Oleh:
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
Setiap mesin pasti mebutuhkan pelumasan, mulai dari mesin jahit hingga jet
sekalipun. Mesin terdiri dari berbagai logam (metal part) yang bergerak seperti
katup, piston, gear dan sebagaiya. Part tersebut harus terjaga sehingga
perputaran/pergerakan mesin dapat berjalan lancar/baik sehingga dapat berumur
panjang/lama pemakaian.
Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu
mesin dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara
permukaan yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada
suatu mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling
bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal.
Pelumasan memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang pendeknya
umur mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan
antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat
meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin. Sedangkan pelumasan itu
sendiri berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya keausan pada
komponen-komponen mesin yang saling bergesekan, melancarkan komponen-
komponen mesin yang bergerak atau berputar, mencegah terjadinya suara berisik,
mengurangi panas yang timbul karena pergesekan, dan meminimalkan tenaga
mesin yang terbuang untuk melawan gaya gesek.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB 2. ISI
3
bergerigi dan ujung-ujung yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Jika dua
bagian bergerak, yang memiliki permukaan-permukaan tidak rata tersebut, saling
bertemu satu sama lain, maka akan menjadi panas dan memuai. Saat pergerakan
berlanjut bagian yang panas menggores logam dan saling menggerus. Kadang-
kadang bagian tersebut menjadi tersangkut dan tidak bisa bergerak. menjadi
macet. Gaya yang menyebabkan bagian bergerak bertemu satu sama lain dan
menjadi panas, memuai serta aus disebut dengan gesekan. pelumas, arus fluida
pendingin , dan sebagainya.
Syarat sebuah oli dapat dijadikan sebagai sebuah pelumas adalah sebagai
berikut;
• Daya lekatnya baik
• Titik nyalanya tinggi
• Tidak mudah menguap
• Titik beku rendah
• Mudah memindahkan panas
Kekentalan oli ditandai dengan SAE (The Society of Automotive
Engineers). Semakin besar angka SAE -nya berarti semakin kental. Oli SAE 40
lebih kental dari pada oli SAE 20. Kekentalan oli tersebut makin lama makin
berkurang sehingga daya lumasnya pun menurun. Panas dan proses pembakaran
sangat berpengaruh terhadap kualitas oli. Sisa pembakaran seperti H2O yang
mengembun masuk ke dalam bak oli dan bereaksi akhirnya menghasilkan lumpur
yang merusak kualitas oli. Di samping itu karbon yang tidak terbakar akan
bercampur dengan oli dan mengendap menjadi kerak.
Minyak pelumas mempunyai banyak jenis dan grade yang berbeda-beda,
karena itu kita harus berhati-hati dalam memilih jenis pelumas yang akan
digunakan pada kebutuhan dan kodisi yang berbeda.
Menggunakan indeks oli atau tabel pelumas adalah penting pada saat kita
memilih pelumas yang sesuai.
Pada saat kita menggunakan indek oli atau daftar pelumas kita akan
temukan beberapa hal seperti :
• Penggunaan oli yang berbeda untuk bensin, diesel, dengan turbo,
4
kendaraan baru dan kendaraan lama.
• Perbedaan oli transmisi untuk kendaraan ringan dan berat.
• Bebera oli transmisi dapat digunakan untuk oli gardan tetapi bukan gardan
jenis anti selip (LSD : Limited Slip Differential) yang diperlukan oli
khusus.
Hal tersebut di atas penting sebagai petunjuk penggunaan untuk memilih
jenis pelumas yang cocok untuk kendaraan atau unit yang sedang dikerjakan. Jika
tidak menggunakan daftar yang benar, akan menyebabkan kesalahan mengunakan
minyak pelumas yang akan berakibat merusak komponen.
5
yang terletak di bawah poros engkol. Pada saat batang torak berputar sendok
(scoop) pada ujung batang terbenam ke dalam laluan panci perecik untuk
mengambil oli.
Menurut (Virginanti, 2015). Oli yang terpercik akan melumasi bagian-
bagian yang bergerak di sekitarnya. Bagian lainnya dilumasi oleh percikan oli
yang terkumpul dan dengan gaya beratnya mengalir melalui saluran-saluran
oli. Bagian atas silinder, piston dan pena piston lebih banyak dilumasi oleh
kabut dari percikan itu sendiri. Kabut-kabut ini ditimbulkan oleh putaran dari
batang piston. Sistem percik harus memiliki :
• batas oli yang tetap dan tepat di dalam panci oli
• oli yang sesuai untuk percikan yang baik
2. Kombinasi percik dan tekan (internal force feed and splash system)
Sistem ini pompa oli langsung mensuplai oli ke saluran (galeri) utama
dalam blok mesin. Dari galeri utama oli ditekan melalui saluran-saluran ke
bantalan-bantalan utama (main bearings), bantalan batang piston (connecting
rod bearings), bantalan poros kem (cam shaft bearings), poros lengan penekan
(rocker arm shaft), saringan (filter) dan unit pengindera (oil sending unit).
Keluarnya oli dari bantalan-bantalan menghasilkan kabut yang melumasi
dinsing silinder atas, piston dan pena piston.
3. Sistem tekanan penuh (full internal force feed system)
Sistem ini selangkah lebih maju dari sistem terdahulu. Oli tidak saja
ditekan saja ke crankshat bearing, rocker arm shaft, filter dan sending unit,
tetapi oli dialirkan juga oleh pompa ke bantalan pena piston. Bantalan pena
piston dilumasi melalui saluran dalam batang penggerak piston. Dinding
silinder dan piston dilumasi oleh pengeluaran oli dari bantalan pena piston atau
bantalan batang penggerak piston.
4. Sistem campur (mixing system)
Sistem ini dapat ditemukan terbatas pada kendaraan sepeda motor 2
langkah jenis scooter. Oli pelumas mesin dicampur bersama bensin di dalam
tangki bensin.
6
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oli sebagai Pelumas akan memberikan lapisan minyak diantara dua bidang
permukaan yang bergesekan, lapisan tersebut akan memberikan jarak kepada
kedua permukaan sehingga kedua permukaan tersebut tidak saling bersentuhan.
Pelumasan bertujuan untuk Menyerap dan memindahkan panas,Sebagai
penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak bocor dari ruang
pembakaran, Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian
yang bergerak, Melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya.
Sistem Pelumasan dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:sistem
percik ,sistem Kombinasi tekan dan percik, sistem tekanan penuh , dan sistem
campur.
Komponen yang menjadi bagian sistem pelumasan yaitu :Karter atau panci
oli, penutup oli, tongkat kedalaman ,pompa oli, katup pembebas tekanan oli,
saringan oli, pipa oli, indikator tekanan oli, pendingin oli, Katup Ventilasi Ruang
Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV)
Syarat sebuah oli dapat dijadikan sebagai sebuah pelumas adalah sebagai
berikut ;daya lekatnya baik, titik nyalanya tinggi, tidak mudah menguap, titik
beku rendah, mudah memindahkan panas.
Minyak pelumas mempunyai banyak jenis dan grade yang berbeda-beda,
karena itu kita harus berhati-hati dalam memilih jenis pelumas yang akan
digunakan pada kebutuhan dan kodisi yang berbeda.
Menggunakan indeks oli atau tabel pelumas adalah penting pada saat kita
memilih pelumas yang sesuai.
7
8
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Kambrany, dkk. 2014. Pengaruh Filter Udara Terhadap Unjuk Kerja Mesin
Pada Motor Matic. Proton, vol. 6 no 1/42-47.
Harjono. 2012. Pengaruh Pemasangan JFC Filter Pada Sepeda Motor 4 Langkah Dengan
Abu Vulkanik Letusan Gunung Merapi Terhadap Kemampuan Mesin. Program
Diplomat Teknik Mesin. UGM.
Virginanti, E., 2015, Konstruksi dan Sistem Pelumasan Motor Bakar, Laporan Praktikum,
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.