Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM PELUMASAN SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER MX


SISTEM PENDINGIN SEPEDA MOTOR JUPITER MX

DISUSUN
OLEH :

KELAS : XII

 MADE ARIANA
 ANJAS DWI DANUARTA
 FENDY
 DION RAHARDI KURNIAWAN
 MUHAMMAD NAELA RISQUN NATIF

SMK NEGERI 6 KOLAKA TIMUR


TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karuniaNyalah, maka penulis dapat menyelesaikan makalah “Sistem Pelumasan dan
Pendingin Motor Jupiter MX” ini tepat pada batas waktunya. Makalah tugas ini dibuat dari
berbagai sumber atau referensi.
Pada makalah tugas ini, penulis berusaha menyusun dalam bentuk paparan yang akan
mempermudah para pembaca untuk dapat belajar lebih baik, karena didalamnya terdapat
ringkasan materi yang penulis buat secara sederhana sehingga mudah dipahami.
Penulis menyadari makalah tugas ini jauh dari sempurna, hal ini mengingat
kemampuan pengetahuan dan kepustakaan yang penulis miliki sangat terbatas, Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya
agar makalah tugas ini dapat digunakan sebaik mungkin.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyelesaian makalah “Sistem Pelumasan dan Pendingin Motor
Jupiter MX” ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Wassalam.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Pelumasan Sepeda Motor ................................................................................... 2

B. Prinsip kerja sistem pelumasan .......................................................................................2

C. Fungsi Pelumasan .......................................................................................................... 3

D. Macam - macam sistem pelumasan ............................................................................... 3

E. Sistem Pendinginan ........................................................................................................ 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................................9

B. Saran ..............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri - pelumas - atau yang lebih popular disebut oli - merupakan
bagian tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Tanpa pelumas, mobil secanggih apapun
dipastikan tidak akan bisa bekerja. Pada manusia, pelumas adalah darah. Pelumas sangat
menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Salah
memilih pelumas bisa berakibat fatal. Bila mutu pelumas jelek dan tercemar, mesin bisa
rontok dalam waktu dekat. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat
membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin.
Oleh karena itu, disini penulis akan menjelaskan secara rinci tentang sistem
pelumasan pada motor bensin dan diesel agar para pembaca dapat mengetahui prinsip
kerja pelumasan pada motor bensin dan diesel sehingga pembaca dapat memilih pelumas
yang tepat bagi mesin kendaraannya agar dapat awet dan tahan lama.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disrumuskan permasasalahn yang
akan di bahas yaitu :

1. Apa pengertian pelumasan serta fungsi pelumasan tersebut ?


2. Bagaimana sistem kerja pelumasan pada motor tersebut ?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem pendingin ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Dapat mengetahui pengertian pelumasan serta fungsi pelumasan tersebut.


2. Mengetahui sistem kerja pelumasan pada motor.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pendingin.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pelumasan Sepeda Motor


Pelumasan adalah proses memberikan lapisan minyak pelumas di antara dua
permukaan yang bergesek. Semua permukaan komponen motor yang bergerak
seharusnya selalu dalam keadaan basah oleh bahan pelumas. Fungsi utama pelumasan
ada dua yaitu mengurangi gesekan (friksi) dan sebagai pendingin. Bila terjadi suatu
keadaan luar biasa, dimana sistem pelumasan tidak bekerja, maka akan terjadi gesekan
langsung antara dua permukaan yang mengakibatkan timbulnya keausan dan panas yang
tinggi. Bahan pelumas di dalam mesin bagaikan lapisan tipis (film) yang memisahkan
antara permukaan logam dengan permukaan logam lainnya yang saling meluncur
sehingga antara logam-logam tersebut tidak kontak langsung. Selain seperti yang
diterangkan diatas, bahan pelumas juga berfungsi sebagai sekat (seal) pada cincin torak
yang dapat menolong memperbesar kompresi motor.

Gambar 1. Pendingin dan pelumasan pada mesin sepeda motor

B. Prinsip kerja sistem pelumasan:


Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan
oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui
pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media
pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dnegan
dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih
lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan
tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek
saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi
di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan

2
melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker
arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ;
melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah
menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding
silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank
case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)

C. Fungsi Pelumasan
1. Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang
diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan
menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan,
menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian
yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).
2. Sebagai peredam
Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya
yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan
menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas
berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi
sehingga suara mesin lebih halus.
3. Sebagai anti karat
Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah
kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya
karat dapat dihindari.
Bagian bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan adalah
1) dinding silinder dan torak
2) bantalan poros engkol dan batang penggerak
3) bantalan poros kam
4) mekanisme katup
5) pena poros
6) kipas pendingin
7) pompa
8) mekanisme pengapian

D. Macam - macam sistem pelumasan


Sistem pelumasan pada kendaraan baik mobil atau sepeda motor dapat kita
kelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
1. Jenis percik ( splash type)
Pada jenis ini stang seher dilengkapi dengan sendok yang berada pada ujung
bagian bawah dari stang seher . Sehingga saat mesin berputar, maka sendok
pemercik akan memercikan oli yang di bak oli ke dinding silinder dan bearing.
Jenis ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana , namun sulit untuk melumasi

3
bagian - bagian yang memiliki celah lebih sempit . Karena itu sistem pelumasan
tipe ini sudah tidak lagi digunakan.
2. Jenis tekanan ( pressure feed type )
Pada jenis ini sistem pelumasan menggunakan pompa oli yang berguna untuk
mensirkulasikan minyak pelumas. Jenis inilah yang sekarang digunakan pada
kendaraan baik mobil ataupun sepeda motor.
Adapun pompa oli yang digunakan ada bermacam - macam yaitu :
 model roda gigi ( gear type )
 model trocoid
3. Jenis kombinasi
Pada sistem pelumas tipe ini adalah penggabungan dari sistem pelumas tipe 1
dan tipe 2 .

Karter atau panci oli terletak pada bagian bawah engine untuk menyimpan oli
yang diperlukan untuk pelumasan engine. Sebuah tutup pengisi oli ketika dibuka,
menyediakan sebuah ruang yang memungkinkan oli dapat dimasukan kedalam
engine. Tongkat kedalaman merupakan batang yang dapat dicabut dengan mudah
yang digunakan untuk menjelaskan jumlah oli engine dengan benar. Pompa oli
mensirkulasikan oli engine ke komponen-komponen engine untuk memberikan
pelumasan kepada bagian-bagian yang bergerak sehingga mecegah keausan akibat
gesekan.
Katup pembebas tekanan oli memungkinkan takanan oli yang berlebihan
untuk kembali ke panci oli, termasuk ketika engine dingin (oli pekat), untuk
mengurangi kemungkinan kerusakan komponen-komponen sistem pelumasan.
Sebuah saringan oli dipasangkan untuk menghalangi partikel-partikel kotoran
terbawa masuk oleh oli engine yang dapat menimbulkan kerusakan engine. Katup
By-pass dipasangkan yang memungkinkan oli tidak tersaring dan masuk ke engine
dengan jalan pintas ketika saringan buntu/ penuh kotoran.
Saluran Serambi Utama dan pipa-pipa, sebagai dipelumas menuju engine.
Indikator tekanan oli dirancang untuk memberi sebuah peringatan jika tekanan oli
pelumas turun dibawah tekanan yang diperlukan untuk kerja engine yang efektif.
Pendinginan oli sesuatu yang dipasang untuk mendinginkan oli pelumas dengan

4
memindahkan kelebihan panas dengan pendingin udara yang dilewatkan pada inti
pendingin.
Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV))
dirancang untuk membuang kebocoran asap yang dihasilkan oleh pembakaran-
pembakaran yang masuk keruang engkol. Asap ini dihasilkan karena tekanan pada
engine yang meningkat, dihasilkan karena kebocoran perapat oli pada silinder.

1. Fungsi dari oli pelumas adalah :


1. Mengurangi keausan engine agar minimum.
2. Mengurangi gesekan dan kehilangan tenaga yang diakibatkannya.
3. Memindahkan panas.
4. Mengurangi suara engine
5. Sebagai perapat.
6. Membersihkan kompone-komponen engine.

Lima kondisi yang mengotori oli pelumas engine :


a. Kotoran karbon dari pembakaran engine.
b. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau bahan
bakar.
c. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine, menjadi
bercampur dengan oli.
d. Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui ring-ring
piston kedalam ruang engkoll.
e. Kondensasi / pengembunan air dari udara yang melalui engine

E. Sistem Pendinginan
Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang
berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin
pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan
energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan
instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya

5
terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan
sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi
memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang
diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang.
Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga
mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah
lingkungan.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin
mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur
sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian
besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia
sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak
terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar
temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung
dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida
sebagai perantara disebut pendinginan air.
Macam – macam system pendinginan pada mesin
Sistem pendinginan udara, yaitu sistem pendinginan yang menggunakan udara
sebagai fluida pendingin. Sistem pendinginan udara dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu sistem pendinginan udara secara alami (natural air cooling system), dan sistem
pendinginan udara secara paksa (Forced air cooling system).
Komponen utama sistem pendingin udara adalah sirip pendingin, semakin luas
sirip pendingin semakin efektif pembuangan panas, namun semakin luas sistem
pendingin suara mesin semakin kasar akibat resonasi suara yang dihasilkan sirip
pendingin. Guna mengatasi hal tersebut maka pada sirip pendingin dipasang karet
peredam suara. Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas
pendinginan adalah menggunakan sistem pendingin paksa. Pada sistem pendinginan
udara paksa digunakan kipas pendingin untuk membantu meningkatkan sirkulasi
udara pendingin.
 Water cooling system
Sistem pendinginan air (Water cooling system), yaitu sistem pendinginan yang
menggunakan air sebagai fluida pendingin. Kelebihan sistem pendinginan air
adalah efektifitas pendingin yang sangat baik dan peredam suara mesin karena blok
silinder dikelilingi dengan air pendingin.
 Komponen water cooling system
1. Air pendingin
Air merupakan media pendingin yang mengambil panas dari mesin.
Air yang telah panas dialirkan ke radiator untuk didinginkan, setelah dingin
dihisap oleh pompa untuk disirkulasikan ke blok mesin. Guna meningkatkan
efektifitas pendingin maka air pendingin dicampur dengan water treatment
anti beku (coolant). Komposisi campuran adalah 50 % air dan 50 % coolant,
dengan tambahan bahan tersebut titik beku air dapat mencapai - 35 º C.
2. Water jacket
6
Konstruksi blok silinder sepeda motor pendinginan udara berbeda
dengan pendinginan air. Sistem pendinginan air pada blok silinder dikelilingi
oleh air pendingin, kantong air pada blok silinder sering disebut water jaket.
3. Radiator
Radiator berfungsi untuk mendinginkan air pendingin yang telah panas
setelah melewati water jaket. Radiator terdiri dari tangki atas (upper tank),
tangki bawah (lower tank), inti radiator (radiator core). Radiator core terdiri
dari pipa kecil yang dapat dialiri air panas dari tangki atas ke tangki bawah,
antara pipa kecil dilengkapi sirip pendingin, sirip pendingin berfungsi untuk
menyerap dan meradiasikan panas yang melewati pipa, sehingga air pendingin
sampai di tangki bawah temperaturnya lebih rendah.
4. Water pump
Pompa air pendingin berfungsi sebagai pompa siskulasi air pendingin.
Menghisap air pendingin dari tangki bawah radiator, menekan ke water jaket,
tutup radiator, thermostat, tangki atas, radiator core, demikian seterusnya
sehingga air pendingin bersirkulasi.
5. Thermostat
Thermostat berfungsi untuk mengatur sirkulasi air pendingin dari
mesin ke radiator. Thermostat dipasang antara mesin dengan saluran atas
radiataor. Saat mesin masih dingin maka saluran air ke radiator ditutup, agar
panas kerja mesin cepat terpenuhi, setelah panas kerja mesin terpenuhi yaitu
80-90 ºC, maka thermostat akan terbuka, sehingga air mengalir ke radiator
untuk proses pendinginan.
Prinsip kerja:
Saat mesin masih dingin gaya pegas mendorong katup sehingga katup
menutup, saluran air ke radiator ditutup. Dengan penutupan ini air pendingin
hanya bersirkulasi didalam mesin, proses pendinginan air ke radiator terhenti,
panas kerja mesin cepat terpenuhi.
Panas air pendingin mesin menyebabkan wax pada thermostat memuai,
volume wax bertambah sehingga mendorong piston/ shaft, karena posisi
piston statis maka pemuaian wax menyebabkan silinder sebagai rumah wax
terdorong turun melawan gaya pegas, turunnya silinder menyebabkan katup
terbuka, sehingga air pendingin mengalir ke radiator untuk proses
pendinginan.
6. Oil cooling system
Minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal oli mesin pada
dasarnya memiliki fungsi sama. Yakni sebagai bahan pelumas agar mesin
berjalan mulus dan bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai pendingin
dan penyekat. Untuk fungsi pendingin, oli cukup penting perannya dalam
sebuah mesin, Oli bertanggung jawab besar terhadap suhu mesin. Radiator
hanya bertanggung jawab untuk pendinginan bagian atas mesin, sedangkan
sisanya (crankshaft, camshaft, timing gears, piston, baut, dan masih banyak
lagi komponen mesin yang kritis didinginkan oleh oli).

7
Panas pada mesin dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar dan
gesekan antara komponen mesin. Ketika oli melewati bagian komponen mesin
yang panas, panas dialihkan ke oli. Karena oli menjadi panas, maka oli
tersebut perlu di dinginkan, bisanya oli tersebut di dinginkan menggunakan air
tawar.
Proses penukaran panas ini terjadi di suatu alat yang dinamakan Heat
Exchanger, dimana fluida yang di dinginkan adalah oli, sedangkan fluida yang
mendinginkan adalah air tawar. Untuk peletakan Heat Exchanger pada mesin
tertentu di letakkan jadi satu dengan mesin, namun ada juga yang terpisah
dengan mesin sehingga memerlukan sistem perpipaan yang lebih banyak. Heat
Exchanger secara umum terdapat 2 tipe, yaitu tipe shell & tube (U-tube) dan
tipe plate, namun sekarang tipe plate lebih cenderung di minati ketimbang tipe
tube karena dari segi perawatannya, tipe plate lebih mudah untuk di
bersihkan.
Sistem pendinginan oli sangat diperlukan dalam mendinginkan oli
mesin, jika sistem pendinginan oli ini gagal atau rusak, maka oli akan menjadi
over heat, yang akan menyebabkan oli menjadi sangat encer dan tidak akan
dapat melakukan fungsinya dengan baik terhadap komponen dalam mesin, dan
tentu saja akan sangat membahayakan mesin itu sendiri.
Keuntungan dari menggunakan oil cooler perawatan relatif lebih
mudah, cukup mengganti filter oli tepat waktu dan selalu gunakan oli minimal
sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Umur dari sistem pendingin oli juga bisa
dikatakan lebih awet, karena jarang sekali terkena sentuhan. Hanya saja sistem
pendingin oli rata-rata berukuran lebih kecil dibandingkan dengan radiator,
dan umumnya tidak diberikan ekstra fan pada oil cooler tersebut. Hal tersebut
dapat mengakibatkan panas berlebih pula pada saat mengalami kemacetan
yang sangat parah karena oil cooler membutuhkan sirkulasi udara yang bagus.
Umumnya orang – orang sering menambahkan ekstra fan pada oil coolernya
agar sirkulasi udara tetap bagus
Untuk mesin – mesin sekarang sudah dilengkapi dengan safety device,
sehingga jika oli menjadi sangat panas dan melebihi batas yang di ijinkan,
maka mesin akan mati dengan sendirinya, dan pada layar monitoring akan
muncul alaram kalau oli mesin terlalu panas

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda
bergerak, dan fungsi utamanya adalah untuk mengurangi gaya gesek.
 Cara kerja sistem pelumasan adalah menyalurkan oli mesin ke komponen yang
berputar dan bergeser agar mesin dapat bekerja dengan normal dan juga berperan
penting sebagai pendingin.
 Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin
pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk
menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak.

B. Saran
Sebaiknya bagi para pembaca agar tidak terpaku oleh makalah ini saja,
sehingga semakin banyak referensi membuat pengetahuan dan pemahaman materi ini
semakin luas dan dengan adanya makalah ini menjadikan solusi yang dapat digunakan
atau diterapkan untuk mengatasi masalah atau kesulitan belajar yang dialami oleh
para siswa.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesin

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelumas

http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Bagaimana-cara-menentukan-atau-

memilih-pelumas-.html

http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Pengertian-Pelumas-.html

http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Penggunaan-pelumas-.html

http://www.taxidoinfo.co.cc/2010/04/penggunaan-dan-pemeliharaan-system.html

http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=11

http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=12

10

Anda mungkin juga menyukai