Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP KERJA DAN APLIKASI RADIATOR DAN

RADIATOR CAP PADA KENDARAAN BERMOTOR


BERMESIN BENSIN & PRINSIP KERJA DAN APLIKASI DAN
RADIATOR CAP PADA KENDARAAN BERMOTOR
BERMESIN DIESEL.

TUGAS MAKALAH

DOSEN PENGAMPU

RICKO YUDHANTA. M.Sc

NAMA TARUNA MUDA : M. IQBAL APRIA REZA

NOTAR : 2202210

KELAS : MTJ 1.1

NO. ABSEN : 15

PTDI STTD BEKASI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Berkat


rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Prinsip Kerja Dan Aplikasi Radiator Dan Radiator Cap Pada Kendaraan Bermotor
Bermesin Bensin & Prinsip Kerja Dan Aplikasi Dan Radiator Cap Pada
Kendaraan Bermotor Bermesin Diesel.

Makalah ini memberikan panduan dalam hal perkembangan Mesin


Motor. Dan di samping itu untuk taruna taruni dapat memahami apa itu chassis
untuk perkembangan kendaraan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari kata sempurna, oleh
karena itu mohon saran dan kritikannya sebagai pembelajaran dan perbaikan
penulis. Penulis juga mengharapkan semoga makalah ini mampu memberikan
pengetahuan tentang perkembangan pada kendaraan bermotor.

Tangerang, 5 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 4

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH….................................................................6

1.3 TUJUAN…...........................................................................................6

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................7

2.1 KOMPONEN RADIATOR MOTOR ..................................................7

2.2 PRINSIP KERJA RADIATOR SEBAGAI PEMBUANGAN PANAS


MESIN…………………………………………………………………………..10

2.3 SIKLUS DIESEL……………………………………………………..10

2.4 KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR MESIN DIESEL…………….

BAB 3 PENUTUP…….......................................................................................10

3.1 KESIMPULAN…….............................................................................10

3.2 SARAN.................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk memindahkan


energi panas dari satu medium ke medium lainnya yang tujuannya untuk
mendinginkan maupun memanaskan.Radiator yang kita kenal pada umumnya
digunakan pada kendaraan bermotor (roda dua atau roda empat), namun tidak
jarang radiator juga digunakan pada mesin yang memerlukan pendinginan
ekstra.Seperti pada mesin mesin produksi atau mesin mesin lainnya yang bekerja
dalam kondisi kerja berat atau lama. Pada kendaraan baik motor atau mobil
radiator pada umumnya terletak di depan dan berada didekat mesin atau pada
posisi tertentu yang menguntungkan bagi sistem pendinginan. Hal ini bertujuan
agar mesin mendapatkan pendinginan yang maksimal sesuai yang dibutuhkan
mesin. Untuk diketahui, saat mesin bekerja efek panas yang tinggi terjadi dan
sangat berpengaruh terhadap komponen lainnya. Jika suhunya terlalu tinggi,
mesin akan mengalami overheating, karena itu seharusnya ada zat seperti Coolant
yang mempertahankan titik didih air agar radiator tetap bekerja optimal. “Coolant
bukan untuk mendinginkan temperatur, tetapi memperpanjang titik didih air di
dalam sistem pendinginan (bukan hanya radiator)”.

Tidak cuma mobil saja yang menggunakan radiator, motor masa kini juga
telah dilengkapi dengan komponen tersebut. Fungsi radiator pada sepeda motor
adalah sebagai komponen pendingin agar performa kuda besi tetap tinggi
sekaligus efisien. Secara garis besar, fungsi radiator pada sepeda motor memang
sebagai pendingin mesin. Panas yang dihasilkan mesin akan diserap cairan atau
radiator coolant yang bersirkulasi lewat water jacket di silinder dan kepala
silinder. Lalu, cairan panas ini akan didorong (disedot) menuju radiator. Di
komponen yang terbuat dari banyak pipa kecil ini, cairan akan tersebar. Karena
banyak sirip yang dilalui angin, maka suhu otomatis turun. Kemudian, cairan yang
sudah didinginkan akan berputar kembali ke dalam mesin. Radiator terdiri dari
tangki air bagian atas (upper tank), tangki bagian bawah (lower water tank) dan
radiator core pada bagian tengahnya Jika cairan sudah bersirkulasi namun suhu
tetap tinggi, maka kinerja radiator akan dibantu extra fan atau kipas tambahan.
Fungsinya, tentu untuk menyedot udara dari depan radiator,sehingga pendinginan
bisa berlangsung.

Dasar Teori Mesin Diesel Salah satu penggerak mula yang banyak dipakai
adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik atau yang mengubah energi termal menjadi energi
mekanik. Energi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses pembakaran, proses fisi
bahan bakar nuklir atau proses- proses yang lain. Ditinjau dari cara memperoleh
energi termal ini, mesin kalor dibagi menjadi dua golongan yaitu mesin
pembakaran luar dan mesin pembakaran dalam.

Pada mesin pembakaran luar proses pembakaran terjadi di luar mesin


dimana energi termal dari gas hasil pembakaran dipindah ke fluida kerja mesin
melalui beberapa dinding pemisah. Sedangkan pada mesin pembakaran dalam
atau dikenal dengan motor bakar, proses pembakaran terjadi di dalam motor bakar
itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai
fluida kerja. Motor diesel disebut juga motor bakar atau mesin pembakaran
dalam karena pengubahan tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanik
dilaksanakan di dalam mesin itu sendiri. Di dalam motor diesel terdapat torak
yang mempergunakan beberapa silinder yang di dalamnya terdapat torak yang
bergerak bolak-balik (translasi). Di dalam silinder itu terjadi pembakaran antara
bahan bakar solar dengan oksigen yang berasal dari udara. Gas yang dihasilkan
oleh proses pembakaran mampu menggerakkan torak yang dihubungkan dengan
poros engkol oleh batang penggerak. Gerak translasi yang terjadi pada torak
menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi tersebut
mengakibatkan gerak bolak-balik torak.

Konsep pembakaran pada motor diesel adalah melalui proses penyalaan


kompresi udara pada tekanan tinggi. Pembakaran ini dapat terjadi karena udara
dikompresi pada ruangan dengan perbandingan kompresi jauh lebih besar
daripada motor bensin. akibatnya udara akan mempunyai tekanan dan temperature
melebihi suhu dan tekanan penyalaan bahan bakar.
Hal ini berbeda untuk percikan pengapian mesin seperti mesin bensin yang
menggunakan busi untuk menyalakan campuran bahan bakar udara. Mesin dan
siklus termodinamika keduanya dikembangkan oleh Rudolph Diesel pada tahun
1892.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian Radiator ?
2. Pengertian Diesel ?

1.3 TUJUAN
1.Untuk Mengetahui Radiator Dan Diesel
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 KOMPONEN RADIATOR MOTOR

A. Tutup Raditor

Komponen ini memiliki fungsi di antaranya untuk menaikkan titik didih


air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas
sehingga tekanan air pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi
lebih tinggi dari tekanan udara luar. Selain fungsi tersebut diatas komponen ini
juga berfungsi untuk mempertahankan air pendingin di dalam sistem agar tetap
penuh walaupun mesin dalam keadaan panas atau dingin. Agar fungsi tersebut
terjaga maka tutup radiator dilengkapi dengan relief valve dan vacum valve.

B. Thermostat Pada Radiator Motor

Komponen ini memiliki fungsi untuk mempercepat terjadinya suhu kerja


pada mesin saat mesin masih dingin dan juga berfungsi untuk mempertahankan
mesin selalu pada suhu kerjanya. Thermostat yang ada pada radiator motor
biasanya dipasang antara radiator dan sirkuit pendingin (silinder block dan
silinder heat). Komponen ini bekerja seperti katup otomatis yang bekerja
berdasarkan panas, dimana pada waktu dingin katup akan menutup dan pada
waktu panas katup akan terbuka.

C. Kipas Pendingin Pada Radiator Motor

Radiator pada motor didinginkan oleh aliran udara luar yang mengalir
melewati sirip-siripnya. Pada saat kendaraan berhenti aliran udara tidak akan
cukup untuk mendinginkan radiator. Hal yang harus diperhatikan untuk mengatasi
masalah ini maka dibelakang radiator dipasang kipas pendingin untuk membantu
agar aliran udara selalu cukup untuk mendinginkan radiator.
D.Tangki Cadangan

Tangki cadangan atau reservoir dihubungkan ke radiator melalui selang


overflow. Komponen ini memiliki fungsi untuk menjaga agar volume air
pendingin yang ada pada radiator tetap dalam keadaan stabil.

E. Pompa Air

Pompa air atau water pump merupakan komponen yang ada pada radiator
yang memiliki fungsi mensirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat
perbedaan tekanan anatara saluran hisap dengan saluran tekanan yang terdapat
pada pompa. Pompa yang umumhya digunakan pada radiator motor adalah tipe
sentrifugal.

F. Selang Radiator

Selang radiator memiliki fungsi sebagai penghubung antara radiator dan


blok mesin. Selang radiator ada 2 yaitu upper hose berfungsi mengalirkan air
panas dari mesin ke radiator, dan yang kedua ada lower hose berfungsi untuk
menyalurkan air yang sudah didinginkan kembali ke mesin.

G. Water Jacket Pada Radiator Motor

Water jacket merupakan komponen terakhir yang ada pada radiator yang
memiliki fungsi sebagai saluran-saluran tempat air mengalir di blok mesin. Nah
inilah komponen-komponen penyusun yang ada pada radiator, dengan adanya
pengetahuan mengenai komponen-komponen ini dan fungsinya untuk apa saja,
maka akan memudahkan anda dalam memperbaiki radiator apabila bermasalah.

2.2 PRINSIP KERJA RADIATOR SEBAGAI PEMBUANGAN PANAS


MESIN

Panas mesin terpusat pada ruang bakar / silinder yang merupakan hasil
dari proses pembakaran udara dan bahan bakar. Panas di ruang mesin ini
dipindahkan dari sisi dalam silinder ke water jacket secara konduksi. Kemudian
panas pada water jacket diteruskan ke fluida pendingin (air) secara konveksi,
akibatnya air menjadi panas.Air pendingin yang telah menjadi panas ini
disirkulasikan (dipompakan) ke radiator untuk didinginkan lagi agar mampu
menyerap panas kembali. Air panas masuk radiator ke upper tank melalui upper
hose, selanjutnya ke lower tank melalui tube (pipa kapiler) pada radiator core dan
keluar dari lower tank melalui lower hose sudah berupa air dingin. Air yang telah
didinginkan tersebut kembali disirkulasikan ke sepanjang water jacket dan
melakukan penyerapan panas seperti diuraikan di atas. Proses pembuangan panas
dari fluida pendingin (air) terjadi di radiator yaitu pada radiator core. Air panas
yang mengalir pada tube memindahkan panas dari air (fluida pendingin) ke
permukaan dalam tube secara konveksi. Panas selanjutnya dipindahkan dari
permukaan dalam ke permukaan luar tube secara konduksi, dan diteruskan lagi
dari permukaan luar tube ke fin (kisi-kisi radiator) secara konduksi juga. Panas
dari fin radiator di pindahkan ke udara luar secara konveksi.

2.3 SIKLUS DIESEL

Siklus diesel adalah siklus teoritis untuk compression-ignition engine


atau mesin diesel. Perbedaan antara siklus diesel dan Otto adalah penambahan
panas pada tekanan tetap. Karena alasan ini siklus Diesel kadang disebut siklus
tekanan tetap. Dalam diagram P-v, siklus diesel dapat digambarkan seperti
berikut:
Proses dari siklus tersebut yaitu:

6-1 = Langkah Hisap pada P = c (isobarik)

1-2 = Langkah Kompresi, P bertambah, Q = c (isentropik / reversibel adiabatik)

2-3 = Pembakaran, pada tekanan tetap (isobarik)

3-4 = Langkah Kerja P bertambah, V = c (isentropik / reversibel adiabatik)

4-5 = Pengeluaran Kalor sisa pada V = c (isokhorik)

5-6 = Langkah Buang pada P = c

Motor diesel empat langkah bekerja bila melakukan empat kali gerakan (dua kali
putaran engkol) menghasilkan satu kali kerja. Secara skematis prinsip kerja motor
diesel empat langkah dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Langkah hisap

Pada langkah ini katup masuk membuka dan katup buang tertutup. Udara
mengalir ke dalam silinder.

 Langkah kompresi
Pada langkah ini kedua katup menutup, piston bergerak dari titik TBM ke
TMA menekan udara yang ada dalam silinder. 5 setelah mencapai TMA, bahan
bakar diinjeksikan.
 Langkah ekspansi

Karena injeksi bahan bakar kedalam silinder yang bertemperatur


tinggi, bahan bakar terbakar dan berekspansi menekan piston untuk
melakukan kerja sampai piston mencapai TMB. Kedua katup tertutup pada
langkah ini.

 Langkah buang

Ketika piston hampir mencapai TMB, katub buang terbuka, katub masuk
tetap tertutup. Ketika piston bergerak menuju TMA sisa pembakaran terbuang
keluar ruang bakar. Akhir langkah ini adalah ketika piston mencapai TMA.
Siklus kemudian berulang lagi.

2.4 KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

Karakteristik bahan bakar mesin diesel yaitu:

Volatilitas (Penguapan) Penguapan adalah sifat kecenderungan bahan


bakar untuk berubah fasa menjadi uap.Tekanan uap yang tinggi dan titik didih
yang rendah menandakan tingginya penguapan. Makin rendah suhu ini berarti
makin tinggi penguapannya.
Titik Nyala Titik nyala adalah titik temperatur terendah dimana bahan
bakar dapat menimbulkan uap yang dapat terbakar ketika disinggungkan dengan
percikan atau nyala api. Nilai titik nyala berbanding terbalik dengan penguapan.

Viskositas Viskositas menunjukkan resistensi fluida terhadap aliran.


Semakin tinggi viskositas bahan bakar, semakin sulit bahan bakar itu diinjeksikan.
Peningkatan viskositas jugaberpengaruh secara langsung terhadap kemampuan
bahan bakar tersebut bercampurdengan udara.

Kadar Sulfur Kadar sulfur dalam bahan bakar diesel yang berlebihan
dapat menyebabkan terjadinya keausan pada bagian-bagian mesin. Hal ini terjadi
karena adanya partikelpartikel padat yang terbentuk ketika terjadi pembakaran.

Kadar Air Kandungan air yang terkandung dalam bahan bakar dapat
membentuk kristal yang dapat menyumbat aliran bahan bakar.

Kadar Abu Kadar abu menyatakan banyaknya jumlah logam yang


terkandung dalam bahan bakar. Tingginya konsentrasi dapat menyebabkan
penyumbatan pada injeksi, penimbunan sisa pembakaran

Kadar Residu Karbon Kadar residu karbon menunjukkan kadar fraksi


hidrokarbon yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari bahan bakar,
sehingga karbon tertinggal setelah penguapan dan pembakaran bahan bakar.

Titik Tuang Titik tuang adalah titik temperatur terendah dimana bahan
bakar mulai membeku dan terbentuk kristal-kristal parafin yang dapat menyumbat
saluran bahan bakar.
BAB 3

3.1 KESIMPULAN

Mengetahui Tentang Diesel Dan Radiator Untuk Memberikan Ilmu, Tentang


Kendaraan Bermotor.

3.2 DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/HP%2014/Documents/BAB%20II.pdf
file:///C:/Users/HP%2014/Documents/BAB%202%20diesel.pdf

Anda mungkin juga menyukai