Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Teknologi Bahan bakar dan
Pelumasan yang diampu oleh:
Disusun oleh:
1905231
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah
Sistem Pelumasan Pada Mesin Otomotif ini. Adapun tujuan disusunnya makalah
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Bahan Bakar
dan Pelumasan
Tersusunnya makalah ini tentu bukan karena buah kerja keras kami
semata, melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
terselesaikannya laporan ini, diantaranya :
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
penunjang melingkar satu setengah lingkaran dengan dinding bersirip
untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih
lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua
sistem pendingin tersebut, tergantung dari kapasitas diesel. Dalam hal
yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek
saja. Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun
sirkulasi didalam mesin sendiri. Sistem pelumasan pada Rosker Arm dari
klep, didapatkan melalui Camp Shaft, penghubung poros langsung
menembus baut pengatur jarak Rosker Arm (Tuas Katup) kemudian
menetes keluar sejenak ditampung , melalui celah antara Pipa Pelindung ,
oli mengalir ke bahah menujuk ke Bak. Untuk pelumasan ada metal-metal
dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang
terdapat dalam dinding Ruang Poros, juga masuk kedalam pipa yang
sejenis dengan ruang poros.
2.4.Fungsi Pelumas
2.4.1. Pelumas Pendingin
Untuk mengurangi kehausan dan gesekan bagian-bagian yang
bergerak
Untuk mendinginkan dengan menghanyutkan panas
2.4.2. Perapat
Untuk perapat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pada
cincin-cincin torak dengan dinding silinder
Untuk membantu membersihkan bidang-bidang yang dilumasi
dari kotoran/bram
2.4.3. Mengurangi Gesekan
Misalnya pada sepeda motor terdiri dari beberapa komponen
yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan
yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan
mengurangi tenaga, menimbulkan kehausan, menghasilkan kotoran
dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang
bergesekkan dilapisi Oli Pelumas.
3
2.4.4. Sebagai Peredam
Piston, Batang Piston dan Poros Engkol, merupakan bagian
mesin meneima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima
gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang
keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk
melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi
sehingga suara mesin lebih halus
2.4.5. Pembersih (cleaning)
Kotoran atau geram yang timbul akibat gesekan, akan
terbawa oleh minyak pelumas menuju karter yang selanjutnya akan
mengendap di bagian bawah carter dan ditangkap oleh magnet
pada dasar carter. Kotoran yang ikut aliran minyak pelumas akan
di saring di filter oli agar tidak terbawa dan terdistribusi kebagian-
bagian mesin Oil film terbentuk dian 2 benda yang bergerak yang
dapat mengakibatkan kerusakan/ mengganggu kinerja mesin.
2.4.6. Sebagai Penyerap
Tegangan Oli mesin menyerap dan menekan tekanan lokal
yang bereaksi pada komponen yang dilumasi, serta melindungi
agar komponen tersebut tidak menjadi tajam saat terjadinya
gesekan-gesekan pada bagian-bagian yang bersinggungan
2.4.7. Pencegahan Korosi
Peranan pelumas dalam mencegah korosi , pertama saat
mesin idle, pelumas berfungsi sebagai preservative.Pada saat mesin
bekerja pelumas melapisi bagian mesin dengan lapisan pelindung
yang mengandung aditif untuk menetralkan bahan korosif
2.5.Sistem Pelumasan Tekan
Minyak pelumas diberi tekanan oleh pompa, sehingga masuk pada
bagian-bagian yang perlu dilumasi seperti antara poros engkol dengan
bantalannya. Poros engkol dibuat berlubang dengan tujuan untuk
menyalurkan minyak pelumas hingga sampai ke tempat pergesekan.
4
2.5.1. Pelumasan Bantalan-Bantalan Poros Engkol
Pelumasan pada bantalan engkol pada sistem tekan ialah melalui
lubang-lubang yang dibuat khusus untuk melumasi batang engkol.
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol untuk
melumasi bantalan batang
Untuk memperoleh aliran oli,bantalan luncur poros engkol
dilengkapi alur
2.5.2. Pelumasan Torak Dan Dinding Silinder
Pada sistem tekan pelumasan untuk bagian torak dan dinding
silinder dicipratkan melalui lubang-lubang poros engkol.
Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak :
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol,melumasi
bantalan batang torak, sebagian keluar di cipratkan kedinding
silinder
Lubang penyemprot pada pangkal batang torak :
Untuk melumasi dinding silinder, pangkalan batang torak
diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder
2.5.3. Pelumasan Pada Mekanisme Katup
Pada sistem pelumasan tekan untuk melumasi mekanisme katup
adalah oli di salurkan ke poros tuas katup kemudian dibagikan
ketempat-tempat yang harus dilumasi melalui lubang-lubang
saluran oli yang telah di desain sedemikian rupa sederhananya
2.5.4. Pelumasan Torak Dan Dinding Silinder
Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak, oli ditekan
melalui lubang-lubang poros engkol, melumasi bantalan batang
torak, sebagian keluar dicipratkan kedinding silinder
Lubang penyemprot pada pangkal batang torak, untuk
memperbaiki pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang
torak diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder
yang mengarah pada daerah sisa kerja
5
2.5.5. Sistem Pendingin Torak
Oli dari saluaran utama disemprotkan kebagian bawah torak ,
bila tekanan oli melebihi 200kpa (2 Bar), yaitu tekanan
pembukuan katup pada nosel penyemprotan
Katup ini mencegah kerendahan tekanan oli pada putaran yang
rendah (misal idle)
6
(3) yang berada pada Oil Pan dan Pompa, dan kemudian di
pompakan melewati Relief Valve.
(4) Oli yang kembali ke Oil Pan melalui Oil Cooler
(5) Untuk didinginkan saat Engine distart, oli masih dingin, oli tidak
akan mengalir Oil Cooler melainkan langsung melalui ByPass
Valve
(6) Untuk mempercepat proses pemanasan Engine untuk mencapai
suhu kerjanya. Saat tekanan oli mencapai harga tertentu, Piston
Cooling Valve
(7) Membuka dan mengalirkan Oli ke Piston Cooling Jet. (10) Oli
mengalir dari filter menuju jalur utama oli
(8) yang dibuat sepanjang Cylinder Block. Dari jalur tersebut oli di
distribusikan lewat lubang-lubang menuju Camshaft Bearing.
(9) Main Bearing dan ke Crankshaft. Sebagian oli di pompakan
menuju Rocker Arm Shaft.
(10) Akibatnya, mekanisme valve terlumasi sebelum mencapai
Turbocharger.
(11) Oli mengalir melewati Pipa External / External Pipe.
(12) Yang terhubung dengan Cylinder Block, Turbocharger
membutuhkan banyak oli karena unit turbin beroperasi dengan
kecepatan yang sangat tinggi, lebih dari 85.000 rpm. Fuel
Injection Pump dan Air Compressor mendapatkan pelumasan
dari Pipa External pula, karena salah satu dari Timing Gear.
(13) Terhubung dengan saluran sistem pelumasan, oli juga di
distribusikan padanya dengan semburan (Splashing).
2.8. Jenis-Jenis Pompa Oli :
2.8.1. Pompa Oli Bentuk Rotor
Rotor bagian dalam / Rotor Penggerak
Rotor bagian luar / Rotor yang digerakkan
Rumah pompa
Poros pemutar
7
Saluran masuk
Saluran keluar
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat
penting bagi suatu mesin agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya
tahan yang bagus, didalam komponen mesin banyak sekali
persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena itu
dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10