Anda di halaman 1dari 20

SISTEM PELUMASAN DAN PENDINGINAN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Teknologi Dasar Otomotif


Yang dibina oleh Bapak M. Imron M.Pd

Disusun Oleh/NPM :
Khairil Hadi Fauzan (23112001400100)
Kelwis Delwin (23112001400099)
Kaspriyes Kawit (23112001400098)

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PGRI KALIMANTAN TIMUR


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNOLOGI OTOMOTIF

OKTOBER 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem Pelumasan dan
Pendinginan” Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak M. Imron, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teknologi Dasar Otomotif yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis untuk menulis dan menyelesaikan
makalah ini.

Dalam batas-batas tertentu Makalah ini memuat tentang Sistem Pelumasan dan
Pendinginan, macam-macam komponen Sistem Pelumasan dan Pendinginan serta
fungsinya, cara kerja Sistem Pelumasan dan Pendinginan, dan Komponen-komponen
nya.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah


pengetahuan tentang Sistem Pelumasan dan Pendinginan. Penulis menyadari bahwa
di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang


khususnya bagi pembaca. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata
yang kurang berkenan.

Samarinda, 22 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Pendingin ..................................................................................... 3
1. Komponen-Komponen serta Fungsinya .................................................................. 3
2. Cara Kerja Sistem Pendingin .................................................................................. 6
3. Jenis Kerusakan dan Cara Perbaikannya ................................................................. 7
B. Pengertian Sistem Pelumasan .................................................................................. 10
1. Komponen-Komponen serta Fungsinya ................................................................ 10
2. Cara Kerja Sistem Pelumasan ............................................................................... 12
3. Jenis Kerusakkan dan Cara Perbaikanya ............................................................... 13
BAB III ........................................................................................................................... 15
PENUTUP ...................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 15
B. Saran ....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut adanya kemajuan didalam segala
bidang terutama dalam bidang teknologi. Kemajuan di dalam bidang teknologi ini
memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan.Salah satu bidang teknologi
yang mengalami kemajuan adalah otomotif.Kemajuan didalam bidang ini dapat kita lihat
pada kendaraan-kendaraan sekarang selalu ingin meningkatkan rasa kenyamanan,
keamanan, dan ramah terhadap lingkungan. Usaha di dalam peningkatan rasa kenyamanan,
keamanan,dan ramah terhadap lingkungan salah satunya adalah dengan meningkatkan
kualitas sistem pendinginan dan pelumasan. Kualitas sistem pendinginan dan pelumasan
yang baik dapat membuat mesin menjadi lebih awet dan kinerja mesin juga lebih baik.
Sebaliknya, kualitas sistem pendingian dan pelumasan yang tidak baik dapat menjadikan
mesin menjadi lebih cepat mengalami kerusakan dan kinerja mesin tidak optimal. Sebuah
motor akan bekerja apabila terdapat mesin di dalamnya.

Mesin merupakan sumber penggerak bagi semua motor bensin maupun motor diesel.
Tapi sama halnya dengan manusia, motor pun tidak bisa bekerja terus menerus. Karena
apabila motor bekerja terus menerus maka akan menyebabkan mesinnya panas,
menyebabkan keausan, motor kehilangan daya dan juga menyebabkan mesin akan cepet
rusak bahkan dapat terbakar. Oleh karena itu mesin biasa nya di lengkapi dengan sistem
pendingin, untuk mengawetkan mesin motor serta melancarkan ataupun menstabilkan kerja
motor. Selain itu mesin juga terdiri atas alat-alat penyusun lain di dalamnya. Alat-alat itu
terletak saling berdekatan dan bila bergerak akan menimbulkan gesekan. Gesekan-geskan
itu dapat menyebabkan mesin panas, aus, dan dapat kehilangan daya. Oleh karena itu di
perlukan pelumas untuk dapat mengurangi gesekan dan mesin dapat bekerja dengan lancar.
Pelumas ini di gunakan untuk dapat memperlancar dan menstabilkan kerja mesin.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1. Pengertian sistem pendingin.

2. Komponen-komponen sistem pendingin serta fungsinya.

3. Cara kerja sistem pendingin.

4. Jenis kerusakan dan cara perbaikannya pada sistem pendingin.

5. Pengertian sistem pelumasan.

6. Komponen-komponen sistem pelumasan serta fungsinya.

7. Cara kerja sistem pelumasan.

8. Jenis kerusakan dan cara perbaikannya pada sistem pelumasan.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian sistem pendingin.

2. Untuk mengetahui komponen-komponen sistem pendingin serta fungsinya.

3. Untuk mengetahui cara kerja sistem pendingin.

4. Untuk mengetahui jenis kerusakan dan cara perbaikannya pada sistem pendingin.

5. Untuk mengetahui pengertian sistem pelumasan.

6. Untuk mengetahui komponen-komponen sistem pelumasan serta fungsinya.

7. Untuk mengetahui cara kerja sistem pelumasan.

8. Untuk mengetahui jenis kerusakan dan cara perbaikannya pada sistem pelumasan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendingin


Seperti diketahui bahwa mesin dapat bekerja dengan jalan merubah energipanas
menjadi energi mekanik, tetapi dari seluruh energi panas yang dihasilkan hanya
seperempat saja yang digunakan untuk usaha berguna, yang artinya adalah hanya
seperempatnya dari keseluruhan energi panas yang dihasilkan digunakan untuk
mejalankan kendaraan.

Adapun energi panas selebihnya dibuang melalui emisi gas buang sebanyak 36%,
hilang akibat gesekan dan memanaskan minyak pelumas sebesar 7% dan sisanya sekitar
33% hilang diserap oleh sistem pendingin mesin.

Sistem pendingin mesin yang banyak digunakan saat ini ada dua tipe, pertama adalah
sistem pendingin lansung dan kedua adalah sistem pendingin tidak langsung.Pada sistem
pendinginan mesin secara langsung digunakan hembusan udara pada sirip-sirip pendingin
mesin yang dibuat pada bagian silinder dan kepala silinder, sedangkan pada mesin yang
menggunakan pendinginan tidak langsung digunakan air pendingin.

1. Komponen-Komponen serta Fungsinya

Berikut ini adalah penjelasan komponen-komponen sistem pendiginan dengan


menggunakan air :

3
1. WATER JACKET - adalah tempat bersikulasinya air pendingin didalam mesin. Water
jacket terdapat disekeliling lubang silinderdan kepala silinder.

2. SELANG KARET (HOSE) - digunakan untuk menghubungkan antara water jacket dan
radiator, biasanya selang karet yang dipasang sebanyak dua buah.

3. Sama dengan komponen no.2

4. RADIATOR - digunakan untuk mendinginkan air pendingin dengan memindahkan


panas ke udara luar/ radiasi.

4
5. THERMOSTAT - sebuah katup yang dapat bekerja berdasarkan suhu air pendingin,
thermostat ini dipasang pada saluran air dari mesin menuju ke radiator. Dengan adanya
thermostat ini maka sirkulasi air dapat diatur dengan maksud agar didapat efisiensi kerja
mesin yang maksimal pada temperatur mesin yang benar.

6. POMPA AIR (WATER PUMP) - berguna agar air pendingin mesin yang berada
didalam water jacket dan radiator dapat bersikulasi dengan cepat.

7. KIPAS ANGIN (FAN) - berguna untuk mempercepat aliran udara melewati bagian inti
radiator, dengan mengalirnya udara melewati inti radiator ini berarti panas pada air akan
dibawa oleh udara yang mengalir tersebut.

5
8. TUTUP RADIATOR - untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air pada sistem
pendingin (mengatur tekanan air).

9. RESERVOIR - sebagai tempat persediaan air dan menyeimbangkan perbedaan


volume air pendingin akibat panas.

2. Cara Kerja Sistem Pendingin

a. Ketika Mesin Masih Dalam Keadaan Dingin


Pendingin diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi.Ketika mesin masih
dalam keadaan dingin, air pendingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat masih
tertutup, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke pompa air.

b. Ketika Mesin Dalam Keadaan Panas

6
Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan katup baypass tertutup
dalam baypass sirkuit. Cairan pendingin yang telah menjadi panas di dalam water
jacket (yang menyerap panas dari mesin) kemudian di salurkan ke radiator untuk di
dinginkan dengan kipas dan putaran udara dengan adanya gerakan maju kendaraan itu
sendiri. Cairan dingin yang sudah dingin ditekan kembali oleh pompa air ke water
jacket.

3. Jenis Kerusakan dan Cara Perbaikannya

1. Thermostat Rusak
Termostat yang berfungsi untuk mengatur masuknya air pendingin yang masuk
ke dalam mantel air supaya didapatkan suhu mesin yang sesuai dan apabila pada alat ini
terjadi kerusakan akan mengakibatkan mesin manjadi dingin atau sebaliknya.

Cara mengatasinya : Tes bagaimana kerja termostat tersebut masih bisa bekerja
dengan baik apa tidak apabila termostat membuka terus ini karena alat tersebut tidak
bisa menutup saat mesin dingin, salah satu yang dapat dilakukan adalah menggantinya.

2. Sistem Pendinginan Bocor


Pemakaian yang lama dan perawatan sistem pendinginan ynag kurang teratur
dapat menyebabkan kebocoran. Kebocoran ini akan menggangu sirkulasi air pendingin.
Untuk mengetahui bocor atau tidaknya sistem pendinginan yaitu dengan menggunakan
tes tekanan sistem pendingin.

Cara mengatasinya : Tes tekanan sistem pendingin ini untuk menemukan tempat
yang mengalami kebocoran. Alat yang digunakan adalah radiator tester. Bagian-bagian
yang rawan bocor adalah pada sambungan pipa air dan bak penampung air.
Pemompaan ke dalam tidak

7
boleh melebihi tekanan kerja (1,2 kg/c ㎡ ataul18 kpa) dari sistem pendingin karena
dapat merusakkan bagian-bagian sistem pendingin. Setelah sistem diberi tekanan (1,2
kg/c ㎡ atau 118 kpa) dengan radiatortester dapat diketahui tempat kebocoran yang
akan diperbaiki.

3. Radiator Tersumbat
Di dalam radiator terdapat komponen yaitu pipa air. Pemakaian yang lama
menyebabkan banyak kotoran atau kerak yang mengendap dan menyumbat saluran air,
sehingga kemampuan membuang panas menjadi menurun. Temperatur yang tinggi akan
merusak komponen-komponen mesin yang lainnya.

Bagian-bagian dari radiator yang bisa terjadi kemungkinan kerusakan yaitu:

a. Mulut Pipa-pipa Air


Pada bagian mulut pipa-pipa air sering terjadi adanya kerak-kerak yang
menempel pada setiap bagian lubang sehingga air tidak dapat masuk malalui pipa
yang tersumbat kotoran tadi.

Cara mengatasinya :Untuk membersihkan kotoran tersebut pada bagian


ujung pipa dapat dibersihkan dengan alat penggores besi atau baja yang dibentuk
seperti skrap.

b. Pipa-pipa Air
Cara mengatasinya : Gangguan pada pipa-pipa yang tersumbat oleh kotoran
air atau kerak-kerak dengan menggunakan alat korok ke dalam pipa-pipa tersebut,
sehingga kerak-kerak yang menempel bisa dikeluarkan. Perlu diperhatikan bahwa
pipa-pipa tersebut dari bahan yang mudah rusak, maka di dalam membersihkan
perlu hati-hati jangan sampai terjadi kebocoran.

4. Inti Radiator kotor


Bentuk sirip-sirip pada radiator ada dua jenis, yaitu berbentuk plat dan berbentuk
zig-zag. Pada Daihatsu Charade menggunakan sirip jenis zig-zag, sirip-sirip inilah yang
mudah terkena kotoran.

8
Cara mengatasinya: Untuk membersihkan kotoran pada sirip-sirip radiator ini
dengan cara menyemprotkan udara dari kompresor ke dalam sirip sampai kotoran
keluar.

5. Pompa Air Rusak


Pompa air berfungsi mensirkulasikan air ke dalam sistempendinginan. Apabila
pompa air macet atau tidak berfungsi, maka sirkulasi pendinginan akan terganggu,
sehingga air yang mengalir dari radiator ke mesin tidak dapat bersirkulasi dengan
sempurna. Adanya karat di dalam sistem pendinginan dapat merusakkan seal pompa
yang akhirnya dapat menimbulkan kerusakan pada poros dan bantalan.

Pemasangan tali ipas yang terlalu kencang juga menyebabkan kerusakan pada
bantalan dari pompa air pendingin karena akan timbul beban ynag terlalu berat
penekanan kesatu sisi. Seal dari poros pompa yang rusak dapat menimbulkan
kebocoran.

Cara mengatasinya : Dengan memeriksa dimana letak kerusakan itu dengan


mengetesnya apabila di temukan kerusakan pada seal yang bocor maka di perbaiki seal
yang bocor itu apabila tidak dapat diperbaiki maka ganti pompa itu.

6. Tutup Radiator Bocor


Salah satu fungsi tutup radiator adalah untuk mengurangi tekanan apabila tekanan
di dalam sistem berlebihan sehingga dapat mencegah kerusakan bagian-bagian sistem,
apabila tidak ada kebocoran di dalam sistem pendinginan dan radiator tidak terganggu,
tetapi motor mengalami gejala overheating, maka dapat juga di sebabkan karena tutup
radiator yang kurang baik sehingga sistem terlalu tinggi.

Terjadinya tutup radiator bocor di akibatkan karena tekanan air pada radiator
yang sangat tinggi dan tutup radiator tidak mampu menahannya maka komponen pada
tutup radiator itu rusak dan akibatnya bocor.

Cara mengatasinya : Pemeriksaan tutup radiator untuk mengetahui keadaan katup


tekan dan katup isapnya dengan menggunakan pompa radiator tester.

9
Dengan alat tersebut dapat diketahui tekanan pembukaan katup tekan dan katup
vakumnya, serta dapat diketahui apakah ada kebocoran pada tutup radiator atau tidak.
Apabila tutup rusak maka harus diganti.

B. Pengertian Sistem Pelumasan


Fungsi minyak pelumas di dalam mesin bukan hanya sekedar untuk mencegah
terjadinya gesekan anatara kedua komponen yang saling meluncur, seperti contohnya
antara torak dan dinding silinder, bantalan-bantalan dan komponen lainnya.

Minyak pelumas dapat juga berfungsi sebagai sekat untuk mencegah menerobosnya gas
dari bagian ruang bakar ke bangian bak engkol, kemudian minyak pelumas dapat
memindahkan energi panas dari komponen-komponen didalam mesin untuk dibuang pada
udara di dalam bak penampung minyak (carter).

Di samping itu, dengan adanya minyak pelumas berarti dapat mencegah terbentuknya
karat di dalam mesin dan produk-produk gas pembuangan akibat penyalaan bahan bakar
dapat di redam atau di kurangi.

1. Komponen-Komponen serta Fungsinya

1. SARINGAN KASAR- mencegah pompa dari kotoran kasar.

2. KARTER (OIL PAN)-sebagai tempat persediaan minyak pelumas.

3. POMPA OLI-menghisap dan menekan oli ke pemakai.

10
4. KATUP PELEPAS - mencegah kelebihan tekanan oli.
5. SARINGAN -untuk menyaring oli sebelum melumasi komponen.

6. KATUP BY PASS - untuk menjamin pelumasan sewaktu saringan halus


tersumbat (sebagai saluran pintas oli ke pemakai).

7. SAKELAR TEKANAN - untuk mengaktifkan lampu control, jika tekanan oli


kurang

11
2. Cara Kerja Sistem Pelumasan

Pompa oli bekerja berdasarkan putaran poros engkol.Pompa oli melakukan


hisapan oli dari oil pan dan saringan kasar pada bak oli. Oli yang terhisap kemudian
ditekan melalui sistem pengatur tekanan dan melalui filter oli kemudian oli melumasi
komponen-komponen mesin dan kembali ke bak oli oleh gaya gravitasinya sendiri.
Begitu seterusnya sirkulasi pelumasan terjadi terus-menerus selama sistem pelumasan
dapat bekerja dengan baik.

ALIRAN OLI PADA SISTEMI PELUMASAN TEKANAN PENUH

12
3. Jenis Kerusakkan dan Cara Perbaikanya

a. Mesin tidak dapat di starter, tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada tekanan
KEMUNGKINAN PENYEBAB
PERBAIKANNYA
KERUSAKAN

Ganti minyak pelumas dengan


a. Minyak pelumas terlalu rendah
minyak pelumas yang sesuai

b. Kerusakan komponen- Bongkar dan periksa komponen-


komponen pompa komponen pompa,ganti jika aus

c. Saringan oli tersumbat Ganti saringan oli

d. Katup pengatur tekanan oli Bongkar katup pengatur tekanan


rusak oli dan ganti jika rusak

Buka sending unit&


hidupkan mesin, apabila oli
memancar berarti alat
pengontrol rusak

e. Alat pengukur tekanan oli rusak Periksa sistem pengontrol


tekanan oli, perbaiki/ganti

jika rusak

Tambah minyak pelumas, sesuai


f. Minyak pelumas terlalu sedikit
kebutuhan

g. Paking atau seal yang


Ganti paking atau seal dengan
berhubungan dengan saluran
yang baik
minyak pelumas bocor

13
b. Pada waktu mesin beroperasi, tekanan oli berkurang
KEMUNGKINAN PENYEBAB
PERBAIKANNYA
KERUSAKAN

a. Kekentalan minyak pelumas Periksa mesin, setel sistem

berkurang, karena mesin terlalu pengapian dan perbaiki sistem

panas bahan bakar

b. Kerusakan pada bantalan Bongkar mesin dan perbaiki

c. Tutup pembuangan oli pada


Perbaiki tutup pembuangan oli
carter oli bocor

d. Seal pada poros engkol bocor Ganti seal poros engkol

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapat dari pembahasan mengenai "Sistem
Pendinginan dan Pelumasan” di atas adalah:

1. Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya
temperatur mesin tetap dalam kondisi yang ideal.
2. Komponen-komponen yang terdapat pada sistem pendingin diantaranya water jacket,
selang karet, radiator, thermostat, pompa air, tutup radiator, dan reservoir. Dari
komponen tersebut di atas mempunyai fungsi dan tugas masing-masing.
3. Sistem pendinginan berkerja saat mesin dalam keadaan dingin maupun mesin dalam
keadaan panas.
4. Kerusakan yang biasanya terjadipada sistem pendinginan adalah thermostat rusak,
sistem pendinginan bocor, radiator tersumbat, inti radiator kotor, pompa air rusak,
dan tutup radiator bocor.
5. Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu mesin
agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, di dalam komponen
mesin banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena
itu di butuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya.
6. Komponen-komponen yang terdapat pada sistem pelumasan di antaranya saringan
kasar, karter, pompa oli, katup pelepas, saringan, katup by pass, dan sakelar tekanan.
Dari komponen tersebut di atas mempunyai fungsi dan tugas masing-masing.
7. Sistem pelumasan bekerja secara terus menerus selama sistem pelumasan dapat
bekerja dengan baik. Pompa oli melakukan hisapan oli dari oil pan dan saringan
kasar pada bak oli. Oli yang terhisap kemudian ditekan melalui sistem pengatur
tekanan dan melalui filter oli kemudian oli melumasi komponen-komponen mesin
dan kembali ke bak oli oleh gaya gravitasinya sendiri dan begitu seterusnya.
8. Kerusakan yang biasanya terjadi pada sistem pelumasa adalah mesin tidak dapat
distarter, tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada tekanan dan pada waktu mesin
beroperasi,tekanan oli berkurang.

15
B. Saran
Di harapkan untuk para pembaca supaya lebih mendalami mengenai sistem
pendinginan dan pelumasan dan agar mencari reverensi lain karena otomotif itu sendiri
sangat luas dan tidak bisa berpatokan pada satu sumber saja. Oleh karena itu, kami
berharap para pembaca mampu memahami dan mengaplikasikannya untuk berbagi
ilmu dengan orang lain.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://muvet.blogspot.com/2014/03/acara-iii-sistem-pendinginan-dan-sistem.html?m=1

https://www.academia.edu/8370778/sistem_pendingian_dan_pelumasan

https://id.m.wikipedia.org/wiki/sistem_pendingin

17

Anda mungkin juga menyukai