Anda di halaman 1dari 12

PAPER

BAHAN BAKAR, PELUMAS, DAN TEKNIK PEMBAKARAN

SISTEM PELUMASAN PADA MESIN


Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan bb,pelumas, dan teknik
pembakaran
Pengampu: Dr. Ir. I Wayan Bandem Adnyana,M.Erg

Disusun Oleh

IDA BAGUS PUTU PURWADNYANA (1605531013)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

BALI

2018
ii. Kata Pengantar

Om Swastyastu
Puja dan Puji Syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahanNya lah makalah yang berjudul “Sistem
Pelumasan Pada Mesin mobil”.Ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekuraangan, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermamfaat dan berguna untuk para pembaca.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar , 24 Mei 2018

Ida Bagus Putu Purwadnyana


iii. Daftar Isi

COVER.........................................................................................................................................I

KATA PENGANTAR…………………………………………..…………………………....…II

DAFTAR ISI……………………………………………………..…………………………..…III

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang...........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................
1.3 Tujuan.......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

2.1Sistem pelumasan pada mesin mobil..........................................................................


2.2 Cara kerja pelumasan pada mesin………...………..…………………………….…
2.3 Mekanisme PCV valve………………………………...……………………….…...

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan....................................................................................................................
3.2 Saran………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada permesinan tidak bisa lepas adanya kontak mekanik antara elemen satu dengan yang
lain. Kontak mekanik tersebut mengakibatkan terjadinya wear (keausan) keausan ada yang
memang diperlukan dan ada yang harus dihindari. Keausan yang diperlukan misalnya proses
grinding, cutting, pembubutan dan lain – lain, sedangkan keausan yang harus dihindari adalah
kontak mekanik pada elemen mesin yang digunakan untuk mentransmisikan daya, misalnya
motor bakar, mesin produksi, mesin konvensional dan lain-lain. Secara umum fungsi pelumas
antuk mencegah atau mengurangi keausan dan gesekan, sedangkan fungsi yang lain sebagai
pendingin, peredam getaran dan mengangkut kotoran pada motor bakar. Pelumas juga
berfungsi sebagai seal (mencegah kebocoran) pada sistem kompresi. Minyak pelumas alam
(mineral oil) diperoleh dari bahan tambang minyak mentah (crude oil) yang komposisinya
terdiri dari alkana (Hidrokarbon Jenuh) atau sering disebut Parafin, Hidrokarbon tak jenuh
(alkena), Hidrokarbon aromatik dan senyawa lain dengan prosentase yang kecil. Sekarang ini
telah dikembangkan jenis pelumas tiruan (pelumas sintetik) dengan memanfaatkan gas ethylene
dari minyak mentah dicampur dengan gas hidrogen. Pelumas sintetik mempunyai keunggulan
dengan umur pakai yang lebih panjang, akan tetapi harganya lebih mahal jika dibandingkan
dengan mineral oil.

Menurut bentuknya pelumas dikelompokan menjadi tiga, Yaitu :

1). Liquid (pelumas cair), misalnya pelumas motor bakar, pelumas hidrolis,

2). Semi Liquid , misalnya grease,


3). Solid (pelumas padat), pelumas jenis dikarenakan sifat dari material kontak itu
sendiri yang sudah licin,biasanya digunakan pada mesin di industri makanan.

Menurut temperatur lingkungan minyak pelumas dibagi menjadi dua, yaitu :

1). Minyak pelumas dingin

2). Minyak pelumas panas .

Di daerah panas/tropis seperti Indonesia dianjurkan menggunakan pelumas dingin


,sedangkan didaerah subtropis/dingin dianjurkan untuk menggunakan pelumas panas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdassarkan paparan pada Latar Belakang Masalah di atas maka penulis
merumuskan
permalahannya secara khusus tentang salah satu landasan Ilmu Pengetahuan yang
terkait dengan Aksiologi yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimanakah system pelumasan pad amesin mobil ?
2. Apakah manfaat pelumas pada mesin mobil ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam tulisan ini dikaitkan dengan
Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah di atas adalah:
1. Memberikan gambaran tentang sistem pelumasan pada mobil.
2. Memberikan gambaran tentang manfaat pelumas pada mobil.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SISTEM PELUMASAN PADA MESIN MOBIL

Salah satu sistem yang harus disediakan dalam sebuah mesin adalah sistem
pelumasan. Berbeda dengan sistem pemesinan lain, pada sistem pelumasan tidaklah
mempengaruhi proses kerja mesin secara langsung. Namun tetap sistem ini wajib
keberadaannya pada mesin.

Apa alasannya ? tentu didalam mesin ada banyak sekali komponen yang bergesekan.
Komponen yang umumnya terbuat dari bahan logam itu akan menghasilkan panas
saat bergesekan. Panas tersebut tentu bisa menyebabkan engine overheat hingga
komponen mesin mengalami keausan.
Fungsi sistem pelumas pada mesin antara lain ;

 Untuk mendinginkan komponen mesin secara langsung.


 Untuk membilas kotoran yang tertempel pada komponen mesin.
 Untuk melumasi komponen mesin yang bergesekan.
 Untuk mencegah terjadinya keausan pada setiap komponen mesin.

Komponen utama dalam sistem pelumas adalah oli sebagai media pelumas. Oli mesin
dibuat secara sintetis maupun natural dengan bahan additive yang dapat masuk kedalam
celah mesin. Lapisan ini bernama oil film, oil film ini yang akan menempel pada
komponen mesind dan sulit sekali untuk dipisahkan dari permukaan komponen mesin.
Sehingga ketika ada dua logam yang bergesekan, ditengah logam tersebut terselip lapisan
oil film yang mencegah gesekan secara langsung.

Secara umum ada tiga jenis sistem pelumas engine, yakni ;

1. Sistem Percik

Pada sistem percik, konstruksinya cukup sederhana. Karena oli mesin disalurkan ke
seluruh komponen mesin melalui gerakan poros engkol. Tentu ada sebuah komponen
seperti sendok yang akan memercikan oli keseluruh bagian mesin.

Hanya saja, sistem ini kurang efektif melumasi seluruh komponen yang memiliki lokasi
agak jauh dari ruang engkol. Sehingga sistem percik hanya dipakai pada mesin tipe kecil
seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air atau pemotong rumput.

2. Sistem Pompa

Sistem kedua memanfaatkan penekanan oli melalui pompa. Sistem kedua terbukti lebih
bisa menyalurkan oli keseluruh komponen mesin karena memiliki saluran yang
terintegrasi dengan pompa ke bagian-bagian mesin.
Beberapa motor pruduksi terbaru sudah menggunakan sistem pompa ini karena dinilai
lebih efektif dalam hal pelumasan.

3. Sistem kombinasi

Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang dijelaskan diatas, dibagian ruang engkol
terdapat sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal itu masih ditambah dengan
keberadaan pompa oli untuk menyalurkan pelumas ke bagian bagian terjauh dari ruang
engkol.

Komponen Sistem Pelumas Mesin

Selain oli terdapat beberapa komponen yang berpengaruh pada sistem pelumasan mesin
antara lain ;
 Bak oli/carter, fungsinya untuk menampung oli mesin.
 Pompa oli, fungsinya untuk menimbulkan aliran oli mesin.
 Filter oli, fungsinya untuk menyaring oli dari kotoran
 Oil feed, fungsinya sebagai media oli mengalir yang tersebar pada seluruh bagian
mesin.
 Oil jet, komponen yang terletak dibawah silinder mesin ini memiliki fungsi untuk
menyemburkan oli ke bagian batang penggerak.
 Oil pressure sensor, fungsinya untuk mendeteksi tekanan oli untuk mengetahui
kondisi pelumasan mesin.
 PCV valve, merupakan rangkaian saluran mesin untuk membuang gas pembakaran
dari dalam mesin. Baca selanjutnya : 8 komponen sistem pelumasan mesin

2.2. CARA KERJA PELUMASAN PADA MESIN

Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada
bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang digerakan
dari engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.

Agar lebih jelas simak gambar sistem pelumas berikut.


 Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi sedotan pada
bagian inlet hose oil pump.
 Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan oleh
pompa.
 Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
 Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
 Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas mesin dan
ke oil jet,
 Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan rocker arm
selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok silinder.
 Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian bawah
silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
 Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk seperti sekop.
Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan diobrak-abrik oleh weight
balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.
2.3. MEKANISME PCV VALVE

Pada kendaraan modern, anda pasti akan menemui komponen ini. PCV valve atau
singkatan dari Positive Crankcase Ventilation merupakan saluran ventilasi udara dari ruang
engkol mesin untuk mengeluarkan udara terkontaminasi dan menstabilkan tekanan didalam
mesin.

Dikarenakan pergerakan oli yang cukup cepat serta ditambah pengaruh dari tekanan
kompresi yang sedikit keluar melalui celah ring akan menyebabkan tekanan udara diruang
engkol mengalami peningkatan. Hal ini bisa menyebabkan kinerja mesin terganggu.

PCV valve bekerja dengan menyalurkan udara didalam ruang engkol ini ke udara intake
mesin. Sehingga udara dari ruang engkol bisa ikut terbakar.

Mekanismenya, saat mesin hidup udara terserap oleh saluran PCV yang tersambung dengan
saluran udara intake. Di sisi lain juga terdapat saluran dari ruang kepala silinder menuju
saluran intake. Sehingga terjadilah sirkulasi dari saluran intake, masuk ke ruang kepala
silinder kemudian disalurkan ke ruang engkol. Diruang engkol udara tersebut keluar melalui
katup PCV melewati oil separator dan keluar dari saluran PCV kembali ke saluran intake.

Jika kita melepas salah satu selang PCV maka suara mesin akan terkesan ngobos karena
tekanan udara didalam mesin tidak stabil.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Didalam mesin ada banyak sekali komponen yang bergesekan. Komponen
yang umumnya terbuat dari bahan logam itu akan menghasilkan panas saat
bergesekan. Panas tersebut tentu bisa menyebabkan engine overheat hingga
komponen mesin mengalami keausan. Oleh karena itu diciptakan sistem pelumasan
mesin mobil agar tidak terjadi hal seperti engine overheat dan kehausan komponen.

Terdapat 3 sistem pelumasan pada mesin yaitu:


1. Sistem percik
2. Sistem pompa
3. Sistem kombinasi

Dan memiliki fungsi sebagai berikut


 Untuk mendinginkan komponen mesin secara langsung.
 Untuk membilas kotoran yang tertempel pada komponen mesin.
 Untuk melumasi komponen mesin yang bergesekan.
 Untuk mencegah terjadinya keausan pada setiap komponen mesin.

3.2 Saran
 Sistem pelumasan ini sebaiknya dilakukan secara berkala, masuk dalam
proses maintenance kendaraan agar menjaga mesin tetap sehat dan jauh
dari kerusakan.
 Memilih pelumas yang sesuai dengan kebutuhan mesin juga
mempengaruhi daya tahan mesin tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelumas
https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=134156&val=5635

Anda mungkin juga menyukai