Puji dan syukur kita panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “Turbocharger" ini dapat di
selesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Motor Diesel. Materi
dalam makalah ini berasal dari buku refensi dan sumber yang mutakir. Materi – materi bertujuan
agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam belajar. Serta juga dapat memahami
nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Mudah-mudahan dengan
mempelajari makalah ini, akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan
yang timbul dalam belajar mengenai Sistem Turbocharger. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk membantu menambah wawasan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menyikapi hal ini maka dibutuhkan kepedulian masyarakat maupun produsen
kendaraan untuk meminimalisir akan adanya ancaman yang ditimbulkan tersebut. Emisi gas
buang dari hasil pembakaran setiap kendaraan mesin pembakaran dalam (internal combustion
engine) khususnya motor diesel mempunyai kadar opasitas yang tinggi. Dalam menyikapi hal
ini produsen kendaraan berupaya untuk menyempurnakan konstruksi dan menambahkan
teknologi yang dipercaya dapat meminimalisir ancaman tersebut. Dalam upaya ini terdapat
beberapa penyempurnaan ataupun penambahan teknologi salah satunya yaitu menambahkan
sistem penyaringan gas buang hasil pembakaran pada setiap kendaraan atau biasa disebut
catalytic converter. Selain itu produsen kendaraan juga memanfaatkan energi atau tekanan
dari gas buang hasil pembakaran tersebut untuk mengoptimalkan suplai pemasukan udara saat
langah hisap. sistem ini dapat disebut sistem induksi paksa atau biasa disebut turbocharger.
Selain mempunyai ancaman yang berbahaya di sisi lain gas buang hasil dari
pembakaran juga dapat dimanfaatkan untuk menambah tenaga kendaraan. Pada sistem ini
tekanan gas buang dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang
berada pada saluran pembuangan. Turbin tersebut dihubungkan dengan turbin lainnya di sisi
saluran pemasukan udara pada motor diesel.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yeng telah dipaparkan dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut,
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini dijabarkan sebagai berikut,
2.1 Pengertian
Turbo atau istilah kerennya TURBOCHARGER, merupakan sebuah kompresor gas yg digunakan
untuk Induksi Paksa (Forced Induction) dari mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine).
Turbocharger merupakan komponen mesin yang digunakan untuk memperbaiki proses
pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar pada mesin pembakaran dalam. Turbocharger ditemukan
oleh Insinyur Swiss yang bernama Alfred Buecchi pada awal abad ke-20, merupakan suatu alat yang
memanfaatkan gas buang hasil pembakaran untuk menggerakkan turbin dan dipasang seporos dengan
blower yang disebut compressor. Turbocharger berputar dengan kecepatan tinggi menghasilkan udara
dengan tekanan lebih untuk dimanfaatkan menaikkan tekanan udara masuk pada motor bakar.
Pada awal mula perakitan, Turbocharger direferensikan sebagai "Turbosupercharger". sebuah
supercharger yg menggunakan compressor udara untuk diinduksikan/didorong secara paksa kedalam
mesin. secara logika, menambahkan turbin untuk memutar supercharger akan mengubah istilahnya
menjadi "Turbosupercharger". namun, istilah tersebut kemudian, disingkat menjadi "TurboCharger". hal
ini, membuat kebingungan karena terkadang istilah "turbosupercharger" masih sering digunakan untuk
menunjukkan mesin yg menggunakan crankshaft-drive supercharger dan exhaust-driven turbocharger
bersama-sama atau sering pula disebut "twincharging".
Turbocharger merupakan sebuah peralatan untuk menambah jumlah asupan udara yang masuk ke
dalam silinder dengan memanfaatkan energi gas buang hasil dari pembakaran. Turbocharger merupakan
peralatan untuk mengubah sistem pemasukan udara dari konsep natural atau alami menjadi sistem induksi
paksa. Jika sebelumnya udara yang akan dimasukkan ke dalam silinder hanya mengandalkan kevakuman
yang dibentuk dari pergerakan piston saat bergerak dari TMA ke TMB atau saat langkah hisap, maka
dengan turbocharger udara ditekan masuk kedalam silinder menggunakan kompresor yang diputar oleh
turbin yang digerakkan oleh tenaga dari gas buang hasil pembakaran.
Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, maka diperlukan tambahan udara yang
dialirkan ke dalam silinder sejumlah aliran bahan bakar tertentu, Bila kepekatan udara bertambah sebelum
ditambahkan ke dalam silinder, seluruh bahan bakar terbakar dan daya mesin akan bertambah. Untuk itu
mesin diesel yang dilengkapi dengan turbocharger bertujuan untuk memadatkan udara masuk ke dalam
silinder mesin. Sehingga daya mesin lebih besar dibandingkan mesin dengan dimensi yang sama.
2.3 Komponen
1. Rumah kompresor(Blower)
Rumah kompresor terbuat dari bahan aluminium bersambungan dengan bagian pusat
inti (centre core) ditopang oleh jaminan baut dan cincin pelat.
Terbuat dari bahan cast steel dan bersambungan dengan bagian rumah pusat inti (centre
core) dengan memakai cincin baja penjamin. Diantara sambungan rumah turbin dan manifold
buang dipasang gasket yang terbuat dari bahan stainless steel untuk menjamin sambungan
tersebut.
4. Konstruksi
Kontruksi turbocharger terdiri dari sebuah turbin gas dan sebuah kompresor, keduanya
dipasang satu poros. Turbin gas berfungsi sebagai pemutar kompresor dengan memanfaatkan
energi panas gas buang. Kontruksi turbocharger seperti terlihat pada gambar berikut ini :
Gas buang dari exhaust manifold disalurkan menuju rumah sudu turbin gas hingga
turbin berputar. Putaran turbin disalurkan kekompresor melalui poros penghubung hingga
kompresor juga berputar. Putaran turbocharger bisa mencapai 100.000 rpm lebih, putaran yang
begitu tinggi yang menghasilkan jumlah udara yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan
pengisian alami.
5. Kelengkapan komponen turbocharger
a. Intercooler
Pada turbocharger udara panas yang keluar dari blower mencapai suhu 800C, maka perlu kiranya
didinginkan dengan intercooler. Sesudah proses pendinginan, maka udara yang padat ini ditekan masuk
kesilinder yang mana akan menaikkan efisiensi proses pengisapan udara masuk. Bila udara didinginkan
200C, maka daya mesin dapat dinaikkan 6 sampai 7%.(Wiranto Arismunandar, 1988). Intercooler
berfungsi untuk mendinginkan udara masuk dari blower yang panas karena melewati turbocharger.
Dengan mendinginkan udara masuk dari blower kedalam silinder mesin diperoleh berat jenis
udara yang lebih besar sehingga berat dan jumlah molekul udarapun bertambah. Hal ini dapat menambah
jumlah bahan bakar yang ikut terbakar dan mengakibatkan daya mesin bertambah.
Prinsip kerja dari intercooler ini adalah udara dari blower bersinggungan dengan pipa- pipa air
pendingin, sehingga panas udara akan terserap oleh aliran air pendingin. Pada umumnya udara yang
keluar dari intercooler dapat diturunkan suhunya sebesarc50 C sampai100 C. Untuk memperoleh tekanan
efektif rata-rata sekitarc10 kg/cm2, maka diperlukanckenaikan udara masuk sedikit-dikitnya 0,5 kg/cm2.
b. Saringan udara
Saringan udara termasuk komponen yang punya peranan penting dan tidak bisa diabaikan dalam
mesin diesel. Karena udara yang masuk kedalam silinder mesin harus sebersih mungkin.
2.6 Perawatan
Hal-hal yang perlu dijaga selama mengoperasikan turbocharger yaitu :
a. Memastikan minyak pelumas, melumasi bagian turbin yang ada dalam turbocharger.
b. Menghindari keadaan-keadaan yang tiba-tiba pada putaran mesin.
c. Mengamati suara blower yang bekerja dan memastikan tidak ada suara-suara aneh yang terjadi pada
blower.
d. Bila terdapat suara aneh atau ketidak seimbangan pada mesin turbocharger, turunkan putaran (beban)
atau mematikan mesin. Kemudian periksa akan sumber suara tersebut.
e. Hindarilah penurunan putaran mesin secara tiba-tiba sehingga mesin seakan-akan ingin berhenti kecuali
dalam keadaan memaksa atau darurat.
f. Hindari putaran mesin yang pelan pada jangka waktu yang lama, ini akan menyebabkan blower kotor
dan efisiensi berkurang. Selain itu membuat turbin kotor dan juga memaksa gas buang akan menerobos
melalui seal-seal masuk kedalam bagian blower.
g. Setelah menjalankan mesin pada putaran tinggi atau beban penuh, jalankan mesin secara idle (pelan
tanpa beban) selama kurang lebih 3 menit sampai dengan 5 menit sebelum mesin dimatikan, bila ini tidak
dilaksanakan, akan dapat merusak bantalan poros turbin.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem turbocharger adalah komponen mesin yang merupakan penyempurnaan teknologi untuk
memperbaiki dari siklus pembakaran pada mesin pembakaran dalam. Pada sistem turbocharger
mempunyai beberapa komponen utama yaitu turbin penggerak beserta rumah turbin (turbin housing),
poros penghubung, blower (kompresor) beserta compressor housing, dan pada penyempurnaan akhirnya
ada pula yang ditambahken dengan sistem intercooler atau aftercooler. Dengan adanya sistem
turbocharger ini dipastikan proses pembakaran mesin akan lebih sempurna, karena dengan
ditambahkannya sistem ini udara yang memasuki ruang bakar akan lebih banyak dibandingkan dengan
mesin tanpa turbocharger. Dengan adanya penambahan udara yang memasuki ruang bakar maka bahan
bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder tidak perlu jauh-jauh mencari oksigen karena otomatis jika
kadar udara yang masuk ruang bakar lebih banyak maka oksigen pun juga akan lebih banyak.
Dengan adanya penambahan kadar oksigen tersebut maka proses pembakaran akan lebih
sempurna dan meningkatkan daya atau tenaga yang dihasilkan. Selain itu dengan adanya sistem
turbocharger ini sisa bahan bakar yang tidak terbakar atau yang biasa disebut HC akan berkurang karena
bahan bakar akan mudah untuk mencari oksigen saat pembakaran sehingga gas buang yang dihasilkan
tidak banyak mengandung asap hitam. Sistem turbocharger ini juga dapat mengurangi daya panas yang
dihasilkan dari pembakaran karena sebagian panas yang dikeluarkan oleh mesin akan keluar melalui
saluran pembuangan dan akan dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang terhubung dengan
kompresor
DAFTAR PUSTAKA
Sukoco & Arifin, Zainal. (2008). Teknologi Motor Diesel. Bandung Imam. (2012). Turbocharger.
http://berbagi-pengetahuan-berbagi.blogspot.in/2012/04/turbocharger.html. Diakses pada 16 Oktober
2019.
Anonim. (2012). Pengertian dari Tirbocharger.
http://pembelajaranmesin.blogspot.in/2012/05/pengertian.dari-turbocharger.html. Diakses pada 16
Oktober 2019.
Anonim. (2013). Prinsip Kerja Turbocharger pada kendaraan.
http://rpmenginestation.blogspot.in/2013/04/prinsip-kerja-turbo-charger-pada.html. Diakses pada 16
Oktober 2019
Anonim. (2010). Sistem Mesin Diesel. http://jonpurba.wordpress.com/2010/02/07/sistem- mesin-
diesel.html. Diakses pada 16 Oktober 2019