sungguh-sungguh yang
diikutkan dalam Diklat, dan mereka yang memenuhi syarat yang diberi sertifikat Diklat.
Guru-guru yang sudah sertifikasi wajib mengikuti Diklat, dan setiap semester guru harap
membuat laporan kinerja. Karena selama ini guru yang sudah sertifikasi belum ada
tuntutan untuk membuat laporan kinerja sehingga guru yang sudah sertifikasi selama ini
secara keseluruhan belum menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat bagus,
walaupun ada sebagian kecil ada yang menunjukkan kinerja sangat bagus. Adanya
evaluasi kinerja secara kontinu oleh kepala sekolah dan pengawas, sehingga guru
memilki komitmen dan sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas sehari-hari sebagai
pendidik, pelatih, dan motivator sehingga jiwa keteladanan dan kepemimpinan selalu
melekat dalam diri guru.
 Menggambarkan Tentang peran atau pelaksanaan tugas

Langkah
Jenis Kegiatan Realisasi Pelaksanaa
Ke
Hasil identifikasi kebutuhan Diklat:
1. Diklat Pembuatan Media
Pembelajaran
2. Diklat penulisan karya Tulis
ilmiah
Identifikasi kebutuhan pendidikan dan 3. Diklat penelitian tindakan kelas
pelatihan (Diklat). Identifikasi kebutuhan 4. Diklat penyusunan buku ajar
1 dilakukan melalui: pengamatan lapangan, 5. Diklat penyusunan modul
survei, wawancara, hasil kajian melalui 6. Diklat penyusunan LKS
diskusi, hasil seminar atau penelitian. 7. Diklat pengelolaan kelas 8. Diklat
teori bidang studi
9. Diklat Terapan bidang pemesinan
10. Diklat manajemen bengkel
11. Diklat calon kepala sekolah
12. Dan lain sebagainya
Menentukan pilihan diklat yang relevan Dari berbagai identifikasi kebutuhan
sesuai kebutuh-an dunia usaha/industri dan dipilih prioritas utama: “Diklat
2
masyarakat serta merupakan kebutuhan pemesinan bagi guru SMK bidang
yang harus segera ditanga Studi Teknik Mesin
3 Menentukan tim pengembang pelaksanan 1. Dibentuk Satgas/Tim pengembang
diklat untuk menyusun draft kegiatan Diklat pemesinan bagi guru
pengembangan sebagai rencana SMK bidang pemesinan; dipilih
pengembangan Diklat guru SMK bidang orang-orang yang kompeten
pemesinan.Tugas Tim pengembang dibidangnya
meliputi: 2. Susunan Satuan Tugas/Tim
1. Identifkasi masalah yang berdasar pada Pengembang Diklat:
kebutuhan. * Tim Pengarah
2. Menentukan pemecahan masalah yang * Pananggung Jawab
dibutuhkan, dan mengidentifikasi * Ketua Pelaksana
alternative pemecahan masalah. * Sekretaris
3. Memilih dan menentukan strategi * Bendahara
pelaksanaan * Seksi-seksi, meliputi:
4. Menentukan efektifitas kinerja a. Seksi Sekretariat
5. Merencanakan dan mempersiapkan b. Seksi Sarana-prasaran
segala sesuatu terkait dengan pelaksanaan c. Seksi Humas
Diklat yang sudah ditentukan d. Evaluasi
6. Melaksanakan dan memantau kegiatan e. dll sesuai kebutuha
Diklat
7. Melakukan Umpan Balik pada setiap
event (tahap) kegiatan
8. Melakukan evaluasi kegiatan secara
menyeluruh
1. Menentukan Tujuan Diklat 2.
Menyusun kurikulum/materi
3. Menentukan Strategi pembe-
lajaran yang akan dilakukan
4. Menentukan media/alat dan
sumber-sumber pembelajaran
5. Menentukan tempat Diklat
Menyusun kurikulum dan kebutuhan lain 6. Menentukan sarana dan prasarana
4 terkait dengan kegiatan Diklat yang Diklat
direncanakan 7. Menentukan jadual
8. Menentukan pemateri/ instruktur
9. Membuat format-format
administrasi yang di perlukan dalam
kegiatan Diklat (daftar hadir peserta,
daftar hadir
instruktur, lembar penilaian siswa,
lembar penilaian kegiatan, dll
Memilih strategi pembelajaran
ditentukan dengan pertimbangan:
5 Memilih strategi pembelajaran jumlah peserta diklat, usia,
pengalaman, materi, dan lama waktu
kegiatan.
Sumber dan alat-alat belajar dipilih
sesuai dengan materi dan
6 Menentukan sumber pembelajaran
kemampuan peserta didik, serta
kemanfaatan sumber dan alat belajar.
Realisasi pelaksanaan program Tim melakukan kegiatan Diklat bagi
7
pengembangan guru SMK Guru SMK
Evaluasi dilakukan terhadap: 1.
Peserta Diklat: untuk menge-tahui
keberhasilan yang dicapai peserta
2. Pelaksanaan kegiatan: untuk
8 Evaluasi kegiatan mengukur efektifitas kinerja
pelaksana (Tim Perancang)
3. Instruktur/pelatih: untuk melihat
kemampuan, keterampilan dan
kinerja instruktur.

Anda mungkin juga menyukai