TINJAUAN PUSTAKA
Elemen proses pemesinan tersebut (v, vf, a, tc, dan Z) dihitung berdasarkan
dimensi benda kerja, pahat serta besaran dari mesin perkakas. Besaran mesin
perkakas yang dapat diatur ada bermacam-macam tergantung pada jenis mesin
perkakas.
suatu lubang bulat pada metal / logam maupun bukan logam. Lubang dibuat
dengan alat potong, dalam hal ini dipakai mesin bor. Namun demikian dapat juga
digunakan mesin bubut, baik yang otomatis maupun mesin bubut capstand [7].
Membuat lubang pada benda kerja, selain dengan bor dan boring, dapat
juga dengan cara lain, missal: punching, perforating, drift, dengan las, cor dan
6
7
dan seringkali lubang bor dikerjakan lagi dengan cara yang halus, misalnya :
Alat yang dipakai untuk membuat lubang disebut twist drill (bor), yang
mempunyai dua sisi potong. Agar sisi potong dapat memotong benda kerja, maka
diperlukan dua gerak pendorong. Adapun cara kerja pada saat mengebor pada
a) Putaran bor
Gerak putar dari bor disebut gerak pemotongan atau gerak utama. Dalam
keadaan tertentu gerak putar ini ditimbulkan oleh benda kerja, misal pada
pengerjaan bor atau boring dengan mesin bubut. Sebagai gerak utama diukur
dalam m/men. Kecepatan potong tertinggi terdapat pada garis keliling dari bor dan
Gerakan ini disebut gerak pemakanan dan menentukan tebalnya chip. Gerak
pemakan dapat pula dijalankan dengan menggerakkan benda kerja ke bor yang
berputar, ini dilakukan pada bor yang berdiameter kecil. Jadi mejanya dinaikkan.
Gerak pemakanan diukur dalam unit mm/R. karena bor memiliki dua sisi potong
maka tebal dari chip sama dengan setengah dari gerak pemakanan. Dengan dua
gerakan pendorong, gerakan utama dan gerak pemakanan, tiap sisi potong bor
Pada pengerjaan drilling, kita dapat bedakan antara membuat lubang pada
seringkali digunakan bor yang bersisi tiga atau empat. Untuk memperbesar lubang
pada proses drilling. Pahat bor mempunyai dua mata potong dan melakukan gerak
𝜋𝜋.𝑑𝑑.𝑛𝑛
𝑣𝑣 = 1000 ……………….. (1)
Keterangan :
n : putaran poros/spindel utama (rpm)
d : diameter pahat bor (mm)
Keterangan :
fz : gerak makan per mata potong (mm/putaran)
z : jumlah mata potong (pahat bor z = 2)
𝐿𝐿𝑡𝑡 .𝑖𝑖
𝑡𝑡𝑐𝑐 = ………………….. (4)
𝑣𝑣𝑓𝑓
Keterangan :
Lt : panjang pemotongan total (mm)
i : banyaknya pemotongan
Keterangan :
A : Luas penampang geram (mm2)
Mesin bor biasa digunakan untuk membuat lubang (drilling), reaming, dan
counter boring pada benda-benda ferrous maupun non ferrous. Benda kerja
diletakkan pada meja kerja dan jika diperlukan dapat dijepit pada ragum (vise)
yang biasanya ada sebagai perlengkapan tambahan pada mesin bor. Selanjutnya,
mata bor yang mendapat daya dan putaran dari motor listrik ditekankan pada
ke spindle. Untuk putaran yang berlainan, dilengkapi dengan puli bertingkat atau
1. Penggerak pemakanan
2. Meja
Keterangan gambar :
1. Hood
3. Drilling Lever
Bagian ini terdapat pada front plate. Drilling depth control digunakan
5. Driving Motor
6. Table
7. Base
8. Table Clamp
9. Spindle Head
11. Rack
1. Main Switch
Digunakan untuk mengatur kecepatan mesin sesuai posisi vee belt pada puli
bertingkat.
4. Fuse
5. Coolant Switch
6. Lighting Switch
Merupakan skala pada sisi luar Drilling Depth Control, digunakan untuk
Sudut pahat antara lain sudut potong utama (κ), sudut geram (γ) dan sudut
miring (λ). Ketiga sudut pahat tersebut memang memegang peranan penting
dalam proses pemesinan. Gerak potong dan gerak makan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, sesuai dengan jenis mesin perkakas yang digunakan, maka
Orientasi kedua bidang yang berpotongan tersebut ditentukan oleh sudut yang
terbentuk yang dapat diukur pada bidang ketiga. Karena orientasi/posisi dari
bidang ketiga relative terhadap kedua bidang pahat yang saling berpotongan dapat
referensi yang terdiri atas tiga bidang yang saling berpotongan. Lokasi salah satu
bidang sistem referensi dapat ditetapkan sehingga berimpit dengan salah satu
elemen pahat (mata potongnya), dengan demikian sistem referensi tersebut dapat
disebut dengan nama Sistem Referensi Pahat (Tool Reference System). Dapat juga
salah satu bidang sistem referensi dipilih berimpit dengan arah gerak makan yang
standar internasional (ISO 3002/I, Geometry of the active part of cutting tools)
[6].
Pahat dibuat menurut desain tertentu yang menurut rencana pahat tersebut
nantinya akan dipasang pada mesin perkakas dengan orientasi tertentu sedemikian
sumbu referensi mesin perkakas. Orientasi/posisi pahat pada mesin perkakas yang
sedemikian ini disebut dengan Posisi Paling Lazim (Most Natural Position) atau
Posisi Nol (Zero Position). Dalam prakteknya operator mesin perkakas dapat
Akibatnya sudut aktif yang didefinisikan pada sistem arah pemakanan dapat
Meskipun pahat dipasang pada posisi paling lazim (posisi nol), ada
kemungkinan sudut efektif (sudut pahat yang aktif memotong) akan berbeda
dengan harga sudut yang telah didefinisikan dalam sistem referensi yang
sistem arah pemakanan). Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pemotongan yang
dipilih dimana vektor kecepatan makan mungkin menjadi relative lebih besar
sehingga dalam praktek vector kecepatan potong (primary motion) tidak lagi
skematik. pertama-tama perlu dibedakan tiga hal pokok yaitu elemen, bidang
aktif, dan mata potong pahat sehingga secara lebih rinci bagian-bagiannya dapat
digunakan dalam proses pemesinan dapat dikenal dengan lebih baik. Cara
pengenalan melalui definisi ini harus dianut karena cara tersebut juga akan
− Badan (Body) ; bagian pahat yang dibentuk menjadi mata potong atau tempat
perkakas. Bila bagian ini tidak ada maka fungsinya diganti oleh lubang pahat.
− Lubang Pahat (Tool Bore) ; lubang pada pahat melalui mana pahat dapat
dipasang pada poros utama (spindle) atau poros pemegang dari mesin
− Sumbu Pahat (Tool Axis); garis maya yang digunakan untuk mendefinisikan
lubang pahat.
− Dasar (Base) ; bidang rata pada pemegang untuk meletakkan pahat sehingga
2. Bidang Pahat
ini sesuai dengan jumlah mata potongnya (tunggal atau jamak). Tiga bidang aktif
permukaan transien dari benda kerja. Permukaan transien benda kerja akan
terpotong akibat gerakan pahat relative terhadap benda kerja. Karena adanya
3. Mata Potong
Merupakan tepi dari bidang geram yang aktif memotong. Ada dua jenis
perpotongan antara bidang geram (Aγ) dengan bidang bantu (Aα’) [5].
badannya dan proses freis untuk membentuk dua buah alur bidang geram dan
bidang bantu. Setelah proses laku panas (heat treatment) maka bidang utama
diselesaikan dengan proses gerinda. Pada radius yang terluar (sisi luar) sudut
geram samping adalah sama dengan sudut puntir (twist/helix angle) [6], sehingga :
𝜋𝜋.𝑑𝑑
tan 𝛾𝛾𝑓𝑓 = ……………….. (6)
𝑝𝑝
Dimana :
γf : sudut geram samping pada radius terluar / sudut puntir / sudut helix.
d : diameter nominal / diameter luar (mm).
p : pits (mm/putar).
pembuatan alur geram dengan memakai proses freis, maka sudut geram samping
𝑑𝑑 𝑖𝑖
tan 𝛾𝛾𝑓𝑓𝑓𝑓 = tan 𝛾𝛾𝑓𝑓 ………………… (7)
𝑑𝑑
Dimana :
γfj : sudut geram samping pada radius di/2.
𝑑𝑑 𝑖𝑖
tan 𝜆𝜆𝑠𝑠 = sin 𝑥𝑥𝑟𝑟 …………………. (8)
𝑑𝑑
Dimana :
xr : sudut potong utama
di : diameter inti
Untuk memperkuat pahat bor terhadap beban puntir dan beban tekan,
maka diameter inti pada akhir dari badan (dekat dengan pemegang) dibuat lebih
besar daripada diameter inti diujung badan. Dengan demikian karena pengasahan
bidang utama (apabila pahat bor telah aus), akan mengubah diameter inti dan
Untuk suatu jenis proses pemesinan diperlukan pahat dari jenis material
yang cocok. Suatu jenis material pahat memiliki keterbatasan kemampuan. Proses
material pahat yang lebih unggul daripada material benda kerja. Keunggulan
tersebut dapat dicapai karena pahat dibuat dengan memperhatikan berbagai segi
yaitu, [2]
geram berlangsung.
− Keuletan : besar untuk menahan beban kejut yang terjadi sewaktu pemesinan
− Sifat adhesi yang rendah : untuk mengurangi afinitas beban kerja terhadap
Kekerasan yang rendah dan daya adhesi yang tinggi tidak diinginkan
sebab mata potong akan terdeformasi, terjadi keausan tepi dan keausan kawah
yang besar. Keuletan yang rendah serta ketahanan beban kejut termal yang kecil
kerusakan fatal. Sifat-sifat unggul seperti diatas memang perlu dimiliki oleh
material pahat. Akan tetapi, tidak semua sifat tersebut dapat dipenuhi secara
berimbang. Pada umumnya kekerasan dan daya tahan termal yang dipertinggi
sehingga pahat tersebut dapat digunakan pada kecepatan potong yang tinggi. Hal
produktifitas [2].
yang paling “lunak” tetapi “ulet” sampai dengan yang paling “keras” tetapi
“getas” yaitu :
5. Keramik (Ceramics).
perkakas serta melindungi benda kerja dan komponen mesin dari korosi.
Bagaimana cairan pendingin ini bekerja pada daerah kontak antara geram dengan
dapatlah dikatakan bahwa peran utama cairan pendingin adalah mendinginkan dan
melumasi [6].
Tebal Geram (λh) yang mengakibatkan penurunan gaya potong. Pada bidang
geram di daerah kontak antara geram dan bidang geram pahat akan terjadi
gesekan sehingga adanya cairan pendingin dengan daya lumas tertentu akan
dalam proses keausan pahat maka kecepatan potong yang rendah memerlukan
cairan pendingin dengan daya lumas tinggi sementara pada kecepatan potong
21
tinggi memerlukan cairan pendingin dengan daya lumas yang besar (high heat
(S) atau karbon tetraklorida (CCl4) pada daerah kontak (di rongga retak mikro)
dengan temperatur dan tekanan tinggi akan bereaksi dengan besi (benda kerja)
membentuk FeS atau FeCl3 pada batas butir sehingga mempermudah proses
penggeseran metal menjadi geram. Ilustrasi beberapa jenis cairan pendingin yang
umumnya dipakai dalam proses pemesinan dapat dijabarkan pada Gambar 2.5. [6]
Cairan yang jernih atau diwarnai yang merupakan larutan murni (true
solutions) atau larutan permukaan aktif (surface active). Pada larutan murni
tidak bersifat melumasi dan biasanya dipakai untuk sifat penyerapan panas
Penambahan jenis minyak jenuh atau unsure lain (EP Extreme Pressure
E).
banyak dari tipe A. Partikel minyaknya lebih kecil dan lebih tersebar.
23
Dapat berupa jenis dengan minyak yang sangat jenuh (super-fatted) atau
Minyak yang berasal salah satu atau kombinasi dari minyak bumi
sehingga memperbaiki daya lumas. Penambahan unsur lain seperti sulfur klor
atau fosfor (EP additives) menaikkan daya lumas pada temperatur dan
Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari
dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama
lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir
penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan kuat, sehingga
• Tingkat dasar : pada molekul tunggal dan kisi kristal, bila material yang
disusun dari dua atom atau lebih disebut komposit (contoh senyawa,
• Mikrostruktur : pada kristal, phase dan senyawa, bila material disusun dari
dua phase atau senyawa atau lebih disebut komposit (contoh paduan Fe
dan C)
penyusun makro yang berbeda dalam bentuk dan/atau komposisi dan tidak
larut satu sama lain material komposit (definisi secara makro ini yang
biasa dipakai)
Berikut ini adalah tujuan dari dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut:
1. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi
Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang
matriks dan filter, ikatan antar permukaan ini terjadi karena adanya gaya adhesi
dan kohesi. Dalam material komposit gaya adhesi-kohesi terjadi melalui 3 cara
utama :
partikel.
o Ukuran partikel
27
o Komposisi material
o Bentuk partikel
o Penekanan (kompaksi)
o Pemanasan (sintering)
proporsional.
komposit.
komposit.
• Ketangguhan baik
• Tahan simpan
• Ringan
• Anisotropy
1) Thermoplastic
tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik
(reversible) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh
dari thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES,
2) Thermoset
sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali.
membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan
30
sebagai penutup ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastic jenis termoset tidak
begitu menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya juga
volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastic yang bersifat
c) Lemari perkantoran
d) Peralatan elektronika
a) Rotor helicopter
Metal matrix composites adalah salah satu jenis komposit yang memiliki
matrik logam. Material MMC mulai dikembangkan sejak tahun 1996. Pada
mulanya yang diteliti adalah Continous Filamen MMC yang digunakan dalam
Kekurangan MMC :
• Biayanya mahal
1) Powder metallurgy
2) Casting/liquid ilfiltration
3) Compocasting
4) Squeeze casting
4) Peralatan elektronik.
32
keramik. Reinforcement yang umum digunakan pada CMC adalah oksida, carbide,
dan nitrid. Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX,
yaitu proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk
1) Gelas anorganic
2) Keramik gelas
3) Alumina
4) Silikon Nitrida
iron.
perkakas potong.
sebagai berikut :
Gambar 2.13
partikel :
kekerasan material.
partikel :
a) Metalurgi serbuk
b) Stir Casting
c) Infiltration Process
d) Spray Deposition
e) In-Situ Process
35
1) Large particle
interaksi antara partikel dan matrik terjadi tidak dalam skala atomic molecular.
Partikel seharusnya berukuran kecil dan terdistribusi merata. Contoh dari large
particle composite adalah cemet dengan sand atau gravel, cemet sebagai matriks
dan sand sebagai atau gravel, cemet sebagai matriks dan sand sebagai partikel,
Fungsi utama dari serat adalah sebagai penopang kekuatan dari komposit,
sehingga tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari serat yang
oleh matrik akan diteruskan kepada serat, sehingga serat akan menahan beban
sampai beban maksimum. oleh karena itu serat harus mempunyai tegangan tarik
dan modulus elastisitas yang lebih tinggi daripada matrik penyusun komposit [9].
a) Distribusi
b) Konsentrasi
c) Orientasi
d) Bentuk
e) Ukuran
a) Hand Lay-Up
37
b) Spray Lay-Up
d) Filament Winding
b) Pultrusion
lurus, membentuk lamina diantara matriksnya. jenis komposit ini paling banyak
digunakan. kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar lapisan. hal ini
susunan seratnya juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat
Jenis fiber yang biasa digunakan untuk pembuatan komposit antara lain
sebagai berikut :
a) Fiber-glass
Komposisi umum adalah 50-60 % SiO2 dan paduan lain yaitu Al,
Elongasi tinggi.
1. E-glass
2. C-glass
3. S-glass
40
Jenis serat
No. E-glass C-glass S-glass
1. Isolator listrik yang baik Tahan terhadap korosi Modulus lebih tinggi
2. Kekakuan tinggi Kekuatan lebih rendah dari E- Lebih tahan terhadap suhu
glass tinggi
3. Kekuatan tinggi Harga lebih mahal dari E- Harga lebih mahal dari E-
glass glass
C-glass 64.4 4.1 0.1 13.4 3.3 9.6 4.7 0.4 0.9
b) Fiber-nylon
2. Lebih kuat, lebih ringan, tidak getas dan tidak lebih kaku dari karbon.
c) Fiber-carbon
Kristal intan.
41
karbon.
sebagai berikut :
2. Relatif murah
c) Mengurangi biaya.
c) Mengurangi biaya.
dua yaitu struktur laminate dan struktur sandwich, ilustrasi dari kedua struktur
1) Laminate
Laminate adalah gabungan dari dua atau lebih lamina (satu lembar
komposit dengan arah serat tertentu) yang membentuk elemen struktur secara
dinamakan proses laminasi. Sebagai elemen sebuah struktur, lamina yang serat
menguntungkan karena memiliki sifat yang buruk. Untuk itulah struktur komposit
dibuat dalam bentuk laminate yang terdiri dari beberapa macam lamina atau
lapisan yang diorientasikan dalam arah yang diinginkan dan digabungkan bersama
sebagai sebuah unit struktur [10]. Mikrostruktur lamina dan jenis-jenis dari arah
laminate ini pada masing-masing lamina terdiri dari potongan serat pendek
1. Short Alighned Fiber, potongan serat tersusun dalam arah tertentu, sesuai
2) Sandwich panel
yang tersusun dari 3 lapisan yang terdiri dari flat komposit (metal sheet) sebagai
kulit permukaan (skin) serta material inti (core) di bagian tengahnya (berasa di
antaranya). Core yang biasa dipakai adalah core import, seperti polyuretan (PU),
tujuan untuk efisiensi berat yang optimal, namun mempunyai kekakuan dan
menahan beban lentur, impak, meredam getaran suara. Komposit sandwich dibuat
syaratnya adalah ringan, tahan panas dan korosi, serta harga juga
akan dihasilkan komposit yang mempunyai sifat kuat, ringan dan kaku. Komposit
internal dan eksternal pada kereta, bus, truk dan jenis kendaraan yang lainnya.
46
1. Fraksi Volume
berkekuatan tinggi, distribusi serat dengan matrik harus merata pada proses
parameter yang harus diketahui adalah berat jenis resin, berat jenis serat, berat
komposit dan berat serat. Adapun fraksi volume yang ditentukan dengan
𝑉𝑉𝑓𝑓
𝑊𝑊𝑓𝑓 = 𝜌𝜌𝑓𝑓 ..………………… (9)
𝜌𝜌 𝑐𝑐
Jika selama pembuatan komposit diketahui massa fiber dan matrik, serta
density fiber dan matrik, maka fraksi volume dan fraksi massa fiber dapat dihitung
𝑤𝑤 𝑓𝑓 ⁄𝜌𝜌 𝑓𝑓
𝑉𝑉𝑓𝑓 = 𝑤𝑤 𝑓𝑓 𝑤𝑤 ……………….. (11)
�𝜌𝜌 𝑓𝑓 + 𝑚𝑚 �𝜌𝜌 𝑚𝑚
Keterangan :
Wf : fraksi berat serat
wf : berat serat (gr)
wc : berat komposit (gr)
ρc : berat jenis komposit (gr/cm3)
ρf : berat jenis serat (gr/cm3)
ρm : berat jenis matrik (gr/cm3)
Vf : fraksi volume serat
Vm : fraksi volume matrik
vf : volume serat (cm3)
vm : volume matrik (cm3)
konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari
beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan
dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan
sifat komposit. Gabungan matriks dan serat dapat menghasilkan komposit yang
mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan konvensional
seperti : [2]
kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua
ialah produk komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih
rendah dari logam. Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam
komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti
guna) yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang
dapat dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat yang
Biaya, faktor biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam
Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal.
Kurang elastic.
1) Komposit Thermoplastik
2) Thermoset Composites
c. Metal-intermetallis laminate
b. concrete
a. Mother of Pearl
b. Syntactic foam
c. Asphalt concrete
6. Engineered wood
a. Plywood
a. Arborite
b. Formica (plastic)