Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PELUMASAN PADA MESIN OTOMOTIF

Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Teknologi Bahan bakar dan
Pelumasan yang diampu oleh:

Bapak Drs. Tatang Permana, M.Pd.

Disusun oleh:

Aditya Nur Ilyasa

1905231

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah
Sistem Pelumasan Pada Mesin Otomotif ini. Adapun tujuan disusunnya makalah
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Bahan Bakar
dan Pelumasan

Tersusunnya makalah ini tentu bukan karena buah kerja keras kami
semata, melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
terselesaikannya laporan ini, diantaranya :

1. Bapak Drs. Tatang Permana, M.Pd selaku dosen pengampu mata


kuliah Teknologi Bahan Bakar dan Pelumasan
2. Orang tua, teman dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini bisa tersusun lebih baik lagi. Kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Bandung, 28 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pelumas..................................................................................... 2


2.2. Sistem Pelumasan....................................................................................... 2
2.3. Prinsip Kerja Sistem Pelumasan................................................................. 2
2.4. Fungsi Pelumasan....................................................................................... 3
2.5. Sistem Pelumasan Tekan............................................................................. 4
2.6. Macam-macam Sistem Pelumasan.............................................................. 6
2.7. Pompa Oli.................................................................................................... 6
2.8. Jenis-jenis Pompa Oli.................................................................................. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut adanya
kemajuan didalam segala bidang terutama dalam bidang teknologi.
Kemajuan didalam bidang teknologi ini memudahkan seseorang dalam
melakukan suatu pekerjaan. Salah satu bidang teknologi yang mengalami
kemajuan adalah Otomotif. Kemajuan didalam bidang ini dapat kita lihat
pada kendaraan-kendaraan sekarang selalu ingin meningkatkan rasa
kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan. Usaha didalam
peningkatan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan
salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas sistem pelumasan.
Kualitas sistem pelumasan yang baik dapat membuat mesin menjadi lebih
awet  dan kinerja mesin juga lebih baik. Sebaliknya, kualitas sistem
pelumasan yang tidak baik dapat menjadikan mesin menjadi lebih cepat
mengalami kerusakan dan kinerja mesin tidak optimal. Pelumasan dapat
diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan
bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara
permukaan yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang
penting pada suatu mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu
komponen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak
terjadi kerusakan yang fatal.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Prinsip Kerja Sistem Pelumasan pada kendaraan ?
2. Bagaimana Karakteristik Sistem Pelumasan?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Prinsip kerja sistem pelumasan pada kendaraan
2. Mengetahui karakteristik sistem pelumasan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pelumas


Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan
di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini
merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135
derajat celcius. Menurut Siti Yubaidah (2008), semakin berat beban motor
semakin menurun niliai dari viscositas pelumas nya. Pelumasan
merupakan salah satu sistem pelengkap pada suatu kendaraan dengan
tujuan mengatur dan menyalurkan minyak pelumas kebagian bagian mesin
yang bergerak.
2.2. Sistem Pelumasan
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi
semua mesin otomotif Umur dan service yang diberikan oleh mobil
tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada
motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin
lainnya, karena disini terdapat panas terutama disekitar torak dan silinder,
sebagai akibat ledakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari
pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan,
kehausan, dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor
bakar adalah :
 Menyerap dan memindahkan panas
 Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga
tekanan tidak bocor dari ruang pembakaran
 Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian
yang bergerak
2.3. Prinsip kerja sistem pelumasan :
Oli diangkat dari bak oli, oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang
digerakkan oleh perputaran roda gigi yang dikoperlkan dengan perputaran
poros engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa
pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendingin yang berupa pipa

2
penunjang melingkar satu setengah  lingkaran dengan dinding bersirip
untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih
lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua
sistem pendingin tersebut, tergantung dari kapasitas diesel. Dalam hal
yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek
saja. Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun
sirkulasi didalam mesin sendiri. Sistem pelumasan pada Rosker Arm dari
klep, didapatkan melalui Camp Shaft, penghubung poros  langsung
menembus baut pengatur jarak Rosker Arm (Tuas Katup) kemudian
menetes keluar sejenak ditampung , melalui celah antara Pipa Pelindung ,
oli mengalir ke bahah menujuk ke Bak. Untuk pelumasan ada metal-metal
dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang
terdapat dalam dinding Ruang Poros, juga masuk kedalam pipa yang
sejenis dengan ruang poros.
2.4.Fungsi Pelumas
2.4.1. Pelumas Pendingin
 Untuk mengurangi kehausan dan gesekan bagian-bagian yang
bergerak
 Untuk mendinginkan dengan menghanyutkan panas
2.4.2. Perapat
 Untuk perapat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pada
cincin-cincin torak dengan dinding silinder
 Untuk membantu membersihkan bidang-bidang yang dilumasi
dari kotoran/bram
2.4.3. Mengurangi Gesekan
Misalnya pada sepeda motor terdiri dari beberapa komponen
yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan
yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan
mengurangi tenaga, menimbulkan kehausan, menghasilkan kotoran
dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang
bergesekkan dilapisi Oli Pelumas.

3
2.4.4. Sebagai Peredam
Piston, Batang Piston dan Poros Engkol, merupakan bagian
mesin meneima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima
gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang
keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk
melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi
sehingga suara mesin lebih halus
2.4.5. Pembersih (cleaning)
Kotoran atau geram yang timbul akibat gesekan, akan
terbawa oleh minyak pelumas menuju karter yang selanjutnya akan
mengendap di bagian bawah carter dan ditangkap oleh magnet
pada dasar carter. Kotoran yang ikut aliran minyak pelumas akan
di saring di filter oli agar tidak terbawa dan terdistribusi kebagian-
bagian mesin Oil film terbentuk dian 2 benda yang bergerak yang
dapat mengakibatkan kerusakan/ mengganggu kinerja mesin.
2.4.6. Sebagai Penyerap
Tegangan Oli mesin menyerap dan menekan tekanan lokal
yang bereaksi pada komponen yang dilumasi, serta melindungi
agar komponen tersebut tidak menjadi tajam saat terjadinya
gesekan-gesekan pada bagian-bagian yang bersinggungan
2.4.7. Pencegahan Korosi
Peranan pelumas dalam mencegah korosi , pertama saat
mesin idle, pelumas berfungsi sebagai preservative.Pada saat mesin
bekerja pelumas melapisi bagian mesin dengan lapisan pelindung
yang mengandung aditif untuk menetralkan bahan korosif
2.5.Sistem Pelumasan Tekan
Minyak pelumas diberi tekanan oleh pompa, sehingga masuk pada
bagian-bagian yang perlu dilumasi seperti antara poros engkol dengan
bantalannya. Poros engkol dibuat berlubang dengan tujuan untuk
menyalurkan minyak pelumas hingga sampai ke tempat pergesekan.

4
2.5.1. Pelumasan Bantalan-Bantalan Poros Engkol
Pelumasan pada bantalan engkol pada sistem tekan ialah melalui
lubang-lubang yang dibuat khusus untuk melumasi batang engkol.
 Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol untuk
melumasi bantalan batang
 Untuk memperoleh aliran oli,bantalan luncur poros engkol
dilengkapi alur
2.5.2. Pelumasan Torak Dan Dinding Silinder
Pada sistem tekan pelumasan untuk bagian torak dan dinding
silinder dicipratkan melalui lubang-lubang poros engkol.
 Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak :
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol,melumasi
bantalan batang torak, sebagian keluar di cipratkan kedinding
silinder
 Lubang penyemprot pada pangkal batang torak :
Untuk melumasi dinding silinder, pangkalan batang torak
diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder
2.5.3. Pelumasan Pada Mekanisme Katup
Pada sistem pelumasan tekan untuk melumasi mekanisme katup
adalah oli di salurkan ke poros tuas katup kemudian dibagikan
ketempat-tempat yang harus dilumasi melalui lubang-lubang
saluran oli yang telah di desain sedemikian rupa sederhananya
2.5.4. Pelumasan Torak Dan Dinding Silinder
 Cipratan oli pada bantalan pangkal  batang torak, oli ditekan
melalui lubang-lubang poros engkol, melumasi bantalan batang
torak, sebagian keluar dicipratkan kedinding silinder
  Lubang penyemprot pada pangkal batang torak, untuk
memperbaiki pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang
torak diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder
yang mengarah pada daerah sisa kerja

5
2.5.5. Sistem Pendingin Torak
 Oli dari saluaran utama disemprotkan kebagian bawah torak ,
bila tekanan oli melebihi 200kpa (2 Bar), yaitu tekanan
pembukuan katup pada nosel penyemprotan
 Katup ini mencegah kerendahan tekanan oli pada putaran yang
rendah (misal idle)

2.6. Macam-Macam Sistem Pelumasan :


2.6.1. Sistem Pelumasan Campur
 Cara Kerja :
Oli dicampur dengan bahan bakar, maka oli ikut aliran
bahan bakar keruang dimana oli terbakar.   
2.6.2. Sistem Pelumasaan Ciprat
 Cara Kerja :
Oli didalam panci dijilat oleh sendok pada pangkalan
batang torak untuk melumasi bagian-bagian motor.

2.7. Pompa Oli


Adalah pompa yang berfungsi mensuplai oli ke bagian-bagian
engine yang memerlukan pelumasan. Biasanya digunakan jenis Gear
atau Gearotor Pump, yang diletakkan pada bagian bawah engine
(didalam Karter) dan pada bagian hisap nya di pasang saringan kasar.
(Strainer) untuk menghindari benda-benda kasar masuk ke dalam
sistim. Pada beberapa engine, Oli Pump nya mempunyai 2 pasang gear
(Double Pump), dimana sepasang pump untuk Main Pump dan yang
satunya sebagai Scavenging Pump yang berfungsi untuk selalu
mensuplai oli agar tetap Stand By di saluran hisap Main Pum
2.7.1. Oil Pump :
Cara kerja dari oil pump adalah :
(1) Digerakkan oleh Timing Gear, menghisap oli dari Oil Pan.
(2) Oli kemudian mengalir melalui Strainer

6
(3) yang berada pada Oil Pan dan Pompa, dan kemudian di
pompakan melewati Relief Valve.
(4) Oli yang kembali ke Oil Pan melalui Oil Cooler
(5) Untuk didinginkan saat Engine distart, oli masih dingin, oli tidak
akan mengalir Oil Cooler melainkan langsung melalui ByPass
Valve
(6) Untuk mempercepat proses pemanasan Engine untuk mencapai
suhu kerjanya. Saat tekanan oli mencapai harga tertentu, Piston
Cooling Valve
(7) Membuka dan mengalirkan Oli ke Piston Cooling Jet. (10) Oli
mengalir dari filter menuju jalur utama oli
(8) yang dibuat sepanjang Cylinder Block. Dari jalur tersebut oli di
distribusikan lewat lubang-lubang menuju Camshaft Bearing.
(9) Main Bearing dan ke Crankshaft. Sebagian oli di pompakan
menuju Rocker Arm Shaft.
(10) Akibatnya, mekanisme valve terlumasi sebelum mencapai
Turbocharger.
(11) Oli mengalir melewati Pipa External / External Pipe.
(12) Yang terhubung dengan Cylinder Block, Turbocharger
membutuhkan banyak oli karena unit turbin beroperasi dengan
kecepatan yang sangat tinggi, lebih dari 85.000 rpm. Fuel
Injection Pump dan Air Compressor mendapatkan pelumasan
dari Pipa External pula, karena salah satu dari Timing Gear.
(13) Terhubung dengan saluran sistem pelumasan, oli juga di
distribusikan padanya dengan semburan (Splashing).

2.8. Jenis-Jenis Pompa Oli :
2.8.1. Pompa Oli Bentuk Rotor
 Rotor bagian dalam / Rotor Penggerak
 Rotor bagian luar / Rotor yang digerakkan
 Rumah pompa
 Poros pemutar

7
 Saluran masuk
 Saluran keluar

Cara Kerja : Rotor berputar menghisap oli ke dalam ruangan


yang di bentuk antara dua roda gigi rotor. Oli terdesak ke arah
putaran roda gigi rotor dan di tekan keluar menuju pemakai

2.8.2. Pompa Oli Bentuk Gigi Luar


 Roda gigi pemutar keluar
 Roda gigi bebas pemutar
 Rumah pompa
 Saluran masuk
 Saluran keluar
 Poros pemutar
 Poros tetap
Cara Kerja :  Roda gigi berputar menghisap oli masuk ke
samping kanan / kiri dari kedua roda gigi. Oli di tekan keluar
menuju pemakai
2.8.3. Pompa Oli Bentuk Roda Gigi Dalam
 Roda gigi dalam
 Roda gigi luar
 Pemisah
 Saluran keluar
 Saluran masuk
 Spi/pasak

Cara Kerja : Roda gigi berputar,oli terhisap masuk ke


dalam ruangan yang dibentuk oleh dua roda gigi.Oli di desak
keluar menuju pemakai         

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat
penting bagi suatu mesin agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya
tahan yang bagus, didalam komponen mesin banyak sekali
persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena itu
dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Catur, S. A. dan Djunaidi kegiatan pelumasan, 

Crovse H. William. 1980 automatic mechanic, Fakultas Teknik Mesin,


Universitas Tridinanti Palembang.Sumatera Selatan

M.Arisandi dkk (2012). Analisa Pengaruh Bahan Dasar Pelumas Terhadap


Viskositas Pelumas Dan Konsumsi Bahan Bakar. 8(1). 56-61

10

Anda mungkin juga menyukai