Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis aturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat,
taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pengerjaan makalah ini. Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas ujian akhir semester.
Seperti halnya kata pepatah, “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”. Meskipun
dalam penulisan makalah ini penulis telah mengoptimalkan kemampuan yang penulis
miliki, tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis
mohon maaf.
Akhir kata, semoga penyusunan dan penulisan makalah ini memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Assalammualaikum Wr. Wb.

Kraksaan, Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 2
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 2
D. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
E. Manfaat Penulisan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A. Pengertian Tune Up 10.000 Km............................................................. 3
B. Tune Up 10.000 Km Terhadap Sistem Pelumasan Mesin....................... 3
C. Manfaat Tune Up 10.000 Km.................................................................. 7
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zaman ini penggunaan mobil sudah merupakan konsumsi umum.
Mobil bukan lagi dipandang sebagai barang istimewa, ini dapat dilihat dari
tingkat kepadatan lalu lintas jalan raya yang kian hari kian padat oleh
banyaknya kendaraan termasuk mobil yang berlalu lalang. Pendapatan
masyarakat yang semakin tinggi mendorong mereka untuk meningkatkan
prestise, salah satunya adalah dengan memiliki mobil. Hal ini menyebabkan
semakin menjamurnya kepemilikan mobil, bahkan dalam satu kota yang tidak
terlalu besar bisa terdapat ribuan mobil dari berbagai jenis merk yang dimiliki
oleh penduduk kotanya.
Para pemilik mobil seharusnya mampu memperhatikan kondisi mobil
yang dipakai karena mobil juga membutuhkan perawatan. Membahas
mengenai perawatan mobil belum tentu pemiliknya memahami mengenai
sistem kerja mobil yang di dalamnya ada mesin yang terdiri atas beberapa
sistem penunjang.
Perawatan yang intensif normal akan dilakukan jika mobil sudah
menempuh jarak 10.000 KM karena dapat mempengaruhi performa mesin.
Hal ini masih belum banyak diketahui oleh para pemilik mobil.
Masalah yang sering ditemu yaitu para pemilik mobil lalai dalam
perawatan di penggantian oli mesing, para pemilik mobil menganggap
mengganti oli mesin sesuatu yang sepeleh, padahal mesin sangat
membutuhkan sistem pelumasan yang baik. Maka dibutuhkan perawatan
yang intensif mengenai pelumasan mesin mobil.
Para pemilik mobil akan merasakan dampak jika tidak melakukan
perawatan oli mesin dan menganggap jika mesin sudah tua atau rusak,
padahal mesin mobil hanya membutuh kan perawatan yang intensif dari
pemiliknya.

1
B. Identifikasi Masalah
Perawatan intensif kepada mesin mobil sangat mempengaruhi terhadap mesin,
maka para pemilik mobil harus memahami Tune Up 10.000 Km :
1. Pengertian Tune Up 10.000 Km
2. Tune Up terhadap sistem pelumasan mesin
3. Manfaat Tune Up 10.000 Km

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
pengertian Pengertian Tune Up 10.000 Km dan manfaatnya terhadap
pelumasan pada mesin yang masih belum dipahami para pemilik mobil.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
pemahaman mengenai Tune Up 10.000 Km dan manfaatnya kepada para
pemilik mobil khususnya dalam perawatan pelumasan pada mesin.
Tujuan diberikannya perwatan dan perbaikan pelumasan pada mesin, yaitu:
1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya pelumasan pada mesin
2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin

E. Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh jika memahami Tune Up 10.000 Km terhadap sistem
pelumasan mesin:
1. Memperpanjang umur mesin
2. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan
3. Mengurai pengeluaran asap gas buang

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tune Up 10.000 Km
Tune Up 10.000 Km istilah dari service mobil berkala adalah kegiatan
memperbaiki mobil yang wajib dilakukan paling tidak setiap 6 bulan sekali.
Sebenarnya kilometer tidak selamanya menjadi acuan untuk melakukan service mobil.
Namun, pada teori umumnya 10.000 km pada mobil baru dapat dicapai dalam waktu
6 bulan.
Jika tidak mencapai 10.000 km, tetap wajib melakukan service mobil.
Dikarenakan adanya proses oksidasi dari uap sekitar mobil dan nantinya dapat
merusak cairan oli. Juga komponen mesin cenderung cepat berkarat karena tidak ada
pelumasan dari oli.
Hal ini perlu diketahui dan dipahami oleh para pemilik mobil karena
perawatan terhadap mesin sangat mempengaruhi kondisi mesin dan ketahanan mesin
B. Tune Up terhadap sistem pelumasan mesin
Pelumasan adalah suatu sistem atau rangkaian pada kendaraan di mana pelumas
ditampung, disedot, disaring, kemudian didistribusikan secara menyeluruh ke setiap
bagian mesin. Media pelumas yang digunakan pada sistem ini adalah oli yang mampu
masuk hingga ke celah mesin.

Oli yang melapisi celah-celah mesin dinamakan oil film. Lapisan ini menempel
sangat kuat pada komponen mesin dan sulit dilepaskan. Hal ini membuat setiap kali
komponen mesin yang mayoritas terbuat dari logam bergesekan, lapisan tersebut dapat
menjadi penghalang terjadinya gesekan langsung.

Sistem ini dibuat dengan memperhitungkan beberapa fungsi. Sistem ini bekerja
secara langsung sebagai pendingin komponen mesin dan membilas kotoran yang
menempel pada komponen mesin sehingga mesin dapat bekerja lebih baik.

Pelumasan juga dilakukan untuk memberi sekat pada lubang antara silinder dan
torak. Sekat ini berfungsi sebagai pencegah kebocoran tekanan dari ruang pembakaran.
Selain itu, pelumasan juga berfungsi untuk melumasi seluruh permukaan komponen
mesin agar tidak bergesekan secara langsung.

3
Hal tersebut dilakukan untuk meredam suara yang ditimbulkan dari komponen
mesin yang bergerak. Serta agar tidak terjadi keausan pada komponen mesin, sehingga
mesin menjadi lebih awet dan kendaraan Anda menjadi nyaman untuk dikendarai.

Komponen-Komponen Sistem Pelumasan

 Bak oli

Bak oli merupakan salah satu komponen pelumasan yang berfungsi untuk
menampung oli. Komponen ini menyimpan cadangan oli yang nantinya akan
digunakan untuk melumasi mesin.

 Pompa oli

Komponen ini berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan oli pada mesin.
Kinerja komponen pompa oli bergantung pada putaran mesin dari camshaft, crankshaft,
atau timing belt. Pompa oli bekerja dengan menyalurkan oli yang bertekanan ke semua
saluran mesin.

Kemudian oli tersebut pada akhirnya dibuang melalui saluran perkaitan yang berada di
ujung pompa. Proses ini bertujuan untuk melumasi seluruh bagian lain dari mesin yang
terbuka. Adanya pompa oli membuat beluruh komponen mesin mendapat pelumas
tanpa tekanan.

 Filter oli

Komponen lain yang digunakan dalam sistem pelumasan adalah filter oli.
Komponen ini bertugas sebagai penyaring oli dari kotoran sehingga oli tidak cepat
kotor. Apabila oli yang diproses dalam sistem ini terkontaminasi oleh kotoran, maka
pelumasan tidak akan berfungsi secara maksimal.

Pelumas yang bekerja di sebuah kendaraan tidak boleh mengandung kotoran


sedikitpun. Partikel dan kotoran yang ada dalam oli dapat menyebabkan celah mesin
yang rapat akan tergores.

 Strainer

4
Komponen ini berfungsi untuk menyempurnakan kerja filter oli. Strainer atau
penyaring dapat menyaring kotoran hingga yang berdiameter satu milimeter.
Komponen pompa oli berada di antara lubang pompa oli dengan pompa oli, yaitu
bertugas sebagai lubang isap pelumas menuju pompa oli.

 Pressure Valve

Pressure valve atau katup tekanan merupakan sebuah komponen pelumasan yang
bertugas untuk mengatur tekanan pelumas. Pengaturan ini dilakukan utamanya ketika
mesin sedang bekerja dengan perputaran yang tinggi.

Ketika mesin berputar tinggi, volume oli yang bergerak dari pompa oli mengalami
pertambahan. Sedangkan saluran oli memiliki batas kemampuan. Oleh karena itu,
pengaturan tekanan pelumas dibutuhkan agar tekanan oli tetap stabil.

Kerja dari komponen yang satu ini memiliki hasil akhir untuk mengembalikan oli pada
carter. Proses ini berlangsung ketika tekanan pelumas atau oli sedang naik.

 Switch Oli

Switch oli merupakan sensor tekanan oli yang berfungsi untuk mengetahui hasil kerja
dari pompa oli. Komponen ini bertugas untuk memberitahukan kepada Anda terkait
cukup atau tidaknya tekanan pompa oli untuk melumasi mesin.

Anda akan dapat mengetahui hal tersebut ketika memutar kunci kontak Anda pada
posisi on. Lihatlah pada dashboard apakah lampu indikator oli kendaraan Anda
menyala. Apabila lampu ini menyala berarti komponen switch berfungsi dengan baik.

Namun sebaliknya, ketika mesin dihidupkan lampu indikator oli harus mati. Apabila
lampu indikator oli hidup saat mesin dihidupkan, periksalah oli mesin Anda.
Kemungkinan ada sesuatu yang bermasalah pada pelumasan kendaraan Anda.

 Oil gallery

Oil gallery adalah saluran pelumasan yang berfungsi sebagai jalan oli atau
pelumas pada mesin. Komponen ini berupa lubang pada blok mesin yang akan

5
dilumasi. Lubang ini akan mengantarkan pelumas pada perangkat yang harus mendapat
pelumasan.

 Oil jet

Oil jet merupakan sebuah komponen pelumasan yang berada di bawah silinder
mesin. Komponen ini bertugas menyemburkan oli atau pelumas ke batang penggerak.

 PCV valve

Komponen yang satu ini tidak kalah penting. Komponen Positive Crankcase
Ventilation valve atau disingkat PCV valve merupakan bagian dari rangkaian saluran
mesin. Komponen ini berupa saluran ventilasi udara yang terdapat pada ruang engkol
mesin.

PCV valve berguna untuk mengeluarkan gas atau udara yang telah
terkontaminasi. Pada rangkaian pelumasan mesin kendaraan, PCV valve berfungsi
untuk membuang gas sisa pembakaran dalam mesin. Pada akhirnya, komponen ini
dapat menjaga kestabilan tekanan pada mesin.

Cara Kerja Sistem Pelumasan

Cara kerja sistem pelumas mesin kendaraan dapat dikatakan cukup sederhana
namun juga rumit. Sistem ini akan mulai bekerja ketika mesin kendaraan dihidupkan.
Sedangkan pada kondisi normal, yaitu mesin belum dihidupkan, pelumas atau oli
tertampung di dalam karter atau bak oli.

Ketika itu, pompa oli memiliki pasokan pelumas yang berasal dari engkol
mesin. Pompa oli pada umumnya menggunakan rotary pump.

Kemudian ketika mesin dihidupkan, poros engkol memulai kerja sistem


pelumasan dengan memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan adanya penyedotan
pada komponen inlet hose oil pump. Pelumas akan masuk pada pompa oli lewat inlet
valve, dan terjadi penekanan pelumas oleh pompa di sisi lainnya.

Pelumas atau oli yang sudah memiliki tekanan mengalir lewat jalur oli menuju
filter oli. Di dalam komponen filter ini pelumas mengalami proses penyaringan agar
terbebas dari berbagai kerak, kotoran, dan partikel.

6
Pelumas atau oli lalu lewat pada komponen oil feed disalurkan ke oil jet dan
bagian atas mesin. Oli yang telah berada di permukaan mesin secara otomatis akan
langsung melakukan tugasnya, yaitu melumasi bagian rocker arm dan poros cam.
Setelah itu, oli kembali ke bak atau karter lewat saluran oli.

Di sisi lain, oli dari oil jet di bawah blok silinder dikeluarkan dengan cara
disemprotkan. Oli atau pelumas ini bertugas untuk melumasi komponen connecting rod
dan piston. Seluruh perputaran pelumas tersebut dibantu dengan adanya komponen
weight balance.

Komponen weight balance merupakan bagian dari poros engkol yang berbentuk
menyerupai sekop. Komponen ini bertugas untuk mengobrak-abrik oli yang berada di
karter atau bak oli pada saat poros engkol berputar. Hal ini bertujuan untuk menyebar
oli ke semua bagian mesin.

C. Manfaat Tune Up 10.000 Km


1. Mengoptimalkan performa kendaraan

Tune up mobil biasanya fokus pada mesin kendaraan sehingga memang tujuannya
yakni untuk mengoptimalkan performa kendaraan. Salah satu yang dilakukannya
adalah dengan melakukan pembersihan ruang bakar agar kerak yang menumpuk bisa
disingkirkan. Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, performa mesin kendaraan
dapat menurun karena beberapa hal seperti kualitas pelumas yang buruk, suhu tinggi
hingga kemacetan.

2. Memastikan komponen mobil tetap stabil

Fungsi tune up mobil lainya adalah memastikan komponen mobil terutama


yang berkaitan dengan mesin terjaga dengan baik. Memastikan komponen-komponen
mobil bekerja secara optimal sangat penting untuk menghindari berbagai risiko
kecelakaan yang disebabkan karena kerusakan komponen.

7
3. Memperpanjang usia kendaraan

Manfaat lainnya yang bisa kita rasakan dari rutin melakukan tune up mobil
adalah usia kendaraan yang bisa jauh lebih lama. Hal ini karena tune up mobil dapat
mengembalikan performa kendaraan seperti semula dengan melakukan penggantian
maupun perbaikan komponen mesin yang usang.

8
BAB III
KESIMPULAN

Tune UP 10.000 Km sebuah perawatan mesin berskala rutin dilakukan ketika


kilometer telah mencapai 10.000 Km, tetapi perawatan mesin seharusnya dilakukan 6
bulan sekali. Kilometer bukan menjadi tolak ukur namun bedasarkan teori 10.000 Km
akan ditempuh dalam 6 bulan.

Jika tidak mencapai 10.000 km, tetap wajib melakukan service mobil.
Dikarenakan adanya proses oksidasi dari uap sekitar mobil dan nantinya dapat
merusak cairan oli. Juga komponen mesin cenderung cepat berkarat karena tidak ada
pelumasan dari oli.

Manfaat utama tune up adalah untuk memastikan komponen penting pada


kendaraan bekerja secara maksimal. Selain itu, tune up juga berguna untuk
menghindari risiko kerusakan fatal yang bisa menyebabkan kecelakaan akibat
kerusakan beberapa komponen kendaraan.

DAFTAR PUSTAK

 https://lifepal.co.id/media/tune-up/
 https://www.suzuki.co.id/tips-trik/sistem-pelumasan-pengertian-komponen-dan-
cara-kerjanya?pages=all
 https://www.carsome.id/news/item/service-mobil-berkala

Anda mungkin juga menyukai