Dosen :
Retno Wahyudi, S.Pd.,M.T
Teknisi :
Feny Setyawan, S.T.,M.T. Sugiarto, S.T.
Disusun Oleh
Eboy Nuris Prasetia 21732009
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga laporan Perawatan dan pemeliharaan mesin Toyota 4k ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku.
Laporan ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pemeliharaan Perawatan
Alsintan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan laporan.
Kami mohon maaf jika di dalam laporam ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Laporan Pengamatan Tingka Laku
Kawin Pada Sapi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
1. PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Tujuan..............................................................................................................................5
II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................5
2.1 Landasan Teori.................................................................................................................6
2.2 Penyetelan Katup..............................................................................................................6
2.3 Penyetelan Platina............................................................................................................9
2.4 Pengapian.......................................................................................................................11
III. METODELOGI...........................................................................................................15
3.1 Penyetelan Katup............................................................................................................15
3.2.Penyetelan Platina..........................................................................................................16
3.3 Penyetelan Pengapian.....................................................................................................17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................18
4.1 Hasil................................................................................................................................18
4.2 Pembahasan....................................................................................................................19
V. PENUTUP........................................................................................................................19
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................19
1. PENDAHULUAN
Perkembangan motor bakar, dalam hal ini motor bensin pada umumnya di titik
beratkan pada upaya peningkatan kinerja yang di hasilkan seperti peningkatan daya, efisien,
penghematan bahan bakar, emisi gas buang, serta kenyamanan pemakaian. Baik buruknya
kerja mesin (performance) pada suatu kendaraan salah satunya adalah ditentukan oleh jumlah
bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar yang dibakar bercampur dengan udara melalui
letikan bunga api busi pada ruang bakar. Untuk mempertahankan kinerja suatu motor tetap
bekerja dengan daya yang di hasilkan maksimal,maka posisi sudut pembakaran pada saat
proses pembakaran harus di atur setepat mungkin sehingga proses pembakaran berlangsung
dengan sempurna.
Apabila pada saat proses pembakaran dimana yang terjadi adalah sudut pembakaran
lebih cepat atau lebih lambat dari sudut pembakaran yang tepat maka hal ini akan
mengakibatkan knocking atau detonasi pada ruang bakar dan daya motor berkurang serta
pemborosan bahan bakar dan nilai ambang batas emisi gas buang sudah melebihi dari
standart yang di tentukan. Hal ini sering di temui dilapangan dengan melihat jenis-jenis
kerusakan yang di temui sendiri maupun pada beberapa bengkel yang di observasi secara
langsung, dimana kerusakan yang sering terjadi adalah pada pembesaran di dinding silinder,
banyak penumpukan karbon pada kepala torak, kerusakan pada metal jalan dan keluhan daya
mesin yang berkurang serta pemakaian bahan bakar yang boros, hal-hal ini di akibatkan
karena tidak memperhatikan kondisi kerja dari proses pengapian yang tepat secara berkala.
Berkenaan dengan masalah yang terjadi akibat dari penyimpangan sudut pengapian
dari kondisi kerja yang standart, maka perlu adanya solusi perbaikan dengan mencoba
meneliti pengaruh perubahan sudut pengapian dari posisi sudut yang tepat atau standart
dalam hal ini sudut pengapian lebih cepat dan sudut pengapian lebih lambat tehadap kinerja
motor bensin, terutama motor bensin 4 langkah jenis Toyota Kijang 4K.
1.2 Tujuan
1. Mampu menyetel sudut duel,timing dan cek kompresi pada mesin Toyota 4k
2. Mampu mengetahui sistem pengapian pada mesin Toyota 4k
3. Mampu mengatur rpm pada mesin Toyota 4k
II. TINJAUAN PUSTAKA
Selain itu penting, untuk memeriksa dan memelihara kmponen lainnya seperti
sistem rem,kompresi, dan transmisi sesuai panduan yang diberikan.Pada praktikum
yang telah dilakukan pemeliharaan dan perawatan mesin Toyota 4k dengan menyetel
klep, menyeting sudut duel, mengecek tekanan kompresi dan menyeting timing light.
2.4 Pengapian
Pengapian adalah proses penghasilan bunga api atau percikan listrik dalam mesin
pembakaran dalam untuk menginisiasi pembakaran campuran bahan bakar dan udara di
dalam ruang bakar. Ini merupakan komponen kunci dalam mesin pembakaran dalam, seperti
mesin otomotif, yang diperlukan untuk memulai siklus pembakaran dan menggerakkan
mesin. Pengapian sering kali melibatkan penggunaan sistem penyalaan, seperti busi, yang
menghasilkan loncatan api listrik atau panas untuk menyebabkan pembakaran bahan bakar
yang terkandung dalam ruang bakar mesin. Proses pengapian harus terkoordinasi dengan
sempurna untuk memastikan mesin berfungsi dengan efisien dan menghasilkan tenaga.
Tujuan dari pengapian dalam mesin pembakaran dalam adalah untuk menginisiasi
pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar dengan cara yang
terkontrol dan tepat. Beberapa tujuan utama pengapian meliputi:
1. Memulai siklus pembakaran: Pengapian adalah langkah awal dalam siklus pembakaran
dalam mesin, yang diperlukan untuk memulai proses pembakaran bahan bakar dan
udara.
2. Meningkatkan efisiensi: Pengapian yang tepat memastikan bahwa proses pembakaran
dimulai pada saat yang tepat, yang dapat meningkatkan efisiensi mesin dan
mengoptimalkan konsumsi bahan bakar.
3. Menghasilkan tenaga: Melalui pengapian yang benar, pembakaran campuran bahan
bakar dan udara menghasilkan energi yang diperlukan untuk menggerakkan mesin dan
melakukan pekerjaan, seperti menggerakkan kendaraan atau menghasilkan daya.
4. Mengurangi emisi: Pengapian yang tepat juga dapat membantu mengurangi emisi
polutan dalam proses pembakaran, karena membantu memastikan bahwa pembakaran
berlangsung dengan efisien dan bersih.
5. Memungkinkan kendali mesin: Pengapian yang terkoordinasi dengan baik dapat
digunakan untuk mengontrol kecepatan dan tenaga mesin, sehingga memungkinkan
pengemudi atau operator untuk mengendalikan kendaraan atau peralatan.
Secara keseluruhan, pengapian adalah proses kunci dalam mesin pembakaran dalam
yang memungkinkan mesin untuk beroperasi dengan efisien, menghasilkan tenaga, dan
mengurangi dampak lingkungan negatif melalui pembakaran yang baik.
Sistem pengapian adalah bagian kunci dari mesin pembakaran dalam yang bertanggung
jawab menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk menginisiasi proses pembakaran
dalam silinder mesin. Berikut adalah cara kerja sistem pengapian konvensional dalam mesin
bensin:
1. Penghasilan listrik: Sistem pengapian dimulai dengan menghasilkan listrik, biasanya
dari baterai kendaraan. Baterai menyuplai daya ke koil pengapian.
2. Koil pengapian: Listrik dari baterai masuk ke koil pengapian. Koil pengapian adalah
transformator yang meningkatkan tegangan dari baterai menjadi tegangan tinggi yang
dibutuhkan untuk menciptakan percikan api yang kuat.
3. Distributor: Pada sistem pengapian konvensional, distributor adalah komponen yang
mendistribusikan listrik tinggi ke masing-masing silinder mesin. Distributor ini
biasanya memiliki rotor yang berputar dan menciptakan hubungan sementara dengan
kontak platina atau poin yang terletak di dalamnya.
4. Platina atau poin: Platina atau poin dalam distributor adalah komponen yang membuka
dan menutup untuk mengendalikan aliran listrik ke busi. Ini adalah titik di mana
percikan api dihasilkan. Ketika platina tertutup, arus listrik mengalir ke busi. Ketika
platina terbuka, aliran listrik terputus, menciptakan percikan api.
5. Busi: Busi adalah komponen yang menerima aliran listrik tinggi dari distributor dan
menciptakan percikan api yang membakar campuran bahan bakar dan udara dalam
silinder mesin.
6. Percikan api: Ketika busi menerima listrik tinggi, percikan api dihasilkan di elektroda
busi. Percikan ini menciptakan api yang membakar campuran bahan bakar dan udara
dalam silinder mesin, memulai siklus pembakaran.
Proses ini terjadi secara terus-menerus pada setiap silinder mesin sesuai dengan urutan
pengapian yang benar. Untuk mengontrol waktu pengapian dan memastikan percikan api
terjadi pada waktu yang tepat, platina atau poin dalam distributor disetel dengan presisi.
Sistem pengapian modern sering menggunakan sistem elektronik yang lebih canggih,
seperti sistem pengapian berbasis mikroprosesor, yang menggantikan distributor dan platina
dengan komponen elektronik yang lebih presisi. Ini membantu meningkatkan efisiensi dan
kinerja mesin, serta mengurangi emisi gas buang.
Prinsip dasar sistem pengapian adalah peningkatan tegangan baterai menjaditegangan
tinggi. Pembakitan tegangan tinggi pada sistem terjadi di koil. Apabilakontak pemutus atau
platina dalam keadaan tertutup, maka arus dari baterai akanmengalir ke kumparan primer, ke
kontak pemutus atau platina ,kemudian kemassa. Aliran arus pada kumparan ini akan
menyebabkan terjadinya medanmagnet di sekeliling kumparan. Pada keadaan ini, energi
listrik yang mengalir diubah menjadi energi dalam bentuk medan magnet.
Apabila secara tiba tiba kontak pemutus atau platina terbuka, maka dengan cepat arus
pada kumparan primerterputus. Perubahan garis gaya magnet dengan cepat di sekitar
kumparanmenyebabkan terjadinya tegangan pada kumparan tersebut. Jadi, energi dalam
bentuk medan magnet tersebut di kembalikan ke kumparan dalam bentuk energilistrik.pada
kedua kumparan akan terjadi tegangan induksi. Pada kumparan primerdisebut dengan induksi
diri(self induction) dan pada kumparan sekunder disebutinduksi mutual(mutual induction).
Apabila pada ujung kumparan sekunderterdapat celah di antara elektroda posiif dan negatif
akan terjadi loncatan bungaapi.Pembakaran pada motor bensin di awali dengan percikan
bunga api pada 11 busi(titik 1) sekitar 10 derajat menjelang TMA pada akhir langkah
kompresi. pembakaran.
Komponen Sistem Pengapian Sistem pengapian harus dilengkapi dengan komponen-
komponen agarsistem tersebut menghasilkan percikan api yang kuat dan tepat untuk
membakarcampuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.Adapun komponen-
komponen sistem pengapian,antara lain :
1.Baterai
Baterai pada sistem penngapian berfungsi sebagai sumber arus listrikuntuk rangkaian
primer sehingga dapat berbentuk medan magnet. Setelah mesin hidup, kebutuhan arus listrik
pada sistem pengapian di suplai olehsistem pengisi.
1) Kunci untuk memutar puli poros engkol, bisa juga pakai kunci ring 19 atau kunci
shock
2) pengukur penebang
3) Obeng
4) Kunci T
5) Kunci pas
6) Kunci ring 12
7) Mesin Toyota Kijang 4K
a) Langkah pertama adalah putar puli poros engkol menggunakan kunci puli poros
enkol hingga top 1 atau hingga piston silinder satu berada pada tma saat langkah
kompresi.
b) Stel katup in dan ex pada silinder 1 menggunakan feller gauge (in 0,2 mm, ex 0,3
mm). Sebelumnya kendorkan terlebih dahulu baut pada penumbuk katup silinder
1 menggunakan kunci pas atau ring dan stel dengan memutar baut menggunakan
obeng dan jepitkan feller gauge pada celah katup, jika sudah kencangkan mur
tetapi jangan sampai bautnya ikut berputar karena dapat mengubah setelannya
c) Selanjutnya stel katup in silinder 2 dan katup ex silinder 3(in 0,2 mm, ex 0,3 mm)
dengan cara yang sama dengan langkah ke 2.
d) Setelah itu lakukan sebaliknya, putar puli poros engkol sampai top 4, yaitu piston
silinder no. 4 pada posisi tma saat kompresi.
e) Stel katup in dan ex (in 0,2 mm, ex 0,3 mm) pada silinder no. 4.
f) Stel kayup in silinder 3 dan katup ek silinder 2 (in 0,2 mm, 0,3 mm) menggunakan
feller gauge
g) Jika sudah selesai pastikan mur dan baut dan tutup kap kepala silinder.
3.2.Penyetelan Platina
3.2.1 Alat dan Bahan
a) Kunci ring 19
b) Pengukur penebangan
c) Obeng (+)
d) Obeng (-)
e) Penguji tinggal
1) Kunci busi
2) Kunci ring
3) Obeng
4) Tang
5) Pengukur penebanga
6) Penguji tinggal
4.1 Hasil
Tabel hasil penyetelan celah platina
Celah (mm) Dwell Kompresi
Busi 1 Busi 2 Busi 3 Busi 4
0,35 25º 170 145 130 150
4.2 Pembahasan
Pada praktikum minggu lalu telah melaksanakan penyetelan katup,penyetelan platina
dan penyetelan pengapian pada mesin toyota 4k.Pada penyetalan tersebut didapatkan data
seperti tabel diatas.Pada penyetelan platina pada minggu lalu terdapat suatu kesalahan dimana
ada salah satu katup yang celah platinanya terlalu lebar yang mengakibatkan tekanan
kompresi menjenjadi rendah. Pada setiap kelompok sudah ditentukan menyetel platina
dengan ukuran celah yang berbeda beda, pada kelompok kami mendapatkan tugas untuk
menytel celah katup in 0,25 mm dan katup ex 0,35 mm.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penyetelan katup, penyetelan platina, dan penyetalan pengapian pada
mesin TOYOTA 4K penting dalam pemeliharaan mesin yang memastikan kinerja yang
optimal. Penyetelan katup memastikan bahwa klep pada mesin terbuka dan tertutup dengan
benar, penyetelan platina mengontrol arus listrik dalam sistem pengapian, dan penyetalan
pengapian mengatur waktu penyalaan bahan bakar dalam silinder mesin. Semua langkah ini
penting untuk memastikan mesin berfungsi dengan efisien, mengurangi konsumsi bahan
bakar, dan mengoptimalkan daya mesin. Jadi, pemeliharaan yang tepat pada ketiga komponen
ini sangat penting untuk menjaga kinerja mesin yang baik.